Laporan Pendahuluan 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA

LAPORAN PENDAHULUAN

KPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN-1 (Kunjungan Pertama)

A. Latar Belakang

1. Latar Belakang.

Salah satu aspek yang paling penting dalam dunia kesehatan khususnya

keperawatan adalah keluarga. Keperawatan adalah kegiatan yang dilakukan

pemberian asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok atau

masyarakat baik yang dalam keadaan sakit maupun keadaan sehat

(Keperawatan, 2014). Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) dalam

buku Zakaria (2017) Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat tempat

pertama dalam belajar memahami tentang kehidupan sosial (Zakaria, 2017).

Keluarga mempunyai tahap perkembangan dan tugas perkembangan.

Menurut teori tahap perkembangan keluarga Duval dan miller (1985) dalam

buku zakaria dibagi dalam delapan tahap perkembangan yaitu keluarga

dengan pasangan baru (Bergaining Family), keluarga dengan anak pertama

dibawah 30 bulan (Child Bearing), keluarga dengan anak pra sekolah (2-6

tahun), keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 tahun), keluarga dengan

anak usia remaja (13–20 tahun), keluarga melepas anak usia dewasa muda,

keluarga dengan orang tua paruh baya, dan keluarga dengan usia lanjut dan

pensiunan.

Tahap keluarga dengan kelahiran anak pertama ( child bearing ) adalah tahap

perkembangan keluarga yang dimulai ketika kelahiran anak pertama samapai


anak berusia 30 bulan. Tahap keluarga kelahiran anak pertama ini telah

terjadi transisi peran dari pasangan baru menjadi sebagai orang tua. Tugas

perkembangan pada keluarga kelahiran anak pertama ini adalah adaptasi

terhadap perubahan anggota keluarga yakni pada perubahan peran, interaksi,

mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, kemampuan

merawat bayi dan pemilihan kontrasepsi (Zakaria, 2017). Kesiapan menjadi

orang tua merupakan tolak ukur untuk pertumbuhan dan perkembangan pada

anak nya (Setyowati, 2017).

Pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh kesiapan

perempuan sebelum menikah yang akan menetukan siap atau tidaknya

menjadi ibu (Tsania, 2015). Sehingga, dapat memunculkan masalah

kesehatan pada tahap perkembangan keluarga ini yakni pada kurang

kemampuan dalam meberikan perawatan pada bayi, pengenalan dan

penanganan masalah fisik pada bayi (Zakaria, 2017).

Menurut hasil laporan riset kesehatan dasar pada tahun 2013 , menunjukkan

hasil bahwa untuk skala nasional, prevalensi anak balita sekitar 37,2 persen

(%) anak Indonesia mengalami keterlambatan tumbuh kembang, sedangkan

untuk provinsi jawa timur yaitu sebesar 35,8 persen (%) yang disebabkan

oleh rendahnya sosio-ekonomi masyarakat, kurang baik nya orang tua dalam

memberi asuhan, dan asupan makan yang diberikan kurang bergizi (RI,

2013).
Kesiapan untuk menjadi orang tua perlu dimiliki oleh perempuan sebagai ibu

dan laki-laki sebagai ayah. Perempuan yang menikah pada usia muda tidak

mempunyai kemampuan yang mencukupi dalam pemberian asuhan pada

anak (Setyowati, 2017). Menurut Kitano (2016) dalam penelitian Yuli

ketidaksiapan perempuan dalam memberikan perawatan dan pola asuh pada

anak karena rendahnya pengetahuan menjadi ibu, terlalu muda menjadi ibu

dan tidak memiliki pemahaman yang cukup dalam pemberian makan pada

anak (Setyowati, 2017).

Salah satu fungsi keluarga adalah fungsi perawatan atau pemeliharaan

kesehatan pada anggota keluarga yang bertujuan untuk mempertahankan

keadaan kesehatan anggota keluarga. Namun, masih banyak keluarga yang

belum bisa merawat anak pertama sehingga diperlukan intervensi pendidikan

kesehatan bagi keluarga terutama keluarga dengan usia muda (Zakaria,

2017). Oleh karena itu diperlukan asuhan keperawatan pada keluarga agar

keluarga dapat memberikan perawatan pada anak sesuai dengan kebutuhan

berdasarkan kesehatan dalam tugas perkembangan keluarga.

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

a. Data umum

b. Lingkungan

c. Fungsi keluarga

d. Pemeriksaan fisik (khususnya bagi anggota keluarga yang berisiko

tinggi)
3. Masalah keperawatan : belum ada karena pengkajian belum dilakukan

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa : (belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan)

2. Tujuan umum : dalam waktu 45 menit terkumpul data yang dapat menunjang

timbulnya masalah kesehatan pada keluarga.

