Potensi Masalah Fisling Pendukung Isu Strategis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Outline:

a. Potensi Masalah Fisik Lingkungan Secara Umum


b. Potensi Masalah Fisik Lingkungan yang mendukung 2 isu strategis

A. POTENSI MASALAH SECARA UMUM


No Potensi Masalah
.
1 Adanya kajian kecamatan suoh menjadi kawasan geopark nasional (bappeda dan Intensitas banjir yang sering terjadi
balitbang)
 -tanggul bocor
 Berdasarkan data Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI), Kaldera Suoh,
Lembah Suoh, dan Kaldera Danau Ranau merupakan potensial Geoheritage di
Provinsi Lampung.
 Pengembangan Kawasan Geopark sudah diatur dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2019 dan tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024
1. Pemkab Lambar juga menuangkan hal tersebut dalam dokumen RPJMD
Lambar 2017-2022 dan dokumen Riview RTRW Lambar.

2 Merupakan daerah tujuan wisata (DTW) => banyaknya wisatawan mancanegara


maupun nusantara yang datang berkunjung untuk menikmati berbagai objek wisata di
Lampung Barat
 DTW Unggulan
-Kawasan Terpadu Lumbok Ranau (Seminung Lumbok Resort)
-Wisata Paralayang
-Wisata Alam Pekon Hujung
-Wisata Alam Kubu Perahu
-Desa Wisata Lumbok
-dabay suoh
-arung jeram
 WISATA BUDAYA DAN SEJARAH
-pesta sakura
-tarian2
-gebyar pesona lumbok ranau

- Banyaknya tempat wisata : danau suo, geopark nasional (taman bumi) ,dll
- Berada di atas patahan semangko, dari suoh sampai semino => ada kehidupan di garis
kematioan

3 Kabupaten Lampung Barat sebagai Kabupaten Konservasi telah tertuang dalam Peraturan Ada juga masalah => pemanfaatan yang
Bupati Nomor 48 Tahun 2009 tentang Lampung Barat sebagai Kabupaten Konservasi. belom menerapkan kaidah2 konservasi =>
Peraturan tersebut, diperkuat kebijakan pemerintah dengan mewujudkan setiap kawasan hutan digarap dan dibangun gubuk2
pembangunan berwawasan lingkungan dan mitigasi bencana. untuk meningkatkan panen kopi => rusaknya
tamn nasional bukit barisan
Kabupaten ini merupakan hulu tiga daerah aliran sungai [DAS] di Lampung yakni
DAS Semaka, DAS Tulang Bawang, dan DAS Musi [Danau Ranau].  21900 TNBBS dirambah
masyarakat
 Muncul tantangan => mewujudkan ekonomi dan sosial masyarakat
 57 persen dari 39000 Ha
berpandangan konservasi.
hutang lindung rusak
 diperkirakan akibat
pengetahuan yg minim
tentang konservasi dan
budidaya kopi yang salah

4 Lampung Barat miliki potensi energi panas bumi 495 MW. geothermal => solusi energi
listrik tenaga panas bumi
5 Berdasarkan RPJMD
 Konektivitasnya tinggi
 Dilalui oleh ruas jalan nasional yang berfungsi sebagai penghubung (feeder)
antara koridor barat dengan koridor tengah lintas sumatera
 Dilalui pula oleh ruas jalan propinsi yang menghubungkan Liwa (Lampung
Barat) – Muara Dua (OKU Selatan).
Sehingga menjadikan lambar memiliki nilai strategis di prov lampung
 Pendukung Koridor Barat Pembangunan Provinsi Lampung dengan Fungsi
utama sebagai daerah Konservasi dan Pariwisata.
 Sebagai Pintu Gerbang Perekonomian Prov. Lampung di Bagian Barat. =>
didalam RTRWN, Liwa merupakan PKW
 Pendukung Ketahanan Energi Listrik Baru Terbarukan meliputi WKP
Geotthermal Sekincau, WKP Geothermal Danau Ranaudan PLTA Way
Besai

6  Budaya => Lampung Barat dikenal dengan sebutan Tanah Sei Betik atau tanah
yang indah dengan tata kehidupan masyarakat dengan sistem Patrilinial, dimana
harta pusaka, Gelar dan nama Suku diturunkan menurut garis Ayah/Bapak.

7  Struktur Tanah dari Grup Vluvial, structural dan Vulkanik


 Vluial => Relatif subur untuk pengembangan pertanian lahan basah. Adanya resiko bencana gempa bumi, banjir,
 Vulkanik dan longsor
- Jenis tanah Andosol seperti yang ada di kecamatan Sumber Jaya, Way
Tenong, Belalau, Batu Brak, dan Balik Bukit sesuai untuk budidaya
tanaman kopi robusta dan hortikultura (wortel, kol, tomat, cabe).
- Jenis tanah aluvial sesuai untuk budidaya tanaman padi sawah.
8  Lampung Barat memiliki empat kawasan potensi geothermal, yaitu:
1) Panas Bumi Danau Ranau, telah ditetapkan menjadi Wilayah Kerja Panas
Bumi (WKP), melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor:
1151.K/30/MEM/2011, tanggal 21 April 2011.
 Luas 8561 Ha
 Potensial 210 MWe
2) Panas Bumi Sekincau, telah ditetapkan menjadi Wilayah Kerja Panas Bumi
(WKP), melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor: 7439.K/30/MEM/2016,
tanggal 14 Oktober 2016.
 Luas 42810 Ha
 Potensial 378 MWe-485 MWe
3) Panas Bumi Fajar Bulan, masih merupakan area prospek geothermal,
belum ditetapkan sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi oleh Menteri ESDM,
meliputi sebagian Kecamatan Way Tenong, Air Hitam, sebagian kecamatan
Gedung Surian dan kecamatan Sumberjaya (sisi barat hingga barat daya dari
HL Reg 45 B Bukit Rigis).
 Perkiraan potensi 150-250 MWe.
4) Panas Bumi Way Umpu, masih merupakan area prospek geothermal, belum
ditetapkan sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi oleh Menteri ESDM, meliputi
Kecamatan Pagar Dewa, kecamatan Sumberjaya hingga Kabupaten Way
Kanan.
 Perkiraan potensi 110-220 Mwe.
9  Lampung Barat dialiri tiga sungai besar yaitu
1) Way Besay,
2) Way Semangka, dan
3) Way Warkuk
4) serta memiliki danau terbesar kedua di Pulau Sumatera yaitu Danau Ranau

Beberapa anak sungai yang mengalir menuju sungai Semaka yang berada di
Kabupaten Lampung Barat antara lain: Way Kegeringan, Way Lebuy, Way
Hantatai, Way Haru, Way Maraman, Way Meneng, Way Ngarip, Way Melebui
Balak, Way Andarumon, Way Pampangan, Way Bumbon, Way Bata, Way Laga,
dan Way Pasir. Sedangkan beberapa anak sungai bermuara ke Way besai.
10  Kabupaten Lampung Barat selain memiliki potensi air permukaan juga memiliki
potensi imbuhan air atau Cekungan Air Tanah (CAT). Berdasarkan Perpres
No. 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera, CAT
yang berada di Lampung Barat sebagai berikut:
1) CAT Kota Agung
2) CAT Ranau
3) CAT Metro-Kotabumi
11  61,5% dari total Luas Wilayah Administrasi Lampung Barat merupakan  Hutan Marga atau Hutan adat di
Kawasan Hutan Lindung dan Hutan Konservasi Lampung Barat tersebar di
Kecamatan Belalau, Kecamatan
Batu Ketulis, Kecamatan Batu Brak
dan Kecamatan Way Tenong.
Keberadaannya sudah mulai
berkurang, system pewarisan dan
pola pengelolaannya menjadi salah
satu penyebab semakin
menyempitnya luas hutan adat.
12  Kawasan berfungsi lindung yang bernilai strategis bagi Lampung Barat adalah Bencana
Kebun Raya Liwa, seluas 86,6 Ha yang berfungsi sebagai konservasi eksitu, ilmu a. Longsor
pengetahuan, penelitian, wisata, dan jasa lingkungan (iklim mikro). Kebun Raya Dari seluruh kecamatan yang ada
Liwa masuk dalam Roadmap pengembangan Kebun Raya Indonesia hingga hanya Kecamatan Gedung Surian
Tahun 2019, dengan tema adalah tanaman hias hutan hujan pegunungan yang relatif tidak terdapat kawasan
sumatera. rawan longsor.
b. Banjir
Banjir disebabkan oleh
1. curah hujan yang tinggi dan di
atas normal, sehingga sistim
pengaliran air yang terdiri dari sungai
dan anak sungai alamiah serta sistem
saluran drainase dan kanal
penampung banjir buatan tidak
mampu menampung akumulasi air
hujan sehingga meluap.
2. Penggundulan Hutan = > Cek
kasus alih fungsi hutan jadi kebon
kopi dll
3. berkurangnya daerah resapan air
juga berkontribusi atas meningkatnya
debit banjir.
4. Dipermukiman padat namun
tangkapan air kurang
c. Gempa
 Secara regional terletak pada Zona
Sumber Gempabumi Samudera
Indonesia.
 Pola struktur di wilayah Kabupaten
Lampung Barat yang berarah
tenggara-baratlaut dan timurlaut-
baratdaya sangat berpotensi menjadi
zona lemah namun harus
diwaspadai
 Gempa yang terjadi di wilayah
Kabupaten Lampung Barat
merupakan gempa dangkal (dengan
hiposenter 0-90 kilometer) dengan
kekuatan 5 dan 6 skala Richter.
 Wilayah yang merupakan daerah
resiko gempabumi di Kabupaten
Lampung Barat yaitu:
- Daerah di sekitar zona patahan,
seperti di sepanjang Sesar
Semangko dari Teluk Karang
berak sampai Liwa;
- Daerah pada sebaran litologi
berupa aluvial dan batuan
berumur Kuarter;
- Daerah pemukiman padat
penduduk;
- Daerah dengan bangunan-
bangunan permanen ataupun
bangunan yang tidak tahan
gempa.

