Strategi Pengembangan Sosial Emosional AUD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENERAPKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SOSIAL


PADA ANAK RA / TK

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas individu mata kuliah


Pengembangan Sosial Emosional
Dosen Pengampu Subar, M.Pd

Disusun oleh :
Sri Wijiasih

FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PIAUDIN


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL – MUHAMMAD CEPU
2021
1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta.
Shalawat serta salam senantiasa kami haturkan kepada Nabi Muhammad saw, yang
selalu kam nantikan syafaatnya di hari kiamat. Puji syukur kami panjatkan karena
berkat rahma Allah SWT kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
“PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL”   dengan judul “ Menerapkan
Strategi  Pengembangan Sosial Emosional pada Anak RA / TK”.
Terimakasih penulis ucapakan  kepada Dosen dan teman- teman yang telah
memotivasi dan membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari ,bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu perlu kritik dan saran yang
membangun. Akhir dari penutupan , saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya pada diri saya pribadi dan umumnya bagi para pembaca.
Amiiin….

    Purwodadi, Mei 2021


2

DAFTAR ISI
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial. Perkembangan sosial dapat pula di artikan sebagai proses belajar untuk
menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi,
meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.
Pada awal manusia di lahirkan belum bersifat sosial dalam artian belum memiliki
kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak di
peroleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang
di lingkungannya.
Pada masa anak usia RA / TK, anak sangat senang kalau diberikan
kesempatan untuk menentukan keinginannya sendiri, karena mereka sedang
membutuhkan kemerdekaan dan perhatian. Pada masa ini juga muncul rasa ingin
tahu yang besar dan menuntut pemenuhannya. Mereka terdorong untuk belajar
hal-hal yang baru dan sangat suka bertanya dengan tujuan untuk mengetahui
sesuatu. Guru dan orang tua hendaknya memberikan jawaban yang wajar. Pada
usia ini, anak-anak masih suka meniru segala sesuatu yang dilakukan orang
tuanya.
Mengembangkan hubungan sosial merupakan tonggak penting bagi anak pra
sekolah. Bagi banyak anak, pengalaman sekolah akan menjadi hal yang pertama
kali mereka harus membicarakan kesepakatan dengan sebuah kelompok anak-
anak sebaya mereka

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian perkembangan sosial ?
2. Apa sasaran pengembangan sosial pada anak RA / TK?
3. Apa metode pengembangan soaial pada anak RA / TK?

C. TUJUAN
1. Memahami pengertian perkembangan sosial
2. Memahami sasaran pengembangan sosial pada anak RA / TK?
3. Memahami metode pengembangan soaial pada anak RA / TK?
4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Sosial


Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat
kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi
material, melainkan pada segi fungsional. Pengertian lain dari perkembangan
adalah “perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung
secara sistematis, progresif dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik
(jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).
Menurut Harlock perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan
berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. “Sosialisasi “ adalah kemampuan
bertingkah laku sesuai dengan norma nilai. Jadi seseorang di katakan
berkembang emosinya apabila ia sudah mampu menunjukan tindakan yang
sesuai dengan aturan yang telah di buat.
Dengan demikian perkembangan sosial dapat diartikan pencapaian
kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar
untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi;
meleburkan diri menjadi suatu kesatuan yang saling berkomunikasi dan bekerja
sama.
Perkembangan perilaku sosial anak ditandai dengan adanya minat terhadap
aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima
sebagai anggota suatu kelompok, dan tidak puas bila tidak bersama teman-
temannya. Anak tidak lagi puas bermain sendiri dirumah atau dengan saudara-
saudara kandung atau melakukan kegiatan-kegiatan dengan anggota-anggota
keluarga. Anak ingin bersama teman-temannya dan akan merasa kesepian serta
tidak puas bila tidak bersama teman-temannya. Dua atau tiga teman tidaklah
cukup baginya. Anak ingin bersama dengan kelompoknya, karena hanya dengan
demikian terdapat cukup teman untuk bermain dan berolah raga, dan dapat
memberikan kegembiraan. Sejak anak masuk sekolah sampai masa puber,
keinginan untuk bersama dan untuk diterima kelompok menjadi semakin kuat.
Hal ini berlaku baik untuk anak laki-laki maupun anak perempuan.
5

B. Sasaran Pengembangan Sosial pada Anak RA / TK


Sasaran pengembangan sosial anak RA / TK difokuskan pada keterampilan-
keterampilan sosial anak antara lain :
1. Keterampilan Bercakap-cakap/Komunikasi
Komunikasi adalah pertukaran pikiran dan perasaan. Pertukaran ini dapat
dilakukan dalam berbagai bentuk bahasa, yaitu gerakan tubuh, ekspresi wajah,
secaralisan atau lewat bahasa tulisan.
2. Menumbuhkan Sense of Humor
Sense of humor ini dapat dilatih sejak dini melalui permainan badut-
badutan, permainan kata-kata lucu, dan permainan kekanak-kanakan. Dalam
menumbuhkan sense of humor dalam diri anak pada dasarnya pendidik harus
bersedia menurunkan egonya sehingga mereka dapat berempati terhadap
sense of humor anak-anak serta bersedia memerankan tokoh kanak-kanak atau
karakter lucu yang diminta.
3. Menjalin Persahabatan
Di dalam diri anak, ada keinginan atau pemberontakan pada hal-hal yang
tidak sesuai dengan hatinya. Untuk mengatasi emosi psikis ini biasanya sejak
anak berusia 2 tahun sedikit demi sedikit telah berkembang kemampuan
mencari kegiatan yang bisa memuaskan perasaannya. Salah satunya yaitu
dengan mencari teman yang bisa diajak berbagi rasa.
4. Berperan Serta dalam Suatu Kelompok
Adaptasi seorang anak tidak semudah adaptasi orang dewasa, biasanya
seorang anak akan melihat situasi kegiatan yang sedang berlangsung. Apabila
kegiatan itu menarik hatinya maka tanpa rasa malu anak itu akan langsung
larut pada kegiatan tersebut tanpa melihat teman atau bukan, kenal atau tidak,
perempuan atau laki-laki yang penting dia bisa mengekspresikan
keinginannya.
5. Memiliki Tata Krama
Sifat positif yang dimiliki orang dewasa khususnya dalam tata karma
sangat membantu anak untuk berperilaku baik, sopan, dan horma pada
sesama. Ketika orang diberi sesuatu oleh temannya dan mengucapkan terima
kasih dan itu akan dilihat oleh anak maka sifat tersebut akan ditiru oleh si
anak, begitupun ketiga seorang guru menghargai karya seorang anak maka
sifat menghargai terhadap sesama akan diserap oleh si anak.
6

Adapun materi pembelajaran pengembangan sosial pada anak RA / TK


yaitu:
1. Empati
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang
lain, untuk mengerti pandangan dan perasaan orang tersebut atau untuk
mengalami, seperti apa yang dialami oleh orang tersebut. Diusia tiga tahun,
umumnya anak sudah mulai memperlihatkan kemampuan untuk
mengidentifikasi dirinya dengan orang lain, khususnya terhadap anak-anak
yang usianya sebaya. Misalnya, anak akan menangis melihat anak lain
menangis.
2. Afiliasi
Afiliasi adalah kebutuhan untuk bersama orang lain. Orang yang
kebutuhan afiliasinnya tinggi terdorong untuk membentuk persahabatan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan untuk berafiliasi ternyata
berhubungan dengan rasa takut. Mereka bersepakat bahwa kecemasan adalah
faktor terpenting dibalik kebutuhan seseorang untuk berafiliasi, semakin
tinggi kecemasan semakin meningkat pula kebutuhan seseorang untuk
mencari teman atau bertemu orang lain.
3. Identifikasi
Identifikasi adalah proses pengaruh sosial pada seseorang yang
didasarkan pada keinginan orang tersebut menjadi individu lain yang
dikaguminya. Jadi, apabila seseorang melihat daya tarik atau cirri-ciri positif
pada orang laun atau kelompok tertentu maka ia cenderung akan menerima
pengaruh dari orang atau kelompok tersebut dan bersedia menerapkan nilai-
nilai serta sikap yang serupa.
4. Self Acceptance
Self Acceptance adalah sikap menerima diri sendiri, suatu sikap yang erat
kaitannya dengan kemampuan seorang anak dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan social. Anak-anak yang memiliki sel acceptance bersikap
menerima dirinya sebagaimana mereka menerima teman-teman yang mereka
sukai.
5. Social Acceptance
Social acceptance adalah terpilihnya seseorang atau seorang anak untuk
menjadi bagian dari kelompok tertentu.
7

Penerimaan sosial ini sering dipandang sebagai ukuran sukses seorang anak.
6. Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah istilah yang menunjukkan taraf fungsi
kepribadian individu dalam lingkungannya atau keefektifan individu dalam
memenuhi kebutuhan dan beradaptasi dengan lingkungannya.
7. Disiplin
Disiplin merupakan perilaku social yang dibutuhkan anak. Dengan
disiplin, anak akan terbantu dalam menjalani aktivitas sosialnya di
masyarakat. Disiplin adalah cara masyarakat mengajarkan tingkah laku moral
pada anak, yaitu tingkah laku yang dapat diterima oleh kelompoknya. Tujuan
semua disiplin adalah membentuk tingkah laku.
Berkenaan dengan pelaksanaan dan latihan disiplin, terdapat beberapa
elemen penting yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Aturan
Aturan bertujuan membuat anak menjadi bermoral karena aturan
mempunyai nilai pendidikan dan juga menghilangkan tingkah laku yang
tidak baik.
b. Hukuman
Hukuman diharapkan dapat menghentikan anak melakukan hal-hal
yang tidak dapat diterima kelompok sosial.
c. Ganjaran
Ganjaran atau hadiah mempunyai tiga peranan yaitu sebagi unsure
mendidik, motivasi anak untuk mengulangi tingkah laku yang baik
tersebut, dengan menguatkan tingkah laku yang diharapkan.
d. Konsisten
Aturan, hukuman, dan ganjaran yang konsisten membuat anak tidak
bingung terhadap apa yang diharapkan dari mereka.
8. Tanggung Jawab
Perilaku tanggung jawab merupakan salah satu perilaku yang diharapkan
oleh lingkungan sosial. Perilaku tanggung jawab merupakan wujud dari
konsekuensi suatu pilihan atau keputusan.

C. Metode Pengembangan Sosial pada Anak RA / TK


Beberapa metode pengembangan sosial yang dapat dilakukan guru RA / TK
adalah :
8

1. Pengelompokan Anak
Pengembangan sosialisasi dengan cara mengelompokan anak di TK
didasarkan sangat efektif. Melalui pengelompokan, anak akan saling
mengenal dan berinteraksi secara intensif dengan anak lain. Anak akan
menemukan teman-teman yang cocok dan kurang cocok.
2. Modeling dan Imitating
Imitasi adalah peniruan sikap, tingkah laku, serta cara pandang orang lain
yang dilakukan secara sengaja. Jadi, prosesnya berbeda dengan proses
identifikasi yang berlangsung tanpa disadari. Biasanya sejak usia dua sampai
tiga tahun anak mulai senang meniru tingkah laku orang lain yang ada
disekelilingnya. Contohnya memakai sepatu hak tinggi ibu karena ingin
seperti ibu atau memaka minyak rambut ayah karena ingin bersisir seperti
ayahnya.
3. Bermain Kooperatif
Bermain kooperatif adalah permainan yang melibatkan sekelompok anak,
di mana setiap anak mendapatkan peran dan tugas masing-masing yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Permainan kooperatif ini
mengajarkan anak bersikap sportif dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Hal ini baik dilakukan untuk mengembangkan keterampilan sosial anak.
4. Belajar Berbagi (Sharing)
Belajar berbagi merupakan ketrampilan sosial yang sangat dibutuhkan
oleh anak. Melalui sharing anak akan terlatih untuk membaca situasi
lingkungan, belajar berempati terhadap kebutuhan anak lain, belajar bermurah
hati, melatih bersikap lebih sosial, serta bertahap meninggalkan perilaku
egosentrisnya. Anak-anak dapat dilatih untuk berbagi makanan, berbagi
mainan hingga akhirnya berbagi cerita.
9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.
Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap
norma-norma kelompok, moral, dan tradisi; meleburkan diri menjadi suatu
kesatuan yang saling berkomunikasi dan bekerja sama.
2. Sasaran pengembangan sosial anak RA / TK difokuskan pada keterampilan-
keterampilan sosial anak antara lain:
a. Keterampilan Bercakap-cakap/Komunikasi
b. Menumbuhkan Sense of Humor
c. Menjalin Persahabatan
d. Berperan Serta dalam Suatu Kelompok
e. Memiliki Tata Krama
3. Beberapa metode pengembangan sosial yang dapat dilakukan guru RA / TK
yaitu:
a. Pengelompokan Anak
b. Modeling dan Imitating
c. Bermain Kooperatif
d. Belajar Berbagi (Sharing)
10

DAFTAR PUSTAKA

Nugraha, Ali. 2014. Metode Pengembangan Sosial Emosional . Edisi 1. Tangerang:


Universitas Terbuka https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/paud4103-metode-
pengembangan-sosial-emosional/

Anda mungkin juga menyukai