KELOMPOK 3 PROMKES 3A KEP - SAP KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA-dikonversi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA


DI PUSKESMAS ANDALAS PADANG

Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas 3A Keperawatan
Melisa Andora 1914201019
Mentari Fadia Sari 1914201020
Mita Angkana Putri Nst 1914201021
Muthia Helmi 1914201022
Nadila Aini 1914201023
Necy Wahyuni 1914201024
Nisma Khairani Lubis 1914201025
Nur Havifah Hasanah 1914201027

Dosen Pengampu :
Dra. Hj. Wirda Bachtiar, M.Biomed

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH
PADANG
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Kecemasan Ibu Primigravida


Sasaran : Ibu-Ibu Hamil
Hari / Tanggal : Senin, 21 Desember 2020
Waktu : 13.30 – 14.15 WIB (45 Menit)
Tempat : Puskesmas Andalas Padang

A. Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologis dalam fase kehidupan seorang
wanita. Masa kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yang di dalamnya terjadi suatu perubahan
didalam tubuh wanita itu sendiri, baik perubahan fisik maupun psikologis. Meskipun kehamilan
merupakan kejadian fisiologis, namun banyak wanita yang diliputi rasa panik dan cemas
dikarenakan adanya perubahan fisik maupun psikologis tersebut. Hal ini disebut fear-tension-
pain concept (sakit-tegang-takut), dimana rasa takut menimbulkan rasa ketegangan atau
kepanikan yang menyebabkan otot-otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan rasa sakit
(Macdougall, 2003).
Ada dua hal yang menyebabkan kecemasan pada ibu hamil yaitu perasaan takut dan
penolakan ibu terhadap kehamilannya. Ketakutan atau kecemasan ibu menghadapi persalinan
terutama primigravida, berkaitan dengan emosi ibu yang berpengaruh pada proses persalinan.
Kecemasan persalinan pertama merupakan perasaan atau kondisi psikologis yang tidak
menyenangkan dikarenakan adanya perubahan fisiologis yang menyebabkan ketidakstabilan
kondisi psikologis. Hal ini berkaitan dengan pengalaman baru yang dialami ibu hamil serta
masih terbatasnya pengetahuan tentang kehamilan dan kurangnya dukungan dari suami maupun
keluarga. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2003) yang mengatakan bahwa melalui
pendidikan kesehatan baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung menjadi salah
satu upaya pembelajaran bagi masyarakat untuk dapat mengatasi kecemasan yang dirasakan
menjelang persalinan. Berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Jepara jumlah ibu hamil yang
melakukan ANC pada Tahun 2009 khususnya pada kunjungan K4 mengalami peningkatan yaitu
sebesar 93,82% yang sebelumnya 87,42%, ini membuktikan bahwa ibu hamil peduli akan

1
kehamilannya dan merasa khawatir akan keadaan kehamilannya, sedangkan berdasarkan
wawancara dari bidan yang bersangkutan data kunjungan ANC di BPS Mulyani Purwogondo
Kalinyamatan Jepara pada Bulan Oktober-November sebanyak 60 primigravida yang memasuki
trimester III yang mengalami perasaan khawatir dan cemas akan kondisi kehamilannya dan
belum mempersiapkan diri. Ini membuktikan bahwa ibu hamil primigravida lebih cemas di
banding ibu yang sudah pernah melahirkan (multigravida). Berdasarkan uraian tersebut
kelompok tertarik dalam melakukan penyuluhan yang pokok bahasannya kecemasan ibu
primigravida dalam kesiapan persalinan.

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan ibu-ibu hamil mampu memahami tentang
Kecemasan Ibu Primigravida.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan ibu-ibu hamil dapat :
a. Menjelaskan Pengertian Kecemasan
b. Menyebutkan Faktor Kecemasan Ibu Pada Trimester 1-3.
c. Menyebutkan Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan.
d. Menyebutkan Gejala Kecemasan.

C. Pokok Bahasan
Kecemasan Ibu Primigravida.

D. Metode
1. Ceramah.
2. Diskusi dan Tanya Jawab.

E. Media
Media yang digunakan dalam penyampaian materi yaitu :
1. Lembar leaflet yang berisi materi Kecemasan Ibu Primigravida.
2. Laptop untuk menampilkan Power Point materi Kecemasan Ibu Primigravida.

