Omeprazole

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

 Omeprazole

Mekanisme Kerja Obat :


Omeprazole merupakan obat golongan PPI (proton pump inhibitor), Proton
pump inhibitor (PPI) merupakan derivat prodrugs benzimidazole yang absorbsinya
pada saluran pencernaan dipengaruhi oleh glikoprotein transporter . H+/K+ adenosin
trifosfatase (ATPase) berada pada membran kanalikular pada sel parietal lambung
mengsekresi asam klorida dan proton yang menukar kalium dengan uraian ATP.1
Omeprazole bekerja mengontrol sekresi asam lambung dengan cara menghambat
pompa proton yang mentranspot ion H+ keluar dari sel parietal lambung. 2 Dengan
menghambat aktivitas transpoter H+K + -ATPase pada permukaan kelenjar sel
pariental gastrik.3
a. Indikasi :
Berdasarkan rekomendasi ini, langkah awal adalah mengenali indikasi serta
risiko penggunaan PPI jangka panjang. Indikasi penggunaan PPI jangka panjang
(di atas 8 minggu) antara lain perdarahan saluran gastrointestinal, Barret’s
esophagus, esofagitis berat (Los Angeles Grade D), penggunaan NSAID,
penggunaan antiplatelet, kondisi hipersekretorik.4
Jika indikasi tidak yakin, cari riwayat endoskopi sebelumnya, cari riwayat
rawat inap karena perdarahan lambung atau penggunaan OAINS lama
sebelumnya, ataupun memiliki riwayat dyspepsia maupun heartburn.4
Tukak lambung dan tukak duodenum, tukak lambung dan duodenum yang
terkait dengan AINS, lesi lambung dan duodenum, regimen eradikasi H.
pylori pada tukak peptik, refluks esofagitis, Sindrom Zollinger Ellison.7

b. Kontra Indikasi :
- Jangan mempertahankan terapi PPI jangka panjang untuk gejala
gastrointestinal tanpa upaya untuk menghentikan atau mengurangi PPI
setidaknya sekali setahun untuk kebanyakan pasien.
- Jangan memperbaharui terapi PPI jangka panjang untuk gejala gastrointestinal
tanpa upaya menghentikan atau mengurangi PPI setidaknya sekali setahun
untuk kebanyakan pasien.
- Jangan melanjutkan terapi PPI yang telah dihentikan kecuali ada alasan yang
kuat untuk melanjutkan terapi.4
c. Interaksi Obat :
Dari penelitian berdasarkan keluhan utama yang terbanyak adalah nyeri ulu
hati (96%) dan yang paling sedikit adalah muntah (4%). Proporsi berdasarkan
keluhan tambahan terbanyak adalah mual (98%), diikuti muntah (85%), perut
kembung (68%) , dan yang paling sedikit adalah melena (26%). Terapi
farmakologis kombinasi, yang terbanyak diberikan kepada pasien adalah Antasida
+ Omeprazole + Domperidone + Ranitidine (46%) dan yang paling sedikit
diberikan adalah Antasida + Omeprazole + Ranitidine (9%).

Gambar 1.1c Keluhan Tambahan pada pasien Gastritis5


Gambar 1.2c Kombinasi Terapi Farmakologis pada pasien Gastritis5
Pengobatan pada gastritis dilakukan untuk mengobati keluhan yang dirasakan
oleh pasien. Pasien memerlukan lebih dari satu macam obat sehingga tujuan
tercapainya pengobatan dan tercapai. Obat-obat gastritis yang digunakan sebanyak
6 golongan antara lain yaitu 1 jenis golongan antasidum (antasida) 2 jenis
antagonis reseptor H2 (simetidin, ranitidine). 1 jenis pump proton inhibitor
(lansoprazol), 2 jenis golongan prokinetik (domperidone, ondansteron), 1 jenis
golongan sitoprotektif prostaglandin sintetik (inpeps) serta 2 jenis psikotropika
(alprazolam, diazepam).6
Terapi pengobatan gastritis yang diberikan pada penderita gastritis yang
dirawat inap kebanyakan dari golongan antagonis dengan persentase 23.00 %
golongan prokinetik dan anti emetik yang termasuk obat ini adalah domperidon,
ondansenrton dengan persentase 16,814 %, golongan penghambat pompa asam
seperti lansoprazol dengan persentase 15.044%, golongan sotoprotektif
prostaglandin sintetik yang termasuk obat ini adalah inpepsa dengan persentase
4,424 % serta golongan psikotropik seperti alprazolam dan diazepam dengan
persentase 10,619 %.6
d. Efek Samping :
- Ketika indikasi yang sedang berlangsung tidak jelas, risiko efek samping
mungkin lebih besar daripada risiko manfaatnya.
- PPI dikaitkan dengan risiko patah tulang yang lebih tinggi, infeksi C. difficile
dan diare, pneumonia yang didapat dari komunitas, defisiensi vitamin B12 dan
Hypomagnesemia.
- Efek samping yang umum termasuk sakit kepala, mual, diare dan ruam.4
e. Hubungan obat dengan data klinik dan data lab pasien :
Proporsi pasien berdasarkan pemeriksaan penunjang terbanyak adalah darah
lengkap (100%) dan yang paling sedikit adalah endoskopi (26%). 5 Pada pasien
gastritis terbanyak menggunakan pemeriksaan darah lengkap terlebih dahulu
sesuai dengan data yang ada pada pasien.
Distribusi proporsi berdasarkan pemeriksaan penunjang masing – masing
pasien ditemukan pemeriksaan penunjang terbanyak adalah darah lengap +
elektrolit + GDS + endoskopi (57%) dan yang paling sedikit adalah darah lengap
(17%).5 Pada pasien hanya terdapat data untuk pemeriksaan penunjang darah
lengkap yang sudah terdiri dari hasil elektrolit dan GDS.
Berdasarkan hasil pemeriksaan elektrolit yang terbanyak didapati adalah
elektrolit dalam batas normal (85%) dan yang paling sedikit adalah adanya
ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh (15%).5 Pada pasien juga tidka jauh
berbeda dengan penelitian dari literatur yang ada bahwa didapati
ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh karena keluhan utama pada pasien saat
ini adalah diare.
f. Hubungan obat dengan umur pasien :
Pasien tergolong ke dalam kategori usia dewasa sehingga diperbolehkan untuk
mengonsumsi obat jenis omeprazole ini. Dan juga dilihat dari hasil penelitia pada
literatur umur tersebut terbilang banyak yang mendapat pengobatan tersebut.5
Gambar 1.1f Umur dan Jenis Kelamin yang Menderita Gastritis5
g. Aturan pakai dan Dosis:
Injeksi intravena diberikan selama 5 menit atau melalui infus intravena; 40 mg
sekali sehari hingga pemberian oral dimungkinkan.7
h. Hubungan pengobatan dengan riwayat pasien :
Pasien memiliki Riwayat pengobatan menggunkan obat maag yang dapat juga
termasuk ke dalam golongan antasida. Antasida sendiri berkeja untuk mengurangi
nyeri pada perut yang dirasakan oleh pasien. Sehingga sesuai dengan interkasi
obat, omeprazole dan antasida dapat diberikan secara kombinasi untuk dapat
mengobati gejala gastritis dengan lebih efektif. Berdasarkan terapi farmakologis
kombinasi, yang terbanyak diberikan kepada pasien adalah Antasida +
Omeprazole + Domperidone + Ranitidine (46%) dan yang paling sedikit diberikan
adalah Antasida + Omeprazole + Ranitidine (9%).5
i. Lama penggunaan obat:
Untuk omeprazole injeksi IV diberikan sampai pemberian oral dimungkinkan.7
j. ADME obat (dibuat table):

Absorbsi Distribusi Metabolisme Ekskresi


absorbsinya Setelah Metabolisme Clearance total
pada saluran diabsorbsi PPI omeprazole dalam tubuh
pencernaan diaktivasi, terutama adalah 500─600
dipengaruhi oleh sulfonamid dilakukan oleh mL/menit.
pglikoprotein siklik yang enzim hati Omeprazole
transporter. teraktivasi akan CYP2C19. Semu akan
H+/K+ adenosin berikatan secara a obat golongan diekskresikan
trifosfatase kovalen dengan PPI selain 77% melalui
(ATPase) berada dengan sistein rabeprazol urin dan 16-19%
pada membran ekstrasitoplasma dimetabolisme melalui feses.1
kanalikular pada yang merupakan dan secara
sel parietal residu dari kompetitif
lambung H+/K+ ATPase menghambat
mengsekresi dan CYP2C19 and
asam klorida menghambat CYP3A4.
dan proton yang aktivitas pompa Substrat:
menukar kalium proton/ sekresi CYP2A6 (minor),
dengan uraian asam lambung.1 2C9 (minor),
ATP.1 2C19 (mayor),
2D6 (minor), 3A4
(mayor)
Menghambat:
CYP1A2 (lemah),
2C9 (sedang),
2C19 (kuat), 2D6
(lemah), 3A4
(lemah)
Menginduksi:
CYP1A2
(lemah).1

k. Sediaan
Gambar 1.1k Sediaan Omeprazole7
Resep

dr. Unswagati

SIP: 11917000000

Alamat: Jl. Pemuda Raya No.32, Sunyaragi, Kec. Kesambi,


Kota Cirebon, Jawa Barat, 45132

13/6/2021

R/ Omeprazole IV 40 mg vial No. I

∫ i.m.m

Pro : Ny.CH

Umur : 42 Tahun

Alamat : Cirebon
Daftar Pustaka

1. Dewi N.M.A.R. Interaksi Obat Antara Klopidogrel dan Proton Pump Inhibitor (PPI).
Sasambo Journal of Pharmacy. Vol. 1 No.1: 1-5. Program Studi Farmasi, Universitas
Mataram: Mataram, Indonesia; Maret 2020.
2. Fauziah D.W. Trisnawati. Gambaran Penggunaan Sukralfat Pada Pasien Gastritis
Rawat Inap Penyakit Dalam Di Rs.Hasanuddin Damrah Bengkulu. Jurnal Penelitian
dan Kajian Ilmiah Kesehatan. Vol. 5 No. 1. Politeknik“Medica Farma Husada” :
Mataram; April 2019.
3. Sumiatin Y. Ulfa N.M. Nuril. Profil Peresepan Obat Simtomatis Gastritis Pada Pasien
Rawat Jalan Di Rsu Haji Surabaya Periode Juli – Desember 2017. Akademi Farmasi
Surabaya; Juli-Desember 2017.
4. Choosing Wisely Canada. Bye-bye, PPI. A tookit for deprescribing proton pump
inhibitors in EMR-enabled primary care settings. Version 1.3. May 2019.
5. Ndruru R.K. Sitorus S. Barus N. Gambaran Diagnostik dan Penatalaksanaan Gastritis
Rawat Inap BPJS di RSU Royal Prima Medan Tahun 2017. Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan. Vol. 15. No.2. Universitas Prima Indonesia; Juli 2019.
6. Tandi J. Tinjauan Pola Pengobatan Gastritis Pada Pasien Rawat Inap Rsud Luwuk.
Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 6 No. 3. UNSRAT; Agustus 2017.
7. Pionas, Omeprazole [document on internet].[diunduh 13 Juni 2020], tersedia di
http://pionas.pom.go.id/monografi/omeprazol

Anda mungkin juga menyukai