TUGAS 1 - Metode Penilitian Sosial - ISIP4216
TUGAS 1 - Metode Penilitian Sosial - ISIP4216
TUGAS 1 - Metode Penilitian Sosial - ISIP4216
TMK1:
Jawaban :
Identifikasi Masalah
Metode kualitatif masalahnya biasanya :
a. Belum terlalu jelas diawalanya.
b. Masalahnya juga agak fleksibel.
c. Fokusnya dibangun secara bertahap.
d. Dibarengi dengan pengumpulan data awal nantinya akan semakin dipertajam.
Sehingga masalah di dalam metode kualitatif ini tidak langsung terfokus karena
tergantung pada data dari para partisipan dan juga pengaruh refleksi pribadi peneliti.
Masalah dalam kualitatif juga diandaikan bahwa tidak mungkin diungkapkan dengan
angka-angka.
Dalam penentuan masalah, peneliti memiliki keyakinan bahwa masalah tersebut
membutuhkan jawaban. Sambil melihat apa yang sudah pernah ditulis sebelumnya
tentang masalah tersebut peneliti hendaknya mencari bukti adanya sesuatu yang hilang
atau kurang lengkap dengan konteks yang ada, sehingga menjadi dasar suatu penelitian.
Serta dengan melihat manfaat penelitian tersebut untuk orang lain, bagi ilmu
pengetahuan, bagi lembaga biasanya terkait dengan penyusunan keputusan dan kebijakan
yang lebih baik.
Memilih topik untuk metode kualitatif dianjurkan apabila :
a) Masalah belum jelas
b) Untuk mengetahui lebih dalam dibalik angka-angka yang disajikan
c) Untuk mengetahui interaksi sosial yang tidak dapat diungkapkan dengan angka-angka
d) Uuntuk mengerti perasaan dan pendapat orang lain
e) Untuk mengembangkan suatu teori
Topik tersebut harus dipersempit. Gaya topik metode kualitatif ini agak fleksibel dan
menganjurkan fokus pada topik secara pelan-pelan dalam proses perjalanan penelitian.
Terkait dengan topik, metode kualitatif ini sangat menekankan pada penggambaran
situasi, keadaan dan tempat penelitian. Karena dua peristiwa yang sama akan memiliki
arti yang berbeda karena konteks dan settingnya berbeda.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah bahan yang tertulis pada buku, jurnal yang membahas tentang
topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka disini membantu untuk melihat ide-ide
pendapat dan kritik tentang topic tersebut yang sebelumnya dibangun dan dianalisa oleh
para ilmuwan. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah
penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Di metode kualitatif ini, tidak mendiskusikan tinjauan pustaka secara mendalam diawal
penelitian, karena nantinya berdasarkan masukkan dari para partisipan, pemikiran
sebelumnya dari para ilmuwan akan dilengkapi, diperluas, dan bahkan disempurnakan.
Bisa jadi, gagasan sebelumnya diganti dengan gagasan yang baru dari hasil penelitian.
Jadi, literature atau tinjauan pustaka adalah langkah berikut dalam kualitatif walaupun
hanya sebagai konfirmasi saja bukan sumber utama penelitian.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk menangkap arti atau meaning yang
terdalam dari suatu peristiwa, gejala, masalah, realita atau fakta tertentu bukan untuk
mempelajari ataupun membuktikan adanya hubungan sebab akibat atau korelasi dari
suatu masalah. Oleh karena itu, metode kualitatif ini tidak menggunakan hipotesa, karena
hipotesa biasanya ditest dengan statistik. Teori didalam metode kualitatif tidak dites,
tetapi mengumpulkan ide-ide yang disampaikan oleh partisipan, dan kemudian dicari
tema-tema atau pola-pola yang kemudian membangun suatu gagasan atau pemikiran
baru.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini menyangkut pula pemilihan dan penentuan calon partisipan yang
potensial. Termasuk juga jumlah partisipan yang akan terlibat. Hal lain yang juga
penting, mempertimbangkan keterjangkauan dan kemampuan para partisipan yang akan
terlibat secara aktif dalam penelitian. Pengumpulan data metode kualitatif ini menuntut
keahlian, keterampilan dan pengetahuan peneliti. Dengan kata lain kredibilitas peneliti
sangat diandalkan.
Observasi
Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data langsung dari lapangan. Data yang
diobservasi bisa berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, dan
keseluruhan interaksi antar manusia. Banyak manfaat yang diperoleh dari observasi.
Dengan observasi peneliti akan menangkap hal yang mungkin tidak diungkapkan oleh
partisipan dalam wawancara atau yang tidak mau diungkapkan oleh partisipan. Bisa juga
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang sangat personal sehingga sulit
diungkapkan dengan kata-kata. Maksud dari observasi adalah menggambarkan keadaan
yang sedang diobservasi. Kualitas penelitian ditentukan oeh seberapa jauh dan
mendalamnya peneliti mengerti tentang situasi dan konteks dan menggambarkannya
sealamiah mungkin.
Sample
Sample bagi metode kualitatif ini sifatnya purposive yaitu sesuai dengan maksud dan
tujuan penelitian. Sampel metode kualitatif tidak menekan pada jumlah atau
keterwakilan, tetapi lebih kepada kualitas informasi, kredibilitas dan kekayaan informasi
yang dimiliki oleh partisipan. Sampel yang jumlahnya banyak tidak akan memiliki arti
jika tidak berkualitas dan partisipan tidak kredibel. Sampel harus sesuai konteks. Patokan
untuk sampel :
a) Jumlahnya kecil karena dengan jumlah kecil peneliti akan mampu mengumpulkan
data yang mendalam.
b) Jumlahnya bisa bervariasi dari satu hingga 40 karena penekanan pada informasi yang
rinci dan kaya.
c) Banyak yang biasanya hanya memberikan informasi yang redundant.
d) Logika sampel yang kecil sering kali salah dimengerti. Sampel juga harus ditentukan
sesuai konteks. Random sampling tidak mungkin menjangkau in-depth analisis, tapi
purposive sampling sangat mungkin.
Wawancara
Wawancara dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi, yang tidak dapat diperoleh melalui
observasi atau kuisioner. Ini sebabnya oleh karena peneliti tidak dapat melakukan observasi
keseluruhan. Dalam wawancara peneliti tidak hanya mengajukan pertanyaan, tetapi mendapatkan
pengertian tentang pengalaman hidup orang lain. Dan ini dilakukan dengan in-depth interview.
Dengan wawancara peneliti merubah orang dari objek menjadi subjek. Wawancara itu direkam
dan akan mmberikan nilai tambah. Pertama, dengan rekaman peneliti akan memiliki bukti asli
suara partisipan. Kedua, pembicara yang direkam akan menjadi bukti otentik bila terjadi salah
penafsiran. Sebelum merekam, peneliti harus meminta izin kepada partisipan terlebih dahulu.
Dan kerahasiaan atas rekaman tersebut harus benar-benar dijamin. Data yang telah direkam
kemudian ditulis kembali dan diringkas. Tentang teknik wawancara dikatakan bahwa sifatnya
pertanyaan open ended, fleksibel tetapi tidak berarti tidak terstruktur. Wawancara biasanya dibuat
ditempat yang nyaman, aman dan bebas dari kebisingan tentunya sudah ditentukan bersama
dengan partisipan. Pertanyaan yang diajukan juga harus berupa hasil pengalaman. Peneliti juga
harus memberikan penekanan kepada arti pengalaman tersebut. Waktu wawancara sebaiknya
tidak lebih dari 90 menit. Apabila membutuhkan waktu lebih dari itu, maka peneliti dapat
meminta waktu lain untuk wawancara selanjutnya.
Analisis Data
Metode kualitatif ini merubah data menjadi temuan (findings). Memang tdak ada formula khusus
untuk itu dan tidak ada alat ukur untuk mengetahui validitas dan reabilitas serta tidak ada aturan
yang absolute. Yang ada hanyalah : “buatlah sebaik mungkin dengan menggunakan akal budimu
secara penuh”. Analisis data disini berarti mengatur secara sistematis bahan hasil wawancara dan
observasi, menafsirkan dan menghasilkan suatu pemikiran, pendapat, teori atau gagasan yang
baru. Maka inilah yang disebut temuan atau findings. Analisis berarti mengolah data,
mengorganisir data dan memecahkan dalam unit-unit yang lebih kecil mencari pola tema-tema
yang sama. Analisis dan penafsiran saling beriringan.
Penafsiran
Penafsiran berarti pengembangan ide berdasarkan hasil temuan dan menghubungkannya dengan
teori yang pernah ada atau dengan konsep-konsep yang lebih luas dan mendalam. Dalam metode
kualitatif, analisis dan penafsiran saling beriringan, pada saat yang sama peneliti menganalisis
dan sedang menafsirkan juga. Bila penelitian dibuat untuk penyelesaian disertai doktoral,
penafsiran berada dibawah seksi diskusi, dimana dijelaskan penemuan yang utama. Dalam
metode kualitatif disini, penafsiran sangatlah penting, sehingga sering disebut sebagai pusat atau
inti dari metode.
Sumber referensi :
Raco.J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakteristik, dan
Keunggulannya. OSF Preprints, 18 July 2018. Web.