Metode Pemeliharaan Sutm Berbasis Manajemen Aset

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 62

METODE PEMELIHARAAN

SUTM BERBASIS
MANAJEMEN ASET

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


Tujuan
Tujuan utama penyusunan pedoman pemeliharaan SUTM dengan
kaidah manajemen aset ini adalah untuk menjamin penyaluran tenaga
listrik yang andal, efisien dan berkualitas kepada pelanggan. Sebagai
upaya pencapaian tujuan utama tersebut, pedoman ini secara khusus
diarahkan pada pencapaian hal-hal sebagai berikut:
• Penerapan metodologi pemeliharaan yang memadukan metoda
preventif (time base) dan prediktif (condition-base)
• Kemampuan analisa dan evaluasi gangguan peralatan distribusi
utama menggunakan kaidah FMEA (Failure Mode Effects Analisys)
dan FMECA (Failure Mode Effects Criticality Analisys)
• Pemilihan metoda dan peralatan inspeksi yang tepat untuk jaringan
SUTM dan peralatan pendukungnya.
• Kemampuan unit PLN dalam membuat program pemeliharaan
berdasarkan skala prioritas yang mempertimbangkan faktor kelas
aset, tingkat resiko dan profil kelas pelanggan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan pedoman pemeliharaan SUTM dengan
kaidah manajemen aset meliputi:
1. Objek pemeliharaan dalam metodologi ini meliputi SUTM
2. Penggunaan angka indikator health index pada aset SUTM hanya
merupakan angka tipikal yang dapat berubah sesuai dengan
maturity level manajemen aset
3. Perubahan atas angka indikator health index dan penentuan jadwal
awal pelaksanaan Tier-1 dan Tier-2 (direkomendasikan
dilaksanakan bersamaan), ditetapkan oleh Kepala Divisi Distribusi
dengan memperhatikan maturity level manajemen aset PLN
4. SE DIR ini berlaku untuk Unit yang sudah menerapkan EAM dengan
aplikasi. Bagi unit yang belum menggunakan EAM dengan aplikasi,
maka pelaksanaan Tier-1 dan Tier-2 dilaksanakan dengan TBM
(Time Base Maintenance).
5. Daftar Definisi dan Acuan Normatif

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Model tahapan maturity Metodologi Pemeliharaan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Metoda Pemeliharaan SUTM Berbasis
Manajemen Aset
Pada bagian ini dibahas prosedur pemeliharaan SUTM yang menggunakan
integrasi metode preventif dan prediktif dan dilengkapi dengan kaidah
manajemen asset

Kelas Aset SUTM


 Penggolongan kelas aset SUTM didasarkan pada perbedaan tingkat
kerawanaan jaringan dari pengaruh polutan dan gangguan eksternal lainnya
 Aset SUTM yang berada pada kelas aset yang berbeda akan mendapat
frekuensi pemeliharaan yang berbeda. Misalnya, frekuensi pemeliharaan
terhadap SUTM pada kelas 1 lebih sering/cepat dibandingkan kelas 2, dst

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Tipikal Pembagian Kelas Aset SUTM

Kelas Tingkat
No Deskripsi Prioritas
Aset Polusi

Lokasi: Industri Berat,


1 Kelas 1 Tinggi 1
Pertambangan, Pantai
Lokasi: Perkotaan, CBD,
2 Kelas 2 Sedang 2
kantor pemerintahan
Lokasi: pegunungan,
3 Kelas 3 Rendah 3
perkebunan, pertanian

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Health Index
• Nilai Health Index SUTM diperoleh dari hasil inspeksi yang menggambarkan potret
sesaat kondisi SUTM tersebut
• Nilai Health Index pada point 1 digunakan sebagai salah satu dasar perencanaan
pemeliharaan SUTM untuk mencapai optimasi antara biaya, kinerja dan risiko.
• Secara kualitatif health index memiliki interpretasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Interpretasi scoring health index SUTM

Health
Scoring Deskripsi Kecepatan Follow-up (hari)
Index
Tidak diperlukan –
Persentase tiang kondisi baik
Baik 3 mengikuti inspeksi
100%
berikutnya
Tidak diperlukan –
Nilai terendah hasil inspeksi
Cukup 2 mengikuti inspeksi
adalah cukup.
berikutnya.
Nilai terendah hasil inspeksi
Kurang 1 < 14 hari
adalah kurang
Nilai terendah hasil inspeksi
Buruk 0 < 7 hari
adalah buruk

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Frequency Multiplier
1. Untuk meningkatkan selektifitas kegiatan online assessment tier-2 pada SUTM,
digunakan parameter frequency multiplier yang akan membedakan standar interval
periode online assessment tier-2 pada masing-masing SUTM.
2. Angka frequency multiplier merupakan kombinasi dari 2 (dua) parameter
diferensiator, yaitu kelas aset dan health index yang akan menghasilkan koefisien
pengali untuk menentukan interval online assessment tier-2,
3. Sebagai suatu kebijakan, aset SUTM yang memiliki health index “kurang” dan
“buruk” untuk ketiga kelas aset SUTM.
4. Sebagai ilustrasi, SUTM yang berada pada kelas 3 dan memiliki health index “baik”
memiliki angka frequency multiplier sebesar 1,5 satuan waktu. Mengingat satuan
waktunya adalah 1 tahun, maka SUTM tersebut akan diinspeksi pada online
assessment tier-2 setiap 1,5 tahun

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Matriks frequency multiplier pemeliharaan SUTM

Health Index
Kelas Aset
Baik Cukup Kurang Buruk

Kelas 3 0,75 0,5 0,25 0,1

Kelas 2
1 0,75 0,5 0,25

Kelas 1
1,5 1 0,75 0,5

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Peralatan inspeksi khusus (CBM)
• Pelaksanaan online assessment tier-2 pada SUTM menggunakan 2
peralatan inspeksi khusus untuk mendeteksi kondisi aktual peralatan-
peralatan kritikal SUTM, yaitu Infrared Thermography dan Ultrasound
Detector.
• Infrared Thermography dipergunakan untuk mendapatkan informasi
suhu / temperatur dari peralatan-peralatan kritikal yang ada pada
jaringan SUTM yang akan dibandingkan dengan ambang temperatur
standar.
• Ultrasound detector dipergunakan untuk mendeteksi terjadinya proses
ionisasi elektrik yang mengeluarkan suara pada range frekuensi
ultrasonik. Secara umum proses ionisasi elektrik tersebut terjadi dalam
bentuk corona, tracking dan arcing yang ditampilkan melalui besaran
dan bentuk sinyal suara / noise pada peralatan ultrasound detector.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Tahapan Pemeliharaan SUTM
• Kegiatan pemeliharaan SUTM dilakukan
melalui beberapa tahapan, yaitu screening,
online assessment tier-1, online assessment
tier-2 dan corrective action

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Tahapan Pemeliharaan SUTM

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Tahapan Screening
• Tahapan screening dilakukan satu kali pada tahap awal pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan yang ditujukan untuk menghasilkan daftar urutan/prioritas SUTM
yang akan diproses lebih lanjut ke tahapan online assessment.
• Acuan yang digunakan dalam pembuatan daftar prioritas tersebut meliputi tiga
aspek utama berikut ini:
– Performance, dengan parameter total gangguan permanen dan temporer per
100 kms selama 2 tahun terakhir.
– Tingkat Utility, dengan parameter tingkat pembebanan penyulang
– Tingkat Resiko, dengan parameter daerah pelayanan sesuai klasifikasi asset

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Tahapan online assessment tier-1
• Tahapan online assessment tier-1 dilakukan dalam keadaan SUTM beroperasi
dan ditujukan untuk melakukan pemeriksaan visual terhadap kondisi SUTM
yang meliputi peralatan-peralatan kritikal nya dan kebersihan ROW pada
SUTM tersebut.
• Hasil inspeksi pada tahapan online assessment tier-1 akan menjadi dasar
pelaksanaan tindakan perbaikan (corrective action).
• Tahapan online assessment tier-1 untuk SUTM dilakukan secara periodik
setiap 3 bulan sekali.
• Pelaksana pekerjaan pada tahapan online assessment tier-1 dapat dilakukan
secara in-sourcing (PLN) atau outsourcing (vendor)
• Matriks hasil online assessment Tier-1 ditunjukkan pada tabel. Deskripsi
kuantitatif dan kualitatif pada tabel 5 tersebut merupakan deskripsi tipikal
dan dapat disempurnakan oleh Kepala Divisi Distribusi dengan
mempertimbangkan hasil-hasil pengamatan lapangan
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Pelaksana pekerjaan online
assessment tier-1 pada SUTM
Pelaksana
Teknik Diagnosa Item Diagnosa Pemborong
PLN
Pekerjaan
Pohon
Bambu
Kebersihan ROW Layangan √ √
Bangunan
Umbul-umbul
Tiang
Kawat
Arrester
Grounding
Fuse Cut Out
Visual Kawat Tanah
√ √
Equipment Arm-tie
Travers
Isolator
Top-ties
Jumper
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 16
Skur / Druck
Matriks hasil online assessment tier-1 pada SUTM
Teknik
Item Diagnosa Deskripsi Kondisi Baik
Diagnosa
Pohon 2,5 m dari ROW dan tidak membahayakan Jaringan
Bambu 2,5 m dari ROW dan tidak membahayakan Jaringan
Kebersihan
Layangan Bersih dari rangka/benang layangan
ROW
Bangunan 2,5 m dari ROW dan tidak membahayakan Jaringan
Umbul-umbul 2,5 m dari ROW dan tidak membahayakan Jaringan
Tiang Tegak dan fisik bagus
Kawat Andongan normal dan tidak rantas
Arrester Fisik dan konstruksi baik
Grounding Terpasang dengan baik
Fuse Cut Out Fisik dan konstruksi baik
isual Kawat Tanah Andongan normal dan tidak rantas
Equipment Arm-tie Fisik dan konstruksi baik
Travers Fisik dan konstruksi baik
Isolator Fisik dan konstruksi baik
Top-ties Terpasang dengan baik
Jumper Terpasang dengan baik
Skur / Druck Terpasang dengan baik dan bersih dari tanaman

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Tahapan online assessment tier-2
• Tahapan online assessment tier-2 dilakukan dalam keadaan
beroperasi dan ditujukan untuk memeriksa kondisi SUTM dan
peralatan pendukungnya dengan menggunakan peralatan
inspeksi khusus.
• Hasil inspeksi pada tahapan online assessment tier-2 akan
menghasilkan nilai health index yang menentukan jadwal
inspeksi selanjutnya. Jika hasil inspeksi menunjukkan kondisi
buruk akan dilakukan corrective action.
• Health Index akan diremajakan setelah pelaksanaan
corrective action pada SUTM.
• Tahapan online assessment tier-2 untuk SUTM dilakukan
dengan satuan waktu 12 bulan.
• Pelaksana pekerjaan pada tahapan online assessment tier-2
pada SUTM dapat dapat dilakukan secara in-sourcing (PLN)
atau outsourcing (vendor) seperti ditunjukkan pada tabel
dibawah

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelaksana Online Assessment Tier 2 pada SUTM
Pelaksana
Teknik Diagnosa Item Diagnosa Pemborong
PLN
Pekerjaan
Connector / Tension Joint
Fuse Cut Out
Infrared Thermography √ √
Terminasi
Arrester
Connector / Tension Joint
Fuse Cut Out
Ultrasound Detector Terminasi √ √
Arrester
Isolator

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


• Pelaksanaan online assessment tier-2 pada
SUTM menggunakan 2 alat inspeksi utama,
yaitu infrared thermography dan ultrasound
detector.
• Matriks hasil online assessment tier-2 pada
SUTM menggunakan infrared themography
ditunjukkan pada tabel dibawah. Nilai yang
terdapat pada tabel tersebut mengikuti standar
NETA (InterNational Electrical Testing
Association).
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Matriks Hasil Online Assessment tier-2 menggunakan infrared thermography

Objek Diagnosa: Connector /Tension Joint, Fuse Cut Out,


Terminasi dan Arrester
Kriteria
∆T Terhadap Komponen ∆T Terhadap Ambient
Pembanding Sejnis Temperature
Baik ∆T ≤ 3⁰C ∆T ≤ 10⁰C
Cukup 3⁰C < ∆T ≤ 10⁰C 10⁰C < ∆T ≤ 20⁰C
Kurang 10⁰C < ∆T ≤ 15⁰C 20⁰C < ∆T ≤ 40⁰C
Buruk > 15⁰C > 40⁰C

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


• Matriks hasil online assessment tier-2 pada
SUTM menggunakan ultrasound detector
ditunjukkan pada tabel dibawah. Deskripsi
kuantitatif dan kualitatif pada tabel dibawah
tersebut merupakan deskripsi tipikal dan dapat
disempurnakan oleh Kepala Divisi Distribusi
dengan mempertimbangkan hasil-hasil
pengamatan lapangan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Matriks Hasil Online Assessment tier-2
menggunakan ultrasound detector
Kondisi
Teknik Item
Satuan
Diagnosa Diagnosa Baik Cukup Kurang Buruk

Bergemuruh
Meletup-
Connector / Tdk Berdengung disertai
noise Letup
Tension Joint Terdeteksi (korona) cahaya
(tracking)
(Arcing)
Bergemuruh
Meletup-
Tdk Berdengung disertai
Fuse Cut Out noise Letup
Terdeteksi (korona) cahaya
(tracking)
(Arcing)
Bergemuruh
Meletup-
Ultrasound Tdk Berdengung disertai
Terminasi noise Letup
Detector Terdeteksi (korona) cahaya
(tracking)
(Arcing)
Bergemuruh
Meletup-
Tdk Berdengung disertai
Arrester noise Letup
Terdeteksi (korona) cahaya
(tracking)
(Arcing)
Bergemuruh
Meletup-
Tdk Berdengung disertai
Isolator noise Letup
Terdeteksi (korona) cahaya
(tracking)
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal (Arcing)
Tahapan corrective action (perbaikan)
• Penentuan corrective action sebagai follow up dari online assessment tier-1
pada SUTM

Tindak Lanjut Pekerjaan Berdasarkan Hasil Online


Assessment Tier

Hasil Online assessment


Next Action Detail
tier-1

Mengikuti jadwal
Baik, Cukup, Kurang WO Inspection
pemeliharaan periodik

WO Preventive Tindakan segera


Buruk (perbaikan,
Action penggantian)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


. Penentuan corrective action sebagai follow up dari online
assessment tier-2 pada SUTM

Tindak Lanjut Pekerjaan Berdasarkan Hasil Online Assessment Tier 2 pada SUTM

Hasil Online assessment


Next Action Detail
tier-2

Mengikuti jadwal pemeliharaan


Baik, Cukup WO Inspection
periodik

WO Preventive Tindakan segera


Kurang, Buruk
Action (penggantian)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


4
Metode Pemeliharaan SUTM

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 26


Pengertian Pemeliharaan
Pemeliharaan yaitu suatu kegiatan yang meliputi pekerjaan pemeriksaan, pencegahan, perbaikan dan
penggantian peralatan pada sistem distribusi yang dilakukan secara terjadwal (schedule) ataupun tanpa
jadwal.
Pemeliharaan dilakukan untuk meningkatkan mutu dan keandalam pada sistem distribusi dlam rangka
mengurangi kerusakan peralatan yang sifatnya mendadak, menurunkan biaya pemeliharaan dan
mendapatkan simpati serta kepuasan pelanggan dalam pelayanan tenaga listrik.
Untuk melaksanakan pemeliharaan yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Sistem distribusi harus direncanakan dengan baik dan benar, memakai bahan/peralatan yang
berkualitas baik sesuai dengan standar yang berlaku.
• Sistem distribusi yang baru dibangun harus diperiksa secara teliti, apabila terdapat kerusakan kecil
segera diperbaiki pada saat itu juga.
• Staf / petugas dan pemeliharaan harus terlatih baik dengan jumlah petugas cukup memadai.
• Mempunyai peralatan kerja yang baik dengan jumlah cukup memadai untuk pemeliharan dalam
keadaan tidak bertegangan maupun pemeliharaan dalam keadaan bertegangan.
• Mempunyai buku / brosur peralatan dari pabrik pembuat dan dipelihara untuk bahan pada pekerjaan
pemeliharaan berikutnya.
• Jadwal yang telah dibuat sebaiknya dibahas ulang untuk melihat kemungkinan penyempurnaan dalam
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
• Harus diamati tindakan pengaman dalam pelaksanaan pemeliharaan, gunakan peralatan keselamatan
kerja yang baik dan benar.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 27
Macam-Macam Pemeliharaan

Pada dasarnya pemeliharaan terbagi menjadi dua bagian yaitu :


1. Pemeliharaan rutin (terjadwal)
2. Pemeliharaan tanpa jadwal / mendadak

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 28


Pemeliharaan rutin
Dalam pelaksanaannya pemeliharaan rutin ini terdiri dari dua katagori pekerjaan
yaitu :
• Pemeliharaan servis, pemeliharaan dengan jangka waktu pendek meliputi
pekerjaan ringan kecil.
Misalnya : memberishkan ROW jaringan.
• Pemeliharaan inpeksi, pemeliharaan jangka waktu panjang meliputi pekerjaan
penyetelan, perbaikan dan penggantian peralatan dab bagian – bagian dari
sistem distribusi.

Pemeliharaan tanpa jadwal / mendadak


Pemeliharaan ini sifatnya mendadak, tidak terencana ini berakibat gangguan atau
kerusakan atau hal-hal lain diluar kemampuan kita, sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan/pengecekan perbaikan ataupun penggantian peralatan, tetapi masih
dalam kurun waktu pemeliharaan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 29


Jadwal Pemeliharaan
Dalam pelaksanaan pemeliharaan perlu direncanakan dengan baik
berdasrkan hasil pengamatan dan catatan serta pengalaman dari
pemeliharaan terdahulu, sehingga akan mendapatkan hasil yang baik,
untuk itu perlu dibuat jadwal pemeliharaan.
Jadwal pemeliharaan dapat dibuat dengan kurun waktu yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan dan umur dari peralatan yang akan dipelihara
waktu tersebut adalah sebagai berikut :
• Pemeliharaan Mingguan
• Pemeliharaan Bulanan
• Pemeliharaan Semesteran
• Pemeliharaan Tahunan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 30


INSPEKSI JARINGAN
Inspeksi jaringan bertujuan untuk :
a. Mengetahui secara dini kerusakan – kerusakan atau gejala kerusakan
dijaringan yang akan menganggu kelangsungan pelayanan, membahayakan
masyarakat dan operator.
b. Mengetahui adanya kelainan-kelainan diluar standard yang terjadi
dipelanggan (seperti tegangan terlalu rendah, seringnya terjadi kedip)
ataupun pada jaringan PLN.
c. Meneliti sebab-sebab terjadi hal-hal seperti disebut dalam butir 1 dan 2
diatas dan usulan perbaikannya.

Inpeksi yang dilakukan dapat bersifat :


• Inspeksi rutin
• Inspeksi yang dilakukan sesuai jadwal yang telah disusun seperti pengukuran
teganan awal dan ujung, dan pengukuran beban inspeksi keliling.
• Inspeksi berdasarkan laporan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 31


TEKNIK PEMELIHARAAN SUTM
Peralatan Grounding
Gunanya untuk menghubungkan saluran yang sudah tidak bertegangan lagi kebumi,
tehindar adanya kecelakaan akibat ada tegangan pada saluran yang timbul karena :
• Salah operasi
• Terinduksi jaringan
• Sambaran petir
• Bagian – bagian SUTM yang perlu diperiksa / diperlihara adalah :
• Kawat penghantar
• Tiang
• Isolator
• Cross arm (traverse)
• Joint dan jumper
Sedangkan bagian – bagian SKUTM yang perlu dipelihara adalah :
• Kabel
• Tiang
• Pole bracket dan perlengkapannya
• Suspension / Strain Clamp
• Sambungan – sambungan
• Pembumian
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 32
Pemeliharaan Penghantar
Sebagai alat penyalur tenaga listrik, penghantar, baik kawat ataupun
kabel harus terpasang dengan baik, yaitu tidak menyebabkan kerugian
lsitrik yang besar serta aman terhadap peralatan dan orang dari bahaya
akibat listrik (tegangan menengah)
Untuk hal tersebut, maka pelaksanaan peemliharaan penghantar hal-hal
yang perlu mendapat perhatian adalah :
• Jarak aman
• Andongan kawat / lendutan
• Kondisi fisik
• Jumper / joint
• Pengikat penghantar pada isolator / klem.
Sedangkan pekerjaan yang dilakukan untuk pemeliharaan penghantar
antara lain :
• Penggantian penghantar
• Perbaikan kondisi / pemasangan penghantar

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 33


Jarak Aman

Jarak aman adalah jarak minimal yang diperoleh antara bagian peralatan
listrik yang bertegangan (kawat, pemisah, rel dan sebagainya) dengan
benda disekitarnya

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 34


CONTOH JARAK AMAN

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 35


Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 36
E = 2M A = SUTM B = SUTR

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 37


Saluran Udara yang di Pasang
sepanjang jalan Raya

6M

JALAN RAYA

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 38


Saluran Kabel udara melintasi jalan umum yang dilalui kendaraan bermotor

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 39


Saluran kabel udara melintasi sungai yang bisa dilayari

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 40


Saluran kabel udara yang melintasi disebelah jembatan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 41


Saluran kabel udara melintasi
sungai yang tidak bisa dilayari

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 42


Saluran kabel udara melintasi jalur
listrik saluran udara

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 43


Kabel udara yang melalui kabel
udara telekomunikasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 44


Kabel Udara yang Melintasi Rel Kereta Api

Melintasi Lewat Bawah

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 45


Kabel Udara yang Melintasi Rel Kereta Api

Melintasi Lewat Sebelah Atas

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 46


Andongan
Yang dimaksud dengan andongan ialah jarak antara posisi terendah dari
penghantar yang direntangkan dengan posisi dimana penghantar tersebut
ditumpang / sangga / digantung pada tiang.
Bagan lendutan (SAG) menurut Tegangan tarik (Tension) dan Rentangan
(SPAN) sebenarnya.

7,0 m 5,8 m
4,0 m

50 m

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 47


Pemeliharaan Tiang
Sebagai penyangga penghantar, kedudukan tiang adalah untuk diperhatikan,
karena gangguan yang disebabkan oleh rusaknya robohnya tiang adalah
merupakan hal yang sangat membahayakan, terutama terhadap keselamatan
umum.
Hal – hal yang biasa dilakukan pada pelaksanaan pemeliharaan tiang adalah

• Pemeriksaan / pemeliharaan terhadap kondisi fisik tiang, yaitu adanya


kemungkianan keroposnya tiang besi oleh karena karat atau adanya keretakan
pada tiang terbuat dari beton.
• Pemeriksaaan / perbaikan terhadap letak kedudukan tiang yang berubah
karena tidak kuatnya pondasi
• Pemeriksaaan / perbaikan terhadap kemiringan karena tarikan penghantar
• Penggantian tiang yang rusak/ keropos.
• Pengecatan tiang besi.
• Perbaikan/ pemberian nomor tiang sesuai ketentuan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 48


Pemeliharaan Peralatan

Yang dimaksud dengan peralatan disini adalah peralatan mendukung


lainnya selain peghantar dan tiang pada JTM.

Pada hakekatnya pemeliharaan rutin dari peralatan tersebut biasanya


selalu dilaksanakan secara bersamaan ketika mengadakan
pemeliharaan penghantar dari tiang.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 49


Isolator
Fungsi isolator dapat ditinjau dari 2 (dua) segi yaitu :

a. Fungsi dari segi listrik


• Untuk menyekat mengisolasi antar kawat phasa dengan tanah
• Untuk menyekat mengisolasi antar kawat phasa dengan kawat phasa
b. Fungsi dari segi mekanik
• Menahan berat dari penghantar / kawat
• Mengatur jarak dan sudut antar penghantar / kawat dan kawat
• Menahan adanya perubahan kawat akibat perbedaan temperature dan
angin.