2
F. Susunan Acara
Tahapan
Kegiatan & Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Responden
Waktu
Pendahuluan ▪ Mengucapkan salam. ▪ Menjawab salam.
(10 Menit) ▪ Memperkenalkan anggota penyuluh ▪ Mendengarkan dan memperhatikan.
dan pembimbing.
▪ Membuat kontrak waktu. ▪ Menyepakati kontrak.
▪ Menyampaikan tujuan penyuluhan. ▪ Mendengarkan dan memperhatikan.
Pelaksanaan Moderator :
Kegiatan ▪ Mendengarkan dan memperhatikan.
▪ Memberi kesempatan pada penyaji
(25 Menit)
untuk menjelaskan materi.

Penyaji :
▪ Mengemukakan pendapat.
▪ Menggali pengetahuan responden
tentang pengertian, faktor yang
mempengaruhi, gejala kecemasan
ibu primigravida.
▪ Mendengarkan dan memperhatikan.
▪ Memberikan reinforcement positif
pada responden atas pendapat
responden.
▪ Mendengarkan dan memperhatikan.
▪ Menjelaskan materi penyuluhan
tentang :
− Pengertian Kecemasan.
− Faktor Yang Mempengaruhi
Kecemasan.
− Gejala Kecemasan.
▪ Mengajukan pertanyaan.
▪ Memberikan kesempatan pada
responden untuk bertanya.
▪ Mendengarkan dan memperhatikan.
▪ Memberikan reinforcement positif

3
pada responden atas pertanyaan
responden.
▪ Memberikan kesempatan pada ▪ Mengemukakan pendapat.
responden lain untuk memberikan
pendapat.
▪ Memberikan reinforcement positif ▪ Mendengarkan dan memperhatikan.
dan melengkapi atau memberikan
penjelasan pada responden atas
pendapat responden.
Penutup Penyaji :
(10 Menit) ▪ Menyimpulkan hasil penyuluhan. ▪ Mendengarkan dan memperhatikan.
▪ Mengajukan pertanyaan pada ▪ Menjawab pertanyaan.
responden mengenai materi yang
dibahas untuk mengevaluasi
pemahaman responden.
▪ Memberikan reinforcement positif ▪ Mendengarkan dan memperhatikan.
pada responden atas jawaban
responden.
▪ Mengucapkan salam. ▪ Menjawab salam.

Observer :
▪ Menyimpulkan hasil observasi ▪ Mendengarkan dan memperhatikan.
penyuluhan.

Moderator :
▪ Menyimpulkan jalannya hasil ▪ Mendengarkan dan memperhatikan.
penyuluhan.
▪ Memberikan salam penutup. ▪ Mengucapkan salam.

4
G. Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab : Nadila Aini (1914201023)
b. Penyaji : Mentari Fadia Sari (1914201020)
c. Moderator : Riska Syofia Delmi (1914201036) - Kelompok 4
d. Observer : Putri Utami Wulandari Rangkuti (1914201030) - Kelompok 4
e. Fasilitator : Nur Havifah Hasanah (1914201027)
f. Anggota : Melisa Andora (1914201019)
Mita Angkana Putri Nst (1914201021)
Muthia Helmi (1914201022)
Necy Wahyuni (1914201024)
Nisma Khairani Lubis (1914201025)
g. Pembimbing : Dra. Hj. Wirda Bachtiar, M.Biomed
Ns. Edo Gusdiansyah, M.Kep

H. Uraian Tugas
a. Penanggung Jawab
- Bertanggung jawab atas kegiatan penyuluhan.
- Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.

b. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan.
- Memperkenalkan anggota penyuluh dan pembimbing.
- Menyampaikan kontrak waktu.
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi.
- Menganalisis penyajian.

c. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan.
- Memahami topik penyuluhan.
- Meexplore pengetahuan responden tentang kecemasan ibu primigravida.

5
- Menjelaskan materi kecemasan ibu primigravida dengan bahasa yang mudah dipahami
oleh responden.
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif responden.

d. Fasilitator
- Menjalankan absensi responden dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada
ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.

e. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target.
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir.
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP.

f. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
- Mengevaluasi laporan dari observer.

I. Setting Tempat

6
Keterangan :
: Penanggung Jawab
: Penyaji
: Moderator
: Fasilitator
: Observer
: Anggota
: Pembimbing
: Ibu-Ibu Hamil

J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Meinformasikan kepada ibu-ibu hamil tentang penyuluhan yang akan diadakan 1 hari
sebelum penyuluhan dilakukan.
b. Leaflet telah selesai dicetak 1 hari sebelum penyuluhan dilakukan.
c. Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan 2 hari sebelum kegiatan dilakukan.
d. Lembar balik telah selesai 1 hari sebelum acara.
e. 80% ibu-ibu hamil menghadiri kegiatan yang dilakukan.
f. Mahasiswa selaku panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran sesuai yang telah
ditetapkan.

