Golongan Phytophils

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

 Golongan Phytophils

1. Ikan Pike

Nama / Species Ikan Pike

Nama Latin Esox lucius


Kingdom Animalia
Phylum / Divisi Chordata
Family Esocidae
Genus Esox

Esox adalah suatu genus dari ikan air tawar, satu-satunya genus yang masih hidup


dalam keluarga Esocidae yang merupakan endemik di Amerika Utara, Eropa dan Eurasia selama
masa Paleogen sampai saat ini. Spesies dari genus ini dikenal sebagai pike (ikan tombak)
dan pickerel, dan dalam heraldik seekor ikan dari genus tersebut biasanya disebut lucy (heraldik
Inggris) atau ged (heraldik Skotlandia) Spesies jenisnya adalah Elucius atau Esox lucius, ikan
tombak utara. Spesies ikan tombak besar berasal dari zona ekologi Palearktik dan Nearktik,
berkisar di seluruh Amerika Utara bagian utara dan dari Eropa Barat ke Siberia di Eurasia.
Mulut dan hidung berbentuk moncong dengan gigi terlihat mencolok banyak di rahang.
Sirip kekuningan atau coklat kemerahan, punggung, dubur, dan ekor dengan bintik-bintik gelap
menyebar. Badan memanjang dan silindris, dalam penampang kurang bulat. Biasanya 500-900
mm (20-36 in) TL, maksimum sekitar 1250 mm (50 in). Esox lucius adalah ikan air tawar yang
bersifat predator terhadap ikan lainnya. Dampak dari adanya ikan ini yaitu Dapat menyebabkan
perubahan komposisi komunitas spesies ikan, baik oleh predasi dan persaingan. Ikan ini mampu
beradaptasi dengan ikan mangsa.
2. Notemigonus crysoleucas

Kerajaan: Animalia

Divisi: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Memesan: Cypriniformes

Keluarga: Cyprinidae

Subfamili: Leuciscinae

Marga: Notemigonus
Rafinesque , 1819

Jenis: N. crysoleucas

Nama binomial

Notemigonus crysoleucas

Notemigonus crysoleucas adalah cyprinid ikan asli timur Amerika Utara . Itu adalah satu-


satunya anggota genusnya. Banyak digunakan sebagai ikan umpan , ini mungkin merupakan ikan
budidaya kolam yang paling banyak di Amerika Serikat. Ini dapat ditemukan di Quebec dan
nama Perancisnya adalah "Mené jaune" atau "Chatte de l'Est".
Meskipun telah diketahui panjangnya mencapai 30 cm (12 inci), di alam liar kilau emas
biasanya memiliki panjang antara 7,5 dan 12,5 cm (3,0 dan 4,9 inci). Tubuh dikompresi secara
lateral (bertubuh dalam). Punggung berwarna hijau tua atau zaitun, dan perutnya berwarna putih
keperakan. Sisi-sisinya berwarna perak pada individu yang lebih kecil, tetapi emas pada individu
yang lebih besar. Mungkin ada garis kehitaman samar di sepanjang sisi. Sirip dubur besar dan
memiliki 8-19 sinar, sedangkan sirip punggung hampir selalu terdiri dari 8 sinar. Sisik relatif
besar dan mudah hilang saat ikan ditangani. Mulutnya kecil dan mengarah ke atas. Dua
karakteristik yang dapat membedakan si pengilap emas dari semua ikan kecil lainnya: (1) gurat
sisi memiliki kurva ke bawah yang jelas, dengan titik terendah tepat di atas sirip perut; dan (2)
ada lunas yang tidak memiliki sisik di perut antara sirip perut dan pangkal sirip
dubur. Kurangnya sisik pada lunas penting untuk membedakan si pengilap emas dari rudd
yang tampak sangat mirip , Scardinius erythrophtalmus , spesies Eropa yang telah diperkenalkan
di beberapa tempat di Amerika Utara.  Rudd juga memiliki lunas midventral, tetapi lunas itu
memiliki sisik. Golden shiner dan rudd sebenarnya dapat melakukan hibridisasi  dan hibrida
memiliki beberapa sisik pada lunas midventral mereka.
Golden shiners lebih menyukai perairan yang tenang dan karena itu ditemukan di danau,
kolam, slough, dan parit. Mereka terkadang ditemukan di bagian sungai yang paling
tenang. Mereka menyukai daerah yang subur. Mereka cukup toleran terhadap polusi, kekeruhan,
dan kandungan oksigen yang rendah. Mereka juga dapat mentolerir suhu setinggi 40 ° C (104 °
F), yang sangat tinggi untuk ikan kecil di Amerika Utara.

