Laporan Praktikum Materi Energi 4

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM MATERI ENERGI

PEMISAHAN CAMPURAN

Praktikan

Nama : Putri Salsabila

NIM : 11911023152

Kelas : IV / B

Dosen Pembimbing : Riza Andriani, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2021
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui cara pemisahan campuran zat padat dari zat cair
2. Mengetahui cara pemisahan campuran zat padat dari zat padat
B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Gelas kimia
2. Gelas ukur 50 ml
3. Corong
4. Pembakar spiritus
5. Kaki tiga
6. Cawan penguap
7. Kaca arloji
8. Kertas saring
9. Spatula
10. CuSo4. 5 H2O
11. Garam dapur
12. Kapur barus
13. Kapur tulis
14. Pasir
C. LANDASAN TEORI
Campuran terdiri atas dua atau lebih zat tunggal yang masih memiliki sifat – sifat zat
asalnya. Jika kita mencampur minyak dengan air, terlihat ada batas di antara kedua cairan
tersebut. Jika kita mencampur dengan alcohol, batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak
dan air membentuk campuran heterogen.
Campuran heterogen adalah campuran yang komposisinya tidak serbasama, membentuk
dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Alkohol dan air
membentuk campuran homogen. Campuran homogen adalah campuran yang komposisinya
serbasama di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa.
Contoh campuran heterogen :
 Campuran tepung beras dengan air.
 Campuran kapur dengan pasir
Contoh campuran homogen :
 Campuran gula atau garam dapur dengan air.
 Air teh yang sudah disaring
 Campuran gas di udara
Campuran homogen biasa disebut larutan. Larutan adalah campuran homogen antara zat
terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas.
1. Larutan berwujud padat.
Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada paduan logam. contohnya, kuningan
yang merupakan paduan seng dan tembaga.
2. Larutan berwujud cair.
Contohnya, larutan gula dalam pelarut air.
3. Larutan dalam wujud gas.
Contohnya, udara yang terdiri atas bermacam – macam gas, diantaranya adalah nitrogen,
oksigen, dan karbon dioksida
Dalam Kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk
yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia karena sebagian besar senyawa
kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Contohnya pemisahan kristal
garam dari air laut, pemisahan kristal gula dari air tebu, dan lain sebagainya. Secara
mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses
pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau
kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang
dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya
operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat
dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses
pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Suatu campuran
dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa).
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu : Metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks
1. Metode Pemisahan Sederhana.
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap.
Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.
2. Metode Pemisahan Kompleks.
Metode pemisahan kompleks adalah metode yang menggabungkan dua atau lebih
metode pemsahan sederhana yang memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya
penambahan bahan tertentu, pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi – reaksi kimia
yang diperlukan. Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses
pemisahan kompleks.
Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa : padat – padat, padat –
cair, padat – gas, cair – cair, cair – gas, gas – gas, campuran padat – cair – gas, dan
sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan
untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan. Metode – metode yang dapat diakai
untuk pemisahan antara lain: penguapan, kristalisasi, kristalisasi bertingkat distilasi, filtrasi,
dekantasi dan sublimasi.
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair
(contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan
dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-
angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, campuran
leleh, atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik
pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa dari suat zat
terlarut dari cairan larutan ke fase kristal padat.
Dekantasi adalah pemisahan antara zat padat dan zat cair dengan ukuran zat padat cukup
besar misalnya pasir dengan cara mengendapkan zat padat sampai diperoleh dta lapisan yaitu
air pada bagian atas dan endapan pada bagian bawah kemudian bagian atasnya yaitu air
dituangkan secara perlahan lahan.
Destilasi adalah proses pemisahan campuran antara zat cair dengan zat cair dengan proses
pengupapan dan diikuti dengan proses pengembunan proses ini dilakukan berdasarkan
perbedaan titik didih zat cair.
Filtrasi adalah proses pemisahan campuran heterogen yaitu pemisahan zat padat dari zat
cair yang menggunakan media saringan atau filter yang berpori – pori.
Dapat diketahui, bahwa untuk memisahkan suatu zat bisa dilakukan degan
memperhatikan wujud zatnya, yaitu :
1. Zat Padat.
 Memisahkan zat padat yang larut dalam zat cair yang larut zat cair dapat dilakukan
dengan cara : Penguapan, Kristalisasi, dan Distilasi.
