LAPORAN PKL KPP KOSAMBIz

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Politeknik Keuangan Negara STAN atau biasa disingkat dengan PKN STAN
merupakan salah satu perguruan tinggi vokasi yang berada langsung di bawah
Kementerian Keuangan. PKN STAN menawarkan berbagai macam jenis Program
Studi Diploma I,III, dan IV. Selama pendidikannya, mahasiswa akan dibekalkan
dengan ilmu yang sesuai dengan jurusan dan program studi mahasiswa
ditempatkan. Tidak hanya berbekal teori, untuk menghasilkan lulusan yang
memiliki kemampuan dan keterampilan di bidang keuangan negara, PKN STAN
mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti praktik kerja lapangan. Praktik kerja
lapangan ini dijalankan oleh mahasiswa Program Studi Diploma I setelah mengikuti
Ujian Akhir Semester pada semester akhir. Praktik kerja lapangan ini merupakan
sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama
kuliah di PKN STAN.

Adapun praktik kerja lapangan ini dilakukan pada instansi-instansi yang berada
di bawah Kementerian Keuangan berdasarkan jurusan dan program studinya,
dikarenakan setiap jurusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan instansi-
instansi terkait. Instansi-instansi yang dijadikan sasaran tempat praktik kerja
lapangan ini seperti Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC), Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Inspektorat
Jenderal, dll.

Dunia kerja memiliki kondisi yang amat berbeda dengan kondisi sewaktu masih
mempelajari ilmunya di dalam kelas atau di dalam perkuliahan. Dunia kerja
memiliki alur yang dinamis serta berbagai tugas dan tantangan yang tidak ada atau
tidak dapat disampaikan selama di kelas. Untuk menjalankan tugas dan menghadapi
tantangan pada dunia kerja, maka perlu diselenggarakan pengenalan terhadap dunia
kerja itu sendiri.
Pengenalan dunia kerja kepada mahasiswa harus dilakukan agar mahasiswa
dapat mempersiapkan diri sedini mungkin terhadap situasi dan kondisi dalam
pekerjaannya. Pengenalan dunia kerja kepada mahasiswa dapat dilakukan dengan
berbagai cara diantaranya yaitu melalui kunjungan kerja, studi lapangan, praktik
kerja lapangan, dan lain-lain. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan
yang berorientasi terapan terhadap ilmu yang diajarkan dalam proses pembelajaran
di kampus.

Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN-STAN) sebagai bagian dari Badan


Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) menyelenggarakan kegiatan PKL
dengan sasaran instansi-instansi dibawah Kementerian Keuangan seperti Direktorat
Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC), Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN), dan lain-lain. Kegiatan PKL wajib diikuti oleh semua
mahasiswa aktif PKN-STAN dengan tujuan mampu memperkenalkan kepada
mahasiswanya tentang dunia kerja serta ruang lingkup kerjanya nanti. Seluruh
mahasiswa prodi DIII Pajak diarahkan untuk melaksanakan PKL pada instansi
dibawah Direktorat Jenderal Pajak yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama.

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT


1.2.1 TUJUAN
Praktik Kerja Lapangan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama ini
dilaksanakan dengan tujuan :

1. Mahasiswa dapat menerapkan teori yang telah dipelajari di dalam proses


perkuliahan untuk diterapkan secara langsung pada dunia kerja;
2. Mahasiswa dapat mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang
sebenarnya;
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses bisnis instansi Kantor
Pelayanan Pajak Pratama sebagai salah satu unit vertikal di Direktorat
Jenderal Pajak.

2
1.2.2 MANFAAT
Praktik Kerja Lapangan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama ini memiliki
manfaat :
1. Mahasiswa mendapatkan bekal berupa pengetahuan, pengalaman, serta
pembelajaran dalam dunia kerja untuk mempersiapkan diri menghadapi
dunia kerja yang sebenarnya;
2. Mahasiswa menjadi lebih disiplin, bertanggungjawab, dan berintegritas
dalam menjalankan tugas serta kewajibannya;
3. Mahasiswa mengetahui sistem yang dijalankan pada organisasi Kantor
Pelayanan Pajak Pratama;
4. Mahasiswa memahami bagaimana lingkungan kantor dan mengenali
apa saja tugas yang diberikan.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 LANDASAN TEORI


1. PMK No. 210/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jendral Pajak
2. PMK No. 206.2/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Insntasi
Vertikal Direktorat Jendral Pajak
3. PMK No. 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jendral Pajak
4. PMK No. 62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jendral Pajak
5. PMK No. PMK-79/PMK-01/2015 tentang Account Representative (AR)
6. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-379/PJ/2013 tentang
Standar Operasional Prosedur Baru, Revisi, dan Hapus Semester II Tahun
2013 di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak.

2.2 PROFIL INSTITUSI


2.1.1. SEJARAH
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kosambi dibentuk berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan nomor : 132/PMK.01/2006 tanggal 22 Desember
2006, sebagai unsur Pelaksanaan Direktorat Jenderal Pajak dibidang pelayanan
pajak yang berada dibawah dan Bertanggung jawab langsung kepada kepala
kantor wilayah Direktorat Jendral Pajak Banten.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kosambi pada mulanya merupakan


Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Tangerang Dua yang mempunyai
tugas melakukan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan wajib pajak dibidang
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB) dalam wilayah wewenangnya.

4
Sejalan dengan perubahan sosial, politik dan ekonomi yang sangat cepat
telah menuntut perubahan Undang-Undang Perpajakan dan Struktur Organisasi.
bahwa dalam rangka pelaksanaan modernisasi system administrasi perpajakan
sebagai upaya pelaksanaan “Good Governance“ dan meningkatkan penerimaan
pajak serta efektivitas organisasi instansi vertikal dilingkungan Direktorat
Jenderal Pajak maka dipandang perlu untuk melakukan penataan organisasi dan
tata kerja instansi vertikal dilingkungan Direktorat Jendral Pajak melalui
Penerapan Sistem Perpajakan Modern.

Sehubung dengan hal tersebut di atas maka berdasarkan Peraturan


Menteri Keuangan Nomor : 132/PMK. 01/2006 tanggal 22 Desember 2006 dan
Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor : SE- 19/PJ/2007 tanggal 13 April
2007, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Tangerang Dua secara
organisasi berubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kosambi.

2.1.2. WILAYAH KERJA


Wilayah kerja KPP Pratama Kosambi berdasarkan Lampiran Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014 Tanggal 17 Oktober 2014:

1. Kecamatan Pasar Kemis


2. Kecamatan Sindang Jaya
3. Kecamatan Mauk
4. Kecamatan Kemiri
5. Kecamatan Sukadiri
6. Kecamatan Rajeg
7. Kecamatan Sepatan
8. Kecamatan Sepatan Timur
9. Kecamatan Paku Haji
10. Kecamatan Teluk Naga
11. Kecamatan Kosambi

2.1.3. STRUKTUR ORGANISASI

KPP Pratama Kosambi dikepalai oleh Bapak Adi Prana Pribadi. Sesuai
dengan struktur organisasi di KPP Pratama berdasarkan Peraturan Menteri

5
Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, berikut adalah data berupa nama dari kepala
masing-masing seksi di KPP Pratama Kosambi:

1. Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal : Plh. Joko Setiyono

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi :

3. Seksi Pelayanan : Uswah Hasanah

4. Seksi Penagihan : Zuli Fathullah

5. Seksi Pemeriksaan : Des Irianto

6. Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan :

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I : Ayi Hermawan

8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II : Andi Haris Simarmata

9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III : Kukuh Setyo Adji Prabowo

10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV : Nur Hidayah

11. Supervisor : Siti Nilamsuti Nasution

2.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI


2.2.1. TUGAS POKOK KPP PRATAMA
Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah instansi vertikal Direktorat
Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Kantor Wilayah.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kosambi dalam kegiatan operasional


sehari-hari merupakan penggabungan fungsi dan tugas pokok dari 3 instansi
vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebelumnya, yaitu kantor Pelayanan Pajak
(KPP), Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP PBB) dan Kantor
Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (KARIKPA).

6
Tugas Pokok Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kosambi adalah
sebagaimana tertera dalam peraturan Menteri Keuangan Nomor:
132/PMK.01/2006 tanggal 22 Desember 2006 tentang “Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak”, yaitu melaksanakan
penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak
Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPnBM), Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam
wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

2.2.2. FUNGSI KPP PRATAMA


Dalam melaksanakan tugasnya KPP Pratama Kosambi mempunyai fungsi
sebagai berikut:

1. Pengumpulan, pencarian, pengolahan, dan pengamatan potensi perpajakan,


penyajian informasi perpajakan, serta pendataan objek dan subjek pajak;
2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;
3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan. Penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan. Serta penerimaan surat lainnya;
4. Penyuluhan perpajakan;
5. Pelayanan perpajakan;
6. Pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak;
7. Pelaksanaan ekstensifikasi;
8. Pengurangan sanksi pajak;
9. Pelaksanaan pemeriksaan pajak;
10. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;
11. Pelaksanaan konsultasi perpajakan;
12. Pembetulan ketetapan pajak;
13. Pelaksanaan administrasi kantor.

7
2.2.3. STRUKTUR KANTOR PELAYANAN PAJAK

Kantor Pelayanan
Pajak

Kelompok Jabatan
Subbagian Umum
Fungsional

Seksi Pengolaha
Seksi Pelayanan Seksi Penagihan Seksi Pemeriksaan
Data dan Informasi

Seksi Pengawasan Seksi Pengawasan Seksi Pengawasan Seksi Pengawasan


dan Konsultasi I dan Konsultasi II dan Konsultasi III dan Konsultasi IV

Unit Eselon III Seksi Ekstensifikasi


Perpajakan
Unit Eselon IV

Unit Fungsional

Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor


62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat
Jendral Pajak masing-masing seksi mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
Uraian tugas :
a. Mengkoordinasikan tugas pelayanan kesekretariatan dengan cara
mengatur kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan serta rumah
tangga dan perlengkapan untuk menunjang kelancaran tugas Kantor
Pelayanan Pajak;
b. Menyelenggarakan pengurusan surat-surat masuk atau berkas dokumen
yang diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. Menyelenggarakan penyusunan surat keluar agar komunikasi administrasi
berjalan dengan lancar;
d. Menyimpan surat dan dokumen untuk memudahkan penemuan kembali
surat atau dokumen yang diperlukan;
e. Membuat konsep rencana kerja subbagian umum;

8
f. Menyiapkan bahan penyusunan konsep usulan pengangkatan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
g. Menyiapkan bahan penyusunan konsep usulan kenaikan pangkat pegawai
golongan II/d kebawah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
h. Membuat konsep surat pemberitahuan kenaikan gaji berkala sesuai
ketentuan yang berlaku;
i. Menyiapkan bahan penyusunan konsep usulan calon peserta diklat.

Sub Bagian Umum dan Kapatuhan Internal terdiri atas 3 (tiga) bagian, yaitu
sebagai berikut:

1. Bagian Kepegawaian
Uraian tugas :

1) Melaksanakan urusan kepegawaian antara lain menatausahakan


surat masuk dan surat keluar, pengetikan, penataan/penyusunan
arsip dan dokumen serta membantu urusan lapangan;
2) Melaksanakan pengelolaan pembayaran gaji/rapel, gaji/kekurangan
gaji, dan mengupdate data daftar gaji berdasarkan mutasi
kepegawaian;
3) Membuat konsep Daftar Perencanaan Pembiayaan Kantor
Pelayanan Pajak.
4) Menyiapkan surat permintaan pembayaran/SSP sebagai uang
persediaan (UP) atau UP tambahan;
5) Menyiapkan SPPR-LS sebagai pembayaran langsung atas tagihan
pihak ketiga.
2. Bagian Keuangan
Bertugas melaksanakan urusan pelayanan keuangan dengan cara
menyusun rencana kerja keuangan atau menyusun Daftar Usulan
Kegiatan dan memproses surat permintaan pembayaran.
3. Bagian Rumah Tangga dan Pengelolaan BMN
Uraian tugas :

9
1) Melaksanakan urusan rumah tangga dan perlengkapan kantor
dengan cara merencanakan kebutuhan, mengatur pengadaan, dan
menyalurkan perlengkapan kantor serta memelihara barang
inventaris;
2) Membuat konsep perencanaan dan pengadaan alat perlengkapan
kantor/ATK/formulir sesuai dengan batas kewenangannya
berdasarkan rencana anggaran dalam DIPA;
3) Melaksanakan penyimpanan dan pendistribusian alat perlengkapan
kantor;
4) Mencatat dan memberi kode klasifikasi lokasi inventaris serta
menyelenggarakan pembukuan inventaris kantor;
5) Menyusun konsep kompilasi laporan barang inventaris kantor;
6) Meneliti barang-barang inventaris kantor yang rusak dan tidak
terpakai lagi serta membuat konsep daftar usulan penghapusan dan
pemusnahannya;
7) Pengamanan dan Pemeliharaan BMN;
Pengamanan BMN
a) Pengamanan Fisik yaitu memasang tanda kepemilikan;
b) Pengamanan Administrasi yaitu menghimpun, mencatat,
menyimpan dan menata usaha BMN;
Pemeliharaan BMN
a) Memonitoring kondisi BMN;
b) Memonitoring kebutuhan dan penghapusan BMN
2. Seksi Pengawasan dan Kosultasi
Di KPP Pratama Kosambi terdapat 4 (empat) Seksi Pengawasan dan
Konsultasi yaitu :

1) Seksi Pengawasan dan Konsultasi I


2) Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
3) Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
4) Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV

10
Pada PMK-79/PMK-01/2015 tentang Account Representative (AR)
pada KPP membuat pemisahan pada AR. Adapun tugas masing-masing AR
yaitu sebagai berikut :
1. AR yang menjalankan fungsi pelayanan dan konsultasi Wajib Pajak
(Waskon I) mempunyai tugas :
a. Melakukan proses penyelesaian permohonan Wajib Pajak;
b. Melakukan proses penyelesaian usulan pembetulan ketetapan
pajak;
c. Melakukan bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan
kepada Wajib Pajak.
2. AR yang menjalankan fungsi pengawasan dan penggalian potensi
Wajib Pajak (Waskon II,III,IV) mempunyai tugas :
a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak;
b. Menyusun profit Wajib Pajak;
c. Menganalisis kinerja Wajib Pajak;
d. Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka Intensifikasi dan
himbauan kepada Wajib Pajak.

11
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL

Waktu : 13 Agustus 2018 s.d 07 September 2018

Tempat : KPP Pratama Kosambi

Jalan Perintis Kemerdekaan II, Cikokol, Tangerang 15118

Pembagian Tugas

NAMA SEKSI
Alysha Gahara Subbagian Umum dan Kepatuhan
Internal
Sendy Marta Damura Subbagian Umum dan Kepatuhan
Internal
Diva Artavia Elysandi Pengawasan dan Konsultasi I
Muhammad Iqbal Pengawasan dan Konsultasi II
Nadiyah Elvina Pengawasan dan Konsultasi III

4.1 TUGAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN


3.1.1. SUBBAG UMUM DAN KEPATUHAN INTERNAL
1. Merekam Absensi

Absen sehari-hari pegawai yang berhasil direkam oleh alat absensi fingerprint
harus dilakukan perekaman manual melalui komputer ke dalam SIKKA. Setelah
membuka aplikasi perekam absensi kami mengkonversi data tersebut menjadi teks.
Setelah itu kami menyalinnya ke Ms. Excel dengan format yang tersedia, apabila
sudah disimpan file tersebut harus diupload ke SIKKA melalui akun Kasuki.
Perekaman absen ini dilakukan 2x setiap harinya, untuk merekam absen datang
dan pulang. Tugas ini harus dilakukan secara hati-hati dan teliti agar tidak terjadi
kesalahan dalam input data absen hari tersebut.

2. Melakukan Sidak

Dalam praktiknya sidak dilakukan beberapa minggu sekali. Tujuan


diadakannya sidak adalah melihat bagaimana kesiapan dan kerapihan pegawai
dalam bekerja, apakah sudah sesuai atau belum. Dalam melakukan sidak pegawai
ditemani oleh Kasuki lalu mendatangi seluruh seksi yang terdapat dalam KPP
Pratama Kosambi.

3. Mendistribusikan Surat

Setiap harinya di Subbag Umum terdapat surat yang siap dikirim keluar yang
telah dikumpulkan dari Seksi Waskon dan Pelayanan maupun seksi lainnya.
Kemudian ada petugas ekspedisi (kurir) yang datang dan mengambil surat-surat
tersebut untuk dikirimkan kepada penerima.

Begitu pula sebaliknya dengan surat-surat masuk. Nantinya surat-surat masuk


akan diterima oleh subbag umum dan nantinya akan diberikan kepada seksi-seksi
terkait. Nota-nota pengiriman tersebut harus disimpan agar dapat dicek kembali
apabila ada masalah.

4. Mengadministrasikan Gaji dan Tunjangan Kinerja

Berdasarkan data absen dan melihat surat cuti serta tugas, bagian kepegawaian
bertugas untuk melakukan pengelolaan gaji dan tunjungan kinerja. Dengan melihat
hal-hal tersebut akan dilakukan potongan yang sesuai dengan ketentuan.

Bagian kepegawaian juga harus menyiapkan bukti gaji jika suatu saat diminta
oleh pegawai. Selain itu, bagian kepegawaian juga harus menginformasikan apabila
ada perubahan gaji dan sebagainya.

2
5. Pengadaan Barang

Bagian Umum dan Kepatuhan Internal juga bertugas untuk menyiapkan barang-
barang yang sekiranya diperlukan oleh kantor, seperti alat tulis kantor, printer, dan
sebagainya. Hal yang biasa dilakukan adalah melakukan pembelian ataupun
penyewaan alat dari pihak ketiga. Selain melakukan pengadaan, seksi ini bertugas
untuk memonitoring dan menjaga barang-barang tersebut sehingga dapat
digunakan nantinya.

3.1.2. SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI


1. Disposisi Surat Masuk

Dalam pengerjaan surat masuk ke dalam seksi waskon digunakan aplikasi


eRegister sebagai instrument utama. Dalam aplikasi tersebut terdapat arus
persuratan dari seksi lain ke dalam seksi waskon maupun sebaliknya. Saat terdapat
surat masuk dari seksi lain maka hal pertama yang dilakukan adalah mencetak
lembar disposisi dari tab “Umum”. Apabila belum terdapat data surat masuk dari
seksi lain, maka di input secara manual sesuai data surat masuk tersebut.

Selanjutnya surat yang telah dilengkapi dengan lembar disposisi tersebut


diajukan kepada kepala seksi waskon untuk dicek dan ditanda tangani. Setelah
terdapat bukti persetujuan kepala seksi, surat tersebut di disposisikan. Hardcopy
surat diserahkan kepada account representative terkait dengan menggunakan
lembar registrasi dari eRegister sebagai tanda bukti penerimaan.

2. Surat Keluar terkait SP2DK dan Nota Dinas

Terdapat sebuah buku ekspedisi yang digunakan sebagai tanda bukti


penerimaan dan pengiriman surat ke bagian lain. Apabila surat terkait dengan
sekretariat yaitu dengan tujuan tanda tangan kepala kantor, SP2DK salah satunya,
maka digunakan buku ekspedisi sekretaris. Dan pemberian nomor untuk Nota Dinas
yang keluar, kita menggunakan aplikasi eRegister atau dapat dilakukan secara
manual dengan aplikasi Ms Excel.

3
3. Pengiriman Surat Kepada Wajib Pajak

Dalam pengiriman surat kepada wajib pajak pengecekan terhadap nama, alamat,
dan nomor surat perlu diperhatikan, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengiriman
dan pendataannya. Surat yang akan dikirimkan terlebih dahulu dikemas dalam
amplop yang sudah dilengkapi dengan stempel dari seksi masing-masing.
Selanjutnya surat yang akan dikirim diserahkan ke sub-bagian umum, serta
dilengkapi dengan “lembar pengantar pos” dua rangkap dan satu rangkap lagi
digunakan sebagai tanda bukti penerimaan dari sub-bagian umum.

4. Pengerjaan Surat Kembalian Pos

Surat yang dikirimkan pada wajib pajak melalui jasa ekspedisi terkadang
kembali, dikarenakan beberapa hal, misalnya wajib pajak telah pindah alamat,
terdapat kesalahan penulisan alamat atau alamat tidak ditemukan dan lain
sebagainya. Maka hal pertama yang dilakukan adalah pendataan surat kembalian
pos tersebut. Selanjutnya dilakukan pengecekan di apportal terkait dengan data
wajib pajak. Apabila memang terdapat kesalahan dalam pencatatan alamat, maka
dapat dikirimkan lagi. Namun apabila data sudah sama maka dapat disampaikan
kepada account representative terkait surat kembalian pos tersebut

5. Hal-hal terkait pengerjaan klerikal

Dalam penyampaian surat diposisi terkadang dilakukan kepada seluruh account


representative dalam seksi waskon, maka dalam penyampainnya dapat dilakukan
dalam bentuk hardcopy. Hardcopy diserahkan secara bergiliran melalui seorang
koordinator yang ditunjuk oleh kepala seksi, ditandatangani kemudian diarsipkan
dalam berkas.

4
4.2 KENDALA
1. Seksi Ekstensifikasi

Wilayah kerja KPP Pratama Kosambi mencakup beberapa kabupaten Tangerang


yang masih cukup tertinggal, sehingga kendala utama seksi ekstensifikasi adalah
Wajib Pajak yang tidak teredukasi, dimana yang menjadi beban utama adalah seksi
ekstensfikasi wajib melakukan tugasnya dengan cara, pemilihan kata, dan
perlakuan yang mudah dipahami agar informasi dapat tersampaikan.

2. Seksi Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal

Kendala pada seksi Umum dan Kepatuhan Internal adalah alamat yang tidak jelas
saat pengiriman surat dari berbagai seksi khususnya ekstensifikasi yang contohnya
berupa surat himbauan pelaporan SPT, sehingga banyak surat yang Kembali Pos
(kempos) yang tidak hanya mengurangi efektivitas pegawai, namun juga
mengurangi efesiensi pengeluaran.

3. Kesalahan yang Manusiawi


Kendala lain yang berkaitan dengan surat pos yang dikirimkan dari beberapa seksi
adalah, lupanya sang pengantar surat untuk membubuhkan cap seksi pada amplop
surat yang akan dikirimkan kepada alamat yang dituju.

4. Internet tidak berjalan sebagaimana mestinya


Penggunaan internet sangat dibutuhkan dalam mengakses situs apportaldjp, pada
suatu saat koneksi internet mengalami gangguan sehingga tidak bisa dimanfaatkan.
Hal ini, membuat kesulitan dalam membuat disposisi atas surat yang masuk berasal
dari Wajib Pajak tertentu, dikarenakan jumlah Wajib Pajak yang terbilang banyak,
maka untuk memasangkan antara Wajib Pajak dengan Account Representative yang
bertanggung jawab atas Wajib Pajak tersebut tidak dapat ditemukan melalui
apportaldjp.

5
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Setelah kurang lebih empat minggu, kami mengikuti kegiatan praktik kerja
lapangan di KPP Pratama Kosambi. Kami menyadari bahwa ilmu-ilmu yang kami
pelajari selama berkuliah belumlah cukup untuk menyelesaikan seluruh kendala,
permasalahan serta tugas yang harus dijalankan. Selama praktik kerja lapangan,
banyak ilmu-ilmu baru yang kami dapatkan seperti, pengenalan lingkungan kerja,
pelayanan, komunikasi antar pegawai, bagaimana cara bersikap yang baik dan
benar, dan urusan-urusan lainnnya yang belum pernah kami dapatkan selama kuliah
di kampus.

Selama praktik kerja lapangan pula, kami diharuskan untuk siap dalam
menjalankan setiap tugas yang diberikan. Karena para pegawai di kantor tempat
praktik dilaksanakan menganggap bahwa kami telah memiliki bekal yang cukup
dan siap untuk menjalankan tugas yang diberikan.

4.2 SARAN
Dari hasil pemaparan di atas, saran yang dapat kami berikan untuk KPP Pratama
Kosambi berupa:

Anda mungkin juga menyukai