Dioda Sebagai Penyearah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

I.

UNIT PERCOBAAN : Dioda Sebagai Penyearah

II. RANGKAIAN PERCOBAAN

220 V Vi C RL

Gambar 2.1 Rangkaian Percobaan Dioda sebagai Penyearah Setengah Gelombang

Vi C RL
220 V
D

Gambar 2.2 Rangkaian Percobaan Dioda sebagai Penyearah Gelombang Penuh

III. KOMPONEN / BAHAN DAN ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN


Dalam percobaan ini alat ukur yang digunakan untuk mengukur dan mengecek
kondisi komponen – komponen rangkaian, apakah masih baik atau tidak adalah
multimeter. Multimeter yang digunakan ialah :
 Digital Multimeter
Sedangkan untuk mengamati gambar ragam gelombang Vs maupun keluaran VL,
digunakan osiloskop. Pada percobaan ini menggunakan :
 OSILOSKOP KENWOOD
Selain itu juga menggunakan komponen-komponen :
 Trafo CT
 Jummper
 Supply tegangan AC 220 Volt
 PCB
 Dioda
 Resistor yang digunakan bernilai 100 Ω, 500 Ω, 1000 Ω, 10 K Ω, 20 K Ω.
 Kapasitor yang digunakan bernilai 100 μ F, 220 μ F, 470 μ F.

V. TEORI SINGKAT TENTANG UNIT PERCOBAAN


Di dalam peralatan yang memakai arus AC terdapat rangkaian yang sering
disebutsebagai adaptor atau penyearah yang mengubah sumber AC menjadi DC. Bagian
terpenting dari adaptor adalah berfungsinya diode sebagai penyearah (rectifier).

 Penyearah Setengah Gelombang


Suatu alat, seperti dioda semikonduktor, yang dapat mengubah suatu bentuk
gelombang sinusoidal (yang nilai rata-ratanya sama dengan nol) menjadi bentuk
gelombang searah (walaupun tidak tetap) dengan komponen rata-rata tidak sama dengan
nol, disebut suatu penyearah. Rangkaian dasar dari penyearah setengah gelombang
diperlihatkan dalam gambar 2.2
+ v -

+
Dioda
Masukan vi RL
ac

Gambar 2.3 Rangkaian dasar suatu penyearah setengah gelombang


Gambar 2.4 Bentuk gelombang keluaran dari rangkaian penyearah setengah gelombang

Oleh karena masukan dalam rangkaian penyearah masukan besarnya


vi =

Vmsinωt , mempunyai nilai puncak Vm yang sangat besar dibandingkan dengan

tegangan cut-in
V γ dari dioda, kita anggap dalam pembahasan ini bahwa V γ = 0.
Dengan dioda dibayangkan sebagai tahanan Rf dalam keadaan ON dan sebagai suatu
hubung terbuka dalam keadaan OFF, arus i dalam dioda atau dalam beban RL diberikan
oleh i = Im sin α bila 0 ≤ α ≤ π
i=0 bila π ≤ α ≤ 2π
Vm
I m=
dimana α = ωt dan Rf + RL

Im I m RL
V dc =I dc R L=
maka besarnya Idc = π dengan besarnya tegangan π
Perubahan dari tegangan keluaran DC sebagai fungsi dari arus beban DC disebut
regulasi. Persentase regulasi didefinisikan sebagai
V bebannol−V beban
x 100 %
Persentase regulasi = V beban

indeks beban nol menunjuk pada arus nol, dan beban menunjukkan arus beban normal.
Untuk catu daya yang ideal, tegangan keluarannya tidak tergantung pada beban (arus
keluar) dan persentase regulasinya adalah nol.

 Penyearah Gelombang Penuh


Rangkaian dari suatu penyearah gelombang penuh diperlihatkan seperti pada
gambar 2.4 berikut

i
+
D1
Vm
RL i
Masukan -
AC
+
Vm
D2
- i
Gambar 2.5 Rangkaian dasar suatu penyearah gelombang penuh

Gambar 2.6 Bentuk gelombang keluaran dari rangkaian penyearah gelombang penuh

rangkaian pada gambar 2.4 ini nampak seperti mengandung dua rangkaian
penyearah setengah gelombang yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga
penghantaran terjadi pada dioda satu (D1) selama setengah perioda, dan melalui dioda
lainnya (D2) selama setengah perioda berikutnya.
Nilai arus DC dan RMS dalam rangkaian penyearah gelombang penuh ini diperoleh

2 Im Im
dengan rumus Idc = π serta IRMS = √2 . Sedangkan nilai dari tegangan DC

2 Im RL
dalam rangkaian penyearah gelombang penuh adalah VDC = π dimana

Vm
I m=
R f + R L dan V adalah puncak dari tegangan trafo sekunder dari satu ujung ke
m

tengah-tengah lilitannya.

 Tapis - Tapis Kapasitor ( filter )


Pada prinsipnya yang diinginkan pada keluaran penyearah adalah hanya komponen
DC, maka perlu adanya penyaringan untuk membuang komponen AC. Secara praktis kita
dapat memasang sebuah kapasitor besar pada kaki-kaki beban, karana kapasitor dapat
bersifat hubung terbuka untuk komponen DC dan mempunyai impedansi yang rendah
untuk komponen AC.
Gambar 2.7 Grafik arus beban-tegangan keluaran dengan tapis

 Penyearah Setengah Gelombang dengan Tapis Kapasitor


Penyearahan gelombang seringkali dilakukan dengan menambahkan kapasitor
paralel dengan beban. Hal ini berdasarkan pada sifat kapasitor yang menyimpan energi
selama perioda penghantaran, dan memberikan energi ke beban selama perioda tak
menghantar. Dengan jalan ini, perioda arus melalui beban diperpanjang dan riak-riak
gelombang sangat diperkecil. Tegangan riak didefinisikan sebagai penyimpangan
tegangan beban dari tegangan DC rata-rata.
Suatu rangkaian penyearah setengah gelombang yang dipasangi kapasitor
diperlihatkan pada gambar 2.6 berikut ini

Gambar 2.8 Rangkaian dasar Penyearah setengah gelombang dengan tapis kapasitor
Gambar 2.9 Bentuk isyarat masukan, tegangan diode, tegangan keluaran,arus beban dan arus diode pada
penyearah setengah gelombang dengan tapis kapasitor

Kita perhatikan gambar 2.7 dan gambar 2.8 di atas. Misalnya pada saat awal
tegangan pada beban RL besarnya ∞. Kapasitor akan terisi sampai senilai dengan
tegangan keluaran maksimum transformator Vm. Selanjutnya kapasitor akan
mempertahankan potensial ini karena tidak ada lintasan yang memungkinkan muatan ini
untuk bocor, karena dioda tidak dapat meneruskan arus yang negatif. Adanya kapasitor
menyebabkan puncak tegangan balik naik, dari nilai tegangan maksimum keluaran
transformator, menjadi dua kali tegangan maksimum keluaran transformator.
Sekarang, jika tegangan pada beban RL besarnya berhingga. Tanpa tapis masuk
kapasitor, tegangan beban dan arus beban dalam perioda penghantaran, akan sinusoidal
terhadap waktu. Memasukkan kapasitor dalam rangkaian akan mengakibatkan pengisian
kapasitor sejalan dengan tegangan yang diterapkan. Karena dioda mengalirkan arus
dalam arah negatif, maka kapasitor dikosongkan melalui tahanan beban. Jelaslah disini
kapasitor berfungsi sebagai switch yang memungkinkan muatan mengalir ke dalam
kapasitor, saat tegangan transformator melebihi tegangan kapasitor, dan kemudian
memutuskan sumber daya saat tegangan dari transformator turun di bawah tegangan
kapasitor.

 Penyearah Gelombang Penuh dengan Tapis Kapasitor


Suatu rangkaian penyearah gelombang penuh yang dipasangi kapasitor
diperlihatkan pada gambar 2.8 berikut ini.

Vs D1 C RL

Masukan
AC
Vs
D2

Gambar 2.10 Rangkaian dasar penyearah gelombang penuh dengan kapasitor

Gambar 2.11 Pendekatan bentuk gelombang keluaran dari rangkaian penyearah gelombang penuh
dengan tambahan kapasitor

V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Memberi masukan tegangan Vi, amati dan ukur, lalu gambarkan bentuk
gelombangnya.
2. Mengatur tegangan beban RL100 Ώ, kemudian mengukur tegangan VL, masing-
masing tanpa tapis C, dengan tapis C = 100 μF, 220 μF, dan 470 μF, lalu
gambarkan bentuk gelombangnya.
3. Melakukan hal yang sama dengan langkah 2, dengan memvariasikan tahanan
beban RL = 500 Ώ, 1000 Ώ, 10 KΏ, dan 20 KΏ
V. HASIL PERCOBAAN
Tabel 2.1 Tabel Rangkaian Dioda Penyearah Setengah Gelombang
No Variasi Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Beban
Beban Masukan Beban Tanpa Beban Dengan Beban Dengan Dengan Tapis
Tapis Tapis C=100 µF Tapis C=220 µF C=470 µF
RL Vi VL VL VL VL
1 100 Ω

2 500 Ω

3 1000

4 10K Ω

5 20 KΩ
Tabel 2.1 Tabel Rangkaian Dioda Penyearah Gelombang Penuh
No Variasi Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Beban
Beban Masukan Beban Tanpa Beban Dengan Beban Dengan Dengan Tapis
Tapis Tapis C=100 µF Tapis C=220 µF C=470 µF
RL Vi VL VL VL VL
1 100 Ω

2 500 Ω

3 1000

4 10K Ω

5 20 KΩ

VI. PEMBAHASAN
Penyearah setengah gelombang tanpa kapasitor
V γ = 0 dan R = 0 pada dioda maju
f

Karena sinyal output berbentuk sinusoidal murni yang termodifikasi, maka


tegangan riak (Vr) = 0.

V m−V γ Vm

Im =
( R f +R L ) A =
( )
RL
A Nilai Rf = 0 karena dioda yang dipakai
dianggap ideal
Im
IDC =
( ) π A
VDC = (IDC ¿ RL) V
2
PDC = ( I DC ¿ RL) W
V m×I m
PAC =
( 2 ) W
Vr

% riak =
( Vm
×100 %
) =0
P DC

Nisbah PDC terhadap PAC =


( )P AC ¿ 100%
Tabel 2.2 Tabel Rangkaian Dioda Penyearah Setengah Gelombang Tanpa Tapis
No Vm ( V ) RL (ohm) Im ( A ) IDC ( A ) VDC ( V ) PDC (W) PAC (W)
0,17475
1 18 103 7 0,055655 5,732484 0,319042 1,572816
2 18 500 0,036 0,011465 5,732484 0,065723 0,324
0,01775
3 18 1014 1 0,005653 5,732484 0,032408 0,159763
0,00183
4 18 9830 1 0,000583 5,732484 0,003343 0,01648
0,00089
5 18 20200 1 0,000284 5,732484 0,001627 0,00802

Penyearah setengah gelombang dengan kapasitor


V γ = 0 dan R = 0 pada dioda maju
f

3
±
Waktu saat dioda mati = T2 = ( 4 T)s T2 = Toff
Vm Vm

Im =
( R f +R L ) A=
( )
RL
A Nilai Rf = 0 karena dioda yang
dipakai dianggap ideal
Im
IDC = π A
I DC ×T 2
Vr =
( C ) V

1 V
VDC = 2(V m− r
2 ) V

PDC = (
I DC ¿ V DC ) W

V m×I m
PAC =
( 2 ) W
Vr

% riak =
( Vm
×100 %
)
P DC

Nisbah PDC terhadap PAC =


( ) P AC ¿ 100%
Tabel 2.3 Tabel Rangkaian Dioda Penyearah Setengah Gelombang dengan
C=100µF
T2
Vm RL IDC (ms C PDC PAC
No (V) (ohm) Im (A) (A) ) (uF) Vr (V) VDC (V (W) (W) % Riak
8,99791
1 18 103 0,175 0,0557 15 100 0,00835 3 0,5008 1,57282 0,0463793
2 18 500 0,036 0,0115 15 100 0,00172 8,99957 0,1032 0,324 0,0095541
8,99978
3 18 1014 0,018 0,0057 15 100 0,00085 8 0,0509 0,15976 0,0047111
8,99997
4 18 9830 0,002 0,0006 15 100 8,7E-05 8 0,0052 0,01648 0,000486
2020 8,99998
5 18 0 9E-04 0,0003 15 100 4,3E-05 9 0,0026 0,00802 0,0002365

