9376 28401 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Perspektif: Jurnal Ekonomi & Manajemen Universitas Bina Sarana Informatika

Volume 19 No. 1 Maret 2021


P-ISSN 1411-8637 E-ISSN 2550-1178
DOI: https://doi.org/10.31294/jp.v17i2

Brand Trust dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian


Produk Di Masa Covid-19
Amelda Pramezwary1, Juliana2, Jennifer Winata3, Roselynn Tanesha4, Tiffanysius Armando5
1,2,3,4,5
Fakultas Pariwisata, Universitas Pelita Harapan
E-mail: [email protected], [email protected], [email protected],
1
4
[email protected], [email protected]

Diterima Direvisi Disetujui


03-12-2021 10-01-2021 19-01-2021

Abstrak - Adanya pandemi covid-19 membuat semua industri terdampak, begitu juga dengan coffee shop.
Menghadapi adanya pandemi ini, brand trust dan promosi penjualan menjadi salah satu fokus utama dari strategi
coffee shop. Brand trust terdiri dari kepercayaan, rasa aman dan kejujuran terhadap konsumen. Promosi penjualan
terdiri dari frekuensi, kuantitas, waktu dan ketepatan sasaran promosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis adanya pengaruh positif dari brand trust dan promosi penjualan terhadap keputusan pembelian
konsumen Starbucks pada masa covid-19. Penelitian dilakukan secara online dengan menyebarkan kuesioner
melalui google forms kepada 200 responden dengan menggunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
untuk menganalisis data yang diperoleh dengan uji validitas dan uji reliabilitas, uji regresi linier berganda, uji
koefisien determinasi dan uji F serta uji t, yang diolah dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
promosi penjualan dan brand trust menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen Starbucks pada masa covid-19. Brand Trust merupakan variabel yang menunjukkan pengaruh paling
signifikan dalam penelitian ini, terutama di masa covid-19 dimana konsumen lebih tertarik dengan brand
Starbucks Coffee dibandingkan merek coffee shop lainnya.

Kata Kunci: Brand Trust, Promosi Penjualan, Keputusan Pembelian

Abstract - The covid-19 pandemic affected all industries, as well as coffee shops. Facing this pandemic, brand
trust and sales promotion are the main focuses of the coffee shop strategy. Brand trust consists of trust, a sense of
security and honesty with consumers. Sales promotion consists of frequency, quantity, timing and accuracy of
promotion targets. The purpose of this study was to analyze the positive influence of brand trust and sales
promotion on Starbucks consumer purchasing decisions during the Covid-19 period. The research was conducted
online by distributing questionnaires via Google Forms to 200 respondents using this research using quantitative
methods to analyze the data obtained with validity and reliability tests, multiple linear regression, determination
coefficient test and F test and t test, which were processed using the SPSS program. The results showed that sales
promotion and brand trust showed a significant influence on Starbucks consumer purchasing decisions during the
covid-19 period. Brand Trust is a variable that shows the most significant influence in this study, especially during
the Covid-19 period where consumers are more interested in the Starbucks Coffee brand than other coffee shop
brands.

Key Words: Brand Trust, Sales Promotion, Purchase Decision

PENDAHULUAN store, supermarket, hingga coffee shop. Banyaknya


ragam produk kopi yang ditawarkan membuktikan
Perkembangan dalam industri food and adanya permintaan yang besar dari produk kopi di
beverage mengenai kopi mengalami banyak Indonesia. Terutama di saat ini kegiatan minum kopi
kemajuan. Hal ini dikuatkan berdasarkan Gabungan sudah menjadi lifestyle dalam masyarakat, hal ini bisa
Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (Gaeki) pada dilihat dengan banyaknya gerai coffee shop di
akhir 2019 bahwa konsumsi kopi di Indonesia akan Indonesia seiring berjalannya waktu. Coffee shop
mencatat kenaikan 8% setiap tahunnya. Dengan bagi masyarakat, bukan hanya menjadi tempat untuk
adanya peluang yang begitu besar dari produk kopi sekedar minum kopi, namun juga sebagai tempat
ini, maka para entrepreneur ataupun franchise mulai berkumpul, pertemuan ataupun acara spesial lainnya.
mendirikan tempat yang menyajikan kopi sebagai Menurut (Sumarsono, 2015) Coffee Shop adalah
produk utama ataupun product tambahan mereka restoran informal yang tidak menggunakan table
yang biasanya dapat ditemui di café, warung, grocery service seperti restoran fine dining, namun berfokus

