Tugas 5TR4 - Yayang Fabella - 4183331021

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

KIMIAN PEMISAHAN

“ TUGAS 5 TR4 EKSTRAKSI “


Dosen Pengampu : Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., PhD

OLEH

YAYANG FABELLA

4183331021

KIMIA DIK D 2018

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
1. Jelaskan pengertian kesetimbangan distribusi pada ekstraksi , jelaskan hukum
distribusi, dan hubungan pH dengan koefisien distribusi pada ekstraksi.
Jawab :
Kesetimbangan distribusi adalah perbandingan konsentrasi kesetimbangan zat dalam
dua pelarut yang berbeda yang tidak bercampur.
S(aq) ↔ S(org)

Dalam Kesetimbangan Distribusi terdapat tetapan kesetimbangan (KD) yang


merupakan rasio (harga banding) konsentrasi/aktivitas zat terlarut pada pelarut
organic dengan pelarut air.

Hukum Distribusi

Hukum distribusi Sifat kimia zat terlarut (solute) mempengaruhi distribusinnya, yaitu
apabila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat bercampur,
maka pada suatu temperatur yang konstan untuk setiap spesi molekul terdapat angka
banding distribusi yang konstan antara kedua pelarut itu, dan angka banding distribusi
ini tidak tergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada.

Hubungan koefisien distribusi dengan pH yaitu apabila nilai koefisien distribusi tinggi
maka pH akan semakin rendah dan berlaku sebaliknnya apabila koefisien distribusi
semakin rendah maka pH semakin tinggi.

2. Jelaskan bagaimana cara untuk memisahkan senyawa secara ekstraksi apabila


campuran terdiri atas amina (basa organik), asam karboksilat (asam kuat), dan fenols
(asam lemah).
Jawab :
Cara terbaik untuk memisahkan amina (basa organik), asam karboksilat(asam kuat),
dan fenols (asam lemah) yaitu dengan ekstraksi logam dalam fase air dibuat menjadi
kompleks organik (dicelat) dengan menggunakan ligan organik kemudian di ekstraksi
kedalam fase organik, dengan menggunakan ligan yang sering digunakan seperti :
Dithizon (diphenylthiocarbazone), Oxine (8-hydroxyquinoline), Cufferon.

3. Asam benzoat 5 g dilarutkan dalam 100 mL air, kemudian diekstraksi dengan 100
mL eter. Jika KD = 100 dan Ka = 6,5 . 10 -5.Hitung perbandingan distribusi pada pH
= 4.
Jawab :
Dik : KD = 100
K+ = 6,5.10-5

H+ = 10-4

Dit :D ………?

Penyelesaian :

KD
D=
k +¿
1+ +¿ ¿ ¿
H

100
D=
6,5.10−5
1+
10−4

D = 60,60

4. Suatu zat terlarut sebanyak 10 gram terkandung dalam 100 ml lrutan. Hitung
banyaknya zat terlarut yang tertinggal di dalam fasa air yang sesudah sekali di
ekstraksi dengan 150 ml pelarut dan tiga kali ekstraksi 50 ml pelarut.Anggaplah
angka banding distribusi untuk ekstraksi ini = 10.
Jawab :
Dik : m = 10 gram
Untuk satu kali ekstraksi Untuk tiga kali ekstraksi
V aq = 100 mL V org 2 = 50 ml
V org 1 = 150 ml K D = 10
Dit : q untuk satu kali ekstraksi dan tiga kali ekstraksi
penyelesaian :

Untuk satu kali ekstraksi untuk tiga kali ekstraksi

v aq v aq
q= q3 = ( )3
K D . V org +V aq
K D . V org +V
aq

100 100
q= q 3= ( )3
10. 150+100 10.150+ 100
100 100 3
q=
1600
q 3
= ( )
600
3
q= 0,0625 q = 0,0046
q= 6,25% q 3= 0,46%
5. Piridin dalam air mengalami reaksi:
C5H5N + H+  C5H5NH+,

Sedang dalam benzene akan mengalami dimerisasi:

2 C5H5N  C5H5N. C5H5N.

Turunkan persamaan rasio distribusi (D) piridin tersebut!

Jawab :

C pirimidi ,org [C 5 H 5 N ] org+2 [ C 5 H 5 N .C 5 H 5 N ] org


D= =
C pirimidin, aq ¿¿

[ C 5 H 5 N ] org+ 2 K D [ C5 H 5 N ]❑2 org


D=
[ C5 H 5 N ] aq
[C 5 H 5 N ] aq+ K a ¿¿ ¿

[ C 5 H 5 N ] org ( 1+2 K D [ C5 H 5 N ] org )


D=
[ C 5 H 5 N ] aq ¿ ¿

K D ( 1+2 K D ) [ C 5 H 5 N ] org
D= ¿¿

K
D= ¿¿D

Dengan : C piridin,org = konsentrasi analitik piridin pada fase organik


C piridin,aq = konsentrasi analitik piridin pada fase air

6. Suatu zat terlarut dari 50 ml air diekstraksi dengan eter sebanyak 5 kali dengan
volume masing – masing 50 ml.
a). Hitunglah harga KD minimum yang dibolehkan untuk mengekstraksi 99,9%

b) Jika volume eter yang digunakan 100 ml, zat terlarut yang akan terekstraksi 90%.
Hitunglah berapa % zat terlarut yang akan terekstraksi untuk sepuluh kali ekstraksi.

Jawab :
Dik : Vaq = 50 ml

n = 5 kali

Vorg = 50 ml

Dit : a. KD minimum dengan % E = 99,9 %

b. % zat terlarut dengan n = 10 kali dengan Vorg = 100 ml

penyelesaian :

a. (1-q5) x 100 = 99,9%

(1-q5) = 0,999

q5 = 1 – 0,999

q5 = 0,001

q = 0,25

V aq V aq
q= =0,25q=
K D . V org +V aq K D . V org +V aq

50KD + 50 = 200

50 KD = 150

KD = 3

b. Vorg = 100

%E = 90,0%

(1 – q5) x 100 = 90 %

1 – q5 = 0,9
q5 = 1 – 0,9

q5 = 0,1

q = 0,63

V aq
 q= =0,63
K D . V org +V aq

50 ml
0,63=
K D .100 ml+50 ml

100 KD + 50 = 79,36

100 KD = 29,36

KD = 0,3

Jika n = 10 kali, maka :

V aq
5
% E=( 1−q ) =1− ( K D . V org +V aq ) 10

50 ml
% E=1−
( ( 0,3 x 100 ) +50 ml )
10

% E = 1- (0,685)10

% E = 99.09 %

7. Asam lemah HX dan HY diekstraksi dari fasa air ke fasa ester dengan perbandingan
volume yang sama. Jika KD HX dan HY berturut – turut adalah 5 dan 50 dan Ka HX
dan HY berturut-turut adalah 1x10-4 dan 1x10-8. Hitung rasio distribusi (D) dari kedua
asam tersebut pada pH 5 dan 7.
Jawab :

Dik : KD HX = 5

KD HY = 50

Ka HX = 1X 10-4

Ka HY = 1X 10-8
Dit : D dari kedua asam dengan pH 5 dan 7

Penyelesaian :

a). Untuk pH 5, Ka 1x 10-4

KD
D=
Ka
1+ +¿ ¿
[H ]
5
D=
10−4
1+ −5
10

5
D=
1+10

D = 8,4545

Untuk Ph 5, Ka = 1 x 10-5

KD
D=
Ka
1+ +¿ ¿
[H ]
50
D=
10−8
1+ −5
10

50
D=
10−8
1+ −5
10

D = 49,95

b). Untuk pH 7, Ka = 1 x 10-4

KD
D=
Ka
1+ +¿ ¿
[H ]
5
D=
10−4
1+ −7
10

5
D=
1+10

D = 4,9 x 10-3
Untuk Ph 7, Ka 1 x 10-8

KD
D=
Ka
1+ +¿ ¿
[H ]
50
D=
10−8
1+ −7
10

50
D=
1.1

D = 45,45

8. Misalkan ada pasangan pelarut berikut ini.Bila dicampurkan, mana yang dapat
membentuk dua lapisan ? mana yang akan disebelah atas ?
Jawab :

