Proposal Penelitian Kualitas Udara Yang Disebabkan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN KUALITAS UDARA YANG DISEBABKAN

OLEH KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA METRO

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ” Pengetahuan Lingkungan “

Dosen Pengampu: Bapak Dr. H. Agus Sujarwanta, M.Pd. / Bapak Rasuane Noor,
S.Si., M.Sc. / Ibu Widya Sartika Sulistiani, S.Si., M.Sc.

Disusun oleh:

1.Maria Ulfa (20320001)

2.Dian Anggarawati (20320002)

3.Sofi Aulia Citra (20320003)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon


pertolongan dari-Nya, meminta ampunan dari-Nya dan meminta perlindungan
kepada-Nya dari kejahatan diri kita serta keburukan amal perbuatan kita. Shalawat
dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Karena hidayah-Nya pula, Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan


proposal dengan judul”Kualitas Udara Yang Disebabkan Oleh Kendaraan
Bermotor Di Kota Metro”ini sebagai tugas dari mata kuliah Al Islam
Kemmuhammadiyahan tepat pada waktunya.Pada kesempatan ini saya ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang berperan sehingga makalah ini dapat
selesai tepat pada waktunya.

Akhirnya penulis mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya


makalah ini.Selanjutnya penulis berharap makalah yang sederhana ini bermanfaat,
terutama bagi yang membutuhkannya.

Metro, 01 Mei 2021

kelompok 1

ii
PENGESAHAN RANCANGAN KEGIATAN LINGKUNGAN

Judul : Kualitas Udara Yang Disebabkkan Oleh Kendaraan


Bermotor di Kota Metro
Kelompok : 1 (satu)
Waktu Kegiatan :

No Nama NPM Tanda Tangan


1. Maria Ulfa 20320001
2. Dian Anggarawati 20320002
3. Sofi Aulia Citra 20320003

Metro, _______________

Pembimbing,

_____________________

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Tujuan........................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................


A. Kajian teoritik............................................................................3

BAB III METODE................................................................................

A. Alat dan Bahan........................................................................11


B. Cara Kerja...............................................................................11
C. Rancangan Tabel Hasil Pengamatan.......................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 12

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyaknya jumlah kendaraan yang lalu lalang dapat menyebabkan
pencemaran, khususnya pencemaran udara. Pencemaran adalah masuknya
atau dimsaukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain
ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. (Undang-Undang
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982) Pencemaran
Udara adalah masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau zat-zat asing
ke udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari
keadaan normalnya. Zat-zat asing tersebut mengubah komposisi udara dari
keadaan normalnya dan jika berlangsung lama akan mengganggu
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Bahan pencemar udara
dapat berupa gas CO, NO, dan sebagainya. Gas CO merupakan gas yang
bersumber dari aktivitas manusia yakni pembakaran bahan bahar fosil
(minyak, oli, solar, batubara).Aktivitas manusia yang banyak
menghasilkan CO diantaranya aktivitas transportasi dan industri. Gas CO
yang terhirup dalam waktu yang lama akan mengakibatkan gejala pusing,
sakit kepala, pandangan kabur, kehilangan daya pikir sesaat, kesulitan
bernafas, bahkan bisa menimbulkan kematian. Adapun gas NO adalah gas
buangan hasil pembakaran dari generator pembangkit listrik, pembakaran
bahan bakar kendaraan (mobil, pesawat terbang, kereta api, kapal laut,
sepeda motor, dan lain-lain). Gas NO jika dihirup dalam jangka lama
dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa penyakit emphsyema,
penyakit pernafasan, penyakit pembuluh darah jantung dan lain-lain. Oleh
karena itulah perlu adanya penanganan serius dari pemerintah kota
Metromaupun masyarakat setempat kota Metro untuk bersama-sama
mengurangi tingkat pencemaran udara di kota Metro.

1
B. Tujuan
Mengatahui tingkat pencemaran udara atau polusi udara akibat gas
buang,mengetahui hubungan antara kepadatan lalu lintas dengan tingkat
pencemaran.

