1.PROPOSAL - Revisi
1.PROPOSAL - Revisi
1.PROPOSAL - Revisi
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Suparman Budiono Saeran
NIM. 19010241
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Suparman Budiono Saeran
NIM. 19010241
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal penelitian ini telah diperiksa oleh pembimbing dan telah disetujui untuk
mengikuti seminar proposal pada Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES dr.
Soebandi Jember
Pembimbing 1
Pembimbing 2
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji
Ketua,
Mengesahkan,
Ketua STIKES dr. Soebandi Jember,
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan proposal skripsi ini dapat terselesaikan.
Proposal skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
menyelesaikan pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES dr.
Soebandi dengan judul “perbedaan tingkat kecemasan pasien suspek
oleh berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. H. Said Mardijanto, S.Kep, Ns, M.M selaku Ketua STIKES dr. Soebandi
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
Penulis
DAFTAR ISI
v
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xi
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................ 1
vi
2.1.5 Kecemasan pada Pasien COVID-19..................................... 18
vii
4.6.1 Sumber Data ........................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 49
LAMPIRAN....................................................................................................... 51
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 1.1 Penelitian tentang kecemasan COVID-19 ........................................ 9
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 35
DAFTAR LAMPIRAN
x
Lampiran 1. Kuesioner identitas responden..................................................... 52
xi
BAB I
PENDAHULUAN
penyakit flu. Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada
umumnya, seperti percikan air liur pengidap (batuk dan bersin), menyentuh
tangan atau wajah orang yang terinfeksi, menyentuh mata, hidung dan mulut
setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap COVID
-19 atau fases (WHO, 2020 dalam Erna dan Aranty, 2020)
kasus tersebut sebagai jenis baru Coronavirus. Pada tanggal 30 Januari 2020
1
2
109,963 kasus aktif (14,8% dari terkonfirmasi), 611.097 sembuh (82,2% dari
setelah DKI Jakarta dengan 84.152 kasus terkonfirmasi, 5.827 meninggal dan
pernapasan. Virus ini adalah virus RNA rantai tunggal (single-stranded RNA)
yang dapat diisolasi dari beberapa jenis hewan, terakhir disinyalir virus ini
transmisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara
dominan yaitu demam, batuk kering, dan rasa lelah. Selain itu, gejala lainnya
seperti napas pendek, nyeri tubuh (nyeri otot, sakit kepala), radang
tenggorokan dan beberapa pasien dalam jumlah yang sedikit juga mengalami
gejala seperti hidung meler, nyeri dada, diare, mual dan mudah (Chen dkk.
pemeriksaan PCR Swab. Pasien yang masih dalam perawatan di rumah sakit
kecemasan dan efek Psikologi kepada pasien. Hal ini dikarenakan pandemi
Hal tersebut merupakan perasaan yang ditekan kebawah alam sadar bila
terjadi peningkatan akan adanya bahaya dari dalam. Kecemasan bukan suatu
4
perbedaan jasmani saja, padahal perbedaaan itu juga terdapat pada aspek yang
lainya yaitu aspek kejiwaan, sifat-sifatnya, cara berfikir, bentuk tubuh, suara
yulia 2017). Perbedaan jenis kelamin didapat dari dua faktor yaitu faktor
RSU kaliwates Jember didapatkan kasus mulai bulan Maret 2020 sampai
jumlah kasus per 1 Oktober 2020 sampai 4 januari 2021 dengan katagori
dan kekawatiran saat kondisi sakit, tidak ada keluarga yang mendampingi
hanya petugas medis yang menemani dan menghibur. Selain itu Pasien juga
mengatakan rasa cemas selama menuggu hasil test PCR Swab oleh petugas
pasti ada tetapi saya masih bisa menahan diri dan berusaha sabar. Tn. Y juga
tetap tenang, berdoa dan ini adalah jalan terbaik untu saya dan keluarga.
apalagi selama menunggu hasil PCR swab belum keluar. Pasien juga
sepenuhnya. Kesimpulan dari wawancara kedua pasien diatas bahwa laki laki
medis tetapi juga perlu dukungan psikologis. Selain itu, dukungan psikologis
6
bisa datang dari petugas medis dan keluarga, yang akan berpengaruh kepada
Jember. Hal ini membuat peneliti ingin mengetahui mengetahui secara lebih
Jember.
laki dan perempuan selama menunggu hasil swab diruaang isolasi RSU
Kaliwates Jember.
7
Jember.
(COVID-19).
TINJAUAN PUSTAKA
subjektif dan tidak memiliki objek secara spesifik yang tidak dapat
10
11
a. Teori biologi
b. Teori perilaku
a. Faktor Intrinsik
1) Usia Pasien
sering pada usia dewasa dan lebih banyak pada wanita. Sebagian
Menurut Stuart dan Sudden tahun 1991, peran adalah pola sikap
b. Faktor Ekstrinsik
1) Kondisi Medis
2) Tingkat Pendidikan
3) Akses Informasi
5) Komunikasi
perawatan selanjutnya.
a. Usia
b. Jenis kelamin
lebih peka terhadap emosi yang pada akhirnya peka juga terhadap
c. Tahap perkembangan
lain. Individu denan konsep diri yang negatif lebih rentan terhadap
kecemasan.
d. Tipe kepribadian
e. Pendidikan
f. Status kesehatan
menghadapi stress.
j. Mekanisme koping
k. pekerjaan
dibagi atas:
a. Cemas ringan
b. Cemas sedang
c. Cemas berat
d. Panik
Panik dikaitkan dengan rasa takut dan teror, sebagian orang yang
a. Reaksi emosional
b. Reaksi kognitif
ketakutan individu
c. Reaksi fisiologis
jantung yang berdetak lebih keras, nafas bergerak lebih cepat hingga
hypertermi, sesak nafas dan ketidak nyamanan fisik yang lain. Kedua,
masuk membayangi alam pikiran pasien, hingga depresi berat tak bisa
sosial adalah masa paling berat yang mereka hadapi. Faktor kedua ini
19
skor 3 = berat (lebih dari dua gejala), skor 4 = sangat berat (semua
ringan, skor 21-27 = cemas sedang, skor 28-41= cemas berat, skor
42-56 = panik.
dilakukan uji validitas dan uji reabilitas oleh peneliti dari Brazilia
dengan skala tidak pernah diberi nilai 0, jarang diberi nilai 1, sering
yang melekat pada setiap manusia secara ilmiah yang secara fungsional
yang tampak antara perempuan dan laki-laki dilihat dari segi nilai dan
tingkah laku.
No PERBEDAAN BIOLOGIS
Pria Wanita
1 Pada tubuh pria menonjol garis- Tubuh wanita lebih menonjol,
garis lurus, tegak, kuat dan kekar garis-garis melingkar, bulat,
yang melambangkan keperkasaan lambang kelembutan, kasih
dan kekuatan sayang, dan perasaan aman.
5 Lengan dan tangan penuh dengan Lengan dan tangan lembut dan
otot, kekar, kuat dan keras. lemas
6 Suara besar dan ada jakun pada Suara kecil merdu dan lehernya
leher rata
yang lembut, rapi, emosional, ekpresif, perasa dan lebiht aktis. Dengan
selalu dikaitkan dengan tugas domestik dan laki-laki pada sektor publik.
Virus ini berasal dari famili yang sama dengan virus penyebab SARS
dan MERS. Meskipun berasal dari famili yang sama, namun SARS-
2020).
bahwa virus ini masuk dalam subgenys yang sama dengan coronavirus
permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga,
dan kurang dari 24 jam pada kardus. Seperti virus corona lain SARS-
kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
belum diketahui
virus pada sekret yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung
2020).
28
a. Kasus Suspek
a) Kriteria Klinis:
ATAU
kesadaran.
b) Kriteria Epidemiologis:
penularan**; ATAU
COVID-19.
Catatan :
satu gejala/tanda
(b) berada dalam suatu tempat pada waktu tertentu dalam kondisi
setempat.
coronavirus-2019 /situation-reports.
https://infeksiemerging.kemkes.go.id.
**** ISPA Berat yaitu Demam akut (≥ 380 C)/riwayat demam, dan
b. Kasus Probable
berikut:
c. Kasus konfirmasi:
d. Kontak erat
standar.
a. Tanpa gejala
gejala.
32
b. Ringan
Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa
c. Sedang/Moderat
pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda
berat (batuk atau sulit bernapas disertai napas cepat dan/atau tarikan
Kriteria napas cepat : usia < 2 bulan: ≥ 60 x/menit, usia 2–11 bulan:
x/menit.
frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau SpO2 <
93% pada udara ruangan. ATAU. Pada pasien anak : pasien dengan
e. Kritis
kedua.
34
4) Untuk PCR follow-up pada kasus berat dan kritis, dapat dilakukan
5) Untuk kasus berat dan kritis, bila setelah klinis membaik, bebas
Kerangka konsep adalah suatu uraian atau visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu dengan konsep lainnya atau variabel satu dengan variabel
Keterangan :
= diteliti
= tidak diteliti
= hubungann
Gambar 3.1 Kerangka perbedaan tingkat kecemasan pasien suspek
coronavirus disease 2019 (COVID-19) laki-laki dan perempuan
selama menunggu hasil pcr swab di ruang isolasi RSU
Kaliwates Jember.
35
36
Dalam penelitian ini, peneliti meggunakan hipotesa alternatif (Ha) adalah ada
METODE PENELITIAN
kecemasan antara laki laki dan perempuan pada kasus suspek COVID-19
4.2.1 Populasi
37
38
n = jumlah populasi X 10
100
Kaliwates Jember
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 4.1 Definisi perbedaan tingkat kecemasan antara pasien suspek Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) laki-laki dan
perempuan selama menunggu hasil PCR Swab di RSU Kaliwates Jember
40
41
a. Data Primer
b. Data Sekunder
a. Prosedur Administratif
b. Prosedur Teknis
responden.
kuesioner tersebut.
pernah diberi nilai 0, jarang diberi nilai 1, sering diberi nilai 2 dan
a. Uji validitas
Dengan kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel dengan α = 0,05 maka alat
ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka
alat ukur tersebut adalah tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini
b. Uji Reliabilitas
rumus alpha adalah apabila rhitung > rtabel, maka alat ukur tersebut reliabel
dan juga sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur tidak reliabel. Jika
a. Editing
b. Scoring
Scoring adalah penentuan skor atau nilai untuk tiap ítem pertanyaan.
pernah diberi nilai 0, jarang diberi nilai 1, sering diberi nilai 2 dan
c. Coding
katagori panik.
d. Entery
a. Analisis univariat
b. Analisis bivariat
ketentuan bila nilai p < 0,05 maka ada Perbedaan antara kedua
sampel tersebut.
mengetahui maksud, tujuan dan harapan peneliti serta dampak yang terjadi
hak-hak responden.
c. Kerahasiaan ( Confidentiality )
Herien. 2012. Gender Dan Keluarga Konsep Dan Realita Di Indonesia. Bogor:
IPB Press
Irman, Dkk. 2020. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada Pasien Sindrom
Coroner Akut. Pasuruan: Qiara Media.
Rahmayani. 2014. Perbedaan Tingkat Kecemasan Dental Pasien Pria dan Wanita
Sebelum Pencabutan Gigi Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU
Medan. Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara
Medan.
Yulia. 2017. Perbedaan Tingkat Kecemasan Perawat Pria dan Wanita Menikah
Dalam Menghadapi Pasien Di rumah Sakit. Skripsi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
LAMPIRAN
52
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
No kode :
Tanggal pengisian :
Petunjuk
Berilah tanda (√) pada kolom-kolom di depan jawaban yang sesuai (jawaban
boleh lebih dari satu) Mohon diteliti ulang agar jangan sampai ada pertanyaan
yang terlewatkan
........Tahun
3. Pendidikan terakhir
1. SD
2. SMP
3. SMU
4. Perguruan tinggi
5. Tidak pernah sekolah / tidak Tamat SD
4. Pekerjaan
1. Buruh 4. Wiraswasta
2. Petani 5. Tidak bekerja
3. Pegawai sipil 6. Lain lain
Lampiran 2
No : Tanggal:
53
memberi tanda check (√) pada kolom yang tersedia pada kuesioner tersebut
Tidak
Selalu Sering Jarang
pernah
No Pernyataan (SE) (S) (J)
(TP)
3 2 1
0
Saya merasa sedih ketika berfikir
1 tentang COVID-19
Jumlah
Katagori :
Kriteria nilai : panik dengan skore 17-21 Cemas sedang dengan skore 7-11
- Cemas berat dengan skore 12-16 Cemas ringan dengan skore 0-6
Lampiran 3
INFORMED CONSENT
Kepada
54
Yth.Bapak/Ibu Responden
Di Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Progeam Studi
NIM : 19010241
Selama Menunggu Hasil PCR Swab Di Ruang Isolasi RSU Kaliwates Jember”.
identitas untuk menjadi responden pada penelitian ini. Saya mohon kesediaannya
ucapkan terimakasih
(Suparman Budiono S)
Lampiran 4
Nama : (inisial)
Alamat :
Usia :
dan tujuan penelitian ini yang berjudul Perbedaan Tingkat Kecemasan Pasien
Selama Menunggu Hasil PCR Swab Di Ruang Isolasi RSU Kaliwates Jember”
Responden
( )