Pedoman Pelaksanaan WBK WBBM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 135

PEDOMAN

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU


WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI
BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) PADA PENGADILAN –
PENGADILAN DI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum terus berupaya


meningkatkan integritas, performa aparat pengadilan dan pelayanan pada
masyarakat pencari keadilan. Berbagai program telah dilaksanakan untuk
mendorong terjadinya perubahan yang signifikan di pengadilan, salah
satunya adalah upaya untuk mewujudkan Zona Integritas pada seluruh
pengadilan.

Outcome dari pembangunan Zona Integritas adalah terbentuknya


WBK/WBBM di satuan kerja. Pembangunan WBK dan WBBM secara
bertahap diharapkan akan memberikan kontribusi yang dapat
meningkatkan nilai Indeks Persepsi Korupsi (IPK) pada pengadilan
khususnya dan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada umumnya.
Pedoman ini bersifat dinamis, dalam arti ketentuan-ketentuan di dalamnya
dapat diubah sesuai kebutuhan dan perubahan peraturan yang memuat
indikator dalam rangka penetapan predikat menuju WBK dan WBBM, yang
mengarah kepada terwujudnya zero tolerance approach (pendekatan tanpa
toleransi) dalam pemberantasan korupsi.

Perjalanan untuk mencapai Visi Mahkamah Agung RI dalam


mewujudkan badan peradilan yang agung membutuhkan integritas, kerja
keras, komitmen, keyakinan dan kerja sama kita semua.

Semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat untuk seluruh


pengadilan di lingkungan peradilan umum

Jakarta, 21 Januari 2019

DIREKTUR JENDERAL
BADAN PERADILAN UMUM,

HERRI SWANTORO
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design


Reformasi Birokrasi 2010-2025 menyebutkan bahwa pada tahun 2019
diharapkan dapat diwujudkan :
 kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, dan
bebas KKN.
 pelayanan publik yang semakin maju dan mampu bersaing
secara global.
 kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi makin baik.
 SDM aparatur semakin profesional.
 Pola pikir dan budaya kerja yang mencerminkan integritas yang
makin tinggi.
Dan pada tahun 2025 sebagai target jangka panjang akan terwujud tata
pemerintahan yang baik dengan birokrasi pemerintahan yang
profesional, berintegritas tinggi, menjadi pelayan masyarakat dan abdi
negara.
Untuk itu, perlu secara konkret dilaksanakan program reformasi
birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona Integritas.
Dalam rangka mengakselerasi pencapaian sasaran hasil tersebut, maka
instansi pemerintah perlu untuk membangun pilot project pelaksanaan
reformasi, birokrasi yang dapat menjadi percontohan penerapan pada
unit-unit kerja lainnya. Oleh sebab itu perlu disusun pedoman
pembangunan zona integritas di Lingkungan Peradilan Umum
dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Zona lntegritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 1


B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun1999 tentang Penyelenggara Negara


yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi;
3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Tindak
Pidana Korupsi;
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
6. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentan Peradilan Umum;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah;
8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
9. Peraturan Presiden 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010 – 2025;
10. Peraturan Presiden 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Inpres 2 Tahun 2014
Tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang pedoman Pembangunan
Zona lntegritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah;
13. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung
No.194A/KMA/SK/XI/2014 tanggal 25 November 2014.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 2


C. Maksud dan Tujuan

1. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Satuan Kerja


(Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi) dalam membangun Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani (WBBM); dan
2. Tujuan penyusunan pedoman ini adalah memberikan keseragaman
pemahaman dan tindakan dalam membagun Zona lntegritas menuju
WBK/WBBM di lingkungan Peradilan Umum.

D. Pengertian Umum

Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan :


1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi
pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen
untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi,
khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas
pelayanan publik.
2. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) adalah predikat
yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian
besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem
manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan
akuntabilitas kinerja.
3. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Menuju WBBM) adalah
predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi
sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana
penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan
penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan
publik.
4. Unit Kerja adalah Unit/satuan Kerja di instansi Pemerintah, serendah
rendahnya eselon III yang menyelengarakan fungsi pelayanan.
5. Tim Persiapan Penilaian Internal (TPPI) adalah tim yang bertugas
melakukan klarifikasi terhadap satuan kerja yang akan diusulkan ke
TPI, yaitu Tim Pengadilan Tinggi dan Tim Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Umum.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 3


6. Tim Penilai Internal (TPI) adalah tim yang telah ditetapkan dengan
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No.194A/KMA/SK/XI/2014
tanggal 25 November 2014.
7. Tim Penilai Nasional (TPN) adalah tim yang dibentuk untuk melakukan
evaluasi terhadap unit kerja yang diusulkan menjadi Zona Integritas.

E. Struktur Organisasi

Ditetapkan Tim Pembangunan Zona lntegritas berdasarkan keputusan


ketua Pengadilan Negeri/Tinggi, sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI TIM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS


MENUJU WBK/WBBM PADA PENGADILAN

Pembina Pembangunan
Zona Integritas Menuju
WBK/WBBM
(Ketua PT/PN)

Koordinator Teknikal Ketua Pembangunan Koordinator Operasional


Zona Integritas Menuju Zona Integritas Menuju Zona Integritas Menuju
WBK/WBBM WBK/WBBM WBK/WBBM
(Panitera PT/PN) (Wakil Ketua PT/PN) (Sekretaris PT/PN)

Koordinator Area
Koordinator Area Koordinator Area Koordinator Area Koordinator Area Koordinator Area
Penguatan
Manajemen Penataan Tata Penataan Sistem Penguatan Penguatan Kualitas
Akuntabilitas
Perubahan Laksana Manajemen SDM Pengawasan Pelayaanan Publik
kinjerja
(Hakim) (Hakim) (Hakim) (Hakim) (Hakim)
(Hakim)

Anggota Area
Anggota Area Anggota Area Anggota Area Anggota Area Anggota Area
Penguatan
Manajemen Penataan Tata Penataan Sistem Penguatan Penguatan Kualitas
Akuntabilitas
Perubahan Laksana Manajemen SDM Pengawasan Pelayaanan Publik
kinjerja
(Hakim/Non Hakim) (Hakim/Non Hakim) (Hakim/Non Hakim) (Hakim/Non Hakim) (Hakim/Non Hakim)
(Hakim/Non Hakim)

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 4


BAB II

TAHAPAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

A. PENCANANGAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU


WBK/WBBM

1. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas adalah


deklarasi/pernyataan dari pimpinan suatu satuan kerja bahwa
instansinya telah siap membangun Zona Integritas.
2. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dilakukan oleh ketua
pengadilan berserta seluruh/sebagian jajarannya yang telah
menandatangani Dokumen Pakta Integritas.
Penandatanganan dokumen Pakta Integritas dapat dilakukan secara
masal/serentak pada saat pelantikan, baik sebagai CPNS, PNS,
pelantikan dalam rangka mutasi kepegawaian horizontal dan vertikal.
Bagi satuan kerja yang belum seluruh pegawainya menandatangani
Dokumen Pakta Integritas, dapat melanjutkan/melengkapi setelah
pencanangan pembangunan Zona Integritas;
3. Melaksanakan pencanangan Zona Integritas yang disaksikan oleh
Instansi, Kementerian/lembaga, Forum Komunikasi Pimpinan
Daerah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama serta dipublikasikan secara
luas melalui media massa (Televisi, Radio, Koran), website, banner
dan atau spanduk dengan maksud agar semua pihak termasuk
masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi dan berperan
serta dalam program kegiatan reformasi birokasi khususnya dibidang
pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
4. Semua yang dilakukan harus dilengkapi dengan data dukung antara
lain: Foto/dokumentasi, screenshoot Website, screenshoot media
sosial, rekaman berita televisi, serta kliping koran dan dilampirkan di
dalam Laporan Kerja Evaluasi (LKE).

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 5


B. PROSES PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindaklanjut


Pencanangan Pembangunan Zona Integritas yang difokuskan pada
penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana,
Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan
Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
yang bersifat konkrit.
Setelah Pencanangan Pembangunan Zona Integritas, Pengadilan
Tinggi dapat mengusulkan Pengadilan-pengadilan Negeri di wilayah
hukumnya maupun Pengadilan Tinggi tersebut yang telah memenuhi
syarat :
1. Mendapatkan Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeirntah (AKIP)
minimal “CC”;
2. Memiliki peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis;
3. Dianggap telah melaksanakan program-program Reformasi Birokrasi
secara baik (Sudah membuat rencana kegiatan tiap area RB, setiap
temuan eksternal/internal sudah ditindaklanjuti, sudah melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana kegiatan
dibuktikan dengan data dukung, sudah mendokumentasikan seluruh
data dukung area RB secara tertib dalam box per area).
Setelah syarat di atas terpenuhi maka TPPI melakukan penilaian
mandiri terhadap satuan kerja di bawahnya dengan menggunakan
Lembar Kerja Evaluasi/LKE (contoh dokumen terlampir), penilaian
mandiri awal bagi pengadilan negeri dilakukan oleh TPPI Pengadilan
Tinggi sedangkan penilaian mandiri awal Pengadilan Tinggi dilakukan
oleh TPPI Ditjen Badilum.
Satuan unit kerja yang telah mendapatkan nilai penilaian mandiri
yang dilakukan oleh TPPI dengan nilai akumulatif dari komponen
pengungkit dan indikator hasil minimal 82, selanjutnya akan diusulkan
oleh Ditjen Badilum kepada TPI Mahkamah Agung untuk dilakukan
penilaian mandiri.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 6


TPI melakukan penilaian mandiri kepada unit satuan kerja yang
diusulkan, selanjutnya melaporkan kepada pimpinan instansi mengenai
unit satuan kerja yang lolos penilaian mandiri dan diusulkan agar
ditetapkan sebagai satuan kerja (Pengadilan Negeri/Tinggi) berpredikat
WBK/WBBM ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan RB.
Terdapat dua komponen yang harus dibangun oleh unit kerja terpilih
yaitu :
1) Komponen Pengungkit (60%)
2) Komponen Hasil (40%)
a. Komponen Pengungkit
a. Manajemen Perubahan (5%)
Bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten
mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set)
individu pada Satuan Kerja yang dibangun, menjadi lebih baik sesuai
dengan tujuan dan sasaran pembangunan zona integritas. Target
yang ingin dicapai melalui program ini adalah :
1) Meningkatnya komitmen seluruh jajaran Pimpinan dan anggota
Satuan Kerja dalam membangun Zona Integritas menuju
WBK/WBBM.
2) Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada Satker
yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
3) Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan
timbulnya resistensi terhadap perubahan.
Atas dasar tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang perlu
dilakukan untuk menerapkan manajemen perubahan, yaitu:
-1- Penyusunan Tim Kerja
TIM Kerja adalah tim yang dibentuk untuk melaksanakan proses
perubahan melalui program, kegiatan dan inovasi di 6 Area
Perubahan (6 Komponen Pengungkit), TIM kerja akan menjadi
Motor dalam Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM (struktur tim
kerja), dengan kegiatan:

