Tugas 1 Hukum Lingkungan
Tugas 1 Hukum Lingkungan
Tugas 1 Hukum Lingkungan
BAB 1
PENDAHULUAN
perubahan langsung dan atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau
hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi lagi
untuk menunjang pembangunan berkelanjutan.
Agar perusakan lingkungan hidup tidak berkelanjutan secraa terus-
menrus maka harus ada kriteria baku kerusakan lingkungan hidup merupakan
ukuran batas perubahan sifat fisik dan atau hayati yang dapat diterima. oleh
karena itu, agar tidak terjadi perusakan hokum yang berkelanjutan pemerintah
menyusun kebijakan mengenai lingkungan hidup.
Pada tahun 1982, Indonesia menyusun Undang-Undang tersendiri
mengenai kebijakan lingkungan hidup. Undang-Undang yang mengatur hal ini
ialah Undang-Undang No.4 tahun 1982 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup (LN 1982 Nomor 12, TLN 3215).
1.3 Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan definisi hukum lingkungan
2. Untuk mendeskripsikan latar belakang perkembangan hukum lingkungan
di Indonesia
3. Untuk mendeskripsikan aspek-aspek hukum lingkungan
4. Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip hukum lingkungan
5. Untuk mendeskripsikan instrumen hukum lingkungan nasional
6. Untuk mendeskripsikan penegakan hukum lingkungan
7. Untuk mendeskripsikan peraturan perundangan lainnya terkait lingkungan
3
1.4 Manfaat
Menambah pengetahuan mengenai hukum lingkungan seperti definisi
hukum lingkungan, latar belakang perkembangan hukum lingkungan di
Indonesia, aspek-aspek hukum lingkungan, prinsip-prinsip hukum
lingkungan, instrumen hukum lingkungan nasional, penegakan hukum
lingkungan dan peraturan perundangan liannya terkait lingkungan yang ada di
Indonesia.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Catatan:
1. ISBB atau dikenal juga dengan istilah WBGT (Wet Bulb
Globe Temperature) merupakan indikator iklim lingkungan
kerja
2. ISBB luar ruangan = 0,7 Suhu Basah Alami + 0,2 Suhu Bola
+ 0,1 Suhu Kering
3. ISBB dalam ruangan = 0,7 Suhu Basah Alami + 0,3 Suhu
Bola (*) tidak diperbolehkan karena alasan dampak
fisiologis
b. Kebisingan
Nilai Ambang Batas kebisingan merupakan nilai yang mengatur
tentang tekanan bising rata-rata atau level kebisingan berdasarkan
durasi pajanan bising yang mewakili kondisi dimana hampir semua
pekerja terpajan bising berulang-ulang tanpa menimbulkan gangguan
pendengaran dan memahami pembicaraan normal.
NAB kebisingan yang diatur dalam peraturan ini tidak berlaku
untuk bising yang bersifat impulsive atau dentuman yang lamanya <3
detik. NAB kebisingan untuk 8 jam kerja per hari adalah sebesar 85
dBA.
25
Catatan:
Pajanan bising tidak boleh melebihi level 140 dBC walaupun hanya
sesaat.
c. Getaran
Jenis pajanan getar yang dapat diterima pekerja dapat berupa getaran
tangan dan lengan serta getaran seluruh tubuh.
1. NAB Getaran Tangan dan Lengan Nilai Ambang Batas pajanan
getaran pada tangan dan lengan sebagaimana tercantum pada
tabel merupakan nilai rata-rata akselerasi pada frekuensi
dominan (meter/detik2) berdasarkan durasi pajanan 8 jam per
hari kerja yang mewakili kondisi dimana hampir semua pekerja
26
4. Golongan D
Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian serta dapat
dimanfaatkan untuk usaha perkotaan dan industri pembangkit
tenaga listrik.
Media lingkungan air meliputi air minum dan air untuk keperluan
higiene dan sanitasi, baik kuantitas maupun kualitas.
a. Kecukupan air minum dan air untuk keperluan higiene dan
sanitasi
Kecukupan air minum untuk lingkungan kerja industri
dihitung berdasarkan jenis pekerjaan dan lamanya jam kerja
setiap pekerja untuk setiap hari. Standar baku mutu (SBM) di
bawah ini berlaku secara umum untuk setiap pekerja setiap hari.
Jika jenis pekerjaan memerlukan lebih banyak air minum, maka
kebutuhannya disesuaikan dengan jenis pekerjaan tersebut.
Sedangkan kecukupan air untuk keperluan higiene dan sanitasi
dihitung berdasarkan kebutuhan minimal dikaitkan dengan
perlindungan kesehatan dasar dan higiene perorangan.
Ketersediaan air sebanyak 20 liter/orang/hari hanya mencukupi
untuk kebutuhan higiene dan sanitasi minimal, sehingga untuk
menjaga kondisi kesehatan pekerja yang optimal diperlukan
volume air yang lebih, yang biasanya berkisar antara 50-100
liter/orang perhari. Standar Baku Mutu kecukupan air minum
dan air untuk keperluan higiene dan sanitasi sebagai berikut:
28
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran