Hubungan Lama Penggunaan Gadget Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Hubungan Lama Penggunaan Gadget Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Hubungan Lama Penggunaan Gadget Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
SKRIPSI
Oleh :
SUCI RAMADHANI
170100017
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Oleh :
SUCI RAMADHANI
170100017
Bismillahirrahmanirrahim
Tidak sempurna rasa syukur saya kepada Allah tanpa berterima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian skripsi
ini.Tentunya penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu saya hendak mengucapkan terima kasih kepada :
ii
Penulis,
Suci Ramadhani
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan .................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iv
Daftar Gambar............................................................................................. vi
Daftar Tabel ................................................................................................ vii
Daftar Singkatan ......................................................................................... viii
Abstrak……………………………………………………………………. ix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 4
1.3 Tujuan ....................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................ 4
1.4 Manfaat ..................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 6
2.1 Gadget ..................................................................................... 6
2.1.1 Defenisi ......................................................................... 6
2.1.2 Efek Gadget .................................................................. 6
2.2 Insomnia.................................................................................. 9
2.2.1 Defenisi ........................................................................ 9
2.2.2 Klasifikasi Insomnia...................................................... 10
2.3.1 Faktor Penyebab ........................................................... 11
2.3.1 Dampak Gangguan Tidur ............................................. 11
2.3 Kerangka Teori ....................................................................... 12
2.4 Kerangka Konsep .................................................................. 13
2.5 Hipotesis................................................................................. 13
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 14
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................ 14
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 14
3.2.1 Lokasi Penelitian .......................................................... 14
3.2.2 Waktu Penelitian .......................................................... 14
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 14
iv
vi
vii
viii
Latar Belakang. Sekarang ini penggunaan gadget seperti smartphone,laptop, dan tablet
mengalami peningkatan dan penyebaran jumlah pengguna di seluruh dunia. Penggunaan yang
berlebihan dapat menyebabkan kesehatan mata terganggu, gangguan tidur atau insomnia,
menjadi pribadi yang tertutup serta terpapar radiasi. Semakin lama seseorang menggunakan
gadget pada malam hari, maka semakin sulit untuk tertidur. Gejala sulit untuk tertidur biasa
disebut dengan insomnia. Pengguna gadget terbanyak di Indonesia diduduki oleh masyarakat
yang berusia 19-34 tahun (49,52%). Tujuan. untuk mengetahui hubungan lama penggunaan
gadget dengan kejadian insomnia pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Sumatera
Utara. Metode. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deksriptif dengan desain penelitian
cross sectional. Pengambilan data hanya dilakukan sekali dan Populasi penelitian adalah
mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2018. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling
ix
ABSTRACT
Background. Today’s use of gadgets such as smartphone, laptop, and tablets has spread and
increased in member of users around the world. Excessive use can cause eye health problems,
sleep disturbances or insomnia, become introverted, and exposed to radiation. The longer a
person uses the gadget at night, the harder it will be to fall asleep. Symptoms are difficult to fall
asleep commonly called insomnia. The largest users of gadgets in Indonesia are occupied by
people aged 19-34 years (49,52%). Objective. The purpose of this research is to determine the
relationship between the intensity of gadget use and insomnia in students of the Faculty of
Medicine, University of Sumatera Utara. Method. The research used is descriptive research
design. Data collection was only carried out once and the study population was students of the
Faculty of Medicine, University of Sumatera Utara. This study used the random sampling.
Hasil riset Cleveland (2008) dalam Ariani (2012) dari Case Western
Reserve School of Medicine yang dilakukan pada 238 orang remaja mengenai
penurunan kualitas tidur menunjukkan menurunnya jam tidur lebih dari 1 jam
dalam 20-30 tahun terakhir yang diakibatkan oleh salah satu faktor yaitu
penggunaan internet. Dengan memberikan kuisioner kepada 4.100 orang berusia
20-24 tahun dan wawancara terhadap 32 orang pengguna berat teknologi
informasi dan telekomunikasi (ICT), peneliti dari University of Gothenburg's
Sahlgrenska Academy, Swedia berkesimpulan penggunaan ponsel dan computer
secara intensif menimbulkan stress,gangguan tidur dan gejala depresi.
1.3 TUJUAN
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi beserta wawasan
bagi mahasiswa dan masyarakat mengenai lema penggunaan gadget
dengan kejadian insomnia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Penelitian
Ini dapat menambah koleksi pustaka untuk bahan bacaan dan
kajian Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, khususnya Mahasiswa
Fakultas Kedokteran.
2.1 Gadget
2.1.1 Defenisi
Menurut Indrawan (2014,dalam Dewanti et al., 2016) gadget adalah
sebuah istilah yang berasal dari bahasa inggris yang merujuk pada perangkat
elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus untuk mengunduh informasi-
informasi terbaru dengan berbagai teknologi maupun fitur terbaru, sehingga
membuat hidup manusia menjadi praktis. Gadget juga dapat diartikan sebuah
perangkat atau instrumen elektronik yang memiliki tujuan dan fungsi praktis
terutama untuk membantu pekerjaan manusia. Ada beberapa macam gadget
yang saat ini sering digunakan oleh anak-anak seperti Smartphone, laptop,
tablet, PC dan Video Game (Iswidharmanjaya dan Agency, 2014).
g) Terpapar radiasi
Radiasi gelombang radio yang diterima dan dikirimkan oleh handphone
dapat menyebar ke segala arah, termasuk tubuh. Radiasi handphone tidak
sama dengan radiasi sinar X. Radiasi sinar X sudah dipastikan berbahaya,
sementara radiasi handphone belum diketahui secara pasti efeknya pada
kesehatan.
h) Ancaman cyberbulliying
Cyber-bullying merupakan jenis kekerasan yang dilakukan seseorang
melalui ujaran yang dilontarkan melalui pesan singkat dalam ponsel, internet,
maupun media sosial yang marak di segala kalangan sekarang ini. Hal ini
ditandai dengan bullying yang berisi penghinaan, ejekan, intimidasi,
ancaman, hingga mempermalukan salah satu pihak. Cyber – bullying sendiri
merupakan hal yang kerap kita jumpai di internet maupun media sosial.
Tersedianya kolom komentar yang ada pada semua jenis media sosial, seakan
mewadahi para individu yang awalnya digunakan untuk memberikan
masukan positif atas konten yang mereka unggah, namun
disalahgunakanuntuk berkata ujaran yang tidak pantas untuk dilakukan.
Apabila hal ini terjadi secara terus menerus, pihak yang dibully akan merasa
tertekan, stress, hingga depresi berat. Maka tak jarang kita meihat banyak
orang yang melakukan bunuh diri untuk menghilangkan rasa sakit dan malu
akibat pembullyan.
2.2. Insomnia
2.2.1 Defenisi
Organik
Non organik
a. Dyssomnias (gangguan pada lama,kualitas dan waktu tidur)
b. Parasomnias (ada episode abnormal yang muncul selama tidur seperti
mimpi buruk,berjalan sambil tidur,dll).
organik Non-organik
Insomnia
Lama Penggunaan
Gadget
Diteliti
Tidak Diteliti
2.5 Hipotesis
Terdapat hubungan tingkat penggunaan gadget dengan kejadian
insomnia pada mahasiswa FK USU.