3. Cyprinus caprio

Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang memiliki nilai
ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di Indonesia, ikan mas mulai dipelihara
sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa
dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas punten" dan "ikan mas majalaya"
merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat
diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
Taksonomi
Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Actinopteri
Ordo Cypriniformes
Famili Cyprinidae
Genus Cyprinus
Spesies Cyprinus carpio 

Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu
dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat
hidup baik di daerah dengan ketinggian 150–600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada
suhu 25-30 °C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di
perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%.
Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis
makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya
adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan.

4. Labroides dimidiatus
Labridae
Bluestreak Cleaner Wrasse
Labroides dimidiatus
Panjang maksimum : 11.5cm
Persebaran : Direkam dari Bali, Teluk Maumere, Pulau Komodo, Kepulauan Togean dan
Banggai dan Pulau Weh; dengan distribusi Indonesia dari Papua ke Sumatra
Bahaya terhadap manusia : Tidak berbahaya
Penggunaan komersil : Akuarium (komersil)
Status konservasi : Least Concern (LC)
Ditemukan di terumbu karang dan dasar berbatu pada kedalaman paling tidak 1m pada
lereng terumbu yang berada di lepas pantai. Ikan muda biasanya hidup soliter. Memangsa
terutama pada ikan kecil, namun juga akan memakan krustasea. Ikan ini juga akan memangsa
pada ektoparasit dan lapisan lendir ikan lain. Bersifat hermafrodit. Sering terlihat berdiam di
'stasiun' dimana ikan lain datang untuk dibersihkan. Intensitas kebersihan tidak berhubungan
dengan ukuran hosti (ikan yang perlu dibersihkan). Stasiun pembersihan dikendalikan oleh
beberapa pasangan ikan dewasa, dimana ikan betina menjadi kelamin jantan yang berfungsi jika
ikan jantan dominannya hilang dengan alasan alami/tidak alami. Jika sebuah pendatang yang
tidak dikenal mendatang ikan ini, gerakan mereka akan berubah menjadi gerakan seperti dansa
dengan bagian ekornya bergerak atas dan bawah.
Ikan dewasa dengan garis yang semakin lebar dari moncong hingga sirip ekornya.
kekuningan di atas garis dan biru pucat pada bagian bawah. Ikan muda hitam dengan garis neon
biru dari moncong hingga bagian atas sirip ekor dan pinggiran biru berkelanjutan pada sirip ekor.

5. Cheilinus undulates

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Labridae
Genus: Cheilinus
Spesies: C. undulatus
Nama binomial
Cheilinus undulatus

Ikan Napoleon atau biasanya disebut Napoleon Wrasse, atau Humphead Wrasse


(Cheilinus undulatus) merupakan ikan karang berukuran besar dari familia Labridae. Ukurannya
bisa mencapai 3 m[1] dengan berat 190 kg. Ikan Napoleon ditemukan di terumbu karang, terutama
di kawasan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Ikan ini mempunyai pola
reproduksi hermafrodit protogini dengan sebaran di wilayah perairan India-Pasifik. Ikan
napoleon merupakan jenis ikan karang yang mempunyai daya tarik menarik bagi para penyelam
untuk menikmati wisata alam bawah laut.
Di beberapa daerah di Indonesia, ikan ini dikenal dengan banyak nama,
seperti Langkoe, Maming, atau Somay.[2] Di luar negeri, ikan ini disebut orang Australia dengan
nama Humphead Maori Wrasse, yang dibedakan karena bagian mukanya tepatnya di belakang
mata mempunyai guratan-guratan yang menyerupai hiasan muka orang Maori. Guratan-guratan
tersebut berwarna krem (kuning susu) yang saling tumpang tindih pada bagian hidung dan pipi,
kemudian meluas ke atas badan dan seberang ujung sirip dada. Badannya disepuh dengan warna
hijau cerah dan di bagian atas seluruh seluruh sirip-siripnya berwarna coklat. Panjang ikan ini
bisa mencapai 1.5 meter. Dan beberapa ikan bisa mencapai ukuran sampai 180 kg pada usia 50
tahun. Ketika muda, ikan napoleon terlihat pucat dengan garis-garis vertikal lebih gelap. Begitu
dewasa, warna tubuhnya menjadi hijau kebiru-biruan dengan garis-garis lebih jelas. Bibirnya
menebal macam bibir Mick Jagger. Bagian atas kepalanya pun, di atas mata, menjadi benjol ke
depan. Karena ponoknya itu, orang pun menamainya Wrasse kepala berponok (Humphead
Wrasse).
Ikan Napoleon (Cheilunus undulatus) merupakan salah satu ikan karang besar yang hidup
pada daerah tropis, sub tropis, sampai ke daerah temperate. [1] Ikan ini hidup di daerah pesisir
pantai dekat dengan terumbu karang, beberapa jenis hidup di daerah rumput laut di dasar
perairan sampai pada kedalaman 50 m.[1] Kehidupan hewan ini umumnya sama dengan ikan
karang lain yang hidup secara soliter. Para penyelam biasanya menemukan ikan ini berenang
sendiri pada daerah sekitar karang. Dan biasanya sangat jinak dengan para penyelam. Ikan ini
biasanya tidak terusik dengan aktivitas para penyelam. Kebiasaan hidup sendiri pada kedalaman
tertentu membuat hewan ini sangat dinantikan oleh para penyelam untuk melihat atau bahkan
memotret hewan ini. Biasanya ikan berenang sendiri mencari makan didaerah dekat karang,
karena makanannya yang berupa beberapa jenis sea urchin, molusca dan crustacean memang
banyak berada pada daerah sekitar karang.

