Analisis Video Review Jurnal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

KELAS RENDAH DAN KELAS TINGGI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu pada mata kuliah

‘’Pembelajaran Terpadu di SD’’

Dosen pengampu : Dra. Rosmalah, S.Pd, M.Pd

Oleh

ANNIZA YULIA SAFITRI


1847242007
28 F

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
KELAS RENDAH (KELAS 1)

 IDENTITAS PROGRAM
Kategori : Video Model Pembelajaran 2013
Sasaran : Guru SD Kelas 1
Jenjang : Sekolah Dasar
Kelas/Semester : 1 C /1
Tema : (2) Kegemaranku
Subtema : (2) Gemar Bernyanyi & Menari
Pembelajaran Ke : (1) satu
Nama Talent : Rani Rahmawati, S.Pd.
Penulis Naskah : Rani Rahmawati, S.Pd.
Pengkaji Materi : Tim Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar
Pengkaji Media : Tim Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar
Durasi : 26 Menit
Lokasi : SD Pertiwi Bogor

 Kegiatan Persiapan Pembelajaran


Guru mempersiapkan media maupun bahan ajar yang akan digunakan
untuk mendukung proses pembelajaran. Media yang dibuat tentuknya memiliki
tujuan untuk menarik perhatian dan semangat peserta didik dalam belajar.

 Kegiatan Pendahuluan
Guru memasuki ruangan kelas dengan perasaan senang dan menunjukkan
ekspresi yang semangat dan siap untuk memberikan materi pelajaran kepada
peserta didik. Setelah itu guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar peserta
didik dan dijawab dengan gerakan oleh peserta didik sehingga lebih semangat saat
memulai pembelajaran. Tidak lupa juga guru menanyakan peserta didik yang tidak
hadir atau tidak ikut dalam pembelajaran pada hari tersebut. Sebelum memulai
pembelajaran guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa dan
peserta didik yang lain mengikutinya begitupun dengan gurunya dimana
semuanya membaca doa sebelum belajar dan surah al fatihah, kemudian peserta
didik yang memimpin doa tadi mengajak seluruh siswa untuk mengucapkan salam
kepada gurunya dengan semangat dan guru pun menjawab salam tersebut dengan
semangat pula. Setelah itu guru mengajak peserta didik untuk berdiri dan
menyanyikan lagu kebangsaan indonesia raya, dan guru mempersilahkan kembali
peserta didik untuk duduk kembali dan mengajak peserta didik melakukan tepukan
agar meningkatkan semangat peserta didik dalam belajar.
Setelah itu, guru menceritakan sebuah cerita dengan judul ulat sutra kepada
peserta didik untuk dijadikan sebagai bahan literasi bagi peserta didik. Tak lupa
pula guru menyelingi dengan pertanyaan untuk melatih fokus siswa. Sebagai
apersepsi, guru meminta siswa untuk menuliskan apa yang didengarnya selama
guru bercerita. Siswa menuliskannya di kertas warna hijau berbentuk daun yang
telah guru bagikan, lalu siswa menempelkannya di pohon literasi.

