Makalah Sistem Gerak Pada Hewan & Sistem Gerak Pada Tumbuhan Wayan Cantika

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM GERAK PADA HEWAN &


SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : KETUT HELEN


KELAS : VIII 1

SMP NEGERI 4 LEMPUING JAYA


2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha s e h i n g g a saya dapat menyelesaikan

makalah tentang Sistem Gerak Pada Hewan & Sistem Gerak Pada Tumbuhan. Makalah ini telah

saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat

memperlancar pembuatan makalah ini.

Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari

sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa

dalam makalah ini. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan

kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Sistem

Pencernaan P ada Manusia ini dapat memberikan manfaat maupun ins pirasi

terhadap pembaca.

Rantau Durian, 03 Mei 2021

Ketut Helen

DAFTAR ISI
ii
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………….………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….…ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….……..…iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah………………………...…………………………………………………

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Gerak Pada Tumbuhan……………………………………………………………………...3

2.2 Gerak Pada Hewan………………………………………………………………………….7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………...…12

3.2 Saran……………………………………………………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Bergerak tidak harus berarti bahwa

makhluk hidup tersebut berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain. Tumbuhan dan hewan

memiliki peranan yang penting dalam menjaga kelangsungan dan keseimbangan kehidupan di

dunia. Tumbuhan hijau, misalnya memiliki peranan sangat sentral didalam menyediakan makan

bagi dirinya sendiri dan bagi makhluk hidup lain dengan kemampuannya mengadakan

fotosintesis. Tidak hanya fotosintesis, tumbuhan juga melakukan pernapasan atau respirasi,

osmosis, difusi, reproduksi. Tumbuhan juga melakukan suatu gerakan, namun gerakan pada

tumbuhan bersifat pasif berbeda dengan hewan yang bergerak aktif.

Mungkin dalam kehidupan sehari-hari kita melihat tumbuhan dari bentuk luarnya saja dan

banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana sebenarnya cara kerja organ-organ dalam

tumbuhan sehingga tumbuhan bisa tumbuh besar dan menghasilkan bunga dan buah. Maka dari

itu sangat perlu kita mengulas tentang tumbuhan. Begitu juga dengan hewan, banyak hewan-

hewan yang kita lihat bentuk luarnya saja, seperti hewan vertebrata dan invertebrata. Namun

sama halnya dengan tumbuhan seperti yang telah dipaparkan diatas, bahwa tidak banyak

masyarakat yang mengetahui bagaimana sebenarnya organ-organ dalam yang bekerja pada tubuh

hewan sehingga hewan tersebut bisa bertumbuh, berkembang, dan bisa bergerak aktif.

Makalah ini berusaha mengidentifikasi dan memahami sistem gerak pada tumbuhan dan

gerak pada hewan. Agar kita bisa secara tepat untuk melestarikan hewan maupun tumbuhan,

menjaga keseimbangan kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini. Karena bagaimanapun,

setiap makhluk hidup di dunia ini saling bergantungan satu dengan yang lainnya.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:

1. Bagaimana sistem gerak pada tumbuhan ?

2. Bagaimana sistem gerak pada hewan ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Mengetahui sistem gerak pada tumbuhan.


2. Mengetahui sistem gerak pada hewan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 GERAK PADA TUMBUHAN

Perlu kita ketahui tumbuhan itu sebenarnya bergerak, namun gerak pada tumbuhan itu

bersifat pasif tidak seperti hewan yang bergerak secara aktif. Karena reaksi rangsangan yang

diberikan pada hewan lebih cepat dibandingkan reaksi pada tumbuhan. Berdasarkan

penyebabnya gerak pada tumbuhan, digolongkan menjadi gerak esionom, gerak endonom dan

gerak higroskopis. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas secara rinci masing – masing

jenis gerakan pada tumbuhan.

2.1.1 Gerak Esionom

Gerak esionom adalah gerak yang dipengaruhi rangsangan dari luar. Gerak esionom

terbagi menjadi Tropisme, Nasti, dan Taksis.