Bahan Isolator
Bahan untuk membuat isolator yang paling banyak digunakan pada sistem
distribusi antara lain :

a) Isolator Gelas
b) Isolator Keramik
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 50
Pemeliharaan Pembumian

Pembumian pada peralatan ditiang diperlukan untuk tujuan :

a) Membatasi besar tegangan yang disebabkan petir


b) Membatasi besar tegangan yang disebabkan oleh terjadinya hubung
tidak sengaja dengan bagian yang bertegangan .
c) Menstabilkan tegangan ke tanah dalam kondisi normal.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 51


Pemeliharaan Lightning Arrester

Selain Instalasi pembumian untuk Lightning Arrester (LA), yang perlu dipelihara
untuk pengaman pada JTM adalah Lightning Arrester itu sendiri dipelihara
secara periodik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan Lightning Arrester adalah :

a) Pengujian tahanan isolasi/ tegangan tembus dari Lightning Arrester,


b) Pemeriksaan kondisi fisik dari Lightning Arrester, apakah isolasi keramiknya
pecah/ retak atau siripnya gompel, jika perlu diganti baru.
c) Jika fifik LA ada kotoran debu / lumut/ penggaraman/ karat, maka
dibersihkan.
d) Pengencangan klem/ baut-baut pengikat dan jumper.
e) Pengukuran tahanan pembumian, diupayakan perbaikan nilai tahanan
sesuai ketentuan yang berlaku
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 52
Pengenalan PDKB

a. Organisasi PDKB TM
Organisasi PDKB telah termuat dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
No. 057.K./7003/DIR/1994 tanggal 13 Desember 1994 tentang Formasi
Jabatan Regu Pelaksana Pekerjaan Dalam Keadaan Bertagangan pada Unit
Pelaksana Cabang

b. Tugas Pokok Regu Pelaksana Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan


Tugas Pokok Regu pelaksana Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan
adalah melaksanakan pekerjaan pemeliharaan dan perluasan jaringan
perusahaan secara swakelola tanpa melakukan pemutusan distribusi tenaga
listrik, pengelolaan peralatan dan saana kerja lainnya, serta membina
kemampuan dan keterampilan anggotanya.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 53


Susunan Organisasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 54


Kepala Operasi
Kepala Operasi adalah seorang pegawai yang secara tertulis ditunjuk
sebagai penanggung jawab atas satu atau sejumlah instalasi yang batas –
batasnya ditetapkan dengan jelas.
Dalam hal ini Kepala Operasi yang dimaksud adalah Kepala Unit.
Pegawai tersebut dapat diberi wewenang untuk melimpahkan sebagian atau
seluruh tanggung jawabnya kepada pegawai yang lain yang bersangkutan
dengan tugas –tugas pekerjaan instalasi bertegangan.
Setiap instalasi harus ditempatkan di bawah tanggung jawab Kepala Operasi.
Selanjutnya Kepala Operasi berarti yang bersangkutan sendiri atau orang
yang mendapat pelimpahan tanggung jawab atas pekerjaan pada instalasi
yang dikerjakan dalam keadaan bertegangan. Kepala Operasi berkedudukan
di PLN Cabang atau di PLN Distribusi / PLN Wilayah.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 55


