Kuliah 4 - Konstitusi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 40

NILAI DAN NORMA

KONSTITUSIONAL UNDANG-
UNDANG DASAR 1945 SERTA
KETENTUAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI BAWAHNYA
KONSEP DAN URGENSI KONSTITUSI
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA

1. Pengertian konstitusi:
• Secara etimologis kata konstitusi dikenal juga dalam
ragam Bahasa: constituer (Perancis), constitution
(Italia), constititution (Inggris), constitutie (Belanda),
verfassung (Jerman), Masyrutiah (Arab) yang memiliki
arti membentuk atau pembentukan.
• Sedangkan secara terminologis konstitusi berarti:
hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam
penyelenggaraan suatu negara.
2. Fungsi Konstitusi:
• Membatasi kekuasaan penguasa agar dalam menjalankan kekuasaan
tidak sewenang-wenang
• Memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang
dicita2kan
• Menjamin hak azasi warga negara
• Menjadi landasan penyelenggaraan negara menurut system
ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga negara

3. Urgensi Konstitusi:
Konstitutsi dipandang sebagai kumpulan azas yang
mendapatkan bagaimana kekuasaan dibagi di antara
beberapa lembaga kenegaraan menyesuaikan diri satu
sama lain serta merekam hubungan2 kekuasaan dalam
negara.
PANDANGAN PARA AHLI MENGENAI
MATERI MUATAN KONSTITUSI

Pengertian Konstitusi:
1. E.C.S.Wade dan G.Philips, 1970  naskah yang memaparkan rangka
dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara
dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.

2. Konstitusi adalah sekumpulan asas-asas yang mengatur kekuasaan


pemerintahan, hak-hak dari yang diperintah, dan hubungan antara
pemerintah dengan yang diperintah (C.F. Strong, 1960).

3. K.C. Wheare, 1975


Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu
negara, berupa kumpulan peraturan-peraturan yang membentuk dan
mengatur atau memerintah dalam pemerintahan suatu negara.
MUATAN KONSTITUSI
1. JG. Steenbeek
Konstitusi harus memuat:
a. Adanya jaminan HAM dan warga negara
b. Susunan ketatanegaraan yang fundamental
c. Pembagian dan pembatasan tugas kenegaraan yang fundamental

2. KC. Wheare
Yang perlu diatur dalam konstitusi ada 3 yaitu:
a. Struktur umum negara
b. Hubungan antar kekuasaan
c. Huungan antar kekuasaan dengan warga negara
3. AAH. Struycken
Konsitusi berisi:
a. Hasil perjuangan bangsa
b. Tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan
c. Pandangan tokoh yang hendak diwujudkan
d. Keinginan mengenai perkembangan ketatanegaraan

4. Miriam Budiarjo
Undang-Undang memuat tentang:
a. Organisasi negara
b. Prosedur mengubah UUD
c. Larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD
Dari pandangan muatan konstitusi
menurut pendapat beberapa ahli
tersebut, maka dapat disimpulkan 5 hal
yang dimuat dalam konstitusi atau UUD:
• Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan
antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif
• Hak-hak azasi manusia
• Prosedur mengubah UUD
• Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah
sifat tertentu dari UUD
• Memuat cita2 rakyat dan azas2 ideologi negara
Mengapa perlu ada konstitusi dalam
suatu negara ?

Apakah konstitusi harus tertulis ?

Adakah negara yang memiliki


konstitusi tidak tertulis ?
MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS
DAN POLITIK KONSTITUSI DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Penelusuran historis pandangan Thomas Hobbes (1588-1879),


mengapa manusia membutuhkan konstitusi.

Pemikiran Hobbes cenderung membela monarkhi absolut. Pandangan


ini menyebabkan munculnya raja2 tiran, di antaranya adalah Louis XIV,seorang
Raja Perancis, pemerintahannya berlangsung 72 tahun sebagai monarkhi
terlama di Perancis dan Eropah.

Adanya gagasan untuk membatasi kekuasaan raja dikenal dengan


konstitusionalisme yang berarti bahwa kekuasaan perlu dibatasi.

Mengemuka pemikiran, sebuah negara membutuhkan konstitusi.


Konstitusi dapat berupa hukum tertulis yang disebut UUD dan
dapat pula tidak tertulis.

Pengertian konstitusi adalah:


- Dalam arti sempit: Konstitusi merupakan seperangkat dokumen
yang berisi aturan2 dasar untuk menyelenggarakan negara
- Dalam arti luas: Konstitusi merupakan peraturan baik tertulis
maupun tidak tertulis, yang menentukan bagaimana lembaga
negara dibentuk dan dijalankan

Negara yang menggunakan konstitusi tetulis salah satunya adalah


Indonesia, sedangkan negara yang memakai konstitusi tidak
tertulis adalah Inggris, Israel dan Selandia Baru.
N E G A R A DAN K O N S T I T U S I

Roger F Soultau negara adalah alat (agency) atau wewenang atau


authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas
nama masyarakat

George Gelinek : Negara adalah organisasi kekuasaan dari


kelompok manusia yang telah berkediaman dalam wilayah
tertentu

Menurut EC Wade : konstitusi adalah naskah yg memaparkan


rangka dan tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu
negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan itu.
Tujuan konstitusi
yaitu:

1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang


– wenang

2. Melindungi HAM

3. Pedoman penyelengaraan negara maksudnya tanpa adanya


pedoman konstitusi negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

4. Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan


bagi para penguasa dalam menjalankan kekuasaannya
1. Nilai normatif
Nilai konstitusi 2. Nilai nominal
3. Nilai semantik
Macam – macam konstitusi
•Konstitusi tertulis dan tidak tertulis / konvensi
• Konstitusi secara teoritis
• Konstitusi bedasarkan sifat
• Konstitusi berdasarkan unsur /substansi
Syarat terjadinya
konstitusi

Memperhatikan kepentingan rakyat. Melindungi asas


demokrasi Menciptakan kedaulatan tertinggi yang
berada di tangan rakyat untuk melaksanakan dasar
negara. Menentukan suatu hukum yang bersifat adil
Konstitusi dalam negara adalah sebuah norma sistem politik
dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya
dimodifikasikan sebagai dokumen tertulis

Negara pada pokoknya mempunyai tujuan :


a.memperluas kekuasaan,
b.menyelenggarakan ketertiban umum dan
c.mencapai kesejahtreraan umum

Fungsi Konstitusi yaitu :

1. menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi


konstitusionalisme;
2. memberikan legistimasi terhadap kekuasaan pemerintah;
3. Sebagai instrumen untuk mengalihkan kewenangan dari
pemegang kekuasaan asal
Keterkaitan Dasar Negara dengan Konstitusi
Pancasila secara resmi menjadi dasar Negara Indonesia pada
tanggal 18 Agustus 1945. secara rinci, rumusan Pancasila
tercantum di dalam UUD 1945 sebagai konstitusi negara
Indonesia

Pancasila dan UUD 1945 mempunyai keterkaitan sangat erat yang


dapat dideskripsikan antara lain melalui proses penyusunan dan
tekstualnya

Hubungan antara Negara dan Konstitusi


Menurut Walton H. Hamilton dengan paham konstitualisme. Konstitusi
untuk pengaturan negara, sehingga dinamika kekuasaan dan proses
pemerintahan dapat dibatasi dan dikendalikan

Undang-Undang Dasar adalah konstitusi yang tertulis, sedangkan


konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun tidak tertulis
Penyusun UUD 1945 menganut pikiran yang sama dalam
penjelasan UUD 1945 dikatakan :
“Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian
hukum dasar negara itu”
Undang-Undang Dasar ialah Hukum Dasar yang tertulis, sedang di
sampingnya UUD tersebut berlaku juga Hukum Dasar yang tidak
tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara
dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis”.
Hukum dasar tidak tertulis disebut Konvensi

Dari dasar negara inilah kehidupan negara yang dituangkan


dalam bentuk peraturan perundang-undangan diatur dan
diwujudkan
Konstitualisme
• kekuasaan dalam proses pemerintahan dapat dibatasi dan
dikendalikan sebagaimana mestinya. Gagasan mengatur dan
membatasi kekuasaan ini secara alamiah muncul karena adanya
kebutuhan untuk merespons perkembangan peran relatif
kekuasaan umum dalam kehidupan umat manusia.
• konstitusionalisme di zaman sekarang dianggap sebagai
kesepakatan umum atau persetujuan di antara mayoritas rakyat
mengenai bangunan yang di idealkan berkenaan dengan negara.
Organisasi negara itu diperlukan oleh warga masyarakat politik
agar kepentingan mereka bersama dapat dilindungi atau
dipromosikan melalui pembentukan dan penggunaan mekanisme
yang disebut negara
Hubungan antara Negara dan Konstitusi. Menurut Walton
H. Hamilton dengan paham konstitualisme. Konstitusi
untuk pengaturan negara, sehingga dinamika kekuasaan
dan proses pemerintahan dapat dibatasi dan
dikendalikan
• Konstitusi di satu pihak, menentukan pembatasan
terhadap kekuasaan sebagai satu fungsi
konstitusionalisme, tetapi di pihak lain memberikan
legitimasi terhadap kekuasaan pemerintahan.
Konstitusi juga berfungsi sebagai instrumen untuk
mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan
asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi atau Raja
dalam sistem Monarki)

KONSTITUSI NEGARA

Yaitu : Undang-Undang Dasar 1945

UUD 1945 disahkan sbg undang2 dasar


negara oleh PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) pd tanggal 18
Agustus 1945.
PENTINGNYA KONSTITUSI DALAM SUATU NEGARA

1. Membatasi kekuasaan pemerintah


2. Sebagai alat untuk menjamin hak-hak warga negara.

Dengan adanya konstitusi akan tercipta pembatasan


kekuasaan melalui pembagian kekuasaan dalam
menjalankan Negara. Selain itu, adanya konstitusi juga
menjadi suatu hal yang sangat penting untuk menjamin
hak-hak asasi warga Negara, sehingga tidak terjadi
penindasan dan perlakuan sewenang-wenang dari
pemerintah.
Berbagai konstitusi yg Pernah Berlaku di Indonesia

a. UUD 1945 ( 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 ) semua


Negara perlu memiliki UUD/ konstitusi. Indonesia sebagai suatu
Negara juga memiliki UUD yg kita sebut UUD 1945. Untuk lebih
jelas mempelajari UUD 1945, akan diuraikan sebagai berikut :

1) Persiapan Pembentukan UUD 1945

2) Pengesahan UUD 1945

3) Sistematika UUD 1945


b. Konstitusi RIS 27 Desember 1949-17 Agustus 1950
Pada tanggal 23 Agustus 1949-2 September 1949 , dikota denhaag
(Belanda) diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) .
Dgn bentuk Negara federasi, RIS meliputi beberapa daerah
Indonesia seperti dinyatakan dalam pasal 2 konstitusi RIS 1949
Pd kurun waktu 1999 - 2002 UUD 1945 mengalami 4 kali
perubahan (amandemen), yg mengubah susunan lembaga2
dlm sistem ketatanegaraan RI.

1. Pembukaan
2. Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 65 ayat) Sebelum
dilakukan
3. Aturan Peralihan (4 pasal) perubahan, UUD
4. Aturan Tambahan (2 ayat) 1945 terdiri atas:
5. Penjelasan
Setelah dilakukan 4 kali amandemen UUD '45 terdiri atas:
1. Pembukaan

2. Batang Tubuh (20 bab, 73 pasal, 194 ayat)

3. Aturan Peralihan (3 pasal)


4. Aturan Tambahan (2 pasal)
5. Penjelasan

UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI NEGARA INDONESIA

Dalam ketatanegaraan RI Konstitusi / UUD dapat


diartikan peraturan dasar dan yang memuat ketentuan
– ketentuan pokok dan menjadi satu sumber
perundang- undangan. Konstitusi adalah keseluruhan
peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur secara mengikat.
Kedudukan konstitusi dengan adanya UUD, penguasa dapat
mengetahui aturan / ketentuan pokok mendasar mengenai
ketatanegaraan. Sebagai hukum dasar, yang tertinggi

Perubahan konstitusi /
UUD yaitu:

Secara revolusi Pemerintahan baru terbentuk sebagai


hasil revolusi ini yang kadang –
kadang membuat sesuatu UUD yang
kemudian mendapat persetujuan
rakyat

UUD/konstitusi berubah secara


Secara evolusi berangsur – angsur yang dapat
menimbulkan suatu UUD, secara
otomatis UUD yang lama tidak
berlaku lagi.
Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi yaitu:
Nampak pada gagasan dasar, cita – cita dan tujuan negara yang
tertuang dalam pembukaan UUD suatu negara. Dasar negara
sebagai pedoman penyelenggaraan negara secara tertulis
termuat dalam konstitusi suatu negara

Keterkaitan konstitusi dengan UUD yaitu:


Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dan tidak tertulis
sedangkan UUD adalah hukum dasar tertulis. UUD memiliki sifat
mengikat oleh karenanya makin elastik sifatnya aturan itu makin
baik, konstitusi menyangkut cara suatu pemeritahan
diselenggarakan
Konstitusi dinegara kita adlah UUD 1945.
UUD 1945 ialah sumber hukum dasar yg
tertulis. Jadi, semua perundang undangan
dan peraturan–peraturan harus bersumber
pada UUD 1945
Undang-undang Dasar mempunyai fungsi
yang khas yaitu membatasi kekuasan
pemerintah sedemikain rupa sehingga
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat
sewenang-wenang. Dengan demikian
diharapkan hak-hak warga Negara akan
lebih terlindungi
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

Keseluruhan sistem ketaatanegaraaan suatu


negara yang berupa kumpulan peraturan yang
membentuk mengatur /memerintah dalam
pemerintahan suatu negara
Salah satu perwujudan dalam mengatur dan
menyelenggarakan kehidupan ketatanegaraan
suatu negara adalah dalam bentuk Konstitusi atau
Undang-Undang Dasar.
Kontitusi diartikan sebagai hukum dasar atau
undang-undang dasar. Istilah itu menggambarkan
keseluruhan system ketatanegaraan suatu Negara.
KETATANEGARAAN RI SEBELUM DAN SESUDAH
PERUBAHAN UUD 1945

Tentang kedudukan, susunan, dan tugas kewenangan MPR RI

1. Sebelum Perubahan UUD 1945


MPR RI sebagai lembaga tertinggi negara, juga sebagai
pelaksana kedaulatan rakyat dinegara RI
Sesuai dengan pasal 1 ayat 2 UUD 1945 (lama) bahwa
kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya
oleh Majelis Permusyawarahan Rakyat.
Susunan MPR RI terdiri atas anggota DPR ditambah utusan
daerah dan utusan golongan, yang anggota DPR dipilih melalui
pemilu, sedangkan anggota utusan daerah dan utusan golongan
berdasarkan pengangkatan
Tugas dan Kewenangan MPR RI, menurut pasal 3 UUD 1945
(lama) adalah menetapkan undang-undang dasar dan garis
besar haluan negara (GBHN)
2. Sesudah Perubahan UUD 1945
Dalam pasal 1 ayat 2, yang telah mengalami perubahan perihal
kedaulatan, disebutkan bahwa kedaulatan berada ditangan
rakyat dan dilaksanakan menurut UUD sehingga tampaklah
bahwa MPR RI tidak lagi menjadi pelaksana kedaulatan
rakyat
Keanggotaan MPR RI sesudah perubahan UUD 1945 yaitu :
anggota DPR dan dewan perwakilan daerah (DPD) yang
semuanya direkrut melalui pemilu.

Susunan ketatanegaraan dalam kelembagaan negara juga


mengalami perubahan yaitu dengan pemisahan kekuasaan.
Antara lain adanya lembaga negara yang dihapus maupun
lahir baru, yaitu sebagai badan legislatif terdiri dari anggota
MPR, DPR,DPD,badan eksekutif presiden dan wakil presiden
sedangkan badan yudikatif terdiri atas kekuasaan kehakiman
yaitu mahkamah konstitusi (lembaga baru), mahkamah
agung, dan komisi yudisial (lembaga baru)
Lembaga negara lama
yang dihapus yaitu :
dewan pertimbangan
agung (DPA)

Tugas dan kewenangan MPR RI, sesudah perubahan


menurut pasal 3 UUD 1945 (perubahan ketiga)

1. MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD

2. MPR melantik presiden dan/atau wakil presiden

3. MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil


presiden dalam masa jabatannya menurut UUD
DINAMIKA DAN TANTANGAN
KONSTITUSI
DINAMIKA KONSTITUSI:
UUD NKRI 1945
KONSTITUSI RIS 1949
UUDS 1949
UUD 1945 (ORLA)
UUD 1945 (ORBA)
B. TANTANGAN KONSTITUSI
• 1997 : KRISIS EKONOMI DAN MONETER
• 1998 : TUNTUTAN REFORMASI MENGENAI:

a. AMANDEMEN UUD 1945

b. MENGHAPUS DWI FUNGSI ABRI

c. MENEGAKKAN SUPREMASI HUKUM DAN


PEMBERANTASAN KKN
d. PENGHORMATAN HAM

e. MEWUJUDKAN KEBEBASAN
PERS

f. MEWUJUDKAN KEHIDUPAN
DEMOKRASI
ESENSI DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PENTINGNYA SUATU KONSTITUSI ATAU UUD ADALAH SEBAGAI PEMBERI PEGANGAN DAN
PEMBERI BATAS, SEKALIGUS BAGAIMANA KEKUASAAN NEGARA HARUS DIJALANKAN. UUD
MEMILIKI KEDUDUKAN TERTINGGI DALAM TERTIB HUKUM SUATU NEGARA.

UUD NRI 1945 BERKEDUDUKAN SEBAGAI:


a. HUKUM TERTINGGI.
b. HUKUM DASAR NEGARA. UUD NRI 1945 MERUPAKAN SUMBER HUKUM BAGI PEMBENTUKAN
BAGI PERATURAN PERUNDANG2AN DI BAWAHNYA. UU YANG DIBUAT TIDAK BOLEH
BERTENTANGAN DENGAN UUD NRI 1945
DALAM 4 KALI SIDANG MPR, UUD NRI MENGALAMI
PERUBAHAN SEBAGAI BERIKUT:

1. PERUBAHAN PERTAMA DIHASILKAN PADA SIDANG


UMUM MPR 1999 (TANGGAL 14 – 21 OKTOBER 1999)

2. PERUBAHAN PERTAMA DIHASILKAN PADA SIDANG


UMUM MPR 2000 (TANGGAL 17 – 18 AGUSTUS 2000)

3. PERUBAHAN PERTAMA DIHASILKAN PADA SIDANG


UMUM MPR 2001 (TANGGAL 1 – 9 NOVEMBER 2001)

1. PERUBAHAN PERTAMA DIHASILKAN PADA SIDANG


UMUM MPR 2002 (TANGGAL 1 – 11 AGUSTUS 2002)
TATA URUTAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

UU No. 10 Tahun 2004


• UUD 1945
• UU/PERPU
• PP
• KEPPRES
• PERDA
TATA URUTAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

UU No. 12 Tahun 2011


• UUD 1945
• TAP MPR
• UU/PERPU
• PP
• PERPRES
• PERDA PROVINSI
• PERDA KABUPATEN KOTA
LEMBAGA NEGARA YANG BERWENANG MENGUJI KONSTITUSIONALITAS UNDANG2
TERHADAP UUD NRI 1945 ADALAH MAHKAMAH KONSTITUSI.

PENGUJIAN KONSTITUSIONALITAS UNDANG2 ADALAH PENGUJIAN MENGENAI


KONSTITUSIONALITAS UNDANG2 ITU BAIK DARI SEGI FORMAL MAUPUN MATERIAL TERHADAP
UUD.

UJI MATERIAL MENYANGKUT PENGUJIAN UNDANG2 BERKENAN DENGAN MATERI MUATAN


DALAM AYAT, PASAL, ATAU BAGIAN YANG DIANGGAP BERTENTANGAN DENGAN UUD NRI
1945, SEDANGKAN UJI FORMAL MENYANGKUT PENGUJIAN UU YANG BERKENAAN DENGAN
PROSES PEMBENTUKAN UU DAN HAL LAIN YANG TERMASUK PENGUJIAN FORMAL.
CONTOH NYATA HASIL PERUBAHAN KONSTITUSI KITA ADALAH
PASAL 23A TENTANG PEMBAYARAN PAJAK YANG DIATUR OLEH
PEMERINTAH DAN PENTINGNYA PAJAK BAGI KELANGSUNGAN
HIDUP BERBANGSA DAN BERNEGARA.

INDONESIA SEBAGAI NEGARA YANG MENGANUT SISTEM TATA


KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK, SEHARUSNYA
MENERAPKAN PRINSIP TRANPARANSI DAN AKUNTABILITAS.
PEMERINTAH BERKEWAJIBAN MENJELASKAN PENGGUNAAN
PAJAK SECARA TRANSPARAN SEHINGGA TIDAK MERASA
DIRUGIKAN.

Anda mungkin juga menyukai