3. Tujuan khusus :

1) Terkumpul data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pmeriksaan fisik

(khususnya bagi anggota keluarga yang berisiko tinggi)

2) Teridentifikasi masalah kesehatan

C. Rancangan Kegiatan

1. Topik : Pengkajian data umum, lingkungan, fungsi keluarga,

pemeriksaan fisik dan harapan keluarga

2. Metode : Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, auskultasi perkusi

3. Media : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik

4. Waktu : 10 Januari 2019

5. Tempat : Rumah keluarga Bapak A. RT.05 RW.03 desa Tanggul Kulon,

kecamatan Tanggul kab Jember


6. Strategi Pelaksanaan :

No. Fase Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga


1 Orientasi 10 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan b. Menerima
diri c. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
kunjungan d. Memberikan informasi
d. Memvalidasi
keadaan keluarga
2 Kerja 30 menit a. Melakukan a. Memberikan informasi
pengkajian b. Menerima
b. Melakukan
pemeriksaan fisik
(khusus untuk
anggota keluarga
yang berisiko) c. Memperhatikan
c. Mengidentifikasi
masalah kesehatan d. Menerima
d. Memberi
reinforcement pada
hal-hal positif yang
dilakukan keluarga
3 Terminasi 5 menit a. Membuat kontrak a. Membuat kesepakatan
untuk pertemuan
selanjutnya
b. Mengucapkan salam b. Menjawab salam
7. Kriteria Evaluasi :

1) Struktur

a. LP disiapkan

b. Alat bantu/media disiapkan

c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

2) Proses

a. Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan

b. Keluarga aktif dalam kegiatan

3) Hasil

a. Struktur

a) LP disiapkan

b) Alat bantu/media disiapkan

c) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

b. Proses

a) Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan

b) Keluarga aktif dalam kegiatan

c. Hasil

a) Didapatkan : data umum, lingkungan, fungsi keluarga,

pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang berisiko dan

harapan keluarga.

b) Teridentifikasi masalah kesehatan

c) Kontrak untuk pertemuan selanjutnya


PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA

LAPORAN PENDAHULUAN

KPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN-2 (Kunjungan Kedua)

A. Latar Belakang

1. Latar Belakang.

Setelah dilakukan kunjungan pertama pada tanggal 9 Januari 2019

telah didapatkan data bahwa anak dari Tn A dan Ny R mengalami

penurunan dalam nafsu makan sehingga berdampak pada hasil kartu

menuju sehat yang menujukkan T1 di posyandu pada bulan Januari.

Sementara itu Ny R belum mampu meningkatkan nafsu makan si anak

dan hanya membiarkan saja.

Pada pertemuan yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12

Januari 2019. Mahasiwa akan melaksanakan pengkajian analisa data

pada keluarga Tn A yang sedang mengasuh anak pertama yang sedang

mengalami nafsu makan yang menurun. Pada pengkajian analisa data

ini mahasiswa akan mengkaji terkait keluhan utama yang dirasakan

oleh ibu Ny R ketika mengetahui bahwa anak nya sedang mengalami

nafsu makan yang menurun melalui data subjektif dan objektif untuk

menentukan diagnosa keperawatan keluarga dan menentukan scoring

diagnosa pada setiap diagnosa.

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

a. Keluhan Utama yang Dirasakan

b. Diagnosa Keperawatan
3. Masalah keperawatan : belum ada karena pengkajian analisa data

belum dilakukan

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa : (belum dapat dirumuskan karena pengkajian analisa data

belum dilakukan)

2. Tujuan umum : dalam waktu 45 menit terkumpul data yang dapat

menunjang timbulnya masalah kesehatan pada keluarga.

