Sop Tatalaksana Varicella Cacar
Sop Tatalaksana Varicella Cacar
Sop Tatalaksana Varicella Cacar
No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit 12 Mai 2016
Halaman 1/2
1. Pengertian 1. Varicella atau chickenpox atau cacar air adalah infeksi akut primer
oleh virus Varicellazoster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis
terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi
di bagian sentral tubuh. Masa inkubasi 14-21 hari. Penularan melalui
udara (air-borne) dan kontak langsung
2. Komplikasi: pneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama terjadi pada
pasien dengan gangguan imun. Varisela pada kehamilan berisiko
untuk menyebabkan infeksi intrauterin pada janin, menyebabkan
sindrom varisela kongenital.
3. Prognosis pada pasien dengan imunokompeten adalah bonam,
sedangkan pada pasien dengan imunokompromais, prognosis
menjadi dubia ad bonam.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana
pasien varicella yang berobat di Puskesmas Darul Imarah.
3. Kebijakan SK
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Alat dan Bahan Alat:
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Thermometer
d. ATK
6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya
a. Keluhan Demam, malaise, dan nyeri kepala.
b. Selanjutnya timbul lesi kulit berupa papul eritem yang dalam
waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel yang disertai rasa
gatal.
c. Faktor risiko:
1) Anak-anak.
2) Riwayat kontak dengan penderita varicella.
3) Keadaan imunodefisiensi.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, untuk menemukan tanda-
tanda berikut:
a. Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu
beberapa jam berubah menjadi vesikel seperti tetesan embun
(tear drops). Vesikel akan menjadi keruh dan kemudian menjadi
krusta.
b. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel
baru yang menimbulkan gambaran polimorfik khas untuk
varicella.
c. Penyebaran terjadi secara sentrifugal, serta dapat menyerang
selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas atas.
3. Petugas melakukan penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik.
4. Petugas melakukan tatalaksana:
a. Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak mengakibatkan pecahnya
vesikel.
b. Pemberian nutrisi TKTP, istirahat dan mencegah kontak dengan
orang lain.
c. Gejala prodromal diatasi dengan parasetamol.
d. Pengobatan antivirus oral:
1) Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20 mg/kgBB
(dosis maksimal 800 mg), selama 7-10 hari dan efektif
diberikan pada 24 jam pertama setelah timbul lesi.
5. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi pada pasien dan atau
keluarganya
a. Edukasi bahwa varisella merupakan penyakit yang self-limiting
pada anak yang imunokompeten.
b. Komplikasi yang ringan dapat berupa infeksi bakteri sekunder,
sehingga pasien sebaiknya menjaga kebersihan tubuh.
c. Penderita sebaiknya dikarantina untuk mencegah penularan.
6. Petugas melakukan rujukan dengan kriteria:
a. Pasien mempunyai gangguan imunitas
b. Mengalami komplikasi yang berat seperti pneumonia, ensefalitis,
dan hepatitis.
7. Bagan Alir
8. Hal-hal Yang Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Ruang Loket,Ruang Poli Anak, Ruang Apotik
10. Dokumen Terkait Rekam Medis
TATALAKSANA VARICELLA
No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit : 12 Mai 2016
Halaman :
2
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik, untuk
menemukan tanda-tanda berikut:
Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu
beberapa jam berubah menjadi vesikel seperti tetesan embun
(tear drops). Vesikel akan menjadi keruh dan kemudian menjadi
krusta.