 Kegiatan siswa
Guru menyampaikan tema dan subtema pembelajaran. Setelah itu guru
menyampaikan kepada peserta didik materi apa yang kan dicapai pada pertemuan
tersebut. Setelah itu guru memperlihatkan media pembelajaran atau bahan ajar
berupa CD. Setelah itu guru meminta siswa untuk menyebutkn apa yang ada
dalam CD tersebut. Kemudian, guru memperlihatkan isi rekaman CD kepada
peserta didik berupa nyanyian lagu. Dan siswa pun ikut bernyanyi. Setelah itu,
guru meminta kepada siswa yang menghafal lagunya untuk menyanyikan di depan
temannya. Setelah bernyanyi, guru membiasakan siswa untuk menghargai
keberanian temannya melalui pemberian tepuk tangan. Setelah itu guru
mengaitkan pembelajaran dengan ha – hal yang ada dilingkungannya.
Menurut saya penerapan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
sudah sangat baik, karena guru mampu mengolah kelas dengan baik, mampu
menghidupkan suasana kelas, menarik perhatian peserta didik dan mampu
membuat peserta didik menjadi lebih fokus dan semangat dalam proses
pembelajaran.
Dimulai dari guru berusaha menjelaskan materi pembelajaran melalui
tahap perkembangan berfikir anak yaitu tahap hierarki. Dimana pada tahap
hierarki tersebut pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang sederhana kemudian
sampai pada hal yang lebih kompleks. Guru menyanyikan sebuah lagu yang
berjudul Andaikan Aku Punya Sayap. Kemudian guru berusaha mengetahui
tingkat pemahaman peserta didik dengan cara bertanya mengenai lagu yang telah
dinyanyikan sebelumnya. Semua peserta didik berusaha menjawab pertanyaan
dari guru dan guru pun memilih seorang peserta didik untuk bernyanyi lagu
Andaikan Aku Punya Sayap.
Setelah itu guru melangkah kepada pembelajaran yang lebih kompleks
yaitu dengan tahapan berpikir konkret yang mengandung makna bahwa proses
belajar beranjak dari hal-hal yang konkret yaitu dapat dilihat, didengar, dibaui,
diraba, dan diotak-atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkunagan
sebagai sumber belajar. Pemanfataan lingkungan belajar akan menghasilkan
proses dan hasil belajar yang bermakna dan bernilai sebab peserta didik
dihadapkan dengan peristiwa, keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami,
sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, serta kebenarannya yang lebih
dapat dipertanggung jawabkan.
Setelah menyampaikan materi pelajaran di kelas, guru pun mengajak
peserta didik untuk menuju ke taman sekolah. Namun guru mengintruksikan
kepada peserta didik untuk berbaris dengan rapi dan teratur. Setelah itu guru
kemudian menyampaikan materi pembelajaran yang telah dibicarak di dalam kelas
mengenai daun. Kemudian guru menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan
daun terkait dengan materi pembelajaran. Hal ini tentunya baik dilakukan pada
saat proses pembelajaran, karena akan membuat peserta didik tidak cepat bosan
karena bukan hanya belajar di dalam kelas tetapi juga di luar ruang kelas. Selain
itu media pembelajaran yang digunakan guru pun merupakan media yang nyata
sehingga peserta didik tidak akan menebak-nebak lagi bagaiman bentuk yang
dimaksud oleh guru tersebut.
Suasana belajarpun lebih menyengkan karena disertai dengan canda tawa
sehingga peserta didik menikmati proses pembelajaran yang berlangsung. Melalui
kegiatan diluar kelas yang dilakukan oleh guru dan peserta didik maka guru dapat
menjelaskan tentang gerakan cepat dan lambat melalui pemberian gerakangerakan
yang unik seperti burung terbang, daun terbang, dan juga pohon yang bergerak.
Pembelajaran lebih menyenangkan lagi karena melakukan kegiatan
menyanyi sambil bertepuk tangan. Seperti yanga diketahui anak SD khususnya
pada kelas 1 masih sangat perlu untuk dimengerti dan sangat suka bermain oleh
karena itu sebaiknya guru harus pandai dalam mengelola kelas. Adapun kegiatan
kreatif lainnya yaitu memotivasi peserta didik dengan memberikan tanda bintang
bagi peserta didik yang pandai sehingga hal ini dapat memacu motivasi belajar
peserta didik untuk lebih giat lagi agar mereka bisa mendapatkan tanda bintang
tersebut.
Selain memberikan motivasi guru juga berusaha menggali pengetahuan
peserta didik dengan bertanya mengenai sikap yang baik terhadap keluarga. Lalu
melanjutkan dengan menceritakan sebuah cerita mengenai adik dan kakak.
Melalui cerita tersebut terdapat pesan mengenai nasehat yang baik untuk adik,
cara memperlakukan adik dengan baik dan lain sebagainya. Guru juga sangat
pandai dalam memberikan penguatan kepada siswa dengan mengatakan
“anakanakku semua pandai sekali”.

 Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru bertanya mengenai apa yang telah dipelajari,
kemudian bagaimana kah perasaan peserta didik setelah mempelajari hal tersebut.
Guru sangat kreatif karena untuk mengetahui tingakatan pemahaman peserta didik
serta tingkat kesenangan peserta didik setelah belajar yaitu dengan membagikan
sebuah kertas kecil berwarna-warni berbentuk lingkaran kepada semua peserta
didik yang kemudian diisi dengan gambar yang sesuai dengan suasana hati peserta
didik. Seperti tersenyum menandakan bahwa peserta didik sangat senang belajar.
Begitupun dengan gambar yang cemberut mengartikan bahwa peserta didik tidak
merasa senang dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. peserta didik
kemudian saling bergantian untuk menempelkan hasil karyanya di papan tulis.

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU


KELAS TINGGI (KELAS V)

 IDENTITAS PROGRAM

Kategori :Video Model Pembelajaran Temetik Kurikulum 2013


(Teringtegrasi Dengan Pendidikan Anti Korupsi, PPK,
HOT dan Adiwiyata
Durasi : 37 Menit
Lokasi : SDN Dibee Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan
Sasaran : Guru SD Kelas 5
Jenjang : Sekolah Dasar
Kelas/Semester : V/1
Tema : (2) Udara Bersih Bagi Kesehatan
Subtema : (2) Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan
Pembelajaran Ke : (1) satu
Materi : 1. Bahasa Indonesia (informasi terkait dengan
pertanyaan
Apa, Siapa, Diamana, Bagaimana dan Mengapa\
2. IPA ( penyebab terjadinya gangguan pada organ
pernapasan manusia) Tujuan
Pembalajaran :
1. Dengan mencermati teks bacaan yang disajikan, siswa mampu menemukan
informasi tentang penyebab terjadinya gangguan pada organ pernapasan
manusia.
2. Dengan mencari informasi dari teks bacaan, siswa mampu membuat badan
penyebab terjadinya gangguan pada alat pernapasan manusia.
3. Dengan membaca teks, siswa mampu menyebutkan informasi terkait dengan
pertanyaan, apa, siapa, dimana, bagimana dan mengapa.
4. Dengan menuliskan dalam bentuk table, siswa mampu mempresentasukan
informasi dari teks bacaan terkait dengan pertanyaan apa, siapa, dimana,
bagaimana dan mengapa.
Langkah-langkah :
1. Mengkondisikan peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
3. Membimbing peserta didik melakukan kerja kelompok
4. Menyajikan hasil diskusi/kerja kelompok
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran

 Kegiatan Persiapan
Sebelum memasuki ruangan kelas, guru terlebih dahulu mempersiapkan
media maupun bahan ajar yang akan digunakan untuk mendukung proses
pembelajaran. Dan sebelum guru memasuki ruangan kelas siswa terlebih dahulu
berbaris dengan rapi di depan kelas dan melakukan beberapa gerakan yang
dipimpin oleh ketua kelas seperti siap gerak, lancang depan, dll, kemudian ketua
kelas mengucapkan selamat pagi dengan gerakan yang penuh semangat dan
dibalas oleh siswa yang lain dengan menggunakan gerakan sambil mengucapkan
selamat pagi. Kegiatan tersebut sangat bagus untuk ditanamkan dalam diri siswa
agar siswa senantiasa disiplin dan tertib mengikuti pembelajaran.setelah itu ketua
kelas memberikan arahan untuk memasuk kelas dengan teratur sambil mencium
tangan ibu guru.

 Kegiatan Pendahuluan
Ketika guru memasuki ruangan kelas, guru langsung duduk di meja guru dan
mengucapkan salam, dan dijawab oleh siswa. Sebelum memulai pembelajaran
guru terlebih dahulu memrintahkan kepada siswa untuk berdoa, setalah itu guru
memerintahkan salah satu siswa untuk maju ke depan untuk memimpin temanya
menyanyikan lagu wajib nasional “Indonesia Raya”. Setelah itu guru mengajak
peserta didik untuk melihat apakah ada sampah di kolom meja siswa
masingmasing dan siswa membuang sampah pada tempat sampah sebagai
kegiatan aparsepsi.Setelah itu guru menyuruh kembali salah satu peserta didik
untuk maju kedepan untuk membimbing temanya melakukan tepuk PPK dan
dilanjutkan dengan tepuk semangat hal tersebut dilakukan untuk membangkitkan
semangat siswa.Kemudian guru meganbsen siswa dan bertanya apakah ada yang
tidak hadir, dan guru memberikan arahan kepada siswa untuk selalu menjaga
kesehatan.
Terakhir guru dan siswa melakukan Literasi.