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 7


a) Membuat undangan pembentukan Tim Kerja WBK/WBBM.
b) Melaksanakan rapat pembentukan Tim Kerja WBK/WBBM.
c) Penentuan anggota Tim Kerja WBK/WBBM melalui rapat
harus mempertimbangkan integritas, kompetensi, memahami
tusi, berdedikasi, tidak bermasalah, serta tidak pernah
melanggar kode etik dan disiplin.
d) Pengesahan Tim Kerja WBK/WBBM oleh ketua pengadilan.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
 Undangan rapat
 Berita acara dan laporan pelaksanaan seleksi.
 Riwayat Hidup dan rekam jejak anggota Tim
Rekomendasi Pengadilan Tinggi.
 Notula rapat, dokumen Laporan pelaksanaan dan
foto/dokumentasi Pembentukan Tim kerja WBK /
WBBM.
-2- Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM.
Dokumen rencana Pembangunan Zona Integritas adalah Program,
Kegiatan dan Inovasi yang akan dilaksanakan dalam melakukan
perubahan yang berisi target, waktu dan hasil yang ingin dicapai,
disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masyarakat di
wilayah masing-masing, meliputi kegiatan :
1.1. Membuat dokumen Rencana Aksi/Rencana Kerja
pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Tiap-
tiap penganggung jawab yang ditunjuk agar mebuat
Rencana Aksi/Rencana Kerja ZI menuju WBK/WBBM
(kapan dimulai, berapa lama, target yang akan dicapai).
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
 Undangan, absensi serta foto.
 Dokumen rencana aksi.
 Dokumen Laporan kegiatan penyusunan rencana aksi
ZI.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 8


1.2. Dalam dokumen pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM
harus ada target-target prioritas yang relevan dengan
tujuan pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM. Target
prioritas adalah hasil yang ingin dicapai dalam tiap-tiap
kegiatan, Program dan
Inovasi yang dilaksanakan dalam rangka mempercepat
proses perubahan serta membawa dampak menuju kearah
yang lebih baik, dengan cara:
a) Tentukan target prioritas yang dirasa mudah diraih atau
dicapai di tiap komponen perubahan.
b) Penentuan target-target prioritas harus melibatkan
seluruh Tim Kerja.
c) Melaksanakan Analisa dan Evaluasi pada masing-
masing Rencana Aksi/Rencana Kerja yang terlaksana
maupun tidak.
d) Membuat Surat Keputusan Ketua satuan Kerja tentang
rencana Pembangunan Zona integritas.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
 Dokumen rencana aksi yang berisi target prioritas.
 Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan penyusunan
target prioritas ZI.
 Keputusan tentang rencana Pembangunan Zona
integritas dan target prioritas.
1.3. Proses Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM harus
disosialisasikan kepada seluruh personil maupun
masyarakat agar tujuan utama meraih WBK/WBBM dapat
tercapai, melalui kegiatan:
a. Sosialisasi kepada pegawai melalui:
 Pengarahan saat apel pagi, rapat staf secara periodik.
 Pendampingan/pembinaan oleh pusat dan wilayah
terkait program, kegiatan dan inovasi pembangunan
ZI menuju WBK/WBBM.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 9


 Pemasangan spanduk dan banner di lingkungan
kerja.
b. Sosialisasi kepada masyarakat melalui:
 Website.
 Media sosial.
 Media elektronik/ cetak.
 Pemasangan spanduk dan banner.
c. Membuat laporan sosialisasi
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
 Capture website, Media sosial, dan kliping.
 Dokumen laporan sosialisasi.
-3- Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas (ZI)
menuju WBK/WBBM.
Dalam pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM perlu dilakukan
kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara terus
menerus pada tiap-tiap komponen untuk memastikan :
1.1. Apakah kegiatan Pembangunan sudah dilaksanakan sesuai
dengan rencana?
a) Pelaksanaan kegiatan harus melibatkan seluruh anggota
Tim.
b) Membuat laporan hasil pelaksanaan masing-masing
rencana aksi/rencana kerja yang telah dilaksanakan.
c) Membuat dokumentasi berupa foto-foto kegiatan.

Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:


- Dokumen laporan pelaksanaan rencana aksi oleh Tim
Kerja WBK/WBBM.
- Dokumentasi (foto kegiatan).
1.2. Apakah Monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan
Zona Integritas sudah dilakukan secara berkala?
a) Melaksanakan rapat monitoring dan evaluasi secara
bulanan.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 10


b) Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi bulanan
Kegiatan tersebut yang dilengkapi dengan data dukung:
- Undangan, notula, daftar hadir, foto rapat.
- Dokumen laporan berkala hasil monitoring dan
evaluasi secara bulanan.
1.3. Apakah temuan monitoring dan evaluasi sudah
ditindaklanjuti?
Menyusun laporan tindak lanjut atas laporan monitoring
dan evaluasi yang dipimpin oleh ketua tim ZI.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung :
Dokumen hasil monitoring dan evaluasi serta rekomendasi
yang telah ditindaklanjuti.
-4- Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
Perubahan pola pikir dan budaya kerja adalah kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka merubah pola pikir anggota ke arah
yang lebih baik melalui upaya :
1.1. Pemilihan Role Model diantara Pimpinan (Ketua Satuan
Kerja, Hakim-hakim serta pejabat struktural dibawahnya)
dalam pelaksanaan Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung :
a) Dokumentasi tentang proses pemilihan role model
(undangan, daftar hadir, sk penunjukan role model dan
sk kriteria role model), dokumentasi kegiatan sinergitas,
pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat, press
release yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja/
pejabat struktural.
b) Absensi Pimpinan Satuan Kerja dan pejabat struktural.
c) Foto/dokumentasi pimpinan Satuan Kerja/pejabat
struktural sebagai pembina upacara.
1.2. Pemilihan Agen Perubahan di antara para staff harus sudah
ditetapkan dengan mengacu pada Permenpan RB Nomor 27

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 11


Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Agen
Perubahan di Intansi Pemerintahan, dengan tahapan :
a) Membuat sk kriteria pemilihan agen perubahan sesuai
Permenpan tersebut.
b) Membuat undangan penetapan agen perubahan.
c) Melaksanakan rapat penetapan agen perubahan.
d) Pengesahan agen perubahan.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
- Berita acara pemilihan.
- Dokumen laporan pelaksanaan penetapan agen
perubahan.
- Sk penetapan agen perubahan terpilih.
1.3. Apakah budaya kerja dan pola pikir di lingkungan organisasi
sudah berjalan dengan baik?
a) Menerapkan budaya kerja sebagaimana tertuang dalam
kode etik dan perilaku.
b) Berikan reward and punishment.
c) Membuat laporan kegiatan pembangunan budaya kerja
dan pola pikir.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung :
- Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan penerapan
budaya kerja berikut dokumentasinya.
- Rekap absensi pegawai.
- Dokumentasi program reward and punishment .
d) Setiap anggota organisasi harus terlibat dalam
pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM, melalui upaya :
- Penandatanganan pakta integritas oleh seluruh
pegawai.
- Apel pagi dan apel sore.
- Rapat berjenjang.
- Membuat laporan Hasil Kegiatan.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 12


- Dokumen pakta integritas.
- Dokumen Laporan hasil kegiatan pembangunan ZI
yang melibatkan keterwakilan masing-masing bagian.
- Dokumentasi kegiatan ZI.

b. Penataan Tatalaksana (5%)


Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem,
proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan
terukur pada Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.
Target yang ingin dicapai pada masing-masing program ini
adalah:
1) Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses
penyelenggaraan manajemen pada satuan kerja.
2) Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen
pada satuan kerja.
3) Meningkatnya kinerja pada satuan kerja.
Beberapa indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan
penataan tatalaksana, yaitu :
-1- Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada
peta bisnis proses instansi dan kondisi yang seharusnya
telah dilakukan seperti :
a. Penyusunan Standar Operasional Prosedur
b. Penerapan Standar Operasional Prosedur
c. Evaluasi/Perbaikan Standar Operasional Prosedur.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
- Dokumen peta bisnis instansi.
- Dokumen SOP yang ditandatangani.
- Dokumen SOP Inovasi yang ditandatangani Ketua Satuan
Kerja.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 13


-2- E-Office/E-Government
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada
yang telah dilakukan, seperti :
a. Penyusunan sistem pengukuran kinerja berbasis sistem
informasi (contoh LLK Elektronik).
b. Penyusunan sistem kepegawaian berbasis sistem
informasi (Contoh SIKEP).
c. Penyusunan sistem pelayanan publik berbasis Teknologi
Informasi.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
- Dokumen kinerja satker yang diambil melalui aplikasi
SIKEP.
- Dokumen manajemen SDM yang diambil melalui
aplikasi SIKEP.
- Capture website, aplikasi layanan serta media sosial.
- Undangan, notula, daftar hadir, foto rapat.
-3- Keterbukaan Informasi Publik
Pengukuran Indikator ini dilakukan dengan mengacu
pada :
1.1. Penerapan kebijakan tentang keterbukaan
informasi publik telah diterapkan.
1.2. Memiliki website dengan informasi terkini yang
memudahkan masyarakat pencari keadilan.
1.3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
- Capture anggaran DIPA melalui website.
- Foto spanduk/baner, website dan media sosial lainnya.
- Undangan rapat, notulensi, daftar hadir.
- Dokumen laporan hasil monitoring dan evaluasi

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 14


c. Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia/SDM (15%)
Penataan Sistem Manajemen SDM pada satuan kerja bertujuan
untuk meningkatkan profesionalisme SDM satuan kerja pada Zona
Integritas Menuju WBK/WBBM. Target yang ingin dicapai melalui
program ini adalah :
1) Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan
organisasi. Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu :
1.1. Satuan kerja telah melakukan rencana kebutuhan pegawai
di unit kerjanya dalam hal rasio dengan beban kerja dan
kualifikasi pendidikan serta mengacu pada peta jabatan dan
hasil analisis beban kerja.
1.2. Menerapkan monitoring dan evaluasi terhadap rencana
kebutuhan pegawai di unit kerjanya.
2) Pola Mutasi Internal
Pengukuran indikatir ini dilakukan dengan mengacu pada
kondisi :
2.1. Penyusunan kebijakan pola mutasi internal.
2.2. Penerapan kebijakan pola mutasi internal.
2.3. Monitoring dan evaluasi atas kebijakan pola mutasi internal
3) Pengembangan pegawai berbasis kompetensi Pengukuran
indikator ini dilakukan dengan mengacu pada :
3.1. Telah melakukan upaya pengembangan kompetensi
(capacity building/transfer knowledge).
3.2. Terdapat kesempatan/hak bagi pegawai di unit kerja terkait
untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi
lainnya.
3.3. Monitoring dan evaluasi atas kegiatan pengembangan
profesi.
4) Penetapan Kinerja Individu
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada :
4.1. Telah memiliki penilaian kinerja individu yang terkait
dengan kinerja organisasi.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 15