METODE PENELITIAN
14
[ √ √ ]
[ √ √ ]
Dimana:
N : besar sampel minimal
Po : proporsi yang ditetapkan 0,655
: perkiraan proporsi di populasi 0,735
: clinical judgement, ditetapkan 0,1
Zα :tingkat kepercayaan yang dikehendaki,
ditetapkan dengan nilai dalam rumus 1,96
Zβ : power, ditetapkan dengan nilai dalam rumus 0,842
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
insomnia berat: bila skor 28-36 dan insomnia sangat berat: bila skor 37-44
(Iwan,2009)
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur penggunaan gadget yaitu
menggunakan alat ukur yang sudah dilakukan modifikasi dan try out oleh
penelitian Nurdiana (2015) dari peneliti Zahrani (2014) berdasarkan aspek
addiction dari Griffiths (Terry, Szabo and Griffiths,2004). Pada penelitian
Nurdiana (2015) terdiri dari 21 soal, yaitu 14 item favorable dan 7 item
unfavorable. Menggunakan skala ordinal. Interpretasi hasil yang diperoleh
dari skala smartphone addiction adalah, <42: rendah, 42-63: sedang, >63:
tinggi. Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala smartphone addiction
maka semakin tinggi tingkat smartphone addiction subjek dan semakin
rendah skor yang diperleh mka semakin rendah pula tingkat smartphone
addiction.
3.4.3 Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan sampel maka selanjutnya memberikan lembar
inform consent secara online (Google Form) yang dapat diisi oleh objek
penelitian sebagai pertanda bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah
bersedia untuk menjadi calon sampel penelitian. Objek penelitian yang telah
bersedia menjadi calon sampel penelitian serta memenuhi kriteria inklusi dan
ekslusi akan diikutsertakan dalam penelitian dengan pengisian kuisioner.
Setelah mendapatkan seluruh sampel yang diperlukan maka sampel akan
terlebih dahulu mengisi lembar persetujuan secara online melalui google form
untuk mengikuti penelitian. Setelah itu responden mengisi kuisioner yang
tersedia. Setelah seluruh kuisioner telah diisi secara lengkap oleh sampel
penelitian , seluruh data yang ada dapat direkapitulasi dan diolah serta
dianalisis dengan bantuan program komputer.
Umur
18 Tahun 2 1,5
19 Tahun 36 27,5
20 Tahun 84 64,1
21 Tahun 7 5,3
23 Tahun 2 1,5
Jenis Kelamin
Laki-laki 52 39,7
Perempuan 79 60,3
≤ 11 jam 5 3,8
>11 jam 126 96,2
Total 131 100,0
21
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu
5 responden (3,8%) menggunakan gadget ≤ 11 jam dalam sehari, 126 responden
(96,2%) menggunakan gadget selama ≥ 11 jam dalam sehari.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
yaitu 29 responden (22,1%) mengalami insomnia ringan, 102 responden (77,9%)
mengalami insomnia berat.
Kejadian Insomnia
F % F % F %
≤ 11 jam 3,8
4 3,1 1 0,8 5 0,001
Lama
>11 jam 25 19,1 101 77,1 126 96,2
Total 29 22,1 102 77,9 131 100
22
Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa nilai p value 0,001 (<0,05) yang
bermakna ada hubungan antara lama penggunaan gadget dengan kejadian
insomnia. Terlihat bahwa dari 5 responden (3,8%) yang menggunakan gadget ≤
11 jam/hari , sebagian besar diantaranya yaitu 4 responden (3,1%) mengalami
kejadian insomnia ringan dan 1 orang (0,8%) lainnya mengalami kejadian
insomnia berat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya
Mawitjere dkk (2017) pada 39 sampel siswa-siswi sekolah menengah atas
didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan lama
penggunaan gadget dengan kejadian insomnia (nilap p = 0,002). Pada penelitian
lain, yang dilakukan oleh Dewi dan Suesti (2017) pada 134 siswa-siswi sekolah
menengah atas juga menyatakan bahwa terdapat hubungan antara intensitas
penggunaan situs jejaring sosial (diakses melalui gadget) dengan insomnia (nilai
p = 0,000). Selain penelitian yang dilakukan didalam negeri, terdapat juga
penelitian di luar negeri yang dinyatakan oleh Jenaro, dkk (2007) pada 337
mahasiswa dengan rentan usi 18-32 tahun, menyatakan bahwa terdapat hubungan
antara penggunaan smartphone yang berlebihan dengan gejala insomnia (nilai p =
0,001). Penelitian yang sama dilakukan oleh syamsoedin,dkk (2015), bahwa
penggunaan media sosial berhubungan dengan kejadian insomnia dengan hasil
nilai p = 0,000. Hasil yang sama juga didapato oleh Keswara,Syuhada, dan
Wahyudi (2019) menjelaskan dalam hasil penelitiannya bahwa ada hubungan
yang signifikan perilaku penggunaan gadget dalam akses media sosial dengan
kualitas tidur pada remaja, bahkan perilaku yang tidak baik dalam penggunaan
gagdet berisiko empat kali lebih besar menyebabkan gangguan kualitas tidur,
dengan nilai p = 0,000.
Tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Brunborg, dkk (2011), 816 sampel yang dilakukan pada orang
norwegia secara acak pada usia 18-40 tahun, didapatkan hasil bahwa tidak ada
hubungan antara penggunaan komputer dan smartphone sebelum tidur dengan
kejadian insomnia dengan nilai p = 0,052.
23
24
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
Dari keseluruhan hasil penelitian, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang
mungkin bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini,
diantaranya :
1. Peneliti menyarankan kepada mahasiswa untuk mengurangi lama/durasi
penggunaan gadget setiap harinya, sehingga mengurangi dampak buruk bagi
kesehatan.
2. Peneliti juga menyarankan agar mahasiswa menggunakan gadget seperlunya
saja. Sebagai gantinya mahasiswa dapat memanfaakan waktu luangnya
untuk berolahraga atau hal-hal positif lainnya.
3. Penelitian yang lebih lanjut dan dengan jumlah sampel yang lebih besar
serta alat diagnostik yang lebih spesifik diperlukan untuk menghubungkan
lama penggunaan gadget dengan kejadian insomnia.
25
26
Jenaro, C., dkk. (2007), Problematic Internet and Cell-Phone Use: Psychological,
Behavioral, And Health Correlates. Addiction Research & Theory, 15:3,
309-320. INICO ( Instituto Universitario de Integracion en la
Comunidad), Facultad de Psicologia, Universidad de Salamanca. Avda.
De la Merced, Salamanca, Espana
27
National Sleep Foundation. (n.d.). Why Electronics May Stimulate You Before
Bed. Diakses pada situs http://sleepfoundation.org/sleep/topic/why-
electronics-may-stimulate-you-bed- pada tanggal 30 April 2020.
Sadock BJ, Sadock VA. 2009. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry :
Behavioral Science/Clinical Psyciatry, 10th Edition. Philadelphia :
Lippincot William & Wilkins.
WHO. (2006). What Effect Do Mobile Phones Have On People's Health ?. Diakses
pada situs www.eouro.who.int?_data/assets/pdf_file/0006/74463/E89486.pdf
pada tanggal 29 April 2020.
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
LAMPIRAN A
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pelatihan :
1. Peserta PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) FK USU 2017
2. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU 2017
3. Peserta LKMM (Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa) FK USU 2017
4. Peserta Latihan Kader I HMI Komisariat FK USU 2017
29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
Riwayat Organisasi :
1. Wakil bendahara umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat
FK USU 2017-2018
2. Wakil sekretaris umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat
FK USU 2018-2019
3. Anggota Divisi Keputrian FOSKAMI PEMA FK USU 2017-2019
Lampiran B
PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter
pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Adalah benar merupakan
hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil
karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya
secara jelas sesuai dengan norma,kaidah dan etika penelitian ilmiah.