 Kegiatan Siswa
Sebelum memasuki pembelajaran guru terlebih dahulu bertanya kepada
siswa apakah sudah siap belajar, siswa menjawab siap. Guru meyampaikan bahwa
siswa akan menerapkan pendidikan anti korupsi. Dimana yang perlu diterapkan
dalam pendidika anti korupsi yaitu jujur, bekerja keras, mandiri, religius,
nasionalisme, gotong royong, dan integritas. Setelah itu guru bertanya kepada
siswa materi yang dipelajari pada pembelajaran sebelumnya, dan menrefleksi
pemahaman siswa mengenai materi pertemuan sebelumnya, yang dijawab oleh
beberapa siswa.Guru juga bertanya mengenai tugas yang diberikan sebelumnya
dan menyuruh salah satu siswa untuk mengumpulkan tugas teman-temanya di
meja guru.Setelah itu guru menampilkan PPT (LCD) kemudian guru mejelaskan
tujuan pembelajaran.setelah itu guru memerintahkan kepada siswa untuk
membaca buku dalam waktu beberapa menit saja, setelah itu guru memberikan
beberpak pertanyaan kepada sisiwa. Setelah itu guru menampilkan video
pembelajaran mmengenai “Menghirup Udara Bebas Dan Evolusi” dan video
tentang “Pentingnya Udara Bersih Bagi Kesehatan”. Setelah siswa menonton
video tersebut guru memberikan tugas membuat bagam diagram model tentang
penyebab terjadinya alat pernapasan dengan membentuk kelompok yang terdiri
dari 5-6 anngota setiap kelompok. Setelah itu setiap 2 orang perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi mereka.Kemudian guru menyimpulkan dari hasil
diskusi peserta didik.Setelah itu siswa membaca cerita dan mejawab pertanyaan
pada buku. Yang menjawab diberikan rewad berupa bintang pada papan rewad
yang telah disediakan guru. Setelah itu siswa merenungkan apa yang mereka
dapatkan selama proses pembelajaran.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung jika ada salah satu siswa yang
menjawab pertanyaan guru selalu memberikan apresiasi/penghargaan berupa
tepuk tangan dengan begitu siswa semakin semangat untuk belajar dan menjawab
pertanyaan. Menurut saya guru dalam menyajikan materi sangat bagus dan efektif
karena dilihat dari media pembelajarannya yaitu berupa video pembelajaran yang
mudah dimengerti oleh siswa, dan pada saat proses pembelajaran kita dapat
melihat reaksi siswa yang bersamangat mengikuti pembelajaran dari awal sampai
akhir, siswa juga sangat aktif dalam menjawab pertanyaan, dan mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Cara guru menjelaskan atau memaparkan
materi juga sangat bagus dan mudah dipahami oleh siswa.Dengan demikian tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

 Kegiatan Penutup
Sebelum menutup pembelajaran guru menyuruh salah satu siswa maju
kedepan untuk meyanyikan lagu ampar-ampar pisang. Kemudian guru
memberikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu tentang “penyakit asma”. Guru juga memberikan pesan kepada
siswa untuk tetap menjaga kesehatan, melaksanakn sholat, dan memberikan
arahan kepada siswa untuk selalu memperhatikan kendaraan ketika berada
dijalan.Pembelajaran ditutup dengan membaca doa dan salam dari ibu guru.
Siswa kelaur kelaas dengan tetap teratur dan tertib.Dalam kegiatan penutup guru
tidak melakukan kegiatan evaluasi, dimana menurut saya kegiatan ini sangat
penting untuk dilakukan untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana siswa
memahami materi.

REVIEW JURNAL

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu pada mata kuliah

‘’Pembelajaran Terpadu di SD’’

Dosen pengampu : Dra. Rosmalah, S.Pd, M.Pd

Oleh
ANNIZA YULIA SAFITRI
1847242007
28 F

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021

REVIEW JURNAL NASIONAL

Judul Pembinaan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran


Terpadu Di Sekolah Dasar
Jurnal Educatio FKIP UNMA
Link https://doi.org/10.31949/educatio.v6i1.308
Volume dam Halaman Volume 6, No. 1. Hal. 177-186
Tahun 2020
Penulis Yoyo Zakaria Ansori
Reviewer Anniza Yulia Safitri
Latar Belakang Pembinaan karakter siswa harus dilakukan secara dini di
sekolah dasar, karena sekolah dasar merupakan periode
pendidikan yang sangat penting untuk menentukan arah
pengembangan potensi peserta didik. Sekolah dasar
adalah lingkungan pendidikan formal pertama yang
dialami oleh anak. Dari nilai dasar itulah diharapkan
akan menjadikan anak tumbuh menjadi anak yang
cerdas otaknya, bersih hatinya, dan terampil tangannya,
tiga komponen pendidikan tersebut ada dalam diri siswa
yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Atas dasar
itu, maka seluruh aktivitas pendidikannya harus mampu
memfasilitasi penanaman dan pengembangan nilai
peserta didik agar berbudi pekerti yang luhur. Dengan
kata lain, hanya pada institusi pendidikan
berkarakterlah, peserta didik akan tumbuh dan
berkembang sebagai manusia yang berkarakter.

Tujuan Tujuan penelitian adalah mengkaji dan


mendeskripsikan pembelajaran terintegrasi sebagai
salah satu pendekatan untuk membina karakter siswa

Pendekatan Penelitian Penelitian tersebut menggunakan pendekatan


kualitatif dengan alasan untuk mendalami dan
menganalisis pembelajaran terintegrasi

Metode Penelitian Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif


dengan cara mendeskripsikan kajian dari beberapa
ahli kemudian dianalisis yang bertujuan untuk
mendalami dan menganalisis pembelajaran
terintegrasi sedangkan untuk memfasilitasi
perkembangan pemikiran para ahli

Teknik Pengumpulan Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian


Data tersebut yaitu menggunakan studi pustaka dimana
peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca,
mempelajari, dan menganalisis jurnal-jurnal nasional
maupun internasional, buku, artikel dari peneliti
terdahulu yang ada hubungannya dengan obyek
penelitian
Hasil Penelitian Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran
terpadu berperan penting dalam pembinaan karakter
siswa di sekolah dasar. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan bertanggung jawab terhadap pembinaan
karakter siswa, strategi untuk mencapainya dapat
dilakukan melalui pembelajaran terpadu dapat
diartikan sebagai pendekatan belajar mengajar yang
melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan
pengalaman yang bermakna kepada siswa. Sehingga
tujuan penelitian adalah mengkaji dan
mendeskripsikan pembelajaran terintegrasi sebagai
salah satu pendekatan untuk membina karakter
siswa. Hasil penelitian membuktikan bahwa
pembelajaran terpadu berperan penting dalam
pembinaan karakter siswa di sekolah dasar.
Dari nilai dasar itulah diharapkan akan menjadikan
anak tumbuh menjadi anak yang cerdas otaknya,
bersih hatinya, dan terampil tangannya, tiga
komponen pendidikan tersebut ada Ansori,
Pembinaan karakter siswa melalui pembelajaran
terpadu. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter
siswa (character building). Oleh karena itu, karakter
tidak hanya tumbuh dan berkembang pada setiap
individu manusia, tetapi juga pada organisme atau
institusi pendidikan. Dengan kata lain, hanya pada
institusi pendidikan berkarakterlah, peserta didik
akan tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang
berkarakter. Penelitian menunjukkan bahwa banyak
sekolah dengan program pendidikan karakter telah
sukses mengurangi perilaku indisipliner dan
peningkatan kehadiran siswa di sekolah, sedikit
siswa yang putus sekolah, (Wynne & Ryan, 1997
dalam Ghamrawi, 2015 hal .130). Implementasi
pendidikan karakter telah meningkatkan perilaku
siswa, seperti mengurangi buly, konflik dan
kekerasan. Terjadinya perilaku menyimpang di
sekolah menunjukkan telah terjadi permasalahan
serius dalam hal pendidikan karakter. Pada dasarnya
siswa tahu bahwa perilakunya tidak benar tetapi
mereka tidak memiliki kemampuan untuk
membiasakan diri menghindari perilaku yang salah
tersebut. Sekolah mestinya membantu siswa untuk
mengenal, memahami, menginternalisasi, dan
berusaha untuk menerapkan nilai-nilai dalam
kehidupan sehari-hari. Kondisi demikian menjadi
daya tarik bagi peneliti untuk melaksanakan
penelitian terkait pembelajaran yang mampu
membina karakter siswa.

Kelebihan Penelitian Telah dipaparkan dengan gamblang bagaimana


penelitian yang akan dilakukan, serta lengkapnya
lengkapnya data yang didapat, kejelasan bahasa yang
digunakan telah sesuai dengan EYD sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami isi jurnal
tersebut.

Kekurangan Penelitian Kekurangan dalam penelitian ataupun penulisannya


menurut saya yaitu penulis selain mencantumkan
daftar pustka mungkin alangkah lebih baiknya
mencamtumkan daftara pustaka dengan diberi
catatan kaki sehingga memudahkan pembaca untuk
mencari tahu lebih detail lagi mengenai teori dan
juga pendapat yang di gunakan dalam jurnal tersebut.
Kesimpulan Pembelajaran beranjak dari suatu tema tertentu
sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk
memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik
berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun
dari bidang studi lainnya. Diberlakukannya
kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan
lulusan yang berkompeten dan diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dari segi kognitif,
afektif, dan psikomotor.

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

Judul Keefektifan Model Pembelajaran Terpadu Tipe


Sequenced Berbantu Media Puzzle Terhadap Hasil
Belajar Siswa
Jurnal Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan
Link https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJL/article
Volume dam Halaman Volume 4, No. 1. Hal. 18-22
Tahun 2020
Penulis Emi Zulfa, Harto Nuroso, dan Fine Reffiane
Reviewer Anniza Yulia Safitri

Latar Belakang Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil belajar siswa
yang rendah dangaya mengajar guru yang konvensional.
Guru seringkali tidak menggunakan media dan model
pembelajaran dalam menyampaikan pelajaran.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
mendapat model pembelajaranterpadu
tipe Sequnced berbantu media Puzzle. 
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
penelitiantrue experimental dengan jenis posttest only
control design dan diberikan perlakuan berupa model
pembelajaran terpadu tipe Sequenced berbantu media
Puzzle untuk kelas eksperimen ,dan kelas kontrol tanpa
diberi perlakuan.
Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data pada penelitian ini yaitu: 1)
Wawancara, Sugiyono (2017:194) Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hak dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil. Dalam teknik wawancara ini menggunakan
teknik mengumpulkan data hasil nilai harian mata
pelajaran tematik siswa, yang diketahui dari proses
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kelas IV, dan
mencari tahu masalah-masalah yang dihadapi oleh guru
dalam pembelajaran tematik. 2) Tes, Tes merupakan
serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto 2013: 193).
Hasil Penelitian Dari fakta di lapangan penerapan model pembelajaran
terpadu tipe sequenced di kelas IV SD N Tlogosari
Kulon 01 Semarang terbukti dapat mengaktifkan siswa
karena siswa antusias dalam pembelajaran semuanya
berfikir dan berdiskusi kemudian mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas secara bergantian,
menciptakan interaksi antar sesama siswa melalui proses
diskusi dan mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas, memberikan kesempatan siswa untuk berfikir dan
saling membantu untuk memecahkan masalah satu sama
lain. Ditambah adanya media puzzle yang membuat
pembelajaran semakin menarik sehingga siswa semakin
aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Media puzzle ini digunakan secara
berkelompok setiap kelompok menyusun potongan
puzzle yang berhubungan dengan materi yang
disampaikan kemudian di sampaikan di depan kelas.
Hasil penelittian ini sama dengan hasil penelitian
Muhsina, Werdhiana dan Pasaribu (2015), yang
dinyatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar setelah
pembelajaran dengan model sequenced. Sama juga
dengan hasil penelitian Khomsoh (2013) yang
menggunakan media puzzle untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan
sosial di sekolah dasar. Berdasarkan uraian di atas dapat
disampaikan dengan adanya model pembelajaran terpadu
tipe sequenced berbantu media puzzle efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD N
Tlogosari Kulon 01 Semarang.
Kelebihan Penelitian Kelebihan Telah jelaskan/paparkan dengan
gamblang bagaimana penelitian telah dilakukan, serta
lengkapnya dan terperincinya data lapangan yang di
dapat, kejelasan bahasa yang digunakan memudahkan
memahami isi jurnal tersebut.
Kekurangan Penelitian Kekurangan Perlu ditambah landasan teori yang lebih
terperinciagar data yang diperoleh lebih kuat dengan
adanya teori pendiukung.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelas
IV di SDN Tlogosari Kulon 01 Semarang, ada perbedaan
hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,
hasil belajar siswa meningkat serta ketuntasan siswa
86,6%, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran terpadu tipe sequenced berbantu media
puzzle efektif terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN
Tlogosari kulon 01 Semarang. Berdasarkan hasil
penelitian dan kesimpulan tersebut di atas maka: 1)
Kepada guru sekolah dasar sebagiknya bisa
menggunakan beberapa model dan metode pembelajaran
yang tepat dan bervariasi yang sesuai dengan materiyang
hendak disampaikan guna menciptakan siswa yang aktif
dan berprestasi. 2) Guru hendaknya mencoba
menggunakan model pembelajaran terpadu tipe
sequenced berbantu media puzzle sebagai alternatif
untuk memudahkan siswa dalam memahami
pembelajaran tematik khususnya pada tema cita-citaku
subtema hebatnya cita-citaku

Anda mungkin juga menyukai