 Golongan Lithophils
1. Salmo sp

Salmon atau salem adalah jenis ikan dari famili Salmonidae. Ikan lain yang berada dalam


satu famili dengan salmon adalah Trout. Perbedaan kedua jenis ikan tersebut antara lain: salmon
bermigrasi, sedangkan trout hidup menetap. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra
Pasifik.

Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi
untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut, lalu kembali ke
air tawar untuk bereproduksi. Ada kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat ia
dilahirkan untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan demikian, tetapi mengapa hal itu
terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih merupakan misteri.

Salmon kembali ke perairan air tawar yang mengalir (sungai) untuk berkembang biak.
Metode navigasinya mungkin dilakukan dengan indra penciuman. Setengah dari jumlah salmon
dewasa akan mati dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah berkembang biak.
Sebelum menaruh telur, salmon betina mengepakkan ekornya untuk menciptakan wilayah
bertekanan rendah yang dapat mengangkat kerikil agar tersapu arus, menciptakan celah baginya
untuk menaruh telur. Satu celah dapat menampung 5000 telur, menutupi area sekitar 2,8 m2.
Warna telur bervariasi dari oranye hingga merah. Satu atau lebih salmon jantan akan mendekati
salmon betina dan mengeluarkan spermanya ke air untuk membuahi telur. Salmon betina lalu
menutupi telur-telurnya dengan menyapu kerikil lalu pergi bertelur di tempat lain. Salmon betina
dapat melakukannya sebanyak tujuh kali sebelum telur dalam ovariumnya habis. Salmon akan
mati kelelahan segera setelah bertelur. Telur harus diletakkan di bawah kerikil di sekitar air yang
dingin dengan arus yang baik sebagai suplai oksigen. Kematian yang tinggi biasanya terjadi pada
tahap ini, yang sebagian besar terjadi akibat predasi dan perubahan kondisi perairan akibat ulah
manusia. Salmon muda menetap di perairan air tawar tempat ia dilahirkan, selama tiga tahun
sebelum bermigrasi ke laut. Pada masa tersebut, ikan ini berwarna keperakan. Diperkirakan
hanya 10% dari jumlah telur selamat mencapai tahap ini.
Salmon menghabiskan waktu satu hingga lima tahun sebelum mencapai usia kematangan
seksual. Salmon dewasa akan kembali ke tempat kelahirannya untuk berkembang biak. Dalam
proses menuju ke arah itu, beberapa jenis salmon mengembangkan taring. Warna mereka akan
menjadi gelap. Jarak perjalanan yang dilakukan salmon sangat menakjubkan; mereka dapat
mengarungi arus sungai sejauh 1.400 km dan mendaki setinggi 2.100 m dari laut menuju ke
tempat mereka dilahirkan. Selama berada di air tawar dan muara, salmon muda
memakan serangga, amphipoda, dan crustacea. Ketika sudah dewasa, mereka akan memakan
ikan kecil.

