Makalah Penyimpanan
Makalah Penyimpanan
Makalah Penyimpanan
Oleh :
Lisna Yunus
PO. 530333215700
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi
Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas Rahmat dan Kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Kemenkes Kupang.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya atas
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis juga menyampaikan ucapan
2. Ibu Maria Hilaria, S.Si., S.Farm., M.Si., Apt selaku Ketua Jurusan Farmasi
Kupang.
3. Ibu Dra. Elisma, Apt., M.Si selaku pembimbing yang telah membimbing
4. Bapak Emanuel G.A Rahmat, S.Farm, Apt selaku penguji I yang telah
v
5. Para dosen dan staf pengajar yang telah membantu penulis selama
6. Orang tua dan semua keluarga yang selalu mendukung baik moral maupun
9. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis ucapkan selamat
membaca, semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kupang,
Penulis
vi
INTISARI
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi
dilemahkan, masih utuh atau bagiannya yang telah diolah berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan yang spesifik secara
aktif terhadap penyakit infeksi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan profil penyimpanan vaksin di puskesmas Ahmad Yani Pulau
Ende dengan berdasarkan 3 kategori penilaian yaitu sarana dan prasarana, keadaan
lemari es dan pengelolaan vaksin. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif. Cara penggumpulan data dengan pengamatan langsung menggunakan
lemba robservasi, kemudian dilakukan pengolahan data, dihitung dan dinyatakan
dalam persentase. Dari hasil penelitian yang dilakukan, hamper semua kategori
penyimpanan vaksin memiliki penyimpanan yang baik. Hal ini dilihat dar
perolehan persentase ketiga kategori penyimpanan vaksin yaitu sarana dan
prasarana dengan persentase 75%, keadaan lemari es dengan persentase 81% dan
pengelolaan vaksin dengan persentase 88%. Kesimpulan yang diperolah dari
profil penyimpanan vaksin di Puskesmas Ahmad Yani Pulau Ende dinyatakan
baik dengan persentase 81%.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN.................................................................... iv
KATA PENGANTAR............................................................................ v
INTI SARI............................................................................................... vii
DAFTAR ISI............................................................................................ viii
DAFTAR TABEL................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR............................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................... 4
C. Tujuan Penelitian................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian.............................................................. 4
viii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN........................................................ 29
A. Simpulan............................................................................. 29
B. Saran................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 31
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Vaksin yang dimiliki oleh puskesmas..................................... 21
Tabel 2. Persentase kategori sarana dan prasarana................................ 22
Tabel 3.Persentase kategori keadaan lemari es..................................... 24
Tabel 4. Persentase kategori pengelolaan vaksin.................................. 25
Tabel 5. Persentase profil penyimpanan vaksin di puskesmas ahmad 28
yani pulau ende berdasarkan 3 kategori..................................
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Lemaries type RCW 50 EK................................................. 43
Gambar 2. Vaksin dalam lemari es........................................................ 43
Gambar 3. Vaccine vial monitor (VVM) pada vaksin.......................... 43
Gambar 4. Kartu stok vaksin................................................................. 44
Gambar 5. Pengisian lembar observasi................................................. 44
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Contoh lembar observasi................................................... 33
Lampiran 2. Rekapitulasi hasil penelitian............................................. 36
Lampiran 3. Rekapitulasi hasil pengamatan.......................................... 42
Lampiran 4. Dokumentasi kegiatan penelitian...................................... 43
Lampiran 5. Surat ijin penelitian........................................................... 45
Lampiran 6. Surat selesai penelitian 48
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satu upaya yang telah terbukti sangat efektif menurunkan angka
kesakitan dan angka kematian serta kecatatan pada bayi dan balita
menetapkan secara tepat apakah vaksin masih layak digunakan atau tidak,
dengan cara selalu memperhatikan vaccine vial monitor (VVM) yang ada
2003 menyatakan bahwa 75% vaksin di Indonesia telah terpapar suhu beku
2
Penyimpanan vaksin yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut akan
tidak terlepas dari pemantauan suhu lemari es, akan tetapi sampai saat ini
listrik yang hanya memiliki akses listrik selama 12 jam sehari. Berdasarkan
3
B. Rumusan Masalah
Ende ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Institusi
3. Bagi instansi
sesuai standar.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Puskesmas
1. Pengertian
B. Vaksin
1. Pengertian
masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah
yang sesuai dari sejak dibuat hingga akan di gunakan. Jika tidak ditagani
6
dengan baik maka dapat mengakibatkan kerusakan vaksin, menyebabkan
potensi vaksin dapat berkurang bahkan hilang dan tidak dapat diperbaiki
2003).
vaksin.