Suci Ramadhani
NIM : 170100017
31
LAMPIRAN C
32
LAMPIRAN D
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
LAMPIRAN E
34
AN 20 L 2018 78 31
BP 20 L 2018 66 31
DR 21 P 2018 64 33
GAY 19 L 2018 68 36
JU 19 P 2018 73 35
IAH 10 P 2018 48 23
AR 20 P 2018 71 30
DIR 20 L 2018 69 33
CRS 20 L 2018 65 30
MAA 20 P 2018 65 36
JM 20 L 2018 70 34
NL 20 P 2018 74 30
MHA 18 L 2018 53 29
AAT 19 P 2018 58 29
EAN 20 P 2018 64 31
MAB 20 L 2018 69 35
RWP 19 L 2018 71 32
NA 19 P 2018 36 21
SPA 20 P 2018 64 32
KS 19 P 2018 72 31
EYS 19 P 2018 75 36
MG 20 P 2018 64 33
LA 20 L 2018 66 32
BDP 20 P 2018 50 23
WPS 20 L 2018 69 33
AAM 19 L 2018 68 31
DAP 20 P 2018 71 31
SA 19 P 2018 65 33
CC 20 P 2018 78 30
MHZ 20 L 2018 60 25
TAR 20 P 2018 77 34
SYS 20 P 2018 65 31
AA 19 P 2018 69 36
ZAZ 20 P 2018 66 36
AZ 20 P 2018 70 32
IS 20 L 2018 65 33
CC 20 P 2018 60 26
CA 21 P 2018 48 25
NI 20 L 2018 71 30
AA 19 P 2018 77 31
IP 20 P 2018 50 28
NS 20 P 2018 55 23
MF 21 L 2018 61 28
JGC 18 L 2018 44 24
PR 23 P 2018 62 29
AN 20 P 2018 73 30
YI 20 P 2018 71 36
DA 20 L 2018 66 35
DTP 21 L 2018 65 33
RF 19 L 2018 72 33
RTS 19 P 2018 69 31
PL 20 P 2018 70 36
KNS 20 L 2018 60 26
AZ 20 P 2018 44 26
PDL 20 L 2018 62 25
RI 20 L 2018 57 29
MSA 20 L 2018 71 32
VGS 19 P 2018 69 31
FAN 21 P 2018 39 26
KC 20 P 2018 59 29
EY 19 P 2018 66 30
MI 20 L 2018 67 33
CPS 20 L 2018 69 34
MFF 19 L 2018 72 35
SA 20 L 2018 73 33
MHA 20 P 2018 58 27
SAN 20 L 2018 67 30
CM 20 P 2018 69 34
VC 20 L 2018 45 24
TP 20 L 2018 71 35
PL 19 L 2018 61 24
AWK 20 P 2018 59 29
ETF 20 L 2018 53 29
AS 20 P 2018 70 34
AAN 20 L 2018 55 26
DLA 20 P 2018 64 32
AAL 20 P 2018 66 32
BR 20 L 2018 69 36
VM 20 P 2018 60 28
AHA 19 L 2018 43 26
VI 19 P 2018 62 27
CH 20 P 2018 59 28
DAK 19 L 2018 70 33
AIS 20 P 2018 75 31
RHR 20 P 2018 55 26
MFI 19 L 2018 66 35
AKH 20 P 2018 64 36
APM 20 P 2018 48 21
TDC 20 P 2018 69 30
SH 20 P 2018 64 24
KNR 20 L 2018 71 30
CH 20 P 2018 78 34
NH 20 P 2018 62 28
LJG 20 L 2018 74 35
JV 20 P 2018 60 29
DOA 19 P 2018 64 31
SNI 20 P 2018 69 35
SAG 19 P 2018 74 32
ARN 19 L 2018 66 30
IIJ 21 L 2018 63 28
SH 19 P 2018 72 33
RNA 20 L 2018 69 33
RFG 20 L 2018 60 29
AAN 23 P 2018 57 29
AD 19 P 2018 60 24
NM 20 P 2018 56 22
LAMPIRAN F
Jenis Kelamin
Umur Responden
39
Statistik
JK USIA
Insomnia
Cases
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
1.11
b. Computed only for a 2x2 table
LAMPIRAN G
Kuisioner Penelitian
I. Biodata Diri
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Angkatan :
NIM :
No. HP/WA/Line :
42