Askep Maternitas INC Sena Yuliana

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S
DENGAN G8P6A1 POST TERM USIA KEHAMILAN 40 MINGGU
DIRUANG VK BERSALIN RSUD SYAMSUDIN SH SUKABUMI
Tanggal Pengkajian : 10 November 2020
Oleh : Sena Yuliana
Waktu :13.00
1. Pengkajian
A. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Ny.S
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : jl Gotong royong
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
No Register :
Diagnosa Medis : Post Aterm dan Preeklamsi Berat
Tanggal Persalinan : 10 November 2020
Tanggal Masuk : 09 November
Tanggal Pengkajian : 09 November
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.R
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Hubungan dengan pasien : Suami
Alamat : jl Gotong Royong
B. Anamnesa Riwayat Kesehatan
1. Alasan Masuk:
Klien dateng ke RSUD pada tanggal 9 November jam 13.00. klien
mengeluh mules dan perut kencang sejak semalam dan terasa makin sering dan
kuat. Klien merasakan adanya pengeluaran cairan bercampur darah dari jalan lahir

2. Keluhan utama
Klien mengeluh mules
3. Riwayat obstetric
a. HPHT : 10 Januari 2020
b. Tp : 17 Oktober 2020
c. Gerakan Janin : aktif
d. Keluhan saat hamil muda : tidak ada keluhan
e. Periksa ANC : klien mengatakan kadang – kadang untuk
periksaan ANC di bidan atau puskesmas.
f. Status imunisasi TT : Tidak Terkaji

Riwayat Haid
Menarche : Tidak terkaji
Siklus Haid : 28 hari
Lama Haid : 6-7 hari
Jumlah darah : Tidak terkaji
Keluhan haid : Tidak terkaji
4. Riwayat Ginekologi :
a. Infeksitas : tidak terkaji
b. masa pada alat repoduksi : tidak terkaji
c. penyakit pada alat reproduksi : tidak terjadi
d. operasi : tidak terkaji
5. Riwayat Perkawinan : klien mengatakan ini merupakan pernikahan yang kedua
dengan suaminya
6. Riwayat KB : Tidak terkaji
7. Riwayar penyakit yang pernah diderita

a. Riwayat kesehatan keluarga : Tidak terkaji

b. Riwayat kesehatan massa lalu : Tidak terkaji

C. Data Biologis
a) Aktivitas Kehidupan sehari hari
No ADL Sebelum Hamil Sesudah Hamil
1. NUTRISI
Makan
- Jenis menu Sayur, lauk, nasi Sayur, lauk, nasi
- Frekuensi 3xsehari 3xsehari
- Porsi 1 porsi 1 porsi
- Pantangan Tidak ada pantangan Tidak ada
pantangan
- Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada
keluhan
Minum
- Jenis Minum Air mineral Air mineral
- Frekuensi 6-8 gelas perhari 6-8 gelas perhari
- Jumlah 200cc per gelas 200cc per gelas
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
2. ISTIRAHAT DAN
TIDUR
Malam
- Berapa jam 6-8 jam 7-8jam
- Dari jam …. S.d 21.00 – 07.00 20.00 – 07.00
… jam
- Kesukaran tidur Tidak ada Sering terbangun
karena gerak
janin
SIANG
- Berapa jam 1-2 jam 1 jam
- Dari jam …. S.d 13.00 – 14.00 13.00-14.00
… jam
- Kesukaran tidur Tidak ada Tidak ada
3. ELIMINAS
BAK
- Frekuensi 4-5 xsehari 6-7 kali
- Jumlah - -
- Warna Kuning jernih Kuning jernih
- Bau - -
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
kesulitan
BAB
- Frekuensi 1-2x sehari 1-2x sehari
Konsistensi Lembek Konsistensi
Lembek
- Jumlah - -
- Warna - -
- Bau - -
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
4. PERSONAL
HYGIENE
MANDI
- Frekuensi 2xsehari 2xsehari
- Menggunakan Menggunakan Menggunakan
sabun
- Frekuensi gosok 2xsehari 2xsehari
gigi
- Gangguan Tidak ada Tidak ada
BERPAKIAN
- Frekuensi Ganti
Pakaian
MOBILITAS DAN
FISIK
- Aktivitas yang Klien beraktivitas diluar Klien beraktivitas
dilakukan rumah dengan berolahraga diluar rumah
jalan kaki 30 menit per hari dengan
berolahraga jalan
kaki 30 menit per
hari
- Kesulitan Tidak ada keluhan Tidak ada
keluhan
D. Data Psikososial
a. Psikososial
1) Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang
Klien mengatakan senang dengan kehamilanya. Kehamilan klien ini yang ke 8
2) Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang
Suami klien merasa senang, karena kan hadir anggota baru dikeluarganya
b. Data Sosiologi
1. Hubungan sosial
Klien sangat kooperatif, hubungan klien dengan keluarga baik dank lien
tampak menerima keberadaan tenaga kesehatan dan dapat berkomunikasi
dengan baik.
2. Pengetahuan
Pengetahuan klien cukup
3. Pola interaksi
Pola interaksi klien cukup
c. spiritual
klien beragama islam, klien selalu berdoa agar persalinanya diberikan kelancaran
dan bayi yang ada dalam kandunganya lahir dengan keadaan sehat.
E. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Nama Hasil Nilai Rujuk
Hemoglobin 10mg/dl 12-14 mg/Dl
Leukosit 36% 37-47%
Hematokrit
Trombosit 250.000 mm3 150.000 – 450.000
Protein +++

