SOP Suntik Insulin
SOP Suntik Insulin
SOP Suntik Insulin
DISUSUN :
Injeksi insulin subkutan adalah tindakan untuk memberikan insulin eksogen secara
subkutan kepada subyek diabetes untuk mengontrol kadar glukosa darah.
Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan kadar glukosa darah tinggi
(hiperglikemia), sedangkan kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar glukosa
terlalu rendah (hipoglikemia) Indikasi - Diabetes melitus tipe 1 - Diabetes melitus
tipe 2 dengan : Infeksi Hamil Tidak terkontrol dengan obat anti-hiperglikemia
Gangguan hati dan ginjal Kontra Indikasi Alergi terhadap insulin
B. TUJUAN
Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus.
C. INDIKASI
1. Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada
2. Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila
terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan,
infark miokard akut atau stroke.
4. DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulin
bila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
5. Ketoasidosis diabetik.
6. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
7. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang
meningkat, secara bertahap akan memerlukan insulin eksogen untuk
mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode
resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin.
8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
D. KONTRAINDIKASI
1. Pemberian secara IV dapat menyebabkan hipoglikemi
2. Alergi terhadap obat hipoglikemi oral
E. KOMPLIKASI
1. Kadar gula darah rendah
2. Alergi/resistensi insulin
3. Reaksi lokal pada tempat penyuntikan
4. Pembengkakan tubuh
H. PERSIAPAN PETUGAS
1. Mencuci tangan
2. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi
injeksi insulin (Prinsip 6 benar : Nama klien, obat/jenis insulin, dosis,
waktu, cara pemberian,dan pendokumentasian) .
3. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin
4. Amati tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia
5. Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.
6. Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada pengerasan
atau penurunan jumlah jaringan.
7. Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemberian
terapi insulin.
I. PERSIAPAN ALAT
1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet) .
2. Vial insulin.
3. Kapas + alkohol / alcohol swab .
4. Handscoen bersih.
5. Daftar / formulir obat klien.
J. PROSEDUR
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang diperlukan untuk
klien (berdasarkan daftar obat klien/instruksi medik).
4. Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat
kebiruan, inflamasi, atau edema.
5. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan
perawat sebelumnya.
6. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/ alcohol swab ,
dimulai dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
7. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan
regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak
dominan.
8. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang domin secara
lembut dan perlahan.
9. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan
penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.
10. Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan dalam keadaan jarum
yang sudah tertutup dengan tutupnya.
L. DOKUMENTASI
1. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
2. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
3. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin
2 TAHAP ORIENTASI
1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan
menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
Contoh “assalamualaikum bapak/ibu perkenalkan saya
perawat...akan melakukan injeksi/penyuntikan insulin
yang bertujuan untuk...”.
2. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
3. Ajak pasien berdoa bersama sebelum melakukan
tindakan dengan membaca “basmallah”
3 TAHAP KERJA
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis
yang diperlukan untuk klien (berdasarkan daftar
obat klien/instruksi medik).
4. Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah
dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi,
atau edema.
5. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan
insulin. Lihat catatan perawat sebelumnya.
6. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas
alcohol/ alcohol swab , dimulai dari bagian tengah
secara sirkuler ± 5 cm.
7. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien
yang kurus dan regangkan kulit pada klien yang
gemuk dengan tangan yang tidak dominan.
8. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan
tangan yang domin secara lembut dan perlahan.
9. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di
massage, hanya dilalukan penekanan pada area
penyuntikan dengan menggunakan kapas alcohol.
10. Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan
dalam keadaan jarum yang sudah tertutup dengan
tutupnya.
4 TAHAP TERMINASI
EVALUASI
1. Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi
yang diberikan 30 menit setelah injeksi insulin
dilakukan.
2. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek
samping pada klien
3. Menginspeksi tempat penyuntikan dan mengamati
apakah terjadi pembengkakan atau hematoma.
DOKUMENTASI
1. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi
insulin.
2. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
3. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi
insulin