4.2. Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan
indikator kinerja individu level di atasnya.
4.3. Telah melakukan pengukuran kinerja individu secara
periodik.
4.4. Hasil penilaian kinerja individu telah diimplementasikan
mulai dari penerapan sampai dengan pemantauan.
5) Penegakan aturan disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku. Indikator
dilakukan dengan mengacu pada pelaksanaan aturan
disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku :
5.1. Penegakan aturan disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku pegawai
melalui penerapan aturan disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku
pegawai (data dukung antara lain absensi, ijin keluar kantor,
ijin keluar negeri dan pengawasan melekat).
5.2. Sistem Informasi Kepegawaian melalui Pemutakhiran
informasi kepegawaian dilakukan secara terbuka.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada
kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti pelaksanaan tertib
absensi kerja dan pemotongan tunjangan kinerja.
6) Sistem Informasi Kepegawaian pada unit kerja telah
dimutakhirkan secara berkala dengan indikator sebagai berikut :
6.1. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM Aparatur
pada masing – masing satker.
6.2. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
SDM aparatur pada masing – masing satker.
6.3. Meningkatnya disiplin SDM Aparatur pada masing – masing
satker.
6.4. Meningkatnya efektivitas manajemen SDM aparatur pada
satker
6.5. Meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur pada satker.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
- Undangan, notula, daftar hadir dan foto rapat

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 16


- Dokumen kebutuhan pegawai berdasarkan pemetaan
jabatan dan analisis beban kerja
- Surat usulan kebutuhan pegawai.
- Dokumen monitoring dan evaluasi kinerja pegawai baru
terhadap kinerja bagian
- SK mutasi/rotasi internal.
- DRP (Daftar Riwayat Pekerjaan) /DRH (Daftar Riwayat
Hidup).
- dokumen monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan
mutasi yang dilakukan dalam kaitannya dengan perbaikan
kinerja.
- dokumen rencana pengembangan kompetensi pegawai
berdasarkan penilaian SKP (Sasaran Kinerja Pegawai).
- surat kepada pegawai perihal kesempatan mengikuti
Diklat/pengembangan kompetensi lainnya.
- Surat usulan pegawai yang akan mengikuti
Diklat/pengembangan kompetensi lainnya.
- Daftar pegawai yang telah pegawai mengikuti Diklat/
pengembangan kompetensi lainnya.
- Dokumen laporan hasil monitoring dan evaluasi terhadap
hasil pengembangan kompetensi dalam rangka perbaikan
kinerja.
- Dokumen SKP yang disetujui dan ditandatangani oleh
atasan langsungnya.
- Dokumen Kinerja Unit yang disetujui dan ditandatangani
oleh atasan.
- Dokumen SKP berjenjang (JFU, atasan langsung/kasubsi,
atasan langsung/kasi, kepala Satuan Kerja).
- Dokumen pengukuran kinerja individu per bulan.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 17


d. Penguatan Akuntabilitas Kinerja (10%)
Akuntabilitas kinerja bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan
akuntabilitas kinerja pada satuan kerja.
Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah :
1) Meningkatnya kinerja instansi pemerintah;dan
2) Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah.
Untuk mengukur pencapaian program ini digunakan indikator :
a) Keterlibatan Pimpinan
Dalam penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) yang merupakan dokumen perencanaan
strategis satuan kerja dengan memperhatikan sumber daya yang
dimiliki, strategi pencapaian serta ukuran keberhasilan harus
melibatkan pimpinan satker.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
- Undangan, notula, daftar hadir, foto rapat.
- Dokumen perencanaan kegiatan dan anggaran.
- Dokumen Perjanjian Kinerja.
b) Pengelolaan akuntabilitas kinerja
Pengelolaan akuntabilitas kinerja terdiri dari pengelolaan data
kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja, dengan
pencapaian program yang diharapkan sebagai berikut :
1. Satuan kerja telah memiliki dokumen perencanaan.
2. Dokumen Perencanaan telah berorientasi hasil.
3. Indikator kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja telah
memiliki kriteria Spesifik.
4. Satuan kerja telah menyusun Laporan tentang kinerja.
5. Pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja.
6. Satuan kerja telah berupaya meningkatkan kapasitas SDM
yang menangani akuntabilitas Kinerja.
7. Satuan kerja memiliki dokumen perencanaan kerja jangka
pendek (Renja) Tahunan, Rencana Strategis (Renstra) serta
Penetapan Kinerja (Perjanjian Kinerja).

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 18


8. Membuat turunan Renja yang mendukung peningkatan
pelayanan publik (penetapan standar pelayanan, budaya
pelayanan prima, survei kepuasan masyarakat).
9. Membuat turunan Renja yang mendukung kegiatan anti
korupsi (sk pengendalian gratifikasi, penerapan Sistem
Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP), dan penanganan
pengaduan masyarakat).
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung :
- Undangan, notula, daftar hadir, foto rapat.
- Dokumen pemantauan pencapaian kinerja secara bulanan
dipimpin oleh kepala satuan kerja.
- Dokumen perencanaan kerja jangka pendek (Renja) Tahunan,
Rencana Strategis (Renstra) serta Penetapan Kinerja (Perjanjian
Kinerja).
- Dokumen turunan Renja yang mendukung peningkatan
pelayanan publik (penetapan standar pelayanan, budaya
pelayanan prima, survei kepuasan masyarakat) serta
mendukung kegiatan anti korupsi (pengendalian gratifikasi,
penerapan SPIP, dan penanganan pengaduan masyarakat).
- Dokumen IKU dan IKU tambahan yang mendukung
peningkatan pelayanan publik.

e. Penguatan Pengawasan (15%)


Penguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan
penyelenggaraan satuan kerja yang bersih dan bebas KKN.
Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah:
1) Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara.
2) Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara.
3) Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang.
Beberapa indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan
penguatan pengawasan, yaitu :
-1- Pengendalian gratifikasi.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 19


Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi
:
1.1. Satuan kerja telah memiliki Public Campaign tentang
pengendalian gratifikasi.
1.2. Satuan kerja telah mengimplementasikan pengendalian
gratifikasi.
1.3 Kedisiplinan pelaporan LHKPN.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
- Capture banner/spanduk/media public campaign lainnya.
- SK Unit Pengendali Gratifikasi.
- Capture kamera pengawas (CCTV) dan tampilannya.
- Bukti pengiriman LHKPN.
-2- Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada :
2.1. Satuan kerja telah membangun lingkungan pengendalian.
2.2. Satuan kerja telah melakukan penilaian resiko atas unit
kerja.
2.3. Satuan kerja telah melakukan kegiatan pengendalian untuk
meminimalisir resiko yang telah diidentifikasi.
2.4. Satuan kerja telah melakukan sosialisasi,
mengkomunikasikan dan mengimplementasikan SPIP
kepada seluruh pihak terkait.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
- Dokumen matrik identifikasi risiko.
- Dokumen analisis risiko.
- Dokumen level risiko.
- Dokumen laporan pengendalian untuk meminimalisir risiko
yang telah diidentifikasi.
-3- Pengaduan masyarakat.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada :

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 20


3.1. Satuan kerja telah mengimplementasikan kebijakan
pengaduan masyarakat baik melalui media cetak dan
elektronik (website)
3.2. Satuan kerja telah melaksanakan tindak lanjut atas hasil
penanganan pengaduan masyarakat.
3.3. Satuan kerja telah melakukan monitoring dan evaluasi atas
hasil penanganan pengaduan masyarakat.
3.4. Satuan kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas
penanganan pengaduan masyarakat.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
- SK petugas Pengaduan Masyarakat.
- Foto petugas/ruang/loket/kotak khusus pengaduan.
- Foto spanduk/banner informasi sarana penyampaian
pengaduan.
- Capture sarana pengaduan melalui Media online.
- Capture respon pengaduan masyarakat.
- Bukti penyampaian pengaduan masyarakat kepada bagian
terkait.
- Laporan monitoring dan evaluasi laporan pengaduan setiap
bulan.
- Bukti penyampaian pengaduan masyarakat kepada bagian
terkait untuk ditindaklanjuti.
- Dokumen laporan tindak lanjut (tindakan perbaikan pelayanan)
atas Laporan monitoring dan evaluasi laporan pengaduan.
-4- Whistle Blowing System (WBS)
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada :
4.1. Satuan kerja telah menerapkan Whistle Blowing System.
4.2. Satuan kerja telah melakukan evaluasi atas penerapan
Whistle Blowing System.
4.3. Satuan kerja menindaklanjuti hasil evaluasi atas penerapan
Whistle Blowing System.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 21


Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung :
- Dokumen dan foto internalisasi Whistle Blowing System (WBS).
- Dokumen Laporan hasil evaluasi atas penerapan Whistle
Blowing System.
- dokumen Laporan tindak lanjut hasil evaluasi atas penerapan
Whistle Blowing System.
-5- Penanganan Benturan Kepentingan sesuai Permenpan RB Nomor
37 Tahun 2012 tentang Benturan Kepentingan dan SK Sekma
Nomor 59A Tahun 2014 tentang Pedoman Penanganan Benturan
Penetingan di Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan
di Bawahnya..
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada :
5.1. Satuan kerja telah mengidentifikasi benturan kepentingan
dalam tugas dan fungsi utama.
5.2. Satuan kerja telah melakukan sosialisasikan penanganan
benturan kepentingan.
5.3. Satuan kerja telah mengimplementasikan kebijakan
penanganan benturan kepentingan.
5.4. Satuan kerja telah melakukan evaluasi atas pelaksanaan
penanganan benturan kepentingan.
5.5. Satuan kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas
pelaksanaan penanganan benturan kepentingan.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
- Dokumen identifikasi/pemetaan benturan kepentingan dalam
tugas fungsi utama.
- Dokumen surat pernyataan bebas dari benturan kepentingan.
- Dokumen laporan evaluasi atas Penanganan Benturan
Kepentingan.
- dokumen laporan tindak lanjut atas penanganan Benturan
Kepentingan.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 22


f. Penguatan Kualitas Pelayanan Publik (10%)
Peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan suatu upaya
untuk meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik sesuai
kebutuhan dan harapan masyarakat.
Target yang ingin dicapai melalui program peningkatan kualitas
pelayanan publik ini adalah :
1) Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih
murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau).
2) Meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh
standardisasi pelayanan internasional.
3) Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik.
Beberapa indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan
peningkatan kualitas pelayanan publik, yaitu :
-1- Standar Pelayanan Pengukuran indikator ini dilakukan dengan
mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :
1.1. Satuan kerja telah memiliki Standar Pelayanan Minimal
(SPM).
1.2. Satuan kerja telah memaklumatkan Standar Pelayanan.
1.3. Satuan kerja telah memiliki SOP bagi pelaksanaan Standar
Pelayanan.
1.4. Satuan kerja telah melakukan reviu dan perbaikan atas
Standar Pelayanan dan SOP.
1.5. Melakukan sosialisasi/pelatihan Pelayanan Prima kepada
pegawai.
1.6. Menyediakan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat
dalam memperoleh informasi layanan dan kegiatan melalui
media cetak, papan pengumuman, media sosial, website, dan
lain-lain.
1.7. Telah terdapat sistem punishment (sanksi)/reward
(penghargaan) bagi pelaksana layanan serta pemberian

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 23


kompensasi kepada penerima layanan bila layanan yang
diberikan tidak sesuai standar.
1.8. Menyediakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
1.9. Terdapat Inovasi layanan.
1.10.Penilaian kepuasan terhadap pelayanan.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
- Dokumen Standar pelayanan pada satuan kerja.
- Capture maklumat standar pelayanan ditempat pelayanan.
- Dokumen SOP pelaksanaan standar pelayanan.
- Dokumen reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan
SOP.
- Dokumen sosialisasi/pelatihan Pelayanan Prima kepada
pegawai.
- Capture sarana informasi layanan.
- Sistem reward dan punishment.
- Dokumen penghargaan pegawai teladan sebagai reward,
dokumen hukuman disiplin sebagai punishment serta
kompensasi kepada penerima layanan.
- Capture aplikasi, sarana dan prasarana Pelayanan terpadu
(PTSP).
- Capture inovasi pada pelayanan
- Dokumen laporan survei;
- Capture dan foto/Dokumentasi
- Dokumen laporan perbaikan pelayanan sebagai tindak lanjut
dari survei kepuasan masyarakat.

g. Indikator hasil 40%,


Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), fokus
pelaksanaan reformasi birokrasi tertuju pada dua sasaran utama,
yaitu:

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 24


1) Terwujudnya Aparatur Pengadilan yang Bersih dan Bebas dari
KKN (20%), diukur dengan menggunakan ukuran:
a. Nilai persepsi korupsi (survei eksternal)
Nilai indeks persepsi korupsi yang disyaratkan >= 3.6 dari
Skala 1-4;dan
b. Presentase penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
(TLHP).
Presentasi penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
(TLHP) yang disyaratkan 100%.
c. Data yang dipakai dalam pelaporan ini data primer yang
dikumpulkan melalui instrument kuesioner.
Pelaksanaan survei persepsi korupsi dilaksanakan setiap 6
bulan sekali.
2) Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada
Masyarakat (20%), diukur melalui nilai persepsi kualitas
pelayanan (survei eksternal).
Nilai indeks persepsi kualitas pelayanan yang disyaratkan >= 3
(80%) dari Skala 1-4.
Hasil SKM wajib diinformasikan kepada publik termasuk metode
survei, penyampaian hasil SKM wajib dipublikasi, minimal di
ruang layanan atau melalui media cetak, media pemberitaan
online, website satker, atau media jejaring sosial.
Pelaksanaan survei persepsi korupsi dilaksanakan setiap 6 bulan
sekali. Satker Pengadilan wajib melaporkan hasil survei kepuasan
masyarakat kepada Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 25


BAB III
RENCANA AKSI/RENCANA KERJA ZONA INTEGRITAS
NO. KOMPONEN INDIKATOR LANGKAH BUKTI TARGET
AKSI FISIK WAKTU
1 2 3 4 5 6
I MANAJEMEN
PERUBAHAN
II PENATAAN
TATA LAKSANA
III PENATAAN
SISTEM
MANAJEMEN
SDM
IV PENGUATAN
AKUNTABILITAS
V PENGUATAN
PENGAWASAN
VI PENINGKATAN
KUALITAS
PELAYANAN

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 26


BAB IV

EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Evaluasi

Pelaksanaan pembangunan Zona Integritas dan kinerja WBK/WBBM


yang telah ditetapkan perlu dilakukan evaluasi setiap bulan untuk
mengetahui tingkat efektivitas pedoman ini. Evaluasi pada pengadilan-
pengadilan di lingkungan Peradilan Umum dilaksanakan oleh Pengadilan
Tinggi, dalam hal ini dilakukan oleh Tim Penilai WBK/WBBM Pengadilan
Tinggi melalui penelaahan laporan-laporan yang diterima, pengolahan
informasi yang diperoleh langsung di lapangan dan forum diskusi tim ZI
Pengadilan Tinggi.

B. Pelaporan

Pelaporan atas hasil evaluasi tersebut dilakukan oleh Pengadilan Tinggi


kepada Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum setiap bulan,
sehingga perkembangan pelaksanaan pembangunan Zona Integritas
menuju terwujudnya WBK/WBBM secara berkala dapat dimonitor.

BAB V

LEMBAR KERJA EVALUASI (LKE)

Setiap satuan kerja diwajibkan melakukan penilaian mandiri Zona


Integritas dengan berpedoman kepada Lembar Kerja Evaluasi (LKE),
sebelum nantinya akan dinilai oleh Tim Penilai Internal (TPI) dan Tim
Penilaian Ekstenal (TPE). (formulir LKE dapat diunduh dari file yang
menjadi satu kesatuan dengan dokumen ini) sesuai dengan Permenpan No.
52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di
Lingkungan Instansi Pemerintah.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 27


LEMBAR KERJA EVALUASI ZONA INTEGRITAS (ZI)
MENUJU WBK/WBBM
INSTANSI :
TAHUN : 2014

Pilihan Uraian
Jawab
PENILAIAN Bobot Jawaba Nilai % Keterangan Penjela
an
n san
A PRO
. SES
(60)
I. MANAJEMEN 5,0 #DIV/0!
PERUBAHAN #DIV/0!
(5)
1 Tim Kerja (1) 1,0 0,25 25,00%
a. Apakah unit
kerja telah
Ya, apabila
membentuk
Tim telah
tim untuk
Y/T Tidak 0 dibentuk di
melakukan
dalam unit
pembangun
kerja
an Zona
Integritas ?
b. Apakah A. Dengan
penentuan prosedur/m
anggota Tim ekanisme
selain yang jelas;
A/B/C B 0,5
pimpinan B. Sebagian
dipilih menggunak
melalui an
prosedur/m prosedur;

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 28


ekanisme C. Tidak di
yang jelas ? seleksi

2 Dokumen Rencana 1,0 0,00%


Pembangunan Zona 0,00
Integritas (1)
a. Apakah ada Ya, apabila
dokumen memiliki
rencana dokumen
kerja rencana
pembangun kerja
Y/T Tidak 0
an Zona pembangun
Integritas an Zona
menuju Integritas
WBK/WBB
M?
b. Apakah A. Semua
dalam target-target
dokumen prioritas
pembangun relevan
an terdapat dengan
target-target tujuan
prioritas pembangun
A/B/C Error
yang relevan an
dengan WBK/WBB
tujuan M;
pembangun B. Sebagian
an target-target
WBK/WBB prioritas
M? relevan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 29


dengan
tujuan
pembangun
an
WBK/WBB
M;
C. Tidak ada
target-target
prioritas
yang relevan
dengan
tujuan
pembangun
an
WBK/WBB
M
c. Apakah
terdapat
mekanisme Ya, apabila
atau media ada media
untuk sosialisasi
mensosialis Y/T Error pembangun
asikan an
pembangun WBK/WBB
an M
WBK/WBB
M?
3 Pemantauan dan 2,0 33,00%
Evaluasi
0,66
Pembangunan
WBK/WBBM (2)

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 30


a. Apakah A. Semua
seluruh kegiatan
kegiatan pembangun
pembangun an telah
an sudah dilaksanaka
dilaksanaka n sesuai
n sesuai dengan
dengan rencana; B.
rencana ? Sebagian
besar
kegiatan
pembangun
an telah
dilaksanaka
n sesuai
dengan
A/B/C/
C 0,33 rencana; C.
D
Sebagian
kecil
kegiatan
pembangun
an telah
dilaksanaka
n sesuai
dengan
rencana; D.
Belum ada
kegiatan
pembangun
an yang
dilakukan
sesuai
dengan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 31


rencana

b. Terdapat A. Jika
monitoring laporan
dan evaluasi monitoring
terhadap dan evaluasi
pembangun tim internal
an Zona atas
Integritas persiapan
dan
pelaksanaan
A/B/C/
Error kegiatan
D
Unit
WBK/WBB
M dilakukan
bulanan;
B. Jika
laporan
monitoring
dan evaluasi
tim internal

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 32


atas
persiapan
dan
pelaksanaan
kegiatan
Unit
WBK/WBB
M dilakukan
triwulan;
C. Jika
laporan
monitoring
dan evaluasi
tim internal
atas
persiapan
dan
pelaksanaan
kegiatan
Unit
WBK/WBB
M dilakukan
semesteran;
D. Jika
laporan
monitoring
dan evaluasi
tim internal
atas
persiapan
dan
pelaksanaan
kegiatan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 33


Unit
WBK/WBB
M dilakukan
tahunan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 34


c. Apakah A. Jika
hasil semua
Monitoring laporan
dan monitoring
Evaluasi dan evaluasi
telah tim internal
ditindaklanj atas
uti ? persiapan
dan
pelaksanaan
kegiatan
Unit
WBK/WBB
M telah
ditindaklanj
uti; B. Jika
A/B/C/
Error sebagian
D
besar
laporan
monitoring
dan evaluasi
tim internal
atas
persiapan
dan
pelaksanaan
kegiatan
Unit
WBK/WBB
M telah
ditindaklanj
uti; C. Jika
sebagian

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 35


kecil
laporan
monitoring
dan evaluasi
tim internal
atas
persiapan
dan
pelaksanaan
kegiatan
Unit
WBK/WBB
M telah
ditindaklanj
uti; D. Jika
laporan
monitoring
dan evaluasi
tim internal
atas
persiapan
dan
pelaksanaan
kegiatan
Unit
WBK/WBB
M belum
ditindaklanj
uti
4 Perubahan pola 1,0 #DIV/0!
pikir dan budaya #DIV/0!
kerja (1)

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 36


a. Apakah Ya, jika
pimpinan pimpinan
berperan memberi
sebagai role teladan
model nyata.
dalam misalnya
pelaksanaa Y/T Error mengisi/me
n ncatat
Pembangun kehadiran
an setiap hari
WBK/WBB seperti
M? pegawai
lain.
b. Apakah Ya, jika
sudah agen
ditetapkan perubahan
Y/T Error
agen sudah
perubahan ditetapkan
?
c. Apakah Ya, jika
telah dilakukan
dibangun pelatihan
budaya budaya
Y/T Error
kerja dan kerja dan
pola pikir di pola pikir
lingkungan
organisasi?