F. Pengobatan
Nama obat Dosis Cara Manfaat
SF 400 mg Oral
2x1
Sangobion 1x1 Oral
Nifedefin 1x30mg Oral
G. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan KALA I
1) a. Penampilan umum
 Kondisi umum : klien tampak gelisah
 Tingkat kesadaran : composmentis
 TTV :
- TD : 160/90mmHg
- S : 37 C
- N : 88x/menit
- RR : 22x/menit
b. Status Nutrisi : BB sebelum hamil : Tidak terkaji
BB setelah hamil : tidak terkaji
TB : tidak terkaji
IMT : tidak terkaji

keterangan

kurus : ≤ 12,7

Normal :12,8-19,1

Gemuk : ≥ 19,2

2) Pemeriksaan Obstreti
- Leopod I : TFU 37 cm, bokong teraba pada Fundus,
- Leopod II : teraba sebelah kanan perut ibu teraba datar seperti papan yang
berarti persentasi punggung bayi, dan sebelah kiri perut ibu teraba ruang
dan bagian – bagian kecil yaitu Ekstremitas, DJJ 130x/menit
- Leopod III : presentasi kepala dengan penurunan bagian janin 4/5
- Leopod IV : persentasi kepala sudah masuk PAP
3) Pemeriksaan Dalam
Pembukaan : 5 cm tidak ada molase tulang kepala dan selaput ketuban utuh
2. Pemerikaan fisik terfokus
- Sistem pernafasan : Tidak ada PCH, Tidak Ada Suara Nafas Tambahan
- Sistem kardiovaskuler : konjungtiva Anemis, CRT <2 detik, sclera putih, TD
160/90mmHg, suara jantung s1-s2 reguler
- Sistem pencernaan : mukosa bibir lembab, lidah bersih, reflek menelan baik.
- Sistem persyarafan : Reflek patella baik, tidak ada kejang, status mental baik
- Sistem panca indera : penglihatan, pendengatan, penciuman, pengecapan, perabaan
dalam kondisi baik
- Sistem perkemihan : Tidak ada distensi kndung kemih. Klien mengatakan saat di
rumah sakit, jumlah urine satu kali BAK sekitar 100cc, tidak ada hematuria.
- Sistem integument : terdapat edema dan varises di extremitas, 37C
- Sistem endokrin : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, klien tidak mengalami tremor
- Sistem musculoskeletal : jari-jari pada ekstremitas atas lenkap , bentuk simetris ,
terpasang infus, tonus otot baik , jari-jari lengkap pada ekstremitas bawah , simetris ,
tonus otot baik .
- Sistem reproduksi : payudara membesar , putting susu menonjol , tidak terdapat
benjolan , terdapat kontraksi HIS : 4x10’x25’’
H. Analisa Data
KALA I
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds: klien mengatakan mules Persalinan kala 1 Nyeri
Do: ↓
- Klien tampak gelisah
Merangsang kontraksi
- Kontraksi uterus
4x10’x40’’ ↓
- TD 160/90mmHg
- N 80x/menit Kontrasi uterus meningkat
- S: 37C ↓
- RR 22x/menit Peregangan jaringan mulut
- DJJ : 130x/menit di Rahim