1. Tropisme

Gerakan yang disebabkan oleh rangsangan dari luar dan gerakannya dilakukan oleh

sebagian dari tubuhnya. Tropisme ada dua macam yaitu tropisme positif dan

tropisme negatif. Tropisme positif apabila arah gerakannya menuju kearah sumber

rangsangan. Sebaliknya, apabila arah gerakannya berlawanan dengan datangnya

rangsang disebut tropisme negatif.

Gambar 1. Tropisme

3
Berdasarkan jenis rangsangannya, tropisme dibagi lagi menjadi beberapa macam,

yaitu :

a Fototropisme, adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang

cahaya. Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju ke arah cahaya, berarti

tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerakan

tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka disebut fototropisme negatif.

Contoh gerak fototropisme positif adalah tanaman biji-bijian yang sedang

tumbuh tunas.

b Geotropisme, adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi

(gaya tarik) bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk

geotropisme negatif. Akan tetapi, apabila arah pertumbuhan menuju kebawah

berarti termasuk gerak geotropisme positif. Contoh geotropisme positif adalah

pertumbuhan akar yang selalu menuju kebawah atau kedalam tanah.

c Kemotropisme, adalah bila rangsangan berupa zat kimia. Contoh dari gerak

kemotropisme, adalah akar tanaman mangrove Aviceniayang memiliki cabang

akar yang tumbuh ke atas untuk memperoleh oksigen. Hal ini disebabkan

Avicenia tumbuh di lahan yang miskin oksigen.

d Tigmotropisme, bila rangsangan berupa sentuhan atau kontak fisik dengan

benda padat. Gerak ini dialami pada tumbuhan yang merambat. Contohnya

adalah gerakan sulur yang melilit pada benda atau dahan yang mengenai sulur

tersebut.

e Hidrotropisme, adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yang basah atau

berair. Arah pertumbuhan menuju tempat yang berair disebut gerak

hidrotropisme positif. Apabila arah pertumbuhan tanaman menjauhi tempat

yang berair disebut gerakan hidrotropisme negatif. Contoh hidrotropisme

positif adalah gerak kangkung yang mendekati sungai.

4
2. Nasti

Nasti adalah gerak bagian tumbuhan akibat pengaruh dari luar dan arah gerakannya

tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang.

Gambar 2. Nasti

Nasti dibagi lagi menjadi lima berdasarkan jenis rangsangannya :

a Niktinasti adalah gerak nasti karena kondisi gelap. Contohnya gerak

menutupnya daun majemuk (lamtoro, turi) karena cahaya gelap.

b Seismonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa sentuhan.

Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa

pudica) karena sentuhan. Daun putri malu akan menutup apabila disentuh. Dan

setelah didiamkan agak lama, daun tersebut akan membuka kembali. Gerak

tersebut sebagai tanggapan atas reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah

gerakannya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang.

c Termonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi rangsang berupa suhu.

Contohnya mekarnya bunga tulip pada suhu tertentu.

5
d Fotonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh rangsang berupa cahaya.

Contoh fotonasti adalah gerak mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)

pada sore hari.

e Nasti Kompleks adalah gerak nasti yang dipengaruhi lebih dari satu macam

rangsang. Contohnya gerak membuka dan menutupnya mulut daun (stomata)

karena cahaya matahari, zat kimia, air dan suhu.

3. Taksis

Taksis merupakan gerak pindah tempat seluruh bagian tumbuhan yang arah

gerakannya ditentukan oleh sumber rangsangan. Gerak taksis dibagi menjadi taksis

positif dan taksis negatif, taksis positif apabila gerak menuju sumber rangsangan, dan

taksis negatif bila gerak menjauhi sumber rangsangan.

Gambar 3. Taksis

Berdasarkan jenis rangsangannya, taksis dibedakan menjadi :

a Fototaksis, bila rangsangan berupa cahaya. Contoh gerakan kloroplas kesisi sel

yang mendapat cahaya matahari (taksis positif)

b Kemotaksis, adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang

zat kimia. Contoh:  Spermatozoid pada arkegonium lumut-lumutan dan paku-

pakuan yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein.

6
Jadi perbedaan nasti, taksis dan gerak tropisme adalah gerak nasti terjadi akibat

perbedaan kecepatan perubahan tekanan, gerak tropisme merupakan gerak akibat

tumbuh dan kedua gerak tersebut bukan merupakan gerak pindah tempat, sedangkan

gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi

rangsangan.