Setiap vaksin yang berasal dari bahan biologi harus dilindungi langsung
RI, 2017).
7
3. Penggolongan Vaksin
a) Vaksin sensitif beku (Freeze sensitive = FS), yaitu vaksin yang akan
Campak.
8
4. Pengelolaan Vaksin
empat lebih terang dari lingkaran atau tingkat B apabila kotak segi
atau tingkat D apabila kotak segi empat lebih gelap dari lingkaran,
c) Masukan kotak cair dingin (cool pack) ke dalam alat pembawa dan
9
d) Alat pembawa vaksin yang sudah berisi vaksin, selama perjalanan
mataharilangsung.
2) Penyimpanan vaksin
a) Provinsi
Vaksin polio tetes disimpan pada suhu -150C s.d. -25oC pada
freezer room atau freezer. Vaksin lainnya disimpan pada suhu 2oC
b) Kabupaten / Kota
Vaksin polio tetes disimpan pada suhu -150C s.d. -25oC pada
freezer. Vaksin lainnya disimpan pada suhu 2oC s.d. 8oC pada cold
c) Puskesmas
Semua vaksin disimpan pada suhu 2oC s.d. 8oC pada vaccine
10
Tabel 1. Penyimpanan Vaksin Dan Suhu
DT
BCG
Td
IPV
Hepatitis B
Suhu ruang
Sumber : Depkes RI, 2017
3) Pendistribusian vaksin
b) Membuat cold pack dengan mengisi cold pack dengan air biasa
11
4) Jenis-jenis vaksin
Rantai vaksin atau cold chain adalah pengelolaan vaksin sesuai dengan
prosedur untuk menjaga vaksin tersimpan pada suhu dan kondisi yang
vaksin :
a) Lemari es
tersebut adalah :
12
(2) Sistem absorpsi
(b) Dapat dengan listrik AC/DC atau nyala api minyak tanah/gas
maka suhu dingin dari atas akan turun kebawah dan keluar.
tertampung.
13
lainnya yang dapat mempertahankan suhu 2°C sampai dengan 8°C.
Kotak dingin cair atau cold pack adalah wadah plastik berbentuk
segi empat yang diisi dengan air yang kemudian didinginkan dengan
darurat seperti listrik padam untuk waktu cukup lama, atau lemari es
lama.
B.
14
3. Vaksin polio boleh membeku dan mencairkan tanpa
membahayakan potensinya.
sudah dikembalikan.
15
5. Selama dilakukan defrosting atau pembersihan lemari
ice pack.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
C. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu
D. Populasi Penelitian
F. Instrumen Penelitian
berada di Pulau Ende dengan jarak 17 km dari kota ende yang melayani
sehari.
kekebalan yang aktif terhadap suatu penyakit. Vaksin yang diteliti adalah
puskesmas Ahmad Yani Pulau Ende untuk mengatur vaksin agar tetap
aman, baik dan terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia serta tetap
terjamin mutu vaksin yang dilihat dari kategori sarana dan prasarana,
H. Prosedur penelitian
18
I. Sumber Data
1. Data primer
2. Data sekunder
Adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak terkait atau petugas yang
Dari data yang diperoleh, kemudian di olah dan dihitung secara deskriptif
Persentase = x 100%
Dimana : Ya :1
: Tidak :0
Baik : >75%
19
P
Keterangan :
P = Persentase
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berada di Pulau Ende dengan jarak 17 km dari kota ende yang
yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 36 orang perempuan dan 2 orang
ruangan yaitu ruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang KIA, ruang nicu.
dipakai dalam program imunisasi antara lain vaksin BCG, vaksin Polio,
jenis-jenis vaksin yang terdapat pada Puskesmas Ahmad Yani Pulau Ende.
Pulau Ende hasil check list lembar observasi diuraikan menjadi tiga
sebagai berikut :
Pulau Ende diperoleh persentase untuk tiap aspek seperti pada tabel
dibawah ini.
22
Pada aspek personalia, Puskesmas telah memilliki petugas
tepat dan valid. Termometer tidak dikalibrasi setahun sekali hal ini
memiliki suku cadang lemari es. Suku cadang lemari es sangat diperlukan
23
2. Kategori keadaan lemari es
Puskesmas Ahmad Yani Pulau Ende diperoleh persentase untuk tiap aspek
Pulau Ende sudah memenuhi aspek penilaian yaitu pada aspek fisik lemari
standar yang ditentukan. Di lihat dari 22 butir pertanyaan, 81% yang sudah
belum memenuhi standar yaitu pada aspek nomor 15 yaitu tidak tersedianya
penyimpanan vaksin tidak akan di ketahui dengan pasti. Hal ini tidak dapat
lemari es dan VVM vaksin perlu dilakukan lebih intensif yaitu pagi dan
sore. Pada aspek nomor 17 pada Puskesmas Ahmad Yani Pulau Ende masih
24
lemari es penyimpanan vaksin, hal ini dapat mempengaruhi kestabilan suhu
pada lemari es. Jika terdapat bunga es lemari es maka dapat dilakukan
yang benar. Pada aspek nomor 21 dan 22 Petugas tidak melapisi thermostat
dengan selotip.
25
memenuhi persyaratan dan 11% yang belum memenuhi persyaratan.
suhu panas (BCG, Campak, Polio) harus ditempatkan paling dekat dengan
suplai udara dingin dalam lemari es, dengan demikian apabila vaksin
vaksin tersebut terhindar dari paparan suhu panas yang dapat merusak
evaporator agar terhindar dari paparan suhu beku yang dapat merusak
kualitas vaksin.
rupa sehingga terdapat celah atau jarak antar vaksin dalam penyimpanan,
salah atau jarak antar vaksin dapat dapat memberikan ruang sirkulasi udara
Ende terdapat VVM atau Vaccin Vial Monitor dan pada semua vaksin
26
menunjukan kondisi yang baik dengan kondisi VVM A dan VVM B.
tersebut yang masih digunakan adalah vaksin dengan kondisi VVM A dan
expire date maka pemantauan VVM pada vaksin lebih diutamakan, untuk
itu bila terdapat vaksin dengan kondisi VVM C dan VVM D harus segera
tersebut.
penyimpanan vaksin, serta kondisi dan tata letak vaksin dalam lemari
27
vaksin berdasarkan kategori penilaian seperti berikut
Tidak
Sesuai
No. Aspek kategori sesuai
(%)
(%)
1. Sarana dan 75% 25%
prasarana yang
digunakan
dalam
penyimpanan
vaksin
2. Keadaan lemari 81 % 18 %
es
3. Pengelolaan 88 % 11 %
vaksin
Rata-rata 81%
( Sumber : Jurnal Penelitian, 2018 )
cukup karena sarana dan prasana merupakan hal yang sangat penting
28
29
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
kategorikan baik.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Penyelenggaraan Imunisasi. Permenkes RI
Nomor 12. Jakarta
Kesehatan RI
32
Lampiran 1. Lembar Observasi Penyimpanan Vaksin
33
B. Keadaan lemari es Aktual
34
C. Pengelolaan vaksin Aktual
35
Lampiran 2. Rekapitulasi Penelitian Profil Penyimpanan Vaksin Di
Puskesmas Ahmad Yani Pulau Ende
A. Sarana dan prasarana
36
Gedung tempat penyimpanan Ya 1 100%
17 terhindar dari penumpukan debu
dan sampah Tidak 0%
Tersedia buku grafik pencatatan Ya 1 100%
18 suhu danVVM Tidak 0%
Tersedia kartu stok vaksin untuk Ya 1 100%
19 setiap jenis vaksin Tidak 0%
Tersedia termostat Ya 1 100%
20
Tidak 0%
Jumlah 20
Persentase = x 100%
= x 100%
= 75%
Keterangan :
Sesuai : 75%
37
B. Kondisi Lemari Es
38
Lemari es tidak digunakan Ya 1 100%
18 untukmenyimpan barang lain selainvaksin Tidak 0%
Pada freeze tag masih menunjukan Ya 1 100%
19 tandacentang Tidak 0%
Lemari es yang digunakan type RCW42 Ya 1 100%
20 EK/RCW 50EK Tidak 0%
Termometer diatur sercara berkala Ya 0%
21
Tidak 1 100%
Thermostat di beri selotip Ya 0%
22
Tidak 1 100%
Jumlah 22
Persentase = x 100%
= x 100%
= 81,81%
Keterangan
Sesuai : 81,81%
39
C. Pengelolaan Vaksin
40
Freze tag diletakan diantara vaksin Ya 0%
18 sensitifbeku (DPT, TD, TT,Hep-B) Tidak 1 100%
Jumlah 18
Persentase = x 100%
= x 100%
= 88,88%
Keterangan :
Sesuai : 88,88%
41
Lampiran 3. Rekapitulasi Hasil Pengamatan
Materi
Jumlah % Jumlah %
Es
Vaksin
60 49 81% 11 18%
Keterangan :
Kategori : Baik
42
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Penelitian
43
Gambar 4. Kartu stok vaksin
44
Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian
45
46
47
Lampiran 6. Surat Selesai Penelitian
48