Nyeri
Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus

Intervensi Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
Tupan : 1. Observasi TTV 1. Mengetahui
Setelah dilakukan tindakan 2. Observasi intensitas keadaan umum
selama 1x24 jam masalah nyeri klien
nyeri dapat teratasi. 3. Observasi HIS 2. Mengetahui kualitas
Tupen: 4. Atur posisi klien nyeri klien
Setelah dilakukan tindakan 5. Ajarkan klien nafas 3. Untuk mengetahui
keperawatan selama kala I dalam keadaan HIS klien
berlangsung nyeri 4. Mengurangi nyeri
berkurang dengan kriteria 5. Memberikan efek
hasil: relaksasi dan asupan
- Skala Nyeri berkurang oksigen yang
- Klien mampu optimal
mengontrol nyeri.

Implementasi Keperawatan
Implementasi Evaluasi
Jam 13.30 WIB Jam 13.45
1. Observasi S: Klien mengatakan nyeri
TTV O:
2. Observasi - Klien tampak gelisah
intensitas nyeri - Td 160/100
3. Observasi HIS N 80x/menit
4. Atur posisi RR 22x/menit
klien S 37 c
5. Ajarkan klien Djj 143x/menit
nafas dalam - Skala nyeri 7 (0-10)
- His 3x10’x30’’
- Pembukaan 5cm
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi 1,2,3,4,5, dilanjutkan
Jam 14.00 WIB Jam 14.15
1. Observasi S: Klien mengatakan nyeri
TTV O:
2. Observasi - Klien tampak gelisah
intensitas nyeri - Td 160/100
3. Observasi HIS N 83x/menit
4. Atur posisi RR 22x/menit
klien S 37 c
5. Ajarkan klien Djj 133x/menit
nafas dalam - Skala nyeri 7 (0-10)
- His 3x10’x30’’
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi 1,2,3,4,5, dilanjutkan
Jam 14.30 WIB Jam 14.45
1. Observasi S: Klien mengatakan nyeri
TTV O:
2. Observasi - Klien tampak gelisah
intensitas nyeri - Td 160/100
3. Observasi HIS N 83x/menit
4. Atur posisi RR 22x/menit
klien S 37 c
5. Ajarkan klien Djj 133x/menit
nafas dalam - Skala nyeri 7 (0-10)
- His 3x10’x40’’
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi 1,2,3,4,5, dilanjutkan

Jam 15.00 WIB Jam 15.15


S: Klien mengatakan nyeri
1. Observasi
O:
TTV
- Klien tampak gelisah
2. Observasi - Td 150/100
intensitas nyeri
N 84x/menit
3. Observasi HIS
RR 22x/menit
4. Atur posisi S 37 c
klien Djj 140x/menit
5. Ajarkan klien - Skala nyeri 7 (0-10)
nafas dalam - His 3x10’x40’’
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi 1,2,3,4,5, dilanjutkan

Jam 15.30 WIB Jam 15.45


S: Klien mengatakan nyeri
1. Observasi
O:
TTV
- Klien tampak gelisah
2. Observasi - Td 150/100
intensitas nyeri
N 84x/menit
3. Observasi HIS
RR 22x/menit
4. Atur posisi S 37 c
klien Djj 145x/menit
5. Ajarkan klien - Skala nyeri 7 (0-10)
nafas dalam - His 4x10’x40’’
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi 1,2,3,4,5, dilanjutkan

Jam 16.00 WIB Jam 16.15


S: Klien mengatakan nyeri
1. Observasi
O:
TTV
- Klien tampak gelisah
2. Observasi
intensitas nyeri - Td 150/100
3. Observasi HIS N 82x/menit
4. Atur posisi RR 22x/menit
klien S 37 c
5. Ajarkan klien Djj 140x/menit
nafas dalam - Skala nyeri 7 (0-10)
- His 4x10’x40’’
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi 1,2,3,4,5, dilanjutkan

Jam 16.30 WIB Jam 16.45


S: Klien mengatakan nyeri dan mules
1. Observasi
O:
TTV
- Klien tampak gelisah
2. Observasi
- Td 150/100
intensitas nyeri
N 82x/menit
3. Observasi HIS
RR 22x/menit
4. Atur posisi S 37 c
klien Djj 140x/menit
5. Ajarkan klien - Skala nyeri 7 (0-10)
nafas dalam - His 4x10’x40’’
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi 1,2,3,4,5, dilanjutkan

Catatan Perkembangan
No Hari tanggal Catatan perkembangan
1. 9 november S: klien mengatakan mules dan nyeri
2020 O:
16.45 - Klien tampak meringis kesakitan
- Pembukaan 5cm
- Td 150/100
N 82x/menit
RR 22x/menit
S 37 c
Djj 140x/menit
- Skala nyeri 7 (0-10)
- His 4x10’x40’’
A: nyeri dan mules masih berlanjut.
P: mengatur posisi klien untuk
mengurangi nyeri
I : ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
untuk mengurangi nyeri
E: nyeri klien berkurang 6 (0-10)
-
KALA II
Pemeriksaan dilakukan pukul 17.00 HIS 5x10’x45’’ , pembukaan 9-10 cm ,
selaput ketuban pecah sebelum dilakukan pemeriksaan dalam , TTV td = 150/100 mmHg
N= 85x/menit RR=18x/menit S=36,8C .Pukul 18.00 bayi perempuan lahir , BB =3000
gram , PB= 48 cm , bayi menangis spontan
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds: klien mengatakan mules proses persalinan Kala II resiko kerusakan
dan nyeri integritas kulit (ibu )
Do: kontraksi uterus
- Klien mulai tidak dapat ↓
mengontrol nyerinya dorong kuat pada janin kea
dan rasa ingin rah serviks dan perineum
mengedan sering ↓
timbul
- terlihat kepala bayi terjadi peregangan yang sangat
crowning dan besar di daerah serviks dan
memimpin perineum
- Kontraksi 5x10’x45’’ ↓
- TD 150/100mmHg resiko kerusakan integritas
- N 85x/menit kulit (ibu)
- S: 36,8C
- RR 18x/menit
- DJJ : 135x/menit
Diagnose Keperawatan
Kerusakan intergritas kulit/jaringan berhubungan dengan pencetus, pola kontraksi
hipertonik, pemakaian forsep
Intervensi Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
Tupan : setelah 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui
dilakukan tindakan 2. Observasi DJJ keadaan klien
selama 1x24 jam tidak 3. Bantu klien dengan 2. Untuk mengetahui
terjadi kerusakan posisi yang tepat, keadaan djj janin
integritas kulit pada pernapasan dan upaya 3. Membantu
ibu untuk rileks memingkatkan
Tupen : setelah 4. Bantu sesuai peregangan bertahap
dilakukan tindakan kebutuhan dengan dari perineal dan
keperawatan selama maneuver tangan: jaringan vagina
kala II berlangsung berikan tekanan pada 4. Memungkinkan
tidak terjadi dagu janin melalui melahirkan lambat
kerusakan integritas perineum ibu saat saat kepala bayi
kulit dengan kriteria tekanan pengeluaran menurunkan trauma
hasil : pada oksiput dengan pada jaringan
- Bayi lahir selamat tangan lain 5. Untuk memungkinkan
- Otot – otot 5. Bantu dengan proses persalinan
perineal rileks episiotomy garis cepat dan
selama upaya tengah atau ketidakcukupan
mengejan mediaolateral relaksasi perineal
- Bebas dari 6. Bantu menggunakan 6. Trauma jaringan ibu
laserasi yang forsep pada kepala meningkat karena
dapat dicegah janin penggunaan forsep
yang dapat
mengakibatkan
kemungkinan
laseralisasi atau
ekstensi
Implementasi
Implementasi Evaluasi
Jam 17.00 S:
1. Observasi O:
keadaan umum - Ttv
klien TD 150/100mmHg
2. Monitor djj N 85x/menit
dan aktivitas RR 18x/menit
janin S 36,8C
3. Bantu klien - Klien mengejan
dengan posisi selama 1 jam
yang tepat, - Dilakukan
pernapasan episiotomy -+ 4 cm
dan upaya Jam 18.00
untuk rileks - Bayi lahir henis
4. Bantu sesuai kelamin perempuan
kebutuhan - Bayi menangis
dengan spontan dan kuat
maneuver - Fleksi
tangan: - Warna kulit bayi
berikan merah kondisi bayi
tekanan pada stabil
dagu janin
- Dilakukan IMD
melalui
antara ibu dan bayi
perineum ibu
saat tekanan
pengeluaran
pada oksiput
dengan tangan
lain
5. Bantu dengan
episiotomy
garis tengah
atau
mediaolateral
6. Bantu
menggunakan
forsep pada
kepala janin

Catatan perkembangan
No Hari tanggal Catatan perkembangan
1. 9 november S: klien mengatakan lemas
2020 O:
18.00 - Klien tampak lemas
- Ttv
TD 150/100mmHg
N 85x/menit
RR 18x/menit
S 36,8C
Djj 140x/menit
- Skala nyeri 7 (0-10)
- His 4x10’x40’’
A: persalinan kala II
P: membanu klien dalam persalinan
I : Bantu sesuai kebutuhan dengan
maneuver tangan: berikan tekanan pada
dagu janin melalui perineum ibu saat
tekanan pengeluaran pada oksiput
dengan tangan lain
E: Bayi lahir dengan nangis spontan
-

KALA III
Dilakukan penatalaksanaan aktif kala III, Pukul 18.05 WIB plasenta lahir 5 menit
setelah bayi lahir, massase pundus uteri (+), masa nifas normal, luka episiotomy ± 4cm.
Keadaan umum : klien tampak kelelahan
Pengkajian terfokus
1. Jam persalinan : 17.00 – 18.00 WIB
2. Lama persalinan plasenta : 1 jam
3. Kontraksi uterus : 5 menit
4. Kelengkapan plasenta : Plasenta lengkap
5. Perkiraan jumlah darah : >250ml
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: Oksitoksin Resiko Kekurangan volume
DO : cairan

- Klien tampak
lemas Merangsang Kontrraksi
- Kontraksi uterus uterus
- Kehilangan darah
lebih dari >250 ↓
ml Proses pelepasan plasenta

Adanya perdarahan

Resiko kekurangan volume
cairan

Diagnosa Keperawatan
Resiko kekurangan volume cairan b.d proses pelepasan plasenta
Intervensi Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah dilakukan 1. Observasi ttv 1. Mengetahui keadaan
tindakan 1x60 menit 2. Pantau tanda – tanda umum klien
diharapkan masalah dehidrasi 2. Segera beri minum
teratasi dengan 3. Catat dan waktu melalui oral, jika
kriteria hasil : mekanismen ditemukan tanda –
- Ttv stabil pelepasan plasenta tanda dehidrasi
- Klien tidak 4. Kolaborasi dalam 3. Pelepasan plasenta
lemah pemberian cairan harus terjadi 5 – 10
parenteral menit setelah
kelahiran. Karena jika
plasenta lebih banyak
memakan waktu maka
pengeluaran darah
akan lebih banyak
4. Membantu memenuhi
kebutuhan cairan

Implementasi
Implementasi Evaluasi
Jam 19.10 S: klien mengatakan
1. Observasi ttv masihlemas
O:
2. Pantau tanda –
- TD : 150/80mmHg
tanda dehidrasi N : 80x/menit
RR 18x/menit
3. Catat dan
S: 36.8
waktu - Kotiloden dan selput
pada plasenta lengkap
mekanismen
- Panjang tali pusat 48
pelepasan cm
- tidak terdapat sisa
plasenta
plasenta setelah
4. Kolaborasi
dilakaukan eksplorasi
dalam
kesan bersih
pemberian
A: masalah teratasi sebagian
cairan
P: intervensi 1 dan 4
parenteral dilanjutkan

Catatan perkembangan
No Hari tanggal Catatan perkembangan
1 9 November 2020 S: klien mengatakan lemas
- O: TD :
150/80mmHg
N : 80x/menit
RR 18x/menit
S: 36.8
A: plasenta belum keluar
P: massage uterus untuk
mempercepat pengeluaran
plasenta
I: Catat dan waktu
mekanismen pelepasan
plasenta
E: Kotiloden dan selput pada
plasenta lengkap
Panjang tali pusat 48 cm
tidak terdapat sisa plasenta
setelah dilakaukan eksplorasi
kesan bersih

