PDF Teori Atribusi
PDF Teori Atribusi
PDF Teori Atribusi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Fritz Heider pencetus teori atribusi, teori atribusi merupakan teori
proses bagaimana kita menentukan penyebab dan motif tentang perilaku seseorang.
orang lain atau dirinya sendiri yang akan ditentukan apakah dari internal misalnya
sifat, karakter, sikap, dll. ataupun eksternal misalnya tekanan situasi atau keadaan
2005).
berhubungan dengan sikap dan karakteristik individu, maka dapat dikatakan bahwa
hanya melihat perilakunya akan dapat diketahui sikap atau karakteristik orang
tersebut serta dapat juga memprediksi perilaku seseorang dalam menghadapi situasi
tertentu.
Proses atribusi adalah proses persepsi dalam menetukan apakah perilaku atau
kejadian yang diamati disebabkan oleh sebagian besar dari faktor internal atau faktor
eksternal. Tindakan atau kejadian dalam faktor internal yaitu termasuk kemampuan
atau motivasi seseorang, sedangkan tindakan atau kejadian dalam faktor ekternal
10
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
11
yaitu temasuk faktor dari orang lain, atau hanya keberuntungan (Wibowo, 2014:63).
Proses persepsi ini penting karena dalam proses persepsi mampu membentuk
orang lain dan bagaimana kita bertindak di waktu yang akan datang. Bagaimana kita
bereaksi terhadap kinerja buruk rekan kerja, tergantung pada atribusi internal atau
Dalam hidupnya, seseorang akan membentuk ide tentang orang lain dan situasi
Dispositional attributions atau penyebab internal yang mengacu pada aspek perilaku
individual yang ada dalam diri seseorang seperti kepribadian, persepsi diri,
eksternal yang mengacu pada lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi perilaku
seperti kondisi sosial, nilai-nilai sosial, dan pandangan masyarakat. Dengan kata lain,
setiap tindakan atau ide yang akan dilakukan oleh seseorang akan dipengaruhi oleh
Fritz Heider juga menyatakan bahwa kekuatan internal (atribut personal seperti
kemampuan, usaha dan kelelahan) dan kekuatan eksternal (atribut lingkungan seperti
aturan dan cuaca) itu bersama-sama menentukan perilaku manusia. Dia menekankan
bahwa merasakan secara tidak langsung adalah determinan paling penting untuk
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
12
terhadap kerja. Orang akan berbeda perilakunya jika mereka lebih merasakan atribut
Gambar 2.1
Tinggi Internal
Kekhususan
Rendah Eksternal
Tinggi Internal
Perilaku Individu Konsensus
Rendah Eksternal
Tinggi Internal
Konsistensi
Rendah Eksternal
Pada dasarnya teori ini menyarankan bahwa jika seseorang mengamati perilaku
disebabkan oleh faktor internal atau faktor eksternal yang tergantung pada tiga
faktor, yaitu:
apakah perilaku ini luar biasa atau tidak. Jika luar biasa, maka kemungkinan besar
2. Konsensus, yaitu jika semua orang yang menghadapi suatu situasi yang serupa
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
13
reaksi yang sama dari waktu ke waktu. Makin konsistensi perilaku, maka hasil
internal.
Menurut Al. Haryono Jusup (2010: 94) Integritas adalah suatu elemen karakter
seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan
rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan
oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja
dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau
peniadaan prinsip. Integritas diukur dalam bentuk apa yang benar dan adil. Dalam
hal ini tidak terdapat aturan, standar, panduan khusus atau dalam menghadapi
dengan bertanya apakah anggota telah melakukan apa yang seorang berintegritas
standar teknis dan etika. Integritas juga mengharuskan anggota untuk mengikuti
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
14
akuntansi yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Secara umum integritas
merupakan kejujuran dari perilaku seseorang. Jadi, integritas auditor dapat diartikan
sebagai kejujuran atau kebenaran dari tindakan yang dilakukan oleh seorang auditor
yang sesuai dengan kode etik yang ada. Integritas merupakan salah satu faktor
penting untuk menentukan tipe perilaku dan kepribadian seseorang. Misalnya pada
seorang auditor, integritas yang dimilikinya akan menentukan tingkat perilaku baik
sebagainya.
b. Memiliki tanggungjawab
h. Adil
2.3.1 Auditing
Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan menilai
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
15
secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, laporan keuangan yang
disusun oleh manajemen dan catatan akuntansi dan bukti pendukung, dalam rangka
rangkaian praktek dan prosedur, metode dan teknik, suatu cara yang hanya sedikit
sebagai teori.