Tabel 2.4 Tabel Rangkaian Dioda Penyearah Setengah Gelombang dengan


C=220µF
N Vm RL Im (A) IDC T2 C Vr (V) VDC PDC PAC % Riak
(V (ohm (ms (uF
o ) ) (A) ) ) (V) (W) (W)
0,17475 0,05565 0,00379 8,99905 0,50084 1,57281 0,02108
1 18 103 7 5 15 220 5 1 4 6 2
0,01146 0,00078 8,99980 0,10318 0,00434
2 18 500 0,036 5 15 220 2 5 2 0,324 3
0,01775 0,00565 0,00038 8,99990 0,05087 0,15976 0,00214
3 18 1014 1 3 15 220 5 4 9 3 1
0,00183 0,00058 3,98E- 0,00524 0,00022
4 18 9830 1 3 15 220 05 8,99999 8 0,01648 1
2020 0,00089 0,00028 1,93E- 8,99999 0,00255 0,00010
5 18 0 1 4 15 220 05 5 4 0,00802 7
Tabel 2.5 Tabel Rangkaian Dioda Penyearah Setengah Gelombang dengan
C=470µF
Vm RL T2 C
N (V (ohm Im (ms (uF PAC
o ) ) (A) IDC (A) ) ) Vr (V) VDC (V) PDC (W) (W) % Riak
0,17475 0,05565 0,00177 8,99955 0,50087 1,5728 0,00986
1 18 103 7 5 15 470 6 6 2 2 8
0,01146 0,00036 8,99990 0,10318 0,00203
2 18 500 0,036 5 15 470 6 9 4 0,324 3
0,01775 0,00565 8,99995 0,1597 0,00100
3 18 1014 1 3 15 470 0,00018 5 0,05088 6 2
0,00183 0,00058 1,86E- 8,99999 0,00524 0,0164 0,00010
4 18 9830 1 3 15 470 05 5 8 8 3
2020 0,00089 0,00028 9,06E- 8,99999 0,00255 0,0080 5,03E-
5 18 0 1 4 15 470 06 8 4 2 05

Penyearah gelombang penuh tanpa kapasitor


V γ = 0 dan R = 0 pada dioda maju
f

Karena sinyal output berbentuk sinusoidal murni yang termodifikasi, maka


tegangan riak (Vr) = 0.

V m−V γ Vm

Im =
( R f +R L ) A =
( )
RL
A
2Im
IDC =
( )
π A
VDC = (IDC ¿ RL) V
2
PDC = ( I DC ¿ RL ) W

PAC = ( V m×I m ) W
Vr

% riak =
( Vm
×100 %
) =0
P DC

Nisbah PDC terhadap PAC =


( )P AC ¿ 100%
Tabel 2.6 Tabel Rangkaian Dioda Penyearah Gelombang Penuh Tanpa Tapis
No Vm (V) RL (ohm) Im (A) IDC (A) VDC (V) PDC (W) PAC (W)
0,17475 11,4649 3,14563
1 18 103 7 0,11131 7 1,27617 1
11,4649 0,26289
2 18 500 0,036 0,02293 7 1 0,648
0,01775 0,01130 11,4649 0,12963 0,31952
3 18 1014 1 7 7 1 7
0,00183 0,00116 11,4649 0,01337
4 18 9830 1 6 7 2 0,03296
0,00089 0,00056 11,4649 0,00650
5 18 20200 1 8 7 7 0,01604

