Makalah Pengukuran Keterampilan Sepak Takraw Dan Bulu Tangkis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGUKURAN KETERAMPILAN SEPAK TAKRAW


DAN BULU TANGKIS

DOSEN PENGAMPU

RICES JATRA,S.Pd,M.Pd

Disusun oleh kelompok XII:

SONDANG ANUGRAH (196610789)

NAZRI ARESTI (196610777)

ILHAM PRATAMA

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA JASMANI

KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Pengukuran Keterampilan Sepak Takraw dan
Bulu Tangkis. Makalah sederhana ini kami susun sesuai dengan materi dengan
harapan dapat menambah kembangkan minat teman-teman dalam mempelajari
Keterampilan Sepak Takraw dan Bulu Tangkis.

Walaw pun demikian,kami menyadari bahwa penyusunan makalah sederhana


ini belum sempurna karena keterbatasan pengetahuan kami. kami sangat
mengharapkan kebesaran hati dosen pembimbing, pecinta ilmu/pengguna makalah
sederhana ini untuk memberikan saran-saran atau keritik yang sifatnya membangun
agar dapat menyempurnakan makalah sederhana ini.

Akhirnya saya ucapkan terima kasih

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………… ……….....2

DAFTAR ISI…………………………………………………….…………………....3

BAB I      PENDAHULUAN ………………………………………………….…...4

1.1 LATAR BELAKANG……………………………….…………………..4

1.2 RUMUSAN MASALAH…………………….…………………. ……...4

1.3 TUJUAN PENULISAN…………………………..…………………..... 4

BAB II  PEMBAHASAN……………………………………..…………………5

2.1 KETERAMPILAN SEPAK TAKRAW DAN BULU TANGKIS ….....5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………........12

3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………12

3.2 SARAN………………………………………………………...……….12

DAFTAR PUTAKA…………………………………………………………….…. 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini bertujuan untuk mengembangkan alat tes keterampilan sepak
takraw bagi atlet pria dan wanita. Metode penelitian ini adalah survei dengan tes dan
pengukuran. Sampel penelitian adalah 46 pria dan 35 atlet wanita atlet Sepak
Takraw. Uji keterampilan terdiri dari empat butir tes:

1) uji kemampuan sepak mula,

2) uji kemampuan sepak kura,

3) tes pakan, dan

4) tes kemampuan smes.

Instrumen tes diuji dengan statistik Chi square, validitas dengan uji statistik Pearson
product moment untuk mengkorelasikan item tes untuk skor total, reliabilitas diuji
dengan dua cara,: product moment untuk mengkorelasikan skor total dari tes pertama
dengan total skor tes kedua, dan dengan Anava dua jalur untuk menguji homogenitas
varians.

1.2. Rumusan Makalah


Permasalahan mendasar dari penelitian ini adalah alat evaluasi tes
ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa yang sudah ada dan biasa
digunakan sudah mulai tidak memadai lagi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
untuk mengembangkan sebuah alat evaluasi, skor skala dan norma penilaian yang
baru dari tes ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiwa.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 KETERAMPILAN SEPAK TAKRAW DAN BULU TANGKIS


1. TES DAN PENGUKURAN KETERAMPILAN SEPAK TAKRAWA.
Sepaktakraw termasuk cabang olahraga permainan, mulai dikenal di
Indonesia setelah adanya kunjungan muhibah tim sepaktakraw dari negara Malaysia
dan Singapore ke Jakarta, Bandung dan Medan pada bulan September 1970 dan
dilanjutkan pada bulan April 1971. Di Indonesia mereka mengadakan serangkaian
pertandingan eksibisi di berbagai daerah dalam upaya untuk memperkenalkan
permainan ini. Setelah itu, pemerintah melalui Dirjen Olahraga dan Pemuda di Bogor
pada tanggal 29 September 1971 menginstruksikan agar permainan sepak takraw
segera dikembangkan di daerah-daerah termasuk di lingkungan sekolah di seluruh
tanah air. Ketentuan Umum Tes Sepak takraw :
a) Pelaksanaan tes harus urut sesuai dengan urutan butir tes.
b) Ukuran lapangan serta alat yang digunakan sesuai dengan peraturan yang
c) berlaku.
d) Bola yang digunakan berukuran standart baik yang terbuat dari rotan maupun
e) yang terbuat dari plastik/ piber.
f) Sebelum melakukan tes tidak diadakan percobaan.
g) Sebelum melakukan tes, testi melakukan pemanasan sendiri selama 3-5 menit.
h) Testi harus bersepatu.

Tes Keterampilan Sepak Takraw Tes ini terdiri dari 3 (tiga) butir tes yaitu:
 Tes servis
 Tes kontrol bola (Ball Control)
 Tes operan (Passing)
Petunjuk administrasi pelaksanaan dari masing-masing butir tes adalah
sebagai berikut :

1. Tes Servis
Adapun tujuan dari tes servis ini adalah untuk mangukur keterampilan dalam
servis.

5
 Alat/fasilitas
Alat-alat yang digunakan untuk tes ini adalah :
1. Lapangan bermain Sepak Takraw
2. Beberapa buah bola Sepak Takraw
3. Net Sepak Takraw
4. Tali yang direntangkan setinggi 20 cm dari net
5. Stop Watch
6. Formulir pencatat skor
7. Seorang pelambung bola

 Pelaksanaan/pengelolaan tes
1 Subyek melakukan servis ke lapangan lawan yang telah diberiskor.
2 Setiap subyek diberi kesempatan melakukan servis sebanyak lima kali

 Cara menskor
Cara menskor dalam tes ini adalah sebagai berikut :
1) Skor diambil dari skor yang terdapat di daerah sasaran dimana bola jatuh
dan waktu kecepatan bola jatuh ke daerah sasaran.
2) Bola yang melewati di bawah tali hasilnya dikalikan dengan skor
daerah dimana bola jatuh di petak lapangan.
3) Stop watch dijalankan pada waktu bola tersentuh kaki dandihentikan pada
saat bola menyentuh lantai, waktunya dicatat.
4) Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak sasaran maka skor
yang dicatat adalah angka yang tertinggi.
5) Bola yang terkena net ataupun ke luar dari lapangan permainan
tidak dinilai.
6) Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlah kanskor sasaran
dengan skor waktu dari 5 kesempatan melakukan servis

Tes Sepak Mula


a. Tujuan : Servis untuk memulai permainan
b. Perlengkapan: 1) bola takraw, 2) lapangan yang telah ditandai dengan nlai, 3)
alat tulis menulis, dan 4) net.
c. Petugas : 1) penghitung frekuensi sepak mula dan 2) pencatat hasil
d. Petunjuk Pelaksanaan Tes

6
1. Sepak mula dilakukan dalam lingkaran servis dengan berdiri pada salah satu
kaki di dalam garis lingkaran.
2. Aba-aba “mulai” dengan melemparkan bola sendiri, testi melakukan sepak
mula di arahkan ke lapangan yang telah ditandai dengan angka, angka 1
nilai terendah dan angka 5 nilai tertinggi.
3. Setiap testi melakukan sepak mula dalam 3 kali percobaan, setiap percobaan
dengan frekuensi 10 kali. Waktu istirahat testi adalah saat menunggu giliran
melakukan sepak mula pada percobaan berikutnya.
4. Skor terakhir yang dicata adalah jumlah angka yang diperoleh dalam 10 kali
tiap kesempatan

Tes Sepak Sila


a. Tujuan: memainkan bola dengan menggukan kaki bagian dalam untuk menerima,
menguasai, mengumpan, serta untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan.
b. Perlengkapan: 1) bola takraw, 2) stop watch, dan 3) alat tulis menulis
c. Petugas : 1) penghitung frekuensi sepak sila dan 2) pencatat hasil
d. Petunjuk Pelaksanaan Tes
1. Sepak sila dilakukan pada tempat yang telah ditentukan
2. Aba- aba “mulai”, testi melakukan sepak sila, petugas mulai menghidupkan
stop watch serta menghitung frekuensi sepak sila testi.
3. Sepak sila dihitung setelah sepakan bola pertama (sepakan pertama tidak
dihitung).
4. Jika bola jatuh dan waktu masih ada, testi boleh melakukan sepak sila lagi
dan hitungan dilanjutkan lagi setelah sepakan pertama.
5. Aba-aba”berhenti”, stopwatch dimatikantesti menghentikan sepak sila.
6. Setiap testi melakukan sepak sila dalam tiga kali percobaan, tiap percobaan
dengan waktu 1 menit. Waktu istirahat testi adalah saat menunggu percobaan
berikutnya.
7. Skor yang dicatat adalah jumlah frekuensi sepak sila selam 1 menit pada tiap
percobaan.

Tes Sepak Kuda


a. Tujuan: memainkan bola dengan menggukan punggung kaki untuk bola yang
datangnya rendah dan kencang, menyelamatkan bola dari serangan lawan, mengawal,
dan menguasai bola.

7
b. Perlengkapan: 1) bola takraw, 2) stop watch, dan 3) alat tulis menulis
c. Petugas : 1) penghitung frekuensi sepak kuda dan 2) pencatat hasil
d. Petunjuk Pelaksanaan Tes
1. Sepak kuda dilakukan pada tempat yang telah ditentukan
2. Aba- aba “mulai”, testi melakukan sepak kuda, petugas mulai menghidupkan
stop watch serta menghitung frekuensi sepak kuda testi.
3. Sepak kuda dihitung setelah sepakan bola pertama (sepakan pertama tidak
dihitung).
4. Jika bola jatuh dan waktu masih ada, testi boleh melakukan sepak kuda lagi
dan hitungan dilanjutkan lagi setelah sepakan pertama.
5. Aba-aba”berhenti”, stopwatch dimatikantesti menghentikan sepak kuda.
6. Setiap testi melakukan sepak kuda dalam tiga kali percobaan, tiap percobaan
dengan waktu 1 menit. Waktu istirahat testi adalah saat menunggu percobaan
berikutnya.
7. Skor yang dicatat adalah jumlah frekuensi sepak kuda selama 1 menit pada
tiap percobaan.

Tes Heading
a. Tujuan: memainkan bola dengan kepala,menyelamatkan, member umpan kepada
teman serta untuk menyerang.
b. Perlengkapan: 1) bola takraw, 2) stop watch, dan 3) alat tulis menulis
c. Petugas : 1) penghitung frekuensi heading dan 2) pencatat hasil
d. Petunjuk Pelaksanaan Tes
1. Heading dilakukan pada tempat yang telah ditentukan
2. Aba- aba “mulai”, testi melakukan heading, petugas mulai menghidupkan
stop watch serta menghitung frekuensi heading testi.
3. Heading dihitung setelah pantulan bola pertama (pantulan pertama tidak
dihitung).
4. Jika bola jatuh dan waktu masih ada, testi boleh melakukan heading lagi dan
hitungan dilanjutkan lagi setelah pantulan pertama.
5. Aba-aba”berhenti”, stopwatch dimatikantesti menghentikan heading.
6. Setiap testi melakukan heading dalam tiga kali percobaan, tiap percobaan
dengan waktu 1 menit. Waktu istirahat testi adalah saat menunggu percobaan
berikutnya.

8
7. Skor yang dicatat adalah jumlah frekuensi heading selama 1 menit pada tiap
percobaan

Tes Smash
a. Tujuan : menyerang lawan
b. Perlengkapan: 1) bola takraw, 2) lapangan yang telah ditandai dengan nlai, 3) alat
tulis menulis, dan 4) net.
c. Petugas : 1) penghitung frekuensi smash, 2) pencatat hasil, dan 3) judge
d. Petunjuk Pelaksanaan Tes
1. Smash dilakukan di depan net
2. Bola dilemparkan sendiri oleh testi setelah aba-aba “mulai”
3. Smash di arahkan ke lapangan yang telah ditandai dengan angka (nilai)
4. Saat melakukan smash kedua kaki harus lepas dari lantai
5. Setiap testi melakukan smash 10 kali dalam 3 kali percobaan. Waktu istirahat
testi adalah saat menunggu giliran melakukan smash pada percobaan
berikutnya.
6. Skor yang dicatat adalah jumlah nilai yang diperoleh dalam 10 kali
7. melakukan smash pada tiap percobaan.

2. TES DAN PENGUKURAN KETERAMPILAN BULU TANGKIS.


Bulu tangkis merupakan cabang olahraga yang membutuhkan
kemampuan fisik yang prima khususnya daya tahan tubuh secara
keseluruhan, disamping menunjukkan ciri sebagai aktivitas jasmani yang
memerlukan kemampuan anaerobik. Dan olahraga bulutangkis mempunyai
karakteristik gerakan yang komplek dan dinamis, untuk melakukannya
membutuhkan kemampuan power, baik saat memukul shuttlecock maupun
menguasai lapangan. Penguasaan teknik dasar yang baik salah satu
penunjang kemampuan bermain yang dapat ditingkatkan pada tahap
pengembangan.
Menurut Purmana dalam total badminton mengemukakan bahwa syarat fisik
untuk menjadi pemain bulutangkis yang baik adalah:
1. Harus dapat berlari atau melenting dengan cepat ke sana ke mari;
2. Harus dapat mempertahankan irama lari cepat atau melenting selama
pertandingan;
3. Harus lincah;

