PPKN
PPKN
PPKN
SUMBER POLITIK
PROSEDUR PERUBAHAN KONSTITUSI
Menurut C.F. Strong prosedur perubahan konstitusi ada empat macam caranya, yaitu :
1. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif, akan tetapi
menurut pembatasan-pembatasan tertentu;
2. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh rakyat melalui suatu referendum;
3. Perubahan konstitusi dalam negara serikat, yang dilakukan oleh sejumlah negara-negara
bagian;
4. Perubahan konstitusi yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan oleh suatu
lembaga negara khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan.
Dalam kaitannya dengan sulit atau tidaknya perubahan konstitusi,
K.C. Wheare mengemukakan bahwa ada emapt sasaran yang hendak
dituju dalam usaha mempertahankan konstitusi dengan jalan
mempersulit perubahannya. Adapun keempat sasaran tersebut ialah :
1. Agar perubahan konstitusi dilakukan dengan pertimbangan
yang masak, tidak secara serampangan dan dengan sadar atau
dikehendaki;
2. Agar rakyat mendapat kesempatan untuk menyampaikan
pandangannya sebelum perubahan dilakukan;
Pada negara serikat, diharapkan agar kekuasaan negara serikat
dan kekuasaan negara bagian tidak diubah semata-mata oleh
perbuatan-perbuatan masing-masing pihak secara tersendiri;
3. Agar hak-hak perseorangan atau kelompok seperti kelompok
minoritas Bahasa atau kelompok agama atau kebudayaannya
ESENSI DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA-NEGARA
Eksistensi konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara merupakan
sesuatu hal yang sangat krusial, karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk
sebuah negara. Dalam lintasan sejarah hingga awal abad ke-21 ini, hampir tidak ada
negara yang tidak ada negara yang tidak memiliki konstitusi. Hal ini menunjukkan
betapa urgesinya konstitusi sebagai suatu perangkat negara. Konstitusi dan negara
ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lain tidak terpisahkan.
Konstitusi menjadi sesuatu yang urgen dalam tatanan kehidupan
ketatanegaraan,karena konstitusi merupakan sekumpulan aturan yang mengatur
organisasi negara,serta hubungan antara negara dan warga negara sehingga saling
menyesuaikan diri dan saling bekerjasama. Dr.A.Hamid S.Attamimi menegaskan –
seperti yang dikutip Thaib – bahwa konstitusi atau Undang–Undang Dasar
merupakan suatu hal yang sangat penting sebagai pemberi pegangan dan pemberi
batas, sekaligus dipakai sebagai pegangan dalam mengatur bagaimana kekuasaan
negara harus dijalankan.
TUGAS MAHKAMAH KONSTITUSI
Negara membentuk lembaga yang bernama “Mahkamah
Konstitusi”. Tugas Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia :
1. Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar.
2. Memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga negara.
3. Memutuskan pembubaran partai politik.
4. Memutuskan hasil perselisihan hasil pemilihan umum.
5. Memutuskan pendapat DPR dalam proses Impeachment
Presiden atau Wakil Presiden.
6. Memutuskan sengketa pemilihan Kepala Daerah.
SEKIAN