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat


energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
(Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982)
Pencemaran lingkungan merupakan peristiwa penyebaran bahan kimia dengan
kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi,
baik keadaan struktur maupun fungsinya, sehingga mengganggu kesejehteraan
manusia salah satu pencemaran lingkungan yang sedang bergejolak pada
massa sekarang ini adalah pencemaran udara. Pencemaran udara diartikan
sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing didalam udara yang
menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.
Kehadiran bahan atau zat asing didalam udara dalam jumlah tertentu serta
berada diudara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu
kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Bila keadaan itu terjadi maka
diudara dikatakan telah tercemar.Udara merupakan campuran beberapa
macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu
udara / tekanan udara dan lingkungan sekitarnya.Udara adalah juga atmosfer
yang berada disekeliling bumi yang berfungsi sangat penting bagi kehidupan
didunia ini. Dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernapas,
karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon (O3)
untuk menahan sinar ultra violet. Gas-gas lain yang terdapat dalam udara
antara lain gas-gas mulia, nitrogen oksida, hidrogen, methana, belerang
dioksida, amonia dan lain-lain. Apabila susunan udara mengalami perubahan
dari susunan keadaan normal seperti tersebut dapat mengganggu kehidupan
manusia, hewan dan binatang, maka udara telah tercemar.

3
1. Jenis – Jenis Pencemaran Udara

Menurut asalnya, pencemaran udara dapat dibagi menjadi dua macam, yakni:

a. Pencemaran Udara Alami adalah masuknya zat pencemar ke dalam


udara/atmosfer, akibat proses proses alam seperti asap kebakaran hutan, debu
gunung berapi, pancaran garam dari laut, debu meteroid dan sebagainya.

b. Pencemaran Udara Non- Alami adalah masuknya zat pencemar oleh


aktivitas manusia, yang pada umumnya tanpa disadari dan merupakan produk
sampingan, berupa gas-gas beracun, asap, partikel-partikel halus, senyawa
belerang, senyawa kimia, buangan panas dan buangan nuklir.

2. Penyebab Pencemaran Udara

Perkembangan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam


industri dan teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang
menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup
disekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada dua macam, yakni:

a. Faktor internal (secara alamiah), contoh : debu yang berterbangan akibat


tiupan angina,abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi
berikut gas- gas vulkanik,proses pembusukan sampah organik, dll.
b. Faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh : hasil pembakaran bahan
bakar fosil,debu / serbuk dari kegiatan industri,pembakaran zat-zat kimia
yang disemprotkan ke udara.

Pencemaran pada suatu tingkat tertentu dapat merupakan suatu


campuran dari satu atau lebih bahan pencemar, baik berupa padatan,
cairan, atau zat yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian menyebar
ke lingkungan sekitarnya. Kecepatan penyebaran ini sudah barang tentu
akan tergantung pada keadaan geografi dan meteorology setempat. Udara
bersih yang kita hirup merupakan gas yang tidak tampak, tidak berbau,
tidak berwarna maupun berasa.Akan tetapi udara yang benar-banar bersih

4
sudah sulit diperoleh, terutama dikota-kota besar yang banyak industrinya
dan padat lalu lintasnya.Udara yang tercemar dapat merusak lingkungan
dan kehidupan manusia. Terjadinya kerusakan lingkingan berarti
berkurangnya (rusaknya) daya dukung alam yang selanjutnya akan
mengurangi kualitas hidup manusia. Sebenarnya secara alamiah, udara
/atmosfer mempunyai kemampuan mengatur dan mengendalikan diri
terhadap masuknya setiap zat pencemar ke dalamnya. Karena secara alami
udara / atmosfer mempunyai keterbatasan dalam menerima pencemaran
udara, maka kelebihan zat pencemar memungkinkan terjadinya dampak
negatif terhadap kualitas dan karekteristik udara / atmosfer.Selanjutnya
akan merubah tingkat laku udara / atmosfer yang memungkinkan
terjadinya perubahan iklim local maupun global.

3.Komponen Pencemaran Udara

Udara di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan


industri dan teknologi serta lalu lintas yang padat, udaranya relatif sudah
tidak bersih lagi.Udara di daerah industri kotor terkena bermacam-macam
pencemar. Drai beberapa macam komponen pencemar udara, maka yang
paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen-
komponen berikut ini :

a. Karbon monoksida (CO)

b. Nitrogen oksida (NOx)

c. Belerang oksida (SOx)

d. Partikulat Karbon Monoksida (CO) Karbon monoksida atau CO adalah


suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO
dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah -129OC. Gas CO sebagian
besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara,berupa gas
buangan. Kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan
gas CO sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan
dengan daerah pedesaan. Selain itu dari gas CO dapat pula terbentuk dari

5
proses industri. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun
jumlahnya relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses
biologi dan lain-lain. Secara umum terbentuk gas CO adalah melalui
proses berikut ini : Pembakaran bahan bakar fosil, Pada suhu tinggi terjadi
reaksi antara karbondioksida (CO2) dengan karbon Cyang menghasilkan
gas CO, Pada suhu tinggi, CO2 dapat terurai kembali menjadi CO dan
oksigen. Penyebaran gas CO diudara tergantung pada keadaan lingkungan.
Untuk daerah perkotaan yang banyak kegiatan industrinya dan lalu
lintasnya padat,udaranya sudah banyak tercemar oleh gas CO. Sedangkan
daerah pinggiran kota atau desa, pencemaran CO diudara relatif sedikit.

