Metode Pendekatan Dalam Antropologi Hukum Oleh: Jon Heri, S.H.I., M.H., C.L.A

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

METODE PENDEKATAN DALAM ANTROPOLOGI HUKUM

Oleh : Jon Heri, S.H.I., M.H., C.L.A

Metode yang dapat digunakan dalampenelitian dengan menggunakan


pendekatan antropologi hukum antara lain :

1. Metode Historis mempelajari perilaku manusia & budaya hukumnya dengan


kacamata sejarah. Perkembangan karakteristik budaya merupakan awal budaya
masyarakat. Budaya hukum yaitu ide, gagasan, harapan masyarakat terhadap hukum.

2. Metode Deskriptif Prilaku menggambarkan perilaku manusia & budaya hukumnya


termasuk melukiskan / menggambarkan perilaku nyata jika mereka sedang berselisih /
bersengketa. (melihat sistem hukum mana yg digunakan (hukum adat atau hukum
Negara).

3. Metode Study Kasus mempelajari kasus-kasus hukum & penyelesaiaannya yang


berkembang dalam masyarakat. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan merupakan
alternatif terakhir.

4. Metode Ideologis. Metode ini dilakukan untuk penelitian penjajahan dengan


mempelajari kaidah-kaidah hukum yang ideal (norma ideal) yang tertulis maupun
yang tidak tertulis. Penelitian ini memperoleh prinsip-prinsip hukum dalam
kehidupan masyarakat.

Penjelasan :

Budaya merupakan tata cara hidup yang mengatur agar setiap manusia mengerti dan
memahami bagaimana mereka harus bertindak, berlaku, berbuat, menentukan sikap
saat berhadapan dengan seseorang ataupun masyarakat luas. Dengan ini berarti suatu
budaya menjadi identitas bagi seseorang yang sudah menjadi suatu ciri khas yang
menunjukkan kebudayaannya. 

Dengan kata lain budaya juga merupakan cara hidup yang dapat berkembang secara
bersama dalam suatu kelompok masyarakat secara turun temurun dari saru generasi ke
generasi berikutnya dimana budaya terbentuk dari beberapa unsur yaitu sistem politik,
adat istiadat, agama, bahasa, pakaian, perkakas, karya seni dan karya bangunan.

Kebudayaan adalah milik bersama, artinya bahwa unsur-unsur yang tercakup dalam
kebudayaan, seperti ide, nilai , dan pala perilaku dijalankan dan dipelihara bersama-
sama oleh seluruh anggota masyarakat. Dengan demikian pandangan atan tindakan-

1
tindakan tertentu yang hanya dilakukan satu orang bukanlah sebuah pola
kebudayaan,melainkan hanyalah sebuah kebiasaan pribadi.

Di Indonesia sendiri yang penduduknya menempati urutan ke-4 dengan jumlah paling
banyak di dunia pastilah terdapat banyak sekali suku yang nantinya membentuk suatu
kebudayaan. Penting halnya untuk kita dalam menjaga budaya - budaya yang ada di
negara Indonesia, karena seiring perkembangan teknologi dan informasi yang
memudahkan budaya dari luar Indonesia untuk masuk yang nantinya dikhawatirkan
akan membuat anak bangsa sendiri lupa akan identitas mereka sesungguhnya. 

Dan dalam artikel ini saya akan membahas tentang mengenal budaya melalui
pendekatan antropologi hukum. Antroplogi hukum itu sendiri merupakan ilmu yang
mempelajari tentang manusia dan budayanya khusus di bidang hukum. Kebudayaan
hukum yang dimaksud adalah kekuasaan yang digunakan oleh penguasa untuk
mengatur masyarakat agar tidak melanggar kaedah - kaedah sosial yang telah
didalamin oleh masyarakat itu sendiri. 

Hukum di sini diperlukan meski telah ada kaidah atau norma dalam masyarakat, agar
terdapat keteraturan dalam kehidupan manusia melalui hukum tertulis dengan sanksi
yang nyata disamping norma dan kaidah yang sanksinya lebih bersifat sosial atau
akhirat. Kajian - kajian didalam antropologi hukum sendiri dibagi menjadi 4 metode
agar kita mudah untuk kemudian mempelajarinya dan kemudian diharapkan untuk
bisa mengimplikasikannya kedalam kehidupan berbudaya. metode - metode tersebut
antara lain:  1). Metode Historis; 2) Metode Normatif Eksploratif, yaitu mempelajari
perilaku manusia dan budaya hukumnya melalui norma hukum yang sudah ada / yang
dikehendaki, bukan sebatas norma hukum yang berlaku, melainkan melihat perilaku
manusia barulah mengetahui hukum yang akan diterapkan. 3) Metode Deskriptif
Perilaku. 4.) Metode Studi Kasus, yaitu pendekatan Antropologi Hukum dengan
mempelajari kasus-kasus yang terjadi terutama kasus perselisihan. dan 5).Metode
Ideologis. Tugas Antropologi Hukum itu sendiri adalah memberikan pemahaman
tentang hukum-hukum non state law, yaitu memberikan kajian melalui telaah
mendalam yang kelak menjadi sistem kajian referensi pembuat undang-undang.
Adanya tugas antropologi hukum itu sendiri diharapkan agar setiap masyarakat yang
berbudaya untuk kemudian menjadi teratur dan tetap berada dijalur atau dalam kaedah

2
- kaedah sosial yang telah ditentukan. Agar tidak merusak kearifan atau identitas
budaya mereka itu sendiri. 

Ilmu Antropologi Hukum dapat dilihat pada persidangan-persidangan atau


penyelesaian sengketa yang berlangsung di pengadilan-pengadilan. Hakim yang
memiliki pengetahuan akan menggali sumber-sumber hukum yang hidup di tengah
masyarakat dalam menyelesaikan perselisihan. Antropologi Hukum menitikberatkan
pada budaya hukum yang berkaitan atau mempengaruhi masalah hukum, yang
menimbulkan dampak secara meluas dalam arti sudah melenceng dari kaedah -
kaedah sosial yang mengaturnya. 

Oleh sebab itu mengenal budaya melalui pendekatan antropologi hukum sangatlah
bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat yang di situ terdapat banyak sekali
kebudayaan didalamnya, secara teoritis dapat mengetahui pengertian-pengertian
hukum yang berlaku dalam masyarakat sederhana & modern. Selain itu kita juga
dapat mengetahui bagaimana masyarakat bisa mempertahankan nilai-nilai dasar yang
dimiliki sekaligus mengetahui bagaimana masyarakat bisa melakukan perubahan-
perubahan terhadap nilai-nilai dasar tersebut.

Sehingga perbedaan pendapat/pandangan masyarakat atas sesuatu yang seharusnya


mereka lakukan dapat kita identifikasi. Antropologi Hukum sendiri tidak membatasi
pandangannya pada kebudayaan tertentu masyarakat, manusia dipelajari dengan cara
membandingkan budaya yang berkembang, melainkan mempelajari masyarakat
sebagai suatu keseluruhan yang utuh dimana bagian-bagiannya saling bertautan.  

Karena itu fenomena budaya bukanlah fenomena normatif belaka, melainkan sebuah
fenomena simbol yang melahirkan hukum bagi masyarakat pendukung kebudayaan
tersebut. Metode penelitian Antropologi Hukum berupaya menggali simbol, makna,
dan sesuatu di balik tabir yang diyakini ada dan dipandang sebagai hukum.

---### ----

Anda mungkin juga menyukai