2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah ditetapkan.
b. 80% ibu-ibu hamil datang tepat waktu.
c. 80% responden antusias dan aktif (mampu mengemukakan pendapatnya, mampu
mengajukan pertanyaan dan memahami tentang Kecemasan Ibu Primigravida) dalam
kegiatan penyuluhan.
d. 80% responden mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai penyuluhan.
e. Peneliti melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan.
f. Kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan.

7
3. Evaluasi Hasil
Responden mengerti dan mampu menjelaskan kembali tentang Kecemasan Ibu
Primigravida berdasarkan tujuan khusus meliputi :
a. 80% responden yang hadir mampu menjelaskan pengertian kecemasan.
b. 80% responden yang hadir mampu menyebutkan faktor kecemasan ibu pada
trimester 1-3.
c. 80% responden yang hadir mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi
kecemasan.
d. 80% responden yang hadir mampu menjelaskan gejala kecemasan.

8
MATERI

KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA

A. Konsep Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang hampir selalu terjadi pada setiap wanita.
Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam
uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu. (Nugroho dan Utama, 2014).
Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan peradaban manusia.
Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan
terjadinya menstruasi. (Hani, 2011).
Kehamilan dibagi dalam tiga trimester yaitu trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai
3 bulan, trimester kedua dari bulan keempat sampai keenam dan trimester ketiga dari bulan
ketujuh sampai kesembilan.
Kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan terutama primigravida berkaitan dengan
emosi ibu, emosi ibu primigravida akan berubah-ubah sesuai dengan trimester kehamilannya
(Novriani, 2017). Faktor kecemasan ibu pada trimester pertama, berkaitan dengan kondisi
kesejahteraan ibu dan janin, rasa aman dan nyaman selama kehamilan, pengalaman keguguran
atau hal buruk selama kehamilan sebelumnya, sikap menerima kehamilan serta dukungan dari
suami dan keluarga. Pada trimester kedua, rasa cemas ibu akan kehamilannya mulai berkurang
sebagaimana disebutkan dalam teori bahwa ibu trimester 2 mulai mampu untuk melindungi dan
menyediakan kebutuhan bagi janin, disamping itu ibu juga mulai tertarik untuk mengetahui
keadaan (Pieter, 2012). Pada trimester ketiga, merupakan masa penantian dengan penuh
kewaspadaan, pada saat ini ibu merasa cemas dengan kehidupan bayinya yang akan lahir apakah
bayi tersebut akan lahir normal ataukah abnormal. Disamping itu ibu juga akan membayangkan
bagaimana nyeri yang akan dirasakan ketika melahirkan (Onybala, 2016). Kecemasan ibu hamil
akan meningkat ketika usia kehamilan memasuki trimester 3. Peningkatan rasa cemas ibu pada
trimester ketiga dihubungkan dengan dekatnya ibu hamil dengan masa kelahiran bayi.
Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak dan beberapa
faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung menambah resiko kesakitan

9
dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi
penyebab langsung kematian ibu misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia dan infeksi.
Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu dapat menjadikan kehamilan
beresiko tinggi.

2. Tanda dan Gejala Awal Kehamilan


Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu (Nugroho, dkk, 2014) :
a. Tanda Presumtif atau Tanda Tidak Pasti
Tanda presumtif atau tanda tidak pasti adalah perubahan - perubahan yang dirasakan oleh
ibu (subjektif) yang timbul selama kehamilan. Yang termasuk tanda presumtif atau tanda
tidak pasti adalah :
1) Amenorhoe (tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe menandakan kemungkinan
kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi. Kadang - kadang amenorhoe disebabkan oleh hal - hal lain diantaranya akibat
menderita penyakit TBC, typhus, anemia atau karena pengaruh psikis.
2) Nausea (enek) dan emesis (muntah)
Pada umumnya, nausea terjadi pada bulan - bulan pertama kehamilan sampai akhir
triwulan pertama dan kadang - kadang disertai oleh muntah. Nausea sering terjadi
pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness.
Dalam batas tertentu, keadaan ini masih fisiologis, namun bila terlampau sering
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut dengan hiperemesis
gravidarum.
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Sering terjadi pada bulan - bulan pertama dan menghilang dengan makin tuanya usia
kehamilan.
4) Mamae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh esterogen dan progesteron yang merangsang
duktus dan alveoli pada mamae sehingga glandula montglomery tampak lebih jelas.
5) Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Keadaan ini terjadi pada bulan - bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan

10
timbul kembali.
6) Sering buang air kecil
Keadaan ini terjadi karena kandung kencing pada bulan - bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua, umumnya keluhan
ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
triwulan, gejala ini bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul
dan menekan kembali kandung kencing.
7) Obstipasi
Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid.
8) Pigmentasi kulit
Keadaan ini terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Kadang – kadang tampak
deposit pigmen yang berlebihan pada pipi, hidung dan dahi yang dikenal dengan
kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola mame juga menjadi lebih hitam
karena didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam
dan linea alba. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon kortiko steroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit.
9) Epulis
Epulis merupakan suatu hipertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada triwulan
pertama.
10) Varises (penekanan vena - vena)
Keadaan ini sering dijumpai pada triwulan terakhir dan terdapat pada daerah
genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida, kadang - kadang
varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, kemudian timbul kembali pada
triwulan pertama. Kadang – kadang timbulnya varises merupakan gejala pertama
kehamilan muda.

b. Tanda Kemungkinan Hamil


Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan – perubahan yang diobservasi oleh
pemeriksa (bersifat objektif), namun berupa dugaan kehamilan saja. Semakin banyak
tanda – tanda yang didapatkan, semakin besar pula kemungkinan kehamilan. Yang

11
termasuk tanda kemungkinan hamil adalah :
1) Uterus membesar
Pada keadaan ini, terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim. Pada
pemeriksaan dalam, dapat diraba bahwa uterus membesar dan semakin lama semakin
bundar bentuknya.
2) Tanda hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menajdi lunak, terutama daerah ismus.
Pada minggu – minggu pertama, ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus
uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang
dan lebih lunak sehingga kalau diletakkan dua jari dalam fornix posterior dan tangan
satunya pada dinding perut di atas simpisis maka ismus ini tidak teraba seolah – olah
korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus.
3) Tanda chadwick
Hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan agak
kebiru – biruan (livide). Warna porsiopun tampak livide. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh hormone esterogen.
4) Tanda piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang – kadang pembesaran tidak rata tetapi di
daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar
ke salah satu jurusan pembesaran tersebut.
5) Tanda braxton hicks
Bila uterus dirangsang, akan mudah berkontraksi. Waktu palpasi atau pemeriksaan
dalam uterus yang awalnya lunak akan menjadi keras karena berkontraksi. Tanda ini
khas untuk uterus dalam masa kehamilan.
6) Goodell sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti merasakan ujung
hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak vivir atau
ujung bawah daun telinga.
7) Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic gonadotropin
pada kehamilan muda adalah air seni pertama pada pagi hari. Dengan tes ini, dapat

12
membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.

c. Tanda Pasti
Tanda pasti adalah tanda – tanda objektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang dapat
digunakan untuk menegakkan diagnosa pada kehamilan. Yang termasuk tanda pasti
kehamilan adalah :
1) Terasa gerakan janin
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18
minggu. Sedangkan pada multigravida, dapat dirasakan pada kehamilan 16 minggu
karena telah berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Pada bulan keempat dan
kelima, janin berukuran kecil jika dibandingkan dengan banyaknya air ketuban, maka
kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka anak melenting di dalam rahim.
2) Teraba bagian – bagian janin
Bagian – bagian janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan cara
palpasi menurut leopold pada akhir trimester kedua.
3) Denyut jantung janin
Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan
menggunakan Fetal electrocardiograph pada kehamilan 12 minggu, Sistem doppler
pada kehamilan 12 minggu, Stetoskop laenec pada kehamilan 18 – 20 minggu.
4) Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.
5) Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa ukuran kantong
janin, panjangnya janin dan diameter bipateralis sehingga dapat diperkirakan tuanya
kehamilan.

B. Konsep Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Individu
yang merasa cemas akan merasa tidak nyaman atau takut, namun tidak mengetahui alasan
kondisi tersebut terjadi. Kecemasan tidak memiliki stimulus yang jelas yang dapat diidentifikasi.
(Videbeck, 2012).

13
Cemas (ansietas) merupakan sebuah emosi dan pengalaman subjektif yang dialami sesorang
dan berhubungan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya. (Kusumawati dan
Hartono, 2012).
Kecemasan adalah emosi tidak menyenangkan yang ditandai dengan kekhawatiran,
keprihatinan dan rasa takut yang timbul secara alami dan dalam tingkat yang berbeda-beda.
(Maimunah, 2009).

2. Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan


Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dibagi menjadi dua jenis, yaitu kepercayaan
tentang persalinan dan perasaan menjelang persalinan. Selain faktor internal, faktor eksternal
juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu informasi dari tenaga kesehatan dan dukungan suami.
(Shodiqoh, 2014).
Kepercayaan pada faktor internal merupakan tanggapan percaya atau tidak percaya dari ibu
hamil mengenai cerita atau mitos yang didengar dari orang lain atau yang berkembang di daerah
asal atau tempat tinggalnya. Sedangkan, perasaan menjelang persalinan berkaitan dengan
perasaan takut atau tidak takut yang dialami oleh ibu menjelang persalinan. (Shodiqoh, 2014).
Informasi dari tenaga kesehatan merupakan faktor eksternal yang penting bagi ibu hamil
karena informasi yang diperoleh dapat mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil dalam
menghadapi persalinan. Menurut Natoatmodjo (2010), kelengkapan informasi yang diperoleh
mengenai keadaan lebih laanjut mengenai kehamilannya, termasuk adanya penyakit penyerta
dalam kehamilan, membuat ibu hamil lebih siap dengan semua kemungkinan yang akan terjadi
saat persalinan dan ibu tidak terbebani dengan perasaan takut dan cemas. Selain informasi dari
tenaga kesehatan, dukungan suami juga merupakan faktor eksternal yang penting bagi ibu hamil.
Dukungan suami dapat mengurangi kecemasan sehingga ibu hamil trimester ketiga dapat merasa
tenang dan memiliki mental yang kuat dalam menghadapi persalinan. (Shodiqoh, 2014).
Selain faktor internal dan faktor eksternal, terdapat pula faktor biologis dan faktor psikis
yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil. Faktor biologis meliputi kesehatan dan kekuatan
selama kehamilan serta kelancaran dalam melahirkan bayinya. Sedangkan, faktor psikis seperti
kesiapan mental ibu hamil selama kehamilan hingga kelahiran dimana terdapat perasaan cemas,
tegang, bahagia, dan berbagai macam perasaan lain, serta masalah-masalah seperti keguguran,

14
penampilan dan kemampuan melahirkan. (Maimunah, 2009).
Secara spesifik, faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil seperti pengambilan
keputusan, usia ibu hamil, kemampuan dan kesiapan keluarga, kesehatan dan pengalaman
mendapat keguguran sebelumnya. (Maimumah, 2009).

3. Gejala Kecemasan
a. Perasaan Ansietas
Yaitu melihat kondisi emosi individu yang menunjukkan perasaan cemas, firasat buruk,
takut akan pikiran sendiri, dan mudah tersinggung.
b. Ketegangan (tension)
Yaitu merasa tegang, lesu, tak bisa istirahat dengan tenang, mudah terkejut, mudah
menangis, gemetar, dan gelisah.
c. Ketakutan
Yaitu takut pada gelap, takut pada orang asing, takut ditinggal sendiri, takut pada
binatang besar, takut pada keramaian lalu lintas, dan takut pada kerumunan orang banyak.
d. Gangguan Tidur
Yaitu sukar masuk tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak nyenyak, bangun dengan
lesu, banyak mimpi-mimpi, mimpi buruk, dan mimpi yang menakutkan.
e. Gangguan Kecerdasan
Yaitu sukar berkonsentrasi dan daya ingat buruk.
f. Perasaan Depresi
Yaitu hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih, bangun dini hari, dan
perasaan yang berubah-ubah sepanjang hari.
g. Gejala Somatik (otot)
Yaitu sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan otot, gigi gemerutuk, dan suara yang
tidak stabil.
h. Gejala Somatik (sensorik)
Yaitu tinitus (telinga berdengung), penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa
lemah, perasaan ditusuk-tusuk.
i. Gejala Kardiovaskular
Yaitu takikardi, berdebar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras, perasaan lesu/lemas