2. Salvelinus sp. (trout)

Salvelinus adalah genus dari salmonid ikan sering disebut Char  atau charr ; beberapa
spesies disebut " ikan trout ". Salvelinus adalah anggota subfamili Salmoninae dalam
famili Salmonidae . Genus ini memiliki sebaran sirkumpolar utara, dan sebagian besar
anggotanya adalah ikan air dingin yang terutama menghuni perairan tawar. Banyak spesies juga
bermigrasi ke laut.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan: Animalia

Divisi: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Memesan: Salmoniformes

Keluarga: Salmonidae

Subfamili: Salmoninae

Marga: Salvelinus
J. Richardson , 1836

Jenis spesies

Salvelinus umbla

( Linnaeus , 1758 )
Sebagian besar arang dapat dikenali dari bintik-bintik krem muda, merah muda, atau
merah pada tubuh yang lebih gelap. Timbangan cenderung kecil, dengan 115-200 di
sepanjang gurat sisi . Bagian dada, panggul, anal, dan aspek bawah sirip ekor dipangkas dengan
warna putih salju atau tepi depan krem. Banyak anggota genus ini adalah ikan olah raga yang
populer, dan beberapa, seperti trout danau ( S. namaycush ) dan arctic char ( S. alpinus ) adalah
objek perikanan komersial dan / atau budidaya . Kadang-kadang, ikan tersebut lolos dan
menjadi spesies invasif .

Arang laut dalam adalah jenis arang kecil yang hidup di bawah 80 m di daerah dalam
pada danau tertentu. Mereka sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air dan satu
spesies, Salvelinus neocomensis , punah di abad ke-20.

3. Catostomus Catostomus
longnose pengisap ( Catostomus Catostomus ) adalah spesies dari cypriniform ikan air
tawar di keluarga  Catostomidae . Ini berasal dari Amerika Utara dari Amerika Serikat bagian
utara ke puncak benua. Ini juga ditemukan di Rusia di sungai Siberia timur , dan dengan
demikian salah satu dari hanya dua spesies pengisap asli Asia (yang lainnya
adalah Myxocyprinus asiaticus Cina ).
Badan pengisap hidung panjang panjang dan bulat dengan sisi zaitun gelap atau abu-abu
dan bagian atas serta bagian bawah terang. Panjang totalnya mencapai 64 cm (25 inci) dan
beratnya mencapai 3,3 kg. Pengisap hidung panjang mudah tertukar dengan pengisap
putih ( Catostomus commersoni ), yang terlihat sangat mirip. Namun, pengisap hidung panjang
dapat dibedakan dari sisiknya yang relatif lebih halus. Pengisap hidung panjang mendiami
perairan yang dingin dan jernih. Ini adalah ikan pemakan dasar, memakan tumbuhan air , alga ,
dan invertebrata kecil . Mereka dimangsa oleh ikan predator yang lebih besar,
seperti bass , walleye , trout , tombak utara , muskellunge dan burbot .

4. Stizostedion  (walleyes)
The walleye ( Sander vitreus , sinonim Stizostedion vitreum ), juga disebut pike
kuning atau pickerel kuning ,  adalah air tawar perciform ikan asli sebagian besar Kanada dan
ke Utara Amerika Serikat . Ini adalah Amerika Utara kerabat dekat dari Eropa zander , juga
dikenal sebagai pikeperch tersebut. Walleye kadang-kadang disebut yellow walleye untuk
membedakannya dari blue walleye , yang merupakan subspesies yang pernah ditemukan di
bagian selatan Ontario.dan wilayah Quebec , tetapi sekarang dianggap punah.  Namun, analisis
genetik terbaru dari sampel 'blue walleye' yang diawetkan (beku) menunjukkan bahwa walleye
biru dan kuning hanyalah fenotipe dalam spesies yang sama dan tidak mendapatkan klasifikasi
taksonomi terpisah. 

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan: Animalia

Divisi: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Memesan: Perciformes

Keluarga: Percidae

Marga: Sander

Jenis: S. vitreus

Nama binomial

Vitreus Sander

Di bagian dari jangkauannya di Kanada yang berbahasa Inggris, walleye dikenal


sebagai pemetik , meskipun ikan tersebut tidak terkait dengan pemetik yang sebenarnya, yang
merupakan anggota keluarga Esocidae .  Walley menunjukkan cukup banyak variasi di seluruh
DAS. Secara umum, ikan di dalam DAS sangat mirip dan secara genetik berbeda dari DAS
terdekat. Spesies ini telah diperbanyak secara artifisial selama lebih dari satu abad dan telah
ditanam di atas populasi yang ada atau dimasukkan ke perairan secara alami tanpa spesies
tersebut, terkadang mengurangi kekhasan genetik keseluruhan populasi.

 Golongan Pelaghophil
1. Ikan Tuna

Tuna adalah ikan laut pelagik yang termasuk bangsa Thunnini, terdiri dari


beberapa spesies dari famili skombride, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang andal
(pernah diukur mencapai 77 km/jam). Tidak seperti kebanyakan ikan yang
memiliki daging berwarna putih, daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Hal ini
karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin daripada ikan lainnya. Beberapa spesies
tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru Atlantik (Thunnus thynnus), dapat menaikkan suhu
darahnya di atas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di
air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam. Kebanyakan bertubuh
besar, tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi.
Tuna memiliki bentuk tubuh yang sedikit banyak mirip dengan torpedo, disebut fusiform,
sedikit memipih di sisi-sisinya dan dengan moncong meruncing. Sirip punggung (dorsal) dua
berkas, sirip punggung pertama berukuran relatif kecil dan terpisah dari sirip punggung kedua.
Di belakang sirip punggung dan sirip dubur (anal) terdapat sederetan sirip-sirip kecil tambahan
yang disebut finlet. Sirip ekor bercabang dalam (bercagak) dengan jari-jari penyokong menutup
seluruh ujung hipural. Di kedua sisi batang ekor masing-masing terdapat dua lunas samping
berukuran kecil; yang pada beberapa spesiesnya mengapit satu lunas samping yang lebih besar.
Tubuh kebanyakan dengan wilayah barut badan (corselet), yakni bagian di belakang kepala dan
di sekitar sirip dada yang ditutupi oleh sisik-sisik yang tebal dan agak besar. Bagian tubuh
sisanya bersisik kecil atau tanpa sisik. Tulang-tulang belakang (vertebrae) antara 31–66 buah.
Aspek yang luar biasa dari fisiologi tuna adalah kemampuannya untuk menjaga suhu tubuh
lebih tinggi daripada suhu lingkungan. Sebagai contoh, tuna sirip biru dapat mempertahankan
suhu tubuh 75-95 °F (24-35 °C), dalam air dingin bersuhu 43 °F (6 °C). Namun, tidak seperti
makhluk endotermik seperti mamalia dan burung, ikan tuna tidak dapat mempertahankan suhu
dalam kisaran yang relatif sempit. Tuna mampu melakukan hal tersebut dengan cara
menghasilkan panas melalui proses metabolisme. Rete mirabile, jalinan
pembuluh vena dan arteri yang berada di pinggiran tubuh, memindahkan panas dari darah
vena ke darah arteri. Hal ini akan mengurangi pendinginan permukaan tubuh dan menjaga otot
tetap hangat. Ini menyebabkan tuna mampu berenang lebih cepat dengan energi yang lebih
sedikit.
2. Ikan Layang

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii

Ordo: Perciformes

Famili: Carangidae

Genus: Decapterus
Bleeker, 1851

Spesies tipe

Caranx kurra

Layang adalah nama sejenis ikan yang termasuk marga Decapterus, suku Carangidae.


Ikan-ikan berukuran kecil hingga sedang ini merupakan ikan konsumsi yang cukup penting,
dipasarkan dalam keadaan segar atau diolah sebagai ikan pindang, ikan asin, dan lain-lain.

3. Sardinella lemuru
Lemuru (Sardinella lemuru) adalah spesies ikan Actinopterygii dalam genus Sardinella.
Di perairan Indonesia ikan ini banyak terdapat di perairan Selat Bali, ikan ini banyak
sebutannya seperti, jika badannya masih kecil disebut semenit atau sempenit, Jika beranjak
dewasa dan panjang badannya sekitar 12 cm dijuluki protolan. Ketika badannya mencapai
15 cm disebut lemuru. Tapi kalau ukurannya lebih besar lagi disebut lemuru kucing. Tapi ada
juga di daerah lain di Bali seperti di Perairan Jimbaran, ikan lemuru ini disebut ikan kucing
tanpa mempedulikan ukurannya.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Clupeiformes
Famili: Clupeidae
Genus: Sardinella
Spesies: S. lemuru
Nama binomial
Sardinella lemuru

Ikan ini banyak ditemukan di timur Samudera Hindia dan di barat Samudera Pasifik, di
daerah Lemuru dijadikan produk ikan sarden lokal di Indonesia. Ikan ini banyak terdapat di
Selat Bali, wilayah perairan Jawa Timur dan perairan Bali. Sementara yang terkenal sebagai
ikan sarden adalah sarden jepangyang membentang dari selatan Jepang menuju Kepulauan
Indonesia sampai ke barat Australia.

Anda mungkin juga menyukai