Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN TEORITIS
A. Paradigma Sehat
Perkembangan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan nasional (UU No.23, 1992
tentang kesehatan). Oleh karena itu pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti
penting dalam kehidupan nasional khususnya dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan menggunakan strategi khusus yaitu memperluas
cakupan pelayanan kesehatan dasar yang mudah dijangkau dan menekan peran aktif
masyarakat. Strategi ini dikenal dengan Primary Health Care (PHC).
Model upaya yang diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan
kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.Dimana
salah satu misalnya adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, untuk
mencapai hal tersebut diperlukan peran serta masyarakat dalam mencapai Indonesia senat
2010 (DepKes, 2007).
Kesehatan bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas kesehatan, melainkan juga
merupakan tanggung jawab masyarakat yang mempunyai hak dan potensi untuk
mengenal dan mengatasi masalah kesehatan yang ada dilingkungannya. Peran serta
masyarakat merupakan strategi tepat untuk mewujudkan misi paradigma sehat.
(DepKes,2002), disebutkan bahwa peningkatan peran serta masyarakat merupakan suatu
proses agar mampu mengambil tanggung jawab dan mengembangkan kemampuan atas
kesehatan tersebut individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, dan menjadi pelaku
atau perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakkan masyarakat di bidang
kesehatan berdasarkan atas kemandirian dan kebersamaan. Proses pemberdayaan tersebut
dilakukan dengan pembelajaran, yaitu upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dalam bidang kesehatan.
Berbagai upaya kesehatan masyarakat dapat dilakukan melalui pendekatan-pendekatan
pada keluarga maupun masyarakat. Salah satu bentuk nyata kegiatan atau upaya
kesehatan tersebut adalah praktik keperawatan komunitas. Selain itu bentuk peran serta
masyarakat berupa kegiatan kelompok kerja kesehatan yang ada di masyarakat sangat di
butuhkan.
4
5
untuk mempromosikan dan mencegah penyakit pada kelompok populasi (ANA, 1986
dikutip dari calrk)
Sasaran kelompok komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, dan
kelompok resiko tinggi atau komunitas, yang merupakan pengembangan dan penekanan
teori ini pada pendekatan sistem untuk mengatasi masalah kesehatan. Secara rinci sasaran
ini adalah sebagai berikut :
1 Tingkat individu
Perawatan memberikan asuhan keperawatan ini yang mempunyai masalah
Kesehatan tertentu, seperti Rematik, ibu hamil. Balita, lansia dan sebagainya.
2. Tingkat keluarga
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga yang anggota keluarganya
mempunyai masalah kesehatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
keluarga yang meliputi kemampuan untuk mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan untuk mengatasi masalah, merawat anggota keluaraga yang sakit,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan sumber daya dalam keluarga untuk
meningkatkan kesehatan keluarga.
3. Tingkat komunitas
Perawat memberikan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga
sebagai suatu kesatuan dalam komunitas. Kesehatan komunitas ditentukan oleh hasil
interaksi yang dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk
melakukan tiga tingkatan pencegahan yaitu :
a. Pencegahan primer
Adalah pencegahan yang dilakukan sebelum terjadi sakit atau ketidak
fungsian yang diaplikasikan ke populasi yang sehat. Pencegahan ini mencakup
peningkatan dan perlindungan khusus terhadap penyakit, misalnya
imunisasi, pendidikan kesehatan dan lain-lain.
b. Pencegahan sekunder
Adalah pencegahan yang dilakukan pada saat terjadi perubahan kesehatan.
Pencegahan ini menekankan pada diagnosa atau intervensi yang tepat untuk
menghambat proses penyakit, sehingga mempersingkat waktu sakit dan tingkat
keparahan.
c. Pencegahan tersier
Adalah pencegahan yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan setelah
gangguan beberapa sistem tubuh, yaitu pada saat cacat atau ketidakmampuan
8
terjadi, sampai stabil atau menetap atau tidak diperbaiki. Rehabilitasi sebagai
tujuan pencegahan tersier tidak hanya untuk menghambat proses penyakit tetapi
juga mengembalikan individu kepada yang optimal.Dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas, juga menggunakan pendekatan pengorganisasian
masyarakat. Ada tiga model yang biasa digunakan yaitu locality,development,
social planning dan soxial action (Swanson & Nies, 1997)
a) Locallity Development
adalah menekankan pada peran serta masyarakat sehingga dapat
menumbuhkan kondisi
b) Sosial Ekonomi
masyarakat dengan berpartisipasi aktif dan penuh percaya diri dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.
c) Social Planning
adalah model pengorganisasian dimana perencanaan dibuat oleh para ahli dan
menggunakan birokrasi.
d) Social Action
Adalah proses perubahan berfokus pada program yang dibuat oleh
pemerintah untuk perubahan yang mendasar sesuai dengan konsep
keperawatan komunitas, model pengorganisasian yang paling tepat
digunakan adalah locality depelopment, karena model menekankan pada
kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada.
Tahapan pelaksanaan yang dilakukan adalah membina hubungan kerja sama,
mengidentifikasi masalah, membuat alat pengumpulan data, mengembangkan
data dasar untuk menentukan masalah kesehatan dan diagnosa keperawatan
yang dilakukan mencakup tiga tingkatan pemecahan primer, sekunder, dan
tersier. Selanjutnya evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana
keberhasilan yang telah dicapai masyarakat sesuai kriteria yang telah
ditetapkan.
D. Model Keperawatan Komunitas
Salah satu model yang digunakan sebagai acuan dalam keperawatan komunitas di
Indonesia adalah Health Care System dari Betty Newman (1972).Model ini menjelaskan
tentang pengaruh lingkungan, masalah kesehatan yang timbul akibat besarnya stresor dan
reaksi masyarakat, pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Alasan penggunaan model
ini karena masyarakat Indonesia yang beraneka ragam struktur budaya memerlukan
9
model yang dapat mengupas struktur masyarakat yang ada. Adapun konsep atau
keperawatan Betty Newman dirasakan tepat untuk diterapkan di Indonesia.
E. Asuhan Keperawatan Komunitas
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat atau komunitas metode
yang digunakan oleh perawat adalah proses keperawatan sebagai satu pendekatan ilmiah
dalam bidang keperawatan melalui beberapa tahap antara lain :
1. Pengkajian
Kegitan-kegiatan yang dilakukan perawat dalam mengkaji masalah kesehatan
di komunitas adalah :
a Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui wawancara,
observasi, dan study dokumentasi dengan menggunakan instrument pengumpulan
data dalam menghimpun informasi. Data-data yang dikaji antara lain:
1) Data umum meliputi lokasi daerah binaan, keadaan geografi, luas wilayah, dan
pola geografi.
2) Data khusus meliputi data kultural (tingkat pendidikan agama, pekerjaan,
tingkat sosial ekonomi, kebudayaan dan kebiasaan) data kesehatan (kesehatan
Ibu dan Anak, keadaan gizi, masyarakat keluarga berencana dan imunisasi),
data kesehatan lingkungan (perumahan, sumber air bersih, tempat pembuagan
air limbah dan jamban), peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan yang
dijalankan, sumber daya masyarakat.
b. Pengolahan data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Klasifikasi kegiatan / kategorisasi data
2. Perhitungan persentasi
3. Tabulasi data dan interpretasi data
2. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui kesenjangan
masalah yang dihadapi pleh masyarakat. Pedoman analisa data sebagai berikut :
1. Menyusun kategori data secara sistematis dan logis
10