3. Tujuan khusus :

1) Terkumpul data subjektif dan objektif

2) Teridentifikasi masalah keperawatan

C. Rancangan Kegiatan

1. Topik : Pengkajian Analisa Data dan menentukan diagnosa

keperawatan

2. Metode : Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, auskultasi

perkusi

3. Media : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik,

Format Asuhan Keperawatan

4. Waktu : 12 Januari 2019

5. Tempat : Rumah keluarga Bapak A . RT.05 RW.03 desa Tanggul

Kulon, kecamatan Tanggul kab Jember


6. Strategi Pelaksanaan :

No. Fase Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga

1 Orientasi 10 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam

b. Memperkenalkan diri b. Menerima

c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan

kunjungan

d. Memvalidasi keadaan d. Memberikan informasi

keluarga

2 Kerja 30 menit a. Melakukan pengkajian a. Memberikan informasi

b. Menanyakan keluhan b. Menerima dan

dan mengumpulkan Menjawab

data objektif

c. Mengidentifikasi dan c. Memperhatikan

melakukan perumusan

masalah keperawatan

d. Memberi d. Menerima

reinforcement pada

hal-hal positif yang

dilakukan keluarga

3 Terminasi 5 menit a. Membuat kontrak a. Membuat kesepakatan

untuk pertemuan

selanjutnya

b. Mengucapkan salam b. Menjawab salam


7. Kriteria Evaluasi :

1) Struktur

a. LP disiapkan

b. Alat bantu/media disiapkan

c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

2) Proses

a. Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan

b. Keluarga aktif dalam kegiatan

c. Situasi mendukung tidak ada gangguan

3) Hasil

a. Struktur

a) LP disiapkan

b) Alat bantu/media disiapkan

c) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

b. Proses

a) Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan

b) Keluarga aktif dalam kegiatan

c) Situasi mendukung tidak ada gangguan

c. Hasil

a) Didapatkan : Keluhan utama dan diagnosa keperawatan

b) Teridentifikasi masalah kesehatan

c) Kontrak untuk pertemuan selanjutnya


PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN-3 (Kunjungan Ketiga)

A. Latar Belakang

1. Latar Belakang.

Setelah dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 12 Januari 2019 telah

didapatkan data subjektif dan objektif untuk menegakkan diagnosa

keperawatan sesuai dengan masalah dalam keluarga tersebut. Diagnosa

yang telah diangkat yaitu ketidakefektifan performa peran,

ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, dan ketidakefektifan

manajemen kesehatan keluarga.

Pada pertemuan yang akan dilaksanakan hari Rabu, 16 Januari 2019.

Mahasiswa akan melaksanakan intervensi pada keluarga Tn A

khususnya pada Ny R yang belum mampu sepenuhnya dalam merawat

An. S. Pada intervensi ini mahasiswa akan melakukan tindakan

keperawatan sesuai dengan TUM, TUK, Kriteria dan standar sesuai

pada diagnosa keperawatan. Setelah dilakukan intervensi, mahasiswa

akan melakukan implementasi dan evaluasi untuk hari pertama.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan intervensi, implementasi dan evaluasi selama

1 x 60 menit diharapkan keluarga dapat mengetahui peran

sebagai orang tua khususnya peran dalam memberikan

perawatan pada An. S


b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit

didapatkan tindakan keperawatan tentang:

a. Pendidikan kesehatan

b. Pengetahuan tentang tumbung kembang anak

c. Pengetahuan tentang peran sebagai orang tua

d. Pengetahuan tentang masalah kesehatan

e. Pengetahuan tentang perawatan anggota keluarga yang

sakit

f. Pengetahuan tentang tindakan yang tepat pada anggota

keluarga yang sakit

g. Pengetahuan tentang penggunaan fasilitas kesehatan

dengan tepat

3. Masalah keperawatan :

a. Ketidakefetifan Performa Peran

b. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

c. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan


B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa :

a) Ketidakefetifan Performa Peran

b) Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

c) Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan

C. Rancangan Kegiatan

1. Topik : Pemberian Tindakan Keperawatan dan pemberian

reinforcement positif atas kemampuan keluarga

2. Metode : wawancara, pemberian tindakan, observasi, pemberian

reinforcement positif

3. Media : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik,

Format Asuhan Keperawatan

4. Waktu : 16 Januari 2019

5. Tempat : Rumah keluarga Bapak A . RT.05 RW.03 desa Tanggul

Kulon, kecamatan Tanggul kab Jember


6. Strategi Pelaksanaan :

Kegiatan
No. Fase Waktu Kegiatan Mahasiswa
Keluarga
1 Orientas 10 a. Mengucapkan salam a. Menjawab
i menit b. Memperkenalkan diri salam
c. Menjelaskan tujuan kunjungan b. Menerima
d. Memvalidasi keadaan keluarga c. Memperhatikan

d. Memberikan
informasi
2 Kerja 45 a. Mengkaji pengetahuan tentang a. Memberikan
menit peran orang tua informasi
b. Mengkaji tentang pengetahuan b. Menerima dan
tumbuh kembang anak Menjawab
c. Mengkaji tentang perawatan
pada anak c. Memperhatikan
d. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang perawatan
pada anak d. Menerima
e. Mengkaji tumbuh kembang
pada anak
f. Mengkaji fungsi perawatan
pada keluarga
g. Memberi reinforcement pada
hal-hal positif yang dilakukan
keluarga
3 Termina 5 menit a. Membuat kontrak untuk a. Membuat
si pertemuan selanjutnya kesepakatan
b. Mengucapkan salam b. Menjawab
salam
7. Kriteria Evaluasi :

1) Struktur

a. LP disiapkan

b. Alat bantu/media disiapkan

c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

2) Proses

a. Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan

b. Keluarga aktif dalam kegiatan

c. Situasi mendukung tidak ada gangguan

3) Hasil

a. Struktur

a) LP disiapkan

b) Alat bantu/media disiapkan

c) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

b. Proses

a) Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan

b) Keluarga aktif dalam kegiatan

c) Situasi mendukung tidak ada gangguan

c. Hasil

a) Didapatkan : Keluhan utama dan diagnosa keperawatan

b) Teridentifikasi masalah kesehatan

c) Kontrak untuk pertemuan selanjutnya


PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN-4 (Kunjungan Keempat)

A. Latar Belakang

1. Latar Belakang.

Setelah dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 12 Januari 2019 telah

didapatkan data subjektif dan objektif untuk menegakkan diagnosa

keperawatan sesuai dengan masalah dalam keluarga tersebut. Diagnosa

yang telah diangkat yaitu ketidakefektifan performa peran,

ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, dan ketidakefektifan

manajemen kesehatan keluarga. Pada hari rabu tanggal 16 Januari

2019 telah dilakukan intervensi namun masalah keperawatan belum

teratasi belum.

Pada pertemuan yang akan dilaksanakan hari kamis, 17 Januari 2019.

Mahasiswa akan melaksanakan intervensi kedua pada keluarga Tn A

khususnya pada Ny R yang belum mampu sepenuhnya dalam merawat

An. S. Pada intervensi ini mahasiswa akan melakukan tindakan

keperawatan sesuai dengan TUM, TUK, Kriteria dan standar sesuai

pada diagnosa keperawatan. Setelah dilakukan intervensi, mahasiswa

akan melakukan implementasi dan evaluasi untuk hari kedua.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan intervensi, implementasi dan evaluasi selama

1 x 60 menit diharapkan keluarga dapat mengetahui peran

sebagai orang tua khususnya peran dalam memberikan

perawatan pada An. S

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit

didapatkan tindakan keperawatan tentang:

a. Pendidikan kesehatan

b. Pengetahuan tentang tumbung kembang anak

c. Pengetahuan tentang peran sebagai orang tua

d. Pendidikan kesehatan tentang MP ASI

e. Pengetahuan tentang masalah kesehatan

f. Pengetahuan tentang perawatan anggota keluarga yang

sakit

g. Pengetahuan tentang tindakan yang tepat pada anggota

keluarga yang sakit

h. Pengetahuan tentang penggunaan fasilitas kesehatan

dengan tepat

3. Masalah keperawatan :

a. Ketidakefetifan Performa Peran

b. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

c. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan


B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa :

a) Ketidakefetifan Performa Peran

b) Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

c) Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan

C. Rancangan Kegiatan

1. Topik : Pemberian Tindakan Keperawatan dan pemberian

reinforcement positif atas kemampuan keluarga

2. Metode : wawancara, pemberian tindakan, observasi, pemberian

reinforcement positif

3. Media : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik,

Format Asuhan Keperawatan

4. Waktu : 17 Januari 2019

5. Tempat : Rumah keluarga Bapak A . RT.05 RW.03 desa Tanggul

Kulon, kecamatan Tanggul kab Jember


6. Strategi Pelaksanaan :

Wakt
No. Fase Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga
u
1 Orientasi 10 a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
menit b. Memperkenalkan diri b. Menerima
c. Menjelaskan tujuan kunjungan c. Memperhatikan
d. Memvalidasi keadaan keluarga
d. Memberikan
informasi
2 Kerja 45 a. Mengkaji kembali tentang a. Memberikan
menit pengetahuan tumbuh kembang informasi
anak b. Menerima dan
b. Mengkaji kembali tentang Menjawab
perawatan pada anak
c. Memberikan kembali c. Memperhatikan
pendidikan kesehatan tentang
perawatan pada anak
d. Mengkaji pemberian makanan d. Menerima
pendamping ASI
e. Memberikan penjelasan
tentang pemberian MP ASI
f. Menganjurkan untuk melihat
keluarga lain terkait interaksi
keluarga dengan anak
g. Menjelaskan stimulus tumbuh
kembang pada anak
h. Mengkaji kembali fungsi
perawatan pada keluarga
i. Memberi reinforcement pada
hal-hal positif yang dilakukan
keluarga
3 Terminasi 5 a. Membuat kontrak untuk a. Membuat
menit pertemuan selanjutnya kesepakatan
b. Mengucapkan salam b. Menjawab salam
7. Kriteria Evaluasi :

1) Struktur

a. LP disiapkan

b. Alat bantu/media disiapkan

c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

2) Proses

a. Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan

b. Keluarga aktif dalam kegiatan

c. Situasi mendukung tidak ada gangguan

3) Hasil

a. Struktur

a) LP disiapkan

b) Alat bantu/media disiapkan

c) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

b. Proses

a) Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan

b) Keluarga aktif dalam kegiatan

c) Situasi mendukung tidak ada gangguan

c. Hasil

a) Didapatkan : Keluhan utama dan diagnosa keperawatan

b) Teridentifikasi masalah kesehatan

c) Kontrak untuk pertemuan selanjutnya


PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN-5 (Kunjungan Kelima)

A. Latar Belakang

1. Latar Belakang.

Setelah dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 12 Januari 2019 telah

didapatkan data subjektif dan objektif untuk menegakkan diagnosa

keperawatan sesuai dengan masalah dalam keluarga tersebut. Diagnosa

yang telah diangkat yaitu ketidakefektifan performa peran,

ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, dan ketidakefektifan

manajemen kesehatan keluarga. Intervensi hari pertama dan hari kedua

yang dilakukan pada tanggal 16 dan 17 januari 2019 masalah

keperawatan masih belum teratasi.

Pada pertemuan yang akan dilaksanakan hari Jumat, 18 Januari 2019.

Mahasiswa akan melaksanakan intervensi pada keluarga Tn A

khususnya pada Ny R yang belum mampu sepenuhnya dalam merawat

An. S. Pada intervensi ini mahasiswa akan melakukan tindakan

keperawatan sesuai dengan TUM, TUK, Kriteria dan standar sesuai

pada diagnosa keperawatan. Setelah dilakukan intervensi, mahasiswa

akan melakukan implementasi dan evaluasi untuk hari kelima.


2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan intervensi, implementasi dan evaluasi selama

1 x 60 menit diharapkan keluarga dapat mengetahui peran

sebagai orang tua khususnya peran dalam memberikan

perawatan pada An. S

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit

didapatkan tindakan keperawatan tentang:

a. Pendidikan kesehatan

b. Pengetahuan tentang tumbung kembang anak

c. Pengetahuan tentang peran sebagai orang tua

d. Pengetahuan tentang masalah kesehatan

e. Pengetahuan tentang perawatan anggota keluarga yang

sakit

f. Pengetahuan tentang tindakan yang tepat pada anggota

keluarga yang sakit

g. Pengetahuan tentang penggunaan fasilitas kesehatan

dengan tepat

3. Masalah keperawatan :

a. Ketidakefetifan Performa Peran

b. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

c. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan


B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa :

a) Ketidakefetifan Performa Peran

b) Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

c) Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan

C. Rancangan Kegiatan

1. Topik : Pemberian Tindakan Keperawatan dan pemberian

reinforcement positif atas kemampuan keluarga

2. Metode : wawancara, pemberian tindakan, observasi, pemberian

reinforcement positif

3. Media : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik,

Format Asuhan Keperawatan

4. Waktu : 18 Januari 2019

5. Tempat : Rumah keluarga Bapak A . RT.05 RW.03 desa Tanggul

Kulon, kecamatan Tanggul kab Jember


6. Strategi Pelaksanaan :

No. Fase Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga


1 Orientasi 10 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Menerima
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
kunjungan
d. Memvalidasi keadaan d. Memberikan
keluarga informasi
2 Kerja 45 menit a. Mengkaji kembali tentang a. Memberikan
pengetahuan tumbuh informasi
kembang anak b. Menerima dan
b. Mengkaji kembali tentang Menjawab
perawatan pada anak
c. Memberikan kembali c. Memperhatikan
pendidikan kesehatan
tentang perawatan pada
anak d. Menerima
d. Menjelaskan stimulus
tumbuh kembang pada
anak
e. Mengkaji kembali
makanan MP ASI
f. Mengkaji kembali fungsi
perawatan pada keluarga
g. Memberi reinforcement
pada hal-hal positif yang
dilakukan keluarga
3 Terminasi 5 menit a. Menyampaikan terima a. Menerima dan
kasih telah kooperatif menjawab
dalam memenuhi asuhan
keperawatan
b. Mengucapkan salam b. Menjawab salam
7. Kriteria Evaluasi :

1) Struktur

a. LP disiapkan

b. Alat bantu/media disiapkan

c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

2) Proses

a. Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan

b. Keluarga aktif dalam kegiatan

c. Situasi mendukung tidak ada gangguan

3) Hasil

a. Struktur

a) LP disiapkan

b) Alat bantu/media disiapkan

c) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

b. Proses

a) Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan

b) Keluarga aktif dalam kegiatan

c) Situasi mendukung tidak ada gangguan

c. Hasil

a) Didapatkan : Keluhan utama dan diagnosa keperawatan

b) Teridentifikasi masalah kesehatan

c) Penyampaian terima kasih atas kooperatif dari keluarga


Resiko Pembeziazz I¥tP-ASI
Tezlalu Dini
Resiko jangka Pendek
MP- ASI merupakan
makanan peralihan dari ASI
ke makanan keluarga melalui Mengurangi keinginan bayi untuk
pengenalan dan pemberian menyusui
MP-ASI harus dilakukan
Resiko jangka Panjang
secara
bentu bertahap
maupun baik
jumlahnya,
k dengan kemampua
sesuai n
bayi.

Memberikan zat gizi yang


cukup bagi kebutuhan bayi
atau balita guna
pertumbuhan dan
perkembangan fisik dan
psikomotorik yang optimal.
Mengalami masalah makan

Regurgitasi dan obesitas 2019

Infeksi Saluran Pencernaan

G. Anak Hanya menyukai Makanan

Tertentu
UfffX PAXDVAX CARA PENYA}IAX, SERSSVR DAX PRERVEXSI MARAN
UHTUK BA’UZ DAH AHAK DALAM SITUASI HORMAL& BEHCAHA

Makanan bayi umur

0-6 bulan Makananbayiumur -


bla
9 t2 Bulan
»12 Bulan
A8I £IK5KLU8IF n API
2-3 sdm tahap
50 ml Larijutkari API hirigga 2
2 y tahunataulebih
gazt 200 ml bertahap hizigga
250 ml++
3-4 x makazt
1-2 selirtgart

Ibu ‹Nzrtotivasi uzttuk an deng*> bahan makanan untuk


dapat te»us n rna\canazt dewasa dapat juga
dituznbuk dengazt tekstur j§igu n aka n uzztuk zneznbuat
zr›er›yusul anak dari Makanan dibuat dengan
0-6 bulan dlsarizzg. Tekstuv bulan makanan dibuat menu makanan
luzrtat dan kental dezzgazzdicizzc&YINI&S&E'+ disamaAan
dezzgazz zrtezzu dewasa
ztamuzt rasa disesua1\cazz
CUKUP API 5AJA DI - CARING deztgazz azzak.
DI - CINCANR
MASAK BIASA
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Pemberian Makanan Pendamping ASI

Disusun oleh :
Fredi Trismadana 1601021040

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Pemberian MP-ASI


Sub Pokok Bahasan : Pemberian MP-ASI
Sasaran : Keluarga Tn A
Tanggal Pelaksanaan : 19 Januari 2018
Waktu : 1x45 menit
Pukul : 12.10 WIB
Tempat : Rumah Tn A Tanggul Kulon
Pemateri : Fredi Trismadana

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu agar keluarga
mengetahui tentang pemberian MP-ASI

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x45 menit, keluarga Tn A dapat
menyebutkan:
1. Pengertian MP-ASI
2. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
3. Cara membuat MP-ASI
4. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
5. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
C. MATERI PENGAJARAN
1. Pengertian MP-ASI
2. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
3. Cara membuat MP-ASI
4. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
5. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini

D. MEDIA PENGAJARAN
1. Materi Pengajaran
2. Leaflet

E. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta


1 2 menit Pembukaan:
 Memberi salam  Menjawab salam
 Menjelaskan tujuan pembelajaran  Mendengarkan dan
 Menyebutkan materi/pokok bahasan memperhatikan
yang akan disampaikan
2 20 menit Pelaksanaan:  Menyimak dan
 Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan teratur
Materi :
a) Pengertian MP-ASI
b) Tujuan Pemberian MP-ASI
c) Pemberian makanan anak umur 0-24
bulan yang baik dan benar
d) Permasalahan dalam memberikan MP-ASI
pada bayi
e) Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini

3 6 menit Evaluasi :
1. Memberikan kesempatan pada ibu untuk  Bertanya, dan
bertanya. menjawab pertanyaan
2. Menanyakan kembali pada ibu tentang
materi yang telah diberikan.
4 3 menit Penutup :
 Mengucapkan terimakasih dan Menjawab salam
mengucapkan salam
G. EVALUASI
1.Evaluasi Struktur
a) Kesepakatan dengan Pasien dan keluarga (waktu dan tempat)
b) Kesiapan materi penyaji
c) Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung

2.Evaluasi Proses
a) Keluarga bersedia ke tempat sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan.
b) Anggota keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya.
c) Anggota keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.
d) Fasilitator dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
e) Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas.