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 37


d. Apakah A. Jika
anggota semua
organisasi anggota
terlibat terlibat
dalam dalam
pembangun pembangun
an Zona an Zona
Integritas Integritas
menuju menuju
WBK/WBB WBK/WBB
M? M dan
usulan-
usulan dari
anggota
diakomodasi
kan dalam
A/B/C/
Error keputusan;
D
B. Jika
sebagian
besar
anggota
terlibat
dalam
pembangun
an Zona
Integritas
menuju
WBK/WBB
M;
C. Jika
sebagian
kecil
anggota

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 38


terlibat
dalam
pembangun
an Zona
Integritas
menuju
WBK/WBB
M;
D. Jika
belum ada
anggota
terlibat
dalam
pembangun
an Zona
Integritas
menuju
WBK/WBB
M
II. PENATAAN 5,0 #DIV/0!
TATALAKSAN #DIV/0!
A (5)
1 prosedur 1,5 #DIV/0!
operasional tetap
#DIV/0!
(SOP) kegiatan
utama (1,5)

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 39


a. Apakah SOP A. Jika
mengacu semua SOP
pada peta unit telah
proses mengacu
bisnis peta proses
instansi bisnis dan
juga
melakukan
inovasi yang
selaras;
B. Jika
semua SOP
unit telah
mengacu
A/B/C/ peta proses
Error
D bisnis;
C. Jika
sebagian
besar SOP
unit telah
mengacu
peta proses
bisnis;
D. Jika
sebagian
kecil SOP
unit telah
mengacu
peta proses
bisnis

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 40


b. Prosedur A. Jika unit
operasional telah
tetap (SOP) menerapkan
telah seluruh SOP
diterapkan yang
ditetapkan
dan juga
melakukan
inovasi pada
SOP yang
diterapkan;
B. Jika unit
telah
menerapkan
seluruh SOP
A/B/C/
Error yang
D
ditetapkan ;
C. Jika unit
telah
menerapkan
sebagian
besar SOP
yang
ditetapkan ;
D. Jika unit
telah
menerapkan
sebagian
kecil SOP
yang
ditetapkan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 41


c. Prosedur a. Jika
operasional seluruh SOP
tetap (SOP) utama telah
telah dievaluasi
dievaluasi dan telah
ditindaklanj
uti berupa
perbaikan
SOP atau
usulan
perbaikan
SOP
b. Jika
sebagian
besar SOP
utama telah
A/B/C/
Error dievaluasi
D
dan telah
ditindaklanj
uti berupa
perbaikan
SOP atau
usulan
perbaikan
SOP
c. Jika
sebagian
besar SOP
utama telah
dievaluasi
tetapi belum
ditindaklanj
uti;

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 42


d. Jika
sebagian
kecil SOP
utama telah
dievaluasi

2 E-Office (2) 2,0 #DIV/0! #DIV/0!


a. Apakah A. Jika unit
sistem memiliki
pengukuran sistem
kinerja unit pengukuran
sudah kinerja yang
menggunak menggunak
an teknologi an teknologi
informasi? informasi
A/B/C Error dan juga
melakukan
inovasi; B.
Jika unit
memiliki
sistem
pengukuran
kinerja
terpusat
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 43
yang
menggunak
an teknologi
informasi;
C.Belum
memiliki
sistem
pengukuran
kinerja yang
menggunak
an teknologi
informasi
b. Apakah A. Jika unit
operasionali memiliki
sasi operasionali
manajemen sasi
SDM sudah manajemen
menggunak SDM yang
an teknologi menggunak
informasi? an teknologi
informasi
dan juga
A/B/C Error melakukan
inovasi;
B. Jika unit
memiliki
operasionali
sasi
manajemen
SDM yang
menggunak
an teknologi
informasi

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 44


secara
terpusat;
C. Belum
memiliki
operasionali
sasi
manajemen
SDM yang
sudah
menggunak
an teknologi
informasi

c. Apakah A. Jika unit


pemberian memberikan
pelayanan pelayanan
kepada kepada
publik publik
sudah dengan
menggunak menggunak
an teknologi an teknologi
informasi? informasi
A/B/C Error dan juga
melakukan
inovasi;
B. Jika unit
memberikan
pelayanan
kepada
publik
dengan
menggunak

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 45


an teknologi
informasi
secara
terpusat;
C. Belum
memberikan
pelayanan
kepada
publik
dengan
menggunak
an teknologi
informasi

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 46


d Apakah A. Jika
telah laporan
dilakukan monitoring
monitoring dan
dan dan evaluasiterh
evaluasi adap
terhadap pemanfaata
pemanfaata n teknologi
n teknologi informasi
informasi dalam
dalam pengukuran
pengukuran kinerja unit,
kinerja unit, operasionali
operasionali sasi SDM,
sasi SDM, dan
dan pemberian
A/B/C/
pemberian Error layanan
D
layanan kepada
kepada publik
publik? dilakukan
bulanan; B.
Jika laporan
monitoring
dan evaluasi
terhadap
pemanfaata
n teknologi
informasi
dalam
pengukuran
kinerja unit,
operasionali
sasi SDM,

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 47


dan
pemberian
layanan
kepada
publik
dilakukan
triwulan; C.
Jika laporan
monitoring
dan evaluasi
terhadap
pemanfaata
n teknologi
informasi
dalam
pengukuran
kinerja unit,
operasionali
sasi SDM,
dan
pemberian
layanan
kepada
publik
dilakukan
semesteran;
D. Jika
laporan
monitoring
dan evaluasi
terhadap
pemanfaata
n teknologi

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 48


informasi
dalam
pengukuran
kinerja unit,
operasionali
sasi SDM,
dan
pemberian
layanan
kepada
publik
dilakukan
tahunan

3 Keterbukaan 1,5 #DIV/0!


#DIV/0!
Informasi Publik
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 49
(1,5)
a. Kebijakan Ya, jika
tentang kebijakan
keterbukaa tentang
n informasi keterbukaan
Y/T Error
publik telah informasi
diterapkan publik
sudah
diterapkan
b. Melakukan Ya, jika
monitoring sudah
dan evaluasi dilakukan
pelaksanaa monitoring
n kebijakan dan evaluasi
Y/T Error
keterbukaa pelaksanaan
n informasi kebijakan
publik keterbukaan
informasi
publik
III. PENATAAN 15,0 #DIV/0!
SISTEM
#DIV/0!
MANAJEMEN
SDM (15)
1 Perencanaan 2,0 #DIV/0!
kebutuhan pegawai
sesuai dengan #DIV/0!
kebutuhan
organisasi (2)

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 50


a. Apakah Ya, jika
kebutuhan kebutuhan
pegawai pegawai
yang yang
disusun disusun
oleh unit oleh unit
kerja kerja
mengacu mengacu
kepada peta Y/T Error kepada peta
jabatan dan jabatan dan
hasil hasil
analisis analisis
beban kerja beban kerja
untuk untuk
masing- masing-
masing masing
jabatan? jabatan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 51


b. Apakah A. Jika
penempatan semua
pegawai penempatan
hasil pegawai
rekrutmen hasil
murni rekrutmen
mengacu murni
kepada mengacu
kebutuhan kepada
pegawai kebutuhan
yang telah pegawai
disusun per yang telah
jabatan? disusun per
jabatan; B.
Jika
sebagian
A/B/C/
Error besar
D
penempatan
pegawai
hasil
rekrutmen
murni
mengacu
kepada
kebutuhan
pegawai
yang telah
disusun per
jabatan; C.
Jika
sebagian
kecil
penempatan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 52


pegawai
hasil
rekrutmen
murni
mengacu
kepada
kebutuhan
pegawai
yang telah
disusun per
jabatan; D.
Tidak ada
penempatan
pegawai
hasil
rekrutmen
murni yang
mengacu
kepada
kebutuhan
pegawai
yang telah
disusun per
jabatan.
c. Apakah Ya, jika
telah sudah
dilakukan dilakukan
monitoring monitoring
dan dan Y/T Error dan dan
evaluasi evaluasi
terhadap terhadap
penempatan penempatan
pegawai pegawai

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 53


rekrutmen rekrutmen
untuk untuk
memenuhi memenuhi
kebutuhan kebutuhan
jabatan jabatan
dalam dalam
organisasi organisasi
telah telah
memberikan memberikan
perbaikan perbaikan
terhadap terhadap
kinerja unit kinerja unit
kerja? kerja
2 Pola Mutasi Internal 2,0
#DIV/0! #DIV/0!
(2)
a. Dalam Ya, jika ada
melakukan dilakukan
pengembang mutasi
an karier pegawai
pegawai, antar
apakah jabatan
Y/T Error
telah sebagai
dilakukan wujud dari
mutasi pengembang
pegawai an karier
antar pegawai
jabatan?

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 54


b. Apakah A. Jika
dalam semua
melakukan mutasi
mutasi pegawai
pegawai antar
antar jabatan
jabatan telah
telah memperhati
memperhati kan
kan kompetensi
kompetensi jabatan dan
jabatan dan mengikuti
mengikuti pola mutasi
pola mutasi yang telah
yang telah ditetapkan
ditetapkan? pusat dan
A/B/C/
Error juga unit
D
kerja
memberikan
pertimbanga
n terkait hal
ini; B. Jika
semua
mutasi
pegawai
antar
jabatan
telah
memperhati
kan
kompetensi
jabatan dan
mengikuti

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 55


pola mutasi
yang telah
ditetapkan
pusat; C.
Jika
sebagian
besar
mutasi
pegawai
antar
jabatan
telah
memperhati
kan
kompetensi
jabatan dan
mengikuti
pola mutasi
yang telah
ditetapkan
pusat;D.
Jika
sebagian
kecil semua
mutasi
pegawai
antar
jabatan
telah
memperhati
kan
kompetensi
jabatan dan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 56


mengikuti
pola mutasi
yang telah
ditetapkan
pusat.

c. Apakah Ya, jika


telah sudah
dilakukan dilakukan
monitoring monitoring
Y/T Error
dan evaluasi dan evaluasi
terhadap terhadap
kegiatan kegiatan
mutasi yang mutasi yang
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 57
telah telah
dilakukan dilakukan
dalam dalam
kaitannya kaitannya
dengan dengan
perbaikan perbaikan
kinerja? kinerja
3 Pengembangan 3,0
pegawai berbasis #DIV/0! #DIV/0!
kompetensi (3)
a. Apakah Unit Ya, jika
Kerja sudah
melakukan dilakukan
Training Training
Need Need
Analysis Y/T Error Analysis
Untuk Untuk
pengembang pengembang
an an
kompetensi kompetensi
?

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 58


b. Dalam A. Jika
menyusun semua
rencana rencana
pengembang pengembang
an an
kompetensi kompetensi
pegawai, pegawai
apakah mempertimb
mempertim angkan
bangkan hasil
hasil pengelolaan
pengelolaan kinerja
kinerja pegawai; B.
pegawai? Jika
sebagian
besar
A/B/C/
Error rencana
D
pengembang
an
kompetensi
pegawai
mempertimb
angkan
hasil
pengelolaan
kinerja
pegawai; C.
Jika
sebagian
kecil
rencana
pengembang
an

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 59


kompetensi
pegawai
mempertimb
angkan
hasil
pengelolaan
kinerja
pegawai; D.
Belum ada
rencana
pengembang
an
kompetensi
pegawai
yang
mempertimb
angkan
hasil
pengelolaan
kinerja
pegawai

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 60


c. Persentase A. Jika
kesenjangan persentase
kompetensi kesenjangan
pegawai kompetensi
yang ada pegawai
dengan dengan
standar standar
kompetensi kompetensi
yang yang
ditetapkan ditetapkan
untuk sebesar
masing- <25% ;
masing B. Jika
jabatan persentase
kesenjangan
kompetensi
A/B/C/
Error pegawai
D
dengan
standar
kompetensi
yang
ditetapkan
sebesar
>25%-50% ;
C. Jika
sebagian
besar
kompetensi
pegawai
dengan
standar
kompetensi
yang

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 61


ditetapkan
untuk
masing-
masing
jabatan
>50%-75%;
D. Jika
persentase
kesenjangan
kompetensi
pegawai
dengan
standar
kompetensi
yang
ditetapkan
sebesar
>75%-100%

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 62


d. Pegawai di A. Jika
Unit Kerja seluruh
telah pegawai di
memperoleh Unit Kerja
kesempatan telah
/hak untuk memperoleh
mengikuti kesempatan
diklat /hak untuk
maupun mengikuti
pengembang diklat
an maupun
kompetensi pengembang
lainnya. an
kompetensi
lainnya; B.
Jika
A/B/C/
Error sebagian
D
besar
pegawai di
Unit Kerja
telah
memperoleh
kesempatan
/hak untuk
mengikuti
diklat
maupun
pengembang
an
kompetensi
lainnya; C.
Jika
sebagian