13  Pusat Kegiatan
 Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kota Liwa, yang diarahkan sebagai
pengembangan system kawasan perkotaan dengan skala layanan regional
dan kabupaten.
 Pusat Kegiatan Lingkungan (PKL), meliputi PKL Fajar Bulan (Kecamatan
Way Tenong) untuk mendukung Kawasan Strategis Agropolitan, PKLp
Lumbok (Kecamatan Lumbok Seminung) untuk mendukung Kawasan
Strategis Agrominapolitan, dan PKLp Purajaya (Kecamatan Kebun
Tebu) untuk mendukung kawasan strategis cepat tumbuh.
 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), meliputi pekon Kenali sebagai pusat
pelayanan antar kawasan untuk kepentingan pelestarian budaya (Cagar
Budaya), dan PPK Sumber Agung (Suoh) sebagai pusat pelayanan bagi
pengembangan kawasan strategis PLTP Sekincau.
 dan PPl di bseluruh ibukota kecamatan
14  Pengembangan Jalan
1) Jaringan jalan nasional ruas yang melalui Kecamatan Sumber Jaya melintasi
Tugusari, Fajar Bulan, Bakhu, Kenali, Pekon Balak dan Liwa.
2) Jaringan jalan provinsi yang menghubungkan Liwa – Batas Provinsi
Sumatera Selatan dan antara Sukabumi dan Suoh.
3) Jaringan jalan kabupaten terdiri dari 161 Ruas jalan dengan panjang total
724Km.
4) Jalan umum yang akan menjadi jalan lingkar Kota Liwa di bagian Utara,
dan Jalan Umum yang menghubungkan IKK Sekincau – IKK Basungan –
IKK Banjit.
5) Peningkatan fungsi dan status jaringan jalan Nasional (Liwa-Padang
Tambak- Bukit Kemuning) dan Propinsi (Sp Sukarno-Batas OKUS dan Ruas
Pekon Balak-Suoh).
b) Pengembangan Jalan
15  Kawasan Strategis di Kabupaten Lampung Barat, berdasarkan Perda Nomor 1
tahun 2012 tentang RTRW Lampung Barat 2010-2030 dan Perda Provinsi
Lampung Nomor 1 tahun 2010 tentang RTRW Propinsi Lampung 2009-2029,
menyebutkan bahwa Kawasan Strategis di Kabupaten Lampung Barat, terdiri dari
o Kawasan Strategis Propinsi Lampung untuk sudut pandang
kepentingan ekologi, konservasi, dan lingkungan hidup di Kabupaten
Lampung Barat, yaitu:
 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), yang saat ini
statusnya sebagai Warisan Dunia Hutan Hujan Tropika Sumatera.
 Kebun Raya Liwa, sebagai kawasan konservasi eksitu.
o Kawasan Strategis Provinsi Lampung untuk sudut pandang
kepentingan ekonomi dan pertumbuhan wilayah di Kabupaten
Lampung Barat, yaitu:
 Kawasan Strategis Agropolitan Way Tenong, dengan kopi
robusta sebagai basis ekonomi wilayahnya.
o Kawasan Strategis Kabupaten Lampung Barat berdasarkan sudut
pandang kepentingan sumberdaya alam dan penerapan teknologi,
yaitu:
 Kawasan Strategis Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) Sekincau.

