Makalah KKC Kelompok 2 (Bryophyta)
Makalah KKC Kelompok 2 (Bryophyta)
Makalah KKC Kelompok 2 (Bryophyta)
Tahun 2020/2021
(Sumber: https://www.edubio.info/2018/12/pengertian-ciri-dan-pengelompokan-
lumut.html?m=1)
Gambar 1.21
Gametofit Polytricum, suatu lumut daun
Gambar 1.22
Jaringan penyalur pada lumut daun
a. hidroid b. leptoid
a. b.
Gambar 1.25
Gametangium lumut yang di sayat membujur
a. Anteridiofor b. arkegoniofor
Arkegonium memiliki struktur seperti botol, pada bagian dasar yang
menebal mengandung satu telur (Gambar 1.25b). Arkhegonia
mempunyai tangkai yang panjang. Pada saat arkhegonia masak bagian
leher membuka membentuk semacam saluran Sperma yang memiliki
dua flagela berenang menuju sel telur masak. Kehadiran sperma
dirangsang oleh kandungan lemak dan sukrosa yang dihasilkan oleh sel
telur. Setelah sperma bertemu dengan sel telur terjadi fertilisasi yang
menghasilkan zigot yang bersifat diploid.
Bangsa ini hanya terdiri dari 1 ordo saja yaitu ordo Andreaeales dan 1
famili yaitu famili Andreaeaceae dengan 2 genus yaitu Andreaea
Neuroloma
Ciri-cirinya:
a. Protonema berbentuk seperti batang / pita yang bercabang
b. Daun-daun tersusun spiral rapat dan menutupi batang
c. Gametangium terdapat pada ujung cabang terdiri anteridium dan
arkegonium terdapat cabang yang berbeda
d. Sporangium terdiri dari kaki dan kapsul
e. Kolumua diselubungi oleh jaringan sporogen.
Merupakan sub kelas terbesar dari lumut dan sering dinamakan lumut
Sejati.
Ciri-ciri:
a. Protonema hampir selalu berbentuk benang yang bercabang berwarna
hijau, protonema mengeluarkan rizoid yang tidak berwarna
b. Gametafora selalu dengan jelas dapat dibedakan antara batang dengan
daun-daun.
c. Sporangium terdiri dari kapsul, kaki dan seta.
d.
Kulit batang sphasnum terdiri atas sel lapis, sel-sel yang telah mati
dan kosong jaringan kulit bersifat seperti spon, dapat menghisap
banyak air, dinding-dinding yang membujur maupun yang
melintang mempunyai liang-liang yang bulat juga dalam daunya
terdapat sel-sel yang menebal berbentuk cincin atau spiral dan
merupakan ideobias dari sel-sel lainya yang membentuk susunan
seperti jaka, terdiri atas sel-sel hidup, berbentuk panjang dan
mengandung banyak klorofil, susunan yang merupakan aparat
kapilar itu berguna untuk memenuhi keperluan akan air dan garam-
garam makanan.
1. Familia Fissidentaceae Menurut (Eddy, 1988), suku ini hanya mempunyai satu
marga atau genus yaitu Fissidens. Tumbuhan ini berbentuk pipih, tunas
tumbuh tegak atau melengkung, daun memiliki ukuran yang bervariasi dari
mm sampai cm. Lumut ini memiliki ciri khas tersendiri yang mudah untuk
dikenali dari jenis lumut daun yang lain, yaitu terletak pada daunnya yang
tersusun dua deret dan masing-masing mempunyai duplikat daun berbentuk
seperti perahu (vaginant lamina) yang terletak pada sisi adaksialnya. Seta
berukuran 2 mm atau lebih, halus atau papillosa (kasar), kapsul biasanya kecil.
Marga ini terdiri dari beberapa ratus jenis yang tersebar diseluruh belahan
dunia dan ditemukan dalam beberapa tipe habitat. Hasil penelitian diperoleh
satu jenis dari familia ini, yaitu Fissidens intromarginatulus,
2. 2. Familia Calymperaceae Familia Calymperaceae merupakan tumuhan kecil
dengan ukuran yang beragam dan pada umumnya tumbuh berkelompok
dengan batang tegak, jarang ditemukan tumbuh merayap dan biasanya
ditemukan tumbuh pada batang pohon (Bartram, 1939). Ujung daun kadang-
kadang terdapat reseptakel berbentuk seperti kuncup (gemma). Familia
Calymperaceae terdiri dari beberapa genus yang tersebar luas di seluruh dunia
(Windadri, 2007). Hasil penelitian ditemukan 2 jenis spesies dari familia ini
yaitu, Calymperes afzelii dan Syrrhopodon sp.
3. Menurut (Bartram, 1939), lumut yang tergolong kedalam familia ini memiliki
betuk batang tegak dan biasannya bercabang, daun menumpuk, saat kering
daun melengkung. Seta tegak, memanjang dan halus. Kapsul tegak dan
silindris. Hasil penelitian ditemukan 2 genus dari familia ini yaitu, Barbula
indica dan Hyophila sp.
4. Menurut (Arts, 2001), familia Splachnobryaceae merupakan familia yang
terdiri dari lumut kecil yang tersebar di daerah tropis, tumbuh tegak, ramping,
panjang sekitar 5-50 mm, berwarna hijau di atas, kuning atau oranye hingga
cokelat kemerahan ke bawah. Daun lebar 0,3-1,5 mm, berbentuk bulat
panjang, bulat telur, lanset atau linear, punyak biasanya tumpul luas, pangkal
daun sempit. Kosta berakhir di bawah puncak daun, bentuk sel kecil dari
marginal semakin membesar kearah kosta. Hasil penelitian ditemukan satu
jenis dari familia ini yaitu Splachnobryum sp.
5. Menurut (Windadri, 2007), familia Hypnaceae yaitu tumbuhan lumut
berukuran kecil hingga besar, biasanya mengkilap, menjalar, padat dan
membentuk jalinan. Batang merayap, sering bercabang menyirip atau agak
menyirip. Daun membundar telur atau membundar telur lanset, kosta pendek
dan rangkap atau tidak ada. Seta memanjang, raming, halus. Kapsul
membundar telur, tutup kapsul pendek. Familia Hypnaceae terdiri dari banyak
genus, dari hasil penelitian ditemukan 2 jenis dari familia ini yaitu,
Ectropothecium falciforme dan Familia Hypnaceae.
6. Menurut, (Windadri, 2007), lumut dari familia ini memiliki percabangan yang
menyebar, mempunyai warna yang sangat mengkilap, bentuknya pipi. Daun
kaku tersusun dua deret, berhadapan, bentuk daun seperti perahu, ujung daun
tumpul, tidak berkosta. Hasil penelitian ditemukan satu jenis dari familia ini
yaitu Orthorrhychium phyllogonioides.
7. Menurut (Bartram, 1939), familia Thuidiaceae mempunyai perawakan
ramping atau kekar, tidak mengkilap, batang bercabang banyak, sering
menyirip teratur 2 atau 3 kali. Daun sering dua bentuk, daun cabang lebi kecil
dan berdiferensiasi lebih baik. Spesies lumut yang ditemukan dari familia
Thuidiaceae berjumlah 2 jenis yaitu, Pelekium velatum dan Thuidium sp.
8. Menurut (Siregar, Ariati ,& Tjitrisoedirdjo, 2013), lumut yang tergolong
kedalam familia Marchantiaceae memiliki ciri yang khas yaitu pada
thallusnya. Thallus berukan hingga 5 cm, pori pada permukaan thallus
menonjol, thallus berwarana hijau kusam. Spesies lumut yang ditemukan dari
Familia Marchantiaceae berjumlah 3 jenis yaitu, Marchantia acaulis,
Marchantia sp. dan Dumortiera hirsuta.
9. Menurut (Haerida, 2009). Familia Lejeuneaceae sebagian besar epifit pada
batang dan cabang pohon, ranting dan sebagian besar ditemukan pada daun.
Familia ini dikenali dengan adanya susunan daun yang menumpuk, ukuran
berfariasi, mimiliki warna hijau kekuningan, hijau tua, cokelat keputian,
cokelat kehitaman hingga hitam.
Ordo ini hanya memuat satu suku, yaitu suku Andreaeacea, dengan satu marga
Andreaea. Protonema berbentuk pita yang bercabang-cabang. Kapsul spora mula-
mula diselubungi oleh kaliptra yang bentuknya seperti kopyah bayi. Jika sudah
masak pecah dengan 4 katup-katup. Kolumela diselubungi oleh jaringan sporogen.
Contoh-contoh Andreaea petrophila, Andreaea rupestris, Andreaea perophila,
dengan sporogonium dan kaliptra yang terlepas.
Ordo ini hanya terdiri atas satu suku Sphagnaceae dan satu marga Sphagnum.
Protonema tidak berbentuk benang, melainkan merupakan suatu badan berbentuk
daun kecil, tepinya bertoreh-toreh dan hanya terdiri atas selapis sel saja. Batangnya
banyak bercabangcabang; cabang-cabang yang muda tumbuh tegak dan membentuk
roset pada ujungnya. Daun-daun yang sudah tua terkulai dan menjadi pembalut
bagian bawah batang. Kulit batang Sphagnum terdiri atas selapis sel-sel yang telah
mati dan kosong. Jaringan kulit bersifat seperti spon, dapat menghisap banyak air.
Kapsul spora berbentuk bulat, di dalamnya terdapat kolumela berbentuk setengah
bola yang diselubungi oleh jaringan sporogen. Contoh-contoh lumut gambut ialah
Sphagnum fimbriatum, Sphagnum squarrosum, Sphagnum acutifolium.
c. Ordo Brayales
Pada ordo ini kapsul sporanya telah mencapai diferensiasi yang paling mendalam.
Sporogoniumnya mempunyai suatu tangkai yang elastis, yang dinamakan seta. Pada
ujung tangkai terdapat kapsul sporanya yang bersifat radial atau dorsiventral dan
mula-mula diselubungi oleh kaliptra. Kaliptra ini berasal dari bagian atas dinding
arkegonium. Pada spesies-spesies lumut tertentu apofisis mempunyai bentuk dan
warna yang khusus. Kolumela dan ruang spora dikelilingi oleh ruang antar sel yang
terdapat di dalam jaringan dinding kapsul spora. Jaringan pengangkutan yang masih
amat sederhana hanya memainkan peranan yang penting dalam tangkai sporogonium
saja. Bagi lumut yang belum mempunyai akar-akar yang sungguh itu, pengangkutan
air ke atas berlangsung dengan sistem kapilar yang terdiri atas batang dan daun-daun
yang telah terkulai. Daunnya terdiri atas beberapa lapis sel. Sel-sel lapisan atas
mengandung banyak klorofil, tersusun menurut poros panjang daun, dan merupakan
jaringan asimilasi.
Contoh spesies
a. Andrea pethrophila
Kingdom : Plantae
Phylum : Bryophyta
Class : Andreaeopsida
Ordo : Andreaeales
Family : Andreaeaceae
Genus : Andreaea
Species : Andrea pethrophila
b. Andrea rupestris
Kingdom : Plantae
Phylum : Bryophyta
Class : Andreaeopsida
Ordo : Andreaeales
Family : Andreaeaceae
Genus : Andreaea
Species : Andrea rupestris
c. Sphagnum sp
Kingdom : Plantae
Phylum : Bryophyta
Class : Sphagnopsida
Ordo : Sphagnales
Family : Sphagnaceae
Genus : Sphagnum
Species : Sphagnum sp
d. Sphagnum fibriatum
Kingdom : Plantae
Phylum : Bryophyta
Class : Sphagnopsida
Ordo : Sphagnales
Family : Sphagnaceae
Genus : Sphagnum
Species : Sphagnum fibriatum
e. Sphagnum squarrosum
Kingdom : Plantae
Phylum : Bryophyta
Class : Sphagnopsida
Ordo : Sphagnales
Family : Sphagnaceae
Genus : Sphagnum
Species : Sphagnum squarrosum
f. Poganatum cirrhatum
Kingdom: Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Musci
Ordo : Bryales
Famili : Pogonataceae
Genus : Pogonatum
Spesies : Pogonatum cirratum
g. Funaria hygrometrica
Kingdom : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Bryopsida
Ordo : Funariales
Famili : Funariaceae
Genus : Funaria
Species : Funaria hygrometrica
h. Brachymenium indicum
Kingdom : Plantae
Phyllum : Bryophyta
Class : Bryopsida
Ordo : Bryales
Famili : Bryaceae
Genus : Brachymenium
Spesies : Brachymenium indicum
i. Dicranella sp
Kingdom : Plantae
Phyllum : Bryophyta
Class : Bryopsida
Ordo : Bryales
Famili : Dicranaceae
Genus : Dicranella
Spesies : Dicranella sp
H.Peran Lumut Daun(Musci)
●》Kesimpulan
Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) merupakan bentuk thallus seperti
tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu tegak dan lembaran daun tersusun
spiral.
Hidupnya berkelompok, menempel pada tembok, batu dan tanah atau banyak
ditemukan pada tempat yang lembab atau basah.
Organ pada tumbuhan Pogonatum sp terdiri atas daun semu, batang semu, dan
akar semu (rhizoid).
Diantaranya terdapat sel-sel mati yang berbentuk spiral berfungsi sebagai tempat
persediaan air.
Alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau pada ujung cabangnya,
Sel telur dan sel spermatozoid yang diproduksi oleh antheridium dan
arkhigenium
Zigot akan membelah beberapa kali sehingga terbentuk embrio yang tumbuh
menjadi sporongium (badan penghasil spora) atau tumbuhan penghasil spora
(sporofit).
REFERENSI