REVISI Karya Ilmiah Pengaruh Gaya Mengajar Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Kurang Bab 5
REVISI Karya Ilmiah Pengaruh Gaya Mengajar Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Kurang Bab 5
REVISI Karya Ilmiah Pengaruh Gaya Mengajar Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Kurang Bab 5
Karya Ilmiah
“Pengaruh Gaya Mengajar Guru terhadap Minat
Belajar Siswa SMA Negeri 1 Klaten”
Disusun oleh:
Andhika Cahyo Gumilar (03/XI IPA 7)
Hero Prakosa WI P. (13/XI IPA 7)
SMA N 1 KLATEN
Tahun Pelajaran 2018/2019
Halaman Pengesahan
2
Abstrak
3
Pernyataan Orisinilitas
4
Kata Pengatar
5
Daftar Isi
Halaman Pengesahan.............................................................................................................................2
Abstrak..................................................................................................................................................3
Pernyataan Orisinilitas...........................................................................................................................4
Kata Pengatar........................................................................................................................................5
Daftar Isi................................................................................................................................................6
Daftar Tabel...........................................................................................................................................7
Daftar Lampiran....................................................................................................................................8
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................9
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................................................9
Bab II Kajian Pustaka..........................................................................................................................10
Bab III Metode Penelitian....................................................................................................................11
3.1 Jenis Penelitian........................................................................................................................11
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................................................11
3.3 Populasi...................................................................................................................................11
3.4 Sampel.....................................................................................................................................11
3.5 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................................11
3.6 Responden Penelitian...............................................................................................................11
3.7 Teknik Analisis Data...............................................................................................................11
Bab IV Pembahasan.............................................................................................................................12
Bab V Penutup.....................................................................................................................................13
5.1 Saran........................................................................................................................................13
5.2 Simpulan..................................................................................................................................13
6
Daftar Tabel
7
Daftar Lampiran
8
BAB I
PENDAHULUAN
9
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada tiap gaya mengajar pada guru
3. Untuk mengetahui gaya mengajar pada guru yang cocok untuk mayoritas siswa di SMA
Negeri 1 Klaten?
4.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi potensi dasar kognitif atau
intelektual, afektif, dan psikomotorik.
Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi periodesasi perkembangan dan
pertumbuhan, meski memiliki pola yang relatif sama.
Peserta didik memiliki imajinasi, persepsi, dan dunianya sendiri, bukan sekedar miniatur
orang dewasa.
Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi kebutuhan yang harus dipenuhi,
baik jasmani maupun rohani, meski dalam hal-hal tertentu banyak kesamaan.
Peserta didik merupakan manusia bertanggung jawab bagi proses belajar pribadi dan menjadi
pembelajar sejati, sesuai dengan wawasan pendidikan sepanjang hayat.
Peserta didik memiliki adaptabilitas didalam kelompok sekaligus mengembangkan dimensi
individualitasnya sebagai insan yang unik.
Peserta didik memerlukan pembinaan dan pengembangan secara individual dan kelompok,
serta mengharapkan perlakuan yang manusiawi dari orang dewasa termasuk gurunya.
Peserta didik merupakan insan yang visioner dan proaktif dalam menghadap lingkungannya.
Peserta didik sejatinya berperilaku baik dan lingkunganlah yang paling dominan untuk
membuatnya lebih baik lagi atau menjadi lebih buruk.
Peserta didik merupakan makhluk Tuhan yang memiliki aneka keunggulan, namun tidak akan
mungkin bisa berbuat atau dipaksa melakukan sesuatu melebihi kapasitasnya.
Disamping itu Oemar Hamalik (2004: 99) menjelaskan bahwa “Peserta didik merupakan salah
satu komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan, dan metode pengajaran”. Sedangkan
Samsul Nizar (2002: 47) menjelaskan bahwa “Peserta didik merupakan orang yang dikembangkan”.
Dilain pihak Abu Ahmadi (1991: 251) juga menjelaskan tentang pengertian peserta didik yaitu
“Peserta didik adalah orang yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang
11
lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat
manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah seseorang
yang mengembangkan potensi dalam dirinya melalui proses pendidikan dan pembelajaran pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik bertindak sebagai pelaku pencari, penerima dan
penyimpan dari proses pembelajaran, dan untuk mengembangkan potensi tersebut sangat
membutuhkan seorang pendidik/guru.
Pengertian guru
Apa yang dimaksud dengan guru (teacher)? Secara umum, Pengertian guru adalah
seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing,
melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
Definisi guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan
suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu
pengetahuan yang diajarkannya tersebut.
Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga pendidikan
lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Dari penjelasan tersebut,
maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan
generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.
Agar lebih memahami apa arti guru, kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut
ini:
1. Dri Atmaka
Menurut Dri Atmaka (2004:17), pendidik atau guru adalah orang yang bertanggung jawab
untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik fisik dan spiritual.
2. Husnul Khotimah
Menurut Husnul Chotimah (2008), pengertian guru adalah orang yang memfasilitasi proses
peralihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik.
3. Ngalim Purwanto
menurut Ngalim Purwanto, pengertian guru adalah orang yang pernah memberikan suatu
ilmu atau kepandaian kepada seseorang maupun kepada sekelompok orang.
4. Mulyasa
Menurut Mulyasa, pengertian guru adalah seseorang yang memiliki kualifikasi akademik
dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta mampu
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
5. Drs. M. Uzer Usman
Menurut Drs. M. Uzer Usman (1996:15), pengertian guru adalah setiap orang yang
berwenang dan bertugas dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan
formal.
6. UU No. 14 Tahun 2005
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pengertian guru adalah tenaga
pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
12
Pengertian gaya mengajar
Gaya adalah suatu pembawaan seseorang yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan
dan faktor alamiah seperti karakteristik. Gaya menjadi ciri khas yang dibawa seseorang
dalam melakukan aktivitas. Mengajar pada hakikatnya bermaksud mengantarkan siswa
mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya, dalam praktek perilaku mengajar yang
dipertunjukkan guru sangat beraneka ragam. Aneka ragam perilaku guru dalam mengajar ini
bila ditelusuri akan diperoleh gambaran pola umum interaksi antara guru, isi, atau bahan
pelajaran dan siswa. Pola umum ini oleh Dianne Lapp dan kawan-kawan diistilahkan dengan
gaya mengajar atau teaching style. (M. Ali, 2010).
Guru sebagai manusia pun mempunyai gaya yang berbeda satu dengan lainnya pada
saat mengajar di kelas, walaupun mempunyai tujuan yang sama, yaitu menyampaikan
pengetahuan, membentuk sikap anak dan menjadikan siswa trampil dalam berkarya. Dan
gaya mengajar guru dikelas mencerminkan kepribadian guru itu sendiri. Gaya mengajar
tersebut pada prinsipnya sulit dirubah karena sudah menjadi bawaan sejak kecil atau sejak
lahir. Dengan demikian, gaya mengajar guru menjadi faktor penting dalam membentuk
keberhasilan peserta didik. (Thoifuri, 2013)
Pendekatan dalam mengajar merupakan proses penentuan cepat tidaknya siswa
mencapai tujuan belajar. Pendekatan gaya mengajar akan menjadi tepat guna jika selaras
dengan tujuan, materi pelajaran,dan minat serta kebutuhan siswa, baik dilakukan dalam
bentuk pengajaran kelompok maupun individual. (Thoifuri, 2013)
Ali dalam bukunya yang berjudul “Guru dalam proses belajar mengajar” berpendapat
bahwa gaya mengajar yang dimiliki oleh seorang guru mencerminkan pada cara
melaksanakan pengajaran, sesuai dengan pandangannya sendiri. Di samping itu landasan
psikologis, terutama teori belajar yang dipegang serta kurikulum yang dilaksanakan juga turut
mewarnai gaya mengajar guru yang bersangkutan. (M. Ali, 2010)
Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar adalah
suatu cara atau bentuk penampilan seorang guru dalam menanamkan pengetahuan,
membimbing, mengubah atau mengembangkan kemampuan, perilaku dan kepribadian siswa
dalam mencapai tujuan proses belajar. Dengan demikian, gaya mengajar guru merupakan
faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan proses belajar siswa. Oleh karena itu,
apabila seorang guru memiliki gaya mengajar yang baik, maka diharapkan hasil belajar siswa
juga menjadi lebih baik.
2. Metode eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Kelebihan metode ini adalah membuat siswa lebih percaya atas kebenaran berdasarkan
percobaannya; dapat membina siswa untuk membuat trobosan-trobosan baru dengan
13
penemuan dari hasil percobaannya; dll. Sedangkan kelemahan metode ini adalah lebih sesuai
dengan bidang-bidang sains dan teknologi;menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan;
setiap percobaan tidak harus memberikan hasil yang diharapkan.
4. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada
suatu masalah yang bias berupa pernyataan atau pertanyaan untuk dibahas dan dipecahkan
bersama. Kelebihan metode ini adalah mengembangkan sikap menghargai orang lain;
memperluas wawasan; serta merangsang kreativitas anak didik. Sedang kekurangannya
adalah tidak dapat dipakai kelompok yang besar; peserta mendapat inbformasi yang terbatas;
serta dikuasai oleh orang yang pandai berbicara saja.
5. Metode Sosiodrama
Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya
dengan masalah sosial. Kelebihan metode ini adalah siswa dapat melatih dirinya untuk
memahami, dan mengingat isi bahan yang didramakan; siswa akan terlatih untuk berinisiatif
dan berkreatif; kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan baik; serta
siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesama.
Sedang kekurangannya adalah banyak memakan waktu; serta mengganggu kelas yang lain.
6. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan kepada siswa
suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari. Kelebihan metode ini adalah
siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari; proses pengajaran lebih menarik.
Kekurangannya adalah harus memerlukan ketrampilan khusus; fasilitas yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik.
8. Metode Karyawisata
Dikatakan teknik karyawisata karena cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk
14
mempelajari/menyelidiki sesuatu. Kelebihan metode ini adalah memiliki prinsip pengajaran
modern; lebih merangsang kreatifitas siswa; informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan
actual. Sedangkan kekurangannya adalah fasilitas dan biaya yang diperlukan sulit disediakan
oleh siswa/sekolah; memerlukan persiapan yang matang dsb
15
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Dokumen Kuesioner
Kuesioner merupakan salah satu dari teknik pengumpulan data kualitatif. Kuesioner
menggunakan pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat yang
mendukung teori dan informasi yang dibutuhkan untuk proyek anda.
2. Dokumen Wawancara
Wawancara ialah salah satu dari teknik pengumpulan data kualitatif. Dalam
penelitian dilakukan wawancara dengan pertanyaan, sehingga responden dapat
memberikan informasi yang tidak terbatas dan mendalam dari berbagai perspektif.
Semua wawancara dibuat transkip dan disimpan dalam file teks.
3. Catatan Pengamatan
Catatan pengamatan merupakan salah satu dari teknik pengumpulan data kualitatif.
Pengamatan untuk memperoleh data dalam penelitian memerlukan ketelitian untuk
mendengarkan dan perhatian yang hati-hati dan terperinci pada apa yang dilihat.
Catatan pengamatan pada umumnya berupa tulisan tangan.
16
4. Rekaman Audio
Rekaman audio ialah salah satu dari teknik pengumpulan data kualitatif. Dalam
melakukan wawancara tidak jarang dibuat rekaman audio. Untuk menangkap inti
pembicaraan diperlukan kejelian dan pengalaman seseorang yang melakukan
wawancara. Anda dapat merekam audio wawancara sehingga dapat digunakan untuk
menggali isi wawancara lebih lengkap pada saat pengolahan data dilakukan.
5. Rekaman Video
Rekaman video merupakan salah satu dari teknik pengumpulan data kualitatif.
Dalam pnelitian sering dibuat rekaman video untuk melengkapi data. Rekaman video
dapat digunaan untuk menggali isi video lebih dalam pada saat pengolahan data
dilakukan.
Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan teknik dokumen kuesioner, data dari buku,
dan data dari halaman web.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian data
adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan
akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif
(berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil
tindakan.
17
Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan teknik analisis reduksi data.
3.3 Sampel
Guru SMA N 1 Klaten dengan metode proyek
Guru SMA N 1 Klaten dengan metode eksperimen
Guru SMA N 1 Klaten dengan metode tugas dan resitasi
Guru SMA N 1 Klaten dengan metode diskusi
Guru SMA N 1 Klaten dengan metode problem solving
Guru SMA N 1 Klaten dengan metode latihan
Guru SMA N 1 Klaten dengan metode ceramah
Guru SMA N 1 Klaten dengan metode demonstrasi
Siswa dan siswi SMA kelas XI
18
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Survey pertama
Survey pertama dilakukan kepada 65 orang responden. Hasil dari survey dapat dilihat
sebagai berikut:
a. Tipe belajar
Dari diagram di atas menunjukan bahwa 61,5 % responden merupakan siswa dengan
tipe belajar visual. Selanjutnya, 29,2% responden merupakan siswa dengan tipe belajar
audio. Dan yang terakhirm 9,2 % responden merupakan siswa dengan tipe belajar
kinestetik.
Dari diagram di atas diperoleh hasil : 13 orang suka mata pelajaran pendidikan agama; 2
orang suka mapel PPKN; 25 orang suka mapel biologi; 18 orang suka mapel fisika; 20
orang suka mapel kimia; 4 orang suka mapel bahasa Indonesia; 16 orang suka mapel
bahasa inggris; 3 orang suka mapel bahsa daerah; 16 orang suka mapel penjasorkes; 2
orang suka mapel PKWU; 10 orang suka mapel sejarah; 15 orang suka mapel matematika
dasar; 12 orang suka mapel matematika peminatan; 4 orang suka mapel seni budaya;
dan 9 orang suka mapel ekonomi.