Penyearah gelombang penuh dengan kapasitor


V γ = 0 dan R = 0 pada dioda maju
f

1
±
Waktu saat dioda mati = T2 = ( 2 T)s

Vm Vm

Im =
( R f +R L ) A=
( )
RL
A
2 Im
IDC = π A

Vr =
(I DC ×T 2
C ) V

1 V
VDC = 2 (
V m− r
2 ) V

PDC = (
I DC ¿ V DC ) W

PAC = ( V m×I m ) W
Vr

% riak =
( Vm
×100 %
)
P DC

Nisbah PDC terhadap PAC =


( )
P AC ¿ 100%
Tabel 2.7 Tabel Rangkaian Dioda Penyearah Gelombang Penuh dengan C=100µF
V
m RL T2 C
N (V (ohm IDC (ms (uF PDC PAC
o ) ) Im (A (A) ) ) Vr (V) VDC (V) (W) (W) % Riak
0,111 0,0111 8,99721 1,001 3,1456 0,061839
1 18 103 0,175 3 10 100 3 7 5 3 1
0,022 0,0022 8,99942 0,206 0,012738
2 18 500 0,036 9 10 100 9 7 4 0,648 9
0,011 0,0011 8,99971 0,101 0,3195 0,006281
3 18 1014 0,018 3 10 100 3 7 8 3 5
0,001 0,0001 8,99997 0,010 0,0329
4 18 9830 0,002 2 10 100 2 1 5 6 0,000648
2020 0,000 5,7E- 8,99998 0,005 0,0160 0,000315
5 18 0 9E-04 6 10 100 05 6 1 4 3

Tabel 2.8 Tabel Rangkaian Dioda Penyearah Gelombang Penuh dengan C=220µF
Vm RL T2 C
N (V (ohm (ms (uF
o ) ) Im (A) IDC (A) ) ) Vr (V) VDC (V) PDC (W) PAC (W) % Riak
0,17475 8,99873 1,00165 3,14563 0,02810
1 18 103 7 0,11131 10 220 0,00506 5 3 1 9
0,00104 8,99973 0,20636
2 18 500 0,036 0,02293 10 220 2 9 3 0,648 0,00579
0,01775 0,01130 0,00051 8,99987 0,10175 0,31952 0,00285
3 18 1014 1 7 10 220 4 2 9 7 5
0,00183 0,00116 8,99998 0,01049 0,00029
4 18 9830 1 6 10 220 5,3E-05 7 7 0,03296 5
2020 0,00089 0,00056 2,58E- 8,99999 0,00510 0,00014
5 18 0 1 8 10 220 05 4 8 0,01604 3
Tabel 2.9 Tabel Rangkaian Dioda Penyearah Gelombang Penuh dengan C=100µF
T2
N Vm RL (ms C PAC
o (V) (ohm) Im (A) IDC (A) ) (uF) Vr (V) VDC (V) PDC (W) (W) % Riak
0,1747 0,00236 3,1456
1 18 103 6 0,11131 10 470 8 8,999408 1,001727 3 0,013157
0,00048
2 18 500 0,036 0,02293 10 470 8 8,999878 0,206367 0,648 0,00271
0,0177 0,00024 0,3195
3 18 1014 5 0,011307 10 470 1 8,99994 0,101759 3 0,001336
0,0018 0,0329
4 18 9830 3 0,001166 10 470 2,48E-05 8,999994 0,010497 6 0,000138
2020 0,0008 0,0160
5 18 0 9 0,000568 10 470 1,21E-05 8,999997 0,005108 4 6,71E-05

VII. KESIMPULAN
Dari percobaan tentang karakteristik diode dapat diambil beberapa
kesimpulan diantaranya :
1) Besarnya tegangan DC dari rangkaian penyearah gelombang penuh adalah
kelipatan dua kali dari besarnya tegangan DC dari rangkaian penyearah
setengah gelombang.
2) Sifat kapasitor menyimpan energi selama perioda penghantaran, dan
memberikan energi ke beban selama perioda tak menghantar.
3) Penambahan kapasitor pada rangkaian penyearah mengakibatkan perioda arus
melalui beban diperpanjang dan riak-riak gelombang menjadi sangat
diperkecil.
4) Adanya kapasitor dalam rangkaian penyearah menyebabkan puncak tegangan
balik naik, dari nilai tegangan maksimum keluaran transformator, menjadi dua
kali tegangan maksimum keluaran transformator.
5) Kapasitor berfungsi sebagai switch yang memungkinkan muatan mengalir ke
dalam kapasitor, saat tegangan transformator melebihi tegangan kapasitor, dan
kemudian memutuskan sumber daya saat tegangan dari transformator turun di
bawah tegangan kapasitor.

Anda mungkin juga menyukai