 Memisahkan zat padat yang tidak larut dalam zat cair dapat dilakuakan dengan cara
dekantasi dan penyaringan.
2. Memisahkan zat padat dari zat padat dapat dilakukan dengan :
 Melarutkan dan menyaring.
 Kristalisasi bertingkat.
 Sublimasi.
3. Memisahkan zat cair dari zat cair dapat menggunakan : Metode Distilasi Pada percobaan
ini dilakukan pemisahan campuran meliputi penyaringan dan pengkristalan antara garam
dapur + air + pasir.
Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat
komponen campuran. Hal ini dinamakan dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan
campuran antara lain sebagai berikut :
1. Ukuran partikel.
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan
(zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan). Jika partikel zat
hasil lebih kecil dari pada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyaring atau media
berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan
melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.
2. Titik didih.
Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat
dipisahkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat
pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih
zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap
dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan
dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan
dapat memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol
untuk tidak melewati titik didih campuran.
3. Perbedaan Kelarutan.
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat selalu
memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam
pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi
menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut
organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter.
Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat – zat lain dalam
campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan
menggunakan pelarut tertentu.
4. Pengendapan.
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran
atau larutan tertentu. Zat – zat dengan berat jenis yang lebih besar daripada pelarutnya
akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat
dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu
zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentasi atau sentrifugasi.
Namun jika dalam campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita
inginkan, maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi
dengan metode filtrasi.
5. Difusi.
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak
mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan
listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat
arusnya) akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang
murni.
Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut
elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat
berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan
elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.
6. Adsorbsi.
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat
sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini
diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Masukkanlah 1 sendok pasir ke dalam gelas kimia yang berisi air kemudian diaduk
sampai rata. Biarkan pasir mengendap lalu tuangkan larutan bagian atas.
2. Masukkan bubuk kapur tulis ke dalam gelas kimia yang berisi air lalu aduk sampai rata.
Siapkan corong dan kertas saring lalu lakukan penyaringan.
3. Larutkan garam dapur ke dalam gelas kimia yang berisi air, kemudian saringlah larutan
garam tersebut dengan menggunakan kertas saring. Uapkan larutan garam hasil
penyaringan di atas dalam cawan penguapan sampai airnya habis.
4. Larutkan 1 gram garam CuSO4 .5H2O ke dalam 10 mL air. Uapkan larutan garam
tersebut sehingga volumenya hampir habis, kemudian dinginkan. Perhatikan bentuk
kristal yang terjadi!
5. Campurkanlah 1 sendok pasir, 1 sendok garam dapur dan air dalam gelas kimia lalu aduk
sampai menjadi larutan homogen. Panaskan campuran ini kemudian lakukan
penyaringan. Zat padat yang tertinggal dalam corong cuci dengan air (kira-kira 5 mL) dua
sampai tiga kali. Air hasil penyaringan dan air cucian dijadikan satu kemudian uapkan
dalam cawan penguapan. Apabila airnya hampir habis, hendaknya pembakar disisihkan
dan biarkan air menguap sendiri.
6. Masukkan 1 gram kapur barus yang kotor (dikotori dengan pasir atau natrium karbonat)
ke dalam cawan penguapan. Tutup cawan tersebut dengan kaca arloji yang berisi air.
Panaskan perlahan-lahan sampai terbentuk zat padat pada kaca arloji. Sesudah
didinginkan kumpulkan kristal-kristal tersebut dan perhatikan bentuk kristalnya.
7. Catatlah hasil pengamatan dari semua percobaan yang telahdilakukan di atas
E. HIPOTESIS
Dalam praktikum pemisahan campuran pasti ada terdapat perubahan pemisahan. Metode
pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : Metode pemisahan sederhana dan
metode pemisahan kompleks. Akan tetapi metode – metode yang akan digunakan untuk
praktikum pemisahan ini antara lain : penguapan, kristalisasi, kristalisasi bertingkat, distilasi,
filtrasi, dekantasi dan sublimasiZat yang tidak sejenis ketika digabungkan dalam satu wadah
akan terjadi pemisahan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan zat atau disebut cairan
heterogen yang tidak dapat menyatu.
F. HASIL PENGAMATAN
Pengamatan
No Perlakuan
Sebelum Sesudah

