SELF LEARNING Manajemen Asn Utapiana
SELF LEARNING Manajemen Asn Utapiana
SELF LEARNING Manajemen Asn Utapiana
SERTA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Pada Latsar CPNS Tahun 2021
Oleh :
KELOMPOK II ANGKATAN IX
BANDUNG
2021
Manajemen ASN
B. Hubungan antara Mata Pelatihan Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
dengan pelaksanaan Aktualisasi/ Habituasi?
1. Kedudukan PNS
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme, pengelolaan ASN diatur dalam Manajemen ASN. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan akan tersedia
sumber daya ASN yang unggul dan selaras dengan perkembangan jaman.
2. Peran PNS
Pegawai ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk dapat menjalankan
perannya dengan baik, Pegawai ASN memiliki fungsi sebagai:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
3. Aktualisai/Habituasi
‘Aktualisasi’ berasal dari kata dasar ‘aktual’ yang berarti nyata/ benar-benar terjadi/
sesungguhnya ada. Dengan mengacu kepada pengertian tersebut, maka aktualisasi
memiliki pengertian sebagai suatu proses untuk menjadikan pengetahuan dan
pemahaman yang telah dimiliki terkait substansi mata pelatihan yang telah dipelajari
dapat menjadi aktual/ nyata/ terjadi/ sesungguhnya ada.
Habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah proses pembiasaan pada/atau
dengan “sesuatu” supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan “sesuatu” yang
bersifat instrisik pada lingkungan kerjanya.
Mengadaposi pendapatnya Samani dan Haryanto (2011:239) tentang habituasi,
peserta Pelatihan Dasar Calon PNS dalam pembelajaran agenda habituasi difasilitasi
untuk menghasilkan suatu penciptaan situasi dan kondisi (persistence life situation)
tertentu yang
memungkinkan peserta melakukan proses pembiasaan untuk berperilaku sesuai kriteria
tertentu. Penciptaan tersebut diarahkan pada pembentukan karakter sebagai karakter diri
ideal melalui proses internalisasi dan pembiasaan diri melalui intervensi (stimulus)
tertentu
yang akan dilakukan pada pelaksanaan tugas jabatan di tempat kerja.
Kesimpulan :
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI sangat berhubungan dengan pelaksanaan
Aktualisasi/ Habituas hal itu sangat penting agar menjadikan pengetahuan dan
pemahaman yang telah dimiliki PNS dapat di implementasikan dan menjadi pembiasaan
yang akan dilakukan pada pelaksanaan tugas jabatan di tempat kerja.