Jurnal k3 (2) Zoya Elvahra 191101024
Jurnal k3 (2) Zoya Elvahra 191101024
Jurnal k3 (2) Zoya Elvahra 191101024
Rumah Sakit
Zoya Elvahra
[email protected]
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Potensi bahaya di rumah sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-
bahaya lain yang juga mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit, yaitu kecelakaan yang
berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya, radiasi, bahan-bahan
kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan psikokosial dan ergonomic. Semua potensi
bahaya tersebut di atas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi para pegawai di RS, para
pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan RS.
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi dan bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
adalah upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan
pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK), pengendalian
bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi.
JURNAL KEPERAWATAN 1
Pengetahuan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang baik dapat menurunkan angka
kecelakaan kerja hingga tercapainya zero accident. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang
sering kontak dengan pasien sehingga diharapkan mampu menerapkan K3 dengan baik.
METODE
Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah literature review. Dengan melakukan
analisis dan kajian bebas pada jurnal, e-book, maupun buku teks yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yaitu kajian mengenai analisa standar manajemen penerapan k3 RS. Artikel
ataupun jurnal yang digunakan pada literature review ini adalah artikel atau jurnal yang
didapatkam dari google scholar, google book, dengan minimal10 tahun terakhir penerbitan.
Hal ini juga dapat didukung dengan pengolahan data yang dilakukan dengan
menggunakan langkah editing, Koding, Sorting, Entry data, Cleaning, mengeluarkan informasi.
Selanjutnya data diolah kemudian dianalisa, sehingga hasil analisa data dapat digunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan dalam penanggulangan masalah.
JURNAL KEPERAWATAN 2
HASIL
Berdasarkan metode yang digunakan pada jurnal ini yaitu dengan melakukan analisis dan
kajian bebas pada jurnal, e-book, maupun buku teks yang berkaitan dengan analisa standar
manajemen penerapan k3 RS bahwa didapatkan metode metode yang digunakan dari beberapa
literature/ jurnal diantaranya adalah:
Jenis Penelitian yang dilakukan pada beberapa literature rata rata merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan
pendekatan wawancara mendalam dan observasi, kemudian Pengumpulan data yang dilakukan
dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen.
Hasil wawancara dengan informan utama dan informan triangulasi berdasarkan penilaian
yang dilakukan, pengetahuan informan tentang Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sebagian informan sudah mengetahui program tersebut yang terdiri dari pengunaan APD,
screening kesehatan petugas kesehatan, pengendalian limbah, pendidikan dan pelatihan terkait
K3. Walaupun masih ada beberapa informan yang belum mengetahuinya. Kemudian untuk
awalan, Standar Pelayanan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit dilakukan Pemeriksaan kesehatan
sebelum bekerja bagi SDM rumah sakit. Bentuk pelayanan kesehatan kerja yang perlu dilakukan
adalah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja bagi SDM rumah sakit meliputi
pemeriksaan fisik lengkap kesegaran jasmani, rongsen paru-paru, laboratorium, dan
pemeriksaan lain yang di anggap perlu (Kepmenkes RI No 1087 Tahun 2010). Berdasarkan hasil
wawancara pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja di rumah sakit dilaksanakan untuk semua
pegawai yang pertama kali diterima bekerja dirumah sakit sebagai syarat seleksi masuk, dalam
pemeriksaan kesehatan ini meliputi pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan darah , dan
rongsen. Pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM rumah sakit. Program pemeriksaan yang
dibuat dari rumah sakit memang sangat baik karena, pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala
harus dilakukan, dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja serta
menilai kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh pekerjaan seawall mungkin yang perlu
dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No 02 Tahun 1980).
JURNAL KEPERAWATAN 3
Pada kajian literature disebutkan bahwa ada elemen elemen penting yang mencakub
standarisasi penerapan k3 dalam rumah sakit,
a. Sumber Daya Manusia, Sumber daya manusia merupakan elemen paling penting dalam
menjalankan suatu organisasi. SDM di tuntut mampu dan terlatih dalam melaksanakan
semua tugas dan tanggung jawab yang di berikan dalam suatu organisasi termasuk rumah
sakit.
b. Pembiayaan, Pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di rumah
sakit menuntut dukungan dari semua pihak baik dari pimpinan rumah sakit, pihak
manajemen sampai dukungan dari semua unit kerja di rumah sakit tersebut. Selain itu
pihak manajemen juga harus mengidentifikasi sumber daya esensial yang diperlukan
untuk pelaksanaan SMK3 agar berjalan dengan baik, dimana salah satu sumber daya
tersebut adalah pendanaan. Pihak rumah sakit harus memiliki dana tersendiri yang
digunakan untuk pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pelaksanaan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja di suatu institusi seperti rumah sakit selalu
membutuhkan peralatan-peralatan yang menunjang semua kegiatan.
d. Standar Operasional Prosedur (SOP) SOP sangat dibutuhkan untuk membantu kinerja
para petugas karena setiap tindakan ada prosedurnya sehingga dapat mengurangi
masalah-masalah atau kekeliruan yang bisa terjadi.
e. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari sistem manajemen
secara keseluruhan yang meliputi strruktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, nyaman dan produktif (Ramli, 2007).
