Pengambilan Keputusan (Kel 3)
Pengambilan Keputusan (Kel 3)
Pengambilan Keputusan (Kel 3)
Disusun oleh:
2. Ainun (2001011988)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmatnya, penulisan
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu dengan sebaik baiknya.
Makalah ini kami susun dengan maksimal sehingga dapat terselesaikan dengan lancar
dan penulisan makalah ini bertujuan untuk sumber pembelajaran , referensi serta pemenuhan
tugas mata kuliah pengantar manajemen.
Terlepas dari itu, penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna ,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran membangun dari
pembaca serta pembimbing .
Akhir kata, diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan refrensi belajar serta
menggugah semangat belajar pemuda maupun orang dewasa, selain itu diharapkan para
pembaca dapat paham terhadap materi yang dibahas, yakni tentang manager dalam kegiatan
manajemen.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. i
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 ISI
BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan …………………………………………………………………………. 17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-
perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal
organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen.
Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan
sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses
perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam
pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah,
dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang
mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu
organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka
mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam
tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil
pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang
telah dilakukan.
1
2. RUMUSAN MASALAH
Ada beberapa masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini, di antaranya:
6. Memperbaiki keputusan
3. TUJUAN MASALAH
1. Agar lebih memahami pengertian, tipe tipe dan proses dalam mengambil keputusan
2. Agar mengerti mengenai apa saja tipe tipe masalah serta pemecahan nya
5. Agar mengetahui kendala apa saja yang ada dalam pengambilan keputusan
2
BAB 2
ISI
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli,
diantaranya adalah :
3
1. Keputusan terprogram/ keputusan terstruktur :
Contoh : Pak Darwin adalah seorang Menajer Keuangan pada PT. Arta.
Pekerjaan pada devisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam
menginvestasikan serta mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan
penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan cermat sebelum
melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi yang dilakukan tidak
merugikan perusahaan. Maka Pak Darwin harus melakukan keputusan untuk
menginvestasikan keuangan perusahaan secara cermat.
Contoh : Pak Andre adalah seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus
selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya.
Pengambilan keputusan yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu
ia dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus
4
bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa
efek bisa selalu stabil.
3. Pengembangan Alternatif-Alternatif
4. Evaluasi Alternatif-alternatif
5
5. Pemilihan Alternatif Terbaik
6. Implementasi keputusan
6
4. TIPE TIPE MASALAH DAN PEMECAHANNYA
A. TIPE-TIPE MASALAH
Suatu masalah krisis merupakan masalah yang tidak terduga dan dapat
menghancurkan jika tidak tertangani dengan cepat dan tepat. Para manajer
menghadapi persoalan krisis multi dimensi dan mereka mengantisipasi krisis–krisis
itu dengan berbagai cara, misalnya dengan membentuk sistem informasi krisis.
B. PEMECAHAN MASALAH
1) mengenali masalah
2) menamai masalah
7
5. GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a. Rational “Rasional”
Gaya pengambilan keputusan ini ditandai dengan strategi yang sistematis dan
berencana dengan orientasi masa depan yang jelas.
b. Intuitive “Intuisi”
c. Dependent “Dependen”
d. Indecisiveness “Keraguan”
a. Kepribadian nilai,
Kepribadian
8
Satu penelitian telah berusaha pengaruh dari beberapa variable terpilih teradap
proses pengambilan kepriadian, tetapi memasukan juga rangkaian variable lain
yaitu :
Ø Variabel interaksional : Hal ini menyinggung keadaan pada saat itu dari orang-
orang sebagai akibat dari interaksi situasi tertentu dengan ciri-ciri khas
kepribadian orang.
Nilai
Nilai itu diperoleh pada waktu orang masih muda sekali dan merupakan
bagian dasar dari pikiran seseorang. Pengaruh itu dapat dilihat dari setiap proses
pengambilan keputusan manajemen sebagai berikut ;
9
c. Kemungkinan ketidakcocokkan.
Apabila terjadi ketidak cocokan, maka tentu saja ketidak cocokan ini dapat
dikurangi dengan mengakui bahwa telah terjadi kesalahan. Orang tesebut lebih
memungkinkan menggunakan satu atau beberapa metode berikut ini untuk
mengurangi ketidak cocokan mereka :
Keuntungan :
Kerugian :
1. Membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar karena waktu yang
hilang banyak.
10
2. Menimbulkan kompromi
Yaitu kendala yang terdapat dalam diri pengambil keputusan tersebut seperti
seorang manajer dalam sebuah perusahaan. Pengambil keputusan tersebut tidak dapat
mengambil keputusan karena ketidakmampuannya dalam mengambil keputusan
secara tegas.Karena dirinya diliputi dengan keragu-raguan sehingga ia berpikir apakah
keputusannya sudah tepat atau tidak.
Akibat jika manajer yang ragu-ragu dalam bertindak yaitu :
11
keputusan menjadi tugas dan tanggung jawab yang sifatnya kolektif, dan tidak
lagibmerupakan tanggung jawab manajer yang bersangkutan
Informasi adalah kunci utama untuk mengambil sebuah keputusan. Jika tidak
ada, bagaimana seseorang mengambil sebuah keputusan yang tepat. Pemahaman
yang tidak tepat tentang peranan informasi dalam pengambilan keputusan dapat
menjadi kendala yang harus disingkirkan. Informasi yang diberikan harus
lengkap, mutakhir, dapat dipercaya,terolah dengan baik, dan tersimpan dengan
rapi.
a. Kurang yakin dalam diri seorang manajer yang bersangkutan tentang hasil
yang akan diperoleh
12
6. Keterlibatan kelompok
7. Ketidakjelasan peranan
13
d. Kemungkinan terjadinya duplikasi
8. Kemalasan
b. Bersikap tegas.
9. MEMPERBAIKI KEPUTUSAN
Peran keputusan ini relevan dalam peristiwa di mana manajer harus menentukan
pilihan dan mengambil tindakan peran wirausaha mencakup inisiatif melakukan perubahan
14
manager terus-menerus berpikir mengenai masa depan dan bagaimana untuk mencapainya
manager menyadari adanya masalah dan mencari proyek perbaikan yang akan mengoreksi
masalah tersebut peran menyelesaikan guan mencakup penyelesaian konflik di antara
bawahan atau departemen dimensi manager dengan departemen lainnya sebagai contoh
manager di pt sebuah produsen mebel besar terlibat dalam band perselisihan pribadi antar dua
kepala bagian seorang kepala bagian hasilnya diberhentikan karena tidak sesuai dengan tim
yang ada peran pembagi sumber daya bermanfaat dalam keputusan meng mengalokasikan
orang waktu peralatan anggaran dan sumberdaya lainnya untuk mencapai hasil yang
diinginkan manajer harus memutuskan proyek yang menerima alokasi anggaran keluhan
konsumen yang harus diberikan prioritas dan bahkan bagaimana cara menggunakan
waktunya sendiri peran next year or berkaitan dengan negosiasi dan sahur menawar secara
resmi untuk mendapatkan hasil bagi unit yang menjadi tanggung jawab manager sebagai
contoh manager bertemu dan secara resmi bernegosiasi dengan pihak lain dengan pemasok
untuk masalah pengirimannya terlambat dengan controller untuk kebutuhan akan sumber
daya anggaran tambahan atau dengan serikat pekerja untuk mengatasi keluhan seseorang
bekerja.
Penekanan yang lebih ditempatkan oleh manajer terhadap sepuluh peran ini
bergantung pada sejumlah faktor seperti posisi manajer di dalam hierarki. keterampilan dan
kemampuan alami. jenis organisasi atau tujuan dapartemen yang hendak dicapai.
Faktor lain seperti perubahan kondisi lingkungan juga menentukan peran yang lebih
penting bagi seorang manajer pada waktu tertentu sebagai contoh seorang manajer Puncak
secara rutin lebih menekankan peran sebagai juru bicara tidur kepala dan negosiator Namun
demikian munculnya kompetitor baru menimbulkan perlunya perhatian lebih akan peran
pengawasan atau penurunan besar dalam moral dan arahan terhadap karyawan dapat berarti
15
CEO harus memberikan penekanan pada peran pemimpin seorang manajer pemasaran
mungkin lebih memutuskan perhatian pada peran antar pribadi karena pentingnya kontrak
pribadi dalam proses pemasaran sedangkan seorang manajer keuangan lebih menekankan
peran keputusan seperti pembagi sumber daya atau negosiator terlepas dari perbedaan-
perbedaan ini seluruh manajer melakukan peran informasi antar pribadi dan keputusan yang
memenuhi kebutuhan organisasi manajer harus tetap waspada terhadap kebutuhan baik di
dalam maupun luar organisasi untuk menentukan peran paling penting pada waktu yang
berbeda.
16
BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi manajemen dimana pihak terkait
melakukan pertimbangan dan menjatuhkan pilihan yang meliputi merumuskan masalah,
menganalisa masalah, menentukan dan mengembangkan alternatif, mengambil tindakan
berdasarkan hasil pertimbangan, dan melakukan evaluasi.
Keputusan dapat dilakukan secara mendadak, hal ini bisa dikarenakan keadaan yang
tidak memungkinkan untuk merumuskan keputusan terlebih dahulu; dan pengambilan
keputusan yang didasarkan pada kegiatan rutin sehingga dapat dirumuskan terlebih dahulu.
3. DAFTAR PUSTAKA
Kasim, Azhar. 1995. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI.
Syamsi, Ibnu. 1989. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta : Bina Aksara.
T. Hani Handoko, 1981. Manajemen edisi 2 hal 137, Yogyakarta: penerbit BPFE-Yogyakarta
17