LP Granuloma

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

HEMANGIOMA

A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak atau tumor
vaskular jinak akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari
pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan
pembuluh darah. Hemangioma sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada
anak berusia kurang dari 1 satu tahun (5-10%). Biasanya Hemangioma
sudah nampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa
minggu setelah kelahiran (70%).Hemangioma muncul di setiap tempat
pada permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki atau dada.
Hemangioma merupakan tumor vaskular jinak terlazim pada bayi
dan anak. Meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang tua,
contohnya adalah cherryhemangioma atau angioma senilis yang biasanya
jinak, kecil, red-purple papulepada kulit oang tua. (Vivian Nanny Lia
Dewi).

1.1 Klasifikasi
Pada dasarnya hemangioma dibagi menjadi dua yaitu
hemangioma kapiler dan hemangioma kavernosum. Hemangioma
kapiler (superfisial hemangioma) tejadi pada kulit bagian atas,
sedangkan hemangioma kavernosum tejadi pada kulit yang lebih
dalam, biasanya pada bagian dermis dan subkutis. Pada beberapa
kasus kedua jenis hemangioma ini dapat terjadi bersamaan atau
disebut hemangioma campuran (Hamzah,1999; Lehrer, 2003).
1.   Hemangioma kapiler
a.  Strawberry hemangioma (hemangioma simplek)
Hemangioma kapiler terdapat pada waktu lahir beberapa hari
sesudah lahir. Lebih sering terjadi pada bayi prematur dan akan
menghilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu (Hall,

1
2005). Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin
besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk
lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan. Involusi
spontan ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral, lesi
menjadi kurang tegang dan lebih mendatar (Kushner, 1999;
Katz, 2002; Lehner, 2003).
b.  Granuloma piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi
sesudah trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan,
walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter,
dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan
tersering pada bagian distal tubuh yang sering mengalami
trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan
pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1
cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah (Worman, 1998;
Hamzah, 1999).
2.      Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa
atau nodus yang berwarna merah merah sampai ungu. Bila ditekan
akan mengempis dan cepat megembung lagi apabila dilepas. Lesi
terdiri dari elemen vaskular yang matang. Bentuk kavernosum
jarang mengadakan involusi spontan (Cohen, 2004; Anonim,
2005). Hemangioma kavernosum kadang- kadang terdapat pada
lapisan jaringan yang dalam, pada otot atau organ dalam (Hall,
2005).
3.      Hemangioma campuran
Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapiler dan jenis
kavernosum. Gambara klinisya juga terdiri atas gambaran kedua
jenis tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstremitas inferior,
biasanya unilateral, soliter, dapat terjai sejak lahir atau masa anak-
anak. Lesi berupa tumor lunak, berwarna merah kebiruan yang
kemudian pada perkembangannya dapat memberi gambaran
keratotik dan verukosa (Hamzah, 1990 ; Kushner, et al, 1990;

2
Lehrer, 2003). Lokasi hemangioma campuran pada lapisan kulit
superfisial dan dalam, atau organ dalam (Hall, 2005)

2. Etiologi
Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. An-
giogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh
darah. Cytokines,  seperti Basic Fibroblast growth Factor
(BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai
peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor
pembentukan angiogenesis seperti peurunan kadar angiogenesis inhibitor
misalnya gamma interferon, tumor necrosis factor-beta, dan transforming
growth factor-beta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma
(Kushner, 1999; Katz, 2002)            

3. Manifestasi klinis
Gambaran klinik ari hemangioma adalah heterogen, gambaran yang
ditunjukkan tergantung kedalaman, lokasi, dan derajat dari evolusi. Pada
bayi baru lahir, hemangioma dimulai dengan makula pucat dengan
teleangiektasis. Sejalan dengan perkembangan proliferasi tumor
gambarannya menjadi merah menyala, mulai menonjol,
dan noncompressibleplque. Hemangioma yang teletak di dalam kulit
biasanya lunak, masa yang terasa hangat dengan warna kebiruan.
Seringkali, hemangioma bisa berada di superfisial dan i dalam kulit.
Hemangioma memiliki diameter beberapa milimeter sampai beberapa
sentimeter. Hemangioma bersifat solid, tapi sekitar 20% mempunyai
pengaruh pada bayi engan lesi yang multipel (Kushner, 1999; Katz, 2002;
Drolet, 2004).
Bayi perempuan mempunyai resiko tiga kali lebih besar untuk
menderita hemangioma dibanding bayi laki-laki, dan insidensi meningkat
pada bayi prematur. Kurang lebih 55% hemangioma ditemukan pada saat
lahir, dan perkembangannya pada saat minggu pertama kehidupan.
Dulunya, hemangioma menunjukkan fase proliferasi awal, involusinya
lambat, dan kebanyakan terjadi resolusi yang komplit. Jarang sekali
hemangioma menunjukkan pertumbuhan tumor pada saat lahir. Walaupun