19
c. Mata pelajaran yang tidak disukai
Dari diagram di atas diperoleh hasil : 2 orang tidak suka mata pelajaran pendidikan
agama; 6 orang tidak suka mapel PPKN; 9 orang tidak suka mapel biologi; 20 orang tidak
suka mapel fisika; 10 orang tidak suka mapel kimia; 3 orang tidak suka mapel bahasa
Indonesia; 8 orang tidak suka mapel bahasa inggris; 10 orang tidak suka mapel bahsa
daerah; 3 orang tidak suka mapel penjasorkes; 5 orang tidak suka mapel PKWU; 11
orang tidak suka mapel sejarah; 6 orang tidak suka mapel matematika dasar; 7 orang
tidak suka mapel matematika peminatan; 8 orang tidak suka mapel seni budaya; dan 5
orang tidak suka mapel ekonomi.
Dari diagram di atas diperoleh hasil : 1 anak rata-rata tidak belajar di rumah setiap
harinya; 23 anak rata-rata belajar selama 1 jam di rumah setiap harinya; 25 anak rata-
rata belajar selama 2 jam di rumah setiap harinya; 14 anak rata-rata belajar selama 3
jam di rumah setiap harinya; 2 anak rata-rata belajar selama 5 jam di rumah setiap
harinya
20
Dari diagram di atas diperoleh jawaban: banyak memberikan tugas (31 anak); sedang-
sedang saja dalam memberikan tugas (25 anak); jarang memberikan tugas (2 anak);
banyak memberikan tugas dan belum mengajarkan konsepnya (1 anak); banyak
memberikan tugas dan tidak dibahas (1 anak); ada yang banyak memberikan tugas dan
ada yang tidak banyak memberikan tugas (1 anak); tiap guru memiliki cara tersendiri
dalam pemberian tugas, bergantung pada jenis materi, keadaan murid, dan pemahaman
murid (1 anak); jarang memberikan tugas tapi jika sekali memberikan selalu banyak dan
harus dilakukan (1 anak); banyak guru yang berada dikelas, tetapi tidak ngapa2in seperti
tdak adapelajaran, tetapi kemdian di akhir sesidiberi tugas (1 anak); Ada yang jarang
memberi tugas, adayang memberi tugas sewajarnya, adayang sering memberi tugas
dandalam jumlah yang banyak. (1 anak).
2. Survey kedua
a. Sesuatu dari guru yang paling memperngaruhi minat belajar
21
Dari data di atas diperoleh jawaban: metode dan sikap guru dalam mengajar (23 anak);
kejelasan dalam mengajar (6 anak); kesan pertama terhadap guru (2 anak); sementara
mata pelajaran yang diampu dan penampilan guru tidak mempengaruhi minat belajar
siswa.
22
B. Pembahasan
1. Survei Pertama
g. Dari penelitian didapatkan bahwa kebanyakan responden tidak suka jika guru
terlalu sering memberi ulangan. Mereka mengatakan bahwa kadang guru
belum bisa menyampaikan materi yang diajarkan. Namun, guru tetap
bersikeras untuk mengadakan ulangan untuk materi yang belum tersampaikan
itu. Mereka merasa belum siap. Mereka takut mendapat nilai yang jelek pada
ulangan itu.
2. Survei kedua
23
a. Dari penelitian didapatkan bahwa kebanyakan responden berpendapat bahwa
yang paling mempengaruhi gaya belajar mereka adalah metode dan sikap pada
guru. Mereka mengatakan bahwa dua hal ini sangat mempengaruhi mereka
dalam kenyamanan mereka dalam belajar pada mata pelajaran guru tersebut.
b. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa ketika mereka diajar oleh guru suatu
materi baru atau yang belum mereka pahamai, mereka menginginkan untuk
melakukan praktek terlebih dahulu. Setelah itu, mereka membutuhkan
demonstrasi dari guru untuk meluruskan hipotesis mereka selama praktek tadi.
Setelah mulai mengerti, mereka menginginkan untuk diajak memecahkan
suatu masalah yang berhubungan dengan materi yang diajarkan tadi dengan
didampingi oleh guru tersebut.
c. Dari penelitian didapatkan bahwa kebanyakan responden tidak suka jika diberi
banyak tugas oleh guru. Mereka kadang merasa terbebani. Mereka sudah lelah
belajar seharian di sekolah. Mereka harus mengerjakan tugas lagi semalaman
di rumah. Memang mereka memiliki cukup waktu di rumah untuk
mengerjakan di rumah. Namun, mereka merasa hal ini akan membuat mereka
kehilangan banyak waktu untuk belajar materi lain, berkumpul bersama
keluarga, ataupun istirahat, seperti tidur, bermain, makan, dan lainnya.
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Saran
5.2 Simpulan
25
26