Materi Peserta - Manajemen Disiplin, Pemberhentian, Dan Pensiun ASN

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 231

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PELATIHAN MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA

SERI PELATIHAN MANAJEMEN APARATUR SIPIL


NEGARA

MANAJEMEN DISIPLIN,
PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN
PEGAWAI NEGERI SIPIL

your people is the answer

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving


Latar Belakang
 Masalah rendahnya tingkat kedisiplinan dan kepatuhan merupakan
isu yang pelik dan seringkali berpengaruh pada citra instansi
pemerintah dan kepercayaan masyarakat terhadap ASN dan
pemerintah, oleh karena itu pembinaan pegawai harus dilakukan
dengan komprehensif yang dapat mendorong kepatuhan pegawai.
 Pengelolaan pemberhentian dan pelayanan pensiun serta masa
persiapan pensiun diperlukan untuk memastikan hak-hak pegawai
ketika pensiun dan meningkatkan kinerja instansi.
 Melalui pelatihan ini diharapkan pimpinan dapat berperan lebih
besar dalam perbaikan manajemen disiplin, pemberhentian dan
pensiun, peningkatan pelayanan pensiun, jaminan hari tua dan
perlindungan PNS di instansinya.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 2


Memahami konsepsi disiplin, pemberhentian dan pensiun

Mampu mengelola disiplin, pemberhentian dan pensiun

Tujuan

Mampu menganalisis studi kasus yang terkait dengan


disiplin, pemberhentian dan pensiun

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 3


Peserta
Pejabat Administrator atau Pejabat
Fungsional yang setara

Metode
a. Presentasi dan
tanya jawab
b. Diskusi kelompok
c. Latihan dan
Simulasi
Durasi
d. Pembuatan
3 Hari (27 JP) rencana tindak
lanjut (RTL)
e. Studi kasus

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 4


1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
2. Peraturan Pemerintah nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
3. Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps
Pegawai Republik Indonesia
4. Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Pengesahan Anggaran Dasar Korps Pegawai Republik
Indonesia
Tugas 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor
PER/13/M.PAN/5/20 tentang Eselonisasi Jabatan struktural
Pra Pelatihan Sekretariat Dewan Pengurus dan Sekretariat Pengurus Korps
Pegawai Republik Indonesia
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 17 Tahun 2009
Peserta pelatihan agar tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dewan Pengurus
membaca seluruh regulasi Korps Pegawai Republik Indonesia Provinsi dan
dan literatur yang terkait Kabupaten/Kota
dengan Manajemen Disiplin, 7. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Pemberhentian, dan
Manajemen PNS
Pensiun ASN
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 5
Lanjutan . . .

8. Peraturan Pemerintah no. 53 Tahun 2010 tentang


Disiplin Pegawai Negeri Sipil
9. Perka BKN nomor 21 tahun 2010 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
10. Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2011 tentang
Badan Pertimbangan Kepegawaian
Tugas 13. Surat Kepala BKN Nomor K.26-30/V.1-1/99 tentang
Pengangkatan, Pemberhentian Sementara, dan
Pra Pelatihan Pemberhentian PNS dari Jabatan Fungsional
14. Keputusan kepala BKN Nomor 15 Tahun 2003 pada
tanggal 21 April 2003 tentang Juknis Pengawasan dan
Pengendalian di bidang Kepegawaian sebagai
Peserta pelatihan agar Pelaksanaan PP Nomor 9 Tahun 2003 tentang
membaca seluruh regulasi
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan
dan literatur yang terkait
dengan Manajemen Disiplin, Pemberhentian PNS
Pemberhentian, dan
Pensiun ASN
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 6
Lanjutan . . .
15. Peraturan Menteri Keuangan nomor 23 tahun 2016
tentang pengelolaan akumulasi iuran pensiun PNS
16. Peraturan Kepala BKN nomor 32 Tahun 2015 tentang
Penetapan dan Penyesuaian Pensiun Pokok
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda/Dudanya
17. Peraturan Kepala BKN nomor 25 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Penetapan Pensiun Pokok Pensiunan
PNS dan Janda/Dudanya
18. Surat Kepala BKN nomor K.26-30/V.7-3/99 tanggal 17
Januari 2014 tentang Batas Usia Pensiun (BUP)
Tugas Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang merujuk pada UU
no. 5 Tahun 2014
Pra Pelatihan 19. Surat Edaran Bersama Kepala BKN & Dirjen
Perbenharaan Kemenkeu tentang Tindak Lanjut
Perubahan BUP Sesuai UU no. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara dan PP no. 21 Tahun 2014
Peserta pelatihan agar
tentang Pemberhentian PNS yang Mencapai BUP
membaca seluruh regulasi
dan literatur yang terkait
bagi Pejabat Fungsional
dengan Manajemen Disiplin, 20. Peraturan Pemerintah no. 25 Tahun 2013: Penetapan
Pemberhentian, dan Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan
Pensiun ASN
Copyright Pusbang ASN 2019
Janda/dudanya dan Lampirannya
pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 7
Lanjutan . . .

21. Peraturan Menteri Keuangan nomor 109/PMK.05/2013 tentang


Pelaksanaan Pembayaran Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai
Negeri Sipil dan Janda/Dudanya Serta Purnawirawan,
Warakawuri/Duda, Tunjangan Anak Yatim/Piatu, Anak Yatim
Piatu, dan Tunjangan Orang Tua Anggota Tentara Nasional
Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
22. Peraturan Kepala BKN nomor 26 tahun 2013 tentang Pedoman
Pemberhentian dan Pemberian Pensiun PNS yang Mencapai
BUP yang akan Diberhentikan dalam Pangkat Pembina Tingkat
Tugas 1 ke bawah
23. Keputusan Kepala BKN no. 14 tahun 2003 : Juknis tentang
Pra Pelatihan Pemberhentian PNS dan Pemberian Pensiun PNS serta
Pemberian Pensiun Janda/Dudanya
24. Surat Kepala BKN nomor K.26-30/V.28-5/99 tentang
Peserta pelatihan agar
Pembatalan Keputusan Pemberian Kenaikan Pangkat
membaca seluruh regulasi Pengabdian dan Pemberhentian dengan Hormat sebagai PNS
dan literatur yang terkait 25. Surat Kepala BKN nomor K.26-30/V.28-6/99 tentang Penjelasan
dengan Manajemen Disiplin, terhadap PNS yang Masih Bersedia/Tidak Bersedia lagi
Pemberhentian, dan Melaksanakan Tugas
Pensiun ASN
Copyright Pusbang ASN 2019 26. Undang-undang nomor 11 Tahun 1992 tentangCaring,
pusbangasn.bkn.go.id Dana Pensiun
Sharing & Serving 8
Lanjutan . . .

27. Peraturan Pemerintah nomor 08 Tahun 1989 tentang


Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil
Serta Pemberian Pensiun Janda/Dudanya
28. Peraturan Pemerintah nomor 05 tahun 1987 tentang Perlakuan
terhadap Penerima Pensiun/Tunjangan yang hilang
29. Peraturan Pemerintah nomor 04 Tahun 1982 tentang Pemberian
Uang Duka Wafat bagi Keluarga Penerima Pensiun
Tugas 30. Undang-undang nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun pegawai
dan pensiun janda/duda pegawai
Pra Pelatihan 31. Peraturan Kepala BKN Nomor 2 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun PNS dan Pensiun
Janda/Duda PNS
Peserta pelatihan agar
membaca seluruh regulasi
dan literatur yang terkait
dengan Manajemen Disiplin,
Pemberhentian, dan
Pensiun ASN
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 9
1. Konsepsi Disiplin, Pemberhentian
dan Pensiun
2. Hak, Kewajiban dan Larangan
Materi PNS
3. Pemberhentian PNS
4. Pensiun PNS
5. Masa Persiapan Pensiun PNS
6. Studi kasus

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 10


1. Disiplin Pegawai Negeri Sipil
a. Pengertian Disiplin PNS
b. Tujuan Penegakan Disiplin PNS
c. Manfaat Penegakan Disiplin PNS
d. Kewajiban dan Larangan
e. Prinsip Disiplin Pegawai dan penerapan konsekuensi
i. Perilaku Disiplin dan faktor-faktor penguatnya
ii. Perilaku pelanggaraan dan motivasi penyebabnya
iii. Reward & Punishment yang efektif
f. Sistem Penegakan disiplin pegawai dan Hukuman Disiplin
i. Tingkat Hukuman/sanksi disiplin pegawai (ringan, sedang,
berat)
ii. Jenis Hukuman/sanksi disiplin pegawai (ringan, sedang,
berat)
iii. Pelanggaran terhadap Kewajiban
iv. Pelanggaran terhadap Larangan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 11


1. Disiplin Pegawai Negeri Sipil
g. Mekanisme penetapan hukuman/sanksi disiplin pegawai
i. Pengumpulan data terkait disiplin pegawai
ii. Pemeriksaan pegawai
iii. Pertimbangan dalam menjatuhkan Hukuman/sanksi disiplin
iv. Tata cara penjatuhan Hukuman/sanksi disiplin
v. Penyampaian Hukuman/sanksi disiplin
vi. Upaya Administrasi
vii. Pengawasan pelaksanaan Hukuman/sanksi disiplin
viii. Pendokumentasian keputusan Hukuman/sanksi disiplin
h. Mekanisme Pengajuan Keberatan atas hukuman/sanksi disiplin
i. Tata cara administratif pada badan kepegawaian
j. Pejabat yang Berwenang Menghukum

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 12


2. Hak, Kewajiban dan Larangan
Pegawai
a. Pengertian Hak, Kewajiban dan Larangan Pegawai
b. Tujuan Hak, Kewajiban dan Larangan Pegawai
c. Manfaat Hak, Kewajiban , dan Larangan Pegawai
d. Jenis-jenis Hak Pegawai dan Penerapannya
e. Jenis-jenis Kewajiban Pegawai dan Penerapannya
f. Jenis-jenis Larangan Pegawai dan Penerapannya
g. Contoh pelanggaran atas hak pegawai
h. Contoh pelanggaran kewajiban pegawai
i. Contoh pelanggaran atas larangan pegawai

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 13


3. Pemberhentian PNS
a. Pengertian pemberhentian PNS
b. Tujuan pemberhentian PNS
c. Jenis-jenis dan sebab pemberhentian PNS
i. Pemberhentian dari jabatan negeri
ii. Pemberhentian karena hilang
iii. Pemberhentian karena tewas
iv. Pemberhentian karena Batas Usia Pensiun
d. Hak-hak pegawai yang diberhentikan
e. Pegawai yang berwenang memberhentikan PNS
f. Batas Usia Pensiun yang diperpanjang untuk pegawai yang
menduduki jabatan tertentu

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 14


4. Pensiun Pegawai Negeri Sipil
a. Pengertian Pensiun PNS
b. Tujuan Pensiun PNS
c. Manfaat Pensiun PNS
d. Penyebab dan scheme Pensiun PNS
i. Pensiun sesuai Batas Usia Pensiun
ii. Pensiun karena meninggal
iii. Pensiun Dini
e. Mekanisme Penetapan dan pemberian pensiun
f. Pihak-pihak yang berhak menerima Pensiun
g. Sebab-sebab hilangnya hak menerima pensiun
h. Seluk Beluk Dana Pensiun

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 15


5. Masa Persiapan Pensiun
a. Pengertian Masa Persiapan Pensiun
b. Tujuan Masa Persiapan Pensiun
c. Manfaat Masa Persiapan Pensiun
d. Penyusunan Program Masa Persiapan Pensiun
e. Perencanaan Pensiun
f. Karier alternatif pada masa pensiun
g. Jenis-jenis Profesi setelah pensiun
i. Bidang Pertanian
ii. Bidang Peternakan
iii. Bidang Perikanan
iv. Bidang Usaha Kecil Menengah
v. Profesional
h. Asesmen Minat dan Kesiapan Memasuki Masa Pensiun
i. Pengembangan Entrepreneurship menghadapi pensiun
i. Penyusunan Rencana dan Proposal Bisnis (Business
Plan)
Copyright Pusbang ASN 2019 ii. pusbangasn.bkn.go.id
Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga dan
Caring, Bisnis
Sharing & Serving 16
6. Studi kasus
a. Studi kasus penyelesaian masalah pemberhentian pegawai
karena tidak mampu bekerja karena alasan sakit
b. Studi kasus penyelesaian masalah pegawai yang
mengalami penyanderaan
c. Studi kasus penyelesaian masalah penggunaan hak cuti
karena alasan penting yang tidak sesuai dengan kriteria
pengambilan cuti (misalnya untuk tujuan ibadah)
d. Studi kasus penyelesaian masalah pegawai yang menolak
penugasan/pemindahan karena berbagai alasan. Prosedur,
pasal, dan tindakan apa yang sesuai?
e. Studi kasus penyelesaian masalah PPK yang tidak
menjalankan prosedur eskalasi yang berakibat gugatan
pegawai melalui PTUN atas putusan yang ditetapkan
f. Studi kasus penyelesaian masalah PPK memberhentikan
pegawai dengan alasan/dasar yang tidak jelas. Peraturan,
prosedur dan hukuman/sanksi apa yang sesuai?

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 17


6. Studi kasus
g. Studi kasus penyelesaian masalah PPK memberhentikan
pegawai tidak sesuai prosedur. Peraturan, prosedur dan
hukuman/sanksi apa yang sesuai?
h. Studi kasus penyelesaian masalah perbedaan persepsi
dalam penerapan ketentuan hak, kewajiban dan disiplin
pegawai
i. Studi kasus penyelesaian masalah perbedaan persepsi
dalam penerapan hukuman pegawai
j. Studi kasus penyelesaian masalah pegawai yang
melakukan tindakan asusila. Peraturan, prosedur dan
hukuman/sanksi apa yang sesuai?
k. Studi kasus penyelesaian masalah pegawai yang
ditemukan telah beristri dua. Peraturan, prosedur dan
hukuman/sanksi apa yang sesuai?

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 18


6. Studi kasus
l. Studi kasus penyelesaian masalah pegawai yang
ditemukan menjadi istri kedua. Peraturan, prosedur dan
hukuman/sanksi apa yang sesuai?
m. Studi kasus penetapan hukuman/sanksi atas pegawai yang
masih menjalani hukuman/sanksi untuk kesalahan yang
sama
n. Studi kasus penetapan hukuman/sanksi atas pegawai yang
masih menjalani hukuman/sanksi untuk kesalahan yang
berbeda
o. Studi kasus pegawai yang dijatuhi hukuman dua kali untuk
pelanggaran yang sama (hukuman dari pengadilan dan dari
instansi)
p. Studi kasus pegawai yang menjadi saksi kasus atas
pegawai lain/keluarganya, kemudian menerima tindakan
yang tidak menyenangkan atau konsekuensi yang
berdampak pada karirnya

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 19


6. Studi kasus
q. Studi kasus pemerintah daerah yang menghendaki
ketentuan penerapan hak, kewajiban dan disiplin pegawai
secara khusus.
r. Studi kasus menangani upaya penipuan atau manipulasi
data untuk memperpanjang masa aktif berdinas
(pemalsuan usia)
s. Studi kasus menangani janda/duda dari PNS meninggal
yang menikah lagi namun tidak melaporkan perubahan
status sehingga pensiun tetap dibayarkan
t. Studi kasus menangani perselisihan penerima pensiun dari
PNS meninggal yang kemudian diketahui beristri lebih dari
satu dan kesemuanya sah
u. Studi kasus menangani pensiun PNS yang non job karena
menjadi tim pemenangan calon pemerintah daerah dan
tersingkir dari jabatan/posisinya
v. Studi kasus menangani PNS yang dipensiunkan bukan atas
permintaan sendiri
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 20
6. Studi kasus
w. Studi kasus menyelesaikan masalah pensiun dini karena
kebutuhan organisasi
x. Studi kasus pengajuan permohonan pensiun oleh PNS
yang diberhentikan tidak dengan hormat karena tindak
pidana
y. Studi kasus pemberian uang tunggu bagi PNS yang
dipensiunkan dini dan berusia di bawah 50 tahun
z. Sudi Kasus menyelesaikan masalah PNS yang
mengajukan pensiun karena uzur, yang sebenarnya tidak
uzur
aa. Studi kasus pembayaran pensiun kepada penerima di
bawah umur
bb. Studi kasus pensiun mantan pejabat negara atau
perangkat pemerintahan daerah yang dibayarkan dobel
atau tidak sesuai prosedur yang berlaku

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 21


6. Studi kasus
cc. Studi kasus pemberian pensiun pejabat negara meski
masa pengabdian singkat dibandingkan dengan hak
pensiun PNS yang baru dapat diterima setelah masa
pengabdian selama beberapa tahun yang ditentukan.
dd. Studi kasus menyelesaikan masalah PNS yang
mengajukan permohonan pensiun sesuai BUP namun
sebenarnya tidak aktif bekerja, sedangkan status
pegawainya masih aktif (kasus di daerah dan kasus di
pusat)
ee. Studi kasus pembayaran tunjangan hari tua yang berlebih
karena dasar perhitungan yang keliru

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 22


Disiplin Pegawai
Negeri Sipil

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 23


Pengertian Disiplin PNS

Disiplin PNS adalah kesanggupan


Pegawai Negeri Sipil untuk menaati
kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan
dan atau peraturan kedinasan yang
apabila tidak ditaati atau dilanggar
dijatuhi hukuman disiplin

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP No.53 Tahun 2010)
Caring, Sharing & Serving 24
Tujuan Penegakan Disiplin PNS
Untuk lebih terjaminnya ketertiban
1 dan kelancaran pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi PNS

Mendorong peningkatan kinerja dan


2 perubahan sikap dan perilaku PNS

3 Meningkatkan kedisiplinan PNS

Meningkatkan tanggung jawab PNS;


4
Mempercepat proses perubahan
5 kearah peningkatan
profesionalisme dalam bekerja;
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 25
Manfaat Penegakan Disiplin PNS

Membuat pekerjaan seefisien mungkin


01

Menjamin terpeliharanya tata tertib dan


02 kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga
diperoleh hasil yang optimal

Diperoleh suasana kerja yang


03 menyenangkan sehingga akan
menambah semangat kerja dalam
melaksanakan pekerjaannya.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 26


Kewajiban

01 02 03 04 05
Mengucapkan Mengucapkan Setia dan taat sepenuhnya Menaati segala Melaksanakan tugas
sumpah/janji PNS sumpah/janji jabatan kepada pancasila, undang- ketentuan peraturan kedinasan yang
undang dasar negara perundang-undangan dipercayakan kepada
republik indonesia tahun PNS dengan penuh
1945, negara kesatuan pengabdian, kesadaran,
republik indonesia, dan dan tanggung jawab.
pemerintah

06 07 08 09 10
Menjunjung tinggi Mengutamakan Memegang rahasia Bekerja dengan jujur, Melaporkan dengan
kehormatan negara, kepentingan negara jabatan yang menurut tertib, cermat, dan segera kepada
pemerintah, dan daripada kepentingan sifatnya atau menurut bersemangat untuk atasannya apabila
martabat PNS sendiri, seseorang, perintah harus kepentingan negara. mengetahui ada hal yang
dan/atau golongan dirahasiakan dapat membahayakan
atau merugikan negara

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP No.53 Tahun 2010 Pasal
Caring, Sharing 3)
& Serving 27
Kewajiban

11 12 13 14
Masuk kerja dan Mencapai sasaran kerja Menggunakan dan Memberikan pelayanan
menaati ketentuan jam pegawai yang ditetapkan memelihara barang-barang sebaik-baiknya kepada
kerja milik negara dengan masyarakat
sebaik-baiknya

15 16 17
Bawahan dalam Memberikan kesempatan Menaati peraturan
melaksanakan tugas kepada bawahan untuk kedinasan yang ditetapkan
mengembangkan karier oleh pejabat yang
berwenang

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP No.53 Tahun 2010 Pasal
Caring, Sharing 3)
& Serving 28
Larangan

1. Menyalahgunakan 4. Bekerja pada organisasi asing,


wewenang konsultan asing, atau lembaga
swadaya masyarakat asing

2. Menjadi perantara untuk 5. Memiliki, menjual, membeli,


mendapatkan menggadaikan, menyewakan,
keuntungan pribadi atau meminjamkan barang-
dan/atau orang lain barang baik bergerak atau tidak
dengan menggunakan bergerak, dokumen atau surat
kewenangan orang lain berharga milik negara secara
tidak sah;
3. Tanpa izin Pemerintah 6. Melakukan kegiatan bersama
menjadi pegawai atau dengan atasan, teman sejawat,
bekerja untuk negara bawahan, atau orang lain di
lain dan/atau lembaga dalam maupun di luar
atau organisasi lingkungan kerjanya dengan
internasional tujuan untuk keuntungan pribadi,
golongan
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id
(PP No.53 Tahun 2010 Pasal 4) Caring, Sharing & Serving 29
Larangan
10. Melakukan suatu tindakan atau
tidak melakukan suatu
tindakan yang dapat
7. Memberi atau menyanggupi menghalangi atau mempersulit
akan memberi sesuatu salah satu pihak yang dilayani
kepada siapapun baik secara sehingga mengakibatkan
langsung atau tidak langsung kerugian bagi yang dilayani
dan dengan dalih apapun
untuk diangkat dalam 11. Menghalangi berjalannya tugas
jabatan; kedinasan
8. Menerima hadiah atau
suatu pemberian apa 12. Memberikan dukungan kepada calon
saja dari siapapun juga Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan
yang berhubungan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau
dengan jabatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan
dan/atau pekerjaannya; cara:
a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
9. Bertindak sewenang- b. Menjadi peserta kampanye dengan
wenang terhadap menggunakan atribut partai atau atribut
bawahannya PNS;
c. Sebagai peserta kampanye dengan
mengerahkan PNS lain;
d. Sebagai peserta kampanye dengan
Copyright Pusbang ASN 2019
(PP No.53 Tahun 2010 Pasal 4)
pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 30
menggunakan fasilitas negara;
Larangan
13.Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden
dengan cara:
a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
calon selama masa kampanye;
b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi
peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa
kampanye
14.Memberikan dukungan kepada calon anggota DPD atau calon
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat
dukungan disertai foto kopi KTP atau Surat Keterangan Tanda
Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan;
15.Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara:
a. Terlibat dalam kegiatan kampanye
b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;
c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye;
d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakkan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta Pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 31
anggota keluarga dan masyarakat.
Prinsip Penegakan Disiplin Pegawai dan Penerapan
Konsekuensi

Perilaku Disiplin dan Faktor-Faktor


01 penguatnya

Perilaku Pelanggaraan dan Motivasi


02 Penyebabnya

03 Reward & Punishment yang Efektif

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 32


Prinsip Penegakan Disiplin Pegawai dan Penerapan
Konsekuensi
Perilaku Disiplin dan Faktor-Faktor Penguatnya:
Tujuan dan Kemampuan Keadilan

A Mempengaruhi tingkat kedisiplinan


setiap pegawai. Tujuan yang akan
dicapai harus jelas dan ditetapkan
D Mendorong terwujudnya
kedisiplinan, karena ego dan sifat
manusia yang selalu merasa dirinya
Ketegasan
Ketegasan pimpinan
secara ideal serta cukup menantang penting dan minta diperlakukan dalam melakukan
bagi kemampuan setiap pegawai. sama dengan manusia lainnya. tindakan akan

Teladan Pimpinan Waskat G mempengaruhi


kedisiplinan setiap

B Sangat berperan dalam


menentukan kedisiplinan setiap
E Tindakan nyata dan paling efektif
dalam mewujudkan kedisiplinan
setiap pegawai
pegawai

pegawai karena pimpinan Hub. Kemanusiaan


dijadikan teladan dan panutan
oleh para bawahannya Hubungan
Sanksi Hukuman
H kemanusiaan yang
Balas Jasa
F Berperan penting dalam harmonis diantara
sesama pegawai ikut
C Mempengaruhi kedisiplinan setiap
pegawai karena akan memberikan
kepuasan dan kecintaan setipa
memelihara kedisiplinan para
pegawai. Dengan sanksi hukuman
yang semakin berat, pegawai akan
menciptakan
kedisiplinan yang baik
pegawai terhadap pekerjaannya semakin takut melanggar peraturan
Copyright Pusbang ASN 2019 peraturan
pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 33
Prinsip Penegakan Disiplin Pegawai dan penerapan
konsekuensi
Perilaku Pelanggaran dan
Motivasi Penyebabnya:

01 - Terlalu banyak
ngobrol dalam kerja 02 - Sikap terlalu
santai atau masa 03 - Malas dan
bodoh sedapat mungkin 04 - Suka campur 05 - Tidak suka
menghindari tugas tangan dalam kerja dengan tugas
orang lain sekarang, selalu
06 - Berlagak sangat bosan, gaji terlalu
sibuk padahal kerja 07 - Tidak tahu kecil
yang dilakukan sesuatu yang harus 08 - Rasa kurang
cuman sedikit dilakukan dengan percaya diri dan
berusaha memandang 09 - Syarat kerja
menyelimuti hal ini semuanya salah dirasa terlalu
karena malu kecuali dirinya menekan, tidak
sendiri memberi 10 - Suka mengadu
kelonggaran kepada pihak atasan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (Gondokusumo, 1998)


Caring, Sharing & Serving 34
Prinsip Penegakan Disiplin Pegawai dan penerapan
konsekuensi
Perilaku Pelanggaran dan
Motivasi Penyebabnya:

Motivasi Penyebabnya:

1. Tidak adanya ruang lingkup atau uraian


pekerjaan yang jelas, keadaan ekonomi
yang relatif masih rendah
2. Adanya penghargaan dari atasan untuk
pekerjaan-pekerjaan bawahan,
3. Penempatan pegawai yang tidak tepat,
terlalu banyak pegawai dan peraturan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 35


Prinsip Penegakan Disiplin Pegawai dan penerapan
konsekuensi
Reward dan Punishment yang
efektif:
Rayakan Keberhasilan
Bersama Rekan Kerja Award tahunan Memberikan
Pujian yang tulus sebagai ajang Bonus / Voucher
dapat mengena puncak keberhasilan Pegawai merasa
Dapat membangun kerja
dalam hati dan K/L tahunan hasil kerja keras
sama tim yang kuat. Jika
membuat pegawai dihargai. Berikan
tim kerja kuat maka Penghargaan
lebih termotivasi. Bonus atau hadiah
menjadi contoh bagi Tahunan yang berkesan
Berikan Pujian pegawai yang lain.
Tulus
Memberikan
Konseling Khusus Dibutuhkan strategi
Berikan Punishment Memotong gaji akan yang cermat agar
Secara Lisan membuat pegawai Tujuan memberi maksud dan tujuan
lebih berhati-hati konseling khusus
Jika pegawai yang dari K/L dapat
dalam bekerja supaya adalah mengetahui tersampaikan dengan
kedapatan melakukan tidak dipotong gajinya problem apa yang jelas, bukan sebaliknya
pelanggaran, lagi. dialami pegawai,
mungkin awalnya Memotong Gaji Memberikan
sehingga bisa kembali
berikan teguran lisan Atau Tunjangan motivasi
bekerja optimal.
Copyright Pusbang ASN 2019 Tidak Tetap pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 36
Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin

Tingkat Hukuman/sanksi disiplin pegawai


01 (ringan, sedang, berat)

Jenis Hukuman/sanksi disiplin pegawai


02 (ringan, sedang, berat)

03 Pelanggaran terhadap Kewajiban

04 Pelanggaran terhadap Larangan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 37


Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Tingkat Hukuman/sanksi disiplin pegawai (ringan, sedang, berat)

1.Hukuman Disiplin
Ringan

2.Hukuman Disiplin
Sedang

3.Hukuman Disiplin
Berat

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 38


Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Jenis Hukuman/sanksi disiplin pegawai (ringan, sedang, berat)

Hukuman Disiplin
Ringan Hukuman Disiplin
Sedang Hukuman Disiplin Berat
1. Teguran lisan
1. Penundaan
2. Teguran tertulis 1. Penurunan pangkat setingkat lebih
kenaikan gaji
3. Pernyataan tidak rendah selama 3 tahun
berkala selama 1
puas secara tahun 2. Pemindahan dalam rangka penurunan
tertulis jabatan setingkat lebih rendah
2. Penundaan
3. Pembebasan dari jabatan
kenaikan pangkat
selama 1 tahun 4. Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS
3. Penurunan 5. Pemberhentian tidak dengan hormat
pangkat setingkat sebagai PNS (Namun sudah tidak
lebih rendah berlaku dengan adanya UU 5 Tahun
selama 1 tahun 2014)

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 39


Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Pelanggaran terhadap kewajiban
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No KEWAJIBAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6

Mengucapkan
1 Mengucapkan sumpah/janji PNS; sumpah/janji PNS tanpa
alasan yang sah

Mengucapkan
2 Mengucapkan sumpah/janji jabatan; sumpah/janji Jabatan
tanpa alasan yang sah

Setia dan taat sepenuhnya kepada


Pancasila, Undang-Undang Dasar Pelanggaran berdampak Pelanggaran berdampak
Pelanggaran berdampak
3 Negara Republik Indonesia Tahun negatif pada instansi negatif pada pemerintah
negatif pada unit kerja
1945, Negara Kesatuan Republik yang bersangkutan dan/atau negara
Indonesia dan Pemerintah;

Pelanggaran berdampak Pelanggaran berdampak


Menaati kepada segala peraturan Pelanggaran berdampak
4 negatif pada instansi negatif pada pemerintah
perundang undangan; negatif pada unit kerja
yang bersangkutan dan/atau negara

Melaksanakan tugas kedinasan yang Pelanggaran Pelanggaran


Pelanggaran
dipercayakan kepada PNS dengan berdampak negatif berdampak negatif
5 berdampak negatif
penuh pengabdian, kesadaran, dan pada instansi yang pada pemerintah
pada unit kerja
tanggung jawab; bersangkutan dan/atau negara

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP No 53 Caring,


Tahun Sharing & Serving
2010) 40
Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Pelanggaran terhadap kewajiban
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No KEWAJIBAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
Pelanggaran
Menjunjung tinggi kehormatan Pelanggaran Pelanggaran berdampak
berdampak negatif
6 negara, Pemerintah, dan martabat berdampak negatif negatif pada pemerintah
pada instansi yang
PNS; pada unit kerja dan/atau negara
bersangkutan

Mengutamakan kepentingan negara Pelanggaran berdampak Pelanggaran berdampak


Pelanggaran berdampak
7 daripada kepentingan sendiri, negatif pada instansi negatif pada pemerintah
negatif pada unit kerja
seseorang dan/atau golongan; yang bersangkutan dan/atau negara

Memegang rahasia jabatan yang Pelanggaran berdampak Pelanggaran berdampak


Pelanggaran berdampak
8 menurut sifatnya atau menurut perintah negatif pada instansi negatif pada pemerintah
negatif pada unit kerja
harus dirahasiakan; yang bersangkutan dan/atau negara

Pelanggaran
Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, Pelanggaran Pelanggaran berdampak
berdampak negatif
9 dan bersemangat untuk berdampak negatif negatif pada pemerintah
pada instansi yang
kepentingan negara; pada unit kerja dan/atau negara
bersangkutan

Melaporkan dengan segera kepada


atasannya apabila mengetahui ada hal
Pelanggaran berdampak Pelanggaran berdampak
yang dapat membahayakan atau Pelanggaran berdampak
10 negatif pada instansi negatif pada pemerintah
merugikan Negara atau Pemerintah negatif pada unit kerja
yang bersangkutan dan/atau negara
terutama di bidang keamanan,
keuangan, dan materiil;

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 41


(PP No 53 Tahun 2010)
Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Pelanggaran terhadap kewajiban

Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran


No KEWAJIBAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6

• 31-35 hari kerja (penurunan


pangkat pada pangkat
setingkat lebih rendah selama
• 16-20 hari kerja 3 (tiga) tahun)
(penundaan gaji • 36-40 hari kerja (pemindahan
berkala selama 1 dalam rangka penurunan
• 5 hari kerja (teguran
(satu) tahun) jabatan setingkat lebih rendah
lisan) Keterlambatan masuk
• 21-25 hari kerja bagi PNS yang menduduki
• 6-10 hari kerja kerja dan/atau pulang
(penundaan kenaikan jab. Struk atau fungs tertentu)
Masuk kerja dan menaati (teguran tertulis) cepat dihitung secara
11 pangkat selama 1 • 41-45 hari kerja (pembebasan
ketentuan jam kerja; • 11-15 hari kerja kumulatif dan dikonversi
(satu) tahun) dari jabatan bagi PNS yg
(pernyataan tidak 7½ jam dihitung 1 (satu)
• 26-30 hari kerja menduduki jab. struk atau
puas secara hari kerja
(penurunan pangkat fungs tertentu)
tertulis)
pada pangkat • 46 hari kerja atau lebih
setingkat lebih rendah (pemberhentian dengan
selama 1 (satu) tahun) hormat tidak atas permintaan
sendiri atau pemberhentian
tidak dengan hormat sbg
PNS)

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP No 53 Tahun 2010)
Caring, Sharing & Serving 42
Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Pelanggaran terhadap kewajiban
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No KEWAJIBAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
Pencapaian sasaran
Pencapaian sasaran
Mencapai sasaran kerja pegawai kerja pada akhir tahun
12 kerja pada akhir tahun
yang ditetapkan; hanya mencapai 25% s/d
kurang dari 25%
50%
Menggunakan dan memelihara Pelanggaran Pelanggaran berdampak Pelanggaran berdampak
13 barang-barang milik negara dengan berdampak negatif negatif pada instansi negatif pada pemerintah
sebaik-baiknya; pada unit kerja yang bersangkutan dan/atau negara

Pelayanan tidak sesuai


Pelayanan tidak sesuai Pelayanan tidak sesuai
Memberikan pelayanan sebaik- dengan peraturan
14 dengan peraturan dengan peraturan
baiknya kepada masyarakat; perundang-undangan
perundang-undangan perundang-undangan

Membimbing bawahan dalam Tidak sengaja tidak Sengaja tidak membimbing


15
melaksanakan tugas; membimbing bawahan bawahan

Memberikan kesempatan kepada


Tidak sengaja tidak Sengaja tidak memberi
16 bawahan untuk mengembangkan
memberi kesempatan kesempatan
karier; dan
Menaati peraturan kedinasan yang Pelanggaran Pelanggaran berdampak Pelanggaran berdampak
17 ditetapkan oleh pejabat yang berdampak negatif negatif pada instansi negatif pada pemerintah
berwenang. pada unit kerja yang bersangkutan dan/atau negara

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP No 53 Tahun 2010)
Caring, Sharing & Serving 43
Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Pelanggaran terhadap larangan
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No LARANGAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
Menyalahgunakan
1 Menyalahgunakan wewenang
wewenang

Menjadi perantara untuk Menjadi perantara untuk


mendapatkan keuntungan pribadi mendapatkan keuntungan
2 dan/atau orang lain dengan pribadi dan/atau orang lain
menggunakan kewenangan orang dengan menggunakan
lain; kewenangan orang lain

Tanpa izin Pemerintah


Tanpa izin Pemerintah menjadi
menjadi pegawai atau
pegawai atau bekerja untuk negara lain
3 bekerja untuk negara asing
dan/atau lembaga atau organisasi
dan/atau lembaga
internasional
internasional
Bekerja pada organisasi asing, Bekerja pada organisasi
4 konsultan asing atau lembaga swadaya asing, konsultan asing atau
asing. lembaga swadaya asing
Memiliki, menjual, membeli,
menggadaikan, menyewakan, atau Pelanggaran
Pelanggaran Pelanggaran berdampak
meminjamkan barang-barang baik berdampak negatif
5 berdampak negatif negatif pada pemerintah
bergerak atau tidak bergerak, pada instansi yang
pada unit kerja dan/atau negara
dokumen atau surat berharga milik bersangkutan
negara secara tidak sah;

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing


(PP No 53 Tahun 2010) & Serving 44
Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Pelanggaran terhadap larangan
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No LARANGAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6

Melakukan kegiatan bersama dengan


atasan, teman sejawat, bawahan, atau
Pelanggaran
orang lain di dalam maupun diluar Pelanggaran Pelanggaran berdampak
berdampak negatif
6 lingkungan kerjanya dengan tujuan berdampak negatif negatif pada pemerintah
pada instansi yang
untuk keuntungan pribadi, golongan, pada unit kerja dan/atau negara
bersangkutan
atau pihak lain, yang secara langsung
atau tidak langsung merugikan negara;

Memberi atau menyanggupi


Memberi atau menyanggupi akan memberi
akan memberi sesuatu
sesuatu kepada siapapun baik secara
kepada siapapun baik secara
7 langsung atau tidak langsung dan dengan
langsung atau tidak langsung
dalih apapun untuk diangkat dalam
dan dengan dalih apapun
jabatan.
untuk diangkat dalam jabatan

Menerima hadiah atau


Menerima hadiah atau suatu pemberian suatu pemberian apa saja
apa saja dari siapapun juga yang dari siapapun juga yang
8
berhubungan dengan jabatan dan/atau berhubungan dengan
pekerjaannya jabatan dan/atau
pekerjaannya

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP No 53 Tahun 2010)
Caring, Sharing & Serving 45
Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Pelanggaran terhadap larangan
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No LARANGAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
Bertindak sewenang-wenang terhadap Pelanggaran dilakukan Pelanggaran dilakukan
9
bawahannya; dengan tidak sengaja dengan sengaja
Melakukan suatu tindakan atau tidak
melakukan suatu tindakan yang dapat
Tidak sesuai dengan Tidak sesuai dengan Tidak sesuai dengan
menghalangi atau mempersulit salah satu
10 ketentuan perundang- ketentuan perundang- ketentuan perundang-
pihak yang dilayani sehingga
undangan undangan undangan
mengakibatkan kerugian bagi yang
dilayani;
Pelanggaran Pelanggaran berdampak Pelanggaran berdampak
11 Menghalangi berjalannya tugas kedinasan; berdampak negatif negatif pada instansi yang negatif pada pemerintah
pada unit kerja bersangkutan dan/atau negara
Memberikan dukungan kepada calon
Presiden/ Wakil Presiden, DPR, DPD, atau
• Ikut serta sebagai
DPRD dengan cara:
pelaksana kampanye
a. ikut serta sebagai pelaksana
• Menjadi peserta kampanye
kampanye; Sebagai peserta
dengan menggunakan
b. menjadi peserta kampanye dengan kampanye dengan
12 atribut partai atau atribut
menggunakan atribut partai atau atribut menggunakan fasilitas
PNS
PNS; negara
• Sebagai peserta kampanye
c. sebagai peserta kampanye dengan
dengan mengerahkan PNS
mengerahkan PNS lain; dan/atau
lain
d. sebagai peserta kampanye dengan
menggunakan fasilitas negara.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 46
Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Pelanggaran terhadap larangan
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No LARANGAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
Memberikan dukungan kepada calon
Presiden/Wakil Presiden dengan cara: Mengadakan kegiatan yang
a. membuat keputusan dan/atau mengarah kepada
tindakan yang menguntungkan atau keberpihakan terhadap Membuat
merugikan salah satu pasangan calon pasangan calon yang keputusan dan/atau
selama masa kampanye; dan/atau menjadi peserta pemilu tindakan yang
b. mengadakan kegiatan yang mengarah sebelum, selama, dan menguntungkan
13 kepada keberpihakan terhadap sesudah masa kampanye atau merugikan
pasangan calon yang menjadi peserta meliputi pertemuan, ajakan, salah satu
pemilu sebelum, selama, dan sesudah himbauan, seruan atau pasangan calon
masa kampanye meliputi pertemuan, pemberian barang kepada selama masa
ajakan, himbauan, seruan atau PNS dalam lingkungan unit kampanye
pemberian barang kepada PNS dalam kerjanya, anggota keluarga,
lingkungan unit kerjanya, anggota dan masyarakat.
keluarga, dan masyarakat.
Memberikan dukungan kepada calon
anggota Dewan Perwakilan Daerah atau
Memberikan surat dukungan
calon Kepala daerah/Wakil Kepala Daerah
disertai fotocopy KTP atau
14 dengan cara memberikan surat dukungan
Surat Keterangan Tanda
disertai photo copy Kartu Tanda Penduduk
Penduduk
atau Surat Keterangan Tanda Penduduk
sesuai peraturan perundang-undangan;

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP No 53 Tahun 2010)
Caring, Sharing & Serving 47
Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Pelanggaran terhadap larangan
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No LARANGAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
Memberikan dukungan kepada calon
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,
dengan cara:
a. terlibat dalam kegiatan kampanye • Terlibat dalam kegiatan
untuk mendukung calon Kepala kampanye untuk
Daerah/Wakil Kepala Daerah; mendukung calon Kepala
b. menggunakan fasilitas yang Daerah/Wakil Kepala
terkait dengan jabatan dalam Daerah • Menggunakan
kegiatan kampanye; • Mengadakan kegiatan fasilitas yang terkait
c. membuat keputusan dan / atau yang mengarah kepada dengan jabatan dalam
tindakan yang menguntungkan keberpihakan terhadap kegiatan kampanye
atau merugikan salah satu pasangan calon yang • Membuat keputusan
15 pasangan calon selama masa menjadi peserta pemilu dan/atau tindakan
kampanye; dan/atau sebelum, selama, dan yang menguntungkan
d. Mengadakan kegiatan yang sesudah masa kampanye atau merugikan salah
mengarah kepada keberpihakan meliputi pertemuan, satu calon pasangan
terhadap pasangan calon yang ajakan, himbauan, selama masa
menjadi peserta pemilu sebelum, seruan, atau pemberian kampanye
selama, dan sesudah masa barang kepada PNS
kampanye meliputi pertemuan, dalam lingkungan unit
ajakan, himbauan, seruan, atau kerjanya, anggota
pemberian barang kepada PNS keluarga, dan masyarakat
dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan
masyarakat
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 48
(PP No 53 Tahun 2010)
Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Pelanggaran terhadap larangan
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No LARANGAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6

Pegawai Negeri Sipil pria yang akan


beristri lebih dari seorang, wajib
1
memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat

dijatuhi hukuman
Pegawai Negeri Sipil wanita tidak disiplin pemberhentian
2 diizinkan untuk menjadi istri tidak dengan hormat
kedua/ketiga/keempat. sebagai Pegawai
Negeri Sipil

Setiap atasan yang menerima permintaan


izin dari Pegawai Negeri Sipil dalam
dijatuhi salah satu
lingkungannya, baik untuk melakukan
hukuman disiplin berat
perceraian dan atau untuk beristri lebih
berdasarkan Peraturan
dari seorang, wajib memberikan
3 Pemerintah Nomor 30
pertimbangan dan meneruskannya
Tahun 1980 tentang
kepada Pejabat melalui saluran hierarki
Peraturan Disiplin
dalam jangka waktu selambat-lambatnya
Pegawai Negeri Sipil
tiga bulan terhitung mulai tanggal ia
menerima permintaan izin dimaksud".
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 49
(PP No 45 Tahun 1990)
Sistem Penegakan Disiplin Pegawai dan Hukuman
Disiplin
Pelanggaran terhadap larangan
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No LARANGAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
Pembagian gaji kepada bekas istri tidak
diberikan apabila alasan perceraian
disebabkan karena istri berzinah, dan
dijatuhi salah satu
atau istri melakukan kekejaman atau
hukuman disiplin berat
penganiayaan berat baik lahir maupun
berdasarkan Peraturan
batin terhadap suami, dan atau istri
4 Pemerintah Nomor 30
menjadi pemabuk, pemadat, dan penjudi
Tahun 1980 tentang
yang sukar disembuhkan, dan atau istri
Peraturan Disiplin
telah meninggalkan suami selama dua
Pegawai Negeri Sipi
tahun berturut-turut tanpa izin suami dan
tanpa alasan yang sah atau karena hal
lain di luar kemampuannya
Pegawai Negeri Sipil yang melanggar
salah satu atau lebih
kewajiban/ketentuan tidak melaporkan dijatuhi salah satu
perceraiannya dalam jangka waktu hukuman disiplin berat
selambat-lambatnya satu bulan terhitung berdasarkan Peraturan
5 mulai terjadinya perceraian, dan tidak Pemerintah Nomor 30
melaporkan perkawinannya yang Tahun 1980 tentang
kedua/ketiga/keempat dalam jangka Peraturan Disiplin
waktu selambatlambatnya satu tahun Pegawai Negeri Sipil
terhitung sejak perkawinan tersebut
dilangsungkan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 50


(PP No 45 Tahun 1990)
Mekanisme penetapan Hukuman/sanksi disiplin
pegawai
Pengumpulan data
terkait disiplin pegawai

1 Pemanggilan pegawai
Eksekusi
8 2

Putusan hukuman yang Pemeriksaan


mempunyai kekuatan 7 3 pegawai
hukum tetap

Upaya administrasi 6 4 Penjatuhan hukuman


5
Penyampaian
Hukuman/sanksi
disiplin
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 51
Mekanisme penetapan Hukuman/sanksi disiplin pegawai
A.Pemanggilan
Pemanggilan secara tertulis
Tanggal seharusnya yang
Pemanggilan pertama
bersangkutan diperiksa
Atasan
Tidak hadir
Paling lambat 7 hari kerja
Pemanggilan kedua sejak tanggal pemanggilan
pertama

Tidak hadir

PNS yang diduga Dijatuhkan hukuman disiplin


berdasarkan alat bukti dan
melakukan keterangan yang ada tanpa
pelanggaran melakukan pemeriksaan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 52


Mekanisme penetapan Hukuman/sanksi Disiplin Pegawai
Apabila menurut hasil pemeriksaan, ternyata kewenangan untuk
menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS tersebut merupakan
B. Pemeriksaan kewenangan:
a. Atasan langsung yang bersangkutan, maka atasan langsung
Hasil pemeriksaan tersebut wajib menjatuhkan hukuman disiplin
Kepala Instansi dituangkan dalam
Berita Acara b. Pejabat yang lebih tinggi, maka atasan langsungnya wajib
melaporkan secara hierarki disertai berita acara pemeriksaan.

Memberikan perintah
berdasarkan surat Apabila menurut hasil pemeriksaan atasan langsung,
perintah pelanggaran disiplin tersebut merupakan pelanggaran
disiplin dengan ancaman hukuman disiplin sedang atau
berat, maka hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Bupati
Atasan Langsung

Penjatuhan Hukuman disiplin ditetapkan dengan surat


Melakukan
keputusan pejabat yang berwenang menghukum.
Pemeriksaan
secara tertutup

PNS yang diduga Penyampaian Keputusan Pendokumentasian untuk


melakukan Hukuman Disiplin. tertib administrasi
pelanggaran disiplin

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 53


Mekanisme Pengajuan Keberatan atas
hukuman/sanksi disiplin
b. Penyampaian Keberatan ke
Bapek :
1. Melalui BAPEK 1. Penyampaian keberatan, diajukan
secara tertulis, jangka waktu 14
a. Kelengkapan berkas hari kerja
pengajuan keberatan atas
keputusan hukuman disiplin 2. Pejabat yg berwenang menghukum
dan sengketa kepada Bapek membuat tanggapan, dan
harus dilampirkan: menyerahkan ke atasan pejabat yg
berwenang menghukum dalam
1. Permohonan dari PNS yang waktu 3 hari kerja
bersangkutan atau kuasa
hukumnya. 3. Atasan pejabat yang berwenang
menghukum wajib mengambil
2. Tanggapan dari pejabat yang keputusan dalam jangka waktu 1
berwenang menghukum. (satu) bulan
3. Salinan sah keputusan 4. Atasan pejabat yang berwenang
hukuman disiplin. menghukum dapat memperkuat
4. Salinan sah BAP/LHP/Bahan Kelengkapan berkas dapat atau mengubah hukuman disiplin,
pertimbangan lain yang keputusan tersebut tidak dapat
diperlukan.
diberikan secara langsung diajukan keberatan.
maupun via pos oleh ybs
5. Tanda terima surat keputusan
Copyright Pusbang ASN 2019 disiplin.
hukuman pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 54
Mekanisme Pengajuan Keberatan atas
hukuman/sanksi disiplin
2.Penyelesaian Melalui
1. Melalui BAPEK Lembaga Peradilan
c. Prosedur Keberatan ke Bapek :
Penyelesaian sengketa kepegawaian
1. Keberatan diajukan dalam jangka waktu hanya dapat dilakukan terhadap orang
14 hari kerja, melebihi tidak dapat perorang atau badan hukum yang
dipertimbangkan. berhubungan dengan masalah
2. Setiap pejabat yang menerima surat kepegawaian dalam ruang lingkup Tata
keberatan, dalam waktu 3 hari kerja Usaha Negara.
menyampaikan ke BAPEK melalui Orang atau badan hukum perdata yang
saluran hirarki merasa kepentingannya dirugikan oleh
3. Pejabat yang berwenang menghukum suatu keputusan Tata Usaha Negara
membuat tanggapan tertulis dan dilampiri dapat mengajukan gugatan secara tertulis
; surat keberatan, BAP, SK Hukuman kepada pengadilan yang berwenang
Disiplin. Menyampaikan ke BAPEK mengadili berisi tuntutan agar keputusan
dalam jangka waktu 3 hari kerja. Tata Usaha Negara yang disengketakan
itu dinyatakan batal atau tidak sah,
4. BAPEK mengambil keputusan dalam *note:
Yang bersangkutan bisa langsung
dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti
waktu yang sesingkat mungkin,
antar berkas atau bisa lewat via pos rugi atau rehabilitasi.
Keputusan BAPEK mengikat dan wajib
dilaksanakan 55
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving
Mekanisme Pengajuan Keberatan atas
hukuman/sanksi disiplin
3. Pemeriksaan
Tingkat Banding

Putusan pengadilan Tata Usaha Negara yang tidak diterima oleh penggugat
atau tergugat, oleh yang berkepentingan dapat di mintakan pemeriksaan
banding. Permohonan banding diajukan secara tertulis oleh pemohon atau
kuasanya kepada Peradilan Tata Usaha Negara yang menjatuhkan putusan
tersebut dalam tenggang waktu 14 hari kerja setelah putusan Pengadilan Tata
Usaha Negara diberitahukan kepada pihak penggugat maupun tergugat secara
sah.

Pihak penggugat atau tergugat dapat menyerahkan memori banding dan atau
kontra memori banding, dilengkapi dengan surat keterangan dan bukti bukti
yang kuat. Jika salah satu pihak telah menyatakan menerima dengan baik
putusan Pengadilan Tata Usaha Negara, maka tidak dapat mencabut kembali
pernyataan itu walaupun jangka waktu untuk mengajukan banding belum
terlampaui. Keputusan yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Tata Usaha
Negara dapat diajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 56


Tata cara administratif pada badan kepegawaian

01 02 03 04
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PENGARAHAN
PENGENDALIAN PEGAWAI
PEGAWAI PEGAWAI PEGAWAI

Perencanaan pegawai Pengorganisasian Ada banyak teori dan Pengawasan sebagai bagian dari
dapat didefinisikan adalah suatu langkah keyakinan tentang apa pengendalian merupakan proses
sebagai proses untuk menetapkan, yang memotivasi pengukuran dan penilaian tingkat
penentuan kebutuhan menggolong-golongkan pegawai. Secara efektivitas kerja pegawai dan tingkat
pegawai pada masa dan mengatur berbagai keseluruhan tidak ada efisiensi penggunaan sarana kerja
yang akan datang macam kegiatan yang kesepakatan tentang dalam memberikan kontribusi pada
berdasarkan dipandang perlu, motivasi pencapaian tujuan Kementerian /
perubahan-perubahan penetapan tugas dan Lembaga Pusat dan Daerah. Setiap
yang terjadi dan wewenang seseorang, kegiatan pengawasan memerlukan
persediaan SDM yang pendelegasian tolok ukur atau kriteria untuk
ada. wewenang dalam mengukur tingkat keberhasilan
rangka untuk mencapai dalam bekerja, yang dalam
tujuan. penilaian kinerja disebut standar
pekerjaan.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 57


Pejabat yang Berwenang Menghukum di Kabupaten

Bupati 1

Sekretaris Daerah
2
Kabupaten/Kota

Pejabat Struktural
3
JPT Pratama

Pejabat Struktural
4
JA Administrator
Pejabat Struktural
Jabatan Pengawas dan 5
Pejabat yang Setara

Pejabat Struktural JA
6 Pelaksana dan Pejabat
yang Setara
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 58
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PRESIDEN
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PRESIDEN 1. Pejabat Struktural JPT Hukuman berat, jenis HD :
Madya − Pemindahan dalam rangka
2. Jabatan lain yang yang penurunan jabatan setingkat lebih
pengangkatan dan rendah
pemberhentiannya menjadi − Pembebasan dari jabatan
wewenang Presiden − Pemberhentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS
− Pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai PNS
Keterangan:
Penjatuhan Hukuman Disiplin
ditetapkan berdasarkan usul PPK

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 59
Pejabat yang Berwenang Menghukum
INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
2 PEJABAT PEMBINA A. YANG MENDUDUKI JABATAN :
KEPEGAWAIAN
PUSAT 1. Struktural JPT Madya a. Hukuman ringan
dilingkungannya b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 (tiga) tahun
2. Fungsional Utama a. Hukuman ringan
dilingkungannya b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat
3. Fungsional Umum JA a. Hukuman ringan
dilingkungannya b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak atas permintaan
sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS

Catatan: Berdasarkan UU No 5 Tahun 2014, jika melakukan disiplin berat


maka termasuk pemberhentian secara hormat atas pemintaan sendiri
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id
(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
Tahun Sharing & Serving
2010) 60
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PEJABAT PEMBINA A. YANG MENDUDUKI JABATAN ....
KEPEGAWAIAN
PUSAT 4. Struktural JPT Pratama, a. Hukuman sedang
dilingkungannya b. Hukuman berat
5. Fungsional Madya dan Penyelia
dilingkungannya
6. Struktural JPT Pratama a. Hukuman ringan
dilingkungan instansi vertikal dan b. Hukuman sedang
pejabat yang setara yg berada c. Hukuman berat
dibawah dan bertanggungjawab
kepada PPK
7. Fungsional Umum JA a. Hukuman sedang
dilingkungannya b. Hukuman berat
– Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak
atas permintaan sendiri sbg PNS

Copyright Pusbang ASN 2019 (Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id Tahun 2010)
Sharing & Serving 61
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


PEJABAT PEMBINA A. YANG MENDUDUKI JABATAN ....
KEPEGAWAIAN
PUSAT 8. Struktural JA ke bawah, a. Hukuman sedang, jenis HD
dilingkungannya – Penurunan pangkat setingkat lebih
9. Fungsional Muda dan Penyelia ke rendah selama 1 (satu) tahun
bawah dilingkungannya b. Hukuman berat
10. Fungsional Umum JA a. Hukuman sedang, jenis HD
dilingkungannya – Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 1 (satu) tahun
b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak
atas permintaan sendiri sbg PNS

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 62
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PEJABAT PEMBINA B. YANG DIPEKERJAKAN
KEPEGAWAIAN DILINGKUNGANNYA YANG
PUSAT MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JPT Madya Hukuman ringan
2. Fungsional Utama a. Hukuman ringan
b. Hukuman berat, jenis HD
– Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
– Pembebasan dari jabatan
3. Fungsional Umum JA Hukuman ringan

4. Struktural JPT Pratama ke bawah Hukuman berat, jenis HD


5. Fungsional Madya dan Penyelia – Pemindahan dalam rangka penurunan
ke bawah jabatan setingkat lebih rendah
– Pembebasan dari jabatan

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 63
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PEJABAT PEMBINA C. YANG DIPERBANTUKAN
KEPEGAWAIAN DILINGKUNGANNYA YANG
PUSAT MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JPT Madya a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
2. Fungsional Utama a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
– Pembebasan dari jabatan

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 64
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PEJABAT PEMBINA C. YANG DIPERBANTUKAN
KEPEGAWAIAN DILINGKUNGANNYA ....
PUSAT
3. Fungsional Umum JA a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 (tiga) tahun
4. Struktural JPT Pratama a. Hukuman sedang
5. Fungsional Madya b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 (tiga) tahun
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah
– Pembebasan dari jabatan
6. Fungsional Umum JA a. Hukuman sedang
b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 (tiga) tahun

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
Tahun Sharing & Serving
2010) 65
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PEJABAT PEMBINA C. YANG DIPERBANTUKAN
KEPEGAWAIAN DILINGKUNGANNYA ....
PUSAT
7. Struktural JA ke bawah a. Hukuman sedang, jenis HD
8. Fungsional Muda dan Penyelia ke − Penurunan pangkat setingkat lebih
bawah rendah selama 1 (satu) tahun
b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah
– Pembebasan dari jabatan

9. Fungsional Umum JA ke bawah a. Hukuman sedang, jenis HD


− Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 1 (satu) tahun
b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 66
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


PEJABAT PEMBINA D. YANG DIPEKERJAKAN KELUAR
KEPEGAWAIAN INSTANSI INDUKNYA YANG
PUSAT MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural JPT Madya a. Hukuman sedang


b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
2. Struktural JPT Pratama ke bawah a. Hukuman sedang
3. Fungsional Utama ke bawah b. Hukuman berat
4. Fungsional Umum JA – Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak atas
permintaan sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg
PNS

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 67
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


PEJABAT PEMBINA E. YANG DIPERBANTUKAN KELUAR
KEPEGAWAIAN INSTANSI INDUKNYA YANG
PUSAT MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural JPT Pratama ke bawah Hukuman berat, jenis HD


2. Fungsional Utama ke bawah – Pemberhentian dgn hormat tidak atas
3. Fungsional Umum JA permintaan sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg
PNS
F. YANG DIPEKERJAKAN ATAU Hukuman sedang
DIPERBANTUKAN PADA Hukuman berat
PERWAKILAN RI DI LUAR – Penurunan pangkat setingkat lebih
NEGERI rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak atas
permintaan sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg
PNS

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 68
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PEJABAT PEMBINA G. YANG DIPEKERJAKAN ATAU a. Hukuman ringan


KEPEGAWAIAN DIPERBANTUKAN PADA NEGARA b. Hukuman sedang
PUSAT LAIN ATAU BADAN c. Hukuman berat
INTERNASIONAL, ATAU TUGAS
DI LUAR NEGERI – Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak atas
permintaan sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg
PNS

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 69
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

3 Pejabat JPT Madya A. YANG MENDUDUKI JABATAN


dan pejabat yang
setara
1. Struktural JPT Pratama Hukuman ringan
dilingkungannya
2. Fungsional Madya
dilingkungannya
3. Fungsional Umum golru IV/a s/d
IV/c dilingkungannya

4. Struktural JA dilingkungannya Hukuman sedang, jenis HD :


5. Fungsional Muda dan Penyelia − Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
dilingkungannya − Penundaan KP selama 1 (satu) tahun
6. Fungsional Umum JA
dilingkungannya

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 70
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


Pejabat JPT Madya B. YANG DIPEKERJAKAN ATAU
dan pejabat yang DIPERBANTUKAN
setara DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JPT Pratama Hukuman ringan
2. Fungsional Madya
3. Fungsional Umum JA

C. YANG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JA Hukuman sedang, jenis HD :
2. Fungsional Muda dan Penyelia − Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
3. Fungsional Umum JA − Penundaan KP selama 1 (satu) tahun

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 71
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


4 Pejabat JPT A. YANG MENDUDUKI JABATAN
Pratama dan pejabat
yang setara
1. Struktural JA dilingkungannya Hukuman ringan
2. Fungsional Muda dan Penyelia
dilingkungannya
3. Fungsional Umum JA
dilingkungannya

4. Struktural JA dilingkungannya Hukuman sedang, jenis HD :


5. Fungsional Pratama dan − Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
Pelaksana Lanjutan − Penundaan KP selama 1 (satu) tahun
dilingkungannya
6. Fungsional Umum JPT Pratama
s/d JA dilingkungannya

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 72
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

Pejabat JPT B. YANG DIPEKERJAKAN ATAU


Pratama dan pejabat DIPERBANTUKAN
yang setara DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural JA Hukuman ringan


2. Fungsional Muda dan Penyelia
3. Fungsional Umum JA

C. YANG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural JA Hukuman sedang, jenis HD :


2. Fungsional Pertama dan Pelaksana − Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
Lanjutan − Penundaan KP selama 1 (satu) tahun
3. Fungsional Umum JPT Pratama s/d
JA

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 73
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


5 Pejabat JPT A. YANG MENDUDUKI JABATAN
Pratama yang
atasan langsungnya
1. Struktural JA dilingkungannya Hukuman ringan
:
2. Fungsional Muda dan Penyelia
a. PPK; dan dilingkungannya
b. Pejabat 3. Fungsional Umum JA di
Struktural JPT lingkungannya
Madya yang
bukan PPK
4. Struktural JA Pengawas ke bawah Hukuman sedang, jenis HD :
dilingkungannya − Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
5. Fungsional Pertama dan Pelaksana − Penundaan KP selama 1 (satu) tahun
Lanjutan dilingkungannya
6. Fungsional Umum JA − Penurunan pangkat setingkat lebih
dilingkungannya rendah selama 1 (satu) tahun

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 74
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


Pejabat JPT B. YANG DIPEKERJAKAN ATAU
Pratama yang DIPERBANTUKAN
atasan langsungnya DILINGKUNGANNYA YANG
: MENDUDUKI JABATAN
a. PPK; dan 1. Struktural JA Hukuman ringan
b. Pejabat 2. Fungsional Muda dan Penyelia
Struktural 3. Fungsional Umum JA
JPT Madya
yang bukan
C. YANG DIPERBANTUKAN
PPK
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JA Pengawas Hukuman sedang, jenis HD :
2. Fungsional Pertama dan Pelaksana − Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
Lanjutan − Penundaan KP selama 1 (satu) tahun
3. Fungsional Umum JPT Pratama s/d
JA

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 75
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


6 Pejabat JA dan A. YG MENDUDUKI JABATAN
pejabat yang setara
1. Struktural JA Pengawas Hukuman ringan
dilingkungannya
2. Fungsional Pertama dan Pelaksana
Lanjutan dilingkungannya
3. Fungsional Umum JPT Pratama s/d
JA dilingkungannya

4. Struktural JA Pelaksana Hukuman sedang, jenis HD :


dilingkungannya − Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
5. Fungsional Pelaksana dan − Penundaan KP selama 1 (satu) tahun
Pelaksana Pemula dilingkungannya
6. Fungsional Umum JPT Pratama
dilingkungannya

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 76
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat JA dan B. YANG DIPEKERJAKAN ATAU
pejabat yang setara DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural JA Pengawas Hukuman ringan


2. Fungsional Pertama dan Pelaksana
Lanjutan
3. Fungsional Umum JPT Pratama s/d
JA

C. YANG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN

1. Struktural JA Pengawas Hukuman sedang, jenis HD :


2. Fungsional Pelaksana dan − Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
Pelaksana Pemula − Penundaan KP selama 1 (satu) tahun
3. Fungsional Umum JPT Pratama

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 77
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

7 Pejabat JA A. YANG MENDUDUKI JABATAN


Pengawas dan
pejabat yang setara
1. Struktural JA Pelaksana Hukuman ringan
dilingkungannya
2. Fungsional Pelaksana dan
Pelaksana Pemula dilingkungannya
3. Fungsional Umum JPT Pratama
dilingkungannya

4. Fungsional Umum JPT Madya Hukuman sedang, jenis HD :


− Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
− Penundaan KP selama 1 (satu) tahun

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 78
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


Pejabat JA B. YANG DIPEKERJAKAN ATAU
Pengawas dan DIPERBANTUKAN
pejabat yang setara DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JA Pelaksana Hukuman ringan
2. Fungsional Pelaksana dan
Pelaksana Pemula
3. Fungsional Umum JPT Pratama

C. YANG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN

Fungsional Umum JPT Madya Hukuman sedang, jenis HD :


− Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
− Penundaan KP selama 1 (satu) tahun

Copyright Pusbang ASN 2019 (Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id Tahun 2010)
Sharing & Serving 79
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI PUSAT

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

8 Pejabat JA A. YANG MENDUDUKI JABATAN


Pelaksana dan
pejabat yang setara
Fungsional Umum JPT Madya Hukuman ringan
dilingkungannya

B. YANG DIPEKERJAKAN ATAU


DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN

Fungsional Umum JPT Madya Hukuman ringan

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 80
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KEPALA PERWAKILAN RI

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

1 Kepala Perwakilan YANG DIPERKERJAKAN ATAU a. Hukuman ringan


RI DIPERBANTUKAN PADA PERWAKILAN b. Hukuman berat, jenis HD
RI DI LUAR NEGERI – Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
– Pembebasan dari jabatan

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 81
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi A. PNS PROVINSI YANG MENDUDUKI
JABATAN
1. Struktural JPT Madya di Iingkungannya a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
2. Fungsional tertentu jenjang Utama di a. Hukuman ringan
Iingkungannya b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat

3. Fungsional umum golongan JA Pengawas di a. Hukuman ringan


Iingkungannya b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
• Penurunan pangkat setingkat Iebih rendah selama 3 (tiga)
tahun;
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS;
• Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 82
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi A. PNS PROVINSI YANG MENDUDUKI
JABATAN
4. Struktural JPT Pratama, fungsional a. Hukuman sedang
tertentu jenjang Madya dan Penyelia di b. Hukuman berat
Iingkungannya

5. Fungsional umum golongan JA a. Hukuman sedang


Pengawas di Iingkungannya b. Hukuman berat, jenis HD
• Penurunan pangkat setingkat iebih rendah selama 3
(tiga) tahun;
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS; dan
• Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
6. Struktural JA Administrator ke bawah a. Hukuman ringan
7. Fungsional tertentu jenjang Muda dan b. Hukuman sedang, jenis HD
Penyelia ke bawah di Iingkungannya • Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama I
(satu) tahun
c. Hukuman berat,

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
Tahun Sharing & Serving
2010) 83
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


1 PPK Provinsi A. PNS PROVINSI YANG MENDUDUKI
JABATAN
8. Fungsional umum golongan rJA a. Hukuman sedang, jenis HD
Adminstrator di Iingkungannya • Penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama I (satu) tahun
b. Hukuman berat, jenis HD
• Penurunan pangkat setingkat Iebih rendah
selama 3 (tiga) tahun;
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS; dan
• Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai
PNS.

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 84
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi B. PNS YANG DIPEKERJAKAN DI
LINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI
JABATAN
1. Struktural JPT Madya di Iingkungannya a. Hukuman ringan

2. Fungsional tertentu jenjang Utama a. Hukuman ringan


b. Hukuman berat, jenis HD
• Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat
Iebih rendah; dan
• Pembebasan dari jabatan.

3. Fungsional umum golongan JA Pengawas a. Hukuman ringan

4. Struktural JPT Pratama ke bawah dan a. Hukuman berat, jenis HD


5. Fungsional tertentu jenjang Madya dan • Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat
Penyelia ke bawah Iebih rendah; dan
• Pembebasan dari jabatan.

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 85
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi C. PNS YANG DIPERBANTUKAN DI
LINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JPT Madya di a. Hukuman ringan
Iingkungannya b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
2. Fungsional tertentu jenjang Utama a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang,
c. Hukuman berat, jenis HD
• Penurunan pangkat setingkat Iebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS; dan
• Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

3. Fungsional umum golongan ruang a. Hukuman ringan


JA Pengawas b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 86
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi C. PNS YANG DIPERBANTUKAN
DI LINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
4. Struktural JPT Pratama ke a. Hukuman sedang
bawah dan b. Hukuman berat, jenis HD
5. Fungsional tertentu jenjang – Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
Madya dan Penyelia ke bawah
– pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat Iebih
rendah; dan
– pembebasan dari jabatan
6. Fungsional umum golongan a. Hukuman sedang,
ruang JA Pengawas b. Hukuman berat, jenis HD
• Penurunan pangkat setingkat Iebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

7. Struktural JA Administrator a. Hukuman sedang, Jenis HD


8. Fungsional tertentu jenjang Muda • penurunan pangkat setingkat Iebih rendah selama 1 (satu) tahun;
dan Penyelia ke bawah b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat Iebih
rendah; dan
– pembebasan dari jabatan

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 87
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN

1 PPK Provinsi C. PNS YANG DIPERBANTUKAN


DI LINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN

7. Fungsional umum golongan JA a. Hukuman sedang, Jenis HD


• Penurunan pangkat setingkat Iebih rendah selama 1 (satu) tahun
b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 88
Pejabat yang Berwenang Menghukum
PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi D. PNS YANG DIPEKERJAKAN
DI LUAR INDUKNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JPT Madya a. Hukuman sedang
b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

2. Struktural JPT Pratama ke a. Hukuman sedang


bawah dan b. Hukuman berat, jenis HD
3. Fungsional tertentu jenjang – Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
Utama ke bawah
– pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS; dan
– pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

4. Fungsional umum golongan a. Hukuman sedang


ruang JA Pengawas b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS; dan
– pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Catatan: Berdasarkan UU No 5 Tahun 2014, jika melakukan disiplin berat


maka termasuk pemberhentian secara hormat atas pemintaan sendiri

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 89
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi E. PNS DIPERBANTUKAN KE LUAR
INSTANSI INDUKNYA YANG
MENDUDUKI

1. Jabatan struktural JPT Pratama ke a. Hukuman sedang


bawah b. Hukuman berat, jenis HD
2. jabatan fungsional tertentu jenjang – pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
Utama ke bawah dan sebagai PNS; dan
3. jabatan fungsional umum golongan
JA Pengawas – pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

F. PNS YANG DIPEKERJAKAN ATAU a. Hukuman sedang


DIPERBANTUKAN PADA b. Hukuman berat, jenis HD
PERWAKILAN REPUBLIK – pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
INDONESIA DI LUAR NEGERI sebagai PNS; dan
– pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
G. PNS YANG DIPEKERJAKAN ATAU a. Hukuman ringan
DIPERBANTUKAN PADA NEGARA b. Hukuman sedang,
LAIN, ATAU BADAN c. Hukuman berat, jenis HD
INTERNASIONAL, ATAU TUGAS DI
LUAR NEGERI, • Penurunan pangkat setingkat Iebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
dan
• Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
Tahun Sharing & Serving
2010) 90
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
2 Pejabat Struktural A. PNS jabatan a. Hukuman ringan
JPT Madya • Struktural JPT Pratama,
• fungsional tertentu jenjang Madya
• fungsional umum golongan JA Pengawas di
Iingkungannya
B. PNS jabatan a. Hukuman sedang, jenis HD
• Struktural JA Administrator, a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
• fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia, dan tahun; dan
• fungsional umum golongan JA Administrator b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu)
tahun.
C. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di Iingkungannya a. Hukuman ringan
yang menduduki jabatan struktural JPT Pratama, jabatan
fungsional tertentu jenjang Madya, dan jabatan fungsional
umum golongan JA Pengawas

D. PNS yang diperbantukan di Iingkungannya yang menduduki a. Hukuman sedang, jenis HD


jabatan struktural JA Administrator, jabatan fungsional tertentu a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
jenjang Muda dan Penyelia, serta jabatan fungsional umum tahun; dan
golongan ruang JA Administrator b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu)
tahun.

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 91
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
3 Pejabat Struktural A. PNS jabatan a. Hukuman ringan
JPT Pratama • struktural JA Administrator,
• fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia,
• fungsional umum golongan JA Administrator di
Iingkungannya
B. PNS jabatan a. Hukuman sedang, jenis HD
• struktural JA Pengawas, a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
• fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana tahun; dan
Lanjutan, dan b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu)
• fungsional umum golongan JPT Pratama sampai tahun.
dengan golongan JA Administrator di
Iingkungannya
C. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di a. Hukuman ringan
Iingkungannya yang menduduki jabatan struktural JA
Administrator, jabatan fungsional tertentu jenjang Muda dan
Penyelia, jabatan fungsional umum golongan JA
Administrator

D. PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki a. Hukuman sedang, jenis HD


jabatan struktural JA Pengawas, jabatan fungsional tertentu a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan, dan jabatan tahun; dan
fungsional umum golongan JA Administrator b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu)
tahun.

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 92
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
4 Pejabat Struktural A. PNS jabatan a. Hukuman ringan
JA Administrator • struktural JA Pengawas,
• fungsional tertentu jenjang Pertama dan
Pelaksana Lanjutan, dan
• Fungsional umum golongan JPT Pratama
sampai dengan golongan rJA Administrator di
Iingkungannya
B. PNS jabatan a. Hukuman sedang, jenis HD
• struktural JA Pengawas, a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
• fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan tahun; dan
Pelaksana Pemula, b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
• fungsional umum golongan JPT Pratama di
Iingkungannya
C. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di a. Hukuman ringan
Iingkungannya yang menduduki jabatan struktural JA
Pelaksana, jabatan fungsional tertentu jenjang Pertama
dan Pelaksana Lanjutan, jabatan fungsional umum
golongan JPT Pratama sampai dengan golongan JA
Administrator
D. PNS yang diperbantukan di Iingkungannya yang a. Hukuman sedang, jenis HD
menduduki jabatan struktural JA Pelaksana, jabatan a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana tahun; dan
Pemula, jabatan fungsional umum golongan JPT b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
Pratama

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 93
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
5 Pejabat Struktural A. PNS jabatan a. Hukuman ringan
JA Pengawas • struktural JA Pelaksana,
• fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan
Pelaksana Pemula,
• fungsional umum golongan JPT Pratama di
lingkungannya
B. PNS jabatan a. Hukuman sedang, jenis HD
• fungsional umum golongan JPT Madya a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
tahun; dan
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.

C. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di a. Hukuman ringan


lingkungannya, yang menduduki jabatan struktural JA
Pelaksana, jabatan fungsional tertentu jenjang
Pelaksana dan Pelaksana Pemula, jabatan fungsional
umum golongan JPT Pratama

D. PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang a. Hukuman sedang, jenis HD


menduduki jabatan fungsional umum golongan JPT a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
Madya tahun; dan
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 94
Pejabat yang Berwenang Menghukum

PROVINSI

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


6 Pejabat Struktural A. PNS yang menduduki jabatan fungsional a. Hukuman ringan
JA Pelaksana umum golongan JPT Madya di
lingkungannya

B. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan a. Hukuman ringan


di lingkungannya yang menduduki jabatan
fungsional umum golongan JPT Madya

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 95
Pejabat yang Berwenang Menghukum

GUBERNUR

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


1 Gubernur A. PNS Daerah Kabupaten/Kota dan PNS a. Hukuman berat, jenis HD
Daerah Kabupaten/Kota yang dipekerjakan – Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat
atau diperbantukan pada Kabupaten/Kota lebih rendah;
lain dalam satu provinsi yang menduduki – Pembebasan dari jabatan;
jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
– pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS; dan
– pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

B. PNS Pusat, PNS Daerah Provinsi, dan PNS a. Hukuman berat, jenis HD
Daerah Kabupaten/Kota dari provinsi lain – Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat
yang dipekerjakan atau diperbantukan pada lebih rendah;
Kabupaten/Kota di provinsinya yang – Pembebasan dari jabatan;
menduduki jabatan Sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 96
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI DAERAH KABUPATEN/KOTA


NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Daerah A. PNS DAERAH KABUPATEN/KOTA YANG
Kabupaten/Kota MENDUDUKI JABATAN

1. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota di a. Hukuman ringan


Iingkungannya b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
2. fungsional tertentu jenjang Utama di a. Hukuman ringan
Iingkungannya b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat
lebih rendah;
– Pembebasan dari jabatan;
– Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS; dan
– Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 97
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI DAERAH KABUPATEN/KOTA


NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Daerah A. PNS DAERAH KABUPATEN/KOTA
Kabupaten/Kota YANG MENDUDUKI JABATAN

3. fungsional umum golongan JA Pengawas a. Hukuman ringan


b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
dan
– Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
4. Struktural JPT Pratama dan fungsional a. Hukuman ringan
tertentu jenjang Madya dan Penyelia di b. Hukuman sedang
Iingkungannya c. Hukuman berat

5. fungsional umum golongan JA Pengawas a. Hukuman ringan


di Iingkungannya b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
dan
– Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 98
Pejabat yang Berwenang Menghukum

INSTANSI DAERAH KABUPATEN/KOTA


NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Daerah A. PNS DAERAH KABUPATEN/KOTA
Kabupaten/Kota YANG MENDUDUKI JABATAN

6. Struktural JA Administrator ke bawah dan a. Hukuman sedang


fungsional tertentu jenjang Muda dan b. Hukuman berat,
Penyelia ke bawah di lingkungannya

7. Fungsional umum golongan JA a. Hukuman sedang


Administartor Iingkungannya b. Hukuman berat
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS; dan
– Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
8. Fungsional umum golongan JA a. Hukuman sedang
Administrator di lingkungannya  Penurunan pangkat setingkat Iebih rendah selama 1 (satu) tahun;
b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS; dan
– Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 99
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK B. PNS YANG DIPEKERJAKAN DI
Kabupaten/Kota LINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN

1. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota, a. Hukuman ringan

2. Fungsional tertentu jenjang Utama a. Hukuman ringan


b. Hukuman berat
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat Iebih
rendah; dan
– Pembebasan dari jabatan.
3. Fungsional umum golongan JA a. Hukuman ringan
Pengawas

4. Struktural JPT Pratama ke bawah dan a. Hukuman ringan


fungsional tertentu jenjang Madya dan b. Hukuman berat
Penyelia ke bawah, – Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat Iebih
rendah; dan
– Pembebasan dari jabatan.

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 100
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK C. PNS YANG DIPERBANTUKAN DI
Kabupaten/Kota LINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN

1. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota, a. Hukuman ringan


b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
2. Fungsional tertentu jenjang Utama a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat Iebih
rendah; dan
– Pembebasan dari jabatan.
3. Fungsional umum golongan ruang JA a. Hukuman ringan
Pengawas b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 101
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK C. PNS YANG DIPERBANTUKAN
Kabupaten/Kota DI LINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN

4. Struktural JPT Pratama dan a. Hukuman ringan


fungsional tertentu jenjang b. Hukuman sedang
Madya c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat Iebih rendah; dan
– Pembebasan dart jabatan.
5. struktural JA Adminstrator ke a. Hukuman sedang
bawah dan fungsional tertentu b. Hukuman berat
jenjang Muda dan Penyelia ke – Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
bawah,
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat Iebih rendah; dan
– Pembebasan dari jabatan.
6. fungsional umum golongan JA a. Hukuman sedang
Administrator b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 102
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


1 PPK D. PNS YANG DIPEKERJAKAN
Kabupaten/Kota KE LUAR INSTANSI
INDUKNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JPT Pratamadan a. Hukuman sedang
fungsional tertentu jenjang b. Hukuman berat, jenis HD
Utama ke bawah – Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
– Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
.
5. Fungsional umum golongan JA a. Hukuman sedang
Pengawas b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
– Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 103
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK E. PNS yang diperbantukan ke a. Hukuman berat, jenis HD
Kabupaten/Kota luar instansi induknya yang – Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
menduduki jabatan struktural – Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
JPT Madya ke bawah dan .
jabatan fungsional tertentu
jenjang Utama ke bawah serta
jabatan fungsional umum
golongan JA Pengawas

F. PNS yang dipekerjakan atau a. Hukuman sedang


diperbantukan pada b. Hukuman berat, jenis HD
Perwakilan Republik – Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
Indonesia di luar negeri
– Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
– Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
.
G. PNS yang dipekerjakan atau a. Hukuman ringan
diperbantukan pada negara b. Hukuman sedang
lain, atau badan internasional, c. Hukuman berat, jenis HD
atau tugas di luar negeri
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
– Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 104
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


2 Sekretaris A. PNS YANG MENDUDUKI
Kabupaten/Kota JABATAN

1. Struktural JPT Pratama di a. Hukuman ringan


lingkungannya

2. Struktural JA Administrator a. Hukuman ringan


fungsional tertentu jenjang Muda
dan Penyelia, dan fungsional
umum golongan JA
Administrator lingkungannya

2. Struktural JA Pengawas, a. Hukuman sedang, Jenis HD


fungsional tertentu jenjang – Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; dan
Pertama dan Pelaksana – Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
Lanjutan, dan fungsional umum
golongan JPT Pratama sampai
dengan golongan JA
Administrator di lingkungannya

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 105
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


2 Sekretaris B. PNS yang dipekerjakan atau a. Hukuman ringan
Kabupaten/Kota diperbantukan di
lingkungannya yang
menduduki jabatan struktural
Administrator, jabatan
fungsional tertentu jenjang
Muda dan Penyelia, dan
jabatan fungsional umum
golongan JA Administrator

C. PNS yang diperbantukan di a. Hukuman sedang, Jenis HD


lingkungannya yang – Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; dan
menduduki jabatan struktural – Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
Pengawas, jabatan fungsional
tertentu jenjang Pertama dan
Pelaksana Lanjutan, dan
jabatan fungsional umum
golongan JPT Pratama
sampai dengan golongan JA
Administrator

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 106
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
3 Pejabat A. PNS YANG MENDUDUKI JABATAN
struktural JPT
Pratama

1. Struktural JA Administrator fungsional tertentu a. Hukuman ringan


jenjang Muda dan Penyelia, dan fungsional
umum golongan JA Administrator di
lingkungannya

2. Struktural JA Pengawas, fungsional tertentu a. Hukuman sedang, Jenis HD


jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan, dan – Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;
fungsional umum golongan JPT Pratama dan
sampai dengan golongan JA Administrator di – Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
lingkungannya

B. PNS yang dipekerjakan atau a. Hukuman ringan


diperbantukan di lingkungannya yang
menduduki jabatan struktural JA
Administrator jabatan fungsional tertentu
jenjang Muda dan Penyelia, dan jabatan
fungsional umum golongan JA
Administrator

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 107
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


3 Pejabat C. PNS yang diperbantukan di a. Hukuman sedang, Jenis HD
struktural lingkungannya yang menduduki – Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
JPT Pratama jabatan struktural JA tahun; dan
Pengawas, jabatan fungsional – Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
tertentu jenjang Pertama dan
Pelaksana Lanjutan, dan
jabatan fungsional umum
golongan JPT Pratama sampai
dengan golongan JA
Administrator untuk jenis
hukuman

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 108
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


4 Pejabat A. PNS yang menduduki jabatan
struktural JA
Administrator

1. Struktural JA Pengawas, fungsional a. Hukuman ringan


tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana
Lanjutan, dan fungsional umum golongan
JPT Pratama sampai
dengan golongan JA Administrator di
lingkungannya

2. struktural JA Pelaksana, fungsional a. Hukuman sedang, Jenis HD


tertentu jenjang Pelaksana dan – Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; dan
Pelaksana Pemula, dan fungsional umum – Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
golongan JPT Pratama di [ingkungannya

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 109
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


4 Pejabat B. PNS yang dipekerjakan atau a. Hukuman ringan
struktural JA diperbantukan di (ingkungannya yang
Administrator menduduki jabatan struktural JA
Pengawas, jabatan fungsional tertentu
jenjang Pertama dan Pelaksana
Lanjutan, dan jabatan fungsional
umum golongan JPT Pratama sampai
dengan golongan JA Administrator

C. PNS yang diperbantukan di a. Hukuman sedang, Jenis HD


lingkungannya yang menduduki – Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; dan
jabatan struktural JA Pelaksana, – Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
jabatan fungsional tertentu jenjang
Pelaksana dan Pelaksana Pemula,
dan jabatan fungsional umum
golongan JPT Pratama

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 110
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
5 Pejabat struktural A. PNS YANG MENDUDUKI JABATAN
JA Pengawas

1. Struktural JA Pelaksana, fungsional tertentu a. Hukuman ringan


jenjang Pelaksana dan Pelaksana Pemula,
fungsional umum golongan JPT Pratama
2. fungsional umum golongan JA Pelaksana a. Hukuman sedang, Jenis HD
– Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
tahun; dan
– Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
B. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di a. Hukuman ringan
lingkungannya yang menduduki jabatan
struktural JA Pelaksana, fungsional tertentu
jenjang Pelaksana dan Pelaksana Pemula, dan
jabatan fungsional umum golongan JPT
Pratama
C. PNS yang diperbantukan di lingkungannya a. Hukuman sedang, Jenis HD
yang menduduki jabatan fungsional umum – Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
golongan JPT Madya tahun; dan
– Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 111
Pejabat yang Berwenang Menghukum

KABUPATEN/KOTA

NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN


6 Pejabat A. PNS yang menduduki jabatan fungsional umum a. Hukuman ringan
struktural JA golongan JPT Madya sampai dengan golongan
Pelaksana ruang I/d di Iingkungannya

B. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di a. Hukuman ringan


Iingkungannya yang menduduki jabatan
fungsional umum golongan JPT Madya

Copyright Pusbang ASN 2019


(Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id
Tahun 2010)
Sharing & Serving 112
Hak, Kewajiban dan
Larangan Pegawai

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 113
Pengertian Hak, Kewajiban dan Larangan Pegawai

Hak Pegawai Kewajiban Pegawai Larangan Pegawai

Hak adalah sesuatu Kewajiban adalah Larangan adalah


yang diterima oleh segala sesuatu yang suatu perintah dari
pegawai dengan wajib dikerjakan atau seseorang atau
persyaratan- boleh dilakukan oleh kelompok untuk
persyaratan tertentu setiap PNS mencegah dalah
yang harus dipenuhi. berdasarkan sesuatu melakukan suatu
peraturan perundang- tindakan
undangan yang
berlaku

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 114
Tujuan Hak, Kewajiban dan Larangan Pegawai
Meningkatkan perjuangan, pengabdian, kesetiaan, dan
ketaatan Pegawai Negeri Sipil kepada Negara kesatuan dan
Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.

Mendorong etos kerja Pegawai Menumbuhkan dan


Negeri sipil untuk mewujudkan meningkatkan semangat,
Pegawai Negeri Sipil yang
bermutu tinggi dan sadar akan
2 3 kesadaran, dan wawasan
kebangsaan Pegawai Negeri
tanggung jawabnya sebagai Sipil sehingga dapat menjaga
unsur aparatur Negara, dan persatuan dan kesatuan
abdi masyarakat. bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 115
Manfaat Hak, Kewajiban , dan Larangan Pegawai

1. Pendorong
peningkatan taraf 4. Meningkatkan
hidup sosial kedisiplinan PNS
ekonomi masyarakat
dan lingkungannya

2. Terjaminnya
ketertiban dan 5. Meningkatkan
kelancaran tanggung jawab
pelaksanaan tugas PNS
pokok dan fungsi
PNS
6. Mempercepat proses
perubahan kearah
3. Mendorong peningkatan
peningkatan kinerja profesionalisme dalam
dan perubahan sikap bekerja
dan perilaku PNS
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 116
Jenis-jenis Kewajiban Pegawai dan Penerapannya

01 02 03 04
Setia dan dan taat pada Menjaga persatuan dan Melaksanakan kebijakan Menaati ketentuan
pancasila, UUD NRI kesatuan bangsa pemerintah peraturan perundang-
1945, NKRI, dan undangan
pemerintahan yang sah

05 06 07 08
Melaksanakan tugas Menunjukan integritas Menyimpan rahasia Bersedia ditempatkan di
kedinasan dan keteladanan jabatan seluruh wilayah NKRI

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(UU ASN, Pasal 23)
Caring, Sharing & Serving 117
Jenis-jenis Larangan Pegawai dan Penerapannya

1 2 3 4 5 6

Menyalahguna Tanpa izin Bekerja Memiliki, Melakukan kegiatan


Menjadi
-kan pemerintah pada menjual, bersama atasan,
perantara untuk
wewenang menjadi pegawai organisasi membeli, atau teman sejawat,
mendapatkan
atau bekerja asing atau menyewakan bawahan, atau
keuntungan
untuk negara konsultan barang baik orang lain di dalam
pribadi dengan
lain atau asing bergerak atau maupun di luar
menggunakan
lembaga tidak bergerak, lingkungan kerjanya
kewenangan
internasional dokumen atau dengan tujuan untuk
orang lain
surat berharga keuntungan pribadi
milik negara yang secara
secara tidak sah langsung atau tidak
langsung merugikan
negara.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 118
Jenis-jenis Larangan Pegawai dan Penerapannya

7 8 9 10 11

Memberi atau Menerima Bertindak Melakukan suatu Menghalangi


menyanggupi hadiah atau sewenang- tindakan atau tidak berjalannya
akan memberi suatu pemberian wenangnya melakukan suatu tugas kedinasan
sesuatu kepada apa saja dari terhadap tindakan yang dapat
siapapun baik siapapun yang bawahannya menghalangi atau
secara langsung juga mempersulit salah
atau tidak berhubungan satu pihak yang
langsung dan dengan jabatan dilayani sehingga
dengan alih atau mengakibatkan
apapun untuk pekerjaannya kerugian bagi yang
diangkat dalam dilayani
jabatan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 119
Contoh pelanggaran atas hak pegawai

Pelanggaran atas hak pegawai adalah setiap


perbuatan baik disengaja atau kelalaian yang
melawan hukum, mengurangi, menghalangi, atau
mencabut hak seseorang sebagai warga negara
yang dijamin oleh UU dan tidak mendapatkan
penyelesaian hukum yang adil dan benar
berasarkan mekanisme hukum yang berlaku

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 120
Contoh pelanggaran atas hak pegawai

Berikanlah contoh pelanggaran


atas hak pegawai di Instansi
Saudara
Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di lingkungan
Sekretariat DPRD Sidoarjo, menjadi istri kedua anggota DPRD Sidoarjo.
Ganjarannya adalah pemecatan dari status PNS berdasarkan surat yang
ditandatangani Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah.

Menurut Saiful, surat rekomendasi pemecatan dari Badan Kepegawaian


Daerah (BKD) dan Inspektorat Wilayah Kabupaten (Itwilkab) sebenarnya
ditangguhkan oleh Bupati. Di satu sisi, Bupati tidak tega memecat
seseorang dari pekerjaan. Namun di sisi lain, Bupati sebagai Kepala
Daerah harus menegakkan aturan, dan akhirnya menandatangani surat
pemecatan itu.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sidoarjo, Witarsih yang


dikonfirmasi membenarkan jika Indah yang menjadi istri kedua Mashuri
telah dipecat. Pemecatan itu dilakukan karena, sebagai PNS tidak boleh
menjadi istri kedua. Aturan itu tertuang dalam Pasal 4 ayat 2 PP Nomor 10
Tahun 1983 junto PP 45 Tahun 1990. Sanksinya, mulai peringatan,
pembinaan hingga yang paling berat adalah pemecatan dari PNS.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Sumber: Kompas.com


Caring, Sharing & Serving 121
Contoh pelanggaran kewajiban pegawai
Hukuman Disiplin Ringan Hukuman Disiplin Sedang Hukuman Disiplin Berat
Teguran lisan bagi PNS yang tidak Penundaan kenaikan gaji berkala Penurunan pangkat setingkat lebih
masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 1 tahun bagi PNS yang rendah selama 3 tahun bagi PNS
selama 5 hari kerja: tidak masuk kerja tanpa alasan yang tidak masuk kerja tanpa
yang sah selama 16-20 hari kerja: alasan yang sah selama 31-35 hari
Sdr. Farah, pangkat Penta Muda kerja:
golongan ruang III/a, jabatan analis Sdr. Bayu Segara, S.H.,M.H., pangkat
Kepegawaian jenjang Pelaksana Penata Tingkat I golongan ruang III/d, Sdr. Drs. Suherman, pangkat
Lanjutan. Jabatan Kepala Seksi (eselon IV). Pembina Tingkat I golongan ruang
IV/b Jabtaan Kepala Bagian (eselon
Yang bersangkutan tidak masuk kerja Yang bersangkutan sebelumnya telah IIIa).
tanpa alasan yang sah selama 5 hari dijatuhi hukuman disiplin ringan
kerja antara Januari-April 2011. berupa pernyataan tidak puas secara Yang bersangkutan sedang menjalani
Dalam hal demikian yang tertulis karena tidak masuk kerja hukuman disiplin berupa penurunan
bersangkutan dijatuhi hukuman tanpa alasan yang sah selama 14 pangkat setingkat lebih rendah
disiplin ringan berupa teguran lisan hari kerja dari bulan Januari-Febuari selama 1 tahun dari Pembina Tingkat
oleh pejabat struktural eselon III (JA 2011. I golongan ruang IV/b menjadi
Administrator) Pembina golongan ruang IV/a
terhitung mulai tanggal 10 Maret
2011- 9 Maret 2012, karena tidak
masuk kerja tanpa alasan yang sah
selama 28 hari kerja dari bulan
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id
Januari-Febuari 2011.
Caring, Sharing & Serving 122
Contoh pelanggaran kewajiban pegawai
(lanjutan)

Hukuman Disiplin Hukuman Disiplin Sedang Hukuman Disiplin Berat


Ringan
- Penundaan kenaikan gaji berkala Penurunan pangkat setingkat lebih
selama 1 tahun bagi PNS yang rendah selama 3 tahun bagi PNS
tidak masuk kerja tanpa alasan yang tidak masuk kerja tanpa
yang sah selama 16-20 hari kerja: alasan yang sah selama 31-35 hari
kerja:
Kemudian antara bulan Maret-April
2011 yang bersangkutan tidak Pihak yang bersangkutan dijatuhi
masuk kerja lagi tanpa alasan yang hukuman disiplin yang lebih berat
sah selama 4 hari kerja. Setelah menjadi hukuman disipllin berat
diakumulatifkan, jumlah tidak masuk berupa penurunan pangkat setingkat
kerja tanpa alasan yang sah menjadi lebih rendah selama 3 tahun oleh
18 hari kerja. PPK.

Dalam hal demikian yang Karena hukuman ini sifatnya


bersangkutan dijatuhi hukuman berlanjut, maka penurunan pangkat
disiplin yang lebih berat menjadi setingkat lebih rendah selama 3 tahun
hukuman disiplin sedang berupa dimaknai sebagai perpanjangan masa
penundaan kenaikan gaji berkala hukuman, bukan diturunkan lagi
selama 1 tahun oleh pejatan pangkatnya menjadi Penata Tingkat I
Copyright Pusbang ASN 2019 dtruktural eselon IIpusbangasn.bkn.go.id golongan ruang III/d. Caring, Sharing & Serving 123
Contoh pelanggaran atas larangan pegawai
Hukuman Disiplin Hukuman Disiplin Sedang Hukuman Disiplin
Ringan Berat
Menghalangi berjalannya Memberikan dukungan kepada Memberikan dukungan
tugas kedinasan, apabila calon Kepala Daerah/Wakil Kepala kepada calon
pelanggaran berdampak Daerah dengan cara terlibat dalam Presiden/Wakil
negatif pada unit kerja. kegiatan kampanye untuk Presiden, Dewan
mendukung calon Kepala Perwakilan Rakyat,
Daerah/Wakil Kepala Daerah serta Dewan Perwakilan
mengadakan kegiatan yang Daerah, atau Dewan
mengarah kepada keberpihakan Perwa- kilan Rakyat
terhadap pasangan calon yang Daerah dengan cara
menjadi peserta pemilu sebelum, sebagai peserta
selama, dan sesudah masa kampanye dengan
kampanye menggunakan fasilitas
negara
Meliputi pertemuan, ajakan,
himbauan, seruan, atau pemberian
barang kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota
keluarga, dan masyarakat

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 124
Pemberhentian PNS

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 125
Pengertian pemberhentian PNS

Pemberhentian yang menyebabkan yang


bersangkutan tidak lagi berkedudukan
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil
terdiri atas pemberhentian dengan hormat
sebagai Pegawai Pegawai Negeri Sipil dan
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 126
Jenis-Jenis Pemberhentian PNS

01 Pemberhentian atas Permintaan Sendiri

02 Pemberhentian karena Batas Usia Pensiun

03 Pemberhentian karena Perampingan Organisasi


atau Kebijakan Pemerintah

04 Pemberhentian karena Tidak Cakap Jasmani/Rohani

Pemberhentian karena Meninggal Dunia, Tewas,


05 atau Hilang

Pemberhentian karena Melakukan Tindak


06 Pidana/Penyelewengan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 127
Lanjutan . . .

07 Pemberhentian karena Pelanggaran Disiplin

Pemberhentian karena Mencalonkan Menjadi


08 Presiden/Wakil Presiden

09 Pemberhentian karena Menjadi Anggota/Pengurus


Partai Politik

10 Pemberhentian karena Hal Lain

Pemberhentian Terhadap PNS yang Telah


11 Selesai CLTN Tetapi Tidak Lapor

12 Pemberhentian Sementara

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 128
Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri

01 PNS yang mengajukan permintaan berhenti, diberhentikan dengan hormat


sebagai PNS.

Permintaan berhenti dapat ditunda untuk paling lama 1 (satu) tahun,


02 apabila PNS yang bersangkutan masih diperlukan untuk kepentingan
dinas.

Permintaan berhenti ditolak apabila:


a. Sedang dalam proses peradilan karena diduga melakukan tindak pidana
03 kejahatan;
b. Terikat kewajiban bekerja pada instansi pemerintah berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
c. Dalam pemeriksaan pejabat yang berwenang memeriksa karena diduga
melakukan pelanggaran disiplin PNS;
d. Sedang mengajukan upaya banding administratif karena dijatuhi hukuman
disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS;
e. Sedang menjalani hukuman disiplin;
f. Alasan lain menurut pertimbangan PPK.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP No 11 tahun 2017, Pasal
Caring, Sharing 238)
& Serving 129
Pemberhentian Karena Batas Usia Pensiun

PNS yang telah mencapai BUP


01 diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

Batas usia pensiun PNS yaitu:


02 a. 58 tahun bagi pejabat administrasi,
pejabat fungsional ahli muda, pejabat
fungsional ahli pertama, dan pejabat
fungsional keterampilan
b. 60 tahun bagi pejabat pimpinan tinggi
dan pejabat fungsional madya
c. 65 tahun bagi PNS yang memangku
pejabat fungional ahli utama

PP No 11 tahun 2017
Batas usia pensiun bagi PNS yang
03 menduduki JF yang ditentukan dalam
undang-undang, berlaku ketentuan sesuai
dengan BUP yang ditetapkan dalam
undang-undang yang bersangkutan
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 130
Pemberhentian Karena Perampingan Organisasi

Dalam hal terjadi perampingan organisasi


atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan kelebihan PNS maka PNS
tersebut terlebih dahulu disalurkan pada
Instansi Pemerintah lain. Apabila sampai dengan 5 tahun
PNS tidak dapat disalurkan maka
Apabila PNS yang bersangkutan tidak dapat PNS tersebut diberhentikan
disalurkan dan pada saat terjadi perampingan dengan hormat dan diberikan hak
organisasi sudah mencapai usia 50 tahun kepegawaian sesuai dengan
dan masa kerja 10 tahun, diberhentikan ketentuan peraturan perundang-
dengan hormat dengan mendapat hak undangan.
kepegawaian sesuai dengan ketentuan Apabila sampai dengan 5 tahun
peraturan perundang-undangan. PNS tidak dapat disalurkan maka
PNS tersebut diberhentikan
Apabila PNS sebagaimana dimaksud pada
dengan hormat dan diberikan hak
ayat (1):
kepegawaian sesuai dengan
a. tidak dapat disalurkan pada instansi lain;
ketentuan peraturan perundang-
b. belum mencapai usia 50 tahun;
undangan.
c. masa kerja kurang dari 10 tahun, diberikan
uang tunggu paling lama 5 (lima) tahun. Ketentuan mengenai kriteria dan
penetapan kelebihan PNS diatur
dengan Peraturan Menteri
(PP No 11 tahun 2017, Pasal 241)
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 131
Pemberhentian Karena Tidak Cakap Jasmani/Rohani

PNS yang tidak cakap jasmani dan/atau rohani diberhentikan dengan hormat
apabila:
a. tidak dapat bekerja lagi dalam semua Jabatan karena kesehatannya;
1 b. menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri atau
lingkungan kerjanya; atau
c. tidak mampu bekerja kembali setelah berakhirnya cuti sakit

Ketentuan mengenai tidak cakap jasmani dan/atau rohani berdasarkan hasil


2 pemeriksaan tim penguji kesehatan.

Tim penguji kesehatan dibentuk oleh menteri yang menyelenggarakan urusan


3 pemerintahan di bidang kesehatan.

4 Tim penguji kesehatan beranggotakan dokter pemerintah.

PNS yang diberhentikan dengan hormat mendapat hak kepegawaian sesuai


5 dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP No 11 tahun 2017, Pasal
Caring, Sharing242)
& Serving 132
Pemberhentian Karena Meninggal Dunia

PNS Meninggal Dunia

Apabila PNS telah berkeluarga,


kepada janda/duda atau anaknya
Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan diberikan hak kepegawaian sesuai
mendapat hak kepegawaian dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Apabila:
a. Meninggalnya tidak dalam dan karena menjalankan Apabila PNS tidak berkeluarga,
tugas; kepada orang tuanya
b. Meninggalnya sedang menjalani masa uang tunggu; diberikan hak kepegawaian sesuai
c. Meninggalnya pada waktu menjalani cuti di luar dengan ketentuan
tanggungan negara. peraturan perundang-undangan.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP No 11 tahun 2017, Pasal


Caring, Sharing243)
& Serving 133
Pemberhentian Karena Tewas

01 PNS dinyatakan tewas apabila meninggal:


a. Dalam dan karena menjalankan tugas dan kewajibannya
b. Dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas
c. Meninggal pada waktu menjalani cuti di luar tanggungan negara

02 Langsung diakibatkan oleh luka atau cacat rohani atau jasmani


yang didapat dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya
atau keadaan lain yang ada hubungannya dengan kedinasan

03 Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab atau


sebagai akibat tindakan anasir itu

PP No 11 tahun 2017
04 Apabila PNS yang meninggal dunia atau tewas telah berkeluarga,
kepada janda/duda atau anaknya diberikan hak kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

05 Apabila PNS yang meninggal dunia atau tidak berkeluarga,


kepada orang tuanya diberkan hak kepegawaian sesuai dengan
Copyright Pusbang ASN 2019 ketentuan peraturan perundang-undangan Caring, Sharing & Serving
pusbangasn.bkn.go.id 134
Pemberhentian Karena Hilang

PNS yang telah hilang dianggap telah meninggal Janda/duda atau anak PNS
diberikan hak kepegawaian sesuai
1 dunia dan dapat diberhentikan dengan hormat
pada akhir bulan ke-12 sejak dinyatakan hilang 4 dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Pernyataan hilang dibuat oleh PPK atau pejabat Dalam hal PNS yang hilang ditemukan
lain yang ditunjuk berdasarkan surat keterangan
2 atau berita acara pemeriksaan dari pihak
kepolisian RI
5 kembali dan masih hidup, dapat diangkat
kembali sebagai PNS sepanjang yang
bersangkutan belum mencapai BUP

Seorang PNS dinyatakan hilang di luar kemampuan

3 dan kemauan PNS yang bersangkutan apabila:


a. Tidak diketahui keberadaannya
b. Tidak diketahui masih hidup atau telah
meninggal dunia

Copyright Pusbang ASN 2019


PP No 11 tahun 2017
pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 135
Pemberhentian Karena Hilang

Pengangkatan kembali dilakukan setelah PNS Pemberhentian setelah dilakukan

6 yang bersangkutan diperiksa oleh PPK dan


pihak kepolisian Negara Republik Indonesia 9 pemeriksaan oleh PPK dan pihak
Kepolisian NKRI

Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan terbukti


hilang karena kemauan dan kemampuan yang Berdasarkan hasil pemeriksaan terbukti
7 bersangkutan, PNS yang bersangkutan dijatuhi
hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan 10 hilang karena kemauan dan kemampuan
yang bersangkutan, PNS yang
peraturan perundang-undangan bersangkutan wajib mengembalikan hak
kepegawaian yang telah diterima oleh
Dalam hal PNS yang hilang ditemukan kembali janda/duda atau anaknya sesuai dengan
dan telah mencapai BUP, PNS yang bersangkutan ketentuan peraturan
8 diberhentikan dengan hormat dan diberikan hak
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Copyright Pusbang ASN 2019


PP No 11 tahun 2017
pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 136
Pemberhentian Karena Melakukan Tindak Pidana

PNS Yang Melakukan Tindak


a. Dilakukan dengan tidak berencana, dan
Pidana
apabila tersedia lowongan jabatan.
b. Selama yang bersangkutan menjalani
PNS dipidana pidana, maka :
kurang dari 2 tahun • tetap berstatus sebagai PNS dan
penjara tidak menerima hak kepegawaian
c. Apabila tidak tersedia lowongan dalam
Apabila: jangka waktu 2 tahun, maka
diberhentikan dengan hormat
d. Apabila PNS yang bersangkutan berumur
58 tahun, maka diberhentikan dengan
Tidak Diberhentikan hormat
PNS dipidana 2
tahun penjara atau
lebih

Dilakukan dengan tidak berencana, dan apabila:


a. Perbuatannya tidak menurunkan harkat dan martabat dari PNS
b. Mempunyai prestasi kerja yang baik
c. Tidak mempengaruhi lingkungan kerja setelah diaktifkan kembali
Copyright d. Tersedia
Pusbang ASN 2019 lowongan jabatan pusbangasn.bkn.go.id (PP No 11Caring,
tahun 2017)
Sharing & Serving 137
Pemberhentian Karena Pelanggaran Disiplin

PNS diberhentikan dengan hormat


tidak atas permintaan sendiri apabila
melakukan pelanggaran disiplin PNS 01
tingkat berat.

Pemberhentian dilaksanakan sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang- 02
undangan yang mengatur mengenai
disiplin PNS

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP No 11 tahun 2017, Pasal


Caring, Sharing253)
& Serving 138
Pemberhentian Karena Melakukan Tindak Pidana

PNS Yang Melakukan Tindak


Pidana

Diberhentikan Dengan
PNS yang dipidana dengan pidana penjara kurang dari 2
Hormat Tidak Atas
tahun
Permintaan Sendiri

• Melakukan penyelewengan terhadap pancasila dan


UUD 1945
• Karena melakukan tindak pidana yang ada
Diberhentikan Tidak Dengan hubungannya dengan jabatan atau pidana umum
Hormat • Menjadi anggota atau pengurus partai politik
• Melakukan tindak pidana dengan hukuman paling
singkat 2 tahun dan tindak pidana dilakukan dengan
berencana

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP No 11 tahun 2017)


Caring, Sharing & Serving 139
Pemberhentian Karena Mencalonkan Menjadi Presiden
atau Wakil Presiden
PNS wajib mengundurkan diri sebagai PNS
pada saat ditetapkan sebagai calon 1
Presiden dan Wakil Presiden, Ketua, Wakil
Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat
Pernyataan pengunduran diri tidak dapat
2 ditarik kembali

PNS yang mengundurkan diri diberhentikan


dengan hormat sebagai PNS
3

PNS yang melanggar kewajiban


Pemberhentian dengan hormat sebagai 4 diberhentikan dengan hormat sebagai
PNS berlaku terhitung mulai akhir bulan PNS
sejak PNS yang bersangkutan
ditetapkan sebagai calon Presiden dan
Wakil Presiden, Ketua, Wakil Ketua, dan 5
Anggota Dewan Perwakilan
Copyright Pusbang ASN 2019
Rakyat, pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 140
Pemberhentian Karena Menjadi Anggota atau Pengurus
Partai Politik

PNS yang mengundurkan diri


diberhentikan dengan hormat sebagai
PNS terhitung mulai akhir bulan
pengunduran diri PNS yang bersangkutan. PNS yang menjadi
anggota dan/atau
pengurus partai politik
diberhentikan tidak
dengan hormat sebagai
PNS dilarang menjadi PNS terhitung mulai
anggota dan atau 01 02 03 04 05 akhir bulan PNS yang
pengurus partai politik. bersangkutan menjadi
anggota dan/atau
pengurus partai politik.

PNS yang menjadi anggota PNS yang melanggar larangan


dan/atau pengurus partai diberhentikan tidak dengan hormat
politik wajib mengundurkan sebagai PNS.
diri secara tertulis.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP No 11 tahun 2017, Pasal
Caring, Sharing255)
& Serving 141
Pemberhentian Karena Hal Lain

PNS yang telah selesai menjalankan

1
cuti di luar tanggungan negara wajib
melaporkan diri secara tertulis kepada
instansi induknya. PNS yang melaporkan diri, tetapi tidak

4
dapat diangkat dalam Jabatan pada
instansi induknya, disalurkan pada
instansi lain
Batas waktu melaporkan diri secara

2 tertulis paling lama 1 (satu) bulan


setelah selesai menjalankan cuti di luar
tanggungan negara PNS sebagaimana dimaksud pada ayat
5 (4) diaktifkan kembali sebagai PNS
sesuai Jabatan yang tersedia.
PNS yang tidak melaporkan diri secara

3 tertulis, diberhentikan dengan hormat


sesuai dengan ketentuan peraturan
Penyaluran pada instansi lain
perundang-undangan.

6
sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilakukan oleh PPK setelah
berkoordinasi dengan Kepala BKN.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring,


PP No 11 Sharing2017
tahun & Serving 142
Pemberhentian Karena Hal Lain

PNS yang tidak dapat disalurkan


Pasal 259:
7 dalam waktu paling lama 1 (satu)
tahun diberhentikan dengan hormat
1. PNS yang telah selesai menjalankan tugas belajar
wajib melapor kepada PPK paling lama 15 (lima
sebagai PNS.
belas) hari kerja sejak berakhirnya masa tugas
belajar.
2. Dalam hal PNS tidak melapor kepada PPK, PNS
PNS yang diberhentikan dengan
yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat
hormat sebagaimana dimaksud pada
8
tidak atas permintaan sendiri dan dikenakan
ayat (7) diberikan hak kepegawaian
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
perundang-undangan.

Pasal 258 :
PNS yang terbukti menggunakan ijazah palsu
dalam pembinaan kepegawaian diberhentikan
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id PP No 11 tahun 2017


Caring, Sharing & Serving 143
Pemberhentian Terhadap PNS yang Telah Selesai
CLTN Tetapi Tidak Lapor

Apabila keterlambatan melaporkan diri kurang dari 6 (enam) bulan, maka


01 PNS yang bersangkutan dapat dipekerjakan kembali apabila alasan-alasan
tentang keterlambatan melaporkan diri itu dapat diterima oleh pejabat yang
berwenang dan ada lowongan serta telah ada persetujuan dari Kepala
Badan Administrasi Kepegawaian Negara

Apabila keterlambatan melaporkan diri kurang dari 6 (enam) bulan,


02 tetapi alasan tentang keterlambatan melaporkan diri itu tidak dapat
diterima oleh pejabat yang berwenang, maka PNS yang bersangkutan
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

03 Apabila keterlambatan melaporkan diri itu lebih dari 6 (enam) bulan maka
PNS yang bersangkutan harus diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 144
Pemberhentian Sementara

PNS diberhentikan sementara, apabila:

1 Diangkat menjadi pejabat negara

2
Diangkat menjadi komisioner atau
anggota lembaga nonstruktural

3
Ditahan karena menjadi tersangka
tindak pidana

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id UU Nomor 5 Tahun 2014


Caring, Sharing & Serving 145
Hak-Hak Pegawai yang Diberhentikan
Hak-hak Pegawai Negeri Sipil yang Diberhentikan Dengan Hormat

01 02 03 04
PNS yang berhenti PNS diberikan jaminan Jaminan pensiun PNS Jaminan pensiun dan
bekerja berhak atas pensiun apabila: dan jaminan hari tua jaminan hari tua PNS
jaminan pensiun dan a. Meninggal dunia PNS diberikan sebagai sebagaimana
jaminan hari tua PNS b. Atas permintaan perlindungan dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan sendiri dengan usia kesinambungan mencakup jaminan
ketentuan peraturan dan masa kerja penghasilan hari tua, pensiun dan jaminan
perundang-undangan tertentu sebagai hak dan hari tua yang diberikan
c. Mencapai Batas sebagai penghargaan dalam program
Usia Pensiun atas pengabdian PNS jaminan sosial nasional
d. Perampingan
organisasi yang
mengakibatkan
pensiun dini
e. Tidak cakap 05 06
jasmani dan/atau
rohani sehingga Sumber pembiayaan jaminan Ketentuan lebih lanjut
tidak dapat pensiun dan jaminan hari tua PNS mengenai pengelolaan
menjalankan tugas berasal dari pemerintah selaku program jaminan pensiun dan
pemberi kerja dan iuran PNS yang jaminan hari tua PNS diatur
bersangkutan dalam Peraturan Pemerintah

(UU Nomor 5 Tahun 2014, Pasal 91)


Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 146
Hak-hak Pegawai Negeri Sipil yang Diberhentikan Dengan Hormat

PNS yang diberhentikan dengan


hormat, mendapat hak
kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 147
Tata Cara Pemberhentian

(1) Permohonan
berhenti sebagai PNS
diajukan secara tertulis
kepada Presiden atau
PPK melalui PyB secara
(6) Presiden atau PPK hierarki (2) Permohonan
menetapkan keputusan
pemberhentian atas
pemberhentian PNS
permintaan sendiri
dengan mendapat hak
disetujui, ditunda, atau
kepegawaian sesuai
ditolak diberikan setelah
dengan ketentuan
mendapat rekomendasi
peraturan
dari PyB
perundangundangan

(3) Dalam hal


(5) Sebelum keputusan permohonan berhenti
pemberhentian ditunda atau ditolak, PPK
ditetapkan, PNS yang menyampaikan alasan
bersangkutan wajib penundaan atau
melaksanakan tugas dan (4) Keputusan penolakan secara tertulis
tanggung jawabnya pemberian persetujuan, kepada PNS yang
penundaan, atau bersangkutan
penolakan permohonan
pemberhentian atas
permintaan sendiri
ditetapkan paling lama
14 (empat belas) hari
kerja terhitung sejak
Copyright Pusbang ASN 2019 permohonan diterima
pusbangasn.bkn.go.id
(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 148
Tata Cara Pemberhentian
Pasal 262
(1) Kepala BKN menyampaikan daftar
perorangan calon penerima pensiun
kepada PNS yang akan mencapai Batas
Usia Pensiun melalui PPK paling lama
15 (lima belas) bulan sebelum PNS
mencapai Batas Usia Pensiun

(3) Presiden atau PPK menetapkan keputusan


pemberhentian dan pemberian pensiun paling
lama 1 (satu) bulan sebelum PNS mencapai
Batas Usia Pensiun

(2) PPK atau PyB menyampaikan usulan


PNS yang mencapai Batas Usia Pensiun
kepada Presiden atau PPK berdasarkan
kelengkapan berkas yang disampaikan oleh
PNS paling lama 3 (tiga) bulan sejak Kepala
BKN menyampaikan daftar perorangan
calon penerima pensiun

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 149
Tata Cara Pemberhentian
Pasal 263

(2) Kelebihan PNS sebagaimana


(1) PPK menginventarisasi (3) Menteri merumuskan
dimaksud pada ayat (1)
kelebihan PNS sebagai akibat kebijakan penyaluran kelebihan
dilaporkan kepada Menteri dan
perampingan organisasi PNS pada Instansi Pemerintah
Kepala BKN

(5) Dalam hal kelebihan PNS


(4) Kepala BKN melaksanakan tidak dapat disalurkan pada
penyaluran kelebihan PNS pada Instansi Pemerintah, PNS yang
Instansi Pemerintah yang bersangkutan diberhentikan
membutuhkan sesuai dengan dengan hormat dengan
ketentuan peraturan perundang- mendapat hak kepegawaian
undangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 150
Tata Cara Pemberhentian

(1) Pemberhentian dengan hormat PNS yang tidak cakap jasmani dan/atau
Pasal 264 rohani, berdasarkan hasil pengujian kesehatan PNS oleh tim penguji
kesehatan diajukan oleh:

• a. PPK kepada Presiden bagi PNS yang menduduki JPT utama, JPT madya, dan JF
keahlian utama
• b. PyB kepada PPK bagi PNS yang menduduki JPT pratama, JA, dan JF selain JF
keahlian utama

(2) Presiden atau PPK menetapkan keputusan pemberhentian dengan hormat sebagai
PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan mendapat hak kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(3) Keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan paling
lama 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya hasil pemeriksaan kesehatan PNS
oleh tim penguji kesehatan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 151
Tata Cara Pemberhentian

Pasal 265
(2)
• Keputusan pemberhentian
• PPK atau PyB mengusulkan
• Presiden atau PPK menetapkan sebagaimana dimaksud pada
pemberhentian dengan hormat
keputusan pemberhentian ayat (2) ditetapkan paling lama
PNS yang meninggal dunia,
dengan hormat sebagai PNS 14 (empat belas) hari kerja
tewas, atau hilang kepada
sebagaimana dimaksud pada setelah usul pemberhentian
Presiden atau PPK
ayat (1) dengan mendapat hak diterima
kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan
(1) (3)

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 152
Tata Cara Pemberhentian
Pasal 266
(1) Pemberhentian dengan (2) Presiden atau PPK (3) Keputusan pemberhentian
hormat atau tidak dengan menetapkan keputusan sebagaimana dimaksud pada
hormat PNS yang melakukan pemberhentian dengan hormat ayat (2) ditetapkan paling lama
tindak pidana/ penyelewengan atau tidak dengan hormat 21 (dua puluh satu) hari kerja
diusulkan oleh: sebagai PNS sebagaimana setelah usul pemberhentian
dimaksud pada ayat (1) dengan diterima
mendapat hak kepegawaian
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

a. PPK kepada Presiden


bagi PNS yang
menduduki JPT utama,
JPT madya, dan JF
ahli utama

b. PyB kepada PPK bagi


PNS yang menduduki
JPT pratama, JA, JF
selain JF ahli utama

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 153
Tata Cara Pemberhentian

(2) Presiden atau PPK menetapkan


keputusan pemberhentian dengan (3) Keputusan pemberhentian
hormat sebagai PNS sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
(1) Pemberhentian dengan hormat PNS yang melakukan
dimaksud pada ayat (1) dengan ditetapkan paling lama 21 (dua
pelanggaran disiplin diusulkan oleh:
mendapat hak kepegawaian sesuai puluh satu) hari kerja setelah usul
dengan ketentuan peraturan pemberhentian diterima
perundang-undangan

a. PPK kepada Presiden b. PyB kepada PPK bagi


bagi PNS yang PNS yang
menduduki JPT menduduki JPT
utama, JPT madya, pratama, JA, dan JF
dan JF ahli utama selain JF ahli utama

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 154
Tata Cara Pemberhentian
Pasal 268
(1) Permohonan berhenti sebagai PNS karena (2) Permohonan • a. PPK kepada Presiden
mencalonkan atau dicalonkan menjadi Presiden dan sebagaimana dimaksud bagi PNS yang
Wakil Presiden, Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota pada ayat (1) disampaikan
Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua, Wakil Ketua, dan
menduduki JPT utama,
oleh: JPT madya, dan JF ahli
Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati/Walikota, Wakil utama
Bupati/Wakil Walikota diajukan secara tertulis • b. PyB kepada PPK bagi
dengan membuat surat pernyataan pengunduran PNS yang menduduki
diri kepada PPK melalui PyB secara hierarki setelah JPT pratama, JA, dan JF
ditetapkan sebagai calon oleh lembaga yang selain JF ahli utama
bertugas melaksanakan pemilihan umum

(3) Presiden atau PPK menetapkan keputusan (4) Keputusan


pemberhentian dengan hormat sebagai PNS pemberhentian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat sebagaimana dimaksud
(2) dengan mendapat hak kepegawaian sesuai pada ayat (2) ditetapkan
dengan ketentuan peraturan perundang- paling lama 14 (empat
undangan belas) hari kerja setelah
usul pemberhentian
diterima

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 155
Tata Cara Pemberhentian

(1) Permohonan berhenti sebagai PNS karena


menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik
diajukan secara tertulis kepada PPK melalui PyB
secara hierarki

•a. PPK kepada Presiden bagi PNS yang


menduduki JPT utama, JPT madya, dan JF
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat ahli utama
(1) disampaikan oleh: •b. PyB kepada PPK bagi PNS yang
menduduki JPT pratama, JA, dan JF
selain JFahli utama
(3) Presiden atau PPK menetapkan keputusan
pemberhentian dengan hormat sebagai PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dengan mendapat hak kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

(4) Keputusan pemberhentian sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) ditetapkan paling lama 14
(empat belas) hari kerja setelah usul pemberhentian
diterima

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP Nomor 11 Tahun 2017)


Caring, Sharing & Serving 156
Tata Cara Pemberhentian
Pasal 270
Pemberhentian tidak dengan hormat bagi PNS yang tidak mengundurkan diri setelah
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik diusulkan oleh:
(1) • a. PPK kepada Presiden bagi PNS yang menduduki JPT utama, JPT madya, dan JF
ahli utama
• b. PyB kepada PPK bagi PNS yang menduduki JPT pratama, JA, dan JF selain JF ahli
utama

(2) Presiden atau PPK menetapkan keputusan pemberhentian tidak dengan hormat
sebagai PNS dengan mendapat hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

(3) Keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan paling
lama 21 (dua puluh satu) hari kerja setelah PNS yang bersangkutan terbukti menjadi
anggota dan/atau pengurus partai politik

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 157
Tata Cara Pemberhentian
Pasal 271
(2) Presiden atau PPK (3) Keputusan pemberhentian
(1) Pemberhentian dengan menetapkan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat
hormat PNS yang tidak menjabat pemberhentian dengan hormat (2) ditetapkan paling lama 14
lagi sebagai pejabat negara dan sebagai PNS sebagaimana (empat belas) hari kerja setelah
tidak tersedia lowongan Jabatan dimaksud pada ayat (1) dengan usul pemberhentian diterima
diusulkan oleh: mendapat hak kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

a. PPK kepada Presiden bagi


PNS yang menduduki JPT
utama, JPT madya, dan JF ahli
utama

b. PyB kepada PPK bagi PNS


yang menduduki JPT pratama,
JA, dan JF selain JF ahli utama

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 158
Tata Cara Pemberhentian
Pasal 272
(1) Pemberhentian dengan hormat (2) Presiden atau PPK menetapkan (3) Keputusan pemberhentian
bagi PNS yang tidak melaporkan diri keputusan pemberhentian dengan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
kembali kepada instansi induknya hormat sebagai PNS sebagaimana ditetapkan paling lama 14 (empat
setelah selesai menjalankan cuti di dimaksud pada ayat (1) dengan belas) hari kerja setelah usul
luar tanggungan negara diusulkan mendapat hak kepegawaian sesuai pemberhentian diterima
oleh: dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
a. PPK kepada Presiden bagi
PNS yang pada saat
mengajukan cuti di luar
tanggungan negara
menduduki JPT utama, JPT
madya, dan JF ahli utama

b. PyB kepada PPK bagi PNS


yang pada saat mengajukan
cuti di luar tanggungan
negara menduduki JPT
pratama, JA, dan JF selain JF
ahli utama

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 159
Tata Cara Pemberhentian
Pasal 273
(1) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri PNS yang menggunakan ijazah
palsu diusulkan oleh:
a. PPK kepada Presiden bagi PNS yang b. PyB kepada PPK bagi PNS yang
menduduki JPT utama, JPT madya, dan menduduki JPT pratama, JA, dan JF selain JF
JF ahli utama ahli utama

(2) Presiden atau PPK menetapkan keputusan pemberhentian dengan


hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dengan mendapat hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

(3) Keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


ditetapkan paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah usul
pemberhentian diterima

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 160
Tata Cara Pemberhentian

(1) Pemberhentian dengan a. PPK kepada Presiden bagi PNS yang sebelum
hormat tidak atas permintaan menjalankan tugas belajar menduduki JPT
sendiri bagi PNS yang tidak utama, JPT madya, dan JF ahli utama
melapor setelah selesai
menjalankan tugas belajar b. PyB kepada PPK bagi PNS yang sebelum
dalam waktu yang ditentukan menjalankan tugas belajar menduduki JPT
diusulkan oleh: pratama, JA, dan JF selain JF ahli utama

(2) Presiden atau PPK


menetapkan keputusan
(3) Keputusan pemberhentian
pemberhentian dengan hormat
sebagaimana dimaksud pada
tidak atas permintaan sendiri
ayat (2) ditetapkan paling lama
sebagai PNS sebagaimana
14 (empat belas) hari kerja
dimaksud pada ayat (1) dengan
setelah usul pemberhentian
mendapat hak kepegawaian
diterima
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing


(PP Nomor 11 Tahun 2017) & Serving 161
Tata Cara Pemberhentian

Pasal 275

(1) Presiden atau PPK menyampaikan


keputusan pemberhentian
(2) Tembusan keputusan pemberhentian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Kepala BKN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
untuk dimasukkan dalam sistem
261 sampai dengan Pasal 274 kepada
informasi manajemen
PNS yang diberhentikan
pemberhentian dan pensiun

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 162
Tata Cara Pemberhentian

a. Diangkat menjadi
pejabat negara

PNS diberhentikan
sementara,
apabila:

b. Diangkat menjadi c. Ditahan karena


komisioner atau menjadi
anggota lembaga tersangka tindak
nonstruktural pidana

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 163
Tata Cara Pemberhentian
• a. Ketua, wakil ketua, dan anggota Mahkamah Konstitusi
• b. Ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan
• c. Ketua, wakil ketua, dan anggota Komisi Yudisial
(1) PNS yang diangkat • d. Ketua dan wakil ketua Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
menjadi: • e. Menteri dan jabatan setingkat menteri
• f. Kepala perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri yang
berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh,
diberhentikan sementara sebagai PNS

(2) Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh yang berasal dari JF Diplomat dikecualikan dari
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

(3) PNS yang diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural
diberhentikan sementara sebagai PNS

(4) PNS yang ditahan menjadi tersangka tindak pidana diberhentikan sementara sebagai
PNS

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 164
Tata Cara Pemberhentian

Pasal 278
(1) Pemberhentian sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 276 huruf a dan huruf b
berlaku sejak yang bersangkutan dilantik dan
berakhir pada saat selesainya masa tugas sebagai
pejabat negara, komisioner, atau anggota lembaga
nonstruktural

(2) PNS yang telah selesai masa tugas sebagai


pejabat negara, komisioner, atau anggota lembaga
nonstruktural melapor kepada PPK paling lama 1
(satu) bulan sejak selesainya masa tugas

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 165
Tata Cara Pemberhentian

Pasal 279

(2) Penghasilan sebagai


(1) PNS yang PNS sebagaimana
diberhentikan sementara dimaksud pada ayat (1)
sebagaimana dimaksud tidak diberikan pada
dalam Pasal 276 huruf a bulan berikutnya sejak
dan huruf b tidak diberikan dilantik sebagai pejabat
penghasilan sebagai PNS negara, komisioner, atau
anggota lembaga
nonstruktural

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 166
Tata Cara Pemberhentian

1. Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 276 huruf c berlaku akhir bulan sejak PNS
ditahan
2. PNS yang diberhentikan sementara dan dinyatakan
tidak bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap, melapor kepada
PPK paling lama 1 (satu) bulan sejak putusan
pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 167
Tata Cara Pemberhentian

(1) PNS yang diberhentikan (2) PNS yang diberhentikan


sementara sebagaimana dimaksud sementara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 276 huruf c tidak pada ayat (1) diberikan uang
diberikan penghasilan pemberhentian sementara

(3) Uang pemberhentian (4) Uang pemberhentian


sementara sebagaimana dimaksud sementara sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diberikan sebesar pada ayat (2) diberikan pada bulan
50% (lima puluh persen) dari berikutnya sejak ditetapkannya
penghasilan jabatan terakhir pemberhentian sementara
sebagai PNS sebelum
diberhentikan sementara sesuai
ketentuan peraturan perundang-
undangan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 168
Tata Cara Pemberhentian

• a. Dibebaskannya tersangka
dengan surat perintah penghentian
Pemberhentian
penyidikan atau penuntutan oleh
sementara sebagaimana
pejabat yang berwenang
dimaksud dalam Pasal
276 huruf c berlaku • b. Ditetapkannya putusan
sejak dikenakan pengadilan yang telah mempunyai
penahanan sampai kekuatan hukum tetap
dengan:

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 169
Tata Cara Pemberhentian

(1) PNS yang dikenakan pemberhentian sementara pada saat mencapai Batas Usia Pensiun:
a. Apabila belum ada putusan b. Apabila berdasarkan putusan c. Apabila berdasarkan putusan d. Apabila berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai pengadilan dinyatakan tidak pengadilan dinyatakan bersalah pengadilan dinyatakan bersalah
kekuatan hukum tetap, diberikan bersalah, diberhentikan dengan melakukan tindak pidana dengan melakukan tindak pidana dengan
penghasilan sebesar 75% (tujuh hormat sebagai PNS dengan pidana penjara paling singkat 2 pidana penjara paling singkat 2
puluh lima persen) dari hak mendapat hak kepegawaian sesuai (dua) tahun dan tidak berencana, (dua) tahun dan berencana,
pensiun dengan ketentuan peraturan diberhentikan dengan hormat diberhentikan tidak dengan hormat
perundangundangan dengan sebagai PNS dengan mendapat hak sebagai PNS dengan mendapat hak
memperhitungkan uang kepegawaian sesuai dengan kepegawaian sesuai dengan
pemberhentian sementara yang ketentuan peraturan perundang- ketentuan peraturan perundang-
sudah diterima, terhitung sejak undangan, terhitung sejak akhir undangan, terhitung sejak akhir
akhir bulan dicapainya Batas Usia bulan yang bersangkutan mencapai bulan yang bersangkutan mencapai
Pensiun Batas Usia Pensiun dan hak atas Batas Usia Pensiun dan tidak
pensiun dibayarkan mulai bulan mengembalikan penghasilan yang
berikutnya telah dibayarkan

(2) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila meninggal dunia sebelum ada putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan
mendapat hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 170
Tata Cara Pemberhentian

(1) Pemberhentian sementara PNS diusulkan • a. PPK kepada Presiden bagi PNS yang menduduki JPT utama, JPT
oleh: madya, dan JF ahli utama
• b. PyB kepada PPK bagi PNS yang menduduki JPT pratama, JA, dan
JF selain JF ahli utama

(2) Presiden atau PPK menetapkan keputusan


pemberhentian sementara sebagai PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
mendapat hak kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

(3) Keputusan pemberhentian sementara


sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan paling lama 14 (empat belas) hari
kerja setelah usul pemberhentian sementara
diterima

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 171
Tata Cara Pemberhentian
(1) Dalam hal PNS yang menjadi:

a. Tersangka tindak pidana ditahan pada tingkat b. Tersangka tindak pidana ditahan pada tingkat c. Terdakwa tindak pidana ditahan pada tingkat
penyidikan, dan menurut Kepolisian Negara penuntutan, dan menurut Jaksa yang pemeriksaan, dan menurut putusan pengadilan
Republik Indonesia yang bersangkutan dihentikan bersangkutan dihentikan penuntutannya yang telah berkekuatan hukum tetap, dinyatakan
dugaan tindak pidananya tidak bersalah atau dilepaskan dari segala
tuntutan, maka yang bersangkutan diaktifkan
kembali sebagai PNS

(2) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaktifkan kembali sebagai PNS pada Jabatan apabila tersedia lowongan
Jabatan

(3) PNS yang diaktifkan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan penghasilan yang dibayarkan sejak
diangkat dalam Jabatan

(4) PNS yang diaktifkan kembali statusnya menjadi PNS, pembayaran penghasilannya diberikan sebagai berikut:
a. Bagi PNS yang dinyatakan tidak bersalah, kekurangan bagian penghasilan b. Bagi PNS yang dijatuhi pidana percobaan, kekurangan bagian penghasilan
yang tidak diterima selama yang bersangkutan diberhentikan sementara yang tidak diterima selama yang bersangkutan diberhentikan sementara
dibayarkan kembali dengan memperhitungkan uang pemberhentian tidak dibayarkan
sementara yang sudah diterima

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 172
Tata Cara Pemberhentian

PNS yang telah selesai menjadi pejabat negara, komisioner, atau anggota lembaga nonstruktural,
atau PNS yang dinyatakan tidak bersalah oleh putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, mengajukan pengaktifan kembali sebagai PNS kepada PPK melalui PyB paling lama 30
(1) (tiga puluh) hari terhitung setelah yang bersangkutan diberhentikan sebagai pejabat negara,
komisioner, atau anggota lembaga nonstruktural, atau PNS yang dinyatakan tidak bersalah oleh
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

PPK menetapkan keputusan pengaktifan kembali sebagai PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(2) dengan mendapat hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Keputusan pengaktifan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan paling lama 14
(3) (empat belas) hari kerja setelah usul pengaktifan kembali diterima

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 173
Tata Cara Pemberhentian

(2) Dalam hal PNS yang


bersangkutan tidak
mengajukan pengaktifan
kembali dalam jangka waktu 25
(dua puluh lima) hari, PyB
dapat memanggil PNS yang
(1) PNS yang telah selesai bersangkutan untuk
menjalankan pidana penjara mengajukan pengaktifan (4) Keputusan pengaktifan
paling singkat 2 (dua) tahun kembali kembali sebagaimana
dan pidana yang dilakukan
dimaksud pada ayat (3)
tidak berencana, mengajukan
ditetapkan paling lama 14
pengaktifan kembali sebagai
(empat belas) hari kerja setelah
PNS kepada PPK melalui PyB
usul pengaktifan kembali
paling lama 30 (tiga puluh) hari
diterima
terhitung sejak selesai (3) PPK menetapkan
menjalankan pidana penjara keputusan pengaktifan kembali
sebagai PNS disertai hak
kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 174
Tata Cara Pemberhentian

Pasal
288
Presiden menetapkan pemberhentian PNS di
lingkungan Instansi Pusat dan PNS di lingkungan
Instansi Daerah yang menduduki JPT utama, JPT
madya, dan JF ahli utama

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 175
Tata Cara Pemberhentian

(1) Presiden dapat


mendelegasikan
(2) Ketentuan (3) Ketentuan
kewenangan
sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud
pemberhentian PNS selain
pada ayat (1) huruf a pada ayat (1) huruf b
yang menduduki JPT
termasuk: termasuk:
utama, JPT madya, dan JF
ahli utama kepada:

a. Menteri di kementerian a. Kepala Badan Intelejen


a. Jaksa Agung Negara
b. Pimpinan lembaga di
lembaga pemerintah b. Kepala Kepolisian b. Pejabat lain yang ditentukan
nonkementerian Negara Republik oleh Presiden
Indonesia
c. Sekretaris jenderal di
sekretariat lembaga negara
dan lembaga nonstruktural
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c termasuk juga
Sekretaris Mahkamah Agung
d. Gubernur di provinsi

e. Bupati/walikota di
kabupaten/kota

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 176
Tata Cara Pemberhentian

1. JPT pratama

a. Calon PNS yang


tidak memenuhi syarat
untuk diangkat menjadi
PNS di lingkungannya
PPK Pusat menetapkan
2. JA
pemberhentian terhadap:

b. PNS yang
menduduki:

3. JF ahli madya, JF ahli


muda, dan JF ahli
pertama

4. JF penyelia, JF mahir,
JF terampil, dan JF
pemula

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP Nomor 11 Tahun 2017)


Caring, Sharing & Serving 177
Tata Cara Pemberhentian

Pasal 291
PPK Instansi Daerah
provinsi menetapkan
pemberhentian
terhadap:

a. Calon PNS yang b. PNS yang


tidak memenuhi menduduki:
syarat untuk diangkat
menjadi PNS di
lingkungannya

1. JPT pratama

2. JA

3. JF ahli madya, JF ahli muda, dan


JF ahli pertama
4. JF penyelia, JF mahir, JF
terampil, dan JF pemula

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 178
•PPK Instansi Daerah kabupaten/kota menetapkan pemberhentian terhadap:

Tata Cara Pemberhentian

a. Calon PNS
yang tidak
memenuhi
syarat untuk
diangkat
menjadi PNS di
lingkungannya
PPK Instansi
Daerah
kabupaten/kota
menetapkan
pemberhentian
terhadap:

• 1. JPT pratama
• 2. JA
b. PNS yang • 3. JF ahli madya, JF ahli muda, dan JF
menduduki: ahli pertama
• 4. JF penyelia, JF mahir, JF terampil, dan
JF pemula

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 179
Tata Cara Pemberhentian
Pasal 293

(1) Presiden menetapkan pemberhentian sementara PNS di lingkungan Instansi Pusat dan
PNS di lingkungan Instansi Daerah yang menduduki JPT utama, JPT madya, dan JF ahli
utama

(2) Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pemberhentian sementara PNS


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada PPK, selain PNS di lingkungan Instansi Pusat
dan PNS di lingkungan Instansi Daerah yang menduduki:

• a. JPT Pratama
• b. JA
• c. JF ahli madya, JF ahli muda, dan JF ahli pertama
• d. JF penyelia, JF mahir, JF terampil, dan JF pemula

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 180
•PPK Instansi Daerah kabupaten/kota menetapkan pemberhentian terhadap:

Tata Cara Pemberhentian

Pasal 294

Presiden atau PPK menetapkan pengaktifan kembali


PNS yang diberhentikan sementara di lingkungan
Instansi Pusat dan PNS di lingkungan Instansi Daerah

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 181
•PPK Instansi Daerah kabupaten/kota menetapkan pemberhentian terhadap:

Tata Cara Pemberhentian

PNS yang diberhentikan dengan hormat,


diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri, dan diberhentikan
tidak dengan hormat diberikan hak
kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 182
•PPK Instansi Daerah kabupaten/kota menetapkan pemberhentian terhadap:

Tata Cara Pemberhentian

Uang tunggu
diberikan setiap
tahun untuk paling
lama 5 (lima) tahun

Pasal 296

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 183
•PPK Instansi Daerah kabupaten/kota menetapkan pemberhentian terhadap:

Tata Cara Pemberhentian


Pasal 297

(1) Uang tunggu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296 diberikan dengan ketentuan:

• a. 100% (seratus persen) dari gaji, untuk tahun pertama


• b. 80% (delapan puluh persen) dari gaji untuk tahun selanjutnya

(2) Besarnya uang tunggu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak boleh kurang dari gaji
terendah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(3) Uang tunggu diberikan mulai bulan berikutnya terhitung sejak tanggal PNS yang
bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari Jabatannya

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 184
•PPK Instansi Daerah kabupaten/kota menetapkan pemberhentian terhadap:

Tata Cara Pemberhentian

PNS yang menerima


uang tunggu wajib
melaporkan diri kepada
PPK melalui PyB paling
lambat 1 (satu) bulan
sebelum berakhirnya
pemberian uang tunggu

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 185
•PPK Instansi Daerah kabupaten/kota menetapkan pemberhentian terhadap:

Tata Cara Pemberhentian

Pasal 299

(1) PNS yang menerima uang


tunggu, dapat diangkat kembali (2) PNS yang menerima uang tunggu
dalam Jabatan apabila ada yang menolak untuk diangkat kembali
lowongan dalam Jabatan, diberhentikan dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS pada akhir bulan yang
bersangkutan menolak untuk diangkat
kembali

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 186
•PPK Instansi Daerah kabupaten/kota menetapkan pemberhentian terhadap:

Tata Cara Pemberhentian

PNS yang menerima uang


tunggu dan diangkat
kembali dalam Jabatan,
dicabut pemberian uang
tunggunya terhitung sejak
pengangkatannya, dan yang
bersangkutan menerima
penghasilan penuh sebagai
PNS

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 187
•PPK Instansi Daerah kabupaten/kota menetapkan pemberhentian terhadap:

Tata Cara Pemberhentian

Pasal
301

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 188
Tata Cara Pemberhentian

Pasal 302

(1) PNS yang tidak dapat (2) PNS sebagaimana (3) Besar uang
disalurkan pada Instansi dimaksud pada ayat (1) pada pengabdian sebagaimana
Pemerintah lain karena saat masa uang tunggu dimaksud pada ayat (2)
perampingan organisasi berakhir, memiliki masa kerja adalah 6 (enam) kali masa
atau kebijakan pemerintah pensiun kurang dari 10 kerja kali gaji terakhir yang
sebagaimana dimaksud (sepuluh) tahun diberhentikan diterima
dalam Pasal 241 diberikan dengan hormat dan diberi
uang tunggu uang pengabdian sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id


(PP Nomor 11 Tahun 2017)
Caring, Sharing & Serving 189
Pensiun Pegawai
Negeri Sipil

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 190
Pengertian Pensiun PNS

Kondisi dimana seorang Pegawai Negeri Sipil


tidak bekerja lagi karena berbagai hal.

Pensiun merupakan jaminan dihari tua dan


sebagai balas jasa terhadap pegawain Negeri
Sipil yang telah bertahun-tahun mengabdikan
dirinya kepada negara.

Berdasarkan prinsipnya, pensiun menjadi


kewajiban setiap orang untuk berusahan
menjamin hari tuanya dan untuk setiap
pegawai negeri sipil wajib menjadi peserta dari
suatu badan asuransi sosial yang berbentuk
oleh pemerintah. 191
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving
Tujuan Pensiun PNS

1. Sebagai penghargaan atas jasa-jasa


pegawai negeri setelah yang bersangkutan
memberikan pengabdian kepada negara

2. Pensiun sebagai jaminan pada


hari tua bagi pegawai negeri
pada saat mencapai usia pensiun

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 192
Manfaat Pensiun PNS

01 Pensiun hari tua, diterima peserta setelah pensiun sampai


meninggal dunia

02 Pensiun cacat, diterima peserta yang cacat akibat kecelakaan


atau akibat penyakit sampai meninggal dunia

03 Pensiun janda/duda, diterima janda/duda ahli waris peserta


sampai meninggal dunia atau menikah lagi

04 Pensiun anak, diterima anak ahli waris peserta sampai mencapai


25 (dua puluh lima) tahun, bekerja, atau menikah;

05 Pensiun orang tua, diterima orang tua ahli waris peserta lajang
sampai batas waktu tertentu sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (UU No.11 Tahun 1969, Pasal 18) & Serving
Caring, Sharing 193
Skema Pensiun PNS
Pensiun Sesuai Batas Usia Pensiun

Dalam hal terjadi perampingan


Batas Usia Pensiun bagi PNS yang
organisasi atau kebijakan
menduduki JF (Jabatan Fungsional)
pemerintah yang mengakibatkan
yang ditentukan dalam undang-
undang, berlaku ketentuan sesuai
01 02 kelebihan PNS maka PNS tersebut
terlebih dahulu disalurkan pada
dengan Batas Usia Pensiun yang
Instansi Pemerintah lain.
ditetapkan dalam undang-undang
yang bersangkutan

03
Dalam hal terdapat PNS yang bersangkutan tidak
dapat disalurkan, dan pada saat terjadi
perampingan organisasi sudah mencapai usia 50
(lima puluh) tahun dan masa kerja 10 (sepuluh)
tahun, PNS diberhentikan dengan hormat dengan
mendapat hak kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 194
Pensiun Sesuai Batas Usia Pensiun
Apabila PNS sebagaimana dimaksud:
a. Tidak dapat disalurkan pada instansi lain
b. Belum mencapai usia 50 (lima puluh) tahun; dan
c. Masa kerja kurang dari 10 (sepuluh) tahun, menurut PP ini, diberikan uang tunggu
paling lama 5 (lima) tahun. Dan apabila sampai dengan 5 (lima) tahun PNS
sebagaimana dimaksud tidak dapat disalurkan, maka PNS tersebut diberhentikan
dengan hormat dan diberikan hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

“Dalam hal pada saat berakhirnya pemberian uang tunggu PNS sebagaimana dimaksud
belum berusia 50 (lima puluh) tahun, jaminan pensiun bagi PNS mulai diberikan pada saat
mencapai usia 50 (lima puluh) tahun,” bunyi Pasal 241 ayat (5) PP Nomor 11 Tahun 2017.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 195
Pensiun karena meninggal
PNS dinyatakan meninggal dunia
apabila: meninggalnya tidak dalam
dan karena menjalankan tugas,
meninggalnya sedang menjalani
masa uang tunggu, atau ,
meninggalnya pada waktu menjalani
cuti di luar tanggungan negara.

PNS yang meninggal dunia Sedangkan PNS dinyatakan tewas apabila meninggal:
atau tewas diberhentikan a. Dalam dan karena menjalankan tugas dan
dengan hormat sebagai PNS kewajibannya;
dengan mendapat hak
kepegawaian sesuai dengan b. Dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan
ketentuan peraturan dinas
perundang-undangan c. Langsung diakibatkan oleh luka atau cacat rohani
atau jasmani yang didapat dalam dan karena
menjalankan tugas kewajibannya atau keadaan lain
yang ada hubungannya dengan kedinasan
d. Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung
Copyright Pusbang ASN 2019
jawab atau sebagai akibat tindakan anasir
pusbangasn.bkn.go.id
itu.
Caring, Sharing & Serving 196
Pensiun Dini
Pemberhentian karena Perampingan Organisasi atau Kebijakan Pemerintah

Dalam hal terjadi perampingan organisasi


Apabila belum mencapai usia 50 dan

1
atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan kelebihan PNS, maka
PNS tersebut terlebih dahulu disalurkan
3 masa kerja 10 tahun, diberikan uang
tunggu paling lama 5 tahun.
pada instansi pemerintah lain

Apabila tidak dapat disalurkan dan pada Apabila sampai dengan 5 tahun tidak

4
saat terjadi perampingan organisasi sudah dapat disalurkan maka PNS tersebut
2 mencapai usia 50 tahun maka masa kerja
10 tahun, diberhentikan dengan hormat
dengan mendapat hak kepegawaian.
diberhentikan dengan hormat dan
diberikan hak kepegawaian

Apabila pada saat berakhirnya


pemberian uang tunggu belum

5 berusia 50 tahun, jaminan pensiun


bagi PNS mulai diberikan pada saat
mencapai usia 50 tahun
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 197
Pensiun dini bisa disebabkan karena adanya perampingan organisasi atau
kebijakan pemerintah, dan karena atas permintaan sendiri

Paragraf 1 Sedang dalam proses peradilan karena diduga


melakukan tindak pidana kejahatan
Pemberhentian atas Permintaan Sendiri ( Pasal 238 )
Terikat kewajiban bekerja pada Instansi
1. PNS yang mengajukan Pemerintah berdasarkan ketentuan peraturan
permintaan berhenti, perundang-undangan
diberhentikan dengan
hormat sebagai PNS Dalam pemeriksaan pejabat yang berwenang
memeriksa karena diduga melakukan pelanggaran
disiplin PNS
2. Permintaan berhenti
sebagaimana dimaksud pada Sedang mengajukan upaya banding administratif
ayat (1) dapat ditunda untuk karena dijatuhi hukuman disiplin berupa
paling lama 1 (satu) tahun, pemberhentian dengan hormat tidak atas
apabila PNS yang permintaan sendiri sebagai PNS
bersangkutan masih diperlukan
untuk kepentingan dinas.
Sedang menjalani hukuman disiplin
3. Permintaan berhenti
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditolak apabila: Alasan lain menurut pertimbangan PPK

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 198
Mekanisme Penetapan dan pemberian pensiun
Peraturan BKN No 2 tahun 2018:

1 Pengusulan Pertimbangan Khusus

Usul Pertimbangan Teknis Pensiun PNS


2
yang Belum Mencapai BUP

3 Usul Pertimbangan Teknis Pensiun Janda/Duda


PNS

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 199
Yang berhak menerima Pensiun

01 – Diri sendiri yang


bersangkutan

02 – Janda/duda pensiunan

03 – Yatim piatu pensiunan


04 – Orang tua (bagi pns yang
tewas dan tidak meninggalkan
isteri/suami/anak

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 200
Hilangnya hak menerima pensiun
5. Manfaat pensiun anak
1. Pensiun janda/duda atau 3. Jika penerima pensiun tidak
berakhir apabila anak
bagian pensiun janda yang seizin pemerintah menjadi
menikah, bekerja
diberikan kepada janda anggota tentara atau Pegawai
tetap, atau saat usia
Pensiun/duda yang tidak Negeri suatu negara asing;
21/25 tahun masih
mempunyai anak, kuliah

2. Jika janda /duda yang


bersangkutan menikah lagi, 4. Jika penerima pensiun pegawai / pensiun
terhitung mulai bulan janda atau duda atau bagian pensiun
berikutnya perkawinan itu di janda dinyatakan salah melakukan
langsungkan. tindakan atau terlibat dalam suatu
gerakan yang bertentangan dengan
kesetiaan terhadap negara dan haluan
Copyright Pusbang ASN 2019 negara yang berdasarkan pancasila;
pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 201
Pengelolaan Dana Pensiun
Lembaga Dana Pensiun
Badan Usaha Milik Negara di bidang Tabungan
Lembaga Hari Tua dan Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil
(PT Taspen)

Manfaat pasti (besar iuran dan manfaat pensiunnya


Jenis Program pasti sesuai rumus yang dijanjikan di dalam
peraturan

Dasar Hukum UU No. 11 Tahun 1969

Sifat Pendirian Wajib

Wajib bagi seluru pegawai negeri sipil kecuali yang di


Sifat Kepesertaan
Departemen Pertahanan dan Keamanan

Penyelenggara PT Taspen

Pendiri Negara

Penanggung risiko Investasi Negara

Peserta Pegawai Negeri Sipil

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 202
Pengelolaan Dana Pensiun

Pengertian Merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola


Dana Pensiun program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan
kesejahteraan kepada pegawai suatu Instansi terutama
yang telah pensiun.

Jenis-Jenis
Dana Pensiun
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK). 2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Merupakan dana pensiun yang dibentuk (DPLK)
oleh orang atau badan yang Merupakan dana pensiun yang
memperkerjakan pegawai, selaku pendiri, dibentuk oleh bank atau organisasi
untuk menyelenggarakan Program asuransi jiwa untuk
Pensiun Manfaat Pasti, bagi kepentingan menyelenggarakan program pensiun
sebagian atau seluruh pegawainya iuran pasti bagi perseorangan, baik
sebagai peserta dan yang menimbulkan pegawai maupun kerja mandiri yang
kewajiban terhadapa pemberi kerja. terpisah dari DPPK bagi pegawai
bank atau organisasi asuransi jiwa
UU No 11 Tahun 1992
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id yang bersangkutan.Caring, Sharing & Serving 203
Masa Persiapan
Pensiun

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 204
Pengertian Masa Persiapan Pensiun

Masa Persiapan Pensiun adalah


waktu dan kesempatan yang
diberikan oleh sebuah Instansi
kepada pegawainya yang usianya
mendekati batas usia pensiun

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 205
Tujuan Masa Persiapan Pensiun

agar para pensiun dapat


menikmati waktu dan
beristirahat dari tugas-
tugas yang selama ini
mereka jalankan sesuai
dengan perencanaan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 206
Manfaat Masa Persiapan Pensiun

1. Ketenangan Pikiran 2. Kontekstual Keputusan 3. Penghematan Biaya


Sebelum Pensiun
Merencanakan ke depan tidak Ada banyak cara untuk
hanya mengurangi stres Jika Saudara meluangkan mengurangi biaya dengan
selama masa pensiun tetapi waktu untuk merencanakan perencanaan yang tepat.
juga di tahun-tahun pensiun sejak dini, Saudara Banyak dari polis asuransi
menjelangnya. Kurangnya akan dapat membuat yang diperlukan (perawatan
perencanaan dapat keputusan keuangan dan jangka panjang, dll.) Dapat
menciptakan tingkat stres yang keuangan umum yang lebih diperoleh dengan premi yang
tidak perlu. efisien sebelum pensiun lebih rendah ketika lebih muda
dengan perencanaan yang dan dalam keadaan sehat
tepat. daripada menunggu sampai
pensiun dan mempertaruhkan
tingkat yang lebih tinggi atau
penolakan cakupan.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 207
Penyusunan Program Masa Persiapan Pensiun
Aspek Persiapan Materi Yang Dibutuhkan untuk Persiapan Pensiun pegawai
Pensiun

Pendahuluan : • Pentingnya Pensiun disiapkan dengan memberikan cara pandang yang benar
mengenai bagaimana pensiun disiapkan dan bagaimana menghadapi persiun
membangun secara bijak.
mindset yang
• Menyadarkan pegawai pra pensiun yang masih belum memikirkan persiapan
benar berkaitan pensiun mulai berpindah ke fase persiapan pensiun. Dengan demikian pegawai
dengan pensiun pra pensiun mulai menyiapkan masa pensiunnya.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 208
Lanjutan . . .
Aspek Persiapan Materi Yang Dibutuhkan untuk Persiapan Pensiun pegawai
Pensiun
Persiapan Kewirausahaan bagi pemula :
Ekonomi • Kewirausahaan bagi pemula untuk memberikan bekal kepada pegawai pra pensiun
dalam rangka menyiapkan aktvitas dan income baru setelah pensiun.
• Menyiapkan usaha tidak sebatas memberikan keterampilan dan menemukan usaha yang
tepat namun juga bagaimana usaha ini di tatakelola dan pegawai memiliki perencanaan
usaha yang jelas.
• Perlu diperhatkan pula bagaimana menfasilitasi usaha agar sesuai dengan minat atau
hobi pegawai pra pensiun.
• Materi diberikan tidak hanya secara pengetahuan, tetapi sampai dengan tataran
ketrampilan dan pemaknaan materi (memenuhi KSA yaitu Knowledge, Skill, Attude)
Perencanaan atau tatakelola Keuangan dalam Keluarga yang membahas:
• Mulai menata gaya hidup sehingga pengeluaran tidak lebih besar daripada
pemasukan (mulai pensiun biasanya pendapatan akan berkurang dan seharusnya tdak
ada hutang).
• Mulai menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu.
• Mulai mengenali aset yang dimiliki sehingga bisa dikelola.
• Pemahaman bagaimana memanfaatkan pesangon dengan tepat.
• Materi diberikan tdak hanya secara pengetahuan tetapi sampai dengan tataran
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 209
ketrampilan dan pemaknaan materi (memenuhi Knowledge, Skill, Attude)
Lanjutan . . .
Aspek Persiapan Materi Yang Dibutuhkan untuk Persiapan Pensiun pegawai
Pensiun
• Persiapan psikologis diantaranya menyiapkan mental pegawai pra pensiun
menghadapi perubahan yang akan terjadi saat masa transisi pensiun sehingga
perubahan yang ada tidak menimbulkan stress atau ketidaknyamanan lain.
• Memahami fase pensiun yang akan dilalui oleh pegawai sehingga ada
gambaran kesiapan secara psikologis.
Persiapan
• Mampu menghadapi fase kekecewaan dengan mengenali pemicu stres yang
Psikologis mungkin muncul dan mampu mengelola emosi dan stress.
• Materi diberikan tidak hanya secara pengetahuan tetapi sampai dengan tataran
ketrampilan dan pemaknaan materi (memenuhi KSA yaitu Knowledge, Skill,
Attude) sehingga penting sampai dengan melatih skill tatakelola stress dengan
cara meditasi, yoga, relaksasi, senam otak bagi senior, dst.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 210
Lanjutan . . .
Aspek Persiapan Materi Yang Dibutuhkan untuk Persiapan Pensiun pegawai
Pensiun
• Menyiapkan aktvitas yang akan ditekuni untuk mengisi waktu luang dan tetap
memiliki keterlibatan sosial meskipun sudah pensiun.
• Menyiapkan atau membangun dukungan sosial maupun dukungan keluarga
Persiapan Sosial pada saat pensiun nantinya.
• Materi diberikan tidak hanya secara pengetahuan tetapi sampai dengan tataran
ketrampilan dan pemaknaan materi (memenuhi KSA yaitu Knowledge, Skill,
Attude)
• Perlunya tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan pentingnya medical
check up untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan secara dini agar dapat
segera diatasi.
• Mengenali penyakit yang biasanya timbul diusia pensiun sehingga muncul
kesadaran dan tanggungjawab untuk mencegahnya dan pentng untuk menjaga
Persiapan Fisik - kesehatan.
Kesehatan • Menata pola makan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan upaya untuk
pencegahan.
• Materi diberikan tidak hanya secara pengetahuan tetapi sampai dengan tataran
ketrampilan dan pemaknaan materi (memenuhi KSA yaitu Knowledge, Skill,
Attude) sehingga perlu sampai dilakukan checkup kesehatan bagi peserta.
Selain itu perlu dibekali olah fisik yang tepat bagi senior (usia pensiun). 211
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving
Lanjutan . . .
Aspek Persiapan Materi Yang Dibutuhkan untuk Persiapan Pensiun pegawai
Pensiun

• Informasi berkaitan dengan kebijakan pensiun atau masa purna tugas yang
berlaku di Instansi.
• Kejelasan mengenai hal-hal sepert tunjangan, fasilitas, uang pensiun dan atau
uang pesangon yang akan diterima dan mana yang tidak akan diterima lagi
Informasi dari setelah pensiun.
Instansi mengenai
• Penjelasan berkaitan dengan program persiapan pensiun yang akan dijalankan
kebijakan persiun oleh pegawai pra pensiun.
• Membangun kerjasama antara pegawai pra pensiun dengan Instansi sehingga
di masa akhir purna tugasnya pegawai masih memiliki performasi kinerja dan
motivasi yang tnggi untuk melaksanakan tugasnya

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 212
Perencanaan Pensiun

Tentukan “Harga” untuk Dana Pensiun Bersama

1 Banyak pensiunan yang tidak membicarakan persiapan pensiunnya bersama pasangan.


Padahal ketika sudah pensiun nanti, Saudara akan menjalani sisa hidup bersama
pasangan. Karena itu, Saudara dan pasangan harus bekerja sama mempersiapkan masa
tua sesudah pensiun.

Cobalah untuk menentukan berapa angka yang dibutuhkan untuk pensiun Saudara dan
pasangan. Dengan begitu Saudara dan pasangan dapat mempersiapkan dana yang
dibutuhkan bersama-sama sejak sekarang .

Maksimalkan Dana Pensiun

2 Semakin lama Saudara bekerja biasanya ada peningkatan karier yang diiringi
dengan peningkatan penghasilan. Memiliki utang semasa produktif adalah hal
yang wajar. Misalnya kredit kendaraan atau kredit rumah pribadi.

Kelebihan dana yang biasanya digunakan untuk membayar cicilan bisa


digunakan untuk memaksimalkan persiapan dana pensiun. Dengan begitu
dana yang diinvestasikan akan lebih cepat meningkat.Semakin dini Saudara
berinvestasi maka akan semakin baik pula hasilnya
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 213
Lanjutan . . .

Sederhanakan Investasi

3 Disaat inilah Saudara perlu untuk mulai mencari produk-produk


investasi yang relatif memiliki risiko lebih rendah agar dana pensiun
Saudara semakin terjamin.

Tutup ‘Bank’
Ketika anak sudah memasuki usia mandiri, Saudara dan pasangan harus

4 membicarakan dengan anak-anak bahwa sudah saatnya ‘Bank’ Papa Mama tutup.

Jika biasanya anak-anak bisa meminta uang untuk membayar berbagai berbagai
kebutuhan dan keinginan kepada orangtuannya, ketika usia mandiri maka aturan
tersebut sudah tidak berlaku lagi. Jangan salah, tidak sedikit orangtua yang tidak
membicarakan hal ini dengan anaknya sehingga akhirnya tidak ada perjanjian
yang jelas mengenai keuangan.

Terpaksa orangtua tetap mengeluarkan biaya untuk kebutuhan anaknya walaupun


anak tersebut sudah memiliki penghasilan sendiri. Memang tidak salah jika
orangtua menyayangi anaknya, tetapi jangan lupa bahwa Saudara pun memiliki
kebutuhan yang harus dipenuhi di masa pensiun.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 214
Lanjutan . . .

Bedakan Pensiun dengan Berlibur

5 Banyak orang berharap untuk pindah dari rumah yang ramai ke tempat yang
lebih tenang ketika sudah pensiun. Keinginan ini tidak menjadi masalah jika
Saudara dan pasangan memang benar-benar berkomitmen untuk pindah
ketempat yang dimaksudkan. Tetapi tidak jarang ada pasangan yang
memutuskan untuk pindah ke tempat tinggal yang lebih ramai.

Pelihara Kesehatan

6 Memelihara kesehatan adalah sebuah keharusan. Selain untuk


mendukung masa tua yang lebih sejahtera secara fisik. Saudara juga
dapat menghemat banyak uang dengan menjaga kesehatan.

Secara umum, dengan menjaga kesehatan membuat terhindar dari


berbagai biaya pengobatan rumah sakit dan obat-obatan yang sangat
mahal.

Biaya tersebut bukan hanya untuk masa kini tetapi juga untuk masa
mendatang. Umumnya orang yang menjaga kesehatan sejak muda akan
relatif lebih sehat pada masa tuanya.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 215
Karier Alternatif pada Masa Pensiun

01 02
Bekerja Sebagai Konsultan Memulai Bisnis Retail.

Jika Saudara merupakan Jika berencana untuk


seorang pensiun dengan memulai bisnis sendiri,
gelar tinggi atau memiliki Saudara dapat
pengalaman khusus, menggunakan bantuan
internet.
Saudara dapat
mempertimbangkan karier di Saudara dapat memulai
bidang konsultan. Konsultan sebuah situs web untuk
dapat memanfaatkan mengiklankan layanan,
keahlian yang dimiliki, atau dapat juga dengan
pelatihan, koneksi, dan memanfaatkan media
mengatur jam untuk sosial untuk
menghindari beban kerja mempromosikan usaha
penuh waktu. Saudara.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 216
Lanjutan . . .

03 04 05
Cari kerja rendah Cari Kerja Paruh Relawan
stress dan paruh Waktu Dengan
waktu. Tunjangan Saudara dapat juga
Jika Saudara hanya menikmati posisi
ingin tetap aktif dan Sejak upah umumnya relawan, seperti bekerja
berhubungan dengan rendah, mencari dengan penampungan
orang lain, mencari pekerjaan paruh waktu atau organisasi hewan.
pekerjaan rendah stres, dengan manfaat
dan memerlukan asuransi kesehatan dan Jika Saudara menyukai
tanggung jawab, tunjangan dapat ide untuk membantu
diantaranya: membuat pekerjaan orang lain, namun ingin
a. Call center lebih menarik. penghasilan lebih
b. Posisi ritel tinggi, Saudara dapat
c. Asisten pengajar mempertimbangkan
d. Layanan perawatan untuk bekerja di industri
anak kesehatan.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 217
Jenis-jenis Profesi setelah pensiun
Bidang Pertanian
Memiliki banyak waktu luang dapat dimanfaatkan
01 untuk mulai mencoba menginvestasikan waktu anda
untuk mulai bercocok tanam tanaman tertentu.
Misalnya menanam tanaman-tanaman palawija, seperti
tomat, cabai, terong mentimun dan lain lain

02 Apabila tidak memiliki lahan namun ingin serius


berinvestasi di bidang pertanian, tidak ada salahnya
mencoba menyewa lahan dan mulai menanam
tanaman palawija.

Bertani bukan berarti Anda harus membajak sawah,


03 namanya investasi di usia pensiun, maka lebih baik
Anda menjadi konseptor bisnis. Mencari peluang
produk pertanian apa yang sedang di minati oleh
masyarakat.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 218
Bidang Peternakan

Usaha peternakan menjadi sektor yang bisa digarap oleh Anda yang
01 sudah pensiun. Tidak membutuhkan waktu yang terlalu kaku, Anda bisa
mulai mencoba dan membangun konsep bisnis di bidang peternakan.
Misalnya, dengan memulai membangun kandang, menyiapkan sumber
daya seperti rencana bisnis, rekrutmen sumber daya manusia sampai
bagaimana pemasarannya.

Bisnis yang sedang tren misalnya pembesaran ayam negeri, ayam


02 petelur, bisnis pembesaran kambing atau sapi, sampai bisnis burung
kicau.

Usaha di bidang peternakan sangat cocok untuk Anda yang sudah


pensiun namun ingin memiliki kegiatan dan penghasilan, namun
03 tidak menguras waktu dan tenaga, karena pengerjaanya di lakukan
oleh pegawai Anda, anda cukup sebagai pemilik yang mengkonsep
bisnis.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 219
Asesmen Minat dan Kesiapan Memasuki Masa
Pensiun
Kesiapan (readiness) adalah penanda Kesiapan pensiun adalah penanda kognitif
kognitif terhadap perilaku dari terhadap perilaku dari penolakan atau
penolakan atau dukungan terhadap dukungan terhadap upaya perubahan dan
upaya perubahan dan titik kedewasaan titik kedewasaan yang berupa kesiagaan,
yang berupa kesiagaan, kesiapan, kesiapan, kematangan untuk dapat menerima
kematangan untuk dapat menerima dan masa transisi ke pola hidup yang baru, dalam
memperaktekan tingkah-laku tertentu hal ini selalu menyangkut perubahan peran,
(Armenakis, dalam Wiyono, Utami, perubahan keinginan dan nilai, dan
Ridzal, Haryanta, & Zulaiha, 2008; Tim perubahan keseluruhan terhadap pola hidup
Widiyatamma, 2010; Dali, dalam individu yang wujudkan dalam bentuk
Shonhadji, 2012). tingkah-laku.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan pensiun menurut shonhadji (2012), yaitu :

Latar
Keterampilan
belakang
pendidikan
01 03 05
Kompetensi 02 04 Pelatihan.
Pengalaman
Copyright Pusbang ASN 2019 kerja
pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 220
Lanjutan . . .

Menurut Yusuf (2002)


Aspek-aspek mengenai kesiapan pegawai menghadapi pensiun, antara lain:

Aspek pemahaman, yaitu kondisi


dimana seseorang mengerti dan
mengetahui kejadian yang dialaminya 1
bisa dijadikan sebagai salah satu
jaminan bahwa dia akan merasa siap Aspek kesediaan, yaitu suatu
menghadapi hal-hal yang terjadi kondisi psikologis dimana seseorang
sanggup atau rela untuk berbuat
Aspek penghayatan, yaitu 3 sesuatu sehingga dapat mengalami
sebuah kondisi psikologis dimana secara langsung segala hal yang
seseorang siap secara alami seharusnya dialami sebagai salah
bahwa segala hal yang terjadi
2 satu proses kehidupan
secara alami akan menimpa
semua orang adalah sesuatu
yang wajar, normal dan tidak
perlu dikhawatirkan

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 221
Pengembangan Entrepreneurship menghadapi
pensiun

Penyusunan Rencana dan Proposal


01 Bisnis (Business Plan)

Pengelolaan Keuangan Rumah


02 Tangga dan Bisnis

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 222
Lanjutan . . .

Penyusunan Rencana dan Proposal Bisnis (Business Plan)


Business Plan adalah suatu dokumen tertulis yang berisi ide dasar
dari sebuah rencana bisnis dan berbagai hal yang terkait dengan
pendirian bisnis.

Pihak – pihak yang berkepentingan:

Pihak Internal: manajemen organisasi dan


pegawai

Pihak Eksternal : pelanggan, penyalur, dan


investor

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 223
Lanjutan . . .

Penyusunan Rencana dan Proposal Bisnis (Business Plan)


Ciri – ciri Bussines Plan yang berhasil
Penampilan menarik, Menyajikan bukti kuat Menggambarkan tim
make up tidak tebal, akan kemampuan manajemen yang
bahasa tidak datar dan produk yang solid dan
berlebihan. dihasilkan. berpengalaman.

Harus diatur
urutan isinya
secara tepat.

Menjelaskan Menjelaskan tingkat Berisi proyeksi


keuntungan kuantitatif pengembangan keuangan yang
maupun kualitatif bagi produk yang dicapai. dapat dipercaya.
pengguna produk.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 224
Pengembangan Entrepreneurship menghadapi
pensiun
Penyusunan Rencana dan Proposal Bisnis (Business Plan)
Tahap-Tahap Penyusunan Business Plan

Tahap Ide usaha adalah sesuatu yang muncul dan


berkembang di dalam benak pikiran manusia. Ide laksana
sebuah bola salju, semakin lama ide tersebut bergulir di
dalam benak pengusaha maka ide tersebut akan semakin
tumbuh membesar dan memberikan motivasi yang lebih kuat
bagi pengusaha untuk meneliti dan mewujudkan ide tersebut.

Ide usaha yang kreatif biasanya muncul dari kreativitas


pengusaha. Kreativitas adalah "thinking the new things"
sedangkan inovasi adalah aktivitas "doing the new things".
Dengan demikian inovasi akan lahir dari pemikiran kreatif.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 225
Lanjutan . . .

Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga dan Bisnis

Paksakan diri Anda untuk Jangan Tunggu Rencana


01 Menabung dan Sempurna, Harus Dimulai 03
Berinvestasi dari Sekarang

Buat Rencana Segera Lunasi Hutang


02 Keuangan, Kontrol
Pengeluaran Secara
dan Jangan Lupa
Menyiapkan Dana 04
Efektif Darurat

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 226
Studi kasus
1) STUDI KASUS KESALAHAN JUMLAH PEMBAYARAN TUNJANGAN HARI TUA
2) STUDI KASUS PEGAWAI NEGERI MELANGGAR SUMPAH JABATAN KARENA
MENOLAK MUTASI
3) STUDI KASUS PENYELESAIAN MASALAH PEGAWAI BERPOLIGAMI
4) STUDI KASUS PENYELESAIAN MASALAH PEGAWAI BERTINDAK ASUSILA
5) STUDI KASUS PENYELESAIAN MASALAH PEGAWAI YANG HILANG
6) STUDI KASUS PENYELESAIAN MASALAH PEMBERHENTIAN PEGAWAI KARENA
SAKIT
7) STUDI KASUS PENYELESAIAN MASALAH PENGGUNAAN HAK CUTI YANG TIDAK
SESUAI DENGAN KRITERIA
8) STUDI KASUS PERMOHONAN PENSIUN PNS DIBERHENTIKAN TIDAK HORMAT
KARENA PIDANA

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 227
Daftar Pustaka
Badan Kepegawaian Negara. (2010). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 tahun 2010 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2013). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 26 tahun 2013 tentang
Pedoman Pemberhentian Dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil Yang Mencapai Batas Usia Pensiun Yang
Akan Diberhentikan Dalam Pangkat Pembina Tingkat Golongan Ruang IV/b Ke Bawah. Jakarta: Badan
Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 10 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Yang Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang Energi Dan
Sumber Daya Mineral. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 08 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Yang Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang
Perhubungan. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi Pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai
Pengembangan Kegiatan Belajar Menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 09 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi Yang Melaksanakan Metrologi Legal Menjadi
Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 228
Daftar Pustaka
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 07 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota Yang Menduduki
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Dan Pengawas Perikanan Bidang Mutu Hasil Perikanan Menjadi
Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan Dan Perikanan. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 02 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/ Kota Yang Melaksanakan Urusan
Pemerintahan Bidang Kehutanan Selain Yang Melaksanakan Pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura)
Kabupaten/ Kota Menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 01 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota Yang Menduduki Jabatan Fungsional
Guru Dan Tenaga Kependidikan Menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi. Jakarta: Badan Kepegawaian
Negara
Erdianto, K. (2017). Pemerintah Bentuk Tim Transisi Badan Siber dan Sandi Negara. Retrieved from
https://nasional.kompas.com
Gondokusumo, A. A. 1998. Komunikasi Pengusaha. PT. Toko Gunung Agung.
Jakarta.
Junaidin, J. (2016). Proses Analisis Jabatan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bima.Jurnal Ilmiah
Mandala Education (JIME), 2(2), 315-325.
Republik Indonesia. (1969). Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda
Pegawai. Jakarta: Sekretariat Negara
Republik Indonesia. (1990). Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 29183 JO Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Sekretariat Negara
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 229
Daftar Pustaka
Republik Indonesia. (1992). Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Jakarta: Sekretariat Negara
Republik Indonesia. (2002). Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan
Struktural. Jakarta: Sekretariat Negara
Republik Indonesia. (2002). Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Kenaikan Pangkat PNS. Jakarta:
Sekretariat Negara
Republik Indonesia. (2010). Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Sekretariat Negara
Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Sekretariat
Negara
Republik Indonesia. (2017). Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Sekretariat Negara

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 230
Daftar Pustaka
Shonhadji, N. (2012). Factors of auditor’s readiness in implementing IFRS in Indonesia.
Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura, 15, (1), 133-
44.Sinarasri.
Wijaya, A. (2015). Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Perum Jasa Tirta 1 Malang (Doctoral
dissertation, University of Muhammadiyah Malang
Wiyono, A. S., Utami, A. D., Ridzal, M., Haryanta, P., & Zulaiha, S. (2008). Kesiapan kepemimpinan dengan kesiapan
implementasi knowledge management dalam organisasi. Jurnal Magister CIO-STEI ITB, Knowledge
Management, Leadership in Your Organization.
Yusuf, A.M. (2002). Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 231

Anda mungkin juga menyukai