34.spo Alur Penambahan Obat Dalam Formularium

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

ALUR PROSES PENAMBAHAN OBAT BARU

YANG TIDAK ADA DALAM FORMULARIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01 SPO/1321/AK/ XII / 2015 1 dari 2


PELAMONIA
Jl.Jenderal Sudirman No. 27
Makassar
Telp 362536 Fax. 3623434

Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Tk. II 07.05.01
Pelamonia
STANDAR 08 Desember 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. I Made Mardika.,Sp.Pd, MARS
Kolonel Ckm NRP 11940001780267

Penambahan Obat dalam Formularium Rumah Sakit adalah


suatu proses penambahan obat baru ke dalam daftar
PENGERTIAN
Formularium Rumah Sakit Tk II 07.05.01 Pelamonia

1. Sebagai panduan dalam penambahan obat baru masuk


Formularium
TUJUAN
2. Melindungi keselamatan pasien dari bahaya ESO yang
tidak diinginkan.
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk II 07.05.01 Pelamonia
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 143 / AK / III / 2014 tanggal 25 Maret 2014
Tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi.
1. Obat-obat yang diusulkan harus memenuhi kriteria
sebagai berikut : Obat merupakan senyawa kimia baru dengan
mekanisme kerja berbeda dengan yang sudah ada di
formularium. Obat tersebut merupakan obat satu-satunya untuk
mengobati penyakit tertentu.
2. Dokter yang akan menambahkan obat ke dalam
formularium harus mengisi formulir usulan perubahan item obat
PROSEDUR formularium RUMKIT TK II 07.05.01 PELAMONIA.
3. Formulir usulan perubahan item obat formularium
RUMKIT TK II 07.05.01 PELAMONIA yang sudah diisi
disampaikan kepada Panitia Farmasi dan Terapi .
4. Permintaan obat di luar formularium dievaluasi oleh
Panitia Farmasi dan Terapi untuk ditinjau ulang dan
diagendakan pada rapat Panitia Farmai dan Terapi.
ALUR PROSES PENAMBAHAN OBAT BARU
YANG TIDAK ADA DALAM FORMULARIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/1321/AK / XII / 2015 2 dari 2


RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
Jl.Jenderal Sudirman No. 27
Makassar
Telp 362536 Fax. 3623434
5. Obat yang diusulkan tersebut dikaji pada rapat Panitia
Farmasi dan Terapi untuk diputuskan diterima atau ditolak
ditambahkan ke dalam formularium.
6. Apabila rapat Panitia Farmasi dan Terapi memutuskan
menerima usulan obat tersebut, maka usulan tersebut
direkomendasikan ke Komite Medik untuk dimintakan
PROSEDUR
persetujuan.
7. Apabila rapat Panitia Farmasi dan Terapi memutuskan
untuk menolak usulan obat, maka Panitia Farmasi dan Terapi
akan menginformasikan kepada dokter yang meminta obat
tersebut. Dokter harus melengkapi dengan alasan yang tepat
apabila akan mengusulkan kembali obat tersebut.
1. Komite Medik
KEBIJAKAN 2. Panitia Farmasi dan Terapi
3. KaInstal Farmasi

Anda mungkin juga menyukai