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 63


kecil
pegawai di
Unit Kerja
telah
memperoleh
kesempatan
/hak untuk
mengikuti
diklat
maupun
pengembang
an
kompetensi
lainnya; D.
Belum ada
pegawai di
Unit Kerja
telah
memperoleh
kesempatan
/hak untuk
mengikuti
diklat
maupun
pengembang
an
kompetensi
lainnya

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 64


e. Dalam A. Jika unit
pelaksanaa kerja
n melakukan
pengembang upaya
an pengembang
kompetensi, an
apakah unit kompetensi
kerja kepada
melakukan seluruh
upaya pegawai;
pengembang B. Jika unit
an kerja
kompetensi melakukan
kepada upaya
pegawai pengembang
(dapat an
A/B/C/
melalui Error kompetensi
D
pengikutsert kepada
aan pada sebagian
lembaga besar
pelatihan, pegawai;
in-house C. Jika unit
training, kerja
atau melalui melakukan
coaching, upaya
atau pengembang
mentoring, an
dll) ? kompetensi
kepada
sebagian
kecil
pegawai;
D. Jika unit

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 65


kerja belum
melakukan
upaya
pengembang
an
kompetensi
kepada
pegawai

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 66


f. Apakah A. Jika
telah laporan
dilakukan monitoring
monitoring dan evaluasi
dan evaluasi terhadap
terhadap hasil
hasil pengembang
pengembang an
an kompetensi
kompetensi dalam
dalam kaitannya
kaitannya dengan
dengan perbaikan
perbaikan kinerja
kinerja? dilakukan
bulanan; B.
A/B/C/
Error Jika laporan
D
monitoring
dan evaluasi
terhadap
hasil
pengembang
an
kompetensi
dalam
kaitannya
dengan
perbaikan
kinerja
dilakukan
triwulan; C.
Jika laporan
monitoring

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 67


dan evaluasi
terhadap
hasil
pengembang
an
kompetensi
dalam
kaitannya
dengan
perbaikan
kinerja
dilakukan
semesteran;
D. Jika
laporan
monitoring
dan evaluasi
laporan
monitoring
dan evaluasi
terhadap
hasil
pengembang
an
kompetensi
dalam
kaitannya
dengan
perbaikan
kinerja
dilakukan
tahunan
4 Penetapan kinerja 4,0 #DIV/0! #DIV/0!
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 68
individu (4)
a. Terdapat A. Jika
penetapan seluruh
kinerja penetapan
individu kinerja
yang terkait individu
dengan yang terkait
kinerja dengan
organisasi kinerja
organisasi ;
B. Jika
sebagian
besar
penetapan
kinerja
individu
A/B/C/ yang terkait
Error
D dengan
kinerja
organisasi ;
C. Jika
sebagian
kecil
penetapan
kinerja
individu
yang terkait
dengan
kinerja
organisasi ;
D. Belum
ada
penetapan
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 69
kinerja
individu
yang terkait
dengan
kinerja
organisasi

b. Ukuran A. Jika
kinerja seluruh
individu ukuran
telah kinerja
memiliki individu
kesesuaian telah
dengan memiliki
indikator kesesuaian
kinerja dengan
A/B/C/
individu Error indikator
D
level kinerja
diatasnya individu
level
diatasnya ;
B. Jika
sebagian
besar
ukuran
kinerja

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 70


individu
telah
memiliki
kesesuaian
dengan
indikator
kinerja
individu
level
diatasnya ;
C. Jika
sebagian
kecil
ukuran
kinerja
individu
telah
memiliki
kesesuaian
dengan
indikator
kinerja
individu
level
diatasnya ;
D. Belum
ada ukuran
kinerja
individu
telah
memiliki
kesesuaian
dengan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 71


indikator
kinerja
individu
level
diatasnya

c. Pengukuran a.
kinerja Pengukuran
individu kinerja
dilakukan individu
secara dilakukan
periodik secara
bulanan
A/B/C/
Error b.
D/E
Pengukuran
kinerja
individu
dilakukan
secara
triwulanan
c.
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 72
Pengukuran
kinerja
individu
dilakukan
secara
semesteran
d.
Pengukuran
kinerja
individu
dilakukan
secara
tahunan
e.
Pengukuran
kinerja
individu
belum
dilakukan
d. Hasil a. Hasil
penilaian penilaian
kinerja kinerja
individu individu
telah seluruhnya
dijadikan telah
dasar untuk A/B/C/ dijadikan
Error
pemberian D dasar
reward pemberian
(pengemban reward
gan karir b. Hasil
individu, penilaian
penghargaa kinerja
n dll). individu

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 73


sebagian
besar telah
dijadikan
dasar
pemberian
reward
c. Hasil
penilaian
kinerja
individu
sebagian
kecil telah
dijadikan
dasar
pemberian
reward
d. Hasil
penilaian
kinerja
individu
belum
dijadikan
dasar
pemberian
reward
5. Penegakan aturan 3,0
disiplin/kode
#DIV/0! #DIV/0!
etik/kode perilaku
pegawai (3)

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 74


a. Aturan a. Jika unit
disiplin/kod kerja telah
e etik/kode mengimple
perilaku mentasikan
telah seluruh
dilaksanaka aturan
n/diimplem disiplin/kod
entasikan e etik/kode
perilaku
yang
ditetapkan
instansi
pusat dan
juga
membuat
inovasi
A/B/C/
Error terkait
D
aturan
disiplin/kod
e etik/kode
perilaku
yang sesuai
dengan
karakteristi
k unit
kerja.b. Jika
unit kerja
telah
mengimple
mentasikan
seluruh
aturan
disiplin/kod

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 75


e etik/kode
perilaku
yang
ditetapkan
instansi
pusatc. Jika
unit kerja
telah
mengimple
mentasikan
sebagian
besar
aturan
disiplin/kod
e etik/kode
perilaku
yang
ditetapkan
instansi
pusatd. Jika
unit kerja
telah
mengimple
mentasikan
sebagian
kecil aturan
disiplin/kod
e etik/kode
perilaku
yang
ditetapkan
instansi
pusat

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 76


6. Sistem Informasi 1,0
#DIV/0! #DIV/0!
Kepegawaian (1)
a. Data A. Jika data
informasi informasi
kepegawaia kepegawaia
n unit kerja n unit kerja
telah telah
dimutakhirk dimutakhirk
an secara an secara
berkala. bulanan;
B. Jika
data
informasi
kepegawaia
n unit kerja
telah
dimutakhirk
A/B/C/
Error an secara
D
triwulan;
C. Jika
data
informasi
kepegawaia
n unit kerja
telah
dimutakhirk
an secara
semesteran;
D. Jika
data
informasi
kepegawaia
n unit kerja

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 77


telah
dimutakhirk
an secara
tahunan

IV. PENGUATAN 10,0 #DIV/0!


AKUNTABILIT #DIV/0!
AS (10)
1 Keterlibatan 5,0
#DIV/0! #DIV/0!
pimpinan (5)
a. Apakah Ya, jika
pimpinan pimpinan
terlibat terlibat
secara secara
langsung Y/T Error langsung
pada saat pada saat
penyusunan penyusunan
Perencanaa Perencanaa
n n
b. Apakah Ya, jika
pimpinan pimpinan
terlibat Y/T Error terlibat
secara secara
langsung langsung

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 78


pada saat pada saat
penyusunan penyusunan
Penetapan Penetapan
Kinerja Kinerja
c. Apakah Ya, jika
pimpinan pimpinan
memantau memantau
pencapaian Y/T Error pencapaian
kinerja kinerja
secara secara
berkala berkala
2 Pengelolaan 5,0
Akuntabilitas #DIV/0! #DIV/0!
Kinerja (5)
a. Apakah A. Jika unit
dokumen kerja telah
perencanaa memiliki
n sudah ada seluruh
dokumen
perencanaa
n (Rencana
Strategis,
Rencana
A/B/C Error Kerja
Tahunan
dan
Penetapan
Kinerja) ;
B. Jika unit
kerja hanya
memiliki
Rencana
Strategis

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 79


dan
Penetapan
Kinerja ;
C. Jika unit
kerja belum
memiliki
dokumen
perencanaa
n

b. Apakah A. Jika
dokumen seluruh
perencanaa dokumen
n telah perencanaa
berorientasi n telah
hasil berorientasi
hasil ;
B. Jika
sebagian
besar
dokumen
A/B/C/
Error perencanaa
D
n telah
berorientasi
hasil ;
C. Jika
sebagian
kecil
dokumen
perencanaa
n telah
berorientasi
hasil ;
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 80
D. Belum
ada
dokumen
perencanaa
n yang
berorientasi
hasil

c. Apakah a. Jika unit


terdapat kerja
Indikator memiliki
Kinerja IKU yang
Utama (IKU) ditetapkan
instansi
pusat dan
juga
membuat
A/B/C Error IKU
tambahan
yang sesuai
dengan
karakteristi
k unit kerja
;
b. Jika unit
kerja
memiliki

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 81


IKU yang
ditetapkan
instansi
pusat ;
c. Jika unit
kerja belum
memiliki
IKU

d. Apakah A. Jika
indikator seluruh
kinerja telah indikator
SMART kinerja unit
kerja telah
SMART;
B. Jika
sebagian
besar
indikator
kinerja unit
A/B/C/
Error kerja telah
D
SMART ;
C. Jika
sebagian
kecil
indikator
kinerja unit
kerja telah
SMART ;
D. Belum
ada
indikator
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 82
kinerja unit
kerja yang
SMART

e. Apakah Ya, jika unit


laporan kerja telah
kinerja telah menyusun
Y/T Error
disusun laporan
tepat waktu kinerja tepat
waktu
f. Apakah A. Jika
pelaporan seluruh
kinerja telah pelaporan
memberikan kinerja telah
informasi memberikan
tentang informasi
kinerja tentang
kinerja ; B.
A/B/C/ Jika
Error
D sebagian
besar
pelaporan
kinerja telah
memberikan
informasi
tentang
kinerja ; C.
Jika
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 83
sebagian
kecil
pelaporan
kinerja telah
memberikan
informasi
tentang
kinerja ; D.
Belum ada
pelaporan
kinerja yang
memberikan
informasi
tentang
kinerja
g. Apakah A. Jika unit
terdapat kerja
upaya berupaya
peningkatan meningkatk
kapasitas an seluruh
SDM yang kapasitas
menangani SDM yang
akuntabilita menangani
s kinerja A/B/C/ akuntabilita
Error
D s kinerja ;
B. Jika unit
kerja
berupaya
meningkatk
an sebagian
besar
kapasitas
SDM yang

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 84


menangani
akuntabilita
s kinerja ;
C. Jika unit
kerja
berupaya
meningkatk
an sebagian
kecil
kapasitas
SDM yang
menangani
akuntabilita
s kinerja ;
D. Unit
kerja belum
berupaya
meningkatk
an
kapasitas
SDM yang
menangani
akuntabilita
s kinerja

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 85


h Pengelolaan A. Jika
akuntabilita pengelolaan
s kinerja akuntabilita
dilaksanaka s kinerja
n oleh SDM dilaksanaka
yang n oleh
kompeten seluruh
SDM yang
kompeten ;
B. Jika
pengelolaan
akuntabilita
s kinerja
dilaksanaka
A/B/C Error
n oleh
sebagian
SDM yang
kompeten ;
C.
Pengelolaan
akuntabilita
s kinerja
belum
dilaksanaka
n oleh
seluruh
SDM yang
kompeten
V. PENGUATAN 15,0 #DIV/0!
PENGAWASAN #DIV/0!
(15)
1 Pengendalian 3,0
#DIV/0! #DIV/0!
Gratifikasi (3)

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 86


a. Telah a. Public
dilakukan campaign
public telah
campaign dilakukan
tentang secara
pengendalia berkala
n gratifikasi b. Public
A/B/C Error campaign
dilakukan
tidak secara
berkala
c. Belum
dilakukan
public
campaign
b. Pengendalia a. Jika unit
n gratifikasi kerja telah
telah mengimple
diimplement mentasikan
asikan pengendalia
n gratifikasi
yang
ditetapkan
instansi
A/B/C Error
pusat dan
juga
membuat
inovasi
terkait
pengendalia
n gratifikasi
yang sesuai
dengan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 87


karakteristi
k unit kerja
;b. Jika unit
kerja telah
mengimple
mentasikan
pengendalia
n gratifikasi
;c. Jika unit
kerja belum
mengimple
mentasikan
pengendalia
n gratifikasi

2 Penerapan SPIP (3) 3,0 #DIV/0! #DIV/0!

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 88


a. Telah A. Jika unit
dibangun kerja telah
lingkungan membangun
pengendalia lingkungan
n pengendalia
n sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat dan
juga
membuat
inovasi
terkait
lingkungan
pengendalia
A/B/C/
Error n yang
D
sesuai
dengan
karakteristi
k unit kerja;
B. Jika unit
kerja telah
membangun
lingkungan
pengendalia
n sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat;
C. Jika unit
kerja telah

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 89


membangun
sebagian
besar
lingkungan
pengendalia
n sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat;
D. Jika unit
kerja telah
membangun
sebagian
kecil
lingkungan
pengendalia
n sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 90


b. Telah A. Jika telah
dilakukan melakukan
penilaian penilaian
risiko atas risiko atas
pelaksanaa seluruh
n kebijakan pelaksanaan
kebijakan
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat dan
juga
membuat
inovasi
terkait
A/B/C/
Error lingkungan
D
pengendalia
n yang
sesuai
dengan
karakteristi
k unit kerja;
B. Jika
telah
melakukan
penilaian
risiko atas
seluruh
pelaksanaan
kebijakan
sesuai
dengan yang

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 91


ditetapkan
instansi
pusat; C.
Jika telah
melakukan
penilaian
risiko atas
sebagian
besar
pelaksanaan
kebijakan
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat; D.
Jika
melakukan
penilaian
risiko atas
sebagian
kecil
pelaksanaan
kebijakan
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 92


c. Telah a. Jika unit
dilakukan kerja telah
kegiatan melakukan
pengendalia seluruh
n untuk kegiatan
meminimali pengendalia
sir risiko n yang
yang telah ditetapkan
diidentifikas instansi
i pusat dan
juga
membuat
inovasi
terkait
pengendalia
n gratifikasi
A/B/C Error yang sesuai
dengan
karakteristi
k unit kerja
;
b. Jika unit
kerja telah
mengimple
mentasikan
pengendalia
n gratifikasi
;
c. Jika unit
kerja belum
mengimple
mentasikan
pengendalia

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 93


n gratifikasi

d. SPI telah a. SPI telah


diinformasik diinformasik
an dan an dan
dikomunika dikomunika
sikan sikan
kepada kepada
seluruh seluruh
pihak pihak
terkait terkait
A/B/C Error
b. SPI telah
diinformasik
an dan
dikomunika
sikan
kepada
sebagian
pihak
terkait
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 94
c. Belum
ada pihak
terkait yang
mendapatka
n informasi
dan
komunikasi
mengenai
SPI

3 Pengaduan 3,0
#DIV/0! #DIV/0!
Masyarakat (3)

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 95


a. Kebijakan A. Jika unit
Pengaduan kerja telah
masyarakat mengimple
telah mentasikan
diimplement seluruh
asikan kebijakan
pengaduan
masyarakat
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat dan
juga
membuat
inovasi
A/B/C/
Error terkait
D
pengaduan
masyarakat
yang sesuai
dengan
karakteristi
k unit kerja;
B. Jika unit
kerja telah
mengimple
mentasikan
seluruh
kebijakan
pengaduan
masyarakat
sesuai
dengan yang

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 96


ditetapkan
instansi
pusat; C.
Jika unit
kerja telah
mengimple
mentasikan
sebagian
besar
kebijakan
pengaduan
masyarakat
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat; D.
Jika unit
kerja telah
mengimple
mentasikan
sebagian
kecil
kebijakan
pengaduan
masyarakat
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 97


b. Hasil a. Jika
penanganan seluruh
pengaduan hasil
masyarakat penanganan
telah pengaduan
ditindaklanj masyarakat
uti ditindaklanj
uti oleh unit
kerja;
b. Jika
sebagian
besar Hasil
penanganan
pengaduan
masyarakat
ditindaklanj
A/B/C/
Error uti oleh unit
D
kerja;
c. Jika
sebagian
kecil Hasil
penanganan
pengaduan
masyarakat
ditindaklanj
uti oleh unit
kerja;
d. Jika
seluruh
hasil
penanganan
pengaduan
masyarakat

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 98


belum
ditindaklanj
uti oleh unit

c. Telah A. Jika
dilakukan monitoring
monitoring dan evaluasi
dan evaluasi atas
atas penanganan
penanganan pengaduan
pengaduan masyarakat
masyarakat dilakukan
A/B/C/
Error bulanan; B.
D
Jika
monitoring
dan evaluasi
atas
penanganan
pengaduan
masyarakat
dilakukan
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 99
triwulan; C.
Jika
monitoring
dan evaluasi
atas
penanganan
pengaduan
masyarakat
dilakukan
semesteran;
D. Jika
monitoring
dan evaluasi
atas
penanganan
pengaduan
masyarakat
dilakukan
tahunan
d. Hasil a. Jika
evaluasi seluruh
atas hasil
penanganan evaluasi
pengaduan atas
masyarakat penanganan
telah pengaduan
A/B/C Error
ditindaklanj masyarakat
uti telah
ditindaklanj
uti oleh unit
kerja;
b. Jika
sebagian

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 100


hasil
evaluasi
atas
penanganan
pengaduan
masyarakat
telah
ditindaklanj
uti oleh unit
kerja;
c. Jika
belum ada
hasil
evaluasi
atas
penanganan
pengaduan
masyarakat
yang
ditindaklanj
uti unit
kerja
4 Whistle-Blowing 3,0
#DIV/0! #DIV/0!
System (3)
a. Apakah Ya, jika
Whistle Whistle
Blowing Blowing
System Y/T Error System
sudah di telah di
internalisasi internalisasi
? di unit kerja

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 101


b. Whistle A. Jika unit
Blowing kerja telah
Systemtelah menerapkan
diterapkan seluruh
kebijakan
Whistle
Blowing
System
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat dan
juga
membuat
inovasi
A/B/C/
Error terkait
D
pelaksanaan
Whistle
Blowing
System yang
sesuai
dengan
karakteristi
k unit kerja;
B. Jika unit
kerja telah
menerapkan
seluruh
kebijakan
Whistle
Blowing
System

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 102


sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat; C.
Jika unit
kerja telah
menerapkan
sebagian
besar
kebijakan
Whistle
Blowing
System
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat; D.
Jika unit
kerja telah
menerapkan
sebagian
kecil
kebijakan
Whistle
Blowing
System
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 103


c. Telah A. Jika
dilakukan evaluasi
evaluasi atas
atas penerapan
penerapan Whistle
Whistle Blowing
Blowing System
System dilakukan
bulanan;
B. Jika
evaluasi
atas
penerapan
Whistle
Blowing
System
A/B/C/
Error dilakukan
D
triwulan;
C. Jika
evaluasi
atas
penerapan
Whistle
Blowing
System
dilakukan
semesteran;
D. Jika
evaluasi
atas
penerapan
Whistle
Blowing

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 104


System
dilakukan
tahunan

d. Hasil a. Jika
evaluasi seluruh
atas hasil
penerapan evaluasi
Whistle atas
Blowing penerapan
System Whistle
telah Blowing
ditindaklanj System
A/B/C/
uti Error telah
D
ditindaklanj
uti oleh unit
kerja;b. Jika
sebagian
besar hasil
evaluasi
atas
penerapan
Whistle

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 105


Blowing
System
telah
ditindaklanj
uti oleh unit
kerja;c. Jika
sebagian
kecil hasil
evaluasi
atas
penerapan
Whistle
Blowing
System
telah
ditindaklanj
uti oleh unit
kerja;d. Jika
belum ada
hasil
evaluasi
atas
penerapan
Whistle
Blowing
System yang
ditindaklanj
uti unit
kerja
5 Penanganan 3,0
Benturan #DIV/0! #DIV/0!
Kepentingan (3)

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 106


a. Telah Ya, Jika
terdapat unit kerja
identifikasi/ telah
pemetaan mengidentifi
benturan kasi/memet
kepentingan Y/T Error akan
dalam tugas benturan
fungsi kepentingan
utama dalam tugas
fungsi
utama
b. Penanganan a. Jika
Benturan penanganan
Kepentingan Benturan
telah Kepentingan
disosialisasi disosialiasik
kan/interna an/diintern
lisasi alisasikan
ke seluruh
unit kerja
b. Jika
A/B/C/ penanganan
Error
D Benturan
Kepentingan
disosialiasik
an/diintern
alisasikan
ke sebagian
besar unit
kerja;
c. Jika
penanganan
Benturan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 107


Kepentingan
disosialiasik
an/diintern
alisasikan
ke sebagian
kecil unit
kerja
d. Jika
penanganan
Benturan
Kepentingan
belum
disosialiasik
an/diintern
alisasikan
ke seluruh
unit kerja

c. Penanganan a. Jika
Benturan penanganan
Kepentingan Benturan
telah Kepentingan
diimplement diimplement
asikan asikan ke
seluruh unit
A/B/C/
Error kerja b. Jika
D
penanganan
Benturan
Kepentingan
diimplement
asikan ke
sebagian
besar unit
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 108
kerja;c.
Jika
penanganan
Benturan
Kepentingan
diimplement
asikan ke
sebagian
kecil unit
kerjad. Jika
penanganan
Benturan
Kepentingan
belum
diimplement
asikan ke
seluruh unit
kerja
d. Telah a. Jika
dilakukan penanganan
evaluasi Benturan
atas Kepentingan
Penanganan dievaluasi
Benturan secara
Kepentingan berkala oleh
A/B/C Error unit kerja;b.
Jika
penanganan
Benturan
Kepentingan
dievaluasi
tidak secara
berkala oleh