KALA IV
Pada pukul 19.15 WIB
keadaan umum: klien masih tampak lemas, TTV TD 150/90mmHg, N 80x/menit, RR
18x/menit, S 36,8C, kontraksi baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah darah
pervagina masih dalam batas normal 10 ml
Wakt TD RR Nadi Suhu TFU Kontraksi Kandun Perdarahan
u Uterus g Kemih
19.30 150/90mmH 18x/meni 80x/meni 36,8C 1 jari Lembek/lema Kosong 20ml
g t t dibawa h
h pusat
19.45 150/90mmH 18x/meni 80x/meni 36,8C 1 jari Keras/kuat Kosong 10ml
g t t dibawa
h pusat
20.00 150/90mmH 18x/meni 80x/meni 36,8C 1 jari Keras/kuat Kosong 10ml
g t t dibawa
h pusat
20.15 150/90mmH 18x/meni 80x/meni 36,8C 1 jari Keras/kuat Kosong 10ml
g t t dibawa
h pusat
20.30 150/90mmH 18x/meni 80x/meni 36,8C 2 jari Keras/kuat Kosong 10ml
g t t dibawa
h pusat
21.00 120/90mmH 18x/meni 80x/meni 36,8C 2 jari Keras/kuat Kosong 10ml
g t t dibawa
h pusat
21.30 120/90mmH 18x/meni 80x/meni 36,8C 2 jari Keras kuat Kosong 10ml
g t t dibawa
h pusat

Analisa data
Data Etiologi Problem
Ds: Persalinan Kala IV Resiko Tinggi Infeksi
Do: ↓
- TD 120/90mmHg
Robekan pada jalan lahir
RR: 18x/menit

N : 80x/menit
S: 36,8C Trauma jaringan (perineum)
- Terdapat Luka ↓
Episiotomy -+
Episiotomy
4cm

- Perdarahan 10ml
Resiko tinggi infeksi
Diagnose keperawatan
Resiko tinggi infeksi berhubungan denga luka episiotomy
Intervensi Keperwatan
Tujuan Intervensi Rasional
Tupan : 1. Observasi TTV 1. Perubahan suhu
Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor tanda- menandakan
keperawatan 1x120 menit tanda infeksi terjadinya infeksi
resiko infeksi tidak terjadi 3. Gunakan teknik 2. Mencegah terpapar
Tupen : aseptik saat dari
Setelah dilakukan tindakan mengkaji luka mikroorganisme
keperawatan selama 1x60 4. Berikan lingkungan 3. Mencegah infeksi
menit masalah resiko yang bersih dan 4. Mencegah
infeksi dapat teratasi ganti pembalut enyebaran
dengan kriteria hasil : setiap 3 jam mikroorganime
Tidak ada tanda-tanda 5. Berikan pendidikan 5. Meningkatkan
infeksi kesehatan tentang pengetahuan klien
perawatan luka
episiotomi
Implementasi dan Evaluasi
Implementasi Evaluasi
Jam 21.35 S:
1. Observasi TTV O:
2. Monitor tanda-tanda infeksi - TD 120/90mmHg
3. Gunakan teknik aseptik saat RR: 18x/menit
mengkaji luka N : 80x/menit
4. Berikan lingkungan yang bersih S: 36,8C
dan ganti pembalut setiap 3 jam - Tidak ada tanda-tanda infeksi
5. Berikan pendidikan kesehatan - Luka tampak tertutup jahitan +/- 4
tentang perawatan luka episiotomi cm
- Tidak dapat perdarahan
- Klien tampak mengerti dan faham
tentang perawatan luka episiotomy
A: masalah tearatasi
P : intervensi dihentikan
Catatan perkembangan
No Hari tanggal Catatan perkembangan
1. 9 november 2020 21.40
Pukul 21.40 S:-
O: TD 120/90mmHg
RR: 18x/menit
N : 80x/menit
S: 36,8C
A: terdapat luka episotomi
P: lakukan Pengkajian tanda
tanda infeksi
1. I: Monitor tanda-
tanda infeksi
2. Gunakan teknik
aseptik saat mengkaji
luka
3. Berikan lingkungan
yang bersih dan ganti
pembalut setiap 3 jam
4. Berikan pendidikan
kesehatan tentang
perawatan luka
episiotomi
E: tidak terdapat atnda tanda
infeksi

Anda mungkin juga menyukai