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif 24
Perspektif: Jurnal Ekonomi & Manajemen, Volume 19 No. 1 Maret 2021
P-ISSN 1411-8637 E-ISSN 2550-1178

pada hidangan kopi dan minuman lainnya. Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa
Dengan persaingan dalam industri yang kuat adanya penurunan pendapatan Starbucks yang cukup
maka, membuat coffee shop tidak hanya menjual drastis. Pada Juni, 2019 pendapatan yang diperoleh
kegunaan produk saja, tetapi juga bisa dikaitkan Starbucks sebesar $6.823 triliun. Sedangkan pada
dengan brand trust dan promosi penjualan dari coffee waktu yang sama Juni, 2020 pendapatan Starbucks
shop itu sendiri. Starbucks Corporation atau lebih jatuh ke angka $4.222 triliun. Ini merupakan
dikenal dengan sebutan ‘Starbucks’ adalah penurunan pendapatan Starbucks yang cukup drastis
perusahaan kedai kopi (coffee shop) global asal sejak September, 2017 yang mengalami penurunan
Amerika Serikat tepatnya di Seattle, Washington. sebesar -0,23 %. Sedangkan pada Juni, 2020
Starbucks merupakan coffee shop yang terkenal di penurunan pendapatan sebesar -38,12%. Dengan
berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Coffee adanya penurunan pendapatan maka dapat
shop yang satu ini memiliki 326 gerai yang tersebar disimpulkan bahwa terjadi penurunan dalam hal
di 22 kota di Indonesia yang dilengkapi dengan ‘keputusan pembelian’ konsumen, terutama di masa
layanan drive thru, take away, dine-in, delivery covid-19. Walaupun Starbucks merupakan brand
bahkan coffee class di gerai tertentu. Starbucks coffee shop terbesar di dunia. Namun Starbucks
bahkan diakui sebagai coffeehouse chain terbesar khususnya di Indonesia, tetap melakukan berbagai
yang ada di dunia, yang terus mengalami peningkatan upaya seperti promosi penjualan yang diberikan
dari awal 70an sampai pertengahan 2019. setiap harinya dengan bentuk yang beragam, terutama
Namun, saat adanya pandemi covid-19 yang di saat pandemi. Hal – hal yang telah disampaikan di
pertama kali terdeteksi pada akhir 2019, penjualan atas menjadi pertimbangan yang menarik untuk
Starbucks mulai menunjukkan penurunan yang cukup dilakukannya penelitian. karena dapat dilihat
signifikan sampai pada tahun 2020. Akibat dari walaupun Starbucks merupakan brand coffee shop
covid-19 yang mulai menyebar di berbagai dunia, terbesar di dunia, Starbucks tetap melakukan upaya
penjualan Starbucks di Indonesia juga ikut promosi penjualan secara terus menerus setiap
terpengaruhi terutama dengan adanya kebijakan dari harinya terutama di masa pandemi covid-19.
pemerintah pada 1 April 2020. Kebijakan yang Rumusan masalah dalam penelitian dikemukakan
diperintahkan pemerintah merupakan upaya peneliti sebagai berikut:
pencegahan atas penyebaran covid-19 di Indonesia,
yang mengakibatkan industri food & beverage tidak 1. Apakah brand trust memiliki pengaruh terhadap
boleh melayani dine-in, namun hanya delivery, take- keputusan pembelian konsumen pada masa
away, dan drive thru. Selain itu, adanya kebijakan pandemi covid-19?
quarantine oleh pemerintah dan WHO (World Health
Organization) yang menganjurkan masyarakat tidak 2. Apakah promosi penjualan memiliki pengaruh
keluar dari rumah, kecuali dalam keadaan mendesak. terhadap keputusan pembelian konsumen pada
Hal ini menyebabkan Starbucks menjadi sepi masa pandemi covid-19?
pengunjung, beberapa gerai Starbucks di Indonesia
bahkan ada yang diputuskan untuk ditutup sementara. Sedangkan, tujuan dari penelitian ini adalah
Namun dengan adanya terapan new normal oleh untuk menganalisis pengaruh brand trust terhadap
pemerintah, PT Sari Coffee Indonesia, sebagai keputusan pembelian konsumen Starbucks serta
pemegang lisensi Starbucks di Indonesia menyatakan menganalisis pengaruh promosi penjualan terhadap
bahwa akan mulai menerima konsumen untuk dine-in keputusan pembelian konsumen Starbucks.
pada pertengahan bulan Juni 2020 di berbagai gerai
Starbucks di Indonesia, dengan menerapkan new Brand Trust
normal protocol yang berfokus pada physical
distancing. (Aisyah, 2020). Menurut (Kotler & Armstrong, 2016) brand
trust atau kepercayaan merek adalah konsumen
mempercayai suatu produk dengan segala resikonya
karena adanya harapan atau ekspektasi tinggi
terhadap merek tersebut akan memberikan hasil yang
positif kepada konsumen sehingga akan
menimbulkan kesetiaan dan kepercayaan terhadap
suatu merek. Seorang individu yang telah
menggunakan produk tersebut kemudian diikuti oleh
orang lain, maka telah terbukti bahwa kualitas dari
produk ini terjamin sehingga memunculkan rasa
percaya pada produk tersebut.
sumber: Menurut (Adiwidjaja, 2017) brand trust atau
https://www.macrotrends.net/stocks/charts/SBUX/starbuc kepercayaan merek, keputusan pembelian konsumen
ks/revenue akan ditentukan terhadap merek dan dalam
Gambar 1. Grafik penurunan pendapatan Starbucks

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif 25
Perspektif: Jurnal Ekonomi & Manajemen, Volume 19 No. 1 Maret 2021
P-ISSN 1411-8637 E-ISSN 2550-1178

menciptakan hubungan-hubungan yang bernilai brand trust mempunyai pengaruh signifikan terhadap
tinggi maka diperlukan kepercayaan. keputusan pembelian Royal Residence Surabaya
Menurut (El Naggar & Bendary, 2017) Housing. Studi (Lantara, A. A. M. O., & Pramudana,
mengungkapkan bahwa brand trust diartikan sebagai 2020) kepercayaan merek berpengaruh positif dan
perasaan tenang sementara interaksi dengan brand signifikan terhadap sikap konsumen. Sikap
didasarkan pada persepsi bahwa brand tersebut bisa berpengaruh positif dan signifikan terhadap
diandalkan sekaligus bertanggung jawab pada keputusan pembelian konsumen. Sikap memediasi
kepentingan konsumen. pengaruh positif kepercayaan merek terhadap
keputusan pembelian konsumen.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan penjualan Hubungan Antara Variabel Promosi Penjualan
yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
secara rutin dan juga tidak secara berulang, yang
bertujuan untuk mendorong lebih kuat mempercepat Penelitian (Arifah, 2018) hasil analisa penelitian
respond pasar yang berbeda (Saladin, 2016). menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif
Promosi penjualan merupakan kunci utama dan signifikan terhadap minat beli kembali
dalam pemasaran, yang bersifat jangka pendek dan konsumen. Pihak Starbucks Coffee Diponegoro
dirancang untuk menarik pembelian produk atau Medan diharapkan mampu menawarkan produk yang
layanan tertentu dengan lebih cepat oleh konsumen menarik serta dapat memperjelas menu dan sesuai
atau perdagangan menurut (Kotler & Keller, 2016). dengan kenyataan agar dapat menarik konsumen.
Penelitian (Hanifah & Hartono, 2017). Hasil
Keputusan Pembelian analisa penelitian menunjukkan bahwa sales
promotion tumbler day mempunyai pengaruh positif
Menurut (Soim et al., 2016) pada umumnya pada keputusan pembelian konsumen di Starbucks
keputusan pembelian konsumen merupakan JIExpo Kemayoran.
kebutuhan dan keinginan masa kini dan masa akan Penelitian (Nangoy & Tumbuan, 2018) Dengan
datang yang merupakan minat dari konsumen sendiri 75 responden, data yang diterima diolah dengan cara
untuk membeli. uji reliabilitas, asumsi klasik dan uji regresi linier
Menurut (Kotler & Armstrong, 2016) keputusan berganda. Hasil analisa yang didapatkan yaitu
pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen promosi penjualan (sales promotion) sebagai variabel
yang dimana studi mengenai bagaimana individu, independent tidak berpengaruh terhadap keputusan
kelompok, dan juga organisasi yang termasuk dalam pembelian konsumen. Penelitian (Augustinus, 2018)
memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana menyatakan bahwa terdapat pengaruh promosi
barang dan jasa, ide atau pengalaman tujuannya untuk penjualan terhadap minat beli kosumen.
memuaskan kebutuhan juga keinginan para
konsumen.
Brand
Hubungan Antar Variabel Brand Trust Terhadap Trust Keputusan
Keputusan Pembelian Konsumen (X1) Pembelian
Penelitian (Adji, 2014) “Pengaruh Satisfaction Konsumen
dan Trust Terhadap Minat Pembelian Di Starbucks (Y)
Promosi
the Square Surabaya” salah satu tujuan penelitian ini
Penjualan
untuk mengetahui pengaruh trust terhadap minat (X2)
pembelian di Starbucks the Square Surabaya. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal Sumber: Peneliti
(causal research) untuk mengetahui hubungan sebab- Gambar 2. Kerangka Konseptual
akibat antar 2 variabel atau lebih untuk pengujian H1: Variabel brand trust memiliki pengaruh
hipotesis pada penelitian ini menggunakan structural positif terhadap keputusan pembelian
equation model (SEM). Sampel dalam penelitian konsumen pada masa pandemi covid-19.
diambil 200 responden. Hasil analisa penelitian H2: Variabel Promosi penjualan memiliki
didapatkan bahwa trust secara positif memiliki pengaruh positif terhadap keputusan
pengaruh signifikan terhadap minat pembelian pembelian konsumen pada masa pandemi
Starbucks the Square Surabaya. Pihak manajemen covid-19.
ada baiknya melakukan peningkatan keramahan dan H3: Variabel brand trust dan promosi penjualan
interaktif staff dengan konsumen seperti menawarkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
rasa minuman agar dapat meningkatkan minat beli keputusan pembelian konsumen pada masa
konsumen. pandemi covid-19.
Penelitian (Rahmawati & Nilowardono, 2018)
menunjukkan bahwa kontribusi yang tinggi dari

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif 26
Perspektif: Jurnal Ekonomi & Manajemen, Volume 19 No. 1 Maret 2021
P-ISSN 1411-8637 E-ISSN 2550-1178

METODE PENELITIAN sosial selama


Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif covid 19
untuk menganalisis data yang diperoleh. Menurut Saya puas
(Sugiyono, 2016) Populasi adalah daerah generalisasi dengan kualitas
yang terdiri dari: objek ataupun subyek yang promosi yang
mempunyai kualitas dan ciri tertentu yang disetujui dilakukan dan
oleh peneliti untuk di analisa dan kemudian dibuat produk yang
kesimpulannya. Populasi yang dimaksudkan dalam ditawarkan
starbucks coffee
penelitian ini adalah konsumen Starbucks di
saat covid 19
Indonesia yang pernah mengunjungi ataupun
Saya membeli
melakukan pembelian produk dalam bentuk take produk
away, dine – in, ataupun drive thru. Menurut starbucks dalam
(Sekaran & Bougie, 2016) sampel adalah hanya jumlah lebih
bagian dari populasi yang termasuk dari beberapa banyak dari
anggota yang telah dipilih. Menurut (Sekaran & yang dibutuhkan
Bougie, 2016) ukuran sampel dalam penelitian harus pada saat
memiliki jumlah sampel minimum sepuluh kali promosi
jumlah pertanyaan yang dianalisis. Pada kuesioner Saya setuju
penelitian ini terdapat 20 pertanyaan, dengan dengan waktu
demikian minimum jumlah sampel yang dibutuhkan yang ditentukan
adalah 200 responden (20 x 10). oleh pihak
starbucks
Tabel 1 (setuju dengan
Tabel Kuesioner kapan promosi
diberikan)
Variabel Indikator Sumber
selama covid-19
Brand Trust Saya percaya (Arslan, 2013)
Saya memahami
Produk
batas waktu
starbucks
promosi, yang
mampu
dilakukan oleh
memenuhi
ekspetasi pihak Starbucks
selama masa
kosumen di
covid-19
masa covid 19
Produk
starbucks
mampu Saya suka
memberikan dengan
rasa aman dari ketepatan
segi kualitas, Starbucks untuk
service di masa melakukan
covid 19 promosi setiap
Starbucks harinya
merupakan (termasuk pada
merek yang hari besar)
mampu
meningkatkan Saya melihat
kepercayaan program
kepada promosi yang
konsumen (jujur dilakukan
kepada starbucks sangat
pelanggan) baik dan tepat
Promosi Saya puas (Kotler dan pada sasaran
Penjualan dengan Keller, 2012) pada masa covid
starbucks yang 19
sering
melakukan Keputusan Saya (Schiffman and
promosi melalui Pembelian memutuskan Kanuk, 2015)
media sosial untuk
pada masa covid melakukan
19 pembelian di
Saya membeli Starbucks
produk karena produk
starbucks ketika kopi yang
melihat promosi ditawarkan
melalui media

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif 27
Perspektif: Jurnal Ekonomi & Manajemen, Volume 19 No. 1 Maret 2021
P-ISSN 1411-8637 E-ISSN 2550-1178

sesuai dengan pembelian ulang


kebutuhan saya di starbucks

Secara
keseluruhan di
Sumber: Penelitian tahun 2020
starbucks sangat
mudah mencari
produk kopi Teknik yang akan digunakan dalam
yang saya pengumpulan data menggunakan teknik survei
butuhkan melalui penyebaran kuesioner dengan menggunakan
skala pengukuran skala likert tujuh poin (sangat
Saya melakukan setuju – sangat tidak setuju). Menurut (Sugiyono,
pembelian 2016) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
karena produk
yang saya beli di
data yang dilakukan dengan cara memberi
starbucks sangat seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
berarti bagi saya kepada responden untuk dijawabnya.

Saya merasa Kuesioner yang digunakan dalam hal ini adalah


bahwa produk – kuesioner tertutup yakni kuesioner yang sudah
produk yang disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal
ditawarkan
starbucks
memilih dan menjawab secara langsung. Penyebaran
memberikan kuesioner yang difokuskan kepada kepada para
manfaat konsumen pembelian produk Starbucks mengenai
tersendiri bagi keputusan pembelian Product Starbucks pada Masa
pelanggannya Covid-19.

Saya merasa Menurut (Sugiyono, 2016) Variabel Dependen


harga yang
atau terikat sering disebut sebagai variabel output,
sesuai dengan
kualitas produk,
kriteria, konsekuen adalah variabel yang dipengaruhi
membuat saya atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
tertarik untuk bebas. Menurut (Sugiyono, 2016) Variabel
melakukan Independen sering disebut sebagai variable;
pembelian di stimulus,predictor, antecedent adalah variable yang
starbucks mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variable dependen
Saya senang (terikat).Terdapat tiga variabel yang akan diteliti
melakukan yaitu Variabel bebas brand trust (X1) dan promosi
pembelian di
starbucks karena
penjualan (X2) yang memengaruhi variabel terikat
produk yang yaitu keputusan pembelian konsumen (Y) terhadap
ditawarkan produk Starbucks pada masa covid-19. Metode
sesuai dengan analisis data yang digunakan adalah analisis
keinginan saya deskriptif, uji validitas dan uji reliabilitas, uji regresi
linier berganda, uji koefisien determinasi dan uji F
Saya berniat serta uji t.
bertransaksi di
starbucks di
masa yang akan
datang karena HASIL DAN PEMBAHASAN
merasa puas
dengan transaksi Pada penelitian ini, telah disebarkan 200
sebelumnya kuesioner kepada konsumen Starbucks yang pernah
mengunjungi ataupun membeli produk secara tidak
Saya merasa langsung. Semua kuesioner disebarkan atau dibagi
melakukan
pembelian di
secara online menggunakan google forms yang diisi
starbucks di oleh para responden.
masa yang akan Dari total 200 responden, dapat diketahui profil
datang , responden terdapat 91 (45,5%) pria dan 109 (54,5%)
merupakan ide wanita yang mengisi responden. Sedangkan dari segi
yang sangat baik rentang usia, 15-18 tahun terdapat 23 responden
(11,5%), 19-22 tahun terdapat 145 responden (72,5%),
Saya selalu
23-25 tahun terdapat 11 responden (5,5%) dan >25
melakukan

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif 28
Perspektif: Jurnal Ekonomi & Manajemen, Volume 19 No. 1 Maret 2021
P-ISSN 1411-8637 E-ISSN 2550-1178

tahun terdapat 21 responden (10,5%). Tabel 5.


Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian
Tabel 2.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Scale Mean If Scale Corrected
Item Seleted If Item Item-Total
Variabel Cornbach’s Items Keterangan Correlation
Alpha KP 1 43.7150 3.148 .624
Brand Trust .821 3 Reliabel KP 2 43.5700 3.125 .717
Promosi .887 8 Reliabel KP 3 44.2550 3.639 .709
Penjualan KP 4 43.8450 90.423 .688
Keputusan .939 9 Reliabel KP 5 43.9050 87.544 .715
Pembelian KP 6 43.4550 88.611 .808
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2020) KP 7 43.5200 87.447 .793
KP 8 43.6700 86.363 .844
Dari Tabel 2 cornbach’s alpha tiap variabel lebih KP 9 43.7850 86.129 .753
besar dari 0,6 yang berarti menunjukkan reliabel. Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2020)
Cornbach’s alpha untuk variabel Brand Trust adalah
0,821, untuk variabel Promosi Penjualan adalah 0,887, Tabel 5 memperlihatkan indikator dari Keputusan
sedangkan variabel Keputusan Pembelian adalah Pembelian mempunyai nilai corrected item-total
0,939. correlation yang lebih dari 0.3. Maka, semua indikator
Tabel 3. atau butir pertanyaan dinyatakan valid.
Hasil Uji Validitas Brand Trust
Tabel 6.
Variabel Scale Mean If Scale Corrected Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Item Deleted If Item Item-Total
Correlation Model Unstandardizes Standardized Sig.
BT 1 12.0900 3.148 .624 Coefficient Coefficients
BT 2 12.0300 3.125 .717 B Std.
BT 3 11.8600 3.693 .709 Error
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2020)
(Constant) -.097 3.690 .979
Pada Tabel 3 dapat dilihat seluruh indikator dari
Brand Trust memiliki nilai corrected item-total BT 1.204 .231 .300 .000
correlation yang lebih dari 0.3. Maka, semua indikator PP .634 .070 .521 .000
atau butir pertanyaan dinyatakan valid. a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2020)
Tabel 4.
Hasil Uji Validitas Promosi Penjualan Rumusan persamaan regresi berganda di atas,
sebagai berikut:
Variabel Scale Mean If Scale If Corrected Y = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝑒
Item Deleted Item Item-Total (1)
= -0.097 + 1.204 BT + 0.634 PP + e
Correlation
Persamaan ini menggambarkan bahwa:
PP 1 37.6850 61.674 .624
PP 2 38.6800 52.500 .697
1. Konstanta (a) = -0,097, artinya jika Brand Trust
PP 3 37.9450 58.223 .760 (X1) dan Promosi Penjualan (X2) tidak mengalami
PP 4 38.9950 54.739 .550 perubahan atau = 0 maka besarnya Keputusan
PP 5 38.1600 59.663 .663 Pembelian (Y) = -0.097 sebagai satu kesatuan.
PP 6 38.2250 54.969 .770 2. Jika variabel brand trust (X1) mengalami
PP 7 37.8450 59.438 .669
PP 8 37.9100 60.042 .701 perubahan sebesar 1 satuan, sementara variabel
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2020) promosi penjualan (X2) tetap, maka keputusan
pembelian (Y) akan mengalami peningkatan
Seluruh indikator dari Promosi Penjualan sebesar 1,204 satuan.
memiliki nilai corrected item-total correlation yang 3. Jika variabel promosi penjualan (X2) mengalami
lebih dari 0.3. Maka, semua indikator atau butir perubahan sebesar 1 satuan, sementara variabel
pertanyaan dinyatakan valid.
brand trust (X1) tetap, maka keputusan pembelian
(Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,634
satuan.

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif 29
Perspektif: Jurnal Ekonomi & Manajemen, Volume 19 No. 1 Maret 2021
P-ISSN 1411-8637 E-ISSN 2550-1178

Tabel 7. Tabel 9.
Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 ) Hasil Uji t

R R Square Adjusted R Std. Error Model Unstandardized Standa t Sig.


Square of the Coefficients rdized
Estimate Coeffi
.724a .524 .520 7.26037 cients
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2020) B Std. Beta
Error
Melalui perhitungan yang dilakukan dengan
software SPSS, didapatkan bahwa nilai R sebesar (Constan -.097 3.690 -.026 .979
0.524 artinya mempunyai hubungan yang erat atau t)
kuat. Kemudian nilai adjusted R square adalah 0,520 BT 1.204 .231 .300 5.216 .000
atau koefisien determinasi (𝑅2) sebesar 0,520. Hal ini
memperlihatkan bahwa kontribusi variabel: brand PP .634 .070 .521 9.041 .000
trust (X1) dan promosi penjualan (X2) indikator Brand
Trust dan Promosi penjualan terhadap variabel a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian sebesar 52% dan sisanya sebesar Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2020)
48% dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar
penelitian. Pada tabel 9, dari hasil uji t dapat dilihat bahwa
variabel brand trust dan promosi penjualan secara
Tabel 8. parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
Hasil Uji F pembelian, hal ini dapat dilihat dari nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = -
0.026 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,972 yang berarti Ho dapat ditolak
Model Sum of df Mean F Sig. dan H1 diterima. Variabel brand trust mempunyai
Squares Square 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 g 5.216 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,972) dan nilai sig sebesar
Regres 11451.300 2 5725.65 108.61 . 000𝑏 0,000 yang artinya sig < 0,05.
sion 0 9 Maka, dapat disimpulkan adanya pengaruh
Residu 10384.455 197 52.713
signifikan terhadap keputusan pembelian. Kemudian
al untuk variabel promosi penjualan mempunyai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
9,041 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1972) dan nilai sig sebesar 0,000 yang
Total 21835.755 199
artinya sig < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa
variabel promosi penjualan berpengaruh signifikan
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian terhadap keputusan pembelian konsumen Starbucks.
b. Predictors: (Constant), Brand Trust, Promosi
Penjualan
Sumber: Hasil Olahan Data (2020) KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji hipotesis dan analisis
Pada Tabel 8 dapat dilihat dari output SPSS regresi yang dilakukan peneliti, menunjukkan
bahwa signifikansi F sebesar 0,000 yang berarti bahwa variabel Promosi Penjualan dan Brand Trust
Sig.<0,05. Membuktikan bahwa brand trust dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
promosi penjualan berpengaruh terhadap keputusan keputusan pembelian konsumen Starbucks Coffee
pembelian. Kemudian 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 menunjukkan hasil Indonesia.
108.619. Untuk nilai f tabel dengan df 1 = 2 dan df 2 = Antara kedua variabel, Brand Trust
197 adalah 3,040. Maka 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang berarti merupakan variabel yang menunjukkan pengaruh
menerima H1 dan Ho ditolak, sehingga dapat paling signifikan dalam penelitian ini, terutama di
dikatakan bahwa minimal satu variabel dari brand trust masa covid-19 dimana konsumen lebih tertarik
dan promosi penjualan yang berpengaruh terhadap dengan brand Starbucks Coffee dibandingkan
keputusan pembelian konsumen Starbucks. merek coffee shop lainnya di masa
pandemi.dikarenakan brand image starbucks coffee
lebih kuat dibandingkan dengan brand image
lainnya sehingga menyebabkan brand trust
starbucks paling tinggi.
Dengan demikian, ada baiknya jika Starbucks
di Indonesia lebih berfokus pada peningkatan
promosi penjualan produk mereka terutama pada
masa covid-19 dengan memperluas cakupan
konsumen dan kerja sama yang lebih luas dengan
berbagai pihak ketiga, sehingga dapat
mengembangkan brand serta promosi penjualan
dalam satu waktu.

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif 30
Perspektif: Jurnal Ekonomi & Manajemen, Volume 19 No. 1 Maret 2021
P-ISSN 1411-8637 E-ISSN 2550-1178

REFERENSI 218.
Adiwidjaja, A. J. (2017). Pengaruh Brand Image Dan https://doi.org/10.24843/ejmunud.2020.v09.i0
Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian 1.p12.
Sepatu Converse. Agora - Online Graduate Nangoy, C. L., & Tumbuan, W. J. F. A. (2018). The
Humanities Journal, 5(3). Effect Of Advertising And Sales Promotion On
Adji, J. (2014). Pengaruh Satisfaction dan Trust Consumer Buying Decision Of Indovision TV
Terhadap Minat Pembelian di Starbucks The Cable Provider. EMBA, 6(3).
Square Surabaya. Jurnal Strategi Pemasaran, Rahmawati, Y., & Nilowardono, S. (2018). The
2. Effect Of Product Quality, Brand Trust, Price
Aisyah, Y. (2020). Bagaimana Protokol New Normal And Sales Promotion On Purchase Decisions
di Starbucks Indonesia? On Royal Residence Surabaya (Case Study In
Arifah, P. Y. (2018). Pengaruh Kualitas Produk , PT. Propnex Realti Visit). International
Promosi , dan Loyalitas Pelanggan Terhadap Journal of Integrated Education, Engineering
Minat Membeli Kembali Starbucks Coffee di Jl and Business, 1(1).
. Diponegoro medan. Universitas Sumatera Saladin, D. (2016). Analisis Pengaruh Inovasi Produk
Utara. Dan Sales Promotion Terhadap Keputusan
Arslan, G. & Z. (2013). Examining Perceived Risk Pembelian di Sandy Jaya Furniture Jepara.
and Its Influenceon Attitudes: A Study on Jurnal Studi Manajemen Bisnis.
Private Label Consumers in Turkey. Asian Schiffman and Kanuk. (2015). Consumer Behavior
Social Science,Vol. 9, No. 4. (11th Editi). Pearson Education.
Augustinus, R. (2018). Analisa Promosi Penjualan Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods
terhadap Minat Beli Konsumen Starbucks for Business: A Skill Building Approach (7 ed.).
Coffee Di Bandung. Universitas Kristen John Wiley & Sons.
Maranatha. Soim, F. M., Suharyono, & Abdillah, Y. (2016).
El Naggar, R. A. A., & Bendary, N. (2017). The Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Impact of Experience and Brand trust on Brand Pembelian (Studi pada Pembeli Kartu Perdana
loyalty, while considering the mediating effect Simpati di Booth Telkomsel Matos). Jurnal
of brand Equity dimensions, an empirical study Administrasi Bisnis, 35(1), 146–153.
on mobile operator subscribers in Egypt. The Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan
Business and Management Revieq, 9(2), 16–25. pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. In
Hanifah, R. D., & Hartono, F. (2017). Pengaruh Sales METODE PENELITIAN ILMIAH.
PromotionTumbler Day terhadap Keputusan Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Pembelian Konsumen di Starbucks Coffee Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D. In Alfabeta,
JIExpo Kemayoran. Jurnal Hospitality dan cv.
Pariwisata, 3(2). Sumarsono, D. (2015). Luar Biasa Bisnis Restoran
Kotler dan Keller. (2012). Manajemen Pemasaran Indonesia (I. Hardiman (ed.)). PT Gramedia
Perspektif Asia, Buku Dua, Edisi Pertama,. Pustaka Utama.
Andy, Yogyakarta.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2016). Principle of
Marketing (15 ed.). Pearson Education. inc.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing
Management (15 ed.). Pretice Hall.
Lantara, A. A. M. O., & Pramudana, K. A. S. (2020).
Peran Sikap Memediasi Pengaruh Brand Trust
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. E-
Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 9(1),

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif 31

Anda mungkin juga menyukai