1 A 1 Sendok Pasir + air diaduk Pada saat pasir Setelah diaduk


dimasukkan maka air menjadi
kedalam air keruh.
terjadi
pemisahan
antara air dan
pasir

B Dituangkan (air bagian atas setelah pasir Air nya masih Air menjadi jernih
keruh atau kotor saat
mengendap) pasir
ketika pasir mengendap
sebelum
mengendap

2 A Serbuk kapur + air diaduk Kapur Kapur bercampur


mengendap dengan air sehingga
larutan menjadi
putih.

B Disaring Sebelum Kapur yang


disaring air bercampur dikertas
menjadi penyaring menjadi
berwarna putih jernih.

3 A Garam dapur + air diaduk Garam Garam terlarut


mengendap dalam air
dipermukaan air

B Disaring (dalam kertas saring) Garam terlarut Larutan berwarna


dalam air bening dan terlihat
adanya partikel/
Pengamatan
No Perlakuan
Sebelum Sesudah
kotoran yang
tersaring

C Diuapkan Larutan garam Larutan garam


terlihat bening menjadi berkristal

4 A CuSo4. 5 H2O + air (10ml) dilarutkan CuSo4. 5 H2O Bercampur dengan


mengendap air sehingga air
berwarna biru
terang

B Diuapkan Warnanya Warnanya menjadi


terang pucat berkristal

5 A 1 sendok garam + 1 sendok pasir + air Garam dan pasir Garan dan pasir
diaduk menjadi bercampur dengan
tenggelam air dan berubah
didasar air. warna menjadi
kuning

B Dipanaskan Garan dan pasir Garam larut dengan


bercampur air, sedangkan pasir
dengan air dan masih bisa terlihat
berubah warna didasar permukaan
menjadi kuning cawan.

C Disaring Keadaan garam Pasir akan


masih terlarut tertinggal di kertas
dan pasir tidak. saring dan air
garam lolos
menembus kertas
saring.
Pengamatan
No Perlakuan
Sebelum Sesudah

D Endapan dicuci Pasir masih terlepas dari ketas


melekat di saring.
kertas saring

E Diuapkan Garam masih Garam membentuk


terlarut didalam kristal-kristal
air. garam tanpa
menunggu airnya
habis.

6 A Kapur + pasir (dalam cawan penguapan) Kapur menyebar Kapur dan pasir
dicampur di dalam, dan menyatu.
pasir
mengendap.

B Dipanaskan, ditutup gelas arloji yang Kapur dan pasir Kapur barus
diberi air menyatu. menguap
sedangkan pasir
tidak.