Gugus Tugas PDKB.
Adalah suatu gugus kerja PDKB yang beranggotakan beberapa orang
dan berkedudukan di PLN Cabang atau PLN Distribusi / PLN Wilayah.
Gugus Tugas PDKB ini tugasnya membuat perencanaan pelaksanaan
dan pengawasan kerja, atas perintah pekerjaan yang diminta untuk
dikerjakan dengan PDKB oleh Kepala Operasi.
Gugus Tugas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan ini, merupakan
penyempurnaan Keputusan Direksi No. 189.K/023/DIR/1994, tentang
Bagan Susunan Jabatan Unit Pelaksana Cabang.
Untuk menjadi anggota Gugus Tugas, adalah mereka yang telah
dinyatakan lulus dan memperoleh Brevet keahlian dari Pusat
Pendidikan dan Latihan.
Dalam melaksanakan pekerjaan dalam keadaan bertegangan, harus
mengacu pada seluruh ketentuan teknis yang telah diatur Direksi.
Gugus Tugas ini mempunyai anggota sbb
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 56
Koordinator Pdkb
Gugus Tugas PDKB TM dipimpin oleh seorang Koordinator Operasi Pekerjaan
Dalam Keadaan Bertegangan yang diberikan kualifikasi setingkat Ahli Muda - I,
bertanggung jawab kepada kepala Cabang, dan untuk pelaksanaan sehari – hari
dikoordinasikan Kepala Bagian di Cabang yang ditetapkan oleh Kepala Cabang.
Koordinator Operasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan peralatan dan
sarana kerja lain yang sesuai standar teknis yang dipersyaratkan untuk pekerjaan
dalam keadaan bertegangan.
Kondisi peralatan dan sarana kerja lain yang diperlukan harus senantiasa ditera
dan diuji kembali sesuai ketentuan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, tugas Koordinator PDKB adalah :
1) Membuat perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan
perluasan jaringan tanpa melakukan pemutusan distribusi tenaga listrik.
2) Membuat perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan peralatan dan sarana
kerja dan regulasi lainnya.
3) Membuat perencanaan dan pembinaan kualitas anggota regu kerja.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 57


Preparator Pdkb.
Preparator mempunyai tugas pokok meliputi :
a. Membuat foto dari pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Membuat catatan kondisi lapangan tentang :
- Keadaan pekerjaan yang sebenarnya.
- Kondisi tanah dan lingkungan sekitarnya.
- Jarak tempuh kerja dari jalan.
c. Menentukan dapat tidaknya pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan PDKB
d. Membuat peta lokAsi pekerjaan.
e. Menyiapkan material dan peralatan kerja yang diperlukan.
f. Menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan.
g. Menetapkan lama waktu yang dibutuhkan.
h. Membuat jadwal pelaksanaan kerja.
i. Menyiapkan surat perintah kerja PDKB.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 58
Kepala Regu Kerja

Kepala Regu Kerja adalah seseorang yang secara efektip memimpin di lapangan,
selalu berada ditempat kerja untuk mengawasi pekerjaan PDKB yang sedang
berlangsung dan bertanggung jawab atas tindakan – tindakan mengenai
keselamatan di lokasi.
Kepala Regu yang dipilih agar memilik latar belakang pengetahuan dan
kemampuan teknis dan dtunjuk secara tertulis oleh perusahaan untuk memimpin
pekerjaan instalasi bertegangan di lokasi tersebut.
Kepala Regu dibedakan dari pekerja lainnya oleh warna helmnya yaitu merah dan
ban yang terpasang pada lengan kiri berwarna merah dan ia harus merupakan
satu – satunya orang yang mengenakan helm dengan warna tersebut di lokasi.
Pekerja instalasi bertegangan memakai helm warna biru. Kepala regu selalu
melapor dan berkomunikasi melalui radio dengan Kepala Operasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 59


Teknisi Utama PDKB TM
 Pelaksana atau Linesmen terdiri dari 2 – 6 orang, yang bertugas
melaksanakan pekerjaan PDKB. Pekerja ini dibedakan dengan
memakai helm biru waktu bekerja instalasi bertegangan. Melaksanakan
pekerjaan atas juklak Kepala regu.

 Pembantu ini tidak melaksanakan langsung bekerja instalasi


bertegangan. Bertugas misalnya menanam patok, memasang sling dan
sebagainya.

Mengingat pekerjaan dalam keadaan bertegangan merupakan pekerjaan


yang mengandung resiko keselamatan kerja, maka setiap individu yang
akan bertugas harus memiliki kondisi fisik dan psikis sesuai ketentuan yang
telah ditetapkan.
Secara periodik kesehatan fisik dan psikis anggota regu pelaksana
pekerjaan dalam keadaan bertegangan harus diperiksa kembali oleh
ahlinya sesuai ketentuan yang berlaku.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 60
Diagram Petunjuk Pelaksanaan ( Juklak)
Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan / PDKB

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 61


TERIMA KASIH

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


62

Anda mungkin juga menyukai