Resum Modul 1 Dan 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SALDI HERI KUSUMA

NIM : 858910179
FAKULTAS : FKIP PGSD S1 / BI
POKJAR : SITUBONDO
UPBJJ : JEMBER

Modul 1
A. PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
PKR adalah merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru
mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih,dalam waktu yang bersamaan ,dengan menghadapi dua
sisi atau lebih tingkat kelas yang berbeda. PKR juga hanya terdapat seorang guru mengajar dalam
satu ruang kelas atau lebih dan menghadapi murid-murid dengan kemampuan belajar yang berbeda-
beda sesuai dengan tingkatanya.

B. Adapun alasan mengapa PKR diperlukan antara lain:


1. Alasan Geografis
Kesulitan pada lokasi, terbatasnya sarana transportasi seperti kendaraan roda 4 dan roda 2 pada
permukiman yang selalu berpindah-pindah atau berubah,dan adanya mata pencaharian atau pekerjaan
khusus,seperti menangkap berburu, ikan,menebang kayu, bercocok tanam dan sebagainya,mendorong
penggunaan PKR.saat itu {1995},demam atau berkenginan dalam mencari emas sedang memanas
untuk bersaing terutama di pulau di Kalimantan tengah dan di irian jaya.

2. Alasan demografis
Dalam memberikan pendidikan kepada murid dengan jumlah anggota yang sedikit ,serta
bertempat tinggal pada pemukiman yang amat jarang penghuninya maka PKR dapat dinilai sebagai
suatu pendekatan yang pengajaran lebih praktis. Di daerah perkotaan sekalipun alasan demografis ini
juga berlaku.Dalam beberapa tahun kebelakang ini,khususnya sejak tahun ajaran 1992,sejumlah
daerah menjerit karena kekurangan murid.

3. kurang guru
Dengan adanya jumlah guru secara keseluruhan mencukupi,sulit untuk mencari guru yang iklas
hati atau dengan suka cita siap mengajar di daerah,seperti ketuk ketimpun itu.praktik penempatan
guru SD mirip kerucut terbalik.yang lancip adalah SD didaerah terpencil dan jumlah guru yang
bersedia bertugas di daerah terpencil.

4. Terbatasnya ruang kelas


Di SD ketuk ketimpun,memang tidak memerlukan ruang kelas lebih dari satu karena jumlah
muridnya sedikit .tetapi ,daerah lain menunjukkan meskipun jumlah muridnya cukup banyak ,jumlah
ruang kelas yang tersedia jauh lebih sedikit daripada jumlah rombongan atau ruang belajar untuk
siswa.

5. Adanya guru yang tidak hadir


Alasan ini tidak hanya berlaku bagi SD didaerah terpencil, di kota besar pun juga berlaku.
Seperti Di jakarta, musibah banjir juga dapat menghalangi guru untuk hadir dalam mengajar.

Tujuan,fungsi,dan manfaat PKR dapat kita kaji dari berbagai aspek berikut ini :
1. Quantity dan Equity
PKR juga dapat kita untuk memenuhi asas quantity (jumlah) dan equity (pemerataan), yaitu dengan
mengoptimalkan sumber daya yang ada pada daerah tersebut.
2. Ekonomis
Dengan adanya seorang guru atau beberapa guru saja proses kegiatan pembelajaran dapat
berlangsung. Begitu juga dengan satu ruang kelas atau beberapa ruang kelas, proses kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung.
3. Pedagogis
Semenjak dahulu dan sampai pada saat ini, pendidikan kita dikritik sebagai system yang belum
mampu menghasilkan kelulusan terbaik atau tenaga kerja yang mandiri. Lulusan kita dinilai kurang
kreatif, pasif, dan mudah menyerah dalam meraih cita-cita. Pengalaman sejumlah Negara yang
mempraktikkan PKR menunjukkan bahwa strategi ini mampu dalam melatih siswa untuk
meningkatkan sifat kemandirian terhadap murid.
4. Keamanan
Dengan menggunakan pendekatan PKR, pemerintah dapat mendirikan SD pada tempat atau lokasi
yang mudah dijangkau oleh anak didik. Dengan demikian, orang tua tidak perlu kuatir lagi terhadap
kejadian yang tidak diharapkan orang tua seperti halnya kecelakaan pada anak-anak mereka berkurng.
Sebagai salah satu bentuk pembelajaran, PKR mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran secara umum.
Prinsip prinsip secara umum, yaitu :
• Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru
• Membangkitkan motivasi belajar murid
• Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan murid.

Namun secara khusus PKR mempunyai prinsip-prinsip yang harus dikuasai oleh guru PKR prinsip
tersebut adalah :
1) Keserempakan kegiatan pembelajaran.
2) Kadar tinggi waktu keaktifan akademik.
3) Kontak psikologis guru murid yang berkelanjutan.
4) Pemanfaatan sumber secara efisien.
5) Kebiasaan untuk mandiri.

Gambaran PKR yang Ideal dan Praktik yang Terjadi di Lapangan


A. PRAKTIK MENGAJAR KELAS RANGKAP
Bentuk pembelajaran hampir sepenuhnya terpusat pada guru. Tidak sekalipun muncul proses
pembelajaran yang berlangsung dalam kelompok keci dalam kgiatan KBMl. Begitu pula secara
berpasangan di mana murid yang lebih pintar dapat membantu murid yang ketinggalan. absennya
menggunakan cara belajar melalui kerjasama (cooperative learning) yang merupakan salah satu
kelemahan dari praktik perangkapan kelas. Padahal melalui cooperative learning, kemandirian dan
kreatifitas anak dapat berkembang dengan pesat . Yang tak kurang pentingnya adalah guru
mendapatkan partner (mitra kerja) / tutor sebaya dalam pembelajarn melalui kerjasama yang kompak
akan melahirkan suatu hal yang lebih baik dalam poses KBM dan tidak hanya murid yang pandai
belajar, tetapi juga murid yang pandai mengajar, jika dilaksanakan dengan baik, akan melahirkan
kondisi yang memungkinkan murid belajar tentang bagaimana murid belajar tentang bagaimana cara
belajar: “learning how to learn”. Dengan demikian, guru belum mampu memanfaatkan sumber secara
efisien.

B. PKR YANG IDEAL (YANG DIINGINKAN)


Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan PKR yang diinginkan adalah :
• membuat suasana menjadi hidup dan ceria serta menyenangkan
• proses pembelajaran dapat berlangsung secara lancar tanpa hambatan
• guru harus dapat memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan menciptakan sudut sumber belajar yang
menyenangkan.
• murid yang aktif dan bersaing dengan teman-temanya
• selain menonjolkan asas kooferatif, guru juga harus menyelipkan asas persaingan yang sehat.
• belajar dengan pendekatan PKR yang benar itu menyenangkan dan tidak membuat siswa bosan.
• adanya perhatian khusus bagi anak yang lambat dan cepat serta dapat mengkondisikan keadaan .
• guru PKR percaya bahwa sumber belajar tidak hanya diperoleh dari sumber resmi, seperti dari kantor
Depdiknas atau Pemerintah Daerah.
• prinsip perangkapan tidak hanya diterjemahkan dalam bentuk mengajar dua tingkat kelas atau lebih
• dalam satu ruang kelas dalam waktu bersamaan (simultan).
• harus mampu melepaskan diri dari mitos bahwa yang mampu mengajar itu adalah guru.

Peranan seorang guru PKR adalah :


1. Sebagai perancang kurikulum.
2. Sebagai Administrator.
3. Sebagai sumber informasi yang kreatif.
4. sebagai seorang professional
5. Sebagai agen pembawa perubahan.

MODUL 2
Model Pengelolaan dan Pembelajaran Kelas Rangkap
Kegiatan belajar 1
Prinsip dan Model Pengelolaan PKR
Ciri-ciri utama PKR, yaitu:
1. Seorang guru
2. Menghadapi dua kelas atau lebih
3. Satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok siswa yang berbeda kemampuan.
4. Untuk membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih.
5. Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran.
6. Dalam satu atau lebih dari satu ruangan.
7. Pada jam pelajaran yang bersamaan.

Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang efektif yang menurut Karweit
(1987) ditandai oleh 3 hal sebagai berikut:
1. Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar-benar digunakan untuk belajar siswa
2. Kualitas pembelajaran guru sangat memadai
3. Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar

Model-model PKR :
1. Model Utama : PKR Murni : PKR 221 2 kelas, 2 mata pelajaran, 1 ruangan
2. Model Alternatif : PKR Modifikasi : PKR 222 dengan 2 kelas, 2 mata pelajaran, 2 ruangan
3. Model PKR 333 dengan 3 kelas, 3 mata pelajaran, 3 ruangan

Kegiatan Belajar 2
Prinsip Didaktik - Metodik dan Prosedur Dasar PKR
1. Bagaimana Mengawali dan Mengakhiri Pelajaran
a. Mengawali pelajaran
1) Menarik perhatian siswa
- Memperlihatkan benda, alat, dan gambar yang berhubungan dengan materi
- Memberikan aba-aba perhatian dan ucapan salam pembuka
- Membunyikan sesuatu, misalnya peluit

2) Menimbulkan motivasi (ekstrinsik/instrumental dan intrinksik)


- Kehangatan dan semangat (warmth and enthuasiasm)
- Rasa penasaran / ingin tahu siswa (curiosity)
- Ide yang bertentangan (conflicting/ controversial ideas)
- Minat siswa

3) Memberikan acuan belajar


- Tujuan dan batas-batas tugas
- Langkah-langkah yang akan ditempuh
- Masalah pokok sebagai pusat perhatian
- Pertanyaan pemicu belajar

4) Membuat kaitan atau jalinan konseptual


- Penyampaian pertanyaan apersepsi
- Perangkuman materi pelajaran yang lalu dengan maksud memetakan yang telah dipelajari
Siswa

b. Mengakhiri Pelajaran yaitu terdiri dari beberapa aspek diantaranya:

1) Meninjau Kembali
2) Mengadakan evaluasi penguasaan siswa dengan cara
- Mendemonstrasikan keterampilan siswa
- Menerapkan ide baru pada situasi lain
- Mengemukakan pendapat sendiri
- Mengerjakan soal-soal tertulis
3) Memberikan tindak lanjut berupa:
- Memberi pekerjaan rumah
- Merancang sesuatu
- Mengomunikasikan sesuatu

2. Bagaimana Mendorong Belajar Aktif dan Membiasakan Belajar Mandiri


Alasan :
a. Individu yang berinisiatif dalam belajar dapat belajar lebih baik dari pada yang tergantung pada
guru.
b. Lebih sesuai dengan perkembangan mental individu
c. Perkembangan baru dalam berbagai aspek pendidikan menempatkan siswa sebagai pembelajar
yang aktif.
- Membimbing diskusi kelompok kecil
- Mengajar kelompok kecil dan perseorangan
- Mengadakan variasi
Variasi artinya keanekaragaman. Variasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Variasi gaya mengajar
b. Variasi media dan sumber
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan dan mempunyai 5 macam jenis yaitu:
1. Pola Interaksi perseorangan (Pola INPERS)
2. Pola Interaksi Pasangan (Pola INPAS)
3. Pola Interaksi Kelompok Kecil (Pola INKK)
4. Pola Interaksi Kelompok Besar atau kelas tunggal (Pola INKB)
5. Pola Interaksi Klasikal atau kelas banyak (Pola INKLAS)

3. Bagaimana Mengelola Kelas PKR dengan Baik?


a. Menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal
Untuk dapat menciptakan situasi kelas yang optimal, seyogyanya terampil dalam:
- Peka terhadap hal-hal yang mengganggu jalannya interaksi belajar mengajar
- Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok baik secara visual maupun verbal
- Memberikan tugas pada siswa dengan jelas
- Memberi teguran dengan arif dan bijaksana bila terjadi perilaku menyimpang dari siswa
- Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan, dan token sesuai dengan
keperluan dan situasi secara wajar.
b. Mengendalikan kondisi belajar yang optimal
- Mengubah perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan cara:
- Mengajarkan dan memberi contoh perilaku yang diinginkan
- Memberi hukuman yang benar dan wajar terhadap perilaku yang menyimpang

Kegiatan Belajar 3
Aneka Model Interaksi Kelas Rangkap dalam PKR
A. Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)
a. Langkah-langkah
- Penyeleksian
- Pemahaman
- Penguatan Ingatan
- Penjabaran Lanjutan
- Pengintegrasian
- Pemantauan
- Saran penggunaan
B. Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS)
a. Olah- Pikir Sejoli (OPS)
b. Olah- Pikir Berebut (OPB)
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
d. Tutorial Teman Sebaya (TTS)
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)
f. Diskusi Meja Bundar (DMB)
g. Tugas Diskusi Resitasi (TDR)
h. Aktivitas Tugas Tertutup (ATTu), dan Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa)

Saran Penggunaan
Peran guru dalam model ini adalah sebagai narasumber dan manager kelas. Misi utama
model ini adalah keterampilan berpikir kognitif dan komunikasi secara tertulis.
Bagaimana memelihara suasana belajar?
1. Memelihara disiplin kelas untuk memungkinkan setiap siswa selalu berada dalam tugas
belajarnya dan tidak mengganggu siswa lainnya.
2. Menciptakan dan memelihara suasana kelas yang menarik
3. Selalu sadar dan merasa terikat oleh tujuan belajar yang telah dirumuskan dengan tepat

Anda mungkin juga menyukai