a). Heksana dan air

Untuk densitas heksana 0,948 dan densitas air 0,99 . Akan membentuk dua lapisan
karena perbedaan kepolaran dari dua campuran pelarut ini. Heksana merupakan
pelarut nonpolar, sedangkan air merupakan pelarut polar. Heksana berada di bagian
atas karena massa jenis heksana lebih kecil dari massa jenis air.

b). Air dan metilen klorida

Untuk densitas air 0,99 dan densitas metilen klorida 0,925. Tidak akan membentuk
dua lapisan, karena kedua pelarut tersebut merupakan pelarut polar yang akan saling
melarutkan.walupun masa jenis kedua pelarut tersebut berbeda.

c). Heksana dan metilen klorida

Untuk densitas heksana 0,948 dan densitas metilen klorida 0,925 . Akan membentuk
dua lapisan, hal ini berkaitan dengan kepolaran kedua larutan tersebut. Dimana
heksana merupakan pelarut organic nonpolal dan metilenklorida merupakan pelarut
organic polar, sehingga kedua pelarut ini membentuk lapisan ketika dicampur.

d). Metanol dan heksana


Untuk densitas methanol adalah 0,798 dan densitas heksana adalah 0,948 . Akan
membentuk dua lapiasan, dikarenakan perbedaan tingkat kepolaran kedua pelarut
tersebut. Dimana metilenklorida merupakan pelarut organic polar pada gugus
kloridanya, sedangkan heksana merupakan pelarut nonpolar.

e). Etanol dan air

Untuk densitas etanol adalah 0,798 dan densitas air adalah 0,99. Tidak akan
membentuk dua lapisan, karena kedua pelarut tersebut merupakan pelarut polar yang
akan saling melarutkan. Walaupun massa jenis kedua pelarut tersebut berbeda.

f). Aseton dan toluen

Untuk densitas aseton adalah 0,79 dan densitas toluene adalah 0,886 . Tidak akan
membentuk dua lapisan, karena kedua pelarut tersebut merupakan pelarut polar yang
akan saling melarutkan. Walaupun massa jenis kedua pelarut tersebut berbeda.

9. Anda memiliki 200 ml air dan ditambahkan eter ke dalamnya sebanyak 8 ml dan
terlihat seperti homogen. Kemudian saudara tambahkan 12 ml lagi eter dan terbentuk
lapisan bening di atas air. Berikan penjelasan anda apa yang terjadi dan berikan
alasannya?
Jawab :

Menurut pendapat saya:

Eter merupakan larutan yang bersifat semipolar, karena sudut ikat eter adalah 110
derjat sehingga apabila dilarutkan dalam pelarut polar berupa air maka eter akan
kurang rapat dibandingkan dengan air, lapisan eter biasanya berada paling atas seperti
Pada penambahan 8ml belum mencapai koefisien distribusi makanya tampak seperti
homogen tetapi setelah penambahan 12 ml sudah mencapai koefisien distribusi.
dimana komponen dengan jumlah yang lebih banyak daripada zat terlarutnya. Dan
apabila volume eter yang ditambahkan berlebih, maka akan mengurangi kelarutan
antara kedua campuran organic tersebut.Sehingga terbentuk dua fase.
10. Saudara ingin mengekstraksi senyawa kimia dari pelarut air dan senyawa tersebut
dapat larut di dalam heksana dan dietil eter. Pelarut mana yang lebih baik
dipergunakan untuk ekstraksi tersebut dan berikan alasan pemilihan yang saudara
ajukan ?
Jawab :
Pelarut yang lebih baik digunakan untuk ekstraksi tersebut adalah Dietil eter karena
dietil eter adalah memiliki kelarutan terbatas dalam air dan kelarutan yang tertingi
dalam minyak, lemak dan resin. Cairan dietil eter bersifat volatile. Pada kondisi ini
dietil eter menguap pada suhu 380C . Hal ini dikarenakan hekasana memiliki titik
didih yang lebih rendah dibandingkan dengan dietil eter. Hal ini sebanding dengan
densitas heksana yang lebih rendah dibandingkan dengan dietil eter. Dengan
demikian, zat yang terlarut dalam pelarut heksana, akan lebih cepat di pisahkan dari
pelarutnya.

11. Diketahui koefisien distribusi beberapa senyawa sebagai berikut ini :


K sikloheksana / air = 1,5
K pentana / air = 11,2
K dietil eter / air = 5,1

Saudara memiliki larutan air dari ketiga senyawa ini. Manakah diantara ketiga sistem
pelarut yang paling baik dipergunakan untuk ekstraksi agar ekstraksi ke dalam
pelarut organik lebih efesien ?
Jawab :

Berdasarkan rumus banyaknya zat yang berdistribusi dari pelarut air ke pelarut
organik (E%) yaitu :

E% = 1 – qn

KD x Vorg
{ (
= 1−
KD x Vorg+Vaq) }
❑2 x 100

Dimana : n = banyaknya ekstraksi yang akan dilakukan

Apabila semakin kecil nilai koefisien distribusi suatu zat yang akan diekstraksi
( untuk volume pelarut dan banyaknya ekstraksi yang dilakukan sama ), maka akan
semakin kecil pula nilai efesiensi dalam ekstraksi tersebut. Dengan demikian, Pelarut
yang paling baik diguanakan untuk ekstraksi agar ekstraksi kedalam pelarut organic
lebih efisien adalah Kpentana/air = 11.2 karena memiliki jumlah koefisien yang lebih
besar dibandingkan pelarut Ksikloheksana/air dan pelarut Kdietil eter/air

12. One gram of a compound requires tine following quantities of solvent of solvent to
dissolve : 4,7 ml of water, 8,1 ml of choloroform, 370 ml of diethyl ether, or 86 ml of
benzene. Calculate the solubility of the compound in these four solvents (as g/100
ml). Estimate the partition coefficient of the compound between chloroform and
water, ethyl ether, and water, and benzene and water.Which solvent would you
choose to extract the compound from an aqueous solution ?
Jawab :
1 gram zat 1 gram
 Kelarutan zat dalam pelarut air = : = 2,1276
47 ml air 100 ml
1 gram zat 1 gram
 Kelarutan zat dalam pelarut chloroform = : =
8,1 ml chloroform 100 ml
12,3456
1 gram za t 1 gram
 Kelarutan zat dalam pelarut dietil eter = : = 0,2702
370 ml dietil eter 100 ml
1 gram zat 1 gram
 Kelarutan zat dalam pelarut benzene = : = 1,1627
86 ml benzena 100 ml
12,3456
 Kd chloroform/air = = 5,803
2,1276
0,2707
 Kd dietil eter/water = = 0,127
2,1276
1,1627
 Kd benzene and water = = 0,547
2,1276

Berdasarkan harga koefisien distribusi kelarutannya, maka komponen sistem pelarut


organik yang baik terhadap pelarut air adalah system pelarut kloroform dan air.Sebab
sistem pelarut ini memiliki harga keofisien distribusi yang lebih besar dari harga
koefisien distribusi pelarut lainya. Serta Kd dari pelarut ini > 4

13. Sebanyak 5 gram senyawa A dilarutkan di dalam 90 ml air dan keofisien distribusi A
di dalam heksana dan air adalah 5.(KA(heksana/air) = 5 .
a. Berapa banyak senyawa A di dalam heksana bila diekstraksi satu kali dengan 90
ml heksana?
b. Berapa banyak senyawa A di dalam heksana bila diekstraksi tiga kali dengan
masing-masing 30 ml heksana ?
c. Buatkan kesimpulan apakah ekstraksi sudah dapat diakhiri atau harus
dilanjutkan ?

