Pengukuran Dan Ralat - 08 - Valencia Yoanna
Pengukuran Dan Ralat - 08 - Valencia Yoanna
Pengukuran Dan Ralat - 08 - Valencia Yoanna
(PERCOBAAN-ME1)
NIM : 205090307111012
Fak/Jurusan : MIPA/Fisika
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
NIM. : 205090307111012
Fak/Jurusan :MIPA/FISIKA
Kelompok : VIII
Catatan :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
.1 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah dapat digunakannya alat-alat ukur untuk pengukuran
panjang, massa, dan volume suatu benda dengan baik dan benar, serta dapat diterapkannya
teori ralat dalam menyatakan hasil pengukuran.
Benda yang akan diukur diletakkan diantara poros tetap (anvil) dan poros
geser (spindle)
Hal serupa dilakukan pada tiga titik berbeda di micrometer sekrup dan
hasilnya dicatat sebagai data percobaan
.2.3 Jangka Sorong
Rahang disesuaikan agar bertepatan pada benda dengan cara menggeser rahang lalu
dikunci bila sudah sesuai
Hal serupa dilakukan pada tiga titik berbeda di jangka sorong dan hasilnya dicatat
sebagai data percobaan
.2.4 Gelas Ukur
Batu dicelupkan pada gelas yang telah diisi air dan dilihat perubahan
volume yang terjadi pada gelas ukur
a. Silinder
d́=
∑d
n
=
12,65
mm
(besar)
= 3,15
mm 2
∑ |d−d́|
(kecil) =√
( n−1 )
= 0,3969 mm (besar)
=1,1758 mm (kecil)
d = ( d́ ± δd)
δd
Kr d = x 100 %
d
= 3,13754941 % (besar)
= 37,3269841 % (kecil)
2
d́
V=π () 2
b. Bola
d́=
∑d
n
=
22,13
mm(besa
r)
2
=√ ∑
= 4,63 |d−d́|
mm ( n−1 )
(kecil)
= 0.802081 mm (besar)
= 0.11547 mm (kecil)
d = ( d́ ± δd )
d. Batu
V́ =
∑v
n
= 12,33 mm (besar)
= 11,67 mm (kecil)
δV =√
∑ ¿V −V́ ∨²
(n−1)
= 1,154701 mm ( besar)
= 1,527525 mm (kecil)
δv
Kr V = x 100 %
V́
= 9.364972% (besar)
= 13.08933% (kecil)
V = ( V́ ± δV )
.3 Pembahasan
Alat dan bahan yang diperlukan saat melakukan percobaan untuk praktikum
pengukuran, diantaranya jangka sorong yang berfungsi untuk diukurnya diameter dari
silinder, mikrometer sekrup untuk diukurnya diameter dari bola, gelas ukur untuk diukurnya
volume batu, dan neraca o’hauss untuk diukurnya massa dari silinder, bola, dan batu.
Sebelum dilakukan pengukuran, alat ukur massa yaitu neraca o’hauss dikalibrasi terlebih
dahulu sampai berada di titik nol agar deviasi (simpangan) pengukuran dapat dihindari dan
didapatkan nilai ralat yang kecil. Setelah dikalibrasi, barulah benda-benda seperti silinder,
bola, dan batu satu persatu terlebih dahulu kemudian dicatat massanya. Kemudian dilakukan
pengukuran diameter bola, alat yang digunakan yaitu mikrometer sekrup. Bola diletakkan
diantara rahang kemudian dikunci kemudian dibaca skala utama dan skala noniusnya agar
didapatkan diameter bola. Alat yang diukur selanjutnya adalah silinder dengan jangka sorong.
Silinder diletakan diantara rahang kemudian alat pengunca rahang diputar dan dibaca skala
utama dan skala noniusnya agar didapatkan diameter, dan diuji pada tiga titik yang berbeda.
Lalu, alat yang diukur selanjutnya adalah benda tak beraturan yaitu batu. Batu diletakkan di
gelas ukur yang telah diisi oleh air. Sebelumnya, catat terlebih dahulu ketinggian air pada
gelas ukur, kemudian barulah batu dimasukkan ke dalam gelas ukur dan catat volume air
setelah batu dimasukkan.
Alat yang digunakan dalam praktikum pengukuran dan ralat terdiri dari mikometer
sekrup, jangka sorong, neraca o’hauss, dan gelas ukur. Neraca o’hauss digunakan untuk
menimbang massa dari masing-masing benda (slinder, bola, dan batu). Jangka sorong dan
mikrometer digunakan untuk mengukur diameter dari silinder dan bola, masing-masing
memiliki tingkat kepresisian yang berbeda. Tingkat kepresisian untuk jangka sorong yaitu 0.1
mm, sedangkan tingkat kepresisian mikrometer sekrup mencapai 0.01 mm. Gelas ukur yang
telah diisi air digunakan untuk mengukur volume benda tidak beraturan, yaitu batu.
Setiap alat yang digunakan untuk melakukan percobaan pengukuran dan ralat memiliki
perlakuan yang berbeda. Untuk pengukuran diameter pada silinder dan bola digunakan alat
jangka sorong dan mikrometer sekrup kemudian dijepit untuk didapatkan diameternya,
sedangkan untuk massa bola, silinder, dan batu dapat diukur dengan alat yang digunakan
yaitu neraca o’hauss. Pengukuran volume dari benda yang tak beraturan dapat diukur dengan
gelas ukur .
.1 Kesimpulan
Dalam melakukan pengukuran, sangat penting bagi para praktikan untuk
mengetahui cara penggunaan dari alat ukur dan mengetahui apa itu teori ralat. Maka dari
itu, praktikan diharapkan mampu menggunakan alat-alat ukur untuk pengukuran pajang,
massa, dan volume suatu benda dengan baik dan benar, serta menerapkan teori ralat
dalam menyatakan hasil pengukuran.
.2 Saran
Saat melakukan pengukuran, pastikan praktikan telah menggunakan alat dengan
benar sesuai dengan prosedur dan membaca skala pada alat ukur dengan teliti. Melakukan
perhitungan dengan menggunakan rumus dengan tepat dan teliti agar hasil yang didapat
benar dan meminimalisasi kesalahan perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
(Lambaga,2019)
(Goel,2007)
(Marshall,2013)
Tugas Pendahuluan
2. Apa perbedaan massa dengan berat? Besaran mana yang selalu konstan dan tidak
bergantung pada tempat?
Massa adalah materi yang terkandung di dalam suatu benda. Massa tidak pernah berubah,
sedangkan berat berhubungan dengan gaya tarik gravitasi sehingga dapat berubah-ubah.
Besaran yang selalu konstan dan tidak bergantung pada tempat yaitu massa, sedangkan
berat bergantung pada gravitasi.