Adapun bentuk pengauditan dapat di bagi ke beberapa jenis, yang tujuan nya
untuk membedakan tujuan dan sasaran dari jenis-jenis tersebut. Menurut (Agoes,
2011), ditinjau dari jenis pemeriksaan maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas:
1. Audit operasional
atau sebagian dari aktivitas dengan tujuan menilai dan melaporkan apakah sumber
daya dan dana telah digunakan secara ekonomis dan efisien, serta apakah tujuan
2. Audit Ketaatan
Proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti
prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
16
Jadi auditor hanya memastikan apakah proses kerja yang dilakukan sudah sesuai
internal. Audit kepatuhan biasanya disebut fungsi audit internal, karena oleh
pegawai perusahaan.
Audit yang dilakukan oleh auditor eksternal terhadap laporan keuangan kliennya
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan kepada
pihak luar perusahaan seperti kreditor, pemegang saham, dan kantor pelayanan
pajak.
harus diperoleh dengan cara-cara tertentu agar dapat mencapai hasil yang
(prudent auditor). Dalam hal ini yang dimaksud dengan tanggungjawab yaitu
3. Penyajian atau pengungkapan yang wajar, konsep ini menuntut adanya informasi
laporan keuangan yang bebas (tidak memihak), tidak bias, dan mencerminkan
posisi keuangan, hasil operasi, dan aliran kas perusahaan yang wajar.
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
17
4. Independensi, yaitu suatu sikap yang dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam
5. Etika perilaku, etika dalam auditing, berkaitan dengan konsep perilaku yang ideal
Ada dua karakteristik terpenting yang harus ada dalam laporan keuangan
menurut FASB yakni relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua
jasa akuntan publik. Jasa dari para akuntan yang bekerja di suatu Kantor Akuntan
Publik (KAP) atau para auditor eksternal sangat dibutuhkan sebagai jaminan laporan
laporan keuangan. Audit ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan pengguna laporan
keuangan informasi seperti investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan
lembaga pemerintah (Boyton & Kell, 2006:16 dalam Suseno 2013). Pengguna
objektivitas.
2. Mencari dan mendeteksi salah saji yang material, baik yang disengaja maupun
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
18
yang terdapat di antara manajer dan para pemegang saham dengan penggunaan jasa
pihak luar dalam memeriksa laporan keuangan serta memberikan pendapat bahwa
laporan yang disajikan telah sesuai atau benar. Bagi pengguna laporan keuangan
terutama para pemegang saham dapat mengambil keputusan melalui laporan yang
telah diaudit tersebut. Sehingga auditor sebagai pihak ketiga mempunyai peran
penting dalam proses audit dan pengesahan laporan keuangan suatu perusahaan.
Oleh sebab itu, kualitas audit adalah hal yang harus dipertahankan oleh seorang
pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang
terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkan dalam laporan keuangan
standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan (Tjun, 2012). Sedangkan
De Angelo (1981) dalam Alim dkk (2007) mendefinisikan kualitas audit sebagai
menunjukkan bahwa kantor akuntan publik yang besar akan berusaha untuk
menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan kantor akuntan
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
19
Deis dan Giroux (1992) dalam Alim dkk (2007) melakukan penelitian tentang
semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka
2. Jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin
3. Kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada
standar.
4. Review oleh pihak ketiga, kualitas sudit akan meningkat jika auditor tersebut
dengan terus belajar yang akan memperkuat kualitas audit karena konsep
panduan umum bagi auditor dalam memenuhi tanggung jawab profesinya untuk
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
20
melakukan audit. Standar audit juga berguna untuk memberikan suatu kerangka
2. Kualitas Laporan Hasil Audit. Hal yang penting dalam pelaksanaan audit adalah
para pemakai laporan. Laporan audit akan memuat temuan dan simpulan audit
audit perlu ditingkatkan karena dengan meningkatnya kualitas audit yang dihasilkan
oleh auditor maka tingkat kepercayaan yang akan diberikan oleh masyarakat semakin
tinggi. Menurut Prasita dan Priyo (2007), standar kualitas audit terdiri dari:
audit oleh kantor akuntan publik yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
klien. Terdapat 12 atribut yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1) pengalaman
melakukan audit, (2) memahami industri klien, (3) responsif atas kebutuhan klien,
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
21
(4) taat pada standar umum, (5) independensi, (6) sikap hati-hati, (7) komitmen
terhadap kualitas audit, (8) keterlibatan pimpinan KAP, (9) melakukan pekerjaan
lapangan dengan tepat, (10) keterlibatan komite audit, (11) standar etika yang tinggi,
dan (12) tidak mudah percaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 7 atribut
kualitas audit yang berpengaruh terhadap kepuasan klien, antara lain pengalaman
melakukan audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, taat pada
standar umum, komitmen terhadap kualitas audit dan keterlibatan komite audit.
lapangan dengan tepat, standar etika yang tinggi dan tidak mudah percaya, tidak
Dari pengertian kualitas audit menurut para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kualitas audit adalah keadaan dimana seorang auditor dapat
keuangan klien dengan berpedoman pada standar dan kode etik yang berlaku. Dan
4. Etika auditor
5. Pengalaman auditor
6. Motivasi auditor
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
22
sesamanya (Kell et al., 2002) dalam Alim, dkk (2007). Perilaku profesional akuntan
adalah perilaku auditor yang menyimpang dari standar auditing dalam melaksanakan
penugasan auditing yang dapat menurunkan kualitas hasil audit (Sitanggang, 2015).
langsung.
3. Replacing and altering original audit procedures, mengubah prosedur yang telah
personal yang berupa lokus kendali (locus of control), tingkat kinerja pribadi auditor
intention). Perilaku-perilaku tersebut dapat berefek negatif terhadap hasil audit yang
kualitas audit ini akan berdampak pada ketidakpuasan pengguna jasa audit terhadap
keabsahan serta keyakinan akan kebenaran informasi yang tekandung dalam laporan
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
23
Penerapan etika profesi mutlak dilakukan oleh firma atau kantor akuntan
publik. Akuntan memerlukan suatu aturan perilaku yang ditetapkan oleh organisasi
profesi yang harus ditaati oleh para anggotanya. Dalam aturan tersebut diatur hal-hal
yang dilarang dan diperbolehkan. Penyimpangan atas aturan ini akan berakibat
dikenakan sanksi oleh orang organisasi. Aturan perilaku ini akan menjamin adanya
Jasa yang diberikan oleh kantor akuntan publik yaitu dalam bidang auditing,
dan tipe penugasan atestasi lain. Tugas akuntan publik yang lain adalah memeriksa
laporan keuangan dan bertanggung jawab atas opini yang diberikan atas kewajaran
ini mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas auditnya (Putu dan Gede,
tugas-tugasnya harus sudah sesuai dengan aturan atau pedoman-pedoman kode etik
mempunyai arah yang jelas dan dapat memberikan keputusan yang tepat dan bisa
Kode etik ini dibuat untuk mengatur hubungan antara auditor dengan rekan
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
24
menghargai orang lain, dan menjadi orang yang bertanggungjawab (Firdaus, 2005)
dilakukan seseorang dan memberi peluang besar bagi seseorang untuk melakukan
pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin
trampil seseorang dalam melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pula pola
berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Abriyani, 2004). Robyn dan Peter (2008) menemukan bahwa tugas berbasis
melaksanakan tugas. Semakin lama pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang
melakukan general audit. Pengalaman seorang auditor memiliki peran sangat penting
dalam meningkatkan keahlian sebagai perluasan dari pendidikan formal yang telah
pendapatan, auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang yang ahli dalam
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
25
Pengalaman merupakan cara pembelajaran yang baik bagi auditor internal yang
akan menjadikannya kaya akan teknik audit. Semakin tinggi pengalaman auditor,
maka semakin mampu dan mahir auditor menguasai tugasnya sendiri maupun
(SPAP) bahwa auditor disyaratkan memiliki pengalaman kerja yang cukup dalam
profesi yang ditekuninya, serta dituntut untuk memenuhi kualifikasi teknis dan
Pengalaman juga mampu memberikan dampak pada setiap keputusan yang diambil
merupakan keputusan yang tepat. Tubs, (1992) dalam Putri (2013:5) menyatakan
Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin lama masa kerja yang dimiliki auditor
maka auditor akan semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan.
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
26
Menurut Mulyadi (2009:63-64) audit fee merupakan fee yang diterima oleh
akuntan publik setelah melaksanakan jasa auditnya, besarnya tergantung dari resiko
penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan. Fee Audit juga
dapat diartikan sebagai fungsi dari jumlah kerja yang dilakukan oleh auditor dan
Menurut Wanous., dkk (1983) fee audit merupakan salah satu faktor seorang
besarnya fee audit dapat bervariasi tergantung pada risiko penugasan, kompleksitas
jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melakukan jasa tersebut,
struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional yang lainnya.
Semakin kompleks klien, maka semakin sulit untuk mengaudit dan membutuhkan
waktu yang lebih lama pula sehingga fee audit pun semakin tinggi (Hay et al., 2006).
Dalam penelitiannya, Hoitash et al. (2007) menemukan bukti bahwa pada saat
bernegosiasi dengan manajemen mengenai besarnya tarif fee yang harus dibayarkan
pihak manajemen terhadap hasil kerja laporan audit, maka kemungkinan besar akan
terjadi konsesi resiprokal yang akan mereduksi kualitas laporan audit. Tindakan ini
audit.
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
27
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha
untuk mencapai suatu tujuan (Robbins dan Judge, 2008). Motivasi merupakan hasil
interaksi antara individu dengan situasi. Elemen utama motivasi adalah arah,
berhubungan dengan seberapa giat seseorang berusaha. Namun intensitas yang tinggi
tidak akan menghasilkan prestasi yang memuaskan kecuali jika dikaitkan dengan
Jika dikaitkan dengan dunia kerja, motivasi merupakan dorongan yang tumbuh
dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan
ketrampilan yang dimilikinya. Dengan adanya motivasi dalam bekerja, maka auditor
diharapkan lebih memiliki ketekunan, arah, dan intensitas sehingga tujuan organisasi
akuntabilitas tinggi juga memiliki motivasi yang tinggi dalam mengerjakan sesuatu.
Kualitas audit akan tinggi apabila keinginan dan kebutuhan auditor yang menjadikan
(reward) sesuai profesinya, akan meningkatkan kualitas audit karena mereka merasa
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
28
Keuangan Daerah. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa motivasi dan
rotasi KAP, dan reputasi auditor terhadap kualitas audit di Bursa Efek Indonesia.
kualitas audit, sementara rotasi dan reputasi audit tidak berpengaruh signifikan
Dan masih ada beberapa penelitian lain yang telah dilakukan sebelumnya
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
29
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Topik Penelitian Hasil Penelitian
1. Lilis Pengaruh Kompetensi, Hasil dari penelitian ini
(2010) Independensi, Akuntanbilitas menunjukkan bahwa kompetensi,
Dan Motivasi Terhadap independensi, akuntanbilitas, dan
Kualitas Audit motivasi berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.
2. Rosnidah Dampak motivasi dan Hasil dari penelitian ini menunjukan
(2010) profesionalisme terhadap bahwa motivasi dan
kualitas audit aparat professionalisme secara simultan
inspektorat dalam berpengaruh terhadap kualitas audit.
pengawasan keuangan
daerah.
3. Nungky Pengaruh Pengalaman Kerja, Hasil dari penelitian ini
(2011) Independensi, Objektivitas, menunjukkan bahwa pengalaman
Integritas, Kompetensi Dan kerja, independensi, objektivitas,
Etika Terhadap Kualitas integritas, kompetensi dan etika
Audit berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas audit.
4. Bambang Pengaruh Fee Audit, Rotasi Hasil penelitian ini menunjukkan
(2012) KAP, Dan Reputasi Auditor bahwa fee audit berpengaruh
Terhadap Kualitas Audit Di signifikan terhadap kualitas audit,
Bursa Efek Indonesia sementara rotasi dan reputasi audit
tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.
5. Bella Pengaruh Akuntabilitas, Hasil penelitian menunjukkan
(2014) Pengetahuan, Pengalaman, bahwa akuntabilitas, pengetahuan,
Dan Independensi Terhadap pengalaman, dan independensi
Kualitas Hasil Kerja Auditor memiliki pengaruh positif terhadap
kualitas hasil kerja auditor.
6. Putu dan Pengaruh Independensi, Hasil penelitian menunjukkan
Gede Profesionalisme, Tingkat variabel independensi,
(2014) Pendidikan, Etika Profesi, profesionalisme, tingkat pendidikan,
Pengalaman, Dan Kepuasan etika profesi, pengalaman, dan
Kerja Auditor Pada Kualitas kepuasan kerja auditor berpengaruh
Audit secara simultan terhadap kualitas
audit. Secara parsial hanya tingkat
pendidikan dan etika profesi
berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit.
7. William Pengaruh Indepedensi, Hasil penelitian menemukan bahwa
dan Ketut Pengalaman Kerja, Due secara parsial independensi,
(2015) Professional Care Dan pengalaman kerja, due professional
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
30
Model penelitian atau kerangka pemikiran yang dibangun pada penelitian ini
dari etika auditor (X1), pengalaman auditor (X2), fee audit (X3), dan motivasi
auditor (X4) terhadap satu vaiabel terikat (dependen) yaitu kualitas audit (Y).
Gambar 2.1.
PENGALAMAN H2 (+)
AUDITOR (X2)
KUALITAS AUDIT
H3 (+) (Y)
FEE AUDIT (X3)
H4 (+)
MOTIVASI AUDITOR
(X4)
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
31
Kode etik sangat diperlukan karena dalam kode etik mengatur perilaku
akuntan publik menjalankan praktik. Abdul Halim (2008: 29) mengungkapkan etika
profesional meliputi sikap para anggota profesi agar realistis, praktis, dan idealis.
audit. Akuntan publik yang memiliki kesadaran untuk selalu berperilaku secara etis
berarti memiliki komitmen untuk menerapkan kode etik profesi akuntan publik
(Amilin, 2010). Apabila komitmen ini selalu dijaga maka pelanggaran etika profesi
kualitas auditnya.
Seorang akuntan publik wajib untuk menjaga perilaku etis mereka terhadap
untuk menjadi kompeten dan berusaha objektif dan menjaga integritas sebagai
yang mempengaruhi kualitas audit. Pengalaman bagi auditor dalam bidang audit
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
32
auditor dari pendidkan formalnya sehingga kualitas audit akan semakin baik seiring
bertambahnya pengalaman.
Robyn dan Peter (2008) menemukan bahwa tugas berbasis pengalaman yang
Semakin lama pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang auditor akan
Lehman dan Norman (2006) dalam Mabruri dan Winarna (2010), mengenai
menemukan bahwa auditor yang berpengalaman (expertise) akan lebih jelas merinci
Audit fee merupakan fee yang diterima oleh akuntan publik setelah
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan (Mulyadi, 2009:
63-64).
Dalam penelitiannya Hoitash et al. (2007) menemukan bukti bahwa pada saat
auditor bernegosiasi dengan manajemen mengenai besaran tarif fee yang harus
dibayarkan oleh pihak manajemen terhadap hasil kerja laporan auditan, maka
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari
33
kemungkinan besar akan terjadi konsesi resiprokal yang akan mereduksi kualitas
laporan auditnya.
pemaduan antara kebutuhan organisasi dengan kebutuhan personil. Hal ini akan
membuat seseorang mempunyai semangat juang yang tinggi untuk meraih tujuan dan
memenuhi standar yang ada. Dengan kata lain, motivasi akan mendorong seseorang,
inisiatif dan optimisme yang tinggi. Respon yang tidak tepat terhadap laporan audit
dan rekomendasi yang dihasilkan akan dapat menurunkan motivasi seorang auditor
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Dewi Yunita Sari