C Didinginkan Masih dalam Kapur barus murni


keadaan Kapur dapat di peroleh
barus menguap kembali.
sedangkan pasir
tidak.
G. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksudkan dengan campuran?
Jawab
Campuran merupakan zat yang komponen penyusunnya adalah dua atau lebih zat
maupun materi

2. Jelaskan 2 jenis campuran beserta contohnya!


Jawab
Zat campuran dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu menjadi zat campuran homogen
dan zat campuran heterogen.
1. Zat Campuran Homogen
Zat campuran homogen adalah campuran yang terdiri dari dua materi, atau zat
campuran yang dapat tercampur dengan merata. Unsur-unsur yang tercampur dalam
zat campuran homogen ini memiliki sifat yang serbasama pada semua bagiannya.
Campuran homogen ini disebut juga sebagai larutan, yang terdiri dari zat terlarut dan
zat pelarut. Contoh zat campuran homogen misalnya udara yang tersusun dari
berbagai senyawa gas lainnya, seperti oksigen, karbon dioksida, dan berbagai
senyawa lainnya. Contoh lain dari campuran homogen adalah larutan garam, yang
terdiri dari campuran garam dan air.
2. Zat Campuran Heterogen
Zat campuran heterogen adalah zat campuran yang terdiri dari dua zat atau materi
yang berbeda. Karena memiliki sifat yang berbeda, maka unsur – unsur dalam
campuran ini tidak bisa larut dan menyatu. Pada zat campuran heterogen, materi
penyusun atau unsur – unsurnya tidak melakukan interaksi, sehingga tidak dapat
bercampur. Jika kita membuat campuran heterogen, maka akan terlihat kalau unsur-
unsur yang dicampurkan tidak bisa menyatu. Contoh campuran heterogen yang bisa
kita lihat di rumah adalah campuran antara minyak dan air. Kedua jenis zat cair ini
tidak bisa menyatu saat dicampurkan dan akan terpisah, dengan air di bagian bawah
dan minyak di bagian atas. Contoh lainnya adalah air dan pasir, di mana pasir tidak
dapat larut meski dicampurkan dengan air.
H. TUGAS AKHIR
1. Bandingkan keadaan zat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, serta berikan analisis
dari hasil pegamatan yang dilakukan!
Jawab
Keadaaan zat sebelum dan sesudah perlakuan ada yang mengalami perubahan dan
ada yang tidak mengalami perubahan akan tetapi dominan terjadi perubahan warna air
nya. Contohnya seperti ketika serbuk kapur dan air telah di aduk air terlihat keruh
kemudian setelah disaring air terlihat jernih. Adapun Contoh lain nya ketika pasir dan air
di aduk maka sebelum dilakukan pengadukan warna air terlihat bersih dan setelah
dilakukan pengadukan warna air terlihat keruh.

2. Jelaskanlah mekanisme pemisahan campuran zat padat dari zat cair dan zat padat dari zat
padat dari percobaan yang dilakukan, Berikan analisis terhadap hasil percobaan yang
dilakukan!
Jawab
Mekanisme pemisahan campuran zat padat dari zat cair adalah dengan cara
penyaringan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan kertas
saring. Cara sederhananya dengan melakukan pengayakan basah, yang memisahkan
bagian padat dan cair dari suspensi dan dapat menghilangkan semua kecuali partikel
padat yang sangat kecil.Mekanisme pemisahan campuran zat padat dari zat padat adalah
dengan cara penguapan, larutan dipanaskan sehingga menguapkan zat padat tanpa
melalui fasa cair terlebih dahulu dan meninggalkan zat terlarut. Prinsip kerja sublimasi
adalah mengubah zat padat menjadi gas dengan cara dipanaskan, lalu gas yang terbentuk
segera didinginkan sehingga gas berubah menjadi kristal padat kembali. Contohnya pada
percobaan ini yaitu memisahkan kapur barus yang bercampur dengan pasir.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil percobaan yang telah didapatkan bahwasannya zat yang dicampur
dan tidak sejenis akan mudah dalam memisahkan campurannya. Dan terdapat juga berbagai
macam metode untuk memisahkan campuran. Tidak semua metode pemisahan dapat selalu
digunakan. Dan dalam praktikum ini menggunakan beberapa metode.

J. KESULITAN
Kesulitan yang saya alami ketika praktikum yaitu pada saat menggunakan alat – alat
laboratorium karna ini pertama kali nya saya menggunakan laboratorium ketika praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Kamilati, H. 2006. Mengenal Kimia. Bandung : Yudistira
Lachman, L. dkk. 2007. Teori dan Praktek Industri. Jakarta : Universitas Indonesia Press. Buku
Pedoman Kuliah Praktek Kimia Dasar I

http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pemisahan

http://tutut-posangi.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-pemisahan- campuran.html

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-
analisis/sentrifugasi/

http://chemistapolban.blogspot.com/2011/06/praktikum-pemisahan- campuran.html
FOTO DOKUMENTASI
LAPORAN SEMENTARA HASIL PERCOBAAN 4

Judul Praktikum : Pemisahan Campuran

Nama Praktikan : Putri Salsabila

NIM : 11911023152

Kelompok : 2 (dua)

Program Studi : TADRIS IPA

Pengamatan
No Perlakuan
Sebelum Sesudah

1 A 1 Sendok Pasir + air diaduk Pada saat pasir Setelah diaduk


dimasukkan maka air menjadi
kedalam air keruh.
terjadi
pemisahan
antara air dan
pasir

B Dituangkan (air bagian atas setelah pasir Air nya masih Air menjadi jernih
keruh atau kotor saat
mengendap) pasir
ketika pasir mengendap
sebelum
mengendap

2 A Serbuk kapur + air diaduk Kapur Kapur bercampur


mengendap dengan air sehingga
larutan menjadi
putih.

B Disaring Sebelum Kapur yang


disaring air bercampur dikertas
menjadi penyaring menjadi
Pengamatan
No Perlakuan
Sebelum Sesudah
berwarna putih jernih.

3 A Garam dapur + air diaduk Garam Garam terlarut


mengendap dalam air
dipermukaan air

B Disaring (dalam kertas saring) Garam terlarut Larutan berwarna


dalam air bening dan terlihat
adanya partikel/
kotoran yang
tersaring

C Diuapkan Larutan garam Larutan garam


terlihat bening menjadi berkristal

4 A CuSo4. 5 H2O + air (10ml) dilarutkan CuSo4. 5 H2O Bercampur dengan


mengendap air sehingga air
berwarna biru
terang

B Diuapkan Warnanya Warnanya menjadi


terang pucat berkristal

5 A 1 sendok garam + 1 sendok pasir + air Garam dan pasir Garan dan pasir
diaduk menjadi bercampur dengan
tenggelam air dan berubah
didasar air. warna menjadi
kuning

B Dipanaskan Garan dan pasir Garam larut dengan


bercampur air, sedangkan pasir
dengan air dan masih bisa terlihat
Pengamatan
No Perlakuan
Sebelum Sesudah
berubah warna didasar permukaan
menjadi kuning cawan.

C Disaring Keadaan garam Pasir akan


masih terlarut tertinggal di kertas
dan pasir tidak. saring dan air
garam lolos
menembus kertas
saring.

D Endapan dicuci Pasir masih terlepas dari ketas


melekat di saring.
kertas saring

E Diuapkan Garam masih Garam membentuk


terlarut didalam kristal-kristal
air. garam tanpa
menunggu airnya
habis.

6 A Kapur + pasir (dalam cawan penguapan) Kapur menyebar Kapur dan pasir
dicampur di dalam, dan menyatu.
pasir
mengendap.

B Dipanaskan, ditutup gelas arloji yang Kapur dan pasir Kapur barus
diberi air menyatu. menguap
sedangkan pasir
tidak.

C Didinginkan Masih dalam Kapur barus murni


keadaan Kapur dapat di peroleh
Pengamatan
No Perlakuan
Sebelum Sesudah
barus menguap kembali.
sedangkan pasir
tidak.

Ket:

Pekanbaru, …….........................2021
Disetujui oleh Asisten

(________________________)

Anda mungkin juga menyukai