Alur Pembuatan Sediaan Tablet
Alur Pembuatan Sediaan Tablet
Alur Pembuatan Sediaan Tablet
Caranya:
✓ Bersihkan 20 tablet dari debu, kemudian ditimbang (W1 gram)
✓ Masukkan tablet ke dalam alat
✓ Putar alat tersebut selama 4 menit (kecepatan 20 rpm)
✓ Keluarkan tablet, bersihkan dari debu, dan ditimbang (W2 gram)
✓ Kerapuhan tablet yang didapat adalah W1 - W2 / W1 x 100%
✓ Batas kerapuhan yang diperbolehkan maksimal 0,8%
2. Proses Pengemasan
• Primary Packaging Section
Pengemasan primer untuk tablet dan salut dibuat dalam 2 bentuk yaitu
strip dan blister. Bahan kemasan strip adalah alufoil, sedangkan bahan kemasan
blister adalah plastik dan alufoil. Bahan pengemasan yang digunakan adalah
bahan pengemas yang sudah dinyatakan lulus oleh QC. Pengecekan bahan
pengemas dilakukan sebelum proses pengemasan, yang dicek adalah nomor
bets dan kualitas pengemas. Pengemas yang tidak layak pakai tidak digunakan
untuk proses pengemasan dan selanjutnya dikarantina untuk dimusnahkan.
Pertimbangan pemilihan strip atau blister terletak pada stabilitas bahan
yang dikemas dan permintaan pasar. Bahan yang dikemas dengan strip akan
lebih stabil dibandingkan dikemas dengan blister. Obat–obat yang peka cahaya
hanya dapat dikemas dengan strip, karena blister memiliki bagian transparan
yang dapat ditembus cahaya sehingga obat yang peka cahaya dapat rusak.
Kemasan blister lebih mudah dibuka dengan pendorongan dari belakang (push
through pack) dan lebih disukai konsumen.
Bagian mesin strip yang kritis dalam pengemasan primer adalah bagian
feeding guide, feeding chute, dan sealing. Bagian feeding guide adalah bagian
yang terdapat pada hopper mesin, berbentuk seperti rel/jalur dan berfungsi
untuk mengarahkan tablet atau kapsul satu persatu secara berurutan ke dalam
feeding chute. Bagian feeding chute adalah bagian saluran atau jalur tablet
sebelum masuk sealing. Bagian sealing berfungsi untuk membungkus
tablet/kapsul dengan cara menempelkan 2 sisi alufoil dengan panas tinggi
sehingga rapat.
Pengawasan selama produksi (IPC) yang dilakukan adalah uji kebocoran
dengan larutan metilen biru dalam mesin sedot vakum. IPC dilakukan setiap 30
menit atau 1 jam (tergantung dari tingkat frekuensi kebocoran terjadi pada
kemasan) supaya saat ditemukan kemasan yang rusak atau bocor dapat segera
diambil tindakan perbaikan dan pencegahan sehingga jumlah kemasan yang
ditolak tidak terlalu banyak. Cara menguji kebocoran adalah dengan
memasukkan strip ke dalam larutan metilen biru (dalam mesin sedot vakum)
dan pintu mesin ditutup, vakum dinyalakan selama 1 menit, dan jika terjadi
kebocoran maka strip atau blister akan terisi larutan metilen biru. Sampel IPC
harus dibuang dan tidak boleh dikemas ulang setelah dibuka. Strip/blister yang
mengalami kebocoran dikarantina dan dikonfirmasi ke QA. Apabila terdapat
kebocoran pada strip produk, maka batch terakhir yang mengalami kebocoran
kemasan akan ditarik dan dilakukan pengemasan ulang dan bila perlu juga
dilakukan setting ulang alat.
Pengecekan penampilan juga dilakukan saat pengemasan, kemasan yang
bergaris, penyok atau tidak sempurna segera dicek penyebabnya, kemudian
dikarantina dan dimusnahkan. Pemusnahan dilakukan supaya kemasan bekas
tidak disalahgunakan oleh pihak yang bertanggung jawab. Alufoil sisa
pengemasan dikembalikan ke gudang.
• Secondary Packaging Section