Laporan Praktikum Nyamuk
Laporan Praktikum Nyamuk
Laporan Praktikum Nyamuk
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyamuk merupakan salah satu vektor yang menimbulkan penyakit yang dapat di
katakan berbahaya dikarenakan ada jenis nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit
yang berdampakkan kematian pada manusia.Nyamuk dapat berkembang biak di
tempat-tempat air yang tergenang. Beda tempat perkembangbiakannya beda pula
jenis nyamuk yang ada. Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna dalam
perkembang biakannya.
Telah banyak penyakit-penyakit yang di temukan pada manusia yang di sebabkan
oleh nyamuk, beberapa di antaranya adalah demam berdarah, malaria dan filarial.
Bahkan telah mewabah pada saat musim hujan dan sangat menggangu kesehatan
manusia sendiri
Maka dari itu kita perlu untuk mengetahui jenis-jenis nyamuk yang ada di
pemukiman warga dengan mengidentifikasi nya dengan melihat ciri-ciri yang ada
pada bagian tubuh nyamuk tersebut, penyakit apa saja yang dapat di bawanya
terhadap manusia dan bagaimana siklus hidupnya serta cara untuk
mengendalikannya.
Nyamuk termasuk jenis serangga yang masuk pada kelas Hexapoda ordeDiptera.
Pada umumnya nyamuk mengalami 4 tahap dalam siklus hidupnya (metamorfosis),
yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Nyamuk Aedes aegyptimengalami metamorfosis
sempurna, yaitu telur – larva – pupa – dewasa. Stadium telur, larva dan pupa hidup
didalam air, sedangkan stadium dewasa hidup diluar air. Pada umumnya telur akan
menetas dalam 1-2 hari setelah terendam dalam air. Stadium jentik biasanya
berlangsung antara 5-15 hari, dalam keadaan normal berlangsung 9-10 hari. Stadium
berikutnya adalah stadium pupa yang berlangsung 2 hari, kemudian menjadi nyamuk
dewasa dan siklus tersebut akan berlangsung kembali. Dalam kondisi yang optimal,
ii
perkembangan dari stadium telur sampai menjadi nyamuk dewasa memerlukan waktu
sedikitnya 9 hari.
b. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui jenis-jenis nyamuk yang ada di Sekitar tempat tinggal kita
2. Untuk mengidentifikasi Nyamuk
3. Untuk mengetahui Karakteristik nyamuk
C.Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-
jenis nyamuk dan karakteristik nyamuk tersebut yang ada di lingkungan tempat
tinggal maupun sekitar kampus.
ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nyamuk dewasa hidup diluar air, setelah dari larva dan hinggap di tempat atau
pada benda-benda tertentu dan dapat terbang. Besar tubuh 6 mm, bentuk mulut
memanjang untuk menusuk dan menghisap disebut moncong atau probocis.
Disamping Probocis terdapat Palpi. Mempunyai sepasang sayap pada dada tengah
(Mesothorax) urat-urat sayap bersisik, demikian pula pada tepi bawah sayap bersisik
disebut jumbai.
Pada dada belakang (Metathorax) terdapat sepasang halter yaitu sayap yang
tidak berkembang (Rudimeter). Di dunia kesehatan nyamuk yang perlu di ketahui
adalah Tribus Culicini dan Anophelini. Tribus anophelini di antaranya yang paling
penting adalah genus anopheles sedangkan dari Tribud culaini yang penting adalah
ii
Genus Aedes, Culex, dan Mansonia. Pada tiap ruas dada terdapat sepasang kaki yang
panjang.
Ada 5 genera yang sering dijumpai di indonesia yaitu : Aedes, Anopheles,
Mansonia, Culex, dan Armigeres. Bagian-bagian tubuh nyamuk yang di pakai untuk
mengenal jenis Nyamuk antara lain
Ukuran dan bagian-bagian tubuh nyamuk
Percabangan urat sayap
Bentuk, jumlah dan warna sisik atau bulu-bulu yang terdapat pada
bagian-bagian tubuh nyamuk.
Siklus hidup nyamuk, sejak dari telur hungga menjadi nyamuk dewasa sama
dengan serangga yang mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda-beda. Dalam
siklus hidup nyamuk terdapat empat stadia, yaitu : Stadium dewasa → telur →
pupa / kepompong. Keterangan : Stadium dewasa sebagai nyamuk yang hidup dialam
bebas, sedangkan ketiga stadium yang hidup dan berkembang didalam air.
Berdasarkan kesenangannya nyamuk suka mencari darah, dikenal 2 golongan
nyamuk yaitu :
a. Nyamuk yang senang mencari darah orang
b. Nyamuk yang senang mencari darah binatang
Waktu keaktifan mencari darah bagi nyamuk berbeda-beda, di bedakan atas :
a. Nyamuk yang aktif pada waktu malam hari misalnya : Anopheles dan
Culex
b. Nyamuk yang aktif pada waktu siang hari misalnya : Aedes
Untuk tiap jenis nyamuk tipe breeding places yang berlainan. Nyamuk Culex
dapat berkembang disembarang tempat air, Aedes hanya mau di tempat air yang
airnya cukup bersih dan tidak kontak langsung dengan tanah. Mansonia senang di
kolam, rawa-rawa, danau yang banyak tanaman airnya. Sedangkan Anopheles
kesenanganya untuk memilih breeding places sangat bervariasi.
Ciri-ciri Nyamuk
ii
1. Nyamuk Culex :
a. Abdomen ujung tumpul
b. Warna coklat muda tanpa tanda khusus
c. Sayap dengan sisik sempit panjang dengan ujung runcing
d. Kai depan tarsel 1 tidak lebih panjang dari gabungan tarsel II-V
e. Ada Pulvili pada semua ujung
2. Nyamuk Mansonia :
a. Sayapnya bintik-bintik
b. Pada sayap terdapat bentuk-bentuk yang asimetris dan kasar
c. Sikap hinggap sejajar dengan tempat hinggap
d. Sebagai vektor filariasis
e. Spesiesnya Mansonia Yuniformis dan Mansonia Anulifera
f. Warna hitam atau coklat bercampur putih
3. Nyamuk Aedes :
a. Hampir seluruh bagian tubuh terdapat warna putih keperak-
perakan dapat digunakan sebagai alat (pedoman) identifikasi aedes
b. Pada kai terdapat garis-garis putih
c. Fedding Habitat Jam 09.00-11.00 Wib (Pagi) dan 16.00-17.00
Wib (Sore) mangsanya khusus manusia
d. Jarak terbang maksimal 200 meter dari sarang
e. Reesting Places : di dalam rumah terutama di tempat-tempat yang
gelap dan lembab, di dinding-dinding rumah, gorden, yang warna-
warna gelap.
4. Nyamuk Anopheles :
a. Palpinya hampir sama panjang dengan Probocis
b. Sayap bernoda
c. Posisi mengigit istirahat tidak sejajar (membentuk sudut)
ii
B. Tinjauan Tentang Siklus Hidup Nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; general
termasuk Anopheles, Culex, , Aedes,. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh
yang langsing, dan enam kaki panjang; antar spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali
melebihi 15 mm. Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva,
pupa, dan dewasa .
1.Telur
Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering.
Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor
yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan
kelembaban. setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya.
Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam
kelompok maupun satu persatu. beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya
saling menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur. Telur
berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). inkubasi sempurna terjadi pada
musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya semua hampir dalam waktu
yang sama. Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan menjadi larva
nyamuk.
2.Larva
Larva nyamuk memiliki kepala yang berkembang dengan baik. Larva
bernapas melalui spirakelyang terletak pada segmen perut kedelapan, atau melalui
siphon, dan karena itu harus sering muncul ke permukaan.. Larva menghabiskan
sebagian besar waktu mereka untuk makan ganggang , bakteri , dan mikro-organisme
lain. Mereka menyelam di bawah permukaan hanya bila terganggu. Larva berenang
dengan gerakan tersentak-sentak dari seluruh tubuh. Larva
berkembang melalui empat tahap, atau instar , setelah itu mereka bermetamorfosis me
njadi kepompong. Pada akhir setiap instar, yang berganti bulu larva, exoskeleton
shedding mereka, atau kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan lebih lanjut.
3.Pupa
ii
Setelah berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan
"fase pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar
tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya,
2 pipa nyamuk muncul ke atas air. pipa itu digunakan untuk alat pernafasan. Kepala
dan dada digabung menjadi cephalothorax dengan perut melengkung di bawahnya.
Seperti halnya larva, pupa harus datang ke permukaan sering untuk bernapas,
yang mereka lakukan melalui sepasang terompet pernafasan pada cephalothorax
tersebut. Selama tahap ini pupa tidak makan. Setelah beberapa hari, pupa naik ke
permukaan air, nyamuk dewasa muncul. Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak
langsung dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan.
4.Dewasa
Nyamuk memiliki mulut yang disesuaikan untuk menembus kulit tumbuhan
dan hewan. Sementara laki-laki biasanya nektar dan jus tanaman, wanita perlu
mendapatkan gizi dari menghisap darah sebelum dia dapat menghasilkan telur.
Durasi dari telur menjadi dewasa bervariasi antara spesies dan sangat
dipengaruhi oleh suhu lingkungan.. Nyamuk dapat berkembang dari telur menjadi
dewasa dalam sebagai hanya lima hari, tetapi biasanya 10-14 hari dalam kondisi
tropis. Variasi ukuran tubuh nyamuk dewasa tergantung pada kerapatan populasi
larva dan suplai makanan di dalam air. Panjang dewasa bervariasi tetapi jarang lebih
besar dari 16 mm (0,6 in) , dan berat sampai dengan 2,5 mg. Semua nyamuk memiliki
tubuh langsing dengan tiga bagian:kepala , dada dan perut.
Nyamuk betina juga akan memakan sumber gula untuk energi tetapi biasanya
memerlukan darah untuk pengembangan telur. Setelah menghisap darah, nyamuk
betina akan beristirahat selama beberapa hari untuk pematangan telur. Proses ini
tergantung pada suhu, namun biasanya berlangsung 2-3 hari dalam kondisi tropis..
Kepala memiliki mata, banyak-tersegmentasi antena . antena ini untuk
mendeteksi bau host. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya
memiliki probosis panjang untuk menembus kulit untuk menghisap darah. Nyamuk
betina memerlukan protein untuk pembentukan telur, kebanyakan nyamuk betina
ii
perlu menghisapdarah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan
berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk
menghisap darah. Nyamuk betina dari satu genus,Toxorhynchites, tidak pernah
menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk
yang lain.
ii
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.Jenis Praktikum
Adapun jenis praktikum yang di gunakan adalah identifikasi nyamuk.
C.Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang telah di sediakan sebelumnya
2. Melakukan pengamatan di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan
(outdoor)dalam kurun waktu 15 menit sebanyak 4 kali.
ii
3. Dalam pengamatan tersebut di lakukan dengan 2 metode cara penangkapan
nyamuk yaitu resting dan lending.
4. Dalam metode lending ,salah seorang di jadikan sebagai objek agar nyamuk
bisa hinggap sedangkan resting penangkapan lansung yang sedang beristrahat
di dinding,lantai maupun tempat lainnya.
5. Pada proses penangkapan nyamuk dilakukan pada malam hari dengan suasana
hening (tenang) dengan menggunakan aspirator nyamuk atau (selang)
6. Nyamuk yang telah di tangkap dimasukan kedalam wadah/gelas lalu di tutup
menggunaan kapas
7. Setelah itu nyamuk di bius menggunakan klorofom, setelah itu nyamuk di
keluarkan dari wadah dan direkatkan pada bantalan media koleksi nyamuk
dengan menggunakan kuteks sebagai alat perekat nyamuk
8. Nyamuk siap di bawa kelaboratorium untuk di identifikasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
ii
A. Hasil Praktikum
1. 19.15 15’ 1 1 - 1 -
2. 19.30 15’2 - 3 - 4
3. 19.45 15’3 - - - -
4. 19.60 15’4 - 10 - 2
Jumlah 21
B.Pembahasan
Dalam Praktikum ini jenis Nyamuk yang di temukan adalah nyamuk Aedes
Aegypti dan Anopheles Dewasa.
Nyamuk merupakan salah satu vektor yang menimbulkan penyakit berbahaya
dikarenakan dapat menyebabkan penyakit yang berdampakkan kematian pada
manusia.Dari hasil pengamatan dapat di ketahui bahwa Nyamuk yang diidentifikasi
adalah :
1.Nyamuk Aedes :
a) Hampir seluruh bagian tubuh terdapat warna putih keperak-perakan dapat
digunakan sebagai alat (pedoman) identifikasi aedes
b) Pada kai terdapat garis-garis putih
c) Fedding Habitat Jam 09.00-11.00 Wib (Pagi) dan 16.00-17.00 Wib (Sore)
mangsanya khusus manusia
d) Jarak terbang maksimal 200 meter dari sarang
e) Reesting Places : di dalam rumah terutama di tempat-tempat yang gelap dan
lembab, di dinding-dinding rumah, gorden, yang warna-warna gelap.
2.Nyamuk Anopheles :
a) Palpinya hampir sama panjang dengan Probocis
ii
b) Sayap bernoda
c) Posisi mengigit istirahat tidak sejajar (membentuk sudut)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di peroleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari identifikasi yang kami lakukan di kampus mandala waluya kendari, di peroleh
jenis-jenis nyamuk,di antaraanya:
a.Dalam ruangan (indoor)
ii
Culex
Anopheles
b.Luar ruangan
Aedes aegypti
Culex
Anopheles
2. Karakteristik nyamuk berbeda-beda sesuai jenisnya masing-masing. Jenis nyamuk
anopheles dan culex lebih menyukai senja hingga fajar dalam mencari
mangsa.sedangkan aedes aegypti aktif pada siang hari.siklus hidup nyamuk dari telur-
larva-pupa-dewasa.
Setiap nyamuk mempunyai waktu menggigit, kesukaan menggigit, tempat
beristirahat dan berkembang biak yang berbeda-beda satu dengan yang lain.Larva
dapat di temukan dalam air yang mengandung tinggi pencemaran organik dan dekat
dengan tempat tinggal manusia. Nyamuk ini dapat di kendalikan dengan tiga cara
yaitu: se cara mekanik, biologi dan kimia.
B. Saran
Diharapkan agar pemerintah dan masyarakat lebih serius menangani keberadaan
nyamuk culex dan penyakit yang ditimbulkannya karena penyakit yang disebabkan
dapat membuat penderita mengalami cacat fisik. Dengan penanganan kasus
penyakit yg disebabkan oleh nyamuk culex, diharapkan Indonesia mampu
mewujudkan program Indonesia Sehat.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Ariawanputu2.blogspot.com/2014/04/nyamuk-culex-entomologi
informasikesling.blogspot.com Vektor,ttg Klasifikasi dan daur hidup nyamuk Culex
Sp
Anonim.(Januari 2011).Identifikasi Nyamuk. Diakses 9 Maret 2014,
dari http://www.slideshare.net/AriniUtami/lap-parasitologi-ii-nyamuk Sifat dan
karakteristik Nyamuk Dewasa oleh Ririh Yudhastuti (2011)
ii