Garuda 1625923

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Fitri Febriyanti Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi

Naela Fadila Bio-Char, Bio-oil Dan Gas Dengan Metode Pirolisis


Ari Susandy Sanjaya
Yazid Bindar
Anton Irawan

PEMANFAATAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA


SAWIT MENJADI BIO-CHAR, BIO-OIL DAN GAS DENGAN
METODE PIROLISIS
UTILIZATION OF EMPTY FRUIT BUNCHES WASTE INTO
BIO-CHAR, BIO-OIL AND GASES WITH PYROLYSIS
METHOD
Fitri Febriyanti1*, Naela Fadila1, Ari Susandy Sanjaya1, Yazid Bindar2, Anton
Irawan3
1)
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman
Jl. Kuaro, Samarinda 75119, Kalimantan Timur, Indonesia
2)
Program studi Teknik Kimia, Program studi Teknik Pangan dan Prodi Teknik Bioenergi dan Kemurgi
Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung
3)
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang
*Email: [email protected]

Abstrak

Perkembangan luas areal kelapa sawit di Indonesia setiap tahunnya cenderung meningkat. Sehingga terdapat
banyak limbah biomassa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit. Salah
satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu teknologi pirolisis. Pirolisis
adalah proses pembakaran tanpa oksigen untuk memproduksi Bio-oil, bio-char dan gas. Tujuan dalam
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap Bio-oil, bio-char dan gas serta untuk
mengetahui densitas, viskositas dan komposisi Bio-oil hasil dari pirolisis tandan kosong kelapa sawit. Pada
penelitian ini digunakan variabel suhu pirolisis yaitu 500°C, 550°C dan 600°C. Hasil dari penelitian ini
didapatkan yield Bio-oil terbesar 45% pada suhu 600°C, yield gas terbesar 29,86% pada suhu 500°C dan
yield bio-char terbesar 32,71% pada suhu 550°C. Nilai densitas dan viskositas Bio-oil secara berurutan yaitu
0,9938-1,0083 g/cm3 dan 3,8407-5,7456 Cst. Nilai kalor bio-char sebesar (5,5069x10-6- 5,7859x10-6)
Kcal/Kg. Selain itu, berdasarkan uji GCMS komposisi Bio-oil didominasi oleh senyawa fenol dan dekanoit.

Kata kunci: Tandan kosong kelapa sawit (TKKS), pirolisis, Bio-oil, bio-char, gas

Abstract

The development of oil palm area in Indonesia tends to increase each year. So that there are a lot of
waste empty fruit bunches (EFB) produced from palm oil mills. One of the technology that can be used to
overcome this issue is pyrolysis technology. Pyrolysis is combustion process without oxygen to produce
Bio-oil, bio-char and gases. The purpose of this study is to determine the effect of temperature on Bio-oil,
bio-char and gas and to determine the density, viscosity and composition of Bio-oil resulting from
pyrolysis of EFB. In this study the variable pyrolysis temperature was used, 500°C, 550°C and 600°C.
The results of this study showed that maximum Bio-oil yield was 45% obtained at 600°C, maximum gases
yield was 29.86% obtained at 500°C and maximum bio-char yield was 32.71% obtained at 550°C. The
density and viscosity value of Bio-oil in sequence are 0.9938-1.0083 g/cm3 and 3.8407-5,7456 Cst. The
calorific value of bio-char ranged from 23.0567-24.2248 MJ/Kg. In addition, based on GCMS test the
composition of Bio-oil is dominated by oxygenate compounds.

Keywords: Empty fruit bunches (EFB), pyrolysis, Bio-oil, bio-char, gases

12

Jurnal Chemurgy, Vol. 03, No.2, Desember 2019


Fitri Febriyanti Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi
Naela Fadila Bio-Char, Bio-oil Dan Gas Dengan Metode Pirolisis
Ari Susandy Sanjaya
Yazid Bindar
Anton Irawan

1. PENDAHULUAN Pirolisis adalah teknik yang tepat untuk


Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) meningkatkan nilai limbah minyak sawit
merupakan salah satu jenis limbah padat yang dengan memproduksi Bio-oil dan Bio-Char.
paling banyak dihasilkan oleh pabrik kelapa Minyak dapat digunakan sebagai bahan bakar
sawit. Namun, selama ini hanya digunakan dalam beberapa aplikasi untuk menghasilkan
sebagai pakan ternak dan jumlahnya masih energi panas, dan TKKS adalah bahan terbaik
sangat kecil. Pemanfaatan kedua jenis limbah untuk tujuan ini karena memiliki nilai kalori
sawit ini terkendala oleh teknologi yang tinggi (Abnisa et al., 2013). (Khaldun
pengolahan yang relatif murah dalam and Haji, 2010) menyatakan bahwa Pirolisis
penyiapan bahan dan perlu proses untuk biomassa di pengaruhi oleh beberapa hal
menurunkan kandungan air yang masih cukup antara lain komposisi masing-masing
tinggi. komponen lignoselulosa, ukuran, laju
Perkembangan luas areal kelapa sawit pemanasan dan sebagainya. Komposisi
di Indonesia pada kurun waktu 1980–2016 ultimat dan proximat akan berpengaruh
cenderung meningkat. Jika pada tahun 1980 terhadap produk padatan, cairan dan gas yang
luas areal kelapa sawit Indonesia sebesar dihasilkan (Ginting, Tambunan and Setiawan,
294.560 hektar, maka pada tahun 2015 telah 2015).
mencapai 11,30 juta hektar dan diprediksi
menjadi 11,67 juta hektar pada tahun 2016. Tabel 1. Karakteristik Tandan Kosong
Pertumbuhan rata-rata selama periode tersebut Kelapa Sawit
sebesar 10,99% per tahun (Respati, 2016). No Komponen Nilai (mf
Disisi lain, setiap 1 hektar kebun kelapa sawit wt%)
akan menghasilkan sekitar 1,5 ton TKKS 1 Selulosa 57,8
(Ristianingsih, Ulfa and K.S, 2015). 2 Hemiselulosa 21,2
Berdasarkan data tersebut, terdapat 3 Lignin 22,8
banyak TKKS yang dihasilkan dari pabrik Sumber: (Nurhayati and Sulaiman, 2013)
kelapa sawit menjadi limbah biomassa. Salah
satu teknologi yang dapat digunakan untuk Bio-oil adalah sejenis minyak bakar yang
mengatasi masalah tersebut yaitu teknologi memiliki berat jenis tinggi, dibuat dari bahan
pirolisis. Teknologi ini memiliki banyak nabati khususnya dari bahan berlignoselulosa,
kelebihan seperti produk Bio-oil, Bio-Char seperti biomassa limbah kehutanan, industri
dan gas yang dihasilkan dapat menjadi hasil hutan, dan pertanian. Bio-oil terbuat dari
alternatif solusi bagi pengendalian dampak berbagai senyawa oksigenat organik yang
pencemaran lingkungan. berbeda-beda dan tidak bercampur dengan
Metode pirolisis merupakan cara yang bahan bakar minyak pada umumnya. Hal ini
digunakan untuk memperoleh asap cair. karena tingginya kadar air, yakni sekitar 15–
Pirolisis adalah sebuah proses dekomposisi 20% yang berfungsi juga sebagai pengikat
material oleh suhu. Proses pirolisis dimulai ratusan molekul yang berbeda sehingga
pada suhu tinggi dan tanpa kehadiran O2. disebut sebagai emulsi mikro (Wibowo and
Umpan pada proses pirolisis dapat berupa Hendra, 2015). Selama Penyimpanan minyak
material bahan alam tumbuhan atau dikenal mentah pirolisis biomassa atau bio-oil akan
sebagai biomassa, atau berupa polimer. mengalami perubahan viskositas menjadi
Dengan proses pirolisis, biomassa dan polimer lebih kental karena adanya perubahan kimia
akan mengalami pemutusan ikatan dan fisik yang diiringi oleh volatil yang hilang
membentuk molekul-molekul dengan ukuran akibat penyimpanan (Bindar et al., 2016).
dan stuktur yang lebih ringkas. Pirolisis Bio-oil dapat digunakan untuk pemanas
biomassa secara umum merupakan rumah tangga, bahan bakar untuk boiler, atau
dekomposisi bahan organik menghasilkan bahan bakar langsung untuk tujuan
bahan padat berupa arang aktif, gas dan uap pengeringan seperti halnya minyak residu dan
serta aerosol. Gas yang dapat dikondensasikan bila dimurnikan atau di upgrading akan
sebagai bahan cair dan stabil pada temperatur menjadi bahan bakar yang lebih murni dan
kamar merupakan senyawa hidrokarbon yang tinggi kalorinya, serta bisa digunakan untuk
dikenal sebagai biofuel atau Bio-oil berbagai kebutuhan dalam industri kimia,
(Ristianingsih, Ulfa and K.S, 2015). seperti halnya petroleum fuel. Bio-oil dapat

13

Jurnal Chemurgy, Vol. 03, No.2, Desember 2019


Fitri Febriyanti Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi
Naela Fadila Bio-Char, Bio-oil Dan Gas Dengan Metode Pirolisis
Ari Susandy Sanjaya
Yazid Bindar
Anton Irawan

dimurnikan (refined oil) untuk bahan bakar piknometer, viskometer, Thermocouple,


dan bila diolah lanjut dapat digunakan sebagai pompa, selang, neraca analitik dan
bahan kimia (oleo-kimia) penampung Bio-oil.
(Wibowo and Hendra, 2015).
Produk padat dari konversi termokimia Tabel 2. Analisis Proksimat TKKS
biomassa adalah bio-char. Dibandingkan No Parameter Kadar (%
dengan arang yang dihasilkan dari batubara m/m)
yang tidak terbarukan, bio-char mengandung 1 Kadar air 9,55
belerang yang lebih rendah dan lebih ramah 2 Kadar abu 17,31
lingkungan yang membuatnya 3 Volatilitas 58,96
menguntungkan untuk digunakan sebagai 4 Fixed carbon 14,18
sumber bahan bakar alternatif
(Rozhan, et al. 2015). 2.2 Metode
Produk gas dari pirolisis biasanya Tandan kosong kelapa sawit yang
memiliki tingkat hidrokarbon yang tinggi, berupa tandan besar dihancurkan hingga
terutama metana dan hidrokarbon jenuh dan bentuknya menjadi serabut supaya hasil yang
tak jenuh dari proses degradasi termal yang didapatkan maksimal. Kemudian Rangkaian
kompleks. Gas yang dihasilkan tersebut dapat alat yang telah ada disiapkan dengan
digunakan untuk pengeringan pakan, memastikan semuanya telah terpasang dengan
pemanasan proses, pembangkit listrik atau baik. Tempat pembakaran diisi arang dan
diekspor untuk dijual. Pirolisis tandan kosong ditambah minyak tanah sebagai bahan bakar.
kelapa sawit mempunyai kandungan gas Rangkaian alat ini tergambar pada Gambar 1.
mampu bakar berupa gas H2, CO dan CH4. Serabut tandan kosong kelapa sawit
Tingkat produksi gas meningkat dengan dimasukkan kedalam silinder/ reaktor
peningkatan suhu pirolisis. Peningkatan pirolisis. Dinyalakan blower saat bahan bakar
produk gas diperkirakan terjadi terutama mulai terbakar. Setelah terjadi pembakaran,
karena perekahan dari pirolisis uap pada suhu blower dimatikan dan ditutup tempat
yang lebih tinggi. Namun, dekomposisi pembakaran hingga suhu meningkat. Suhu
sekunder arang pada suhu yang lebih tinggi proses disetting pada temperature tertentu.
juga dapat memberikan produk gas tak Gas yang dihasilkan dikondensasi dan
terkondensasi lainnya. Pelepasan CO2 ditampung dalam wadah dan operasi
tergantung pada dekomposisi selulosa dan dihentikan ketika tidak ada lagi cairan minyak
hemiselulosa. Disisi lain, perubahan CO2 pada yang dihasilkan. Kemudian dibiarkan hingga
suhu tinggi dapat disebabkan oleh degradasi dingin. Proses tersebut dilakukan dengan suhu
lignin. Kandungan CO2 menurun karena suhu yang berbeda (500°C, 550°C, 600°C) secara
yang meningkat (Sukiran et al., 2014). duplo.

2. METODOLOGI PENELITIAN 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Total Produk Pirolisis
Pengaruh suhu terhadap produk hasil
pirolisis terdapat pada tabel 2. Yield bio-oil
semakin meningkat seiring naiknya suhu,
sehingga yield bio-oil terbesar terdapat pada
suhu 600°C. Hal ini tidak sesuai dengan
(Sukiran, Chin and Bakar, 2009), semakin
tinggi suhu maka bio-oil yang dihasilkan akan
Gambar 1. Alat Pirolisis semakin sedikit. Sedangkan untuk bio-char
2.1 Alat dan Bahan yield terbesar terdapat pada suhu 550°C . Hal
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini tidak sesuai dengan (Sukiran et al., 2011),
ini yaitu TKKS yang diperoleh dari PT. yang menyatakan bahwa secara umum
Anugerah Energitama. Hasil analisis konversi biomassa menjadi bio-char semakin
proksimat sampel TKKS terdapat pada Tabel berkurang seiring naiknya perlakuan suhu.
2. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian Hal ini terjadi karena penimbangan yang
ini adalah rangkaian alat pirolisis, blower, kurang tepat, dilihat dari perbedaan besaran

14

Jurnal Chemurgy, Vol. 03, No.2, Desember 2019


Fitri Febriyanti Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi
Naela Fadila Bio-Char, Bio-oil Dan Gas Dengan Metode Pirolisis
Ari Susandy Sanjaya
Yazid Bindar
Anton Irawan

yieldnya kurang lebih 1-2%.. Sedangkan akan mudah terbakar karena nilai kalornya
untuk gas, yield terbesar dihasilkan pada suhu akan semakin tinggi (Wiratmaja, 2010).
500°C, seharunya berdasarkan (Sukiran, Chin Berdasarkan Tabel 3. besar viskositas
and Bakar, 2009) nilai yield gas akan semakin bio-oil yaitu sekitar 3,8407-5,7456 cSt.
tinggi seiring naiknya suhu. Menurut, (Wibowo, Efiyanti and Pari, 2017)
viskositas bio-oil dari pirolisis TKKS tanpa
Tabel 3. Yield Bio-oil, Bio-Char dan Gas katalis sebesar 18,6 cSt. Menurut (Purwanto et
Perlakuan Bio-oil Bio-Char Gas al., 2012) viskositas bio-oil dari TKKS tanpa
Suhu (°C) (%) (%) (%) katalis yaitu 3 cSt. Untuk viskositas bio-oil
500 40,73 29,39 29,86 dari cangkang sawit yaitu sebesar 15 cSt
550 43,01 32,71 24,26 (Bindar et al., 2016). Viskositas merupakan
600 45,00 30,58 24,41 parameter penting yang berpengaruh dalam
bahan bakar yakni pada tahap penginjeksian.
3.2 Produk Bio-oil Injeksi bahan bakar dapat mempengaruhi
Berdasarkan Gambar 2 dapat terlihat tahap pencampuran bahan bakar dengan udara
bahwa bio crude oil berada pada lapisan atas. dan mempengaruhi terjadinya pembakaran
Menurut (Bindar et al., 2016) bio-oil dari sempurna. Viskositas bahan bakar sangat
proses pirolisis tandan kosong kelapa sawit penting karena berpengaruh pada atomisasi
dengan temperatur 600°C yaitu berwarna bahan bakar ketika diinjeksikan kedalam
hitam, memiliki kandungan air 6,2%, nilai ruang bakar. Untuk memperoleh pembakaran
kalor sebesar 31,44 MJ/kg dan nilai pHnya sempurna dibutuhkan butiran bahan bakar
adalah 3,6. Berdasarkan penelitian juga yang kecil. Bahan bakar dengan viskositas
didapatkan hasil bio-oil yang berwarna hitam. tinggi, seperti minyak nabati, akan
Berdasarkan penelitian, diambil 3 sampel menghasilkan butiran yang lebih besar di
terbaik yang mewakili pada setiap perlakuan dalam ruang bakar sehingga pembakaran
suhu. Pada suhu 500°C, 550°C, dan 600°C menjadi tidak sempurna (Komariah, Juliani
dihasilkan bio-oil dengan volume berturu- and Dimyati, 2013). Sehingga semakin rendah
turut sebesar 22 mL, 28 mL, dan 32 mL. viskositas akan meningkatkan pembakaran
Untuk rata-rata total volume yang ditampung yang sempurna.
diatas suhu 100°C hingga suhu yang
diinginkan yaitu sebesar 140 mL. Tabel 4. Karakteristik Bio-oil
Perlakuan Densitas Viskositas
3
Suhu (°C) (g/cm ) (Cst)
500 1,0083 5,7456
550 0,9938 4,3748
600 0,9918 3,8407

3.3 Produk Bio-Char


Nilai kalor bio-char dengan berbagai
Gambar 2. Bio-oil dari TKKS
suhu terdapat pada Tabel 5. Nilai kalor
tertinggi terdapat pada suhu 600°C. Nilai
Berdasarkan Tabel 3. besar densitas
kalor adalah standar kualitas utama dari bahan
bio-oil yaitu 1,0083-0,9918 g/cm3. Menurut
bakar. Perhitungan kalori dari kandungan
(Sukiran, Chin and Bakar, 2009), menjelaskan
bahan bakar adalah salah satu langkah dasar
bahwa densitas bio-oil dari TKKS berkisar
dalam permodelan dan perhitungan sistem
0,9-1 g/cm3. Semakin bertambahnya suhu,
termal. Tidak ada pengaruh yang signifikan
densitas semakin kecil hal ini dikarenakan
terhadap perbedaan perlakuan suhu.
pemanasan akan menyebabkan molekul-
molekul zat bergerak. Sehingga gaya interaksi
antar molekul melemah. Maka densitas akan
turun dengan kenaikan suhu. Pengaruh
densitas terhadap bahan bakar yaitu densitas
yang semakin rendah akan meningkatkan
penyalaan bahan bakar sehingga bahan bakar

15

Jurnal Chemurgy, Vol. 03, No.2, Desember 2019


Fitri Febriyanti Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi
Naela Fadila Bio-Char, Bio-oil Dan Gas Dengan Metode Pirolisis
Ari Susandy Sanjaya
Yazid Bindar
Anton Irawan

kimia dari bio-oil mirip dengan sejumlah


aromatic dan oksigenat seperti asam karboksil,
fenol, keton dan aldehid.

4. KESIMPULAN
Pengaruh suhu terhadap produk hasil pirolisis
yaitu yield bio-oil semakin meningkat seiring
Gambar 3. Bio-Char dari TKKS naiknya suhu, yield bio-char fluktuatif
terhadap suhu dan yield gas semakin tinggi
Tabel 5. Analisis Nilai Kalor Bio-Char seiring turunnya suhu. Pengaruh suhu
Perlakuan Nilai Kalori Nilai Kalori terhadap densitas dan viskositas yaitu semakin
Suhu (°C) (kal/g) (MJ/kg) tinggi suhu, densitas dan viskositas semakin
500 5507 23,0567 rendah. Komposisi dari bio-oil didominasi
550 5688 23,8145 oleh senyawa oksigenat yaitu fenol dan
600 5786 24,2248 karboksil serta karbonil.

3.4 Hasil Uji GCMS DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan Gambar 3. menunjukkan Abnisa, F., Niya A. A., Daud, W. M. A. W.,
bahwa terdapat dua senyawa yang memiliki Sahu, J. N. 2013. Characterization of
kadar paling besar yaitu phenol dan Bio-oil and Bio-char from Pyrolysis of
oktadekanoat acid. Banyaknya kandungan Palm Oil Wastes, Bioenergy Research,
senyawa phenol yang terdapat pada sampel 6(2), pp. 830–840.
sesuai dengan (Sukiran, Chin and Bakar, Bindar, Y., Hernowo, P., Rasrendra, C.B.,
2009) seperti pada Tabel 2.6. Senyawa Fenol Irawan, A., Adiarso, Patisenda, S.,
dapat digunakan dalam sintesis organik, Prasetyo, J. 2016. Produksi Minyak
pembuatan resin dan nilon, produksi Mentah Pirolisa Biomassa (MMPB),
antiseptik, disinfektan, parfum, sabun dan (February).
tinta (Gattey, 2009). Senyawa dekanoat Gattey, D., 2009. Chemical-induced ocular
digunakan sebagai bahan pembuatan parfum, side effects, in Clinical Ocular
plastisizer, resin minyak pelumas, perisa Toxicology. Elsevier, pp. 289–306.
buah-buahan dan insektisida (National Center Ginting, A. S., Tambunan, A. H. and Setiawan,
for Biotechnology Information, 2018). R. P. A., 2015. Karakterisasi Gas-Gas
Hasil Pirolisis Tandan Kosong Kelapa
20 2 Heptadecanone Sawit, Jurnal Teknologi Industri
18
Hexadecanoic, acid Pertanian, 25(2), pp. 158–163.
16
14
palmitic Khaldun, I. and Haji, G., 2010. Potensi asap
Dodecane n-
12 cair hasil pirolisis cangkang kelapa
%Area

dodecane
10 Phenol, 2 methyl sawit sebagai biopestisida antifeedant,
8 Phenol, 2,6 dimethyl pp. 18–19.
6
4 Phenol
Komariah, L. N., Juliani, W. dwi and Dimyati,
2 M. F., 2013. Efek Pemanasan
Octadecanoic acid
0 Campuran Biodiesel Dan Minyak Solar
500 550 600 Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada
Suhu (°C) Boiler, 19(4), pp. 53–58.
National Center for Biotechnology
Gambar 4. Grafik hasil uji GCMS
Information (2018) Decanoic Acid,
www.pubchem.ncbi (Accessed: 13 April
Selain itu, dapat dilihat bahwa
2019).
komposisi bio-oil didominasi oleh senyawa
Nurhayati, A. and Sulaiman, F., 2013. The
oksigenat. Tingginya kandungan oksigenat
properties of the washed empty fruit
dapat dilihat dari adanya senyawa karboksil
bunches of oil palm, Journal of
dan karbonil yang dihasilkan dari selulosa dan
Physical Science, 24(2), pp. 117–137.
senyawa fenol yang dihasilkan dari lignin.
Purwanto, W. W., Supramono, D., Muthia, R.,
Hasil GCMS membuktikan bahwa komposisi
Annisa, G. 2012. Konversi Limbah

16

Jurnal Chemurgy, Vol. 03, No.2, Desember 2019


Fitri Febriyanti Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi
Naela Fadila Bio-Char, Bio-oil Dan Gas Dengan Metode Pirolisis
Ari Susandy Sanjaya
Yazid Bindar
Anton Irawan

Kelapa Sawit Menjadi Bio-oil melalui Karakteristik Fisika Biogasoline


Proses Catalytic Fast Pyrolysis dan Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Konversi Limbah Kelapa Sawit Pengganti Bensin Murni, Jurnal Ilmiah
Menjadi Bio-oil melalui Proses, Teknik Mesin, 4(2), pp. 145–154.
Seminar Nasional Teknik Kimia
Indonesia dan Musyawarah Nasional
APTEKINDO 2012, (September), pp.
1–10.
Respati, E., 2016. Outlook Kelapa Sawit.
Edited by L. Nuryati and A. Yasin.
Jakarta: Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal
- Kementerian Pertanian 2016.
Ristianingsih, Y., Ulfa, A. and K.S, R. S.,
2015. Pengaruh suhu dan konsentrası
perekat terhadap karakterıstık brıket
bıoarang berbahan baku tandan kosong
kelapa sawıt dengan proses pırolısıs (in
Bahasa), Konversi, 4(2), pp. 16–22.
Sukiran, M. A., Loh, S.K., Bakar, N. K. A.,
and May, C.Y. 2011. Production and
Characterization of Bio-Char from the
Pyrolysis of Empty Fruit Bunches
Mohamad Azri Sukiran , Loh Soh
Kheang , Nasrin Abu Bakar and Choo
Yuen May Engineering and Processing
Division , Malaysian Palm Oil Board ,
No . 6 ’, American Journal of Applied
Sciences, 8(10), pp. 984–988.
Sukiran, M. A., Loh, S.K., Bakar, N. K. A.,
and May, C.Y. 2014. Pyrolysis of
empty fruit bunches: Influence of
temperature on the yields and
composition of gaseous product,
American Journal of Applied Sciences,
11(4), pp. 606–610.
Sukiran, M. A., Chin, C. M. and Bakar, N. K.
A., 2009. Bio-oils from pyrolysis of oil
palm empty fruit bunches, American
Journal of Applied Sciences, 6(5), pp.
869–875.
Wibowo, S., Efiyanti, L. and Pari, G., 2017.
Karakterisasi Bio-oil Tandan Kosong
Kelapa Sawit Dengan Penambahan
Katalis Ni / Nza Menggunakan Metode
Free Fall Pyrolysis (Characterization of
Palm Fruit Empty Bunches Bio-oil with
the Addition of Ni / NZA Catalyst
Using Free Fall Pyrolisis Method ),
35(2), pp. 83–100.
Wibowo, S. and Hendra, D., 2015. Seri Paket
Iptek Teknik Pengolahan Bio-oil dari
Biomassa. Bogor.
Wiratmaja, I. G., 2010. Pengujian

17

Jurnal Chemurgy, Vol. 03, No.2, Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai