Tugas 2 043002445 Pengantar Sosiologi Isip 4110
Tugas 2 043002445 Pengantar Sosiologi Isip 4110
Tugas 2 043002445 Pengantar Sosiologi Isip 4110
NAMA : HERIANTO
NIM : 043002445
UPBJJ UT : PALANGKARAYA
Selanjutnya, GBHN 1999 menggariskan dua hal pokok berkaitan dengan kebijakan
pendidikan. Pertama, mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan pada setiap jenjang pendidikan; dan kedua, melakukan
pembaharuan sistem pendidikan, termasuk pembaharuan kurikulum berupa
diversifikasi kurikulum untuk melayani keragaman peserta didik.
Jika dilihat dari dasar hukum diatas maka tidak ada istilah “pendidikan anak
perempuan kurang mendapat perhatian”, lebih tepatnya adalah kekurang sadaran
masyarakat akan pendidikan bagi anak perempuan.
Menurut saya jika ada anak perempuan di era tahun 2021 tidak sekolah, bukan berarti
ada masalah ketimpangan jender, tetapi karena tidak ada biaya untuk sekolah,
sekarang sudah sangat jarang orang tua yang berfikiran bahwa anak perempuan tidak
usah sekolah karena tugasnya nanti Cuma didapur dan dikasur.
Kesimpulannya , anak perempun tidak sekolah ada dua kemungkinan, pertama tidak
punya biaya buat sekolah , kedua karena pola fikir orang tua yang kolot sehingga
melarang anaknya untuk sekolah, karena sekolah bagi anak perempuan dianggapnya
kuran penting (meskipun ini sekarangsudah sangatjarang)
2. Perilaku kolektif yang sudah tersebar dimasyarakat
Perilaku kolektif ini tidak diatur oleh norma-norma tertentu dan tidak
dilembagakan secara formal. Perilaku kolektif adalah perilaku sekumpulan orang
yang relative bersifat spontan, tidak terstruktur dan tidak stabil.
1. Situasi Soaial
2. Ketegangan struktural
3. Berkembang dan menyebarnya suatu kepercayaan umum , Misalnya :
berkembangnya isu-isu tentang pelcehan suatu agama atau penindasan suatu
kelompok yang dapat menyinggung kelompok lain.
4. Faktor yang mendahului, yaitu faktor-faktor penunjang kecemasan dan
kecurigaan yang dikandung masyarakat. Misalnya desas-desus isu kenaikan
harga BBM, yang diperkuat dengan pencabutan subsidi BBM, hal ini dapat
memicu kuat sekelompok orang untuk protes.
5. Mobilisasi perilaku oleh pemimpin untuk bertindak Perilakukolektif akan
terwujud apabila khalayak ramai dimobilisasikan oleh pimpinannya.
6. Adanya kerumunan atau interaksi soaial
Sumber bacaan,
http://repository.ut.ac.id/3961/1/ADPU4218-M1.pdf