 Mengingat terjadinya pemekaran daerah otonomi baru Kabupaten Pesisir Barat
melalui UU No. 22 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat di
Propinsi Lampung, maka pada tahun 2016, dilakukan Peninjauan Kembali (PK)
dan review terhadap RTRWK Lampung Barat tahun 2010-2030. Berdasarkan
hasil PK RTRWK Lampung Barat tersebut, ada penambahan terhadap Kawasan
Strategis di Kabupaten Lampung Barat, yaitu:
 Kawasan Strategis untuk kepentingan lingkungan hidup, yaitu kawasan
geopark TNBBS di Kecamatan Suoh, dan Desa Konservasi di Kecamatan
Balik Bukit dan Kecamatan Air Hitam
 Kawasan Strategis untuk kepentingan sosial dan budaya, yaitu:
Kawasan Cagar Budaya Kenali – Kembahang, meliputi Kecamatan Batu
Brak dan Kecamatan Belalau
 Kawasan Strategis untuk kepentingan ekonomi dan pertumbuhan
wilayah, yaitu Kawasan Agrominapolitan di Kecamatan Lumbok
Seminung, dengan basis ekonomi adalah perikanan, ekowisata (KSPN
Danau Ranau), dan PLTP danau Ranau

16  Perkebunan
Kopi robusta merupakan komoditas perkebunan yang sangat mendominasi di
Kabupaten Lampung Barat dan menjadi salah satu produk unggulan serta
merupakan sumber pendapatan utama bagi masyarakat di Kabupaten Lampung
Barat.
Perkembangan Luas Lahan Komoditas Perkebunan Kabupaten Lampung
Barat Tahun 2011-2017 (Ha)

Sumber : Dinas Perkebunan dan Peternakan Tahun 2017


Perkembangan Produksi Komoditas Perkebunan Tahun 2013-2017 (ton)

Sumber : Dinas Perkebunan dan Peternakan Tahun 2017


Perkembangan Produktivitas Komoditas Perkebunan Lampung Barat Tahun
2013-2017 (kg/ha)
Sumber : Dinas Perkebunan dan Peternakan Tahun 2017
Tambahan dari RKPD 2018
Areal pertanaman kopi tersebar di seluruh wilayah Kecamatan dan budidaya
kopi robusta telah diusahakan secara turun temurun oleh masyarakat Lampung
Barat.

Produk Kopi Robusta Lampung Barat telah mendapat Sertifikasi Indikasi


Geografis dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dikeluarkan pada tanggal 13 Mei 2014
dengan nama “KOPI ROBUSTA LAMPUNG”. Selain itu perkebunan kopi di
Kabupaten Lampung Barat juga telah ditetapkan sebagai Kawasan Perkebunan
Kopi Nasional berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 46/Kpts/PD.300/1/2015 tanggal 16 Januari 2015 sehingga menunjukkan
keberadaan perkebunan kopi di Lampung Barat sangat menentukan eksistensi
perkopian nasional
17  Pertanian
Potensi penggunaan lahan di kabupaten Lampung Barat yang merupakan
wilayah budidaya seluas 183.108 hektar dengan rincian lahan sawah seluas
13.443 hektar dan pertanian bukan sawah seluas 169.665 hektar.

a. Berdasarkan data Survey Pertanian (SP) tahun 2017 lahan sawah yang
beririgasi seluas 11.119 hektar dan tadah hujan seluas 2.324 hektar. Potensi
pertanaman yang ada di lahan sawah adalah padi.

Sentra pertanaman padi di kabupaten Lampung Barat adalah kecamatan


bandar Negeri Suoh, Suoh, Sukau, Lumbok Seminung, Kebun Tebu dan
Balik Bukit.

b. Lahan pertanian bukan sawah terdiri dari lahan untuk Tegal/Kebun,


Ladang/Huma, Perkebunan, Hutan Rakyat, Padang Penggembalaan,
Hutan Negara dan Lainnya (tambak, kolam dan empang).

Potensi lahan pertanian bukan sawah yang dapat dikembangkan untuk


komoditas tanaman pangan dan hortikultura adalah lahan tegal/kebun.

Komoditas yang sebagian besar dikembangkan adalah hortikultura baik


sayuran dan buah-buahan.

Sayuran yang dibudidayakan sebagian petani di Lampung Barat antara lain


Kubis, Wortel, Cabe Merah Besar, Cabai Rawit, Tomat, Sawi dan Labu Siam.
Sentra sayuran di Lampung Barat adalah kecamatan Balik Bukit,
Sekincau, Sukau dan Way Tenong.

Buahbuahan yang dibudidayakan di Lampung Barat dan mulai dikembangkan


adalah pisang, jeruk, alpukat, salak dan durian. Pisang merupakan komoditas
yang sudah lebih intensif dibudidayakan. Sentra pisang di Lampung Barat
adalah kecamatan Air Hitam dan Way Tenong.

18  Pariwisata
Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung
yang memiliki banyak area alami yang berpotensi untuk dijadikan objek wisata
berbasis lingkungan mulai dari danau, pegunungan, wisata alam, air terjun,
dan wisata petualangan.

Wisata-wisata alam yang Tersedia :


a) Arung Jeram Way Besai,
b) Air Terjun Cengkaan,
c) Air Terjun Cipta Mulya,
d) Daerah Wisata Pekon Hujung,
e) Gunung Pesagi,
f) Daerah Agrowisata,
g) Lumbok Seminung Resort,
h) Kawasan Air Panas Gemburak,
i) Taman Nasional Bukit Barisan,
j) Danau Vulkanis Suoh
k) dan masih banyak area alami lainnya yang dapat dijadikan daerah tujuan
wisata.
Disamping objek wisata alam, Lampung Barat juga memiliki objek wisata
budaya dan sejarah, seperti
a) peninggalan zaman prasejarah,
b) situssitus megalitik,
c) rumah tradisional Lampung,
d) dan berbagai macam budaya khas daerah Lampung.
Trend wisatawan yang berkunjung ke Lampung Barat sebagian besar adalah
a) wisata wisata alam,
b) wisata budaya
c) wisata minat khusus seperti touring/jelajah alam,
d) dan juga penelitian terutama pada situssitus budaya dan Kawasan Taman
Nasional Bukit Barisan Selatan.
Munculnya destinasi wisata baru yang mulai dikenal masyarakat menjadi
salah satu pendorong peningkatan jumlah kunjugan wisatwan ke Lampung
Barat. Destinasi wisata tersebut antara lain
a. Keramikan dan kawah Nirwana Suoh,
b. Puncak Bawang Bakung Geredai,
c. Taman Hamtebiu dan
d. Kebun Raya Liwa.

B. POTENSI MASALAH PENDUKUNG ISU

Berdasarkan Data di atas, Potensi Masalah yang mendukung isu strategis:


1. Pengoptimalan Agrobisnis dan Agroindustri sebagai sumber PAD di Kabupaten Lampung Barat
Potensi : Poin 5; 14; 16; 17; 7; {(8; 9; 10) air};
Masalah :
2. City Branding Pelestarian Alam melalui kearifan lokal sebgai daya tarik pariwisata di kabupaaten lambar
Potensi : Poin 1; 2; 3; 4; 5; 6; 14; 15; 18;
Masalah : Poin 3; 11; {(1; 7; 12) Bencana}

Anda mungkin juga menyukai