Ternyata tanah yang masih terbuka dimana belum ada bangunan


diatasnya, dapat membantu penyerapan gas CO. Hal ini disebabkan
mikroorganisme yang ada didalam tanah mampu menyerap gas CO yang
terdapat di udara.Angin dapat mengurangi konsentrasi gas CO pada suatu
tempat karena perpindahan ke tempat lain. Nitrogen Oksida (NO2)
Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx karena oksida nitrogen
mempunyai 2 bentuk yang sifatnya berbeda, yakni gas NO2 dan gas NOx.
Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas No tidak
berwarna dan tidak berbau. Warna gas NO2 adalah merah kecoklatan dan
berbau tajam menyengat hidung. Kadar NOx diudara daearh perkotaan
yang berpenduduk padat akan lebih tinggi dari daerah pedesaan yang
berpenduduk sedikit. Hal ini disebabkan karena berbagai macam kegiatan
yang menunjang kehidupan manusia akan menambah kadar NOx diudara,
seperti transportasi, generator pembangkit listrik, pembuangan sampah dan
lain-lain. Pencemaran gas NOx diudara terutama berasal dari gas buangan
hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listri stasioner
atau mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar gas alami.Belerang
Oksida (SOx) Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri
atas gas SO2 dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda.Gas
SO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat
sangat reaktif.Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang ada diudara
untuk membentuk asam sulfat atau H2SO4. Asam sulfat ini sangat reaktif,

6
mudah bereaksi (memakan) bneda-benda lain yang mengakibatkan
kerusakan, seperti proses perkaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya.
Konsentrasi gas SO2 diudara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia
(tercium baunya) manakala kensentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm.
Gas daripada gas SO3. Jadi dalam hal ini yang dominan adalah gas SO2.

Namun demikian gastersebut akan bertemu dengan oksigen yang


ada diudara dan kemudian membentukgas SO3 melalui reaksi berikut :
2SO2 + O2 (udara) 2SO3 Pemakaian batu bara sebagai bahan bakar pada
beberapa kegiatan industri seperti yang terjadi di negara Eropa Barat dan
Amerika, menyebabkan kadar gas Sox di udara meningkat. Reaksi antara
gas Sox denagn uap air yang terdapat diudara akan membentuk asam
sulfat maupun asam sulfit. Apabila asam sulfat dan asam sulfit turun ke
bumi bersama-sama dengan jatuhnya hujan, terjadilah apa yang dikenal
dengan Acid Rain atau hujan asam .Hujan asam sangat merugikan karena
dapat merusak tanaman maupun kesuburan tanah.Pada beberapa negara
industri, hujan asam sudah banyak menjadi persoalan yang sangat serius
karean sifatnya yang merusak. Hutan yang gundul akibat jatuhnya hujan
asam akan mengakibatkan lingkungan semakin parah. Partikulat Partikel
adalah pencemar udara yang berada bersama-sama dengan bahan atau
bentuk pencemar lainnya.Partikel dapat diartikan secara murni atau sempit
sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk padatan.Namun dalam
pengertian yang lebih luas, dalam kaitan dengan masalah pencemaran
lingkungan, pencemar partikel dapat meliputi berbagai macam bentuk,
mulai dari bentuk yang sederhana sampai dengan bentuk yang rumit atau
kompleks yang kesemuanya merupakan bentuk pencemaran udara.

Sumber pencemaran partikel dapat berasal dari peristiwa alami dan


jugadapat berasal dari ulah manusia dalam rangka mendapatkan kualitas
hidup yanglebih baik. Pencemaran partikel yang bersaal dari alam
contohnya adalah :

a. Debu tanah / pasir halus yang terbang terbawa oleh angin kencang.

