Materi Peserta - Manajemen Disiplin, Pemberhentian, Dan Pensiun ASN
Materi Peserta - Manajemen Disiplin, Pemberhentian, Dan Pensiun ASN
Materi Peserta - Manajemen Disiplin, Pemberhentian, Dan Pensiun ASN
MANAJEMEN DISIPLIN,
PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN
PEGAWAI NEGERI SIPIL
Tujuan
Metode
a. Presentasi dan
tanya jawab
b. Diskusi kelompok
c. Latihan dan
Simulasi
Durasi
d. Pembuatan
3 Hari (27 JP) rencana tindak
lanjut (RTL)
e. Studi kasus
01 02 03 04 05
Mengucapkan Mengucapkan Setia dan taat sepenuhnya Menaati segala Melaksanakan tugas
sumpah/janji PNS sumpah/janji jabatan kepada pancasila, undang- ketentuan peraturan kedinasan yang
undang dasar negara perundang-undangan dipercayakan kepada
republik indonesia tahun PNS dengan penuh
1945, negara kesatuan pengabdian, kesadaran,
republik indonesia, dan dan tanggung jawab.
pemerintah
06 07 08 09 10
Menjunjung tinggi Mengutamakan Memegang rahasia Bekerja dengan jujur, Melaporkan dengan
kehormatan negara, kepentingan negara jabatan yang menurut tertib, cermat, dan segera kepada
pemerintah, dan daripada kepentingan sifatnya atau menurut bersemangat untuk atasannya apabila
martabat PNS sendiri, seseorang, perintah harus kepentingan negara. mengetahui ada hal yang
dan/atau golongan dirahasiakan dapat membahayakan
atau merugikan negara
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP No.53 Tahun 2010 Pasal
Caring, Sharing 3)
& Serving 27
Kewajiban
11 12 13 14
Masuk kerja dan Mencapai sasaran kerja Menggunakan dan Memberikan pelayanan
menaati ketentuan jam pegawai yang ditetapkan memelihara barang-barang sebaik-baiknya kepada
kerja milik negara dengan masyarakat
sebaik-baiknya
15 16 17
Bawahan dalam Memberikan kesempatan Menaati peraturan
melaksanakan tugas kepada bawahan untuk kedinasan yang ditetapkan
mengembangkan karier oleh pejabat yang
berwenang
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (PP No.53 Tahun 2010 Pasal
Caring, Sharing 3)
& Serving 28
Larangan
01 - Terlalu banyak
ngobrol dalam kerja 02 - Sikap terlalu
santai atau masa 03 - Malas dan
bodoh sedapat mungkin 04 - Suka campur 05 - Tidak suka
menghindari tugas tangan dalam kerja dengan tugas
orang lain sekarang, selalu
06 - Berlagak sangat bosan, gaji terlalu
sibuk padahal kerja 07 - Tidak tahu kecil
yang dilakukan sesuatu yang harus 08 - Rasa kurang
cuman sedikit dilakukan dengan percaya diri dan
berusaha memandang 09 - Syarat kerja
menyelimuti hal ini semuanya salah dirasa terlalu
karena malu kecuali dirinya menekan, tidak
sendiri memberi 10 - Suka mengadu
kelonggaran kepada pihak atasan
Motivasi Penyebabnya:
1.Hukuman Disiplin
Ringan
2.Hukuman Disiplin
Sedang
3.Hukuman Disiplin
Berat
Hukuman Disiplin
Ringan Hukuman Disiplin
Sedang Hukuman Disiplin Berat
1. Teguran lisan
1. Penundaan
2. Teguran tertulis 1. Penurunan pangkat setingkat lebih
kenaikan gaji
3. Pernyataan tidak rendah selama 3 tahun
berkala selama 1
puas secara tahun 2. Pemindahan dalam rangka penurunan
tertulis jabatan setingkat lebih rendah
2. Penundaan
3. Pembebasan dari jabatan
kenaikan pangkat
selama 1 tahun 4. Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS
3. Penurunan 5. Pemberhentian tidak dengan hormat
pangkat setingkat sebagai PNS (Namun sudah tidak
lebih rendah berlaku dengan adanya UU 5 Tahun
selama 1 tahun 2014)
Mengucapkan
1 Mengucapkan sumpah/janji PNS; sumpah/janji PNS tanpa
alasan yang sah
Mengucapkan
2 Mengucapkan sumpah/janji jabatan; sumpah/janji Jabatan
tanpa alasan yang sah
Pelanggaran
Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, Pelanggaran Pelanggaran berdampak
berdampak negatif
9 dan bersemangat untuk berdampak negatif negatif pada pemerintah
pada instansi yang
kepentingan negara; pada unit kerja dan/atau negara
bersangkutan
dijatuhi hukuman
Pegawai Negeri Sipil wanita tidak disiplin pemberhentian
2 diizinkan untuk menjadi istri tidak dengan hormat
kedua/ketiga/keempat. sebagai Pegawai
Negeri Sipil
1 Pemanggilan pegawai
Eksekusi
8 2
Tidak hadir
Memberikan perintah
berdasarkan surat Apabila menurut hasil pemeriksaan atasan langsung,
perintah pelanggaran disiplin tersebut merupakan pelanggaran
disiplin dengan ancaman hukuman disiplin sedang atau
berat, maka hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Bupati
Atasan Langsung
Putusan pengadilan Tata Usaha Negara yang tidak diterima oleh penggugat
atau tergugat, oleh yang berkepentingan dapat di mintakan pemeriksaan
banding. Permohonan banding diajukan secara tertulis oleh pemohon atau
kuasanya kepada Peradilan Tata Usaha Negara yang menjatuhkan putusan
tersebut dalam tenggang waktu 14 hari kerja setelah putusan Pengadilan Tata
Usaha Negara diberitahukan kepada pihak penggugat maupun tergugat secara
sah.
Pihak penggugat atau tergugat dapat menyerahkan memori banding dan atau
kontra memori banding, dilengkapi dengan surat keterangan dan bukti bukti
yang kuat. Jika salah satu pihak telah menyatakan menerima dengan baik
putusan Pengadilan Tata Usaha Negara, maka tidak dapat mencabut kembali
pernyataan itu walaupun jangka waktu untuk mengajukan banding belum
terlampaui. Keputusan yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Tata Usaha
Negara dapat diajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
01 02 03 04
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PENGARAHAN
PENGENDALIAN PEGAWAI
PEGAWAI PEGAWAI PEGAWAI
Perencanaan pegawai Pengorganisasian Ada banyak teori dan Pengawasan sebagai bagian dari
dapat didefinisikan adalah suatu langkah keyakinan tentang apa pengendalian merupakan proses
sebagai proses untuk menetapkan, yang memotivasi pengukuran dan penilaian tingkat
penentuan kebutuhan menggolong-golongkan pegawai. Secara efektivitas kerja pegawai dan tingkat
pegawai pada masa dan mengatur berbagai keseluruhan tidak ada efisiensi penggunaan sarana kerja
yang akan datang macam kegiatan yang kesepakatan tentang dalam memberikan kontribusi pada
berdasarkan dipandang perlu, motivasi pencapaian tujuan Kementerian /
perubahan-perubahan penetapan tugas dan Lembaga Pusat dan Daerah. Setiap
yang terjadi dan wewenang seseorang, kegiatan pengawasan memerlukan
persediaan SDM yang pendelegasian tolok ukur atau kriteria untuk
ada. wewenang dalam mengukur tingkat keberhasilan
rangka untuk mencapai dalam bekerja, yang dalam
tujuan. penilaian kinerja disebut standar
pekerjaan.