Jawab :

a. Berapa banyak senyawa A di dalam heksana bila diekstraksi satu kali dengan 90
ml heksana?
Jawab :

Dik: mA = 5 gram

Vair = 90 ml

KA = 5

Penyelesaian :

Vaq
q=
KA x Vaq+Vaq

90 ml
q=
5 x 90 ml+ 90 ml

90
q=
540

1
q= x 100 %
6

q = 16,67%

b. Berapa banyak senyawa A di dalam heksana bila diekstraksi tiga kali dengan
masing-masing 30 ml heksana ?
Jawab :

Vaq
q=
KA x Vaq+Vaq
90
( 5 x 30+
q 3=
90 )
3

q3 = 5,27

% E = ( 1 - q 3 ) X 100 %

% E = ( 1 - ( 90 ) 3) X 100 %

(240) 3

% E = 94, 73 %

c. Buatkan kesimpulan apakah ekstraksi sudah dapat diakhiri atau harus


dilanjutkan ?
Jawab :
Prinsip dari ekstraksi adalah terdistribusinya zat terlarut diantara dua pelarut yang
dimana jika dalam hal ini ekstrasi harus dilanjutkan karena untuk mendapatkan
senyawa A yang murni harus memiliki persen E minimal 99,9% . Jadi jika
heksana diektraksi minimal 6 kali maka akan mendapatkan persen E senyawa A
sebesar 99,9%.
14. Suatu ekstraksi dilakukan dengan menggunakan dietil eter dan selanjutnya
dimurnikan dengan menggunakan larutan natrium klorida jenuh. Jelaskan alasan
mengapa dipergunakan larutan natrium klorida jenuh untuk memurnikan ?
Jawab :

Karena larutan natrium klorida merupakan larutan yang mengandung padatan


bewarna putih yang dapat diperoleh dengan menguapkan dan memurnikan air laut.
Juga dapat dengan netralisasi HCl dengan NaOH berair. Dipergunakan larutan
natrium klorida jenuh karena dalam larutan jenuh NaCl, masih terdapat ion H+ yang
berasal dari asam kuat HCl dan ion OH- yang berasal dari basa kuat NaOH. HCl yang
dipergunakan untuk mereaksikan dalam fase gas dengan tujuan agar endapan yang
didapatkan lebih murni, sehingga dapat mengubah garam-garam zat terlarut yang
bersifat asam lemah atau basa lemah menjadi senyawa yang murni.

15. Saudara memiliki sampel yang mengandung campuran naftalen, asam karboksilat
dan fenols. Bagaimana strategi untuk mengekstraksi dan memurnikan tiga jenis
senyawa ini ?
Jawab :

Sampel mengandung campuran naftalena, asam karboksilat dan fenols. Strategi untuk
mengekstraksi dan memurnikan ketiga senyawa ini adalah :

 Pertama yang dilakukan , ke dalam campuran ditambahkan larutan NaHCO 3, karena


asam karboksilat merupakan senyawa polar yang membentuk ikatan hydrogen satu
sama lain dan asam organik kuat, sehingga akan mudah terionisasi dengan larutan
basa organik lemah yaitu NaHCO3. Maka asam karboksilat akan masuk ke dalam
fasa aqueos dan yang tinggal di lapisan organik adalah naftalen dan fenols.
 Untuk memisahkan antara fenol dengan naftalena, dapat digunakan NaOH yang
merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu menetralisir asam kuat,
sehingga fenol akan diubah menjadi garamnya oleh NaOH menyebabkan fenol akan
masuk ke fasa aqueos dan naftalen tetap di fasa organik.

16. Sebutkan jenis teknik dalam ekstraksi dan jelaskan secara singkat masing-masing
teknik tersebut
Jawab :
Jenis-jenis teknik ekstraksi
a. Ekstraksi sederhana ialah ekstraksi dengan menggunakan corong pisah yitu
senyawa dilarutkan didalam pelarut kemudian diekstraksi menggunakan pelarut
lain.
b. Ekstraksi berlanjut dimana pelarut dilalukan kedalam analit target secara terus-
menerus (pelarut dikumpulkan, didestilasi, dan digunakan kembali)
c. Countercurrent extraction ialah ekstraksi yang berbalas yang dimaksud disini ialah
ekstraksi yang dilakukan berulang-ulang namun perlu penyerangan bagi
larutannya agar dapat dipisahkan
d. Koefsien distribusi adalah perbandingan anatara dua pelarut yang tidak saling
bercampur akan berkesetimbangan.

17. Jelasan pengertian kesetimbangan distribusi pada ekstraksi, jelaskan Hukum


distribusi, dan hubungan pH dengan koefisen distribusi pada ekstraksi
Jawab :
Kesetimbangan distribusi adalah perbandingan konsentrasi kesetimbangan zat dalam
dua pelarut yang berbeda yang tidak bercampur.
S(aq) ↔ S(org)

Dalam Kesetimbangan Distribusi terdapat tetapan kesetimbangan (KD) yang


merupakan rasio (harga banding) konsentrasi/aktivitas zat terlarut pada pelarut
organic dengan pelarut air.

Hukum Distribusi

Hukum distribusi Sifat kimia zat terlarut (solute) mempengaruhi distribusinnya, yaitu
apabila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat bercampur,
maka pada suatu temperatur yang konstan untuk setiap spesi molekul terdapat angka
banding distribusi yang konstan antara kedua pelarut itu, dan angka banding distribusi
ini tidak tergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada.

Hubungan koefisien distribusi dengan pH yaitu apabila nilai koefisien distribusi tinggi
maka pH akan semakin rendah dan berlaku sebaliknnya apabila koefisien distribusi
semakin rendah maka pH semakin tinggi.

18. Apabila satu campurang mengandung senyawa naftalena, asam benzoat, p-metoksi
fenol, dan pkloroanilin dilarutkan di dalam dikloromethana, jelaskan cara
memisahkan senyawa tersebut dan mengembalikannya menjadi senyawa murni
setelah dipisahkan
Jawab :
Asam benzoat dan Naftalena
Dapat dilakukan dengan mereaksikan dengan 5% NaOH atau menggukakan NaHCO3
jenuh, kemudian mengekstraksi asam benzoat sebagai garam.NaOH terlalu kuat utk
sehingga tdk dapat membedakan asam lemah dan asam kuat.
Digunakan basa lemah NaHCO3 agar ke dua senyawa dapat dibedakan.

Fenol
Fenols sebagai asam organik lemah sehingga akan larut sebagian di dalam air (1 g
dapat larut dalam 15 mL air), Larutan natrium bikarbonat (NaHCO 3) adalah basa
organik lemah tidak akan mendeprotonasi fenol menjadi senyawa ionik, karena tidak
cukup kuat. Tetapi dengan menambahkan basa anorganik NaOH akan dapat
mengubah fenol menjadi garamnya.

P-kloroanilin
Basa organik (amina) dapat dirubah menjadi garamnya bila direaksikan dengan asam
anorganik seperti HCl. Garam adalah senyawa ionik, dan secara umum senyawa
berbentuk ion dapat larut dalam air tetapi tidak larut di dalam pelarut organic.

19. Suatu zat terlarut dari 50 mL air diekstraksi dengan eter sebanyak lima kali dgn
volume masing-masing 50 mL. Hitung harga KD minimum yang dibolehkan untuk
mengekstraksi 99,9%, dan hitung berapa % zat terlarut yang akan terekstraksi untuk
delapan kali ekestraksi
Jawab :

Dik : Vaq = 50 ml

n = 5 kali

Vorg = 50 ml

Dit : KD minimum dengan % E = 99,9 %

penyelesaian :

(1-q5) x 100 = 99,9%

(1-q5) = 0,999

q5 = 1 – 0,999

q5 = 0,001

q = 0,25

V aq V aq
q= =0,25q=
K D . V org +V aq K D . V org +V aq

50KD + 50 = 200

50 KD = 150
KD = 3

20. Asam lemah HX dan HY diekstraksi dari fasa air ke fasa eter dengan perbandingan
volume yang sama. Jika KD HX dan HY berturut-turut adalah 5 dan 50 dan Ka HX
dan HY berturut-turut adalah 1x10-4 dan 1x10-8. Hitung rasio distribusi (D) dari
kedua asam tersebut pada pH 4 dan 8
Jawab :

Dik : KD HX = 5

KD HY = 50

Ka HX = 1X 10-4

Ka HY = 1X 10-8

Dit : D dari kedua asam dengan pH 5 dan 7

Penyelesaian :

a). Untuk pH 5, Ka 1x 10-4

KD
D=
Ka
1+ +¿ ¿
[H ]
5
D=
10−4
1+ −5
10

5
D=
1+10

D = 8,4545

Untuk Ph 5, Ka = 1 x 10-5

KD
D=
Ka
1+ +¿ ¿
[H ]
50
D=
10−8
1+ −5
10

50
D=
10−8
1+ −5
10
D = 49,95

b). Untuk pH 7, Ka = 1 x 10-4

KD
D=
Ka
1+ +¿ ¿
[H ]
5
D=
10−4
1+ −7
10

5
D=
1+10

D = 4,9 x 10-3

Untuk Ph 7, Ka 1 x 10-8

KD
D=
Ka
1+ +¿ ¿
[H ]
50
D=
10−8
1+ −7
10

50
D=
1.1

D = 45,45

21. (a) Jelaskan prinsip dasar metode pemisahan menggunakan ekstraksi,


(b) Jelaskan pemisahan menggunakan ekstraksi kontinyu dan ekstraksi arah
berlawanan dan buat gambar peralatannya masing-masing
(c) Jelaskan cara memisahkan campuran bahan kimia yang Soal y ang akan
dikerjakan mengandung asam benzoat, p-metoksi fenol, dan pkloroanilin secara
ekstraksi menjadi senyawa murni,
(d) Suatu zat terlarut sebanyak 20 gram terkandung dalam 200 ml larutan. Hitung
banyaknya zat terlarut yang tertinggal di dalam fasa air sesudah sekali ekstraksi
dengan 200 ml pelarut dan empat kali ekstraksi dengan 50 ml pelarut. Anggaplah
angka banding distribusi untuk ekstraksi ini = 5
Jawab :
(a) Jelaskan prinsip dasar metode pemisahan menggunakan ekstraksi,
Jawab:
prinsip dasar metode ekstraksi ialah  didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan
perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur , seperti benzen,
karbon tetraklorida atau kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer
pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut.
Prinsip dasar lain dari ekstraksi pelarut adalah pemisahan secara komponen dari zat
terlarut di dalam dua campuran pelarut yang tidak saling bercampur. Biasanya
digunakan dalam kimia organik dan lain –   lain. Jika zat terlarut antara dua cairan
tidak saling larut, ada suatu hubungan yang tepat antara konsentrasi zat terlarut dalam
kedua fasa terlarut pada keadaan kesetimbangan. Zat tersebut akan terdistribusikan
atau terbagi dalam kedua pelarut tersebut berdasarkan koefisien distribusi

(b) Jelaskan pemisahan menggunakan ekstraksi kontininyu dan ekstraksi arah


berlawanan dan buat gambar peralatannya masing-masing
Jawab:

Ekstraksi Kontinyu (ekstraksi samapi habis)

