Perawat melakukan pengkajian terhadap home industry yang memproduksi mebel kayu jati untuk mengidentifikasi potensial bahaya kesehatan. Home industry tersebut memiliki 5 karyawan yang bekerja tanpa alat pelindung diri dan merokok saat bekerja. Salah satu karyawan mengeluhkan nyeri punggung akibat tidak ergonomisnya pekerjaan, sementara karyawan lain mengeluhkan batuk kronis sejak bekerja di sana
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
60 tayangan1 halaman
Perawat melakukan pengkajian terhadap home industry yang memproduksi mebel kayu jati untuk mengidentifikasi potensial bahaya kesehatan. Home industry tersebut memiliki 5 karyawan yang bekerja tanpa alat pelindung diri dan merokok saat bekerja. Salah satu karyawan mengeluhkan nyeri punggung akibat tidak ergonomisnya pekerjaan, sementara karyawan lain mengeluhkan batuk kronis sejak bekerja di sana
Perawat melakukan pengkajian terhadap home industry yang memproduksi mebel kayu jati untuk mengidentifikasi potensial bahaya kesehatan. Home industry tersebut memiliki 5 karyawan yang bekerja tanpa alat pelindung diri dan merokok saat bekerja. Salah satu karyawan mengeluhkan nyeri punggung akibat tidak ergonomisnya pekerjaan, sementara karyawan lain mengeluhkan batuk kronis sejak bekerja di sana
Perawat melakukan pengkajian terhadap home industry yang memproduksi mebel kayu jati untuk mengidentifikasi potensial bahaya kesehatan. Home industry tersebut memiliki 5 karyawan yang bekerja tanpa alat pelindung diri dan merokok saat bekerja. Salah satu karyawan mengeluhkan nyeri punggung akibat tidak ergonomisnya pekerjaan, sementara karyawan lain mengeluhkan batuk kronis sejak bekerja di sana
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1
KASUS KOMUNITAS PERT 10
(Asuhan Keperawatan pada home industry)
Perawat B, adalah perawat komunitas yang bertanggungjawab program kesehatan kerja di
wilayah kerja Puskesmasnya. Setelah diberikan izin, perawat B melakukan pengkajian pada home industry milik bapak C yang bergerak di bidang mebel kayu jati. Perawat B ingin melihat potensial hazard yang ada pada home industry milik bapak C. Home industry Bapak C memiliki 5 karyawan. Pekerjaan dari 5 karyawan ini terdiri dari memotong kayu, melakukan amplas, melakukan varnish, melakukan cat pada body mebel. Saat dilakukan pengkajian, 5 karyawan Bapak C semuanya aktif merokok, saat bekerja tidak ada yang memakai APD. Salah satu dari 5 orang karyawan mengeluhkan low back pain karena tidak ergonomic dalam menjalankan pekerjaannya. Dari hasil observasi 5 karyawan tersebut, ada riwayat batuk. Setelah ditanyakan lebih lanjut, batuk terasa saat pertama mulai kerja di home industry milik bapak C. Menurut bapak C, belum ada dari Puskesmas yang memeriksa karyawan.