7
b. Abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibat letusan
gunung berapi.

c. Semburan uap iar panas disekitar daerah sumber panas bumi didaerah
pegunungan. Partikel sebagai pencemar udara mempunyai waktu hidup
adalah pada saat partikel masih melayang-layang sebagai pemcemar
diudara sebelum jatuh ke bumi.Waktu hidup partikel berkisar anatra
beberapa detik sampai beberapa bulan.Sedangkan kecepatan
pengendapannya tergantung pada ukuran partikel, massajenis partikel serta
arah dan kecepatan angin yang bertiup. Partikel yang sudah“mati” karena
jatuh mengendap dibumi, dapat ”hidup” kembali apabila tertiup olehangin
kencang dan melayang-layang lagi diudara.Sumber pencemaran partikel
akibat ulah manusia sebagian besar berasal dari pembakaran batu bara,
proses industri, kebakaran hutan dan gas buangan alat transportasi.

4. Dampak Pencemaran Udara

a. Dampak kesehatan Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat


masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat
pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat
berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru.
Dari paru- paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh.Dampak kesehatan yang paling umum
dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya,
asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.Beberapa zat pencemar
dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

b.Dampak terhadap tanaman Tanaman yang tumbuh di daerah dengan


tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan
rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat
yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.

8
c. Hujan asam pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di
atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam
ini antara lain: mempengaruhi kualitas air permukaan,merusak
tanaman,melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan,bersifat
korosif sehingga merusak material dan bangunan.

d. Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2,
CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi
panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas
terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena
pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah : peningkatan suhu rata-rata bumi
pencairan es di kutub ,perubahan iklim regional dan global ,perubahan
siklus hidup flora dan fauna.
e.Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer
(ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi
memfilter radiasiultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul- molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.Emisi CFC
yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya,
sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

5.Usaha Penanggulangan Dampak Pencemaran Udara


Udara Usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran
tersebut ada 2 macam cara utama , yakni :
a.Penanggulangan Secara Non-teknis
Dalam usaha mengurangi dan menanggulangi pencemaran
lingkungan dikenal istilah penanggulangan secara non-teknis adalah suatu
usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan
dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat

9
merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan
industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencemaran
lingkungan. Peraturan perundangan yang dimaksudkan hendaknya dapat
memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi
yang akan dilaksanakan disuatu tempat yang antara lain meliputi :
Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) - Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL),Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan
Teknologi - Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan - Menanamkan Perilaku
Disiplin.

b.Penanggulangan Secara Teknis


Berdasarkan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) ternyata bisa diduga bahwa mungkin akan timbul pencemaran
lingkungan, maka langkah berikutnya adalah memikirkan penanggulangan
secara teknis. Banyak macam dan cara yang dapat ditempuh dalam
penanggulangan secara teknis. Adapun kriteria yang digunakan dalam
penanggulangan secara teknis tergantung pada faktor berikut : -
Mengutamakan keselamatan lingkungan - Teknologinya telah dikuasai
dengan baik - Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggung-jawakan
Berdasarkan criteria tersebut diatas diperoleh beberapa cara dalam hal
penanggulangan secara teknis, antara lain adalah sebagai berikut :
mengubah proses,menggantikan sumber energy,mengelola
limbah,menambah alat bantu keempat macam penanggulangan secara
teknis tersebut diatas dapat berdiri sendiri-sendiri, atau bila dipandang
perlu dapat pula dilakukan secara bersam-sama,tergantung kepada kajian
dan kenyataan yang sebenarnya.

10
BAB III
METODE
A. Alat dan Bahan
Dalam pelitian kualitas udara disebabkan kendaraan bermotor di kota
Metro ini digunakan beberapa alat bantu stopwatch untuk menghitung
banyaknya kendaraan bermotor yang mengeluarkan asap. Sedangkan bahan-
bahan yang digunakan adalah: udara di lingkungaan sekitar kota Metro

B. Cara Kerja
Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah :
1. Survei pendahuluan dimaksudkan untuk memperkirakan ketepatan dalam
titik pengamatan, pengambilan sampel, metode, biaya, dan waktu.
2. Melakukan pengamatan dilokasi yang telah ditentukan.
3. Pengumpulan data Volume lalu lintas diperoleh dengan bantuan alat
stopwatch untuk mengetahui jumlah kendaraan pada tiap-tiap kendaraan
bermotor yang melewati ruas jalan yang diteliti.

C. Rancangan Tabel Hasil Pengamatan


A. Jumlah kendaraan bermotor per menit

Menit ke-n Sepeda Motor


Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Ke-5
Rata-rata

DAFTAR PUSTAKA

Iwan, Setiawan.2014.Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.

https://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Kualitas_Udara/Informasi_SPM.bmkg

11
Anonim. 2010. Jumlah Kendaraan Bermotor Harus Dikendalikan. Diunduh dari
jawa.infogue. com. Pebruari 2011.

http://kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/7-pengantar-pencemaran-udara.pdf

12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai