SAP Pencegahan DHF
SAP Pencegahan DHF
SAP Pencegahan DHF
DEMAM BERDARAH
OLEH :
DIV KEPERAWATAN TK I
I. LATAR BELAKANG
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti . Penyakit Demam
Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit endemis di Indonesia dan sampai saat
ini masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Penyakit Demam Berdarah
disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang akut dan ditandai dengan panas mendadak
selama 2 – 7 hari tanpa sebab yang jelas disertai dengan manifestasi perdarahan, seperti
petekie, epistaxis kadang disertai muntah darah, berak darah, kesadaran menurun, dan
syock (Soegijanto, 2006).
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorragik Fever (DHF) ialah
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di
seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di
atas permukaan air laut. Merebaknya kasus DBD ini menimbulkan reaksi dari berbagai
kalangan. Sebagian menganggap hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran akan
kebersihan lingkungan dan sebagian lagi menganggap karena pemerintah lambat dalam
mengantisipasi dan merespon kasus ini (http;//www.litbang.depkes.go.id, 2005).
Demam berdarah merupakan penyakit yang bisa mewabah. Usaha untuk
mengatasi masalah penyakit tersebut di Indonesia telah puluhan tahun dilakukan,
berbagai upaya pemberantasan vector, tetapi hasilnya belum optimal. Secara teoritis ada
4 cara untuk memutuskan rantai penularan demam berdarah dengue, yaitu:
melenyapkan virus, isolasi penderita, mencegah gigitan nyamuk dan pengendalian
vector. Untuk pengendalian vector dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara kimia dan
pengelolaan lingkungan , salah satunya dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
Pengendalian vector dengan cara kimia hanya membebankan perlindungan terhadap
pindahnya penyakit yang bersifat sementara dan dilakukan hanya apabila terjadi letusan
wabah. Cara ini memerlukan dana yang tidak sedikit serta mempunyai dampak negative
terhadap lingkungan. Untuk itu diperlukan cara lain yang tidak menggunakan bahan
kimia diantaranya melalui peningkatan partisipasi masyarakat untuk pengendalian
vector dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Indra, 2003). Keberhasilan
pemberantas nyamuk aedes aegypti tidak lepas dari peran petugas kesehatan atau
perawat yaitu memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang demam berdarah
dengue secara intensif.
II. TUJUAN
A. Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai Pencegahan Demam Berdarah
Selama 35 menit diharapkan sasaran dapat mengetahui, memahami, serta
dapat mengimplementasikan cara pencegahan penularan demam berdarah.
IV. KEGIATAN
- Apersepsi
2 Penyajian 20 menit 1. Pemberian Materi -Sasaran mau
: mendengarkan
Menjelaskan dan mencatat
pengertian dengan seksama
penyakit dan aktif
demam memberikan
berdarah pertanyaan
Penyebab
Demam
Berdarah
Ciri nyamuk
Aedes
Aegypti
Cara
Penularan
Demam
Berdarah
Siklus
penyakit
demam
berdarah
Tanda dan
Gejala
Penyakit
Demam
Berdarah
Cara
Pencegahan
Penularan
Penyakit
demam
berdarah
Pertolongan
pertama
gejala
demam
berdarah
2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan peserta
Evaluasi :
1. Apa pengertian Demam Berdarah ?
2. Sebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah ?
3. Bagaimana cara pencegahan Demam Berdarah ?
V. METODA
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
VII. SASARAN
Keluarga pasien ruang F
VIII. WAKTU
Hari : Kamis
Tanggal : 25 Juni 2015
Jam : 10.00 WITA
IX. TEMPAT :
Setting Tempat :
1 2
6 6 6 6 6 6
3 5 4
Keterangan Gambar:
1. Penyaji
2. Moderator
3. Fasilitator
4. Observer/ Notulen
5. Dokumentasi
6. Peserta
X. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Ni Ketut Ayu Pratiwi Catur W
2. Penyaji : Dewa Gede Sastra Ananta Wijaya
3. Fasilitator : Ni Nyoman Tria Sunita
4. Observer / Notulen : Ayu Putu Eka Tusniati
5. Dokumentasi : Ayu Indah Agustini
6. Peserta
XI. RENCANA EVALUASI
A. Struktur :
1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan
siap digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet lembar balik.
Kurun waktu dalam persiapan media 3 hari.
2. Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan
disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan.
Kurun waktu dalam persiapan materi 3 hari.
B. Proses penyuluhan :
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan
sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan. Sasaran
diharapkan bertanya sebanyak 50% dari jumlah audience dan 50% bisa
menjawab.
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan.
3. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
4. Sasaran diharapkan kehadirannya 80 % dari jumlah
C. Hasil penyuluhan :
1. Sasaran paham seluruh materi yang diberikan.
2. Sasaran paham dan bisa mempraktekkannya di rumah cara pencegahan
penularan penyakit demam berdarah.
Lampiran I
Derajat Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan
IV tekanan darah tidak terukur.
Bila orang tersebut tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik maka orang tersebut
segera menderita Demam Berdarah
3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada mual dan muntah.
4. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 kali secara berulang-ulang. Dengan
tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.
Jika mengalami tanda dan gejala tersebut segara periksakan diri ke RS atau sarana
pelayanan kesehatan terdekat.
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan
adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan
nyamuk .
H. Pertolongan Pertama Gejala Demam Berdarah
DAFTAR PUSTAKA
Suwarsono H. 1997. Berbagai cara pemberantasan jentik Ae. Aegypti. Jakarta : Cermin
Dunia Kedokteran