Teknik ekstraksi kontinu khusus bagi zat dengan harga angka banding
distribusi (D) sangat kecil (<1), atau jika harga faktor pemisahan β mendekati satu.
Bila keadaan ini terjadi, maka ekstraksi bertahap dengan corong pemisah menjadi
kurang praktis, karena harus dilakukan ratusan kali.
Alat ekstraksi kontinu yang paling sering digunakan adalah peranti soxhlet
yang terbuat dari gelas dan digunakan untuk mengambil senyawa baik murni atau
dalam campuran secara efisien. Pada prinsipnya di dalam peralatan tersebut terjadi
aliran kontinu (terus-menerus) dari pelarut melalui suatu larutan zat yang akan
diekstrak. Pelarut yang telah membawa zat yang terekstrak, diuapkan, kemudian
didinginkan, sehingga dapat digunakan lagi. Jika pelarut yang lebih segar dapat
ditambahkan terus-menerus.
Pada rancangan gambar jika lapisan organic berada di bagian bawah untuk
pelarut organic dengan kerapatan lebih tinggi, hal yang serupa juga terjadi. Pelarut
organik di labu distilasi akan menguap karena dipanaskan dan mengembun setelah
bertemu dengan kondensor dan jatuh ke air lalu tenggelam sambil mengekstraksi
solute dari lapisan air. Dengan demikian pelarut organic di bawah yang dihubungkan
dengan pipa ke labu distilasi akan semakin banyak dan pada suatu saat semuanya
akan berpindah ke labu distilasi. Dengan demikian satu sirkulasi terjadi. Proses
berikutnya akan terjadi otomatis dan ekstraksi akan terjadi secara kontinu.

Ekstraksi Arah Berlawanan (counter current extraction)

Metoda ekstraksi ini dikenal dengan metoda ekstraksi Craig. Metoda ini merupakan
salah satu dari berbagai cara untuk memisahkan dua zat atau lebih, apabila
perbandingan distribusi (D) dari zat-zat tersebut perbedaannya kecil sekali. Proses
”counter current Craig” ini merupakan fraksionasi secara bertahap dengan
menggunakan peralatan khusus. Alat yang digunakan pada prinsipnya terdiri dari
sejumlah besar (bisa 100 atau lebih) tabung-tabung pengekstrak yang identik, yang
berfungsi sebagai corong pemisah. Pada proses selanjutnya,dilakukan pengocokkan
untuk mencapai kesetimbangan distribusi, maka fasa atas yang lebih ringan dari pada
fasa bawah dipindahan ke tabungberikutnya, yang sudah mengandung fasa bawah
yang baru. Pengocokkan dan pemindahan ini dilakukan berulang kali. Jumlah kali
pemindahan dinyatakan dengan n, yang bermula dari nol. Ekstraksi kontinyu counter
current, fase cair pengekstraksi dialirkan dengan arah yang berlawanan dengan larutan
yang mengandung zat yang akan diekstraksi. Biasanya digunakan untuk pemisahan
zat, isolasi atau pemurnian.
(c) Jelaskan cara memisahkan campuran bahan kimia yang mengandung asam
benzoate,p-metoksi fenol,dan p-kloroanilin secara ekstraksi menjadi senyawa murni,
Jawab:
Pada densitas asam benzoate 1,32, densitas p-metoksi fenol 148,20, densitas p-
kloroanilin1,43 maka dilihat dari densitasnya didapat p-metoksi fenol berada di
bawah karenalarutan tersebut densitasnya yang paling besar, lalu ditengah adalah p-
kloroanilin dan yang paling atas adalah asam benzoate karena larutan tersebut
densitasnya paling rendah. Maka, cara memisahkan bahan kimia secara ekstraksi
menjadi senyawa murni dilihat dari densitas masing – masing senyawa.

(d) Suatu zat terlarut sebanyak 20 gram terkandung dalam 200ml larutan. Hitung
banyaknya zat terlarut yang tertinggal didalam fasa air sesudah sekali ekstraksi
dengan 50ml pelarut. Anggaplah angka banding distribusi untuk ekstraksi ini = 5

Jawab:

Dik : KD = 5

Vaq = 200 mL

Vorg = 50 mL

Dit : q2 = ……?

V aq
Peny :q=
K D V org + V aq

200
¿
(5 x 50 ) +200

200
¿
450

=0,444%
2
V aq
q= 2
(
K D V org +V aq )
2
200
¿ ( ( 5 x 50 )+200 )
2
200
¿ ( )
250

=0,1975%

Anda mungkin juga menyukai