3
perjalanan penyakit dari hemangioma sudah diketahui, sangat sulit untuk
memprediksi durasi dari pertumbuhan dan fase involusi untuk setiap
individu.
Suferfisial hemangioma biasanya mencapai ukuran yang maksimal
sekitar 6-8 bulan, tapi hemangioma yang lebih dalam mungkin
berproliferasi untuk 12-14 bulan. Pada beberapa kasus dapat mencapai 2
tahun. Onset dariinvolusi lebih susah untuk diprediksi tapi biasanya
digambarkan dari perubahan warna dari merah menyala ke ungu atau
keabu-abuan. Kira-kira 20-4% dari pasien mempunyai sisa perubahan dari
kulit, hemangioma pada ujung hidung, bibir, dan daerah parotis biasanya
involusinya lambat dan sangat besar. Hemangioma superfisial pada muka
sering meninggalkan noda berupa sikatrik (kushner, 1999; Katz, 2002)
Gambaran klinis umum ialah adanya bercak merah yang timbul sejak lahir
atau beberapa saat setelah lahir, pertumbuhannya relatif cepat
dalam  beberapa minggu atau beberapa bulan; warnanya merah terang bila
jenis strawberry atau biru bila jenis kavernosa. Bila besar maksimal sudah
tercapai, biasanya pada umur 9-12 bulan, warnanya menjadi merah gelap
(Katz, 2002).

4. Komplikasi
1.    Perdarahan
Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan dengan komplikasi
lainnya. Pe nyebabnya ialah trauma dari luar atau ruftur spontan
dinding pembuluh darah karena tipisnya kulit di atas permukaan
hemangioma, sedangkan pembuluh darah dibawahnya terus tumbuh
(Katz, 2004).
2.    Ulkus
Ulkus menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko infeksi,
perdarahan, dan sikatrik. Ulkus merupakan hasil dari nekrosis. Ulkus
dapat terjadi akibat ruptur (Kushner, 1999). Hemangioma kavernosa
yang besar daat di ikuti dengan ulserasi dan infeksi sekunder (Kantor,
2004).

4
3.      Trombositopenia
jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar,
dahulu dikira bahwa trombositopenia disebabkan oleh limpa yang
hiperaktif. Ternyata kemudian bahwa dalam jaringan hemangioma
terdapat pengumpulan bahwa dalam jaringan hemangioma terdapat
pengumpulan trombosit yang mengalami sekuesterisasi (Katz, 2002).
4.      Gangguan penglihatan
Pada regio periorbital sangat meningkatkan risiko gangguaan
penglihatan dan harus lebih sering dimonitor. Amblyopia dapat
merupakan hasil dari sumbatan pada sumbu penglihatan (visual
axis). kebanyakan komplikasi yang terjadi adalah astigma-tisma yang
disebabkan tekanan tersembunyi dalam bola mata atau desekan tumor
ke ruang retrobulbar (Kushner, et al., 1999). Hemangioma pada
kelopak mata bisa mengganggu perkembangan penglihatan normal
dan harus diterapi pada beberapa bulan pertama kehidupan (Kantor,
2004).
5.    Masalah psikososial (Drolet, et al., 2004).
Dengan persentase yang sangat kecil, hemangioma bisa menyebabkan
obstruksi jalan nafas, gagal jantung (Enneking, et al., 1998; Cohen,
2004).