3.Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b) Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam melaksanakan implementasi
keperawatan selanjutnya.
H. Materi Penyuluhan

1. Pengertian MP-ASI

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung

zat gizi yang diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi

selain ASI. Selain itu MP- ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga

melalui pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk

maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan bayi.

2. Tujuan Pemberian MP- ASI

Tujuan pemberian MP-ASI adalah untuk menambah energi dan zat-zat gizi yang diperlukan bayi

karena ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi secara terus menerus, dengan demikian

makanan tambahan diberikan untuk mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi total pada

anak dengan jumlah yang didapatkan dari ASI. Selain itu memberikan zat gizi yang cukup bagi

kebutuhan bayi atau balita guna pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotorik yang

optimal, selain itu untuk mendidik bayi supaya memiliki kebiasaan makan yang baik.

3. Pemberian Makanan Anak Umur 0-24 Bulan yang Baik dan Benar

Menurut Depkes RI pemberian MP- ASI disesuaikan dengan bertambahnya umur bayi,

perkembangan dan kemampuan bayi menerima makanan, maka makanan bayi atau anak umur 0-

24 bulan dibagi menjadi 4 tahap yaitu

a. Makanan bayi umur 0-6 bulan

1) Hanya ASI saja (ASI Eksklusif) Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang

produksi ASI terutama pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja

sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi.

Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu, dengan menyusui akan terbina hubungan kasih

sayang antara ibu dan anak


2) Berikan kolostrum Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan

berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan

yang tinggi.

3) Berikan ASI dari kedua payudara Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong,

kemudian pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8-10 kali setiap hari.

b. Makanan bayi umur 6-9 bulan

1) Pemberian ASI diteruskan

2) Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap,

karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga

3) Berikan makanan selingan 1 kali sehari, seperti bubur kacang hijau, buah dan lain-lain.

4) Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan, seperti lauk pauk dan

sayuran secara berganti-gantian.

c. Makanan bayi umur 12-24 bulan

1) Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang, tetapi

merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.

2) Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kkali sehari dengan

porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan

makanan selingan 2 kali sehari.

3) Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan padanan bahan makanan. Misalnya

nasi diganti dengan mie, bihun, roti, kentang dan lain-lain. Hati ayam diganti dengan

telur, tahu, tempe dan ikan. Bayam diganti degan daun kangkung, wortel dan tomat.

Bubur susu diganti dengan bubur kacang ijo, bubur sum-sum, biskuit dan lainlain.

4) Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi

pemberian ASI sedikit demi sedikit.


4. Masalah Pemberian MPASI yang Tidak Tepat

a. Alergi

Dalam memberikan atau mengenalkan MPASI pada bayi, ibu harus memperhatikan jenis

makanan yang diberikan pada buah hatinya. Ibu harus memperhatikan riwayat alergi keluarganya

atau alergi bawaan bayi sendiri. Pemberian makanan yang tidak memperhatikan riwayat alergi

anak justru akan membuat anak mengalami alergi yang berkepanjangan. Dalam memberikan

makanan pendamping ASI, penting bagi orang tua untuk selalu memperhatikan tanda-tanda

alergi pada buah hatinya.

b. Bayi Mengalami Luka Pada Usus

Luka pada usus yang akan dialami oleh bayi dapat disebabkan oleh berbagai keadaan seperti

berikut ini:

1) Sayuran berserat tinggi.

Sayuran memang baik dijadikan sebagai makanan pendamping ASI bayi. Namun, pemberian

sayuran berserat tinggi pada masa awal pengenalan makanan pendamping ASI akan membuat

usus bayi menjadi terluka. Bahkan keadaan ini akan membuat si kecil mengalami diare pada bayi

yang berkepanjangan.

2) Usia.

Tidak sedikit orang tua memberikan makanan pendamping pada bayinya terlalu dini atau belum

pada waktunya. Yang perlu diketahui, pemberian makanan pendamping terlalu dini tidak akan

mendatangkan manfaat untuk bayi itu sendiri karena justru akan berdampak buruk pada

metabolisme si kecil dan akhirnya akan membuat ususnya mengalami luka.

c. Makanan Terlalu Keras

Dalam memberikan makanan pendamping ASI, khususnya pada awal-awal pengenalan, ibu

harus memperhatikan tekstur makanan yang akan diberikan. Makanan harus bertektsur lembut
dan mudah dicerna oleh si kecil. Pemberian makanan dengan tekstur yang keras justru akan

memicu usus si kecil terluka.