JURNAL KEPERAWATAN 4
PEMBAHASAN
A. Konteks Manajemen
Manajemen adalah suatu proses kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan
suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata. Manajemen adalah suatu kegiatan yang pelaksanaannya adalah “managing” atau
pengelolaan, sedangkan pelaksananya disebut “manager” atau pengelola (Terry, Rue, 1999).
Manajemen merupakan suatu bentuk kerja dimana ketika manajer melakukan
pekerjaannya, harus melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Dimana fungsi manajemen
JURNAL KEPERAWATAN 5
terdiri dari Planing (Perencanaan), Organizing (Mengorganisasikan),Staffing (Penempatan
Staf), Motivating (Motivasi) dan Controlling (Pengendalian)
B. Proses Manajemen
Proses adalah cara sistematik yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan. Manajemen
dianggap sebagai suatu proses untuk menekankan bahwa semua manajer, tidak peduli bakat atau
keterampilan tertentu mereka, terlibat dalam aktivitas yang saling terkait untuk mencapai sasaran
yang mereka inginkan.Proses manajemen diuraikan menjadi empat aktivitas manajemen yang
utama, yaitu (Stoner et al, 1996) Planing (Perencanaan), Organizing (Mengorganisasikan),
Leading (Memimpin) and ontrolling (Pengendalian).
JURNAL KEPERAWATAN 6
3. Pemeriksaan (Check), Pemantauan dan pelaporan merupakan bagian penting dari
budaya K3. Sistem manajemen harus memungkinkan manajemen menerima
laporan khusus (misalnya insiden) dan laporan rutin terhadap kinerja K3. Informasi K3
sehari-hari banyak yang perlu dilaporkan hanya pada saat review formal. Akan tetapi
sistem pemantauan yang kuat dapat memastikan bahwa review formal dapat berjalan
sesuai rencana dan bahwa peristiwa tang sesuai dengan keadaan sementara
disampaikan pada perhatian manajemen. Dalam pelaksanaannya manajemen
harus memastikan bahwa telah dilakukan :
Pelaporan infomasi kemajuan program K3 dan data insiden yangterjadi;
Audit berkala terhadap efektivitas struktur manajemen dan kontrol risiko K3 yang
dilakukan;
Pelaporan perubahan prosedur baru, proses kerja, atau kegagalan K3 utama
target organisasi;
Memeriksa apakah manajemen risiko dan sistem K3 lainnya telah secara efektif
dilaporkan ke manajemen;
Laporan kekurangan K3 dan efek dari keputusan semua pengurus dan manajemen
yang sesuai;
Memutuskan tindakan untuk mengatasi setiap kelemahan dan sistem untuk
memonitor pelaksanaannya;
Mempertimbangkan ulasan langsung dengan fokus pada kelemahan utama atau
kejadian peristiwa.
JURNAL KEPERAWATAN 7
Kemudian pada pembahasan disebuah artikel disebutkan bahwa beberapa hal yang
terpaut pada penerapan kesehatan dan keselamatan kerja rumahsakit adalah:
Menurut Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit,
Depkes (2007) Komitmen diwujudkan dalam bentuk kebijakan (policy) tertulis, jelas dan mudah
dimengerti serta diketahui oleh seluruh karyawan RS. Manajemen RS mengidentifikasi dan
menyediakan semua sumber daya esensial seperti pendanaan. Pelaksanaan komitmen dan
kebijakan K3 di rumah sakit memerlukan beberapa penyususnan strategi yaitu sebagai berikut:
4. Meningkatkan SDM professional di bidang K3 RS pada setiap unit kerja di lingkungan rumah
sakit.
8. Monitoring dan evaluasi secara internal dan eksternal secara berkala (Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit, Kepmenkes 2007).
Perencanaan
Beberapa hal sudah sesuai dengan pedoman SMK3 di rumah sakit (2007), dimana dalam
pedoman ini disebutkan bahwa perencanaan meliputi:
1. Identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian faktor risiko. RS harus melakukan
kajian dan identifikasi sumber bahaya, penilaian serta pengendalian faktor risiko.
JURNAL KEPERAWATAN 8
2. Membuat peraturan dengan menetapkan dan melaksanakan standar operasional prosedur(SOP)
sesuai dengan peraturan. Sedangkan untuk bagian perencanaan yang lainnya belum berjalan
seperti:
b. Indikator kinerjaharus dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang sekaligus
merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian SMK3 RS.
Pengorganisasian
Penyelenggaraan K3RS
Faktor faktor yang dapat mempengaruhi standar manajemen k3RS ini dapat berupa:
pendidikan, usia, dan lama kerja. Pada hasil penelitian pada literature disebutkan bahwa rata rata
Pendidikan terakhir responden sebagian besar adalah D-III. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan yang tinggi dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Oleh sebab itu, semakin
tinggi pendidikan seseorang, pengetahuan yang dimilikinya akan semakin baik
JURNAL KEPERAWATAN 9
Menurut WHO seseorang dapat berperilaku tertentu dalam hal ini adalah upaya untuk
menerapkan K3 karena terdapat empat alasan pokok, yaitu pengetahuan, persepsi, sikap,
dan kepercayaan.27 Meskipun pengetahuanK3 yang dimiliki responden masih tergolong cukup,
tetapi tiga alasan pokok lainnya mampu menunjang untuk menerapkan K3 dengan baik hingga
dihasilkannya penerapan K3 yang baik pada responden.
KESIMPULAN
Manajemen adalah suatu proses kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan
suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata. Manajemen adalah suatu kegiatan yang pelaksanaannya adalah “managing” atau
pengelolaan, sedangkan pelaksananya disebut “manager” atau pengelola (Terry, Rue, 1999).
Proses pada Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah :
Perencanaan (Plan),
Pelaksanaan (Do),
Pemeriksaan (Check),
Tindakan (Action)
JURNAL KEPERAWATAN 10
DAFTAR PUSTAKA
Hanifa, N.D., Respati, T., & Susanti, Y. (2017). Hubungan Pengetahuan Dengan Upaya
Penerapan K3 Pada Perawat. Bandung Meeting On Global Medicine & Health
(Bamgmh), 1(1), 144-149.
Ibrahim, H., Damayanti, D.S., Amansyah, M., & Sunandar. Gambaran Penerapan Standar
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum
Daerah Haji Makassar. Al-Sihah : Public Health Science Journal, 9(2), 160-173.
Ivanna, A., Widjasena, B., & Jayanti, S. (2014). Analisa Komitmen Manajemen Rumah Sakit
(Rs) Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Rs Prima Medika
Pemalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal), 2(1), 35-41.
Mauliku, N.E. Kajian Analisis Penerapan Sistem Manajemen K3rs Di Rumah Sakit Immanuel
Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika, 35-47.
Nugraha, H., & Yulia, L. (2019). Analisis Pelaksanaan Program Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Dalam Upaya Meminimalkan Kecelakaan Kerja Pada Pegawai Pt. Kereta Api
Indonesia (Persero). Jurnal Ilmiah Manajemen, 10(2), 93-102.
Purba, H.I.D., Girsang, V.I., & Malay, U.S. (2018). Studi Kebijakan, Perencanaan Dan
Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3rs) Di Rumah Sakit
Umum (Rsu) Mitra Sejati Medan Tahun 2018. Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat,
3(2), 113-124.
Simamora, R. H. (2018). Buku ajar keselamatan pasien melalui timbang terima pasien berbasis
komunikasi efektif: SBAR. Medan: USUpress.
Simamora, R. H. (2019). Buku ajar pelaksanaan identifikasi pasien. Uwais Inspirasi Indonesia.
JURNAL KEPERAWATAN 11
Tamboto, C.D., Kandou, G.D., & Karwatu, P.A.T. Analisis Penerapan Standar Pelayanan
Kesehatan Kerja Di Rumah Sakit Gmim Kalooran Amurang Kabupaten Minahasa
Selatan. 1-9.
Wati, N., Ramon, A., Husin, H., & Elianto, R. (2018). Analisis Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja Di Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko Tahun 2017. Jurnal
Ilmiah, 13(3), 8-15.
Yunita, A.R., Sriatmi, A., & Fatmasari, E.Y. (2016). Analisis Faktor-Faktor Kebijakan Dalam
Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3rs) Di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (E-Journal), 4(2), 1-9.
JURNAL KEPERAWATAN 12