5. Patofisiologi dan pathway


Meskipun mekanisme yang jelas mengenai kontrol dari
pertumbuhan dan involusi hemangioma tidak begitu dimengerti,
pengetahuan mengenai pertumbuhan dari embuluh darah yang normal dan
proses angiogenesis dapat dijadikan petunjuk. Vaskulogenesis
menunjukkan suatu proses dimana prekursor sel endotel meningkatkan
pembentukan pembuluh darah baru yang ada dalam sistem vaskular tubuh.
Selama fase proliferasi, hemangioma mengubah kepadatan dari sel-sel
endotel dari kapiler-kapiler kecil. Sel marker dari angiogenesis, termasuk
proliferasi dari antigen inti sel,collagenase tife iv, basic fibroblastic
growth factor, vascular endothelial growth factor, urokinase,  dan E-
selectin, dapat dikenali oleh analisis imunokimiawi (Katz, 2002)

5
Hemangioma superfisial dan dalam, mengalami fase pertumbuhan cepat
dimana ukuan dan volume bertambah secara cepat. Fase ini diikuti dengan
fase istirahat, dimana perubahan hemangioma sangat sedikit, dan fase
involusi dimana hemangioma mengalami regresi secara spontan. Selama
fase involusi, hemangioma dapat hilang tanpa bekas. Hemangioma
kavernosa yang besar mengubah kulit sekitarnya, dan meskipun fase
involusi sempurna, akhirnya meninggalkan bekas pada kulit yang terlihat.
Beberapa hemangioma kapiler dapat involusi lengkap, tidak
meninggalkan bekas (Lehrer, 2004; Hall, 2005).

PATHWAY

Vaskularisasi

Sel endotel meningkatkan


Pembentukan pembuluh darah

Membentuk sel-sel pembuluh darah baru

Volume dan ukuran bertambah

Pembengkakan pada area kulit sekitar

Insisi pembedahan
Nyeri akut

ansietas
Resiko infeksi

(Lehrer, 2004; Hall, 2005)

6
6. Penatalaksanaan
Hemangioma muncul saat lahir, meskipun demikian dapat hilang
sendiri beberapa bulan setelah lahir, meskipun demikian hemangioma
lebih mengganggu bagi para orang tua ketika hemangioma tumbuh pada
muka atau kepala bayi (Kantor, 2004).
Ada 2 cara pengobatan
1)      Cara konservatif
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami
pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar
maksimal dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12
bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun (Hamzah,
1999). Hemangioma superfisial atau hemangioma strawberry  sering
tidak diterapi. Apabila hemangioma ini dibiarkan hilang sendiri,
hasilnya kulit terlihat normal (Kantor, 2004).
2)      Cara aktif
Hemangioma yang memerlukan terai secara aktif, antara lain adalah
hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata,
telinga, dan tenggorokan; hemangioma yang mengalami perdarahan.
Hemangioma yang mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami
pertumbuhan  cepat dan terjadi deformitas jaringan.
a.       Pembedahan
Indikasi :
1.      Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat,
misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih
besar.
2.      Hemangioma raksasa dengan trombositopenia
3.      Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan
sesudah 6-7 tahun. Lesi yang terletak pada wajah, leher,
tangan atau vulva yang tumbuh cepat, mungkin memerlukan
eksisi lokal untuk mengendalikannya (Hamzah, 1999).
b.      Radiasi
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak
ditinggalkan karena   Penyinaran berakibat kurang baik pada
anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat

7
aktif.   Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka
waktu lama.  Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat
yang akan menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.Walaupun
radiasi digunakan secara luas dalam masa lampau untuk
mengobati hemangioma, pada saat ini jarang digunakan karena
komplikasi jangka lama terapi radiasi, serta fakta bahwa
kebanyakan hemangioma kapiler akan beregresi (Hamzah, 1999).
c.       Kortikosteroid
Kriteria pengobatan dengan kortikosteroid ialah :
1.      Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital.
2.      Tumbuh engan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik.
3.      Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium
4.      Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa
trombositopenia
5.      Menyebabkan dekompensasio kardiovaskuler
Kortikosteroid yang dipakai ialah antara lain prednison yang
mengakibatkan hemangioma mengadakan regresi, yaitu
untuk bentuk strawberry, kavernosum, dan campuran.
Dosisnya per oral 20-30 mg perhari selama 2-3 minggu dan
perlahan-lahan diturunkan, lama pengobatan sampai 3 bulan.
Terapi dengan kortikosteroid dalam dosis besar kadang-
kadang akan menimbulkan regresi pada lesi yang tumbuh
cepat (Hamzah, 1999).
Hemangioma kavernosa yang tumbuh ada kelopak mata
dan mengganggu englihatan umumnya diobati dengan
steroid injeksi yang menurunkan ukuran lesi secara cepat,
sehingga perkembangan penglihatan bisa normal.
Hemangioma kavernosa atau hemangioma campuran dapat
diobati bila steroid diberikan secara oral dan injeksi langsung
pada hemangioma (Kantor, 2004).
Penggunaan kortikosteroid peroral dalam waktu yang
lama dapat meningkatkan infeksi sistemik, tekanan darah,
diabetes, iritasi lambung, serta pertumbuhan terhambat.

8
d.      Obat sklerotik
Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi hemangioma,
misalnya dengan namor rhocate 50%, HCLkinin 20%, Na-
salisilat 30%, atau larutan NaCl hipertonik. Akan tetapi cara ini
sering tidak disukai karena nyeri dan menimbulkan sikatrik
(Hamzah, 1999).
e.       Elektrokoagulasi
Cara ini dipakai untuk spier angioma untuk desikasi sentral
arterinya, juga untukhemangioma senilis  dan granuloma piogenik
(Hamzah, 1999)
f.       Pembekuan
Aplikasi dingin dengan memakai nitrogen cair (Hamzah,
1999)
g.      Antibiotik
Antibiotik diberikan pada hemangioma yang mengalami
ulserasi. Selain itu dilakukan perawatan luka secara steril.

B. ASUHAN KEPERAWATAN
Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Data dasar
 Data pasien Identitas nama pasien, , alamat, tanggal masuk, tanggal
pengkajian, nomor registrasi, diagnosa medic.
 Data penanggung jawab Identitas nama penanggung jawab, umur,
pekerjaan, alamat, hub. Dengan pasien.
 Riwayat kesehatan :
a) keluhan utama
b) Riwayat kesehatan sekarang
c) Riwayat Kesehatan lalu
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
2. Pola fungsional Gordon
 Pola persepsi kesehatan menggambarkan akan pentingnya
pengetahuan tentang kesehatan.
 Pola nutrisi dan metabolik menggambarkan akan konsepsi relatif
kebutuhan meltabolik dan asupan gizi. Pola konsumsi makanan dan

9
cairan, keadaan pertumbuhan, rambut, kuku, kulit dan membran
mukosa.
 Pola eliminasi : menggambarkan pola ekresi
 Pola aktivitas dan mobilisasi : menggambarkan vii aktivitas pengisian
waktu sehari hari.
 Pola tidur dan istirahat : menggambarkan pola istirahat dan tidur
 Pola persepsi dan konsep diri : kemampuan menggambarkan diri
sendiri, kemampuan dan peran.
 Pola mekanisme koping : pada pasien hemangioma mengalami
ketakutan akan penyakit yang di derita dan tindakan yang akan
dilakukan.
 Pola keyakinan dan kepercayaan : menggambarkan dalam diri
melakukan ibadah, agama yang dianut
3. Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum pasien hemangioma tingkat kesadaran composmentis,
tidak menunjukkan tandatanda yang berbahaya.
 Kepala : rambut hitam, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi dikepala.
 Mata : Mata simetris, pupil isokor, reaksi pupil terhadap cahaya baik,
konjungtiva merah muda, sklera putih, pengelihatan baik .
 Hidung : Simetris, tidak ada secret dalam hidung, tidak ada lesi,
fungsi penciuman baik
 Mulut : mukosa pucat, tidak ada stomatitis,gigi lengkap, tidak ada
karies gigi.
 Telinga : Daun telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada serumen
dalam telinga, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, fungsi
pendengaran baik viii
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada gangguan
menelan.
 Dada Inspeksi : tidak menggunakan otot bantu nafas Palpasi :
pengembangan paru sama, tidak ada nyeri tekan Perkusi : sonor
Auskultasi: tidak ada suara tambahan, vesikuler
 Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis
tidak teraba Perkusi : redup Auskultasi: s1 s2 teratur, tunggal

10
 Abdomen Inspeksi : datar tidak terlihat masa Auskultasi : peristaltik
usus normal 20x/menit Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan Perkusi
:tympani
 Ekstremitas Ekstremitas atas : terpasang infus, tidak terjadi gangguan
fungsi gerak pada ekstremitas atas Ekstremitas bawah : kaki kanan
dan kiri sama, tidak ada kelainan bentuk, gerak bebas
 Genetalia Tidak mengalami gangguan
4. Diagnosa keperawatan
a) Ansietas berhubungan dengan tindakan praoperasi
b) Nyeri akut berhubungan dengan tindakan insisi pembedahan
c) Resiko infeksi berhubungan dengan luka post Oprasi ( Mary
Baradero, 2009 ), ( Mi Ja Kim, 2006 )
5. perencanaan keperawatan
Diagnosa keperawatan Kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Ansietas b.d tindakan Setelah dilakukan Anxiety reduction
praoperasi tindakan keperawatan - Gunakan pendekatan
2x24 jam diharapkan yang menenangkan
ansietas pasien teratasi - Identifikasi tingkat
NOC: kecemasan
- Ansiety self control - Dorong keluarga
- Coping untuk menemani
Kriteria hasil: pasien
- Postur tubuh, ekspresi
wajah, bahasa tubuuh
dan tingkat aktifitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan
- Vital sign dalam batas
normal
Nyeri akut b.d insisi Setelah dilakukan - Lakukan pengkajian
pembedahan tindakan kperawatan nyeri secara
2x24 jam diharapkan komprehensif
nyeri berkurang termasuk lokasi,

11
NOC karakteristik, durasi,
- Pain level frekuensi, kualitas
- Pain control dan faktor
Kriteria hasil : presipitasi
- Mampu mengontrol - Observasi reaksi
nyeri, mampu nonverbal dari
menggunakan tehknik ketidaknyamanan
nonfarmakologi untuk - Bantu pasien dan
mengurangi nyeri keluarga untuk
- Melaporkan bahwa mencari dan
nyeri berkurang menemukan
dengan menggunakan dukungan
manajemen nyeri - Kurangi faktor
presipitasi nyeri
- Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
Resiko infeksi b.d luka Setelah dilakukan - Monitor adanya luka
post operasi tindakakn keperawatan - Ajarkan keluarga
2x24 jam diharapkan pasien tanda dan
tidak terjadi infeksi gejala infeksi
NOC: - Pertahankan teknik
- Immune status aseptik
- Knowledge infection - Batasi pengunjung
control bila perlu
Kriteria hasil: - Cuci tangan setiap
- Klien bebas dari tanda sebelum dan
dan gejala infeksi sesudah tindakan
- Menunjukkan keperawatan
kemampuan untuk - Berikan terapi
mencegah timbulnya antibiotok
infeksi

7. Evaluasi

12
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
keresahan klien dengan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan
Dalam evaluasi tujuan terdapat 3 alternatif yaitu:
a. Tujuan tercapai
Klien menunjukkan perubahan dengan standart yang telah ditetepkan
b. Tujuan tercapai sebagian
Klien menunjukkan perubahan sebagian sesuai standart yang telah
ditetapkan
c. Tujuan tidak tercapai
Klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali.

DAFTAR PUSTAKA

13
M William Schwarth. 2005. Pedoman klinis pediatri. Alih bahasa : dr Brahm U.
Jakarta : EGC Nanda, (2009-2012).
Nursing Diagnosis: Definition and Classificaions 2009-2012. Indianapolis. IN:
WilleyBlackwell.
Richard N.2008. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. Alih bahasa: dr Andry
Allen, dan Marotz, 2010.Profil perkembangan anak. Jakarta : PT Indexs
Arvin.2007. Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15 Vol 3. Alih
Bahasa:Prof.DR.dr.A.SamikW ahab. Jakarta : EGC.
Kushner, B. J., Maier, H., Neumann, R., Drolet, B. A., Esterly, N. B., & Frieden,
I. J. December 23, 2005.Hemangiomas in Children, dalam New
England Journal of Medicine.
Linda A. Sowden.2005. Buku Saku keperawatan pediatri. Alih bahasa: NS. Ent
Meillia Skep. Jakarta;EGC
Mary Baradero, SPC. 2009. Keperawatan Perioperatif :Prinsip Dan Praktik.
Jakarta : EGC

14

Anda mungkin juga menyukai