9
4. Tangannya harus kuat untuk mensemes;
5. Harus dapat mensemes beberapa puluh kali dengan kekuatan maksimum,
tanpa kelelahan;
6. Harus dapat meloncat untuk mensmes
7. Seluruh otot tubuh harus kuat, terutama otot-otot kaki

a. Pukulan Service
Pukulan service adalah pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock
ke bidang lapangan lain secara diagonal dan bertujuan sebagai pembuka
permainan. Menurut Ferry Sonneville yang dikutip Tohar (1992), melatih
pukulan service dengan baik dan teratur, perlu mendapatkan perhatian yang
baik dan khusus. Pukulan yang penting dan dilatih dengan baik serta teratur
karena pemain yang melakukan service permainan akan mendapat angka,
sehingga setiap pemain harus menguasai teknik pukulan dengan baik. Pukulan
service terdiri dari:
a) Service pendek (short service)
Service pendek adalah service dengan mengarahkan shuttlecock dengan
tujuan kedua sasaran yaitu kesudut titik perpotongan antara garis service depan
dengan garis tengah dan garis service dengan garis tepi.
b) Service panjang (service lob/long service)
Service panjang atau sevice lob adalah service dengan cara
menerbangkan shuttlecock setinggi-tingginya dan jatuh ke garis belakang bidang
lapangan lawan.
c) Service drive
Service drive adalah service dengan cara menerbangkan shuttlecock secara
keras, cepat dan mendatar dan setipis mungkin melewati net dan sejajar dengan
lantai.
d) Service flik (cambukan)
Service flik atau cambukan adalah service yang dilakukan dengan caara
dicambukan.

Pengertian Keterampilan Bermain Bulutangkis


Keterampilan bulutangkis adalah, macam-macam tes bulutangkis, dimana
dalam keterampilan bulutangkis ini dengan menggunakan tes kecakapan
bermain bulutangkis. Keterampilan bulutangkis bertujuan untuk memahamidan

10
dapat mengevaluasi keterampilan bermain bulutangkis yang mencakup
keterampilan teknik pukulan, kecakapan bermain dan bermainan menurut
peraturan proses penilaian yang dilakukan.Tes keterampilan bulutangkis ini
mempunyai dua bagian yang saling berkaitan yaitu:
(1) pemahaman penguasaan teori dari permainan bulutangkis, proses
penilaian ini mencakup tentang perkembangan sejarah bulutangkis peraturan
permainan, peraturan fasilitas alat-alat dan perlengkapan, peraturan
mengikuti pertandingan, peraturan pelaksanaan kejuaraan serta aturan-aturan
yang harus dipahami tentang cara melakukan kegiatan yang berhubungan
langsung dengan pemberian tugas dalam permainan bulutangkis,
(2) menyangkut masalah penguasaan kecakapan yang harus dikuasai baik
penguasaan teknik pukulan, pola pukulan maupun cara bermain bulutangkis.
Dalam penelitian ini tes keterampilan bermain bulutangkis
menggunakan penilaian yang ke dua, yaitu menyangkut masalah kecakapan yang
harus dikuasai menggunakan tes kecakapan bulutangkis sebagai bahan banding
menilai bermain bulutangkis, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
kecakapan bermain bulutangkis pada pemain merupakan tes bateri yang terdiri
dari empat macam item yaitu:
1.Wally Volley
Terutama untuk mengukur ketangkasan shuttlecock dengan gerakan
koordinasi yang mencakup unsure-unsur rekreasi, kelincahan, keluwesan
dan kecepatan.
2.Servis Pendek
Terutama digunakan untuk mengukur ketelitian dan kecepatan
seseorang dalam memilih tempat pada waktu melakukan servis pendek.
3.Servis Panjang
Juga ditujukan untuk mengukur ketelitian ketepatan shuttlecock kea rah
sasaran terutama dengan pukulan panjang atau servis tinggi.
4.Clear Test
Digunakan untuk mengukur kekuatan memukul

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil makalah adalah, tes keterampilan sepak takraw dan bulu
tangkis dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengukur keterampilan atlet pria
dan wanita sepak takraw dan bulu tangkis. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
membuat deskriptif masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang
dilakukan dalam masyarakat, serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang
hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-
proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari fenomena-
fenomena tertentu

2.    Saran
Dengan membaca makalah ini kami berharap semoga pembaca dapat berpikir
tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah dan kabur.Tentu saja
dalam makalah ini ada banyak kekurangan sehingga atau bahkan kekeliruan. Maka
dari itu, kami sangat berharap adanya masukan dari pembaca dan kritik sebagai
acuan memperbaiki baik untuk saat ini dan kelak di masa mendatang.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://fdokumen.com/document/tes-dan-pengukuran-keterampilan-sepak-
takraw.html

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs/article/view/3203

https://docplayer.info/35612438-Pengukuran-keterampilan-dasar-bermain-bulu-
tangkis-pada-mahasiswa-universitas-abulytama-oleh-amiruddin-1.html

13

Anda mungkin juga menyukai