15
seperti mau pingsan, dan detak jantung seperti menghilang/berhenti sekejap.
j. Gejala Respiratori
Yaitu rasa tertekan atau sempit di dada, perasaan tercekik, sering menarik napas, dan
napas pendek/sesak.
k. Gejala Gastrointestinal
Yaitu sulit menelan, perut melilit, gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah
makan, perasaan terbakar di perut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, buang air
besar lembek, kehilangan berat badan, dan sulit buang air besar (konstipasi).
l. Gejala Urogenital
Yaitu sering buang air kecil, tidak dapat menahan air seni, amenorrhoe, menorrhagia,
perasaan menjadi dingin (frigid), ejakulasi praecocks, ereksi hilang, dan impotensi.
m. Gejala Otonom
Yaitu mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, pusing dan sakit kepala, dan bulu-
bulu berdiri/merinding. (Sadock, 2015).
Selain pengaruh gejala diatas, kecemasan memengaruhi pikiran, persepsi, dan
pembelajaran. Kecemasan cenderung menimbulkan kebingungan dan distorsi persepsi
waktu dan ruang tetapi juga orang dan arti peristiwa. Distorsi ini dapat menggangu proses
pembelajaran dengan menurunkan konsentrasi, mengurangi daya ingat, dan menggangu
kemampuan menghubungkan satu hal dengan hal yang lain yaitu membuat asosiasi.
(Kaplan & Sadock, 2014).

4. Pengukuran Tingkat Kecemasan


Setiap komponen observasi format skala HARS (Hamiltonanxienty Ranting Scale) diberi
bobot nilai dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Skor 0 apabila tidak ada gejala sama sekali.
b. Skor 1 apabila satu hari ada gejala.
c. Skor 2 apabila separuh dari gejala yang ada.
d. Skor 3 apabila lebih separuh dari gejala yang ada.
e. Skor 4 apabila semua gejala ada.

16
Setelah dijalankan (skor total) kemudian ditetapkan klasifikasi sebagai berikut :
Tabel Klasifikasi Tingkat Cemas
No Klasifikasi Nilai Kategori Tingkat Cemas
1. <6 Tidak Ada Cemas
2. 6-14 Cemas Ringan
3. 15-27 Cemas Sedang
4. >27 Cemas Berat

17
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA
DI PUSKESMAS ANDALAS PADANG

Hari / Tanggal : Senin, 21 Desember 2020


Waktu : 13.30 – 14.15 WIB (45 Menit)
Tempat : Puskesmas Andalas Padang
Kelompok : 3 / 21 – 12 – 20 / 3A

No Nama Tanda Tangan Keterangan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

18
Hasil Observasi Penyuluhan

1. Evaluasi Struktur
a. Sebelum penyuluhan diberikan, ibu-ibu hamil telah dikontrak sehari sebelum penyuluhan
diberikan.
b. Leaflet telah kelompok selesaikan 2 hari sebelum penyuluhan dilakukan.
c. Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan oleh kelompok 2 hari sebelum kegiatan
dilakukan.
d. Lembar balik telah diselesaikan oleh kelompok 2 hari sebelum penyuluhan diberikan.
e. 80% ibu-ibu hamil menghadiri kegiatan penyuluhan.
f. Anggota kelompok selaku panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran sesuai dengan
yang telah direncanakan.

2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah ditetapkan.
b. 80% ibu-ibu hamil datang tepat waktu.
c. 75% responden antusias dan aktif (mampu mengemukakan pendapatnya, mampu
mengajukan pertanyaan dan memahami tentang Kecemasan Ibu Primigravida) dalam
kegiatan penyuluhan.
d. 80% responden mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai penyuluhan.
e. Peneliti melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan.
f. Kegiatan selesai tepat pada waktu kegiatan yang telah ditetapkan.

3. Evaluasi Hasil
Responden mengerti dan mampu menjelaskan kembali tentang Kecemasan Ibu Primigravida
berdasarkan tujuan khusus meliputi :
a. 75% responden yang hadir mampu menjelaskan pengertian kecemasan.
b. 75% responden yang hadir mampu menyebutkan faktor kecemasan ibu pada trimester1-3.
a. 70% responden yang hadir mampu menyebutkan faktor yang mempengaruhi kecemasan.
b. 70% responden yang hadir mampu menyebutkan gejala kecemasan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Alone, Kalsel. 2015. Satuan Acara Penyuluhan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat
Tentang Kecemasan Ibu Primigravida Diwilayah Kerja Puskesmas Guntung Manggis Tahun
2019 (online)
(https://id.scribd.com/document/410083972/sap-Kecemasan-Ibu-Primigravida-docx),
Diakses 15 May 2015).
Heriani. (2016). Kecemasan dalam Menjelang Persalinan Ditinjau dari Paritas, Usia dan
Tingkat Pendidikan. Jurnal Ilmu Kesehatan Aisyah, Vol. 1, No. 2, Juli-Desember 2016, P-ISSN:
2502-4825.

20

Anda mungkin juga menyukai