Bupati 1
Sekretaris Daerah
2
Kabupaten/Kota
Pejabat Struktural
3
JPT Pratama
Pejabat Struktural
4
JA Administrator
Pejabat Struktural
Jabatan Pengawas dan 5
Pejabat yang Setara
Pejabat Struktural JA
6 Pelaksana dan Pejabat
yang Setara
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 58
Pejabat yang Berwenang Menghukum
PRESIDEN
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PRESIDEN 1. Pejabat Struktural JPT Hukuman berat, jenis HD :
Madya − Pemindahan dalam rangka
2. Jabatan lain yang yang penurunan jabatan setingkat lebih
pengangkatan dan rendah
pemberhentiannya menjadi − Pembebasan dari jabatan
wewenang Presiden − Pemberhentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS
− Pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai PNS
Keterangan:
Penjatuhan Hukuman Disiplin
ditetapkan berdasarkan usul PPK
INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PEJABAT PEMBINA A. YANG MENDUDUKI JABATAN ....
KEPEGAWAIAN
PUSAT 4. Struktural JPT Pratama, a. Hukuman sedang
dilingkungannya b. Hukuman berat
5. Fungsional Madya dan Penyelia
dilingkungannya
6. Struktural JPT Pratama a. Hukuman ringan
dilingkungan instansi vertikal dan b. Hukuman sedang
pejabat yang setara yg berada c. Hukuman berat
dibawah dan bertanggungjawab
kepada PPK
7. Fungsional Umum JA a. Hukuman sedang
dilingkungannya b. Hukuman berat
– Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak
atas permintaan sendiri sbg PNS
Copyright Pusbang ASN 2019 (Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id Tahun 2010)
Sharing & Serving 61
Pejabat yang Berwenang Menghukum
INSTANSI PUSAT
INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PEJABAT PEMBINA B. YANG DIPEKERJAKAN
KEPEGAWAIAN DILINGKUNGANNYA YANG
PUSAT MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JPT Madya Hukuman ringan
2. Fungsional Utama a. Hukuman ringan
b. Hukuman berat, jenis HD
– Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
– Pembebasan dari jabatan
3. Fungsional Umum JA Hukuman ringan
INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PEJABAT PEMBINA C. YANG DIPERBANTUKAN
KEPEGAWAIAN DILINGKUNGANNYA YANG
PUSAT MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JPT Madya a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
2. Fungsional Utama a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
– Pembebasan dari jabatan
INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PEJABAT PEMBINA C. YANG DIPERBANTUKAN
KEPEGAWAIAN DILINGKUNGANNYA ....
PUSAT
3. Fungsional Umum JA a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 (tiga) tahun
4. Struktural JPT Pratama a. Hukuman sedang
5. Fungsional Madya b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 (tiga) tahun
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah
– Pembebasan dari jabatan
6. Fungsional Umum JA a. Hukuman sedang
b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 (tiga) tahun
INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PEJABAT PEMBINA C. YANG DIPERBANTUKAN
KEPEGAWAIAN DILINGKUNGANNYA ....
PUSAT
7. Struktural JA ke bawah a. Hukuman sedang, jenis HD
8. Fungsional Muda dan Penyelia ke − Penurunan pangkat setingkat lebih
bawah rendah selama 1 (satu) tahun
b. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah
– Pembebasan dari jabatan
INSTANSI PUSAT
INSTANSI PUSAT
INSTANSI PUSAT
INSTANSI PUSAT
INSTANSI PUSAT
C. YANG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JA Hukuman sedang, jenis HD :
2. Fungsional Muda dan Penyelia − Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
3. Fungsional Umum JA − Penundaan KP selama 1 (satu) tahun
INSTANSI PUSAT
INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
C. YANG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
INSTANSI PUSAT
INSTANSI PUSAT
INSTANSI PUSAT
INSTANSI PUSAT
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat JA dan B. YANG DIPEKERJAKAN ATAU
pejabat yang setara DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
C. YANG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
INSTANSI PUSAT
INSTANSI PUSAT
C. YANG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
Copyright Pusbang ASN 2019 (Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang ketentuan Pelaksanaan PP No 53 Caring,
pusbangasn.bkn.go.id Tahun 2010)
Sharing & Serving 79
Pejabat yang Berwenang Menghukum
INSTANSI PUSAT
KEPALA PERWAKILAN RI
PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi A. PNS PROVINSI YANG MENDUDUKI
JABATAN
1. Struktural JPT Madya di Iingkungannya a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
2. Fungsional tertentu jenjang Utama di a. Hukuman ringan
Iingkungannya b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat
PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi A. PNS PROVINSI YANG MENDUDUKI
JABATAN
4. Struktural JPT Pratama, fungsional a. Hukuman sedang
tertentu jenjang Madya dan Penyelia di b. Hukuman berat
Iingkungannya
PROVINSI
PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi B. PNS YANG DIPEKERJAKAN DI
LINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI
JABATAN
1. Struktural JPT Madya di Iingkungannya a. Hukuman ringan
PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi C. PNS YANG DIPERBANTUKAN DI
LINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural JPT Madya di a. Hukuman ringan
Iingkungannya b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
2. Fungsional tertentu jenjang Utama a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang,
c. Hukuman berat, jenis HD
• Penurunan pangkat setingkat Iebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS; dan
• Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi C. PNS YANG DIPERBANTUKAN
DI LINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
4. Struktural JPT Pratama ke a. Hukuman sedang
bawah dan b. Hukuman berat, jenis HD
5. Fungsional tertentu jenjang – Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
Madya dan Penyelia ke bawah
– pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat Iebih
rendah; dan
– pembebasan dari jabatan
6. Fungsional umum golongan a. Hukuman sedang,
ruang JA Pengawas b. Hukuman berat, jenis HD
• Penurunan pangkat setingkat Iebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
PROVINSI
PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK Provinsi E. PNS DIPERBANTUKAN KE LUAR
INSTANSI INDUKNYA YANG
MENDUDUKI
PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
2 Pejabat Struktural A. PNS jabatan a. Hukuman ringan
JPT Madya • Struktural JPT Pratama,
• fungsional tertentu jenjang Madya
• fungsional umum golongan JA Pengawas di
Iingkungannya
B. PNS jabatan a. Hukuman sedang, jenis HD
• Struktural JA Administrator, a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
• fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia, dan tahun; dan
• fungsional umum golongan JA Administrator b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu)
tahun.
C. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di Iingkungannya a. Hukuman ringan
yang menduduki jabatan struktural JPT Pratama, jabatan
fungsional tertentu jenjang Madya, dan jabatan fungsional
umum golongan JA Pengawas
PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
3 Pejabat Struktural A. PNS jabatan a. Hukuman ringan
JPT Pratama • struktural JA Administrator,
• fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia,
• fungsional umum golongan JA Administrator di
Iingkungannya
B. PNS jabatan a. Hukuman sedang, jenis HD
• struktural JA Pengawas, a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
• fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana tahun; dan
Lanjutan, dan b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu)
• fungsional umum golongan JPT Pratama sampai tahun.
dengan golongan JA Administrator di
Iingkungannya
C. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di a. Hukuman ringan
Iingkungannya yang menduduki jabatan struktural JA
Administrator, jabatan fungsional tertentu jenjang Muda dan
Penyelia, jabatan fungsional umum golongan JA
Administrator
PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
4 Pejabat Struktural A. PNS jabatan a. Hukuman ringan
JA Administrator • struktural JA Pengawas,
• fungsional tertentu jenjang Pertama dan
Pelaksana Lanjutan, dan
• Fungsional umum golongan JPT Pratama
sampai dengan golongan rJA Administrator di
Iingkungannya
B. PNS jabatan a. Hukuman sedang, jenis HD
• struktural JA Pengawas, a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
• fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan tahun; dan
Pelaksana Pemula, b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
• fungsional umum golongan JPT Pratama di
Iingkungannya
C. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di a. Hukuman ringan
Iingkungannya yang menduduki jabatan struktural JA
Pelaksana, jabatan fungsional tertentu jenjang Pertama
dan Pelaksana Lanjutan, jabatan fungsional umum
golongan JPT Pratama sampai dengan golongan JA
Administrator
D. PNS yang diperbantukan di Iingkungannya yang a. Hukuman sedang, jenis HD
menduduki jabatan struktural JA Pelaksana, jabatan a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana tahun; dan
Pemula, jabatan fungsional umum golongan JPT b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
Pratama
PROVINSI
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
5 Pejabat Struktural A. PNS jabatan a. Hukuman ringan
JA Pengawas • struktural JA Pelaksana,
• fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan
Pelaksana Pemula,
• fungsional umum golongan JPT Pratama di
lingkungannya
B. PNS jabatan a. Hukuman sedang, jenis HD
• fungsional umum golongan JPT Madya a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
tahun; dan
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
PROVINSI
GUBERNUR
B. PNS Pusat, PNS Daerah Provinsi, dan PNS a. Hukuman berat, jenis HD
Daerah Kabupaten/Kota dari provinsi lain – Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat
yang dipekerjakan atau diperbantukan pada lebih rendah;
Kabupaten/Kota di provinsinya yang – Pembebasan dari jabatan;
menduduki jabatan Sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota
KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK B. PNS YANG DIPEKERJAKAN DI
Kabupaten/Kota LINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK C. PNS YANG DIPERBANTUKAN DI
Kabupaten/Kota LINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK C. PNS YANG DIPERBANTUKAN
Kabupaten/Kota DI LINGKUNGANNYA YANG
MENDUDUKI JABATAN
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 PPK E. PNS yang diperbantukan ke a. Hukuman berat, jenis HD
Kabupaten/Kota luar instansi induknya yang – Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
menduduki jabatan struktural – Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
JPT Madya ke bawah dan .
jabatan fungsional tertentu
jenjang Utama ke bawah serta
jabatan fungsional umum
golongan JA Pengawas
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
3 Pejabat A. PNS YANG MENDUDUKI JABATAN
struktural JPT
Pratama
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
5 Pejabat struktural A. PNS YANG MENDUDUKI JABATAN
JA Pengawas
KABUPATEN/KOTA
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 113
Pengertian Hak, Kewajiban dan Larangan Pegawai
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 114
Tujuan Hak, Kewajiban dan Larangan Pegawai
Meningkatkan perjuangan, pengabdian, kesetiaan, dan
ketaatan Pegawai Negeri Sipil kepada Negara kesatuan dan
Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 115
Manfaat Hak, Kewajiban , dan Larangan Pegawai
1. Pendorong
peningkatan taraf 4. Meningkatkan
hidup sosial kedisiplinan PNS
ekonomi masyarakat
dan lingkungannya
2. Terjaminnya
ketertiban dan 5. Meningkatkan
kelancaran tanggung jawab
pelaksanaan tugas PNS
pokok dan fungsi
PNS
6. Mempercepat proses
perubahan kearah
3. Mendorong peningkatan
peningkatan kinerja profesionalisme dalam
dan perubahan sikap bekerja
dan perilaku PNS
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 116
Jenis-jenis Kewajiban Pegawai dan Penerapannya
01 02 03 04
Setia dan dan taat pada Menjaga persatuan dan Melaksanakan kebijakan Menaati ketentuan
pancasila, UUD NRI kesatuan bangsa pemerintah peraturan perundang-
1945, NKRI, dan undangan
pemerintahan yang sah
05 06 07 08
Melaksanakan tugas Menunjukan integritas Menyimpan rahasia Bersedia ditempatkan di
kedinasan dan keteladanan jabatan seluruh wilayah NKRI
1 2 3 4 5 6
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 118
Jenis-jenis Larangan Pegawai dan Penerapannya
7 8 9 10 11
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 119
Contoh pelanggaran atas hak pegawai
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 120
Contoh pelanggaran atas hak pegawai
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 124
Pemberhentian PNS
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 125
Pengertian pemberhentian PNS
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 126
Jenis-Jenis Pemberhentian PNS
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 127
Lanjutan . . .
12 Pemberhentian Sementara
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 128
Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri
PP No 11 tahun 2017
Batas usia pensiun bagi PNS yang
03 menduduki JF yang ditentukan dalam
undang-undang, berlaku ketentuan sesuai
dengan BUP yang ditetapkan dalam
undang-undang yang bersangkutan
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 130
Pemberhentian Karena Perampingan Organisasi
PNS yang tidak cakap jasmani dan/atau rohani diberhentikan dengan hormat
apabila:
a. tidak dapat bekerja lagi dalam semua Jabatan karena kesehatannya;
1 b. menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri atau
lingkungan kerjanya; atau
c. tidak mampu bekerja kembali setelah berakhirnya cuti sakit
PP No 11 tahun 2017
04 Apabila PNS yang meninggal dunia atau tewas telah berkeluarga,
kepada janda/duda atau anaknya diberikan hak kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PNS yang telah hilang dianggap telah meninggal Janda/duda atau anak PNS
diberikan hak kepegawaian sesuai
1 dunia dan dapat diberhentikan dengan hormat
pada akhir bulan ke-12 sejak dinyatakan hilang 4 dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Pernyataan hilang dibuat oleh PPK atau pejabat Dalam hal PNS yang hilang ditemukan
lain yang ditunjuk berdasarkan surat keterangan
2 atau berita acara pemeriksaan dari pihak
kepolisian RI
5 kembali dan masih hidup, dapat diangkat
kembali sebagai PNS sepanjang yang
bersangkutan belum mencapai BUP
Diberhentikan Dengan
PNS yang dipidana dengan pidana penjara kurang dari 2
Hormat Tidak Atas
tahun
Permintaan Sendiri
1
cuti di luar tanggungan negara wajib
melaporkan diri secara tertulis kepada
instansi induknya. PNS yang melaporkan diri, tetapi tidak
4
dapat diangkat dalam Jabatan pada
instansi induknya, disalurkan pada
instansi lain
Batas waktu melaporkan diri secara
6
sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilakukan oleh PPK setelah
berkoordinasi dengan Kepala BKN.
Pasal 258 :
PNS yang terbukti menggunakan ijazah palsu
dalam pembinaan kepegawaian diberhentikan
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri.
03 Apabila keterlambatan melaporkan diri itu lebih dari 6 (enam) bulan maka
PNS yang bersangkutan harus diberhentikan dengan hormat sebagai PNS
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 144
Pemberhentian Sementara
2
Diangkat menjadi komisioner atau
anggota lembaga nonstruktural
3
Ditahan karena menjadi tersangka
tindak pidana
01 02 03 04
PNS yang berhenti PNS diberikan jaminan Jaminan pensiun PNS Jaminan pensiun dan
bekerja berhak atas pensiun apabila: dan jaminan hari tua jaminan hari tua PNS
jaminan pensiun dan a. Meninggal dunia PNS diberikan sebagai sebagaimana
jaminan hari tua PNS b. Atas permintaan perlindungan dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan sendiri dengan usia kesinambungan mencakup jaminan
ketentuan peraturan dan masa kerja penghasilan hari tua, pensiun dan jaminan
perundang-undangan tertentu sebagai hak dan hari tua yang diberikan
c. Mencapai Batas sebagai penghargaan dalam program
Usia Pensiun atas pengabdian PNS jaminan sosial nasional
d. Perampingan
organisasi yang
mengakibatkan
pensiun dini
e. Tidak cakap 05 06
jasmani dan/atau
rohani sehingga Sumber pembiayaan jaminan Ketentuan lebih lanjut
tidak dapat pensiun dan jaminan hari tua PNS mengenai pengelolaan
menjalankan tugas berasal dari pemerintah selaku program jaminan pensiun dan
pemberi kerja dan iuran PNS yang jaminan hari tua PNS diatur
bersangkutan dalam Peraturan Pemerintah
(1) Permohonan
berhenti sebagai PNS
diajukan secara tertulis
kepada Presiden atau
PPK melalui PyB secara
(6) Presiden atau PPK hierarki (2) Permohonan
menetapkan keputusan
pemberhentian atas
pemberhentian PNS
permintaan sendiri
dengan mendapat hak
disetujui, ditunda, atau
kepegawaian sesuai
ditolak diberikan setelah
dengan ketentuan
mendapat rekomendasi
peraturan
dari PyB
perundangundangan
(1) Pemberhentian dengan hormat PNS yang tidak cakap jasmani dan/atau
Pasal 264 rohani, berdasarkan hasil pengujian kesehatan PNS oleh tim penguji
kesehatan diajukan oleh:
• a. PPK kepada Presiden bagi PNS yang menduduki JPT utama, JPT madya, dan JF
keahlian utama
• b. PyB kepada PPK bagi PNS yang menduduki JPT pratama, JA, dan JF selain JF
keahlian utama
(2) Presiden atau PPK menetapkan keputusan pemberhentian dengan hormat sebagai
PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan mendapat hak kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(3) Keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan paling
lama 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya hasil pemeriksaan kesehatan PNS
oleh tim penguji kesehatan
Pasal 265
(2)
• Keputusan pemberhentian
• PPK atau PyB mengusulkan
• Presiden atau PPK menetapkan sebagaimana dimaksud pada
pemberhentian dengan hormat
keputusan pemberhentian ayat (2) ditetapkan paling lama
PNS yang meninggal dunia,
dengan hormat sebagai PNS 14 (empat belas) hari kerja
tewas, atau hilang kepada
sebagaimana dimaksud pada setelah usul pemberhentian
Presiden atau PPK
ayat (1) dengan mendapat hak diterima
kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan
(1) (3)
(2) Presiden atau PPK menetapkan keputusan pemberhentian tidak dengan hormat
sebagai PNS dengan mendapat hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
(3) Keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan paling
lama 21 (dua puluh satu) hari kerja setelah PNS yang bersangkutan terbukti menjadi
anggota dan/atau pengurus partai politik
(1) Pemberhentian dengan a. PPK kepada Presiden bagi PNS yang sebelum
hormat tidak atas permintaan menjalankan tugas belajar menduduki JPT
sendiri bagi PNS yang tidak utama, JPT madya, dan JF ahli utama
melapor setelah selesai
menjalankan tugas belajar b. PyB kepada PPK bagi PNS yang sebelum
dalam waktu yang ditentukan menjalankan tugas belajar menduduki JPT
diusulkan oleh: pratama, JA, dan JF selain JF ahli utama
Pasal 275
a. Diangkat menjadi
pejabat negara
PNS diberhentikan
sementara,
apabila:
(2) Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh yang berasal dari JF Diplomat dikecualikan dari
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(3) PNS yang diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural
diberhentikan sementara sebagai PNS
(4) PNS yang ditahan menjadi tersangka tindak pidana diberhentikan sementara sebagai
PNS
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 164
Tata Cara Pemberhentian
Pasal 278
(1) Pemberhentian sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 276 huruf a dan huruf b
berlaku sejak yang bersangkutan dilantik dan
berakhir pada saat selesainya masa tugas sebagai
pejabat negara, komisioner, atau anggota lembaga
nonstruktural
Pasal 279
• a. Dibebaskannya tersangka
dengan surat perintah penghentian
Pemberhentian
penyidikan atau penuntutan oleh
sementara sebagaimana
pejabat yang berwenang
dimaksud dalam Pasal
276 huruf c berlaku • b. Ditetapkannya putusan
sejak dikenakan pengadilan yang telah mempunyai
penahanan sampai kekuatan hukum tetap
dengan:
(1) PNS yang dikenakan pemberhentian sementara pada saat mencapai Batas Usia Pensiun:
a. Apabila belum ada putusan b. Apabila berdasarkan putusan c. Apabila berdasarkan putusan d. Apabila berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai pengadilan dinyatakan tidak pengadilan dinyatakan bersalah pengadilan dinyatakan bersalah
kekuatan hukum tetap, diberikan bersalah, diberhentikan dengan melakukan tindak pidana dengan melakukan tindak pidana dengan
penghasilan sebesar 75% (tujuh hormat sebagai PNS dengan pidana penjara paling singkat 2 pidana penjara paling singkat 2
puluh lima persen) dari hak mendapat hak kepegawaian sesuai (dua) tahun dan tidak berencana, (dua) tahun dan berencana,
pensiun dengan ketentuan peraturan diberhentikan dengan hormat diberhentikan tidak dengan hormat
perundangundangan dengan sebagai PNS dengan mendapat hak sebagai PNS dengan mendapat hak
memperhitungkan uang kepegawaian sesuai dengan kepegawaian sesuai dengan
pemberhentian sementara yang ketentuan peraturan perundang- ketentuan peraturan perundang-
sudah diterima, terhitung sejak undangan, terhitung sejak akhir undangan, terhitung sejak akhir
akhir bulan dicapainya Batas Usia bulan yang bersangkutan mencapai bulan yang bersangkutan mencapai
Pensiun Batas Usia Pensiun dan hak atas Batas Usia Pensiun dan tidak
pensiun dibayarkan mulai bulan mengembalikan penghasilan yang
berikutnya telah dibayarkan
(2) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila meninggal dunia sebelum ada putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan
mendapat hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(1) Pemberhentian sementara PNS diusulkan • a. PPK kepada Presiden bagi PNS yang menduduki JPT utama, JPT
oleh: madya, dan JF ahli utama
• b. PyB kepada PPK bagi PNS yang menduduki JPT pratama, JA, dan
JF selain JF ahli utama
a. Tersangka tindak pidana ditahan pada tingkat b. Tersangka tindak pidana ditahan pada tingkat c. Terdakwa tindak pidana ditahan pada tingkat
penyidikan, dan menurut Kepolisian Negara penuntutan, dan menurut Jaksa yang pemeriksaan, dan menurut putusan pengadilan
Republik Indonesia yang bersangkutan dihentikan bersangkutan dihentikan penuntutannya yang telah berkekuatan hukum tetap, dinyatakan
dugaan tindak pidananya tidak bersalah atau dilepaskan dari segala
tuntutan, maka yang bersangkutan diaktifkan
kembali sebagai PNS
(2) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaktifkan kembali sebagai PNS pada Jabatan apabila tersedia lowongan
Jabatan
(3) PNS yang diaktifkan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan penghasilan yang dibayarkan sejak
diangkat dalam Jabatan
(4) PNS yang diaktifkan kembali statusnya menjadi PNS, pembayaran penghasilannya diberikan sebagai berikut:
a. Bagi PNS yang dinyatakan tidak bersalah, kekurangan bagian penghasilan b. Bagi PNS yang dijatuhi pidana percobaan, kekurangan bagian penghasilan
yang tidak diterima selama yang bersangkutan diberhentikan sementara yang tidak diterima selama yang bersangkutan diberhentikan sementara
dibayarkan kembali dengan memperhitungkan uang pemberhentian tidak dibayarkan
sementara yang sudah diterima
PNS yang telah selesai menjadi pejabat negara, komisioner, atau anggota lembaga nonstruktural,
atau PNS yang dinyatakan tidak bersalah oleh putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, mengajukan pengaktifan kembali sebagai PNS kepada PPK melalui PyB paling lama 30
(1) (tiga puluh) hari terhitung setelah yang bersangkutan diberhentikan sebagai pejabat negara,
komisioner, atau anggota lembaga nonstruktural, atau PNS yang dinyatakan tidak bersalah oleh
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
PPK menetapkan keputusan pengaktifan kembali sebagai PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(2) dengan mendapat hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Keputusan pengaktifan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan paling lama 14
(3) (empat belas) hari kerja setelah usul pengaktifan kembali diterima
Pasal
288
Presiden menetapkan pemberhentian PNS di
lingkungan Instansi Pusat dan PNS di lingkungan
Instansi Daerah yang menduduki JPT utama, JPT
madya, dan JF ahli utama
e. Bupati/walikota di
kabupaten/kota
1. JPT pratama
b. PNS yang
menduduki:
4. JF penyelia, JF mahir,
JF terampil, dan JF
pemula
Pasal 291
PPK Instansi Daerah
provinsi menetapkan
pemberhentian
terhadap:
1. JPT pratama
2. JA
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 178
•PPK Instansi Daerah kabupaten/kota menetapkan pemberhentian terhadap:
a. Calon PNS
yang tidak
memenuhi
syarat untuk
diangkat
menjadi PNS di
lingkungannya
PPK Instansi
Daerah
kabupaten/kota
menetapkan
pemberhentian
terhadap:
• 1. JPT pratama
• 2. JA
b. PNS yang • 3. JF ahli madya, JF ahli muda, dan JF
menduduki: ahli pertama
• 4. JF penyelia, JF mahir, JF terampil, dan
JF pemula
(1) Presiden menetapkan pemberhentian sementara PNS di lingkungan Instansi Pusat dan
PNS di lingkungan Instansi Daerah yang menduduki JPT utama, JPT madya, dan JF ahli
utama
• a. JPT Pratama
• b. JA
• c. JF ahli madya, JF ahli muda, dan JF ahli pertama
• d. JF penyelia, JF mahir, JF terampil, dan JF pemula
Pasal 294
Uang tunggu
diberikan setiap
tahun untuk paling
lama 5 (lima) tahun
Pasal 296
(1) Uang tunggu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296 diberikan dengan ketentuan:
(2) Besarnya uang tunggu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak boleh kurang dari gaji
terendah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(3) Uang tunggu diberikan mulai bulan berikutnya terhitung sejak tanggal PNS yang
bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari Jabatannya
Pasal 299
Pasal
301
Pasal 302
(1) PNS yang tidak dapat (2) PNS sebagaimana (3) Besar uang
disalurkan pada Instansi dimaksud pada ayat (1) pada pengabdian sebagaimana
Pemerintah lain karena saat masa uang tunggu dimaksud pada ayat (2)
perampingan organisasi berakhir, memiliki masa kerja adalah 6 (enam) kali masa
atau kebijakan pemerintah pensiun kurang dari 10 kerja kali gaji terakhir yang
sebagaimana dimaksud (sepuluh) tahun diberhentikan diterima
dalam Pasal 241 diberikan dengan hormat dan diberi
uang tunggu uang pengabdian sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 190
Pengertian Pensiun PNS
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 192
Manfaat Pensiun PNS
05 Pensiun orang tua, diterima orang tua ahli waris peserta lajang
sampai batas waktu tertentu sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id (UU No.11 Tahun 1969, Pasal 18) & Serving
Caring, Sharing 193
Skema Pensiun PNS
Pensiun Sesuai Batas Usia Pensiun
03
Dalam hal terdapat PNS yang bersangkutan tidak
dapat disalurkan, dan pada saat terjadi
perampingan organisasi sudah mencapai usia 50
(lima puluh) tahun dan masa kerja 10 (sepuluh)
tahun, PNS diberhentikan dengan hormat dengan
mendapat hak kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 194
Pensiun Sesuai Batas Usia Pensiun
Apabila PNS sebagaimana dimaksud:
a. Tidak dapat disalurkan pada instansi lain
b. Belum mencapai usia 50 (lima puluh) tahun; dan
c. Masa kerja kurang dari 10 (sepuluh) tahun, menurut PP ini, diberikan uang tunggu
paling lama 5 (lima) tahun. Dan apabila sampai dengan 5 (lima) tahun PNS
sebagaimana dimaksud tidak dapat disalurkan, maka PNS tersebut diberhentikan
dengan hormat dan diberikan hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
“Dalam hal pada saat berakhirnya pemberian uang tunggu PNS sebagaimana dimaksud
belum berusia 50 (lima puluh) tahun, jaminan pensiun bagi PNS mulai diberikan pada saat
mencapai usia 50 (lima puluh) tahun,” bunyi Pasal 241 ayat (5) PP Nomor 11 Tahun 2017.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 195
Pensiun karena meninggal
PNS dinyatakan meninggal dunia
apabila: meninggalnya tidak dalam
dan karena menjalankan tugas,
meninggalnya sedang menjalani
masa uang tunggu, atau ,
meninggalnya pada waktu menjalani
cuti di luar tanggungan negara.
PNS yang meninggal dunia Sedangkan PNS dinyatakan tewas apabila meninggal:
atau tewas diberhentikan a. Dalam dan karena menjalankan tugas dan
dengan hormat sebagai PNS kewajibannya;
dengan mendapat hak
kepegawaian sesuai dengan b. Dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan
ketentuan peraturan dinas
perundang-undangan c. Langsung diakibatkan oleh luka atau cacat rohani
atau jasmani yang didapat dalam dan karena
menjalankan tugas kewajibannya atau keadaan lain
yang ada hubungannya dengan kedinasan
d. Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung
Copyright Pusbang ASN 2019
jawab atau sebagai akibat tindakan anasir
pusbangasn.bkn.go.id
itu.
Caring, Sharing & Serving 196
Pensiun Dini
Pemberhentian karena Perampingan Organisasi atau Kebijakan Pemerintah
1
atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan kelebihan PNS, maka
PNS tersebut terlebih dahulu disalurkan
3 masa kerja 10 tahun, diberikan uang
tunggu paling lama 5 tahun.
pada instansi pemerintah lain
Apabila tidak dapat disalurkan dan pada Apabila sampai dengan 5 tahun tidak
4
saat terjadi perampingan organisasi sudah dapat disalurkan maka PNS tersebut
2 mencapai usia 50 tahun maka masa kerja
10 tahun, diberhentikan dengan hormat
dengan mendapat hak kepegawaian.
diberhentikan dengan hormat dan
diberikan hak kepegawaian
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 198
Mekanisme Penetapan dan pemberian pensiun
Peraturan BKN No 2 tahun 2018:
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 199
Yang berhak menerima Pensiun
02 – Janda/duda pensiunan
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 200
Hilangnya hak menerima pensiun
5. Manfaat pensiun anak
1. Pensiun janda/duda atau 3. Jika penerima pensiun tidak
berakhir apabila anak
bagian pensiun janda yang seizin pemerintah menjadi
menikah, bekerja
diberikan kepada janda anggota tentara atau Pegawai
tetap, atau saat usia
Pensiun/duda yang tidak Negeri suatu negara asing;
21/25 tahun masih
mempunyai anak, kuliah
Penyelenggara PT Taspen
Pendiri Negara
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 202
Pengelolaan Dana Pensiun
Jenis-Jenis
Dana Pensiun
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK). 2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Merupakan dana pensiun yang dibentuk (DPLK)
oleh orang atau badan yang Merupakan dana pensiun yang
memperkerjakan pegawai, selaku pendiri, dibentuk oleh bank atau organisasi
untuk menyelenggarakan Program asuransi jiwa untuk
Pensiun Manfaat Pasti, bagi kepentingan menyelenggarakan program pensiun
sebagian atau seluruh pegawainya iuran pasti bagi perseorangan, baik
sebagai peserta dan yang menimbulkan pegawai maupun kerja mandiri yang
kewajiban terhadapa pemberi kerja. terpisah dari DPPK bagi pegawai
bank atau organisasi asuransi jiwa
UU No 11 Tahun 1992
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id yang bersangkutan.Caring, Sharing & Serving 203
Masa Persiapan
Pensiun
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 204
Pengertian Masa Persiapan Pensiun
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 205
Tujuan Masa Persiapan Pensiun
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 206
Manfaat Masa Persiapan Pensiun
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 207
Penyusunan Program Masa Persiapan Pensiun
Aspek Persiapan Materi Yang Dibutuhkan untuk Persiapan Pensiun pegawai
Pensiun
Pendahuluan : • Pentingnya Pensiun disiapkan dengan memberikan cara pandang yang benar
mengenai bagaimana pensiun disiapkan dan bagaimana menghadapi persiun
membangun secara bijak.
mindset yang
• Menyadarkan pegawai pra pensiun yang masih belum memikirkan persiapan
benar berkaitan pensiun mulai berpindah ke fase persiapan pensiun. Dengan demikian pegawai
dengan pensiun pra pensiun mulai menyiapkan masa pensiunnya.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 208
Lanjutan . . .
Aspek Persiapan Materi Yang Dibutuhkan untuk Persiapan Pensiun pegawai
Pensiun
Persiapan Kewirausahaan bagi pemula :
Ekonomi • Kewirausahaan bagi pemula untuk memberikan bekal kepada pegawai pra pensiun
dalam rangka menyiapkan aktvitas dan income baru setelah pensiun.
• Menyiapkan usaha tidak sebatas memberikan keterampilan dan menemukan usaha yang
tepat namun juga bagaimana usaha ini di tatakelola dan pegawai memiliki perencanaan
usaha yang jelas.
• Perlu diperhatkan pula bagaimana menfasilitasi usaha agar sesuai dengan minat atau
hobi pegawai pra pensiun.
• Materi diberikan tidak hanya secara pengetahuan, tetapi sampai dengan tataran
ketrampilan dan pemaknaan materi (memenuhi KSA yaitu Knowledge, Skill, Attude)
Perencanaan atau tatakelola Keuangan dalam Keluarga yang membahas:
• Mulai menata gaya hidup sehingga pengeluaran tidak lebih besar daripada
pemasukan (mulai pensiun biasanya pendapatan akan berkurang dan seharusnya tdak
ada hutang).
• Mulai menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu.
• Mulai mengenali aset yang dimiliki sehingga bisa dikelola.
• Pemahaman bagaimana memanfaatkan pesangon dengan tepat.
• Materi diberikan tdak hanya secara pengetahuan tetapi sampai dengan tataran
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 209
ketrampilan dan pemaknaan materi (memenuhi Knowledge, Skill, Attude)
Lanjutan . . .
Aspek Persiapan Materi Yang Dibutuhkan untuk Persiapan Pensiun pegawai
Pensiun
• Persiapan psikologis diantaranya menyiapkan mental pegawai pra pensiun
menghadapi perubahan yang akan terjadi saat masa transisi pensiun sehingga
perubahan yang ada tidak menimbulkan stress atau ketidaknyamanan lain.
• Memahami fase pensiun yang akan dilalui oleh pegawai sehingga ada
gambaran kesiapan secara psikologis.
Persiapan
• Mampu menghadapi fase kekecewaan dengan mengenali pemicu stres yang
Psikologis mungkin muncul dan mampu mengelola emosi dan stress.
• Materi diberikan tidak hanya secara pengetahuan tetapi sampai dengan tataran
ketrampilan dan pemaknaan materi (memenuhi KSA yaitu Knowledge, Skill,
Attude) sehingga penting sampai dengan melatih skill tatakelola stress dengan
cara meditasi, yoga, relaksasi, senam otak bagi senior, dst.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 210
Lanjutan . . .
Aspek Persiapan Materi Yang Dibutuhkan untuk Persiapan Pensiun pegawai
Pensiun
• Menyiapkan aktvitas yang akan ditekuni untuk mengisi waktu luang dan tetap
memiliki keterlibatan sosial meskipun sudah pensiun.
• Menyiapkan atau membangun dukungan sosial maupun dukungan keluarga
Persiapan Sosial pada saat pensiun nantinya.
• Materi diberikan tidak hanya secara pengetahuan tetapi sampai dengan tataran
ketrampilan dan pemaknaan materi (memenuhi KSA yaitu Knowledge, Skill,
Attude)
• Perlunya tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan pentingnya medical
check up untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan secara dini agar dapat
segera diatasi.
• Mengenali penyakit yang biasanya timbul diusia pensiun sehingga muncul
kesadaran dan tanggungjawab untuk mencegahnya dan pentng untuk menjaga
Persiapan Fisik - kesehatan.
Kesehatan • Menata pola makan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan upaya untuk
pencegahan.
• Materi diberikan tidak hanya secara pengetahuan tetapi sampai dengan tataran
ketrampilan dan pemaknaan materi (memenuhi KSA yaitu Knowledge, Skill,
Attude) sehingga perlu sampai dilakukan checkup kesehatan bagi peserta.
Selain itu perlu dibekali olah fisik yang tepat bagi senior (usia pensiun). 211
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving
Lanjutan . . .
Aspek Persiapan Materi Yang Dibutuhkan untuk Persiapan Pensiun pegawai
Pensiun
• Informasi berkaitan dengan kebijakan pensiun atau masa purna tugas yang
berlaku di Instansi.
• Kejelasan mengenai hal-hal sepert tunjangan, fasilitas, uang pensiun dan atau
uang pesangon yang akan diterima dan mana yang tidak akan diterima lagi
Informasi dari setelah pensiun.
Instansi mengenai
• Penjelasan berkaitan dengan program persiapan pensiun yang akan dijalankan
kebijakan persiun oleh pegawai pra pensiun.
• Membangun kerjasama antara pegawai pra pensiun dengan Instansi sehingga
di masa akhir purna tugasnya pegawai masih memiliki performasi kinerja dan
motivasi yang tnggi untuk melaksanakan tugasnya
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 212
Perencanaan Pensiun
Cobalah untuk menentukan berapa angka yang dibutuhkan untuk pensiun Saudara dan
pasangan. Dengan begitu Saudara dan pasangan dapat mempersiapkan dana yang
dibutuhkan bersama-sama sejak sekarang .
2 Semakin lama Saudara bekerja biasanya ada peningkatan karier yang diiringi
dengan peningkatan penghasilan. Memiliki utang semasa produktif adalah hal
yang wajar. Misalnya kredit kendaraan atau kredit rumah pribadi.
Sederhanakan Investasi
Tutup ‘Bank’
Ketika anak sudah memasuki usia mandiri, Saudara dan pasangan harus
4 membicarakan dengan anak-anak bahwa sudah saatnya ‘Bank’ Papa Mama tutup.
Jika biasanya anak-anak bisa meminta uang untuk membayar berbagai berbagai
kebutuhan dan keinginan kepada orangtuannya, ketika usia mandiri maka aturan
tersebut sudah tidak berlaku lagi. Jangan salah, tidak sedikit orangtua yang tidak
membicarakan hal ini dengan anaknya sehingga akhirnya tidak ada perjanjian
yang jelas mengenai keuangan.
5 Banyak orang berharap untuk pindah dari rumah yang ramai ke tempat yang
lebih tenang ketika sudah pensiun. Keinginan ini tidak menjadi masalah jika
Saudara dan pasangan memang benar-benar berkomitmen untuk pindah
ketempat yang dimaksudkan. Tetapi tidak jarang ada pasangan yang
memutuskan untuk pindah ke tempat tinggal yang lebih ramai.
Pelihara Kesehatan
Biaya tersebut bukan hanya untuk masa kini tetapi juga untuk masa
mendatang. Umumnya orang yang menjaga kesehatan sejak muda akan
relatif lebih sehat pada masa tuanya.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 215
Karier Alternatif pada Masa Pensiun
01 02
Bekerja Sebagai Konsultan Memulai Bisnis Retail.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 216
Lanjutan . . .
03 04 05
Cari kerja rendah Cari Kerja Paruh Relawan
stress dan paruh Waktu Dengan
waktu. Tunjangan Saudara dapat juga
Jika Saudara hanya menikmati posisi
ingin tetap aktif dan Sejak upah umumnya relawan, seperti bekerja
berhubungan dengan rendah, mencari dengan penampungan
orang lain, mencari pekerjaan paruh waktu atau organisasi hewan.
pekerjaan rendah stres, dengan manfaat
dan memerlukan asuransi kesehatan dan Jika Saudara menyukai
tanggung jawab, tunjangan dapat ide untuk membantu
diantaranya: membuat pekerjaan orang lain, namun ingin
a. Call center lebih menarik. penghasilan lebih
b. Posisi ritel tinggi, Saudara dapat
c. Asisten pengajar mempertimbangkan
d. Layanan perawatan untuk bekerja di industri
anak kesehatan.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 217
Jenis-jenis Profesi setelah pensiun
Bidang Pertanian
Memiliki banyak waktu luang dapat dimanfaatkan
01 untuk mulai mencoba menginvestasikan waktu anda
untuk mulai bercocok tanam tanaman tertentu.
Misalnya menanam tanaman-tanaman palawija, seperti
tomat, cabai, terong mentimun dan lain lain
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 218
Bidang Peternakan
Usaha peternakan menjadi sektor yang bisa digarap oleh Anda yang
01 sudah pensiun. Tidak membutuhkan waktu yang terlalu kaku, Anda bisa
mulai mencoba dan membangun konsep bisnis di bidang peternakan.
Misalnya, dengan memulai membangun kandang, menyiapkan sumber
daya seperti rencana bisnis, rekrutmen sumber daya manusia sampai
bagaimana pemasarannya.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 219
Asesmen Minat dan Kesiapan Memasuki Masa
Pensiun
Kesiapan (readiness) adalah penanda Kesiapan pensiun adalah penanda kognitif
kognitif terhadap perilaku dari terhadap perilaku dari penolakan atau
penolakan atau dukungan terhadap dukungan terhadap upaya perubahan dan
upaya perubahan dan titik kedewasaan titik kedewasaan yang berupa kesiagaan,
yang berupa kesiagaan, kesiapan, kesiapan, kematangan untuk dapat menerima
kematangan untuk dapat menerima dan masa transisi ke pola hidup yang baru, dalam
memperaktekan tingkah-laku tertentu hal ini selalu menyangkut perubahan peran,
(Armenakis, dalam Wiyono, Utami, perubahan keinginan dan nilai, dan
Ridzal, Haryanta, & Zulaiha, 2008; Tim perubahan keseluruhan terhadap pola hidup
Widiyatamma, 2010; Dali, dalam individu yang wujudkan dalam bentuk
Shonhadji, 2012). tingkah-laku.
Latar
Keterampilan
belakang
pendidikan
01 03 05
Kompetensi 02 04 Pelatihan.
Pengalaman
Copyright Pusbang ASN 2019 kerja
pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 220
Lanjutan . . .
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 221
Pengembangan Entrepreneurship menghadapi
pensiun
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 222
Lanjutan . . .
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 223
Lanjutan . . .
Harus diatur
urutan isinya
secara tepat.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 225
Lanjutan . . .
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 226
Studi kasus
1) STUDI KASUS KESALAHAN JUMLAH PEMBAYARAN TUNJANGAN HARI TUA
2) STUDI KASUS PEGAWAI NEGERI MELANGGAR SUMPAH JABATAN KARENA
MENOLAK MUTASI
3) STUDI KASUS PENYELESAIAN MASALAH PEGAWAI BERPOLIGAMI
4) STUDI KASUS PENYELESAIAN MASALAH PEGAWAI BERTINDAK ASUSILA
5) STUDI KASUS PENYELESAIAN MASALAH PEGAWAI YANG HILANG
6) STUDI KASUS PENYELESAIAN MASALAH PEMBERHENTIAN PEGAWAI KARENA
SAKIT
7) STUDI KASUS PENYELESAIAN MASALAH PENGGUNAAN HAK CUTI YANG TIDAK
SESUAI DENGAN KRITERIA
8) STUDI KASUS PERMOHONAN PENSIUN PNS DIBERHENTIKAN TIDAK HORMAT
KARENA PIDANA
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 227
Daftar Pustaka
Badan Kepegawaian Negara. (2010). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 tahun 2010 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2013). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 26 tahun 2013 tentang
Pedoman Pemberhentian Dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil Yang Mencapai Batas Usia Pensiun Yang
Akan Diberhentikan Dalam Pangkat Pembina Tingkat Golongan Ruang IV/b Ke Bawah. Jakarta: Badan
Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 10 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Yang Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang Energi Dan
Sumber Daya Mineral. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 08 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Yang Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang
Perhubungan. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi Pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai
Pengembangan Kegiatan Belajar Menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 09 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi Yang Melaksanakan Metrologi Legal Menjadi
Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 228
Daftar Pustaka
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 07 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota Yang Menduduki
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Dan Pengawas Perikanan Bidang Mutu Hasil Perikanan Menjadi
Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan Dan Perikanan. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 02 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/ Kota Yang Melaksanakan Urusan
Pemerintahan Bidang Kehutanan Selain Yang Melaksanakan Pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura)
Kabupaten/ Kota Menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Badan Kepegawaian Negara. (2016). Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 01 tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota Yang Menduduki Jabatan Fungsional
Guru Dan Tenaga Kependidikan Menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi. Jakarta: Badan Kepegawaian
Negara
Erdianto, K. (2017). Pemerintah Bentuk Tim Transisi Badan Siber dan Sandi Negara. Retrieved from
https://nasional.kompas.com
Gondokusumo, A. A. 1998. Komunikasi Pengusaha. PT. Toko Gunung Agung.
Jakarta.
Junaidin, J. (2016). Proses Analisis Jabatan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bima.Jurnal Ilmiah
Mandala Education (JIME), 2(2), 315-325.
Republik Indonesia. (1969). Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda
Pegawai. Jakarta: Sekretariat Negara
Republik Indonesia. (1990). Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 29183 JO Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Sekretariat Negara
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 229
Daftar Pustaka
Republik Indonesia. (1992). Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Jakarta: Sekretariat Negara
Republik Indonesia. (2002). Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan
Struktural. Jakarta: Sekretariat Negara
Republik Indonesia. (2002). Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Kenaikan Pangkat PNS. Jakarta:
Sekretariat Negara
Republik Indonesia. (2010). Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Sekretariat Negara
Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Sekretariat
Negara
Republik Indonesia. (2017). Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Sekretariat Negara
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 230
Daftar Pustaka
Shonhadji, N. (2012). Factors of auditor’s readiness in implementing IFRS in Indonesia.
Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura, 15, (1), 133-
44.Sinarasri.
Wijaya, A. (2015). Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Perum Jasa Tirta 1 Malang (Doctoral
dissertation, University of Muhammadiyah Malang
Wiyono, A. S., Utami, A. D., Ridzal, M., Haryanta, P., & Zulaiha, S. (2008). Kesiapan kepemimpinan dengan kesiapan
implementasi knowledge management dalam organisasi. Jurnal Magister CIO-STEI ITB, Knowledge
Management, Leadership in Your Organization.
Yusuf, A.M. (2002). Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Copyright Pusbang ASN 2019 pusbangasn.bkn.go.id Caring, Sharing & Serving 231