d. Bayi Mengalami Masalah Makan

Pemberian makanan pendamping ASI harus dilakukan dengan bertahap dan hati-hati. Langkah

awal yang dapat dilakukan untuk memulai pemberian makanan pendamping yaitu dengan

menyusun jadwal pemberian ASI dan MPASI. Dalam memberikan makanan pada bayi sebaiknya

hindari memaksanya. Anda dapat memberikan makanan pada bayi sesuai dengan keinginannya,

terkecuali pada kondisi tertentu seperti misalkan bayi kekurangan gizi atau sakit. Ketika anda

terlalu memaksa memberikan makanan, maka akan menimbulkan masalah makan. Pasalnya bayi

akan mengalami trauma ketika ia makan.

e. Regurgitasi dan Obesitas

Pemberian makanan yang terlalu berlebihan akan menimbulkan masalah pada sistem pencernaan

bayi. Bayi dapat mengalami regurgitasi atau keadaan dimana makanan dari lambung naik ke

kerongkongan atau mulut. Bahkan pemberian makanan yang terlalu berlebihan akan

menyebabkan bayi mengalami obesitas dan menimbulkan dampak negatif dalam jangka waktu

yang panjang.

f. Infeksi Saluran Pencernaan

Aspek keamanan makanan pendamping ASI pun harus diperhatikan oleh orang tua. Aspek

keamanan meliputi cara pemberian makanan yang tepat, waktu pemberian makanan itu sendiri,

jenis makanan yang dipilih dan kebersihan dari makanan. Jika dalam menyiapkan atau

memberikan makanan pada si kecil tidak diperhatikan aspek keamanannya, maka akibatnya akan

muncul berbagai masalah pada bayi. Bahan makanan yang kebersihannya kurang terjaga, cara

pengolahan bahan makanan yang tidak tepat, alat makan yang kurang bersih akan meningkatkan

risiko infeksi saluran pencernaan pada bayi. Gejala diare dan muntah-muntah akhirnya akan
dialami oleh bayi anda. Keracunan Pemilihan jenis nutrisi yang tidak tepat untuk bayi dalam

makanan pendamping ASI akan menyebabkan keracunan pada bayi.

g. Anak Hanya Menyukai Jenis Makanan Tertentu

Terkadang ketika anak terlihat lahap menyantap satu jenis makanan tertentu, orang tua kembali

memberikan jenis makanan yang sama pada buah hatinya. Sebenarnya terus memberikan

makanan berulang pada bayi tanpa adanya variasi makanan tidak disarankan. Hal ini akan

menyebabkan anak tidak menyukai makanan yang lainnya, bahkan ia akan menolak makanan

yang bervariatif yang seharusnya ia dapatkan sesuai dengan perkembangannya.

5. Resiko Pemberian MP-ASI Terlalu Dini

Adapun menurut Azwar (2002) resiko pemberian makanan tambahan terlalu dini, yaitu:

a. Resiko Jangka Pendek

Resiko jangka pendek yang terjadi seperti mengurangi keinginan bayi untuk menyusui sehingga

frekuensi dan kekuatan bayi menyusui berkurang dengan akibat produksi ASI berkurang. Selain

itu pengenalan serelia dan sayur-sayuran tertentu dapat mempengaruhi penyerpan zat besi dan

ASI, walaupun konsentrasi zat besi dalam ASI rendah, tetapi lebih mudah diserap oleh tubuh

bayi. Pemberian makanan dini seperti pisang, nasi didaerah pedesaan di Indonesia sering

menyebabkan penyumbatan saluran cerna/diare serta meningkatnya resiko terkena infeksi.

b. Resiko Jangka Panjang

Resiko jangka panjang dihubungkan dengan obesitas, kelebihan dalam memberikan makanan

adalah resiko utama dari pemberian makanan yang terlalu dini pada bayi. Konsekuensi pada usia-

usia selanjutnya adalah kelebihan berat badan ataupun kebiasaan makan yang tidak sehat.

Kandungan natrium dalam ASI yang cukup rendah (± 15 mg/100 ml), namun jika masukan dari

diet bayi dapat meningkat drastis jika makanan telah dikenalkan. Konsekuensi di kemudian hari

akan menyebabkan kebiasaan makan yang memudahkan terjadinya gangguan hipertensi. Selain
itu, belum matangnya sistem kekebalan dari usus pada umur yang dini dapat menyebabkan alergi

terhadap makanan.
Daftar Pustaka

Mufida, dkk.2015.Prinsip Dasar MPASI untuk Bayi Usia 6-24 Bulan.Jurnal Pangan dan
Agroindustri. Vol 3 No 4 p.1646-1651

https://perawatanbayi.com/masalah-pemberian-mpasi-yang-tidak tepatbayi/ | PerawatanBayi.com


diakses tanggal 18 Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai