Kel 8 Manajemen Keperawatan
Kel 8 Manajemen Keperawatan
Kel 8 Manajemen Keperawatan
Disusun Oleh :
Kelompok 8
1. Muparoha (S19128008)
2. Serlla Tri Annasha (S19128016)
3. Desvira Auliyah (S19128020)
4. Nugraha Abiga (S19128024)
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT kami ucapkan karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah dengan judul
“Konsep Kolaborasi dan Negosiasi” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................................!
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................!!
DAFTAR ISI....................................................................................................................................!!!
BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................................................2
A. Latar belakang........................................................................................................................2
B. Tujuan Umum........................................................................................................................2
C. Tujuan Khusus.......................................................................................................................3
D. Manfaat..................................................................................................................................3
A. Definisi...................................................................................................................................4
B. Langkah-langkah....................................................................................................................4
D. Pengertian Kolaborasi............................................................................................................7
E. Manfaat..................................................................................................................................7
G. Proses kolaboratif...................................................................................................................9
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................16
A. Kesimpulan..........................................................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................17
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk
menggambarkan suatu hubungan kerjasama yang dilakukan pihak tertentu.
Sekian banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun
didasari prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerjasama, berbagi
tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat. Namun demikian
kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya yang
menjadi esensi dari kegiatan ini. Menurut Siegler & Whitney (2000),
kolaborasi adalah hubungan timbal balik dimana pemberi pelayanan
memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam
kerangka kerja bidang respektif mereka.
B. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami mengenai kegiatan kolaborasi dan negosiasi di rumah
sakit.
2
C. Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi negosiasi
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa perawat, dapat menambah pengetahuan mengenai kegiatan
kolaborasi dan negosiasi yang dilakukan di rumah sakit.
2. Bagi institusi pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
bagi mahasiswa dalam meningkatkan proses pembelajaran.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi
Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada organisasi,
negosiasi juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (Marquis
dan Huston, 1998). Negosiasi sering dirancang sebagai suatu strategi
menyelesaikan konflik dengan pendekatan kompromi. Selama negosiasi
berlangsung, berbagai pihak yang terlibat menyerah dan lebih menekankan
untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan antara keduanya.
B. Langkah-langkah
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan negosiasi
adalah sebagai berikut.
2. Memilih alternatif yang terbaik terhadap sarana dan prasarana. Efisiensi dan
efektivitas penggunaan waktu, anggaran, dan pegawai yang terlibat perlu
juga diperhatikan oleh manajer.
4
3. Mempunyai agenda yang disembunyikan. Agenda tersebut adalah agenda
negosiasi alternatif yang akan ditawarkan jika negosiasi tidak dapat
disepakati.
c. Berpikirlah positif dan selalu terbuka untuk menerima semua alternatif informasi
yang disampaikan.
g. Jujur.
j. Jika kedua belah pihak menjadi marah atau lelah selama negosiasi berlangsung,
istirahatlah sebentar.
k. Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang belum begitu Anda pahami.
5
Kunci sukses dalam melakukan negosiasi Lakukan lah
hal – hal di bawah ini :
3. Ingat, bahwa setiap orang mengharapkan penyelesaian yang dapat diterima, jika
Anda dapat menyajikan sesuatu dengan baik dan menarik.
4. Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan dan apa yang tidak. Perhatikan gerakan
tubuhnya.
6
A. Pengertian Kolaborasi
Kolaborasi (ANA, 1992), hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam
memeberikan pelayanan kepada pasien/klien adalah dalam melakukan diskusi
tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling
berkonsultasi atau komunikasi serta masing-masing bertanggung jawab pada
pekerjaannya. (Nursalam, 2014)
B. Manfaat
Kolaborasi dilakukan dengan beberapa alasan sebagai manfaat dari kolaborasi yaitu
antara lain:
7
C. Komponen Kompetensi Sebagai Dasar Kolaborasi
Gambaran penting untuk kolaborasi mencakup, keterampilan komunikasi yang
efektif, saling menghargai, rasa percaya, memberi dan menerima umpan balik,
pengambilan keputusan, dan manajemen konflik (Blais, 2006).
Saling menghargai terjadi saat dua orang atau lebih menunjukkan ataumerasa
terhormat atau berharga terhadap satu sama lain. Dan rasa percaya terjadi saat
seseorang percaya terhadap tindakan orang lain. Saling menghargai maupun
rasa percaya menyiratkan suatu proses dan hasil yangdilakukan bersama.
Tanpa adanya saling menghargai maka kerja samatidak akan terjadi. Yang
dimaksud dengan pentingnya menghargai satusama lain yaitu:
5. Sebagai advokasi evaluasi kritis kritis penampilan kerja diantara anggota tim
8
Salah satu yang dihadapi para professional adalah memberi dan meneri
maumpan balik pada saat yang tepat, relevan, dan membantu untuk dan dari
satu sama lain, dan klien mereka. Umpan balik yang positif dicirikan dengan
gaya komunikasi yang hangat, perhatian, dan penuh penghargaan.
d. Pengambilan Keputusan
D. Proses kolaboratif
Proses kolaboratif dengan sifat interaksi antara perawat dengan dokter
menentukan kualitas praktik kolaborasi. ANA, 1998 dalam Siegler &Whitney
(2000) menjabarkan kolaborasi sebagai hubungan rekan yang sejati,dimana
masing-masing pihak menghargai kekuasaan pihak lain dengan mengenal dan
menerima lingkup kegiatan dan tanggung jawab masing masing dan adanya
tujuan bersama. Sifat kolaborasi tersebut terdapat beberapa indikator yaitu
kontrol kekuasaan, lingkup praktik, kepentingan bersama dan tujuan bersama.
a. Kontrol Kekuasaan
Kemitraan terbentuk apabila interaksi yang diawali sama banyaknya dengan
yang diterima dimana terdapat beberapa kategori antara lain: menanyakan
informasi, memberikan informasi, menanyakan dan memberi
pendapat,memberi pengarahan atau perintah, pengambilan keputusan,
memberi pendidikan, memberi dukungan atau persetujuan, menyatakan tidak
setuju,orientasi dan humor.
b. Lingkungan Praktik
Menunjukkan kegiatan dan tanggung jawab masing-masing pihak. Perawat
dan dokter memiliki bidang praktik yang berbeda dengan peraturan masing –
masing tetapi tugas-tugas tertentu dibina yang sama.
c. Kepentingan Bersama
Kepentingan bersama merupakan tingkat ketegasan masing-masing
(usahauntuk memuaskan kepentingan sendiri) dan faktor kerja sama (usaha
untuk memuaskan pihak lain)
d. Tujuan Bersama
9
Tujuan bersama pada proses ini bersifat lebih terorientasi pada pasien
dandapat membantu menentukan bidang tanggung jawab yang berkaitan
dengan prognosis pasien.
a. Tim satu disiplin ilmu: - Tim Perawat- Tim dokter - Tim administrasi- dll.
b. Tim multi disiplin :- Tim operasi- Tim nosokomial infeksi- dll
G. Hambatan kolaborasi
a) Permasalahan sarana dan mentalitas;
b) Kurangnya staf atau waktu untuk berpartisipasi dalam kolaborasi;
c) Benturan dengan fokus dan prioritas organisasi antara kolaborasi dan
anggotanya;
d) Ketidakpercayaan dari organisasi lain;
e) Memperlambat pengambilan keputusan;
f) Terbatasnya sumber daya atau kurangnya keinginan untuk berbagi sumber daya
yang ada;
g) Posisi pernyataan yang tidak sesuai dengan kebijakan dari anggota koalisi
individu;
h) Penarikan dukungan sebagai akibat dari tekanan luar dari individu atau
kelompok;
i) Penurunan tingkat kerjasama antar kolaborator selama krisis
11
BAB 3
CONTOH KASUS
Daftar Pemeran :
Prolog :
Di Rumah Sakit Citra Kasih di ruang Penyakit Dalam kamar 307 terdapat pasien atas
nama Nn. Rizky Dwi Mayanti berusia 19 tahun. Diagnosa medis Nn. RizkyDwi Mayanti
adalah DHF dan sudah dirawat selama 3 hari. Setiap harinya, Nn. Rizky selalu dilakukan
pemeriksaan Darah Rutin sehari 1x untuk dilihat apakah ada perubahan dalam
keadaannya.
12
“Saat akan pengambilan darah.”
Saat di ruangan pasien, pasien terlihat sedang tiduran sambil berbincang dengan
keluarganya. Lalu datanglah perawat bersama petugas lab.
Perawat : Saya perawat fitri, dan ini petugas lab yang akan mengambil darah
mbak yaa.
Petugas Lab : iya pagi bu, mbak. Saya Karina yang bertugas untuk mengambil
darah mbak hari ini ya.
13
Pengambilan darah pun dilakukan, tetapi pada saat akan dilakukan penusukkan yang
ke 3x belum berhasil sehingga membuat pasien marah – marah.
Pasien : udah belum, mbak? udah ke mau ke tiga kali tapi kok belum selesai
– Setelah
selesai juga sih, mbak. Sakit kan! dicoba
Petugas Lab : sebentar ya, mbak. Kita coba penyuntikan sekali lagi. ke 3x
Pasien : hanya menghembus nafas sambil buang muka nya
Perawat : sabar ya, Mbak. coba yuk tarik nafasnya dari hidung dan tetap
keluarkan perlahan dari mulut. Mudah – mudahan yang ini berhasil saja
ya. masih
Petugas Lab : hmmm gagal lagi. sambil geleng – geleng kepala mbaknya jangan gagal
tegang coba deh biasa aja. dan
Pasien : siapa yang tegang! aduh gimana sih mbak.
Petugas lab : ini tuh terasa kalau mbak nya tegang dan menarik tangannya.
Pasien : bisa tidak sih sebenernya! sudah tidak usah diambil lagi deh.
Perawat : tidak bisa, mba rizky. Kalau darah harus diambil setiap hari, mbak
untuk dilihat perkembangannya. Sabar ya, mbak. coba yuk tarik nafas
yang panjang buang dari hidung biar dicoba lagi yang ketiga ini
semoga berhasil.
14
banyak yaa biar membantu kelancaran pengambilan darahnya. Kalau
begitu kami permisi.
Keluarga Pasien : baik, terimakasih ya, sus.
Katim : Mbak sebenarnya ada apa? Kenapa tidak bisa diambil darahnya dari
tadi?
Petugas Lab : tadi sebenarnya sudah hampir bisa, hanya saja pasiennya terasa
tegang dan akhirnya bengkak yang saya tusuk.
Perawat : iya, pasien Rizky juga sebenarnya minumnya kurang padahal sudah
diberitahu harus minum yang banyak.
Petugas Lab : nah kaan.
Katim : yasudah, gimana kalau dicoba sekali lagi saja di lokasi yang lain.
Tetapi, jika sudah dicoba sekali lagi tetap gagal mohon maaf coba
dengan petugas lab yang lain. Bagaimana?
Petugas Lab : hmm.. yasudah kalau begitu akan saya coba sekali lagi.
Perawat : iya mbak dicoba sekali lagi aja mudah – mudahan berhasil. Mbak
juga harus lebih sabar yaa ke pasien.
Petugas Lab : iyaa Fit.
Katim : yaasudah 5 menit lagi kita ke pasien yaa.
saat 5 menit kemudian Perawat dan petugas lab datang kembali ke ruang pasien untuk
mencoba mengambil darah kembali sesuai negosiasi yang telah dilakukan
Perawat : sudah 5 menit nih, mbak. ayok ke ruang pasien Rizky lagi.
15
setelah dilakukan Negosiasi, pengambilan darah pun tetap dilakukan kembali pada
posisi yang berbeda dan dengan syarat jika gagal dalam pengambilan ke empat,
dapat dilakukan dengan bantuan petugas lab yang lain.
Pengambilan darah dengan penusukan ke empat pun berhasil dilakukan dengan lokasi
yang berbeda.
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam
memeberikan pelayanan kepada pasien/klien. Kolaborasi dilakukan dengan 2
atau lebih profesi yang berbeda. Dalam kolaborasi terjadi konflik sehingga
dilakukan negosiasi. Negosiasi adalah cara untuk menyelesaikan masalah atau
konflik yang terjadi.
B. Saran
Diharapkan bagi yang melakukan kolaborasi dan terjadi konflik dapat
melakukan negosiasi secara baik sehingga penyelesaian konflik dapat
berlangsung dengan baik dan tidak menimbulkan masalah yang lebih lanjut.
16
DAFTAR PUSTAKA
Marquis, B.L., dan C.J. Huston. 2010. Kepemimpinan dan manajemenkeperawatan: Teori
dan Aplikasi. Jakarta. Edisi 4. EGC.
17