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 109


unit kerja;c.
Jika
penanganan
Benturan
Kepentingan
belum
dievaluasi
oleh unit
kerja

e. Hasil a. Jika
evaluasi seluruh
atas hasil
Penanganan evaluasi
Benturan atas
Kepentingan Penanganan
telah Benturan
ditindaklanj Kepentingan
uti telah
ditindaklanj
uti oleh unit
A/B/C/
Error kerja;
D
b. Jika
sebagian
besar hasil
evaluasi
atas
Penanganan
Benturan
Kepentingan
telah
ditindaklanj
uti oleh unit
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 110
kerja;
c. Jika
sebagian
kecil hasil
evaluasi
atas
Penanganan
Benturan
Kepentingan
telah
ditindaklanj
uti oleh unit
kerja;
d. Jika
belum ada
hasil
evaluasi
atas
Penanganan
Benturan
Kepentingan
yang
ditindaklanj
uti unit
kerja
VI. PENINGKATA 10,0 #DIV/0!
N KUALITAS
#DIV/0!
PELAYANAN
PUBLIK (10)
1 Standar Pelayanan 3,0
#DIV/0! #DIV/0!
(3)

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 111


a. Terdapat a. Jika unit
kebijakan kerja
standar memiliki
pelayanan kebijakan
standar
pelayanan
yang
ditetapkan
instansi
pusat dan
juga
membuat
inovasi
terkait
standar
pelayanan
A/B/C Error yang sesuai
dengan
karakteristi
k unit kerja
;
b. Jika unit
kerja
memiliki
kebijakan
standar
pelayanan
yang
ditetapkan
instansi
pusat ;
c. Jika unit
kerja belum

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 112


memiliki
kebijakan
standar
pelayanan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 113


b. Standar A. Jika unit
pelayanan kerja telah
telah memakluma
dimaklumat tkan
kan seluruh
standar
pelayanan
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat dan
juga
membuat
inovasi
terkait
A/B/C/
Error maklumat
D
standar
pelayanan
yang sesuai
dengan
karakteristi
k unit kerja;
B. Jika unit
kerja telah
memakluma
tkan
seluruh
standar
pelayanan
sesuai
dengan yang
ditetapkan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 114


instansi
pusat; C.
Jika unit
kerja telah
memakluma
tkan
sebagian
besar
standar
pelayanan
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat; D.
Jika unit
kerja telah
memakluma
tkan
sebagian
kecil
standar
pelayanan
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 115


c. Terdapat A. Jika unit
SOP bagi kerja telah
pelaksanaa menerapkan
n standar seluruh SOP
pelayanan sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat dan
juga
membuat
inovasi
terkait SOP
yang sesuai
dengan
karakteristi
A/B/C/
Error k unit kerja;
D
B. Jika unit
kerja telah
menerapkan
seluruh SOP
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat; C.
Jika unit
kerja telah
menerapkan
sebagian
besar SOP
sesuai
dengan yang

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 116


ditetapkan
instansi
pusat; D.
Jika unit
kerja telah
menerapkan
sebagian
kecil SOP
sesuai
dengan yang
ditetapkan
instansi
pusat

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 117


d. Dilakukan a. Jika unit
reviu dan kerja
perbaikan melakukan
atas standar reviu dan
pelayanan perbaikan
dan SOP atas standar
pelayanan
dan SOP
yang
dilakukan
instansi
pusat dan
juga unit
kerja
berinisiatif
melakukan
A/B/C Error reviu dan
perbaikan
atas standar
pelayanan
dan SOP ;
b. Jika unit
kerja
melakukan
reviu dan
perbaikan
atas standar
pelayanan
dan SOP
yang
dilakukan
instansi
pusat ;

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 118


c. Jika unit
kerja belum
melakukan
reviu dan
perbaikan
atas standar
pelayanan
dan SOP
yang
dilakukan
instansi
pusat

2 Budaya Pelayanan 3,0


#DIV/0! #DIV/0!
Prima (3)

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 119


a. Telah a. Seluruh
dilakukan sosilisasi/pe
sosialisasi/ latihan telah
pelatihan dilakukan
dalam dalam
upaya upaya
penerapan penerapan
Budaya budaya
Pelayanan pelayanan
Prima primab.
Sebagian
besar
sosialisasi/p
elatihan
telah
dilakukan
A/B/C/
Error dalam
D
upaya
penerapan
budaya
pelayanan
primac.
Sebagian
kecil
sosialisasi/p
elatihan
telah
dilakukan
dalam
upaya
penerapan
budaya
pelayanan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 120


primad.
Seluruh
sosilisasi/pe
latihan
belum
dilakukan
dalam
upaya
penerapan
budaya
pelayanan
prima

b. Informasi a. Informasi
tentang pelayanan
pelayanan dapat
mudah diakses
diakses melalui
melalui berbagai
berbagai media
media A/B/C Error (misal:
papan
pengumuma
n, website,
media
sosial,
media cetak,
media
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 121
televisi,
radio dsb)
b. Informasi
pelayanan
dapat
diakses
melalui
beberapa
media
(misal:
papan
pengumuma
n,
selebaran,
dsb)
c. Informasi
pelayanan
sulit diakses
melalui
berbagai
media

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 122


c. Telah a. Telah
terdapat terdapat
sistem sistem
punishment( sanksi/rewa
sanksi)/rew rd bagi
ard bagi pelaksana
pelaksana layanan
layanan serta
serta pemberian
pemberian kompensasi
kompensasi kepada
kepada penerima
penerima layanan bila
layanan bila layanan
layanan tidak sesuai
tidak sesuai standar dan
standar A/B/C Error sudah
diimplement
asikan b.
Telah
terdapat
sistem
sanksi/rewa
rd bagi
pelaksana
layanan
serta
pemberian
kompensasi
kepada
penerima
layanan bila
layanan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 123


tidak sesuai
standar ada
namun
belum
diimplement
asikan c.
Belum
terdapat
sistem
sanksi/rewa
rd bagi
pelaksana
layanan
serta
pemberian
kompensasi
kepada
penerima
layanan bila
layanan
tidak sesuai
standar

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 124


d. Telah a. Apabila
terdapat seluruh
sarana pelayanan
layanan sudah
terpadu/teri dilakukan
ntegrasi secara
terpadu
b. Apabila
sebagian
besar
pelayanan
sudah
dilakukan
secara
A/B/C/ terpadu
Error
D c. Apabila
sebagian
kecil
pelayanan
sudah
dilakukan
secara
terpadu
d. Apabila
tidak ada
pelayanan
yang
dilakukan
secara
terpadu

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 125


e. Terdapat A. Jika unit
inovasi kerja telah
pelayanan memiliki
inovasi
pelayanan
yang
seluruhnya
berbeda
dengan unit
kerja lain;
B. Jika unit
kerja telah
memiliki
inovasi
pelayanan
yang
A/B/C/
Error sebagian
D
besar sama
dengan unit
kerja lain;
C. Jika unit
kerja telah
memiliki
inovasi
pelayanan
sama
dengan unit
kerja lain ;
D. Jika unit
kerja belum
memiliki
inovasi
pelayanan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 126


3 Penilaian kepuasan 4,0
terhadap pelayanan #DIV/0! #DIV/0!
(4)
a. Dilakukan a. Survey
survey kepuasan
kepuasan masyarakat
masyarakat terhadap
terhadap pelayanan
pelayanan dilakukan
secara
berkalab.
Survey
kepuasan
A/B/C Error masyarakat
terhadap
pelayanan
tidak
berkalac.
Belum ada
survey
kepuasan
masyarakat
terhadap
pelayanan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 127


b. Hasil survey a. Hasil
kepuasan survei
masyarakat kepuasan
dapat masyarakat
diakses dapat
secara diakses
terbuka melalui
berbagai
media
(misal:
papan
pengumuma
n, website,
media
sosial,
media cetak,
A/B/C Error media
televisi,
radio dsb)
b. Hasil
survei
kepuasan
masyarakat
dapat
diakses
melalui
beberapa
media
(misal:
papan
pengumuma
n,
selebaran,

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 128


dsb)
c. Hasil
survei
kepuasan
masyarakat
sulit diakses
melalui
berbagai
media

c. Dilakukan a.
tindak Dilakukan
lanjut atas tindak
hasil survey lanjut atas
kepuasan seluruh
masyarakat hasil survey
kepuasan
masyarakat
b.
A/B/C/
Error Dilakukan
D
tindak
lanjut atas
sebagian
besar hasil
survey
kepuasan
masyarakat
c.
Dilakukan

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 129


tindak
lanjut atas
sebagian
kecil hasil
survey
kepuasan
masyarakat
d. Belum
dilakukan
tindak
lanjut atas
hasil survey
kepuasan
masyarakat
TOTAL PENGUNGKIT 60,0 #DIV/0! #DIV/0!

B HAS
. IL
(40)
I. PEMERINTAH 20,0
YANG BERSIH
0,00 0%
DAN BEBAS
KKN (20)
1. Nilai 15,0
Surve Diisi dengan
y nilai hasil
Persep Survei
si 0-4 0,00 0,00% Eksternal
Korup atas
si Persepsi
(Surve Korupsi
i
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 130
Ekster
nal)
(15)
2. Persen 5,0
tase
temua
n hasil
pemer
iksaan
(Inter
nal 0-100% 0,00 0,00%
dan
ekster
nal)
yang
ditind
aklanj
uti (5)

II. KUALITAS 20,0


PELAYANAN 0,00 0,00%
PUBLIK (20)
1. Nilai 20,0
Persep
si
Diisi dengan
Kualit
Nilai Hasil
as
Survei
Pelaya 0-4 0,00 0,00%
Eksternal
nan
Kualitas
(Surve
Pelayanan
i
Ekster
nal)
Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 131
(20)

TOTAL HASIL 40,0 0,00 0,00%

Nilai Pembangunan ZI #DIV/0! #DIV/0!

B. HASIL (40)
I. PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN (20) 20,0 0,00 0%
1. Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) 15,0 0-4 0,00 0,00% Diisi dengan nilai hasil Survei Eksternal atas Persepsi
2. (15)
Persentase temuan hasil pemeriksaan 5,0 Korupsi
0-100% 0,00 0,00%
(Internal dan eksternal) yang ditindaklanjuti
(5)
II. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (20) 20,0 0,00 0%
1. Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei 20,0
Eksternal) (20) 0-4 0,00 0,00% Diisi dengan Nilai Hasil Survei Eksternal Kualitas
Pelayanan

TOTAL HASIL 40,0 0,00 0

NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI 0

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 132


BAB VI
PENUTUP

Unit kerja berpredikat WBK/WBBM merupakan outcome dari upaya


pencegahan korupsi yang dilaksanakan secara konkrit di dalam lingkup
Zona Integritas.
Pengembangan WBK/WBBM secara bertahap sejalan dengan konsep Island
of Integrity. Diharapkan, upaya ini akan menjadi bagian dari upaya yang
dapat meningkatkan nilai IPK Indonesia. Untuk itu diperlukan upaya dan
pendekatan yang proaktif dalam rangka memperlihatkan kepada dunia
internasional/global, bahwa upaya pencegahan korupsi di Indonesia
dilakukan secara kontinyu dan komprehensif.
Pedoman ini bersifat dinamis, dalam arti ketentuan-ketentuan di dalamnya
dapat diubah sesuai kebutuhan berdasarkan perkembangan lingkungan
strategis yang ada. Indikator dalam rangka penetapan predikat menuju
WBK/WBBM diharapkan secara bertahap dapat diubah sehingga semakin
mengarah kepada zero tolerance approach dalam pemberantasan korupsi.

Pedoman Pelaksanaan dan Pembangunan ZI di Lingkungan Peradilan Umum | 133

Anda mungkin juga menyukai