2.1.2 Gerak Endonom

Gerak endonom adalah gerak pada tumbuhan yang belum diketahui penyebabnya.

Gerak endonom disebut pula gerak otonom (gerak sendiri). Hal tersebut terjadi karena

diduga penyebabnya adalah rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.

Contoh: gerak rotasi sitoplasma

2.1.3 Gerak Higroskopis

Gerak Higroskopis adalah akibat kadar air yang rendah. Contoh: kacang polong

pecah saat kering.

2.2 GERAK PADA HEWAN

Secara umum hewan bergerak aktif, yaitu bisa berpindah dari satu tempat ke tempat

lainnya. Hewan dapat melakukan gerakan karena memiliki rangka sebagai penguat

tubuhnya. Selain itu rangka juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot untuk

pergerakan tubuh. Sistem rangka bukanlah merupakan sistem yang mutlak harus dimiliki

oleh setiap jenis hewan. Beberapa sistem gerak pada hewan sebagai berikut:

2.2.1 Sistem Gerak pada Invertebrata

Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang. Sistem

gerak hewan invertevrata tentu saja berbeda dengan sistem gerak hewan vertebrata. Hewan

invertebrata tidak mempunyai endoskeleton, tidak mempunyai dinding sel dan secara

umum tubuh hewan invertebrata di bagi menjadi begian kepala, bagian dada dan bagian

7
perut. Hewan invertebrata terdiri dari beberapa phylum, yaitu protozoa, porifera, cnidaria,

Ctenophora, vermes, Artropoda, Mollusca, Coellenterata. Masing-masing phylum tentu

mempunyai sistem gerak yang berbeda.

1. Gerak Amoeboid

Gerak Amoeboid adalah suatu bentuk gerak yang merupakan ciri khas amoeba dan

protozoa lain. Sel-sel ameboid mengubah bentuknya dengan menonjolkan dan

menarik pseudopodia (kaki semu) dari titik mana saja pada permukaan sel. Sel-sel

seperti itu diselubungi oleh suatu membrane lembut dan sangat fleksibel, disebut

plasmalema. Dibawah plasmalema terbentuk lapisan tak-berbutir (non granular),

suatu ektoplasma yang seperti gel, yang menyelubungi endoplasma yang lebih encer.

Selama gerak ameboid, beberapa pseudopodia dapat mulai terbentuk di beberapa

bagian sel tetapi biasanya hanyansatu yang dominan dan sel begerak ke arah itu.

Perlu ditegaskan bahwa sebenarnya tidak ada bagian depan (anterior) yang

permanen, karena kaki semu yang dominan dapat terbentuk dipermukaan sel mana

saja. Seperti yang sudah disebut diatas, sitoplasma amoeba dapat dibagi menjadi

ektoplasma yang setengah keras/ kaku di bawah membrane sel dan endoplasma yang

lebih encer yang terletak lebih dalam.

2. Gerak Flagel

a Flagel yang merupakan organel relatife panjang, biasanya terdapat tunggal atau

beberapa saja pada sel.

b Flagel adalah khas pada kelas Mastigophora (Flagellata). Yang juga

mempunyai flagel misalnya koanosit Porifera, Gastroderm banyak Colentrata,

solenosit Annelida dan sel sperma banyak hewan. Kelijak pada klas pada

Ciliata dan biasa terdapat pada tubuh permukaan Coelenterata, Turbellaria dan

Nemertia. Pada semua fylum hewan kecuali Nematoda dan Arthopoda.

2.2.2 Sistem Gerak Vertebrata

8
Hewan vertebrata membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh. Hal

tersebut diatasi dengan adanya endoskeleton (rangka dalam). Endoskeleton dapat tumbuh

seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton tersusun dari tulang dan tulang dan

otot bekerja sama dengan membentuk sistem gerak. Endoskeleton hewan memiliki bentuk

khas, bentuk khas inilah yang memberi bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan.

1. Sistem Gerak Hewan yang Hidup di Udara

Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan

sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat.

Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang,

ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas. Bulu

burung (selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi untuk

menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. Otot bekerja

lebih efisien dalam keadaan hangat. Teknik terbang (Burung terbang dengan

mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan saya dari atas ke bawah untuk

menimbulkan gerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan

mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang paling besar.

Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang lebih kecil.

Pada saat mengangkat sayap,   burung menempatkan posisi.

Gambar 4. Burung Merpati

sayapnya ke semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat

tubuh kembali.

9
2. Sistem Gerak Hewan yang Hidup di Air

Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan

lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih

besar dibandingkan dengan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki

struktur tubuh dan sistem gerak yang khas. Untuk bergerak didalam air, ikan

memiliki:

a Bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan

ketika bergerak didalam air.

b Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan dalam air.

c Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak di inginkan.

d Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical; Susunan otot dan tulang

belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan didalam air.

Gambar 5. Ikan Hiu

3. Sistem Gerak Amphibia

Contoh amphibia adalah katak. Katak memiliki rangka dalam (endoskeleton).

Rangka katak tersusun dari tiga kelompok tulang yaitu tulang tengkorak, tulang

10
badan, dan tulang anggota gerak. Katak adalah pelompat yang baik karena tungkai

belakangnya panjang dan memiliki otot yang sangat kuat. Katak ini juga memiliki

selaput renang di tungkainya sehingga bisa berenang. Selaput ini memberikan

tekanan yang kuat melawan air sehingga terjadilah gerakan di air.

Gambar 6. Katak

4. Sistem Gerak Reptilia

Ular dan buaya adalah contoh dari reptilia. Reptil memiliki rangkadalam,

contoh pada gambar di bawah, gambar rangka ular). Rangka ular tesusun dari tulang

tengkorak, tulang badan dan tulang ekor. Tulang badan ular terdiri dari ruas-ruas

tulang belakang yang jumlahnya paling sedikit seratus ruas. Hal ini, akan

memudahkan ular bergerak. Tulang rusuk ular tidak melekat pada tulang dada dan

tulang belakang seperti manusia. Akan tetapi, akan dihubungkan dengan tulang

belakang dengan tulang otot yang elastis. Hal ini memungkin ular untuk

mengembangkan rongga dadanya misalnya pada saat menelan mangsa yang besar.

Bagaimana ular bergerak? Ular bergerak dengan merayap, caranya ular membentuk

tubuhnya berkelok-kelok mengelilingi batu atau dengan benda-benda ditanah

kemudian ular menekan batu-batuan atau tanahdan menyebabkan ular dapat bergerak

maju atau ke samping.

5. Gerak pada Mamalia

Hewan bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk berenang, ikan

menekan melawan air. Untuk terbang, burung menekan untuk melawan udara. Kuda

11
memiliki rangka dalam menyokong tubuhnya. Seperti pada halnya manusia, alat

gerak kuda adalah tulang-tulang yang dibantu otot-otot.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif tidak seperti hewan yang bergerak secara aktif.

Berdasarkan penyebabnya gerak pada tumbuhan, digolongkan menjadi gerak

esionom, gerak endonom dan gerak higroskopis.

2. Secara umum hewan bergerak aktif, yaitu bisa berpindah dari satu tempat ke tempat

lainnya. Hewan dapat melakukan gerakan karena memiliki rangka sebagai penguat

tubuhnya. Selain itu rangka juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot

untuk pergerakan tubuh. Sistem rangka bukanlah merupakan sistem yang mutlak

harus dimiliki oleh setiap jenis hewan.

3.2 Saran

Dalam pembahasan makalah ini masih banyak hal-hal yang belum dibahas

sehubungan dengan sistem gerak pada hewan & sistem gerak pada tumbuhan. Berhubung

sumber yang kami dapat terbatas. Oleh karena itu, sebaiknya pembaca perlu mencari

sumber lain mengenai sistem gerak pada hewan & sistem gerak pada tumbuhan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Karim, Saeful . 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk  


kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan  
Nasional.
Kusumawati, E. J., dkk. (Ed.). 2006. Menjelajahi dan Mempelajari: Aku dan
Tubuhku. Bandung : Pakar Raya.
Pratiwi P, Rinie. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan
Alam: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII
Edisi 4.  Jakarta:  Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta: Pusat  Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

13

Anda mungkin juga menyukai