Naskah Roleplay Kelompok 5 Dengan Kasus Kanker Paru

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

NASKAH ROLEPLAY KELOMPOK 5 DENGAN

KASUS KANKER PARU

Disusun oleh:

1. Luluk Nadhifa (201901051)


2. Ayu Budiani (201901062)
3. Laili Farikhatus A (201901074)
4. Angga Rabatu T (201901085)
5. Ratih Calista M.Y.P (201901091)

STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN


MOJOKERTO

TAHUN AJARAN 2021/2022


PEMERAN ROLEPLAY:
1. Pasien: Angga
2. Dokter: Ratih
3. Putri px: Luluk
4. Admin: Arina
5. Narator: Laili
6. Pendaftaran: Ayu

Seorang pasien datang ke puskesmas untuk periksa yang ke tiga dengan keluhan terdahulu
yaitu batuk selama 2 bulan disertai dengan berat badan menurun, pengbotan yang dijalani
tidak menunjukkan perbaikan. Pasien dating dengan putranya dengan membawa foto thorax
terakhir periksa.

Identitas pasien:

Nama : Tn. Angga

Usia : 36 tahun

Alamat : Dusun sehat RT.03 RW.08

Pekerjaan : pekerja pabrik

Riwayat lain : merokok sejak SMA. Habis sehari 10-12 batang

Hasil foto Thorax mengarah kepada kanker paru dengan di temukannya massa tumor lebih
dari 1cm

Scenario:

Pasien dengan putrinya ke poli dalam pada pukul 10.00 dengan tujuan ingin memeriksakan
kondisinya yang tidak kunjung membaik.

Putri px : permisi mbak, ini saya mau mendaftarkan ayah saya untuk periksa ke poli
dalam

Pendaftaran : iya mbak, kalua boleh tau dengan keluhan apa yah mbak?

Putri px : batuk berketurusan hingga 2 bulan lamanya mbak


Pendaftaran : baik kalau begitu. Akan saya daftarkan untuk menemui dokter dalam dengan
keluhan batuk yang berkelanjutan selama 2 bulan yah mbk. Apakah ada
keluhan yang lainnya?

Putri px : iya mbak, tidak ada

Pendaftaran : baik kalua begitu silahkan tunggu di ruang tunggu yah mbak, dengan nomer
urut 42

Putri px : baik kalua begitu, permisi mbak

Pendaftaran : iya mbak

Pasien menunggu diruang tunggu dengan putrinya untuk menunggu giaran masuk, untuk
melakukan pemeriksaan. Setelah menunggu kurang lebih 1 jam kemudian terdengan suara
yang menunjukkan nomer 42 yang menandakan pasien di persilahkan masuk ke ruang
periksa. Kemudian pasien dan putrinya pun masuk keruangan pemeriksaan. Pasien mengetuk
pintu kemudian masuk ke ruangan dengan putrinya, dan berjabat tangan dengan ramah dan
mempersilahkan duduk.

Dokter : silahkan duduk pak, bagaimana kabarnya?

Pasien : alhamduluillah sudah membaik dok tapi yah gitu masih batuk (pasien

tersenyum), terus badan saya akhir akhir ini semakin lemes

Dokter : jadi masih batuk bahakan badan makin lemes yah pak (sambil mengangguk

dan muka menunjukkan perhatian), oh yah pak hasil foto thorax yang kemarin

apakah dibawa pak?

Pasien : iya dok (sambil memberikan hasil foto thorax)

Dokter : baik kalua begitu. Saya lihat dulu yah pak

Pasien : iya dok

Dokter : (setelah memeriksa hasil foto dan membaca pembacaan dari sejawat radiolog
ternyata ditemukan masa tumor sekitar 1,5cm) jadi…, begini pak, mbak
sebelumnya apakah bapak dan mbaknya ini barangkali sudah pernah tanya
tanya mengenai gejala yang dialami bapak?

Pasien : tidak pernah sih dok. Tapi hanya menduga duga saja dok. Apa saya kenak

TBC yah…

Dokter : jadi gitu…, jika saya jelaskan sekarang apakah bapak tidak keberatan?

Pasien : tidak dok, justru saya ingin tahu dok. Karna, saya sempat stress karna sulit

tidur. Naman saya insyaallah siap dok apapun itu hasilnya…

Dokter : (menganggukan kepala) baik pak kaluau begitu.. jadi gini pak…memang dari

hasil foto bapak ini menunjukkan adanya kondisi yang kurang baik (diam
sejenak, melihat mimic pasien, ternyata pasien tampak siapdan tabah) pada
paru sebelah kanan bapak ditemukan tumor pak

Pasien : (menghela nafas Panjang)

Putri px : maaf dok, tumor itu kanker bukan dok (dengan mimic wajah yang tegang)

Dokter : iya (dokter memelankansuaranya dan mengangguk) Pasien dan putrinya

tampak sedih

Pasien : sebenarnya sejak semalam saya sudah menduka kalua penyakit saya ini parah

(tampak pasien meneteskan air mata)

Putri px : (merangkul pasien sambil menguatkan pasien)

Dokter : iya pak… saya juga berharap tidak begini hasil tes nya namun sebagai

manusia kita hanya bisa ikhlas dan menerima

Pasien : iya dok insyaallah saya ikhlas. Cuman yang saya fikirkan ini biaya untuk

berobat saya ini pasti tidak sedikit (pasien tampak sedih)

Dokter : iya pak, saya faham perasaan bapak, bapak khawatir akan biaya pengobatan

bapak itu mahal dan mungkin mempengaruhi keuangan keluarga bapak. Untuk
masalah ini nanti saya dan teman teman di puskesmas akan coba bantu
mencarikan jalan kelurnya. Saat ini juga sudah ada bantuan pengobatan seprti
BPJS pak. Jadi bapak tidak usah ngawatir lagi mengeni biaya pongobtannya
yah pak.

Pasien : iya dok, terima kasih do katas pengertiannya.

Dokter : iya sama sama pak ini sudah tugas saya sebagai dokter

Putri px : oh ya dok apakah bapak saya ini bisa sembuh dan bekerja seperti biasanya?

Dokter : jadi gini mbak…. Untuk penanganan penyakit bapak ini tidak bisa dilakukan

di puskesmas . jadi… harus di rumah sikit yang memiliki dokter spesialis dan
peralatan yang lebih lengkap. Beberapa pasien dengan penyakit ini bisa
sembuh. Tentunya dengan kesabaran dalam pengobatan. Semua ini tergantung
pemeriksaan lanjutan yang dilakukan dokter spesialis paru. Nanti saya buatkan
surat rujukan untuk dibawa kerumah sakit. Meskipun begitu, bapak boleh tetap
datang ke kami untuk bertanya tanya atau sekedar cerita. Saya terbuka untuk
membantu sebatas kemampuan dan kewenangan saya sebagai dokter umum

Putri px : jadi harus ke rumah sakit nggeh dok?

Doter : iya mbak, insyaallah rumah sakit bisa menangani penyakit bapak ini. Saya

tuliskan surat rujukannya terlebih dahulu yah pak. Nah untuk masalah BPJS
bapak atau mbaknya bisa tanyakan ke bagian tu puskesman untuk informasi
lebih lanjudnya yah pak, mbak. Mbak atau bapak bisa ke TU dulu sambil
menunggu surat rujukannya.

Putri px : iya dok, terimakasih

Dokter : iya sama sama (sambil tersenyum) semoga cepat sembuh yah pak tetap

semangat

Pasien : iya dok, terimaksih. Assalamualaikum wr.wb

Dokter : iya pak, waalaikumsalam wr.wb

Kemudian pasien dan putrinya pun menuju ruang TU untuk menyakan masalah BPJS.
Selepas itu pasien dan putrinya mengurus admiistrasi dan mengambil surat rujukan.

Putri px : permisi bu, berapa administrasi untuk bapak A nggeh bu?


Administrasi : sebentar yah mbak saya cekkan dulu

Putri px : iya bu

Administrasi : jumlahnya sekian yah mbak

Putri px : ini bu

Administrasi : iya mbak, semoga bapaknya cepat sembuh ya..

Putri px : iya, terimaksih bu..

Setelah itu pasien dan putrinya pun mengambil surat rujukan dan pulang.

Anda mungkin juga menyukai