TRK Chapter5 (5.3)
TRK Chapter5 (5.3)
TRK Chapter5 (5.3)
191910401005
Teknik Reaksi Kimia – C
Essentials of Chemical Reaction Engineering
Chapter 5 (5.3)
Pada bab 2, pada gambar diatas diambil persamaan sebagai berikut untuk CSTR
Mole balance
(2-13)
(5-6)
Dan kemudian dibagi oleh untuk memperoleh ruang waktu τ , agar mencapai
konversi X dalam CSTR.
(5-7)
Persamaan ini berlaku pada satu CSTR atau pada reaktor CSTRs yang terhubung
dalam seri.
Stoichiometry
(4-12)
Combine
Dapat menggabungkan rumus mole balance (5-7), hukum rate law,
dan persamaan konsentrasi (4-12) untuk memperoleh
Hubungan CSTR
antara waktu ruang
Rearranging
dan konversi untuk
reaksi tahap pertama (5-8)
cairan
Perubahan haluan sebagai fungsi
menggunakan persamaan (5-8) diperlihatkan pada gambar 5-5.
(5-9)
5.3.1.2 A Second-Order Reaction in a CSTR
Untuk irreveriseble second-order liquid-phase reaction, misalnya
Yang dilakukan dalamCSTR, kombinasi dari second-order rate law dan design
equation (i.e., gabungan mole balance Eq. (2-13) and rate law)
Membagi kedua sisi dari gabungan rate law design equation untuk second-order
reaction oleh diberikan
(5-10)
Memecahkan persamaan (5-11) untuk konversi X
Konversi untuk
second-order
liquid-phase
reaction dalam
CSTR
(5-11)
Tanda minus harus dipilih dalam persamaan kuadrat karena X tidak bisa lebih
besar dari 1. Konversi diplot sebagai fungsi dari daerah Damkhohler untuk
second-order reaction. , , dalam gambar 5-6. Amati dari angka ini
bahwa pada konversi tinggi (katakana 67%), peningkatan 10kali lipat dalam
volume reaktor (atau peningkatan pada tingkat reaksi tertentu dengan menaikkan
suhu) hanya akan meningkatkan konversi sampai 88%. Pengamatan ini
merupakan konsekuensi dari fakta bahwa CSTR beroperasi dalam kondisi
konsentrasi reaktan terendah (i.e., the exit concentration) dan berakibat nilai
terkecil dari tingkat reaksi.
Sangat penting untuk mengetahui nilai dari damkohler number, Da. Memberikan
konversi tinggi dan rendah dalam aliran reaktor berkelanjutan. Untuk reaksi yang
tidak dapat diubah, nilai Da 0,1 atau kurang, biasanya memberikan kurang dari
10% conversion, dan nilai dari Da = 10.0 atau lebih besar biasanya akan
memberikan lebih besar dari 90% conversion;
Persamaan (5-8) untuk first-order liquid-phase reaction dalam CSTR dapat
dituliskan dalam istilah Damkohler number
(5-12)
Konsentrasi besar dari dari reaktan A dari CSTR pertama dapat ditemukan dengan
menggunakan persamaan (5-9)
Pemecahan untuk Ca2, konsentrasi yang keluar dari reaktor kedua, didapatkan
First-order reaction
(5-13)
Jika kedua reaktor berukuran sama dan beroperasi pada suhu yang
sama , maka
Jika bukan dari dua CSTRs dalam rangkaian, kita memiliki CSTRs berukuran n
yang terhubung dalam rangkaian beroperasi pada
suhu yang sama , konsentrasi yang meninggalkan reaktor
terakhir adalah
(5-14)
CSTRs in series
and rearranging, mengkonversikan untuk identik n reaktor tangki dalam rangkaian akan
Konversi sebagai
fungsi dari jumlah
tank dalam
rangkaian.
(5-15)
Ingat kembali pada chapter 2, gambar 2-6, bahwa dengan n menjadi besar,
konversi pendekatan yang dari PFR.
Sebuah plot dari konversi sebagai fungsi dari jumlah CSTRs (i.e., tanks) dalam
Economic rangkaian untuk first-order reaction ditampilkan pada gambar 5-8 untuk berbagai
nilai dari Damkohler number τ k . Amati gambar 5-8 apabila produk dari ruang
waktu dan tingkat reaksi spesifik relatif besar, katakanlah Da1 ≥ 1, sekitar 90%
konversi dicapai dalam dua atau tiga reaktor. Jadi, biaya penambahan reaktor-
reaktor selanjutnya mungkin tidak dibenarkan. Ketika produk τ k masih kecil, Da1
0,1, konversi terus meningkat secara signifikan dengan setiap
menambahkan reaktor.
(5-16)