Pengertian Adalah sindrom klinis ditandai gejala dan tanda abnormalitas
struktur dan fungsi jantung, yang menyebabkan kegagalan jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen metabolism tubuh. Anamnesis a. Cepat lelah bila beraktifitas ringan(mandi, jalan >300 m, naik tangga) b. Sesak nafas saat terlentang, malam hari atau saat beraktifitas, tidur lebih nyaman bila menggunakan bantal yang tinggi (2-3 bantal) c. Bengkak pada tungkai bawah dekat mata kaki d. Riwayat hipertensi, diabetes militus, hiperkolesterolemia, penyakit jantung koroner, kelainan katup, kelainan vaskular perifer, demam rematik, radiasi dad, penggunaan bahan kardiotoksik, alkoholisme penyakit tiroid. e. Riwayat keluarga: penyakit arteriosklerosis, kardiomegali, kematian mendadak, penyakit gangguan konduksi, miopati skeletal f. Tidak ada hubungan antara gejala yang timbul dengan beratnya disfungsi jantung yang terjadi dan prognosis penyakit. Pemeriksaan Fisik a. Sesak nafas, frekuensi nafas >24x/menit saat istirahat b. Frekuensi nadi >100x/menit nadi kecil dan cepat/iktus cordis bergeser ke lateral pada palpasi c. Peningkatan tekanan vena jugularis d. Hepatomegali/hepatojugular reflux(+) e. Edema tungkai biasanya dekat mata kaki f. Ascites. Kriteria Diagnosis Kriteria Mayor a. Paroxymal nocturnal dyspnea b. Distensi vena jugularis c. Ronki basah halus d. Rontgen : kardiomegali e. Odem pulmonal akut f. S3 gallop g. Tekanan vena sentral > 16 cm H2O GAGAL JANTUNG KRONIK (CHF) STEMI
i. Hepatojugular refluk j. Edema pulmonal, kongesti viseral atau kardiomegali pada autopsi k. Penurunan berat badan > 4,5 kg dalam 5 hari yang respon terhadap terapi gagal jantung Kriteria Minor a. Edema kaki bilateral b. Batuk nocturnal c. Dyspnea pada aktifitas sehari-hari d. Hepatomegali e. Efusi pleura f. Penurunan kapasitas vital dari satu pertiga dari nilai maksimal. g. Takikardia (nadi > 120 kali/menit)
Diagnosis gagal jantung ditegakkan 2 kriteria mayor atau 1
kriteria mayor dan 1 kriteria minor harus ada pada saat bersamaan. Klasifikasi Gagal jantung berdasarkan New York Heart Assosiation (NYHA) Kelas 1 Tidak ada batasan :aktifitas biasa tidak menyebabkan capai, sesak nafas atau palpitasi
Kelas 2 Sedikit batasan pada aktifitas fisik :
tidak ada gangguan pada saat istirahat tetapi aktifitas fisik biasa menyebabkan capai, sesak nafas atau palpitasi
pada saat istirahat tetapi naktifitas fisik ringan menyebabkan capai, sesak nafas atau palpitasi.
Kelas 4 Tidak dapat melakukan aktifitas fisik
tanpa menimbulkan keluhan; gejala gagal jantung timbul meskipun dalam keadaan istirahat dengan keluhan yang semakin bertambah pada aktifitas fisik. Diagnosis Gagal jantung kronik (CHF)
Diagnosis Banding a. Asma bronchial
b. Iskemia miokardium c. Penyakit paru (pneumonia, asma, ppok, emboli paru, hipertensi pulmonal primer) d. Sleep disordered breathing e. Diskonditioning f. Gagal hati g. Gagal ginjal h. Hipoalbuminemia Pemeriksaan Penunjang 1. EKG 12 lead 2. Rongten thorax 3. Laboratorium meliputi darah rutin lengkap, elektrolit, ureum, kreatinin, glukosa, albumin, BNP/NT-pro BNP dan INR. 4. Echokardiografi Terapi 1. diuretik : furosemidoral / IV bila tanda dan gejala kongesti masih ada, dengan dosis 1 mg/kg BB atau lebih 2. ACE inhibitor (atau ARB bila batuk) bila tidak ada kontra indikasi, dosis dinaikan bertahap sampai dosis optimal tercapai. 3. Beta blocer dosis kecil bila tidak ada kontra indikasi, dosis naik bertahap bila dosis sudah optimal tetapi laju nadi masih cepat (>70x/menit), dengan : GAGAL JANTUNG KRONIK (CHF) STEMI
a. Irama sinus dapat ditambah ivabradin mulai dosis
kecil2x2,5 mg, maksimal 2X5 mg b. Irama atrialfibrilasi – respon ventrikel cepat serta fraksi ejeksi rendah, tetapi fungsi ginjal baik, berikan digoxin dosis rumah 0,25 mg pagi. 4. Mineralocorticoid receptor blocer (aldosterone antagonist) dosis kecil bila tidak ada kontra indikasi. Edukasi 1.Edukasi kepatuhan minum obat 2.Edukasi kepatuhan diet rendah garam, rehabilitasi jantung. 3.Edukasi cara mengatasi bila terjadi keburukan sesak nafas 4.Edukasi timbang berat badan dan lingkar perut, ukur jumlah cairan masuk dan keluar agar seimbang 5. Edukasi control tekanan darah, nadi dan pemerksaan fisik ke puskesmas terdekat. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam Indikator Medis 80 % pasien telah mendapat obat Beta blocker, ACE inhibitor dan ARB Pustaka Panduan Praktik Klinis (PPK